TINJAUAN TEORI
A. KEHAMILAN
1. Pengertian
6
7
b. Kebutuhan nutrisi
Selama hamil dapat digunakan piramida makanan
sebagai pedoman diet sehat, piramida ini tersusun dari
beberapa bagian yang berisi jenis makanan tertentu
semakin besar bagian piramida tersebut semakin besar
porsi makanan yang boleh dikonsumsi setiap hari
(Yeyeh dkk, 2009).
c. Kebutuhan fisik tentang personal hygiene
Selama hamil PH vagina menjadi asam berubah
dari 4-3 menjadi 5-6,5 akibatnya vagina mudah terkena
infeksi. Morning sickness menyebabakan rasa eneg dan
mual dapat menyebabkan perawatan gigi tidak
diperhatikan dengan baik sehingga timbul karies,
gingivitis dan sebagainya (Yeyeh dkk, 2009).
d. Kebutuhan fisik tentang pakaian
Baju hamil yang praktis selama enam bulan
kehamilan adalah baju yang longgar, pilihlah bahan
yang tidak panas dan mudah menyerap keringat,
bagian dada harus longgar karena payudara akan
membesar dan bagian pinggang harus longgar, jika
perlu terdapat tali untuk menyesuaikan perut yang
terus membesar (Yeyeh dkk, 2009)
e. Kebutuhan fisik tentang eliminasi
Pada saat hamil terjadi adaptasi gastrointestital
sehingga menurunkan mobiliti lambung dan usus yang
mentebabkan obstipasi. Penekanan kandung kemih
8
5. Pemeriksaan Kehamilan
a. Kegiatan yang dilakukan pada kunjungan ibu hamil
Pelayanan Antenatal Care yang diberikan pada ibu hamil sesuai
dengan standar yang meliputi 14 T dalam Pantikawati (2010) yaitu :
10
5) Memberikan konseling
a) Gizi : peningkatan konsumsi makanan hingga 300 kalori per
hari, mengkonsumsi makanan yang mengandung protein, zat
besi, minum cukup cairan ( menu seimbang)
b) Latihan : normal tidak berlebihan, istirahat jika lelah
c) Perubahan fisologi : penambahan berat badan, perubahan pada
payudara, tingkat tenaga yang bisa menurun, mula selama
triwulan pertama, rasa panas, varises, hubungan suami-istri
boleh dilanjutkan selama kehamilan (dianjurkan memakai
kondom)
d) Memberitahu kepada ibu kapan kembali untuk pemantauan
lanjutan kehamilan.
e) Menasehati ibu untuk mencari pertolongan segera jika ia
mendapati tanda-tanda bahaya berikut :
1) Perdarahan peraginam
2) Sakit kepala yang lebih dari biasa
3) Gangguan penglihatan
4) Pembengkakan pada wajah /tangan
f) Merencanakan persiapan kelahiran yang bersih dan aman
dirumah
g) Menjaga kebersihan diri terutama lipatan kulit (ketiak, bawah
buah dada, daerah genetalia) dengan cara dibersihkan dengan
air dan dikeringkan.
h) Petunjuk dini: untuk mencegah keterlambatan dan pengambilan
keputusan dan upaya rujukan saat terjadinya komplikasi,
nasehati ibu hamil, suaminya, ibunya dan anggota keluarga
yang lain untuk: mengidentifikasi sumber transportasi dan
menyisihkan cukup dana untuk menutup biaya perawatan
kegawatdaruratan
12
C. Perilaku Kesehatan
Menurut Green (1980) dalam Notoadmojo (2010) menganalisis
perilaku manusia dari tingkatan kesehatan. Tingkatan kesehatan seseorang
atau masyarakat dipengaruhi oleh 2 faktor pokok, yaitu factor perilaku
(behavior causes) dan factor luar perilaku (Non Behavior Causes).
Selanjutnya perilaku itu sendiri ditentukan atau terbentuk dari 3 faktor.
