Anda di halaman 1dari 17

LAPORAN KEPERAWATAN DASAR

TENTANG PERAWATAN RAMBUT, MENGGANTI PAKAIAN PASIEN,


MEMANDIKAN PASIEN DIATAS TEMPAT TIDUR PADA PASIEN SADAR DAN
PENURUNAN KESADARAN, VULVA DAN PENIS HYGIENE DAN PERAWATAN
KUKU SERTA KAKI

DI SUSUN OLEH : RORI REVIZA (191440134)

DOSEN PENGAMPU : NEKA JULIANI, S.Kep

POLTEKES KEMENKES PANGKAL PINANG

DIII KEPERAWATAN

TAHUN AJARAN 2019/2020


KATA PENGANTAR

Puji syukur kami panjatkan kepada Tuhan Yang Maha Esa atas Rahmat-nya sehingga
kami dapat menyelesaikan tugas makalah patofisiologi yang membahas tentang “Perawatan
Rambut, Mengganti Pakaian Paseien, Memandikan Pasien Diatas Tempat Tidur Pada Pasien
Sadar dan Penurunan Kesadaran, Vulva dan Penis Hygiene dan Perawatan Kuku Serta Kaki”
Terima kasih kami ucapkan kepada para pengajar atas bimbingan dan pendidikan yang
diberikan sehingga kami dapat menyelesaikan tugas ini dengan baik.

Laporan ini merupakan hasil diskusi kami dengan materi. Pembahasan ini didalam
“Perawatan Rambut, Mengganti Pakaian Paseien, Memandikan Pasien Diatas Tempat Tidur
Pada Pasien Sadar dan Penurunan Kesadaran, Vulva dan Penis Hygiene dan Perawatan Kuku
Serta Kakinya” kami dapatkan dari perpustakaaan, browsing internet, diskusi kelompok, dll.
Kami sadari makalah ini masih jauh dari kesempurnan. Kritik dan saran yang membangun
dari semua pihak sangat kami harapkan demi kesempurnaan makalah ini.

Demikian yang dapat kami sampaikan semoga makalah ini dapat bermanfaat
khususnya bagi kami yang sedang menempuh pendidikan dan dapat dijadikan pelajaran bagi
teman-teman dan kami khususnya.

Pangkalpinang, 19 Maret 2020


MENCUCI RAMBUT

A. Definisi :
Mencuci rambut adalah menghilangkan kotoran rambut dan kulit kepala dengan
menggunakan sampo.
B. Tujuan :
1) Membersihkan kulit kepala dan rambut
2) Menghilangkan bau dan memberikan rasa nyaman
C. Indikasi :
1) Pasien yang rambutnya kotor dan keadaan umumnya mengizinkan.
2) Bagi pasien yang berkutu dan sebelum dicuci harus diobati dan di
pasang kap kutu lebih dulu.
3) Pasien yang akan menjalani operasi besar ( Bila keadaan umum
mengizinkan).

D. Kontraindikasi :
1) Apabila teridentifikasi lesi actual ketidak normalan ada kulit kepala
2) Intregritas kulit kepala berhubungan dengan gangguan parasit

E. Pelaksanaan :
1. Alat dan Bahan
a) Pengalas
b) Sisir biasa
c) Tisu dan tempatnya
d) Bengkok berisi larutan lisol 2-3%
e)  Kantong plastic
f)  Karet pengikat (jikaperlu)
g) Minya krambut (jikaperlu)
h) Peniti (jikaperlu)
i)  Talang karet (perlak dan handuk yang dibuat sebagai talang)
j)   Handuk 1 buah
k)    Sampo
l) Kom kecil 1 buah
m) Kain kasa dan kapas bulat dalam tempatnya
n)  Gayung air
o) Baskom berisi air hangat (±400 C)
p)  Ember kosong
q) Kain pel.

