SKEN 5 B5 Marselaaa
SKEN 5 B5 Marselaaa
102016066
Jln. Arjuna Utara No. 6 Jakarta 11510. Telephone: (021) 5694-2061, fax : (021) 563-1731
Email : maria.2016fk066@civitas.ukrida.ac.id
Abstrak
Semua manusia pada masa kecilnya pasti pernah mengalami peristiwa terjatuh.
Namun tidak banyak yang sampai menderita patah tulang pada kakinya. Kaki atau yang biasa
disebut ekstremitas inferior dalam dunia kedokteran memiliki 3 regio yaitu regio femuris,
regio cruris, dan regio pedis. Tetapi peristiwa patah tulang kaki bisa sembuh dalam jangka
waktu tertentu. Bahkan pada anak-anak yang metabolismenya lebih cepat daripada orang tua
memiliki proses pembentukan tulang yang lebih cepat daripada orangtua. Terlebih jika
diberikan suplemen kalsium dan vitamin D.
Kata kunci : Ekstremitas inferior, regio, suplemen kalsium, vitamin D.
Abstract
Many people in his childhood have experienced a fall event. However, not much is to
suffer a broken bone in his foot. Walking or commonly called the lower extremities in the
medical world has three regions, namely femuris regions, cruris region, and pedis region.
But the events of leg fractures could be healed within a certain period. Even in children
whose metabolism is quicker than older people have bone formation faster than the parent.
Especially if given supplements of calcium and vitamin D.
Keywords: The lower extremities, regio, calcium supplements, vitamin D.
Pendahuluan
vitamin D, zat besi dan lain-lain. Namun kalsium dan vitamin D bisa dibilang sebagai
komponen utama dalam proses pembentukan tulang. Terutama pada kasus patah tulang pada
anak-anak. Namun dengan mengonsumsi suplemen kalsium dan vitamin D tidak terlalu
dan minuman yang bergizi lebih juga sudah cukup untuk membentuk tulang, terlebih proses
pertumbuhan tulang pada anak-anak lebih cepat jika dibandingkan dengan orang tua karena
Otot-otot yang ada di tubuh bagian bawah antara lain: quadriceps, hamstring,
gastrocnemius, tibialis anterior, soleus, dan lain-lain.2 Untuk lebih jelasnya ada pada gambar
1.
Ekstremitas bawah terdiri dari tulang pelvis, femur, tibia, fibula, tarsal, metatarsal,
1. Pelvis
Pelvis terdiri atas sepasang tulang panggul (hip bone) yang merupakan tulang pipih. Masing-
masing tulang pinggul terdiri atas 3 bagian utama yaitu ilium, pubis dan ischium. Ilium
terletak di bagian superior dan membentuk artikulasi dengan vertebra sakrum, ischium
Bagian ujung ilium disebut sebagai puncak iliac (iliac crest). Pertemuan antara pubis dari
pinggul kiri dan pinggul kanan disebut simfisis pubis. Terdapat suatu cekungan di bagian
2. Femur
Femur merupakan tulang betis, yang di bagian proksimal berartikulasi dengan pelvis dan
dibagian distal berartikulasi dengan tibia melalui condyles. Di daerah proksimal terdapat
prosesus yang disebut trochanter mayor dan trochanter minor, dihubungkan oleh garis
intertrochanteric. Di bagian distal anterior terdapat condyle lateral dan condyle medial untuk
artikulasi dengan tibia, serta permukaan untuk tulang patella. Di bagian distal posterior
Tibia merupakan tulang tungkai bawah yang letaknya lebih medial dibanding dengan fibula.
Di bagian proksimal, tibia memiliki condyle medial dan lateral di mana keduanya merupakan
facies untuk artikulasi dengan condyle femur. Terdapat juga facies untuk berartikulasi dengan
kepala fibula di sisi lateral. Selain itu, tibia memiliki tuberositas untuk perlekatan ligamen. Di
daerah distal tibia membentuk artikulasi dengan tulang-tulang tarsal dan malleolus medial. 2-
4
(lihat gambar 2)
4. Fibula
Fibula merupakan tulang tungkai bawah yang letaknya lebih lateral dibanding dengan tibia.
