Anda di halaman 1dari 11

BAB IV

HASIL DAN PEMBAHASAN

A. Gambaran Tempat Penelitian


UPTD Puskesmas Paal Merah II Kota Jambi terletak di Kelurahan Lingkar
Selatan Kcamatan Jambi Selata, mempunyai wilayah krja 5,187 Ha. Batas wilayah
kerja UPTD Puskesmas Paal Merah II Kota Jambi sebagai berikut :
1. Sebelah Utara : Kelurahan Thehok dan Kelurahan Pasir Putih
2. Sebelah Selatan : Kecamatan Jambi Luar Kota
3. Sebelah Barat : Kecamatan Kenali Asam
4. Sebelah Timur : Kelurahan Talang Bakung
Jumlah bidan yang ada di Wilayah Kerja Puskesmas Paal Merah II Kota
Jambi yaitu : Bidan Suryani, Bidan Sukaisi, Bidan Efi, Bidan Linda dan Bidan
Romaida.

B. Hasil Penelitian
1. Keterbatasan Penelitian
Penelitian ini merupakan penelitian kuantitatif dengan pendekatan
deskriptif yaitu suatu metode yang dilakukan dengan tujuan untuk melihat
gambaran tentang keadaan secara objektif untuk mengetahui “Gambaran
motivasi ibu hamil K4 dalam mengikuti kelas ibu hamil di Wilayah Kerja
Puskesmas Paal Merah II Kota Jambi Tahun 2019”. Pengumpulan data
bersumber dari data primer yang didapat langsung dari hasil pengukuran dan
wawancara kepada responden. Jumlah responden dalam penelitian ini sebanyak
38 responden ibu hamil di Wilayah Kerja Puskesmas Paal Merah IIKota Jambi.
Dalam penelitian ini tidak terdapat banyak masalah dan kendala dari
responden yang diteliti pada umumnya bersikap baik dan mau bekerjasama
sehingga pengumpulan data berlangsung lancar. Selain itu, kualitas data
tergantung dari kejujuran responden menjawab pertanyaan yang diberikan
namun karena keterbatasan peneliti maupun tidak adanya informasi pada
responden.

27
28

2. Karakteristik Responden
a. Gambaran Usia Ibu Hamil
Berdasarkan penelitian yang telah dilakukan diketahui frekuensi usia
responden yang lebih jelas dapat dilihat pada tabel 4.1 sebagai berikut :

Tabel 4.1
Distribusi Frekuensi Usia Ibu Hamil di Wilayah Kerja Puskesmas Paal
Merah II Kota Jambi Tahun 2019
(n=38)

No Usia(tahun) Jumlah Persentase(%)


1 < 20 tahun 1 2,6
2 20-35 tahun 34 89,5
3 >35 tahun 3 7,9
Jumlah 38 100

Berdasarkan Tabel 4.1 tentang distribusi frekuensi usia ibu hamil,


sebagian besar adalah usia 20-35 tahun yaitu sebanyak 34 responden (89,5%)
dan sebagian kecil adalah usia < 20 tahun yaitu sebanyak 1 responden (2,6%).

b. Gambaran Pendidikan Ibu hamil


Berdasarkan penelitian yang telah dilakukan diketahui frekuensi
pendidikan responden yang lebih jelas dapat dilihat pada tabel 4.2 sebagai
berikut :

Tabel 4.2
Distribusi Frekuensi Pendidikan Ibu Hamil di Wilayah Kerja Puskesmas
Paal Merah II Kota Jambi Tahun 2019
(n=38)

No Pendidikan Jumlah Persentase(%)


1 SD 5 13,2
2 SMP 13 34,2
3 SMA 17 44,7
4 PT 3 7,9
Jumlah 38 100
29

Berdasarkan Tabel 4.2 tentang distribusi frekuensi pendidikan ibu hamil


sebagian besar adalah SMA yaitu sebanyak 17 responden (44,7%) dan
sebagian kecil adalah PT yaitu sebanyak 3 responden (7,9%).
c. Gambaran Pekerjaan Ibu Hamil
Berdasarkan penelitian yang telah dilakukan diketahui frekuensi
pekerjaan responden yang lebih jelas dapat dilihat pada tabel 4.3 sebagai
berikut :

Tabel 4.3
Distribusi Frekuensi Pekerjaan Ibu Hamil di Wilayah Kerja Puskesmas
Paal Merah II Kota Jambi Tahun 2019
(n=38)

