Anda di halaman 1dari 10

BAB IV

HASIL DAN PEMBAHASAN

A. Hasil Penelitian
1. Keterbatasan Penelitian
Penelitian ini merupakan penelitian deskriptif dengan pendekatan cross
sectional yaitu semua objek penelitian dilakukan pada waktu yang sama dan
untuk mengetahui “Gambaran motivasi ibu hamil K4 dalam mengikuti kelas
ibu hamil di Wilayah Kerja Puskesmas Paal Merah II Kota Jambi Tahun
2019”. Pengumpulan data bersumber dari data primer yang didapat langsung
dari hasil pengukuran dan wawancara kepada responden. Jumlah responden
dalam penelitian ini sebanyak 38 responden ibu hamil di Wilayah Kerja
Puskesmas Paal Merah IIKota Jambi.
Dalam penelitian ini tidak terdapat banyak masalah dan kendala dari
responden yang diteliti pada umumnya bersikap baik dan mau bekerjasama
sehingga pengumpulan data berlangsung lancar. Selain itu, kualitas data
tergantung dari kejujuran responden menjawab pertanyaan yang diberikan
namun karena keterbatasan peneliti maupun tidak adanya informasi pada
responden.

2. Karakteristik Responden
a. Gambaran Usia Ibu Hamil
Berdasarkan penelitian yang telah dilakukan diketahui frekuensi usia
responden yang lebih jelas dapat dilihat pada tabel 4.1 sebagai berikut :

25
26

Tabel 4.1
Distribusi Frekuensi Usia Ibu Hamil di Wilayah Kerja Puskesmas Paal
Merah II Kota Jambi Tahun 2019
(n=38)

No Usia(tahun) Jumlah Persentase(%)


1 < 20 tahun 1 2,6
2 20-35 tahun 34 89,5
3 >35 tahun 3 7,9
Jumlah 38 100

Berdasarkan Tabel 4.1 tentang distribusi frekuensi usia ibu hamil,


sebagian besar adalah usia 20-35 tahun yaitu sebanyak 34 orang (89,5%)

b. Gambaran Pendidikan Ibu hamil


Berdasarkan penelitian yang telah dilakukan diketahui frekuensi
pendidikan responden yang lebih jelas dapat dilihat pada tabel 4.2 sebagai
berikut :

Tabel 4.2
Distribusi Frekuensi Pendidikan Ibu Hamil di Wilayah Kerja Puskesmas
Paal Merah II Kota Jambi Tahun 2019
(n=38)

No Pendidikan Jumlah Persentase(%)


1 SD 5 13,2
2 SMP 13 34,2
3 SMA 17 44,7
4 PT 3 7,9
Jumlah 38 100

Berdasarkan Tabel 4.2 tentang distribusi frekuensi pendidikan ibu hamil


sebagian besar adalah SMA yaitu sebanyak 17 responden (44,7%).

c. Gambaran Pekerjaan Ibu Hamil


27

Berdasarkan penelitian yang telah dilakukan diketahui frekuensi


pekerjaan responden yang lebih jelas dapat dilihat pada tabel 4.3 sebagai
berikut :

Tabel 4.3
Distribusi Frekuensi Pekerjaan Ibu Hamil di Wilayah Kerja Puskesmas
Paal Merah II Kota Jambi Tahun 2019
(n=38)

No Pekerjaan Jumlah Persentase (%)


1 IRT 23 60,5
2 Swasta 8 21,1
3 Wiraswasta 5 13,2
4 PNS 2 5,3
Jumlah 38 100

Berdasarkan Tabel 4.3 tentang distribusi frekuensi pekerjaan ibu hamil


sebagian besar adalah IRT yaitu sebanyak 23 responden (60,5%).

d. Gambaran Usia Kehamilan Ibu


Berdasarkan penelitian yang telah dilakukan diketahui frekuensi
pekerjaan responden yang lebih jelas dapat dilihat pada tabel 4.3 sebagai
berikut :

Tabel 4.4
Distribusi Frekuensi Usia Kehamilan Ibu Hamil di Wilayah Kerja
Puskesmas Paal Merah II Kota Jambi Tahun 2019
(n=38)

No Frekuensi Usia Kehamilan Jumlah Persentase (%)


1 Trimester III 38 100
Jumlah 38 100

Berdasarkan Tabel 4.4 tentang distribusi frekuensi usia kehamilan ibu


sebagian besar adalah Trimester 3 sebanyak 38 0rang (100%).
e. Gambaran Status Paritas Ibu Hamil
28

Berdasarkan penelitian yang telah dilakukan diketahui frekuensi


paritas responden yang lebih jelas dapat dilihat pada tabel 4.5 sebagai berikut:

Tabel 4.5
Distribusi Frekuensi Status Paritas Ibu Hamil di Wilayah Kerja
Puskesmas Paal Merah II Kota Jambi Tahun 2019
(n=38)

No Status Paritas Jumlah %


1 Primigravida (Kehamilan pertama) 16 42,1
2 Multigraida (Kehamilan > 2) 22 57,9
Jumlah 38 100

Berdasarkan Tabel 4.5 tentang distribusi frekuensi status paritas ibu


hamil lebih banyak multigravida (Kehamilan > 2) sebanyak 22 responden
(57,9%).

