Anda di halaman 1dari 12

KELAS X – SEMESTER 2

1
MODUL IV
Listrik Dinamis dan Alat Optik
Listrik dinamis adalah listrik yang berubah-ubah atau bisa bergerak dan sering disebut dengan arus listrik. Arus
listrik ini berasal dari aliran elektron yang mengalir terus-menerus dari kutub negatif menuju kutub positif, dari
potensial tinggi menuju potensial rendah dari sumber beda potensial (tegangan).

Benda dengan muatan listrik positif lebih banyak mempunyai potensial yang lebih tinggi, sedangkan benda dengan
muatan negatif lebih banyak mempunyai potensial lebih rendah. Nah, dua tempat yang memiliki beda potensial
bisa menyebabkan munculnya arus listrik. Dengan catatan keduanya dihubungkan dengan suatu penghantar. Beda
potensial biasa ditanyakan sebagai tegangan.

Arus listrik terbagi menjadi 2 jenis yaitu arus AC (bolak-balik) dan DC (searah), umumnya arus listrik melewati
kawat penghantar tiap satuan waktu, untuk jumlah arus listrik yang mengalir dalam waktu tertentu disebut kuat
arus listrik (i)

pada rangkaian bercabang akan sama dengan kuat arus yang keluar, sedangkan di rangkaian seri kuat arus akan
terus sama di setiap ujung hambatan, semua itu sesuai dengan Hukum Kirchoff.

Semakin besar sumber tegangan, semakin besar pula arus yang akan mengalir. Sedangkan jika hambatan
diperbesar, itu akan membuat aliran arus berkurang. Seperti yang dijelaskan di Hukum Ohm.

Gambar diatas dikatan A lebih berpontensial lebih tinggi daripada B, Arus listrik terjadi berasal dari A menuju
ke B, terjadi karena adanya usaha penyeimbangan potensial antara A dan B. Arus listrik seakan-akan berupa arus
muatan positif, dari potensial tinggi ke rendah. Faktanya muatan listrik positif tidak bisa berpindah, melainkan
negatif (elektron) yang bisa. Berikut ini YukSinau.id sajikan rumus listrik dinamis.

Rumus Listrik Dinamis


Rumus Kuat Arus Listrik (I)
Arus listrik terjadi jika ada perpindahan elektron seperti uraian diatas. Kedua benda bermuatan, jika dihubungkan
dengan penghantar akan menghasilkan arus listrik. Kuat arus listrik disimbolkan dengan huruf I, memiliki
satuan Ampere (A), rumusnya:

I=Q/t
Keterangan:
 I = kuat arus listrik (A)
 Q = jumlah muatan listrik (Coulomb)
 t = selang waktu (s)

|1
NURSIDIK.ST
SMK PELAYARAN PUSAKANAGARA
MATA PELAJARAN – FISIKA
KELAS X – SEMESTER 2
2

Rumus Beda Potensial atau Sumber Tegangan (V)


Berdasarkan uraian diatas, arus listrik mempunyai definisi banyaknya elektron yang berpindah dalam waktu
tertentu. Perbedaan potensial akan menyebabkan perpindahan elektron, banyaknya energi listrik yang dibutuhkan
untuk mengalirkan setiap muatan listrik dari ujung penghantar disebut tegangan listrik atau beda potensial.

Sumber tegangan atau beda potensial mempunyai simbol V, dengan satuan Volt. Secara matematik mempunyai
rumus:
V=W/Q
Keterangan:
 V = beda potensia atau sumber tegangan listrik (Volt)
 W = energi (Joule)
 Q = muatan (Coulomb)

Rumus hambatan listrik (R)


Hambatan atau resistor disimbolkan dengan R, dengan satuan ohm, mempunyai rumus:
R=ρ.l/A
Keterangan:
 R = hambatan listrik (ohm)
 ρ = hambatan jenis (ohm.mm2/m)
 A = luas penampang kawat (m2)

Rumus hukum ohm


Hukum ohm merupakan hukum yang menghubungkan antara kuat arus listrik, beda potensial, dan hambatan.
Dengan rumus:
I = V / R atau R = V / I, atau V