No Pekerjaan Jumlah Persentase (%)


1 IRT 23 60,5
2 Swasta 8 21,1
3 Wiraswasta 5 13,2
4 PNS 2 5,3
Jumlah 38 100

Berdasarkan Tabel 4.3 tentang distribusi frekuensi pekerjaan ibu hamil


sebagian besar adalah IRT yaitu sebanyak 23 responden (60,5%) dan
sebagian kecil adalah PNS yaitu sebanyak 2 responden (5,3%).

d. Gambaran Usia Kehamilan Ibu


Berdasarkan penelitian yang telah dilakukan diketahui frekuensi
pekerjaan responden yang lebih jelas dapat dilihat pada tabel 4.3 sebagai
berikut :

Tabel 4.4
Distribusi Frekuensi Usia Kehamilan Ibu Hamil di Wilayah Kerja
Puskesmas Paal Merah II Kota Jambi Tahun 2019
(n=38)
30

No Frekuensi Usia Kehamilan Jumlah Persentase (%)


1 Trimester III 38 100
Jumlah 38 100
Berdasarkan Tabel 4.4 tentang distribusi frekuensi usia kehamilan ibu
sebagian besar adalah Trimester 3 sebanyak 38 responden (100%).
e. Gambaran Status Paritas Ibu Hamil
Berdasarkan penelitian yang telah dilakukan diketahui frekuensi
paritas responden yang lebih jelas dapat dilihat pada tabel 4.5 sebagai berikut:

Tabel 4.5
Distribusi Frekuensi Status Paritas Ibu Hamil di Wilayah Kerja
Puskesmas Paal Merah II Kota Jambi Tahun 2019
(n=38)

No Status Paritas Jumlah %


1 Primigravida (Kehamilan pertama) 16 42,1
2 Multigraida (Kehamilan > 2) 22 57,9
Jumlah 38 100

Berdasarkan Tabel 4.5 tentang distribusi frekuensi status paritas ibu


hamil sebagian besar multigravida (Kehamilan > 2) sebanyak 22 responden
(57,9%) dan sebagian kecil adalah Primigravida (Kehamilan pertama) yaitu
sebanyak 16 responden (42,1%). Ibu hamil dengan paritas tinggi
cenderung menganggap bahwa dirinya telah memiliki pengalaman dalam
kehamilan dan persalinan, sehingga tidak terlalu mengkhawatirkan
kehamilannya saat ini. Sedangkan pada paritas 2-3 merasa bahwa
pemeriksaan kehamilan merupakan suatu kewajiban dalam setiap
kehamilan sehingga merasa perlu untuk rutin dalam memeriksakan
kehamilannya (Pongsibidang 2013).
Hardiani (2011), menunjukkan bahwa mayoritas ibu hamil multigravida
pada trimester III memiliki motivasi yang baik dalam melakukan
kunjungan ANC tetapi tingkat kepatuhan mereka masih kurang dalam
melaksanakan kunjungan ANC. Dengan adanya pengalaman kehamilan
sebelumnya pada ibu multigravida diharapkan dapat mengikuti kelas ibu
31

hamil secara teratur, selain itu diharapkan pula ibu multigravida dapat
berperan aktif dalam melaksanakan kunjungan antenatal, karena hal
tersebut sangat berguna untuk menekan dan meminimalkan angka kematian
dan kesakitan ibu dan bayi.

3. Analisa Univariat
a. Gambaran motivasi ibu hamil K4 dalam mengikuti kelas ibu hamil di
Wilayah Kerja Puskesmas Paal Merah II Kota Jambi Tahun 2019.
Berdasarkan hasil Gambaran motivasi ibu hamil K4 dalam
mengikuti kelas ibu hamil di Wilayah Kerja Puskesmas Paal Merah II Kota
Jambi Tahun 2019 dapat dilihat pada Tabel 4.4 dibawah ini :

Tabel 4.6
Distribusi Frekuensi Jawaban
Motivasi Ibu Hamil K4 Dalam Mengikuti Kelas Ibu Hamil di Wilayah
Kerja Puskesmas Paal Merah II Kota Jambi Tahun 2019
(n=38)