2. Cara Kerja
a) Identifikasi kebutuhan pasien
b)   Identifikasikan tingkat kemandirian pasien terkait kemampuan mencuci
rambut
c)   Lakukan kontrak dengan pasien (waktu, tempat dan tindakan
d)      Informasikan tujuan dilakukannya tindakan
e) Siapkan alat-alat dan susun di troli
f)    Bawa alat-alat ke dekat pasien
g) Angkat bantal, lalu pasang pengalas dan handuk di bawah kepala pasien
h) Pasang ujung rambut di atas bahu pasien
i)    Atur posisi kepala pasien agar berada di pinggir tempat tidur
j)   Pasang talang di bawah kepala pasien dengan ujung talang dimasukkan ke
dalam ember kosong, alasi ember dengan kain pel
k)   Sisir rambut pasien
l) Tutup lubang telinga dengan kasa dan jika perlu tutup juga mata pasien
m) Basahi rambut mula dari pangkal sampai ke ujung rambut.
n) Oleskan sampo ke seluruh permukaan kulit kepala dan batang rambut
kemudian usap sambai berbusa
o) Bilas rambut sampai bersih
p) Angkat penutup telinga dan mata
q) Angkat talang masukkan karet ke dalam ember dan  angkat handuk
r) Keringkan rambut dengan handuk, jika perlu dibungkus
s) Sisir rambut
t)    Atur kembali posisi pasien (jika pasien pada posisi tidur, alasi bantal dengan
handuk)
u)   Rapikan kembali alat-alat
v) Cuci tangan
w)   Observasi keadaan pasien
x)   Catat tindakan yang dilakukan dan hasilnya
Memotong Kuku

A. Definisi
Memotong kuku adalah mengurangi panjang kuku tangan dan kuku kaki dengan
menggunakan alat pemotong kuku agar kotoran tidak masuk ke dalam tubuh melalui
kuku sehingga kuku tetap dalam keadaan sehat dan bersih. Menjaga kebersihan kuku
merupakan aspek penting dalam mempertahankan perawatan diri karena kuman dapat
masuk ke dalam tubuh melalui kuku. Yang bermanfaat mencegah infeksi, rasa
nyaman pada pasien, mencegah musuknya mikroorganisme ke dalam kuku yang
panjang, bau kaki dan cidera pada jaringan lunak.

B. Tujuan
1) Menjaga kebersihan kuu
2) Mencegah timbulnya luka atau infeksi akibat kuku yang panjang
3) Menjaga kebersihan tangan dan jari
4) Menjaga kerapian
5) Menambah kenyamanan klien yang terganggu karena kuku yang panjang
C. Indikasi
1) Pada pasien yang kukunya panjang yang tidak dapat melakukan sendiri
D. Kontraindikasi
1) Memotong kuku pasien tidak terlalu dalam
2) Pada pasien diabetes memotong kuku harus dengan hati hati karena bisa
berakibat fatal.
E. Perlaksanaan
1. Alat dan bahan
a) Gunting kuku dan pengikir
b)   Bengkok berisi larutan lisol 2-3 % 1 buah
c)   Baskom berisi air hangat (40-42˚C) 1 buah
d) Baskom berisi air bersih 1 buah
e)   Handuk 1 buah
f) Pengalas perlak atau kain 1 buah
g)   Sikat kuku 1 buah
h)   Sabun 1 buah
i)   Aseton dan kapas 1 buah
j)    Lesion atau minyak 1 buah
k)   Kain pel 1 buah (jika pelu)
2. Cara Kerja
a) Identifikasi kebutuhan pasien.
b) Jelaskan prosedur dan tindakan yang akan dilakukan.
c) Siapkan alat-alat sesuai dengan kebutuhan pasien.
d) Cuci tangan.
e) Pasang sampiran/penutup pintu.
f) Atur posisi pasien.
g) Pasang pengalas di bawah tangan tepat pada bagian kuku yang akan dibersihkan.
Bersihkan cat kuku dengan aseton (bila pasien menggunakan cat kuku),
kemudian letakkan baskom berisi air hangat.
h) Rendam kuku tangan dengan air hangat selama 1-2 menit.
i) Sikat kuku dengan sikat khusus kuku dan sabun, lalu bersihkan dan keringkan.
j) Dekatkan bengkok berisi larutan lisol 2-3% kepasien. Kemudian tangan
diletakkan diatasnya. Potong kuku tangan dengan lurus dan tidak boleh sampai
batas dasar kuku, kemudian kikir pinggiran-pinggiran kuku.
k) Cuci kuku dan tangan dengan air bersih dan keringkan (jika perlu berikan lotion
pada jari-jari).
l) Angkat pengalas dan pindahkan ketangan yang lainnya. Lakukan langkah-
langkah g sampai dengan j.
m) Atur kembali posisi pasien.
n) Rapikan alat-alat dan kembalikan ketempatnya
o) Cuci tangan.
p) Observasi keadaan pasien.
q) Cacat tindakan yang dilakukan dan hasilnya.
Mengganti Pakaian Pasien