Di bagian proksimal, fibula berartikulasi dengan tibia. Sedangkan di bagian distal, fibula
membentuk malleolus lateral dan facies untuk artikulasi dengan tulang-tulang tarsal. 2-4(lihat
gambar 2)
5. Tarsal
Tarsal merupakan 7 tulang yang membentuk artikulasi dengan fibula dan tibiadi proksimal
dan dengan metatarsal di distal. Terdapat 7 tulang tarsal, yaitu calcaneus, talus, cuboid,
navicular, dan cuneiform (1, 2, 3). Calcaneus berperan sebagai tulang penyanggah berdiri. 2-
4
(lihat gambar 2)
6. Metatarsal
Metatarsal merupakan 5 tulang yang berartikulasi dengan tarsal di proksimal dan dengan
tulang phalangs di distal. Khusus di tulang metatarsal 1 (ibu jari) terdapat 2 tulang sesamoid. 2-
4
(lihat gambar 2)
7. Phalangs
Phalangs merupakan tulang jari-jari kaki. Terdapat 2 tulang phalangs di ibu jari dan 3
phalangs di masing-masing jari sisanya. Karena tidak ada sendi pelana di ibu jari kaki,
Tulang adalah jaringan ikat khusus yang terdiri atas materi antarsel berkapur, yaitu
matriks tulang, dan 3 jenis sel seperti: osteosit, yang terdapat di rongga-rongga di dalam
matriks; osteoblas, yang Man sintesis unsur organic matriks, dan osteoklas yang merupakan
sel raksasa multinuklear yang terlibat dalam resorpsi dan remodeling jaringan tulang. Karena
metabolit tidak dapat berdifusi melalui matriks tulang yang telah mengapur, pertukaran zat
antara osteosit dan kapiler darah bergantung pada komunikasi melalui kanalikuli, yang
1. Osteoblas
Osteoblas bertanggung jawab atas sintesis komponen organik matriks tulang (kolagen
tipe I, proteoglikan, dan glikoprotein). Deposisi komponen anorganik dari tulang juga
bergantung pada adanya osteoblas aktif. Osteoblas hanya terdapat pada permukaan tulang,
dan letaknya bersebelahan, mirip epitel selapis. Bila osteoblas aktif menyintesis matriks,
osteoblas memiliki bentuk kuboid sampai silindris dengan sitoplasma basofilik. Bila aktivitas
sintesisnya menurun, sel tersebut menjadi gepeng dan sifat basofilik pada sitoplasmanya akan
berkurang. Beberapa osteoblas secara berangsur dikelilingi oleh matriks yang baru terbentuk
dan menjadi osteosit. Selama proses ini, terbentuk rongga yang disebut lakuna. Lakuna
dihuni osteosit beserta juluran-julurannya, bersama sedikit matriks ekstrasel yang tidak
mengapur.
Selama sintesis matriks berlangsung, osteoblas memiliki struktur ultra sel yang secara
aktif mensintesis protein untuk dikeluarkan. Osteoblas merupkan sel yang terpolarisasi.
Komponen matriks disekresi pada permukaan sel, yang berkontak dengan matriks tulang
yang lebih “tua”, dan menghasilkan lapisan matriks baru (belum berkapur) yang disebut
osteoid, diantara lapisan osteoblas dan tulang yang baru dibentuk. Proses ini, yaitu aposisi
tulang, dituntaskan dengan pengendapan garam-garam kalsium ke dalam matriks yang baru
terbentuk.