Distribusi
No Pertanyaan Ya Tidak
f % f %
Saya melakukan pemeriksaan kehamilan
1. 22 57,9 16 42,1
karena merupakan hal yang harus dilakukan
Saya melakukan pemeriksaan kehamilan
2. 23 60,5 15 39,5
karena mengikuti anjuran responden lain
Saya melakukan pemeriksaan kehamilan
3. 23 60,5 15 39,5
karena mengikuti anjuran dari Media
Saya melakukan pemeriksaan kehamilan
4. 15 39,5 23 60,5
karena ada keluhan
Setelah melakukan pemeriksaan kehamilan
5. 30 78,9 8 21,1
diketahui kesehatan janin
Setelah melakukan pemeriksaan kehamilan
6. 17 47,4 20 52,6
diketahui kesehatan diri sendiri
Setelah melakukan pemeriksaan kehamilan
7. memperoleh petunjuk (jalan keluar) dari 26 68,4 12 31,6
petugas tentang masalah yang dihadapi.
Bila ada masalah dapat segera diketahui dan
8. 30 78,9 8 21,1
ditangani
9. Setelah melakukan pemeriksaan kehamilan 27 71,1 11 28,9
32

saya akan mendapatkan obat- obatan (zat


besi, vitamin)

Dari tabel diatas dapat dilihat bahwa sebanyak 23 (60,5%)


responden paling banyak menjawab tidak tentang melakukan pemeriksaan
kehamilan karena ada keluhan, tidak melakukan pemeriksaan kehamilan
diketahui kesehatan diri sendiri sebanyak 20 (52,6%) dan responden
menjawab tidak tentang melakukan pemeriksaan kehamilan karena
merupakan hal yang harus dilakukan sebanyak 16 (42,1%). Setelah
dilakukan scoring 9 pertanyaan pada variabel motivasi dengan cut off poin
median (6) maka responden dengan motivasi tinggi jika score atau nilai
median ≥ dari nilai total, dan responden dengan motivasi rendah jika skor
atau nilai median < dari nilai total. Berdasarkan jawaban responden, maka
jawaban dikelompokkan menjadi 2 bagian, yaitu :
Tabel 4.5
Distribusi Frekuensi Motivasi Ibu Hamil K4 Dalam Mengikuti Kelas Ibu
Hamil di Wilayah Kerja Puskesmas Paal Merah II Kota Jambi
Tahun 2019
(n=38)

No Frekuensi Motivasi Jumlah %


1 Rendah 18 47,4
2 Tinggi 20 52,6
Jumlah 38 100

Berdasarkan hasil penelitian tentang distribusi frekuensi motivasi ibu


hamil k4 dalam mengikuti kelas ibu hamil sebagian besar memiliki motivasi
yang tinggi sebanyak 20 (52,6%) responden.

C. Pembahasan Hasil Penelitian Gambaran Motivasi Ibu Hamil K4 Dalam

Mengikuti Kelas Ibu Hamil di Wilayah Kerja Puskesmas Paal Merah II Kota

Jambi Tahun 2019.


33

Berdasarkan hasil penelitian dari 38 responden, 18 (47,4%) memiliki


motivasi yang rendah dan 20 (52,6%) memiliki motivasi yang tinggi, sebagian besar
responden memiliki motivasi yang tinggi, hal ini disebabkan oleh sebagian besar ibu
hamil mengatkan bahwa setelah melakukan pemeriksaan kehamilan akan mengetahui
kesehatan janin dan bila ada masalah dapat segera diketahui dan ditangani yaitu
sebanyak 30 responden (78,9%), selain itu sebagian besar responden memiliki
pendidikan SMA yaitu sebanyak 17 responden (44,7%). Hasil penelitian ini sesuai
dengan penelitian Damayanti (2018) faktor-faktor yang berhubungan dengan
motivasi ibu hamil mengikuti kelas ibu hamil di Wilayah Kerja Puskesmas
Sukoharjo Kabupaten Sukoharjo, yang mengatakan bahwa karakteristik responden
berdasarkan pendidikan responden, sebagaian besar adalah responden termasuk
dalam tamatan SMA yaitu sebanyak 57 responden (51,8%).
Menurut Adiwiharyanto (2018) pendidikan merupakan hal yang penting,
karena dapat mendukung masuknya informasi dan pengetahuan yang dimilikinya.
Rendahnya pendidikan ibu hamil merupakan salah satu penyebab kurangnya
pengetahuan ibu hamil terkait pentingnya mengikuti kelas ibu hamil secara teratur,
sehingga ibu hamil tidak termotivasi untuk mengikuti kelas ibu hamil.
Hasil penelitian ini menunjukkan bahwa sebagian besar responden berada
pada umur reproduksi yang sehat yaitu pada umur 20-35 tahun yaitu sebanyak 34
oran (89,5%). Hasil penelitian ini sesuai dengan penelitian Damayanti (2018) faktor-
faktor yang berhubungan dengan motivasi ibu hamil mengikuti kelas ibu hamil di
Wilayah Kerja Puskesmas Sukoharjo Kabupaten Sukoharjoyang mengatakan bahwa
karakteristik responden berdasarkan umur responden di wilayah kerja Puskesmas
Sukoharjo sebagian besar adalah responden termasuk dalam kategori 26 – 30 tahun
yaitu sebanyak 35 responden (31,8%).
Menurut Depkes (2011), semakin cukup umur tingkat kematangan
seseresponden akan lebih dipercaya dibandingkan responden yang belum cukup
tinggi kedewasaannya, jika kematangan usia seseresponden cukup tinggi maka pola
berpikir seseresponden akan lebih dewasa. Ibu yang mempunyai usia produktif akan
34