3. Analisa Univariat
a. Gambaran motivasi ibu hamil K4 dalam mengikuti kelas ibu hamil di
Wilayah Kerja Puskesmas Paal Merah II Kota Jambi Tahun 2019.
Berdasarkan hasil Gambaran motivasi ibu hamil K4 dalam
mengikuti kelas ibu hamil di Wilayah Kerja Puskesmas Paal Merah II Kota
Jambi Tahun 2019 dapat dilihat pada Tabel 4.4 dibawah ini :

Tabel 4.6
Distribusi Frekuensi Jawaban
Motivasi Ibu Hamil K4 Dalam Mengikuti Kelas Ibu Hamil di Wilayah
Kerja Puskesmas Paal Merah II Kota Jambi Tahun 2019
(n=38)

Distribusi
No Pertanyaan Ya Tidak
f % f %
1. Saya melakukan pemeriksaan 22 57,9 16 42,1
kehamilan karena merupakan
29

hal yang harus dilakukan


Saya melakukan pemeriksaan
2. kehamilan karena mengikuti 23 60,5 15 39,5
anjuran responden lain
Saya melakukan pemeriksaan
3. kehamilan karena mengikuti 23 60,5 15 39,5
anjuran dari Media
Saya melakukan pemeriksaan
4. 15 39,5 23 60,5
kehamilan karena ada keluhan
Setelah melakukan pemeriksaan
5. kehamilan diketahui kesehatan 30 78,9 8 21,1
janin
Setelah melakukan pemeriksaan
6. kehamilan diketahui kesehatan 17 47,4 20 52,6
diri sendiri
Setelah melakukan pemeriksaan
kehamilan memperoleh petunjuk
7. 26 68,4 12 31,6
(jalan keluar) dari petugas
tentang masalah yang dihadapi.
Bila ada masalah dapat segera
8. 30 78,9 8 21,1
diketahui dan ditangani
Setelah melakukan pemeriksaan
kehamilan saya akan
9. 27 71,1 11 28,9
mendapatkan obat- obatan (zat
besi, vitamin)

Dari tabel diatas dapat dilihat bahwa sebanyak 23 (60,5%)


responden paling banyak menjawab tidak tentang melakukan pemeriksaan
kehamilan karena ada keluhan, tidak melakukan pemeriksaan kehamilan
diketahui kesehatan diri sendiri sebanyak 20 (52,6%) dan responden
menjawab tidak tentang melakukan pemeriksaan kehamilan karena
merupakan hal yang harus dilakukan sebanyak 16 (42,1%).
Berdasarkan jawaban responden, maka jawaban dikelompokkan
menjadi 2 bagian, yaitu :
Tabel 4.5
Distribusi Frekuensi Motivasi Ibu Hamil K4 Dalam Mengikuti Kelas Ibu
Hamil di Wilayah Kerja Puskesmas Paal Merah II Kota Jambi
Tahun 2019
(n=38)
30

No Frekuensi Motivasi Jumlah %


1 Rendah 18 47,4
2 Tinggi 20 52,6
Jumlah 38 100

Berdasarkan hasil penelitian tentang distribusi frekuensi motivasi ibu


hamil k4 dalam mengikuti kelas ibu hamil sebagian besar memiliki motivasi
yang tinggi sebanyak 20 (52,6%).

B. Pembahasan Hasil Penelitian Gambaran Motivasi Ibu Hamil K4 Dalam

Mengikuti Kelas Ibu Hamil di Wilayah Kerja Puskesmas Paal Merah II Kota

Jambi Tahun 2019.