2. Osteosit
Osteosit berasal dari osteoblas, terletak di dalam lakuna yang terletak di antara
lamela-lamela matriks. Hanya ada satu osteosit dalam satu lakuna. Bila dibandingkan dengan
osteoblas, osteosit yang gepeng dan berbentuk kenari tersebut memiliki sedikit retikulum
endoplasma kasar dan kompleks golgi serta kromatin inti yang lebih padat. Sel-sel ini secara
aktif terlibat untuk mempertahankan matriks tulang, dan kematiannya diikuti oleh resorpsi
matriks tersebut.
3. Osteoklas
Osteoklas adalah sel motil bercabang yang sangat besar. Bagian badan sel yang
melebar mengandung 5 sampai 50 inti (atau lebih). Pada daerah terjadinya resorpsi tulang,
osteoklas terdapat di dalam lekukan yang terbentuk akibat kerja enzim pada matriks, yang
dikenal sebagai lakuna Howship. Osteoklas berasal dari penggabungan sel-sel sumsung
tulang. Pada osteoklas yang aktif, matriks tulang yang menghadap permukaan terlipat secara
tak teratur, seringkali berupa tonjolan yang terbagi lagi, dan membentuk batas
“bergelombang”. Batas bergelombang ini dikelilingi oleh zona sitoplasma (zona terang) yang
tidak mengandung organel, namun kaya akan filament aktin. Zona ini adalah tempat adhesi
osteoklas pada matriks tulang dan menciptakan lingkungan mikro tempat terjadinya resorpsi
tulang.5
Histologi otot
Otot lurik atau otot rangka merupakan otot volunter (bekerja secara sadar). Otot
rangka melekat pada rangka tubuh dan bertanggung jawab untuk pergerakan. Satu serabut
panjangnya berkisar antara 10mm sampai 40mm. Jumlah nukleus banyak dan dapat
ditemukan di bawah sarkolema pada bagian perifer sel (bagian tepi sel). Kontraksi otot
Lurik yang terdapat pada otot rangka disebabkan oleh struktur protein yang
membentuk otot. Protein ini disebut aktin dan miosin. Nantinya, apabila otot berkontraksi,
gambaran lurik akan menyempit dan ini diperkirakan karena gerakan relatif satu protein
Otot lurik dikendalikan oleh otak yang sangat cepat reaksinya terhadap berbagai jenis
rangsangan seperti dingin, panas, angin, arus listrik, dll. Tiap otot mempunyai dua atau lebih
tendon yang melekat di tuang. Tendon yang melekat di tulang yang tidak bergerak disebut
tendon origo, sementara tendon yang melekat di tuang yang akan digerakan disebut tendon
insertio.
Kontraksi otot dapat terjadi akibat impuls saraf. Impuls saraf yang sifatnya elektrik,
dihantar ke sel-sel otot secara kimiawi oleh sambungan otot-saraf. Impuls swampai ke
kemudian akan dilepaskan ke dalam ruang antara saraf dan otot (celah sinaps). Ketika
asetikolin yang dilepaskan menempel pada sel otot, ia akan menyebabkan terjadinya
depolarisasi dan aktivitas listrik akan menyebar ke seluruh sel otot. (lihat gambar 3)
otot. Ion kalsium akan masuk ke dalam otot dan kemudian mengangkut troponin dan
tropomiosin ke aktin, sehingga posisi aktin berubah. Impuls listrik yang menyebar akan
merangsang kegiatan protein aktin dan miosin hingga keduanya akan bertempelan
membentuk aktomiosin. Aktin dan miosin yang saling bertemu akan menyebabkan otot
memendek dan terjadilah peristiwa kontraksi. Kejadian ini akan menyebabkan pergeseran
Pembentukan tulang
Proses pembentukan tulang dibagi menjadi dua yaitu pembentukan tulang yang
dimulai pada saat masih janin dan umumnya akan bertumbuh dan berkembang terus sampai
umur 30/ 35 tahun. Pada usia ini disebut modeling tulang karena merupakan masa dimana
terbentuknya model tulang seseorang. Pada usia 30/35 tahun pertumbuhan tulang sudah
selesai kemudian dilanjutkan dengan proses yang disebut remodeling tulang dimana proses
pergantian tulang yang sudah tua diganti dengan tulang baru yang masih muda.