lebih berpikir secara rasional dan matang tentang pentingnya melakukan


pemeriksaan kehamilan.
Hasil penelitian menunjukkan bahwa sebagian besar ibu merupakan ibu
rumah tangga yaitu sebanyak 23 responden (60,5%). Hal ini menyebabkan ibu hamil
mempunyai waktu yang banyak untuk mengikuti kelas ibu hamil.
Hasil penelitian ini didukung oleh penelitian Retnowati (2018) analisis
motivasi ibu hamil dalam mengikuti kelas ibu hamil di Daerah Pesisir Wilayah Kerja
Puskesmas Pantai Amal Kota Tarakan. Pada kelompok kasus sebagian besar
responden memiliki motivasi rendah untuk mengikuti kelas ibu hamil, sedang pada
kelompok kontrol umumnya memiliki motivasi yang tinggi.
Hasil penelitian ini didukung teori Mustikasari (2008) mengatakan bahwa.
Secara sederhana motivasi diartikan sebagai segala sesuatu yang mendorong
seseresponden untuk melakukan sesuatu. Timbulnya dorongan untuk melakukan
suatu perbuatan umumnya dipengaruhi oleh adanya pengetahuan dan keyakinan
terhadap perbuatan yang akan dilakukan. Seresponden ibu hamil yang memiliki
pengetahuan yang baik tentang kelas ibu hamil akan muncul kesadaran dan kemauan
untuk ikut serta dalam kegiatan kelas ibu hamil. Pengetahuan yang dimiliki tentang
kelas ibu hamil mengantarkan kesadaran dan pemikiran yang benar tentang kelas ibu
hamil dan pada akhirnya menimbulkan kemauan untuk berpartisipasi dalam kegiatan
kelas ibu hamil. Hal seperti inilah yang dimaksud dengan motivasi mengikuti kelas
ibu hamil.
Berdasarkan penelitian Svensson, Barclay & Cooke (2008) diketahui bahwa
tingkat partisipasi ibu hamil mengikuti kelas ibu hamil kurang dari 50%. Kajian lebih
lanjut penelitian tersebut teridentifikasi dampak ketidakikutsertaan dalam kelas ibu
hamil berupa ketidaktahuan tentang resiko atau tanda bahaya kehamilan. Faktor
motivasi diduga menjadi penyebab utama ketidakikutsertaan ibu hamil dalam kelas
ibu hamil. Motivasi itu sendiri dipengaruhi oleh banyak faktor, antara lain tingkat
pendidikan dan pengetahuan, usia, status pekerjaan, paritas, dukungan suami, dan
sebagainya (Indah &Julyarni,2014; Impartina, 2017; danMasini,2015).
35