A. Definisi
Mengganti Pakaian Pasien Mengganti pakaian pasien yaitu melepaskan pakaian kotor
pasien dan memakaikan pakaian bersih untuk pasien agar memberikan rasa bersih dan
nyaman pada pasien. Dengan perasaan nyaman dan bersih yang didapat pasien, itu
juga dapat mempercepat proses penyembuhan pada pasien.
B. Tujuan
Sebagai acuan petugas ruangan untuk memberikan kemudahan dan kennyamanan
pasien saat mengganti pakian.
C. Persiapan
1) Alat dan Bahan
Peralatan untuk Mengganti Pakaian Pasien :
a) Pakaian pasien yang bersih
b) Selimut
c) Tempat pakaian kotor
d) Sampiran
e) Handscoon bersih / sarung tangan
2) Prosedur
Mengganti Pakaian Pasien diatas Tempat Tidur Meminta izin kepada pasien dan
memberitahukan tujuan prosedur ini dilakukan Lepaskan pakaian tidur pasien dan
letakkan di tempat pakaian kotor (pasien dianggap tidak memakai infus):
a. Longgarkan pakaian mulai dari leher
b. Lepaskan pakaian menuruni lengan
c. Pastikan bahwa pasien diselimuti.
d. Jika pada saat itu pasien sedang diinfus :
 Lepaskan pakaian dari lengan yang tidak diinfus
 Gulung lengan pakaian itu ke belakang badan dan melewati lengan dan
lokasi yang diinfus. Hati-hati dengan selang infus.
 Lipat bahan pakaian itu dengan satu tangan sehingga tidak ada tarikan
atau tekanan pada selang dan perlahan-lahan turunkan pakaian melewati
ujung jari
 Dengan tangan yang lain, angkat selang infus dari tiangnya dan masukkan
dalam lipatan pakaian pastikan untuk tidak merendahkan botol infus.
Tarik pakaiannya, kembalikan botol infus ke tiang penggantungnya.
 Siapkan pakaian bersih. Jika pasien memakai infus, tanyakan pada
perawat sebelum melakukan prosedur 1 sampai 6.
 Tanyakan apakah pakaian dimasukkan melewati lengan yang terpasang
infus atau tidak memasukkan lengan hanya menutupi bahu (seperti jika
pasien memakai infus multiple atau pompa infus)
 Pegang lengan baju di sisi selang infus dengan satu tangan.
 Angkat botol infus dari tiangnya, pertahankan ketinggiannya.
 Selipkan botol infus melalui lengan bahu dari bagian dalam dan gantung
kembali botol infus tersebut.
 Tarik baju sepanjang selang infus sampai ke tempat tidur.
 Masukkan pakaian melalui tangan.
 Lakukan dengan hati-hati agar tidak mempengaruhi area infusan.
 Posisikan pakaian pada lengan yang terpasang selang infus. Kemudian
masukkan lengan yang satunya.
Perawatan Gigi dan Mulut

A. Definisi
Membantu membersihkan gigi dari kotoran/sisa makanan dengan menggunakan sikat
gigi.
B. Tujuan
1) Supaya mulut dan gigi tetap sehat, bersih dan tidak berbau
2) Mencegah terjadinya infeksi, misalnya stomatitis, karies gigi, dll
3) Memberikan perasaan segar pada klien
4) Melaksanakan kebersihan perorangan sebagai salah satu usaha penyuluhan
kesehatan masyarakat
5) Meningkatkan daya tahan tubuh

C. Persiapan
1. Alat dan Bahan
a) Pengalas atau perlak
b) Handuk
c) Sikat gigi dan pasta gigi
d) Gelas berisi air bersih
e) Bengkok 2 buah tempat air kumur
f) Tissue
g) Alat pengisap (sedot)
h) Sarung tangan bersih
2. Cara Kerja
a) Perawat cuci tangan lalu pakai sarung tangan
b) Pasang pengalas/handuk dibawah dagu dan pipi klien
c) Letakkan bengkok dibawah dagu klien agar air bekas kumur dapat tertampung
d) Berikan air kumur-kumur kepada klien
e) Berikan sikat gigi yang sudah dibubuhi pasta gigi secukupnya dan telah dibasahi
air terlebih dahulu kepada klien.
f) Berikan kesmepatan kepada klien untuk menyikat giginya sampai bersih,
selanjutnya sarankan untuk kumur-kumur dengan air bersih, tampung dalam
bengkok
g) Masukkan sikat gigi kedalam gelas yang telah kosong
h) Angkat gelas dan bengkok/kom dan dileakkan diatas baki
i) Keringkan bibir dan sekitarnya dengan menggunakan handuk/tissue
j) Angkat handuk/pengalas, lepas sarung tangan lalu masukkan ke dalam bengkok
kosong
k) Rapikan/atur kembali posisi klien dengan nyaman
l) Bereskan peralatan sikat gigi, bersihkan dan kembalikan ketempatnya.
m) Cuci tangan.
Memandikan Pasien
A. Definisi
Tindakan keperawatan yang dilakukan pada pasien yang tidak mampu mandi secara
sendiri. Dengan cara memandikan di tempat tidur