Berdasarkan hasil penelitian dari 38 responden, 18 (47,4%) memiliki


motivasi yang rendah dan 20 (52,6%) memiliki motivasi yang tinggi, hal ini
disebabkan oleh sebagian besar ibu hamil mengatkan bahwa setelah melakukan
pemeriksaan kehamilan akan mengetahui kesehatan janin dan bila ada masalah dapat
segera diketahui dan ditangani yaitu sebanyak 30 responden (78,9).
Berdasarkan hasil penelitian diketahui bahwa sebagian besar responden
berpendidikan SAM yaitu sebanyak 17 responden (44,7%). Hasil penelitian ini
sesuai dengan penelitian Damayanti (2018) yang mengatakan bahwa karakteristik
responden berdasarkan pendidikan responden di wilayah kerja Puskesmas Sukoharjo,
sebagaian besar adalah responden termasuk dalam tamatan SMA yaitu sebanyak 57
responden (51,8%).
Menurut Adiwiharyanto (2018) pendidikan merupakan hal yang penting,
karena dapat mendukung masuknya informasi dan pengetahuan yang dimilikinya.
Rendahnya pendidikan ibu hamil merupakan salah satu penyebab kurangnya
pengetahuan ibu hamil terkait pentingnya mengikuti kelas ibu hamil secara teratur,
sehingga ibu hamil tidak termotivasi untuk mengikuti kelas ibu hamil.
Hasil penelitian ini menunjukkan bahwa sebagian besar responden berada
pada umur reproduksi yang sehat yaitu pada umur 20-35 tahun yaitu sebanyak 34
31

oran (89,5%). Hasil penelitian ini sesuai dengan penelitian Damayanti (2018) yang
mengatakan bahwa karakteristik responden berdasarkan umur responden di wilayah
kerja Puskesmas Sukoharjo sebagian besar adalah responden termasuk dalam
kategori 26 – 30 tahun yaitu sebanyak 35 responden (31,8%).
Menurut Depkes (2011), semakin cukup umur tingkat kematangan
seseresponden akan lebih dipercaya dibandingkan responden yang belum cukup
tinggi kedewasaannya, jika kematangan usia seseresponden cukup tinggi maka pola
berpikir seseresponden akan lebih dewasa. Ibu yang mempunyai usia produktif akan
lebih berpikir secara rasional dan matang tentang pentingnya melakukan
pemeriksaan kehamilan.
Hasil penelitian menunjukkan bahwa sebagian besar ibu merupakan ibu
rumah tangga yaitu sebanyak 23 responden (60,5%). Hal ini menyebabkan ibu hamil
mempunyai waktu yang banyak untuk mengikuti kelas ibu hamil.
Hasil penelitian ini didukung oleh penelitian Retnowati (2018) analisis
motivasi ibu hamil dalam mengikuti kelas ibu hamil di Daerah Pesisir Wilayah Kerja
Puskesmas Pantai Amal Kota Tarakan. Pada kelompok kasus sebagian besar
responden memiliki motivasi rendah untuk mengikuti kelas ibu hamil, sedang pada
kelompok kontrol umumnya memiliki motivasi yang tinggi.
Hasil penelitian ini didukung teori Mustikasari (2008) mengatakan bahwa.
Secara sederhana motivasi diartikan sebagai segala sesuatu yang mendorong
seseresponden untuk melakukan sesuatu. Timbulnya dorongan untuk melakukan
suatu perbuatan umumnya dipengaruhi oleh adanya pengetahuan dan keyakinan
terhadap perbuatan yang akan dilakukan. Seresponden ibu hamil yang memiliki
pengetahuan yang baik tentang kelas ibu hamil akan muncul kesadaran dan kemauan
untuk ikut serta dalam kegiatan kelas ibu hamil. Pengetahuan yang dimiliki tentang
kelas ibu hamil mengantarkan kesadaran dan pemikiran yang benar tentang kelas ibu
hamil dan pada akhirnya menimbulkan kemauan untuk berpartisipasi dalam kegiatan
kelas ibu hamil. Hal seperti inilah yang dimaksud dengan motivasi mengikuti kelas
ibu hamil.
32

