Anda di halaman 1dari 6

USAHA MIKRO KECIL MENENGAH

BATIK “DR”

Oleh

Wahyu Widiya Ningsih

2017008009

PROGRAM STUDI MANAJEMEN

FAKULTAS EKONOMI

UNIVERSITAS SARJANAWIYATA TAMANSISWA

YOGYAKARTA
1. Latar Belakang

Usaha mikro kecil menengah atau (UMKM) adalah istilah umum dalam


khazanah ekonomi yang merujuk kepada usaha ekonomi produktif yang dimiliki
perorangan maupun badan usaha sesuai dengan kriteria yang ditetapkan oleh Undang-
undang No. 20 tahun 2008.Yang termasuk kriteria usaha mikro adalah usaha yang
memiliki kekayaan bersih mencapai Rp 50.000.000,- tidak termasuk bangunan dan
tanah tempat usaha. Hasil penjualan usaha mikro setiap tahunnnya paling banyak Rp
300.000.000,- Usaha kecil merupakan suatu usaha ekonomi produktif yang berdiri
sendiri, baik yang dimiliki perorangan atau kelompok dan bukan sebagai badan usaha
cabang dari perusahaan utama. Dikuasai dan dimiliki serta menjadi bagian baik
langsung maupun tidak langsung dari usaha menengah.

Yang masuk kriteria usaha kecil adalah usaha yang memiliki kekayaan bersih
Rp 50.000.000,- dengan maksimal yang dibutuhkannya mencapai Rp 500.000.000,-.
Hasil penjualan bisnis setiap tahunnya antara Rp 300.000.000,- sampai paling banyak
Rp 2,5.000.000.000,-. Sedangkan usaha menengah adalah usaha dalam ekonomi
produktif dan bukan merupakan cabang atau anak usaha dari perusahaan pusat serta
menjadi bagian secara langsung maupun tak langsung terhadap usaha kecil atau usaha
besar dengan total kekayan bersihnya sesuai yang sudah diatur dengan peraturan
perundang-undangan. Usaha menengah sering dikategorikan sebagai bisnis besar
dengan kriteria kekayaan bersih yang dimiliki pemilik usaha mencapai lebih dari
Rp500.000.000,- hingga Rp10.000.000.000,- dan tidak termasuk bangunan dan tanah
tempat usaha. Hasil penjualan tahunannya mencapai Rp2,5 miliar sampai dengan
Rp50 miliar,-.

2. Profil UMKM “DR”

Nama usaha: Batik DR Yogyakarta

Usaha: perorangan

Tahun Berdiri : 01Juli 2012

Owner: RR.Himawati Hanarsih BSc

No WA: 08562882323

Email : himawatibambang@gmail.com
IG: batikdryogya

FB: batikdr

Web: http:/batikdryogya.business.site

3. Visi dan Misi Batik “DR”

Visi: melestarikan budaya leluhur

Misi ;

1) Berkarya dengan kualitas premium dengan zat warna alam.


2) Berbagi ilmu lewat workshop.

3) Menerima untuk penelitian /skripsi tentang warna alam (berbagi ilmu termasuk
pelestarian).

4) Berinovasi dalam karya.

5) Masih selalu ikut pelatihan untuk ilmu-ilmu baru.

4. Sejarah Batik “DR” Yogyakarta

Batik "DR" berdiri tgl 01 Juli 2012 di Yogya, awalnya ibu Himawati hanya
menyediakan baju2 batik jadi (kemeja blus dress). Dengan berjalannya waktu kami
mulai belajar untuk bisa menyediakan kain-kain untuk customer dari batik tulis batik
cap dan printing sebagai salah satu anggota dari salah satu UMKM di disperindag
kota Yogya kami mulai bisa berkembang dengan mengikuti pameran-pameran di
balaikota dan sekaten. Di Semarang (Java mall) Malang (Matos) Jakarta ( parkir timur
senayan lewat dinas) Usaha ini di mulai tahun 2012 dengan belajar dulu masarin
produk sahabat bu Himawati berupa batik-batik ”jadi saya masih bekerja ikut orang
waktu itu tetapi ingin punya usaha sendiri karena bekerja ikut orang tidak
menghasilkan apa-apa mba” ujar Bu Himawati

Namun sejak November 2013 bu Himawati mulai mencoba untuk mengikuti


pameran di Mall secara mandiri (lewat EO di Malioboro Mall ) sampai akhirnya bisa
rutin sampai saat ini, Ibu Himawati juga ikut pameran di Ambarukmo Plaza (lewat
EO) bahkan karena semakin banyak pelanggan kami berani pameran di luar kota. Dan
mulai tahun 2014 bu Himawati memakai brand usaha yaitu Batik "DR" dengan
memasarkan kain-kain juga batik tulis dan cap. Nama DR inisial dari nama nenek ibu
Himawati. Awal Febuari 2019 bu Himawati tertarik memproduksi Ecoprint warna
alam.

Pada awal memulai usaha bu Himawati memiliki modal 10 juta. Usaha batik
bu Himawati pernah mengalami kendala yaitu bu Himawati pernah meminjam uang
kepada kakaknya untuk tambahan modal, dan di kembalikan setelah usaha tersebut
jalan, setelah berjalannya waktu sekarang laba yang dihasilkan bu Himawati kira-kira
mencapai sekitar 10 juta/tahunnya. Dalam menjalankan usaha ini bu Himawatu juga
pernah mengalami kesulitan dalam system memasarkannya awalnya ibu Himawati
menjualnya dengan cara keliling dari rumah ke rumah, sampai akhirnya bu Himawati
dibantu temannya untuk memasarkan produknya dengan cara diajak mengikuti
pameran dan saat ini bu Himawati memiliki 2 orang karyawan yang membantu. Dan
saat ini ibu Himawati menggunakan media social sebagai system pemasaran.

5. Alat dan bahan yang diperlukan dalam memproduksi ecoprint

1. kain juga daun-daun atau bunga sebagai bahan baku untuk motif kainnya

2. Kompor gas

3. Tabung gas & timbangan obat2 warna alamnya

4. Steamer / Pengukus

5. Bak / ember2 unt proses pewarnaan juga fiksasi

6. Zat Warna Alam kami bikin sendiri (rebus sendiri beli bahan mentah)

7. Drum2 itu isi biang unt fiksasi juga pewarna alam

6. Lampiran
a. Alat-alat
b. Produk-produk Batik DR

Anda mungkin juga menyukai