B. Tujuan
1) Menjaga kebersihan tubuh,
2) Mengurangi infeksi akibat kulit kotor, 
3) Memperlancar sistem peredaran darah
4) Menambah kenyamanan pasien.
C. Indikasi
1) untuk memenuhi dan menjaga kebutuhan hygiene atau kebersihan diri
pasien.
2) Pasien yang diharuskan bedrest
3) Pada pasien yang sesak nafas
4) Pasien baru yang masih dalam keadaan kotor
D. Kontraindikasi
1) yang pertama, pada pasien yang menderita luka bakar
2) yang kedua, pasien yang sedang koma
3) yang ketiga, pada pasien yang terpasang alat-alat kesehatan
4) yang keempat, pada pasien yang pasca oprasi
E. Alat dan Bahan
1) Baskom mandi dua buah, masing-masing berisi air dingin dan air hangat
2) Pakaian pengganti
3) Kain penutup
4) Handuk besar
5) Handuk kecil untuk mengeringkan badan
6) Sarung tangan pengusap/waslap
7) Tempat untuk pakain kotor
8) Sampiran
9) Sabun.
F. Prosedur
1) Jelaskan prosedur pada pasien
2) Cuci tangan
3) Atur posis pasien
4) Lakukan tindakan memandikan pasien yang diawali dengan membentangkan
handuk di bawah   kepala, kemdian bersihkan muka, telinga, dan leher degan
sarung tangan pengusap. Keringkan   dengan handuk.
5) Kain penutup diturukan, kedua tangan  pasien diangkat dan pindahkan handuk
di atas dada pasien, lalu bentangkan. Kemudian kembalikan kdua tangan ke
posisi awal diats handuk, lalu basahi kedua tangan dengan air bersih.
Keringkan dengan handuk.
6) Kedua tangan diangkat, handuk dipindahkan di  sisi pasien, bersihkan daerah
dada dan perut, lalu keringkan dengan handuk
7) Miringkan pasien ke kiri, handuk dibentangkan kebawah punggung sampai
glutea dan basahi punggung h inga glutea, lalu keringkan degan handuk.
Selanjutnya miringkan pasien  ke kanan dan laukan hal yang sama. Kemudian
kembalikan pasien pada posisi terlentang dan pasangkan pakaian dengan rapi.
8) Letakkan handuk di bawah lutut lalu bersihkan kaki. Kaki yang paling jauh
didahulukan dan keringkan dengan handuk..
9) Ambil handuk dan letakkan di bawah glutea. Pakaian bawah perut dibuka, lalu
bersihkan daerah lipatan paha dan genitalia. Setelah selesai, pasang kembali
pakaian dengan rapi.
10) Cuci tangan.
Vulva Hygiene
A. Definisi
Memberikan tindakan pada vulva untuk menjaga kebersihannya
B. Tujuan
1) Untuk mencegah terjadinya infeksi di daerah vulva, perineum maupun uterus
2) Untuk penyembuhan luka perineum/jahitan pada perineum
3) Untuk kebersihan perineum dan vulva
4) Memberikan rasa nyaman pasien

C. Indikasi
D. Kontraindikasi
E. Alat dan Bahan
1) Kom berisi kapas
2) Alkohol 70%
3) Handuk besar: 2 buah
4) Peniti: 2 buah
5) Air hangat dan dingin dalam baskom
6) Waslap: 2 buah
7) Bengkok

F. Prosedur
A. Tahap Pra Interaksi
1) Melakukan verifikasi program pengobatan klien
2) Mencuci tangan
3) Menyiapkan alat

B.Tahap Orientasi
1) Memberikan salam kepada pasien dan sapa nama pasien
2) Menjelaskan tujuan dan prosedur tindakan pada klien/keluarga
3) Menanyakan persetujuan dan kesiapan klien sebelum kegiatan dilakukan