1. Faktor-faktor Presdisposisi (presdisposing factor) yang terwujud dalam
pengetahuan sikap, kepercayaan, keyakinan, nilai-nilai, dan sebagainya.
17
D. Motivasi
1. Pengertian
Motivasi menurut Quinn (1995) dalam Notoatmodjo (2010).
Adanya kekuatan dan dorongan yang menggerakan kita untuk berperilaku
tertentu. Dalam mempelajari motivasi kita akan berhubungan dengan
hasrat, keinginan, dorongan, dan tujuan.
Berdasarkan pendapat Zulfan (2012) motif atau motivasi berasal
dari kata lain moreve yang berarti dorongan dari dalam diri manusia untuk
bertindak atau berperilaku. Pengertian motivasi tidak terlepas dari kata
kebutuhan atau needs atau want. Kebutuhan adalah suatu ‘potensi’ dalam
diri manusia yang perlu ditanggapi atau direspons.
Menurut Maslow bahwa kebutuhan manusia yang dibedakan antara
kebutuhan biologis dan kebutuhan psikologis, atau disebut kebutuhan
materil (biologis) dan kebutuhan non materi (psikologis). Maslow
mengembangkan teorinya setelah ia mempelajari kebutuhan-kebutuhan
manusia itu bertingkat-tingkat atau sesuai dengan “hierarki”, dan
menyatakan bahwa :
1) Manusia adalah suatu makhluk sosial “berkeinginan”, dan keinginan
ini menimbulkan kebutuhan yang perlu dipenuhi. Keinginan atau
kebutuhan ini bersifat terus-menerus, dan selalu meningkat.
18
b. Motivasi eksternal adalah suatu dorongan untuk bertindak yang tidak kita
pelajari, namun kita pelajari dalam kelompok sosial dimana kita hidup
3. Pengukuran Motivasi
Menurut Notoatmodjo (2010) ada beberapacara untuk mengukur
motivasi.
1. Tes Proyektif
Apa yang kita katakan merupakan cerminan dari apa yang ada
dalam diri kita. Dengan demikian untuk memahami apa yang dipikirkan
orang, maka kita stimulus yang harus di interprestasikan.
2. Kuesioner
Salah satu cara untuk mengukur motivasi melalui koesioner adalah
dengan meminta klien untuk mengisi kuesioner yang berisi pertanyaan
yang memancing motivasi klien.
3. Observasi Perilaku
Cara lain untuk mengukur perilaku adalah dengan membuat
stimulasi sehingga klien dapat memunculkan perilaku yang
mencerminkan motivasinya. Motivasi yang baik dalam melakukan
perawatan perineum adalah :
Adanya dukungan dari keluarga terutama suami agar ibu mendapat
dorongan untuk melakukan perawatan perineum. Selain dari keluarga ibu
juga mendapat motivasi dari tenaga kesehatan terutama bidan.
E. Kerangka teori
Menurut Green (1980) dalam Notoatmodjo (2010) perilaku kesehatan
terdiri dari tiga faktor utama yaitu :
Dari penjelasan tersebut dapat dilihat pada bagan 2.1 dibawah ini :
Bagan 2.1
Faktor Predisposisi : Kerangka Teori
Pengetahuan
Sikap Faktor Yang Mempengaruhi Perilaku Kesehatan
Pendidikan
Motivasi
Kepercayaan
Nilai-nilai
(variabel demograsi tertentu)
1
6
Faktor Enabling : 5
Ketersediaan sarana dan prasarana
atau fasilitas ksehatan.
Ketersediaan fasilitas pelayanan 2 Perilaku kesehatan
kesehatan.
Prioritas dan komitmen masyarakat
atau pemerintah terhadap kesehatan
Keterampilan yang berkaitan dengan 4
kesehatan
Faktor Reinforcing :
Keluarga
Teman
Pengalaman
Petugas kesehatan
21