Secara keseluruhan, keikutsertaan ibu hamil dalam kelas ibu hamil masih
rendah. Berdasarkan penelitian Svensson, Barclay & Cooke (2008) diketahui bahwa
tingkat partisipasi ibu hamil mengikuti kelas ibu hamil kurang dari 50%. Kajian lebih
lanjut penelitian tersebut teridentifikasi dampak ketidakikutsertaan dalam kelas ibu
hamil berupa ketidaktahuan tentang resiko atau tanda bahaya kehamilan. Faktor
motivasi diduga menjadi penyebab utama ketidakikutsertaan ibu hamil dalam kelas
ibu hamil. Motivasi itu sendiri dipengaruhi oleh banyak faktor, antara lain tingkat
pendidikan dan pengetahuan, usia, status pekerjaan, paritas, dukungan suami, dan
sebagainya (Indah &Julyarni,2014; Impartina, 2017; danMasini,2015).
Menurut Aribowo (2007), tinggi rendahnya motivasi ibu hamil mengikuti
kelas ibu hamil dapat diukur menggunakan beberapa indikator, yaitu frekuensi
keiktsertaan kelas ibu hamil, durasi dalam kegiatan kelas ibu hamil, ketabahan dan
keuletan menghadapi rintangan dalam mengikuti kelas ibu hamil, usaha dan
pengorbanan untuk mengikuti kelas ibu hamil, dan tingkat kualifikasi prestasi yang
dihasilkan dari keikutsertaan dalam kelas ibu hamil. Kelas ibu hamil merupakan
sarana belajar yang baik bagi ibu hamil dalam menjalani kehamilannya maupun
dalam menghadapi persalinan dan nifas. Testimoni pengalaman ibu hamil pada
kehamilan, persalinan dan nifas sebelumnya merupakan sumber belajar yang efektif.
Ibu hamil dapat mencontoh hal baik dari pengalaman ibu hamil lainnya atau belajar
mencegah hal buruk dari pengalaman sebelumnya. Keberadaan bidan atau tenaga
kesehatan lain dalam kelas ibu hamil tentu juga dapat memberi justifikasi, klarifikasi,
atau informasi yang dibutuhkan oleh ibu hamil.
Upaya yang telah dilakukan oleh pihak Puskesmas dalam rangka
meningkatkan keikutsertaan ibu hamil dalam mengikuti kelas ibu hamil diantaranya
adalah dengan menyediakan sarana dan prasarana, membuat undangan yang ditempel
di buku KIA saat ibu hamil datang ANC di Puskesmas, termasuk melalui bidan
penjangkau dilapangan yang juga mengundang ibu hamil untuk datang dikelas ibu
hamil pada saat melaksananakan home care. Setelah itu para bidan juga
mengingatkan kembali melalui telepon atau sms sehari sebelum kegiatan
dilaksanakan. Bahkan bidan bersama dengan pihak manajemen Puskesmas
33

menawarkan untuk menjemput para ibu hamil di beberapa titik yang jaraknya agak
jauh dari Puskesmas dan diperkirakan mereka kesulitan dalam hal transportasi
(Retnowati, 2013).
Peneliti berasumsi bahwa motivasi responden tentang kelas ibu hamil sangat
penting. Motivasi responden yang tinggi, maka akan memberikan wawasan yang luas
kepada responden tentang pentingnya mengikuti kelas ibu hamil sehingga responden
memiliki kesadaran diri untuk mengikuti kelas ibu hamil. Sedangkan responden yang
tidak mau mengikuti kelas ibu hamil ini dikarenakan motivasi yang rendah, yang
berdampak pada prilaku responden sehingga meningkatkan resiko pada kehamilan
dan persalinan.
Adapun upaya-upaya yang perlu dilakukan untuk meningkatkan motivasi
responden agar lebih tinggi tentang bahayanya tidak mengikuti kelas kehamilan
adalah responden harus aktif dalam mencari informasi baik itu melalui media cetak
ataupun elektronik. Bagi responden yang mempunyai motivasitinggi, dipertahankan
dan ditingkatkan lagi agar lebih mengetahui tentang pentingnya mengikuti kelas ibu
hamil.
34

BAB V
KESIMPULAN DAN SARAN

A. Kesimpulan

Berdasarkan data penelitian dan hasil pembahasan, maka dapat disimpukan


bahwa gambaran motivasi ibu hamil dalam mengikuti kelas ibu hamil K4 dari 38
responden, 20 (52,6%) memiliki motivasi yang tinggi, 18 (47,4%) memiliki
motivasi yang rendah di Wilayah Kerja Puskesmas Paal Merah Kota Jambi Tahun
2019

B. Saran

1. Bagi Peneliti

Diharapkan di masa yang akan datang dapat digunakan sebagai salah satu
sumber data untuk penelitian selanjutnya dan dilakukan penelitian lebih lanjut
tentang gambaran motivasi ibu hamil dalam mengikuti kelas ibu hamil K4.
2. Bagi Akademi Kebidanan Jakarta Mitra Sejahtera
Sebagai dokumentasi agar dapat dimanfaatkan sebagai literature mahasiswa
selanjutnya.
3. Bagi Puskesmas Paal Merah II Kota Jambi
Menambah masukan dan bahan informasi sebagai bacaan pasien yang
berkunjung ke puskesmas tentang keikutsertaan dalam mengikuti kelas ibu
hamil.
4. Bagi Responden
Diharapkan dapat meningkatkan pengetahuan tentang gambaran motivasi
ibu hamil dalam mengikuti kelas ibu hamil K4 dan disarankan untuk ibu hamil
dapat mengetahui pentingnya mengikuti kelas ibu hamil K4.

35

Anda mungkin juga menyukai