Massa tulang yang normal merupakan bentuk keseimbangan antara formasi dan
resorbsi tulang. Keseimbangan ini dilaksanakan oleh osteoblas dan osteoklas pada unit
tulang terjadi setelah puncak massa tulang tercapai sampai selama kita hidup yang konstan
melalui proses resorbsi dan formasi tulang. Sel yang berperan dalam remodeling tulang
adalah osteoklas yang berasal dari stem sel hematopoietik dan osteoblas yang berasal dari
stem sel masenkhim sumsum tulang. Resorpsi tulang dilakukan oleh osteoklas sedangkan
Pada keadaan normal jumlah tulang yang dibentuk sebanding dengan tulang yang
dirusak, ini disebut positive coupled sehingga masa tulang yang hilang nol. Bila tulang yang
dirusak lebih banyak maka akan terjadi kehilangan masa tulang yang disebut negative
mempertahankan fungsi mekanik dan biologi tulang tersebut,vitamin D yang lebih tepat
disebut hormon, berinteraksi dengan organ ginjal dan gastrointestinal, sehingga terjadi
homestatis calsium dan fosfat. Dengan terjadinya gangguan baik insufisiensi maupun
defisiensi vitamin D maka akan terjadi gangguan remodelling tulang, sehingga terjadi
progresivitas kehilangan masssa tulang, yang akan menjadi ancaman fraktur. Insufisiensi/
defisiensi vitamin D merupakan indikasi untuk pemberian suplement vitamin D, minimal 400
Iu dalam sehari. Walaupun demikian baik terapi suplementasi maupun ajuvantivus vitamin D,
tidak menjadi pilihan pengobatan tunggal, tetapi sebaiknya terapi kombinasi dengan
Fungsi kalsium bagi tubuh penting dari mulai bayi hingga orang dewasa. Bagi anak-
anak, kalsium bermanfaat untuk membantu dalam proses pertumbuhan otak, tulang dan gigi.
Sedangkan fungsi kalsium bagi orang dewasa untuk kesehatan tulang agar tidak rapuh.
Dilihat dari proses terbentuknya, kalsium dalam tubuh manusia akan menurun seiring
pertambahan usia. Bagi orang yang berusia 20 tahun, kandungan kalsium dalam tubuh akan
berkurang sebanyak 1 persen setiap tahunnya. Bagi orang yang berusia 20-50 tahun, kalsium
dalam tubuh akan berkurang hingga mencapai 30 persen. Sedangkan untuk orang yang
berusia 50- 70 tahun, kalsium akan berkurang hingga mencapai 70 persen. Peran kalsium
bagi kesehatan tulang dan gigi itu sangat penting, karena jika kebutuhan harian kalsium tubuh
tidak tercukup, maka mekanisme tubuh akan mengambil kalsium yang terdapat pada jaringan
keras tubuh seperti tulang dan gigi. Karena jaringan keras tersebut merupakan cadangan
kalsium di dalam tubuh. Apabila kurang asupan gizi kalsium setiap harinya akan
menyebabkan berkurangnya kandungan kalsium dalam jaringan keras yang bisa
menyebabkan osteoporosis atau tulang yang keropos. Dengan begitu pentingnya peran
kalsium di dalam tubuh maka perlu memperhatikan jenis makanan yang memiliki kandungan
Kesimpulan
Peristiwa patah tulang kaki bisa sembuh dalam jangka waktu tertentu. Bahkan pada anak-
anak yang metabolismenya lebih cepat daripada orang tua memiliki proses pembentukan
tulang yang lebih cepat daripada orangtua. Terlebih jika diberikan suplemen kalsium dan
vitamin D.
Daftar Pustaka