Menurut Aribowo (2007), tinggi rendahnya motivasi ibu hamil mengikuti


kelas ibu hamil dapat diukur menggunakan beberapa indikator, yaitu frekuensi
keiktsertaan kelas ibu hamil, durasi dalam kegiatan kelas ibu hamil, ketabahan dan
keuletan menghadapi rintangan dalam mengikuti kelas ibu hamil, usaha dan
pengorbanan untuk mengikuti kelas ibu hamil, dan tingkat kualifikasi prestasi yang
dihasilkan dari keikutsertaan dalam kelas ibu hamil. Kelas ibu hamil merupakan
sarana belajar yang baik bagi ibu hamil dalam menjalani kehamilannya maupun
dalam menghadapi persalinan dan nifas. Testimoni pengalaman ibu hamil pada
kehamilan, persalinan dan nifas sebelumnya merupakan sumber belajar yang efektif.
Ibu hamil dapat mencontoh hal baik dari pengalaman ibu hamil lainnya atau belajar
mencegah hal buruk dari pengalaman sebelumnya. Keberadaan bidan atau tenaga
kesehatan lain dalam kelas ibu hamil tentu juga dapat memberi justifikasi, klarifikasi,
atau informasi yang dibutuhkan oleh ibu hamil.
Upaya yang telah dilakukan oleh pihak Puskesmas dalam rangka
meningkatkan keikutsertaan ibu hamil dalam mengikuti kelas ibu hamil diantaranya
adalah dengan menyediakan sarana dan prasarana, membuat undangan yang ditempel
di buku KIA saat ibu hamil datang ANC di Puskesmas, termasuk melalui bidan
penjangkau dilapangan yang juga mengundang ibu hamil untuk datang dikelas ibu
hamil pada saat melaksananakan home care. Setelah itu para bidan juga
mengingatkan kembali melalui telepon atau sms sehari sebelum kegiatan
dilaksanakan. Bahkan bidan bersama dengan pihak manajemen Puskesmas
menawarkan untuk menjemput para ibu hamil di beberapa titik yang jaraknya agak
jauh dari Puskesmas dan diperkirakan mereka kesulitan dalam hal transportasi
(Retnowati, 2013).
Peneliti berasumsi bahwa motivasi responden tentang kelas ibu hamil sangat
penting. Motivasi responden yang tinggi, maka akan memberikan wawasan yang luas
kepada responden tentang pentingnya mengikuti kelas ibu hamil sehingga responden
memiliki kesadaran diri untuk mengikuti kelas ibu hamil. Sedangkan responden yang
tidak mau mengikuti kelas ibu hamil ini dikarenakan motivasi yang rendah, yang
36

berdampak pada prilaku responden sehingga meningkatkan resiko pada kehamilan


dan persalinan.

Adapun upaya-upaya yang perlu dilakukan untuk meningkatkan motivasi


responden agar lebih tinggi tentang bahayanya tidak mengikuti kelas kehamilan
adalah responden harus aktif dalam mencari informasi baik itu melalui media cetak
ataupun elektronik. Bagi responden yang mempunyai motivasitinggi, dipertahankan
dan ditingkatkan lagi agar lebih mengetahui tentang pentingnya mengikuti kelas ibu
hamil.
37

BAB V
KESIMPULAN DAN SARAN

A. Kesimpulan

Berdasarkan data penelitian dan hasil pembahasan, maka dapat disimpukan


bahwa gambaran motivasi ibu hamil dalam mengikuti kelas ibu hamil K4 dari 38
responden, 20 (52,6%) memiliki motivasi yang tinggi, 18 (47,4%) memiliki
motivasi yang rendah di Wilayah Kerja Puskesmas Paal Merah Kota Jambi Tahun
2019

B. Saran

1. Bagi Dinas Kesehatan Kota Jambi


Diharapkan dapat dijadikan referensi dan dapat dijadikan gambaran
untuk meningkatkan kebijakan mengenai program kelas ibu hamil di setiap
puskesmas.
2. Bagi Puskesmas Paal Merah II Kota Jambi
Menambah masukan dan bahan informasi sebagai bacaan pasien yang
berkunjung ke puskesmas tentang keikutsertaan dalam mengikuti kelas ibu
hamil.
3. Bagi Institusi Pendidikan Akbid Jakarta Mitra Sejahtera Jambi
Sebagai dokumentasi agar dapat dimanfaatkan sebagai literature mahasiswa
selanjutnya.
4. Bagi Peneliti Yang Lain
Diharapkan di masa yang akan datang dapat digunakan sebagai salah satu
sumber data untuk penelitian selanjutnya dan dilakukan penelitian lebih lanjut
tentang gambaran motivasi ibu hamil dalam mengikuti kelas ibu hamil K4.

37

Anda mungkin juga menyukai