(SPEED)
memperlihatkan ilmu negara sebagai akar dari semua kajian
tentang hukum tata negara dengan istilah theory of state dan
theorie d ‘etat yang berarti teori negara. Namun istilah ini
dianggap berimplikasi berat bagi mahasiswa strata 1 karena
kajian teori banyak dipelajari di strata-2. Jadi, ilmu negara berisi
tentang hal-hal dasar tentang kajian negara.
3. Metode Pembelajaran
Page 2 of 7
Mata Kuliah / MateriKuliah Brawijaya University 2012
untuk menerangkan peristiwa-peristiwa khusus atau
peristiwa-peristiwa yang kongkrit.
Metode Dialektis yaitu proses dengan tanya jawab untuk
mencari pengertian tertentu, pencetus metode ini adalah
Socrates. Kemudian dikembangkan oleh Frederich Hegel,
dengan cara bekerja dialektis sehingga timbul tiga macam
unsur :
a. These (dalil) contoh negara kekuasaan
b. Anti These (anti dalil) contoh negara hukum dalam arti
sempit
c. Synthese (jalan tengah) contoh negara hukum dalam arti
luas
Metode Filosofis yaitu menyelidiki masalah-masalah yang
fundamental di dalam ilmu yang diselidiki dan berusaha
menjelaskan sesuai essensi-essensi dan arti dari obyek yang
diselidiki itu dihubungkan dengan suatu idea abstrak yang
menjadi pedoman dari penyelidikan itu kemudian dibuatlah
deduksi-deduksi tentang gejala-gejala yang diselidiki. Metode
filosofis bertindak deduktif dan spekulatif, bahkan adakalanya
bersifat metafisis.
Metode Perbandingan yaitu mendasarkan perbandingan
antara 2 obyek penyelidikan atau lebih. Tujuannya untuk
menambah dan memperoleh pengetahuan tentang obyek-
obyek yang diselidiki, baik mengenai persamaan atau
perbedaan yang ada. Biasanya metode perbandingan
didasarkan pada metode diskripsi (pelukisan), analisis
(penguraian) dan evaluasi (penilaian).
Metode Sejarah didasarkan terhadap analisis dan kenyataan-
kenyataan sejarah baik pertumbuhan dan perkembangannya.
Metode Sistematik, dilakukan dengan cara menghimpun
bahan yang sudah ada, selanjutnya dilakukan pelukisan dan
penguraian dan analisis, kemudian dilanjutkan dengan
klasifikasi ke dalam golongan-golongan di dalam suatu
sistematik.
Metode Hukum, titik berat segi hukum (yuridis) sedangkan
non yuridis dikesampingkan, selain itu terdapat metode
penyelidikan Rechts Dogmatiek yakni pemaksaan aturan
hukum semata, metode rechts Dogmatiek ini mencari
pengertian-pengertian dan sendi-sendi hukum (pokok) yang
berlaku di suatu negara.
Metode Sinkretis, dalam proses penyelidikan meninjau serta
membahas obyek penyelidikan dengan menggabungkan
faktor yuridis dan non yuridis, dalam hal ini Hans Kelsen
mengusulkan metode norm logis dapat dipergunakan dalam
menyelidiki Ilmu Negara.
Metode pembelajaran ilmu negara sangat variatif dan oleh
karenanya mahasiswa diberikan kebebasan untuk
menggunakan metode yang paling sesuai. Inti dari metode
adalah cara untuk mempermudah pemahaman mahasiswa,
bukan memperumit cara berpikir mahasiswa.
Objek penyelidikan ilmu negara adalah negara. Disamping itu
ada ilmu politik, ilmu hukum tata negara, ilmu pemerintahan,
ilmu perbandingan tata negara yang juga memiliki objek
penyelidikan negara.
Page 3 of 7
Mata Kuliah / MateriKuliah Brawijaya University 2012
Ilmu negara berbeda dengan ilmu tata negara yang
mengambil suatu negara tertentu sebagai sasaran
penyelidikan, ilmu negara justru berada dalam pengertian
yang abstrak, dalam arti bahwa penyelidikan dan
pembahasan yang dilakukan ilmu negara tidaklah mengenai
suatu negara yang secara konkret ada pada suatu waktu dan
tempat tertentu, melainkan negara ‘terlepas’ baik dari
dimensi waktu maupun tempat. Oleh karena itu hasil
penyelidikan ilmu negara bersifat umum, ada juga yang
menggunakan istilah ilmu negara umum (jellinek)
HTN
Ilmu Politik
HAN
E. Referensi
Page 4 of 7
Mata Kuliah / MateriKuliah Brawijaya University 2012
Fadjar, A Mukhtie dan Isrok. 2001. Ilmu Negara. Malang:
Fakultas Hukum Universitas Brawijaya
Hutauruk. 1983. Azas-azas Ilmu Negara. Jakarta:Erlangga
Isjwara. 1999. Pengantar Ilmu Politik. Bandung: Putra
Abardin.
Isrok, dan Dhia Al Uyun. 2010. Ilmu Negara. Malang: UB
Press
Hamzah, Teuku Amir dkk. 1966. Ilmu Negara. Jakarta: FH-
UI.
Kranenburg. 1982. Ilmu Negara Umum. Jakarta: Pradnya
Paramita
Koesnardi dan Bintan R. Saragih. 1984. Ilmu Negara. Jakarta:
Perintis Press
Samidjo. 1984. Ilmu Negara. Jakarta: ARMICO
Suryono, Hassan. 2005. Ilmu Negara. Surakarta: LPP-UNS
Press.
Soetomo. 1993. Ilmu Negara. Jakarta: Usaha Nasional.
Wahjono, Padmo. 1996. Ilmu Negara. Jakarta: Fakultas
Hukum Universitas Indonesia.
Wiryono P. 1969. Ilmu Negara dan Politik. Jakarta: Grafindo
F. Propagasi
1. Evaluasi Diri
Apa beda ilmu negara dan ilmu yang berobyekkan negara?
Apa yang dimaksud ilmu negara dalam arti luas dan sempit?
Bagaimana hubungan antara ilmu negara dengan ilmu
berobyekkan negara lainnya?
Apa pentingnya perkembangan istilah ilmu negara dalam
pendefinisian ilmu negara?
Apa perbedaan antara metode induksi dan deduksi?
Bagaimana penerapan metode dialektis dalam ilmu negara?
Apa yang dimaksud dengan Staatswissenschaft?
Apa yang dimaksud dengan rechtsdogmatiek?
Apa pentingnya metode dalam pembelajaran ilmu negara?
2. Pertanyaan
a. PILIHAN GANDA
Page 6 of 7
Mata Kuliah / MateriKuliah Brawijaya University 2012
c. ilmu negara adalah Ilmu tentang hubungan organ negara dengan
warga negaranya
d. ilmu negara adalah Ilmu tentang organisasi manusia atau
kumpulan manusia yang berada di bawah suatu pemerintahan
yang sama
e. ilmu negara adalah Ilmu tentang organisasi masyarakat yang
mempunyai daerah tertentu dimana kekuasaan negara berlaku
sepenuhnya sebagai kedaulatan
b. Deskripsikan istilah berikut ini
a. Seinswissenschaft
b. Normativen Wissenschaft
c. Staatswissenschaft
d. Metode dialektis
e. Staatlehre
Page 7 of 7