C.Tahap Kerja
1) Memasang sampiran/menjaga privacy
2) Memasang selimut mandi
3) Mengatur posisi pasien dorsal recumbent
4) Memasang alas dan perlak dibawah pantat
5) Gurita dibuka, celana dan pembalut dilepas bersamaan dengan pemasangan
pispot, sambil memperhatikan lochea. Celana dan pembalut dimasukkan
dalam tas plastic yang berbeda
6) Pasien disuruh BAK/BAB
7) Perawat memakai sarung tangan kiri
8) Mengguyur vulva dengan air matang
9) Pispot diambil
10) Mendekatkan bengkok ke dekat pasien
11) Memakai sarung tangan kanan, kemudian mengambil kapas basahMembuka
vulva dengan ibu jari dan jari telunjuk kiri
12) Membersihkan vulva mulai dari labia mayora kiri, labia mayora kanan, labia
minora kiri, labia minora kanan, vestibulum, perineum. Arah dari atas ke
bawah dengan kapas basah (1 kapas, 1 kali usap)
13) Perhatikan keadaan perineum. Bila ada jahitan, perhatikan apakah
lepas/longgar, bengkak/iritasi. Membersihkan luka jahitan dengan kapas
basah
14) Menutup luka dengan kassa yang telah diolesi salep/betadine
15) Memasang celana dalam dan pembalut
16) Mengambil alas, perlak dan bengkok
17) Merapikan pasien, mengambil selimut mandi dan memakaikan selimut pasien

D.Tahap Terminasi
1) Mengevaluasi hasil tindakan yang baru dilakukan
2) Berpamitan dengan pasien
3) Membereskan dan kembalikan alat ke tempat semula
4) Mencuci tangan
5) Mencatat kegiatan dalam lembar catatan keperawatan
Penis Hygiene
A. Identifikasi
Membersihkan daerah genetalia pria bagian luar (penis dan skrotum) dengan
menggunakan cairan anti septic.
B. Tujuan
Sebagai acuan langkah –langkah untuk membersihkan penis (penis hygiene)
C. Indikasi
1) Paien yang mengalami luka pada area vital
2) Sebelum pemasangan kateter
3) Sebelum pengambilan spesimen urin
4) Pasien yang memakai kateter tetap
D. Kontarindikasi
E. Alat dan Bahan
1) Handuk mandi
2) Selimut mandi
3) Sarung tangan
4) Kapas cebok dan cairan disenfektan
5) Baskom
6) Penggalas
7) Bengkok
8) Tissu
F. Prosedur
1) Dekatkan alat – alat
2) Atur posisi litotomi
3) Lepaskan celana dalam
4) Cuci tangan
5) Kenakan sarung tangan
6) Pasang perlak dan pispot
7) Tangan kiri memegang penis dengan gentle. Pada pasien yang belum
dicircumisi tarik prepiutium sehingga glands penis terlihat. Tunda tindakan
apabila pasien ereksi
8) Dengan tangan kanan ambil kapas savlon dengan menggunakan pinset
9) Usapkan kapas pada metus uretra dengan gerakan memutar kearah luar. Buang
kapas dan ulangi sesuai prosedur . keringkan
10) Cuci batang penis dengan perlahan namun kuat kearah bawah bilas dan
keringkan
11) Bersihkan skrotum. Angkat testis dengan hati – hati dan cuci lipatan kulit
dibawahnya. Bilas dan keringkan
12) Kembalikan pasien pada posisi semula
13) Lepas sarung tangan dan cuci tangan
14) Dokumentasi tindakan
Merawat Mulut
A. Definisi
Suatu kegiatan yang dilakukan yang untuk memenuhi memenuhi kebutuhan personal
hygiene dengan membersihkan daerah mulut pasien.
B. Tujuan
Memenuhi personal hygene dengan membersihkan mulut pasien.
C. Indikasi
1) Pasien dengan masalah imobilitas fisik.
2) Pasien dengan masalah di mulut.
3) Kesadaran menurun

D. Alat dan Bahan


1) Larutan air garam
2) Deppers.
3) Pinset.
4) Sudip lidah.
5) Borak gliserin.
6) Bengkok.
7) Pengalas dagu
A. Prosedur
1) Pasien diberitahu.
2) Alat-alat didekatkan pada pasien.
3) Perawat cuci tangan.
4) Memasang pengalas di bawah dagu pasien.
5) Mengambil deppres dengan pinset dan dibasahi dengan air garam.
6) Menekan lidah dengan sudip sehingga mulut dibuka.
7) Mula-mula dibersihkan gusi dan lidah kemudian dindingdalam yang terakhir
gigi dan bibir.
8) Mulut dikeringkan dengan dengan diulas dengan borak gliserin (mencengah
kekeringan dan pecah).
9) Bengkok dan pengalas diangkat.
10) Membereskan peralatan.
11) Mencuci tangan.

Anda mungkin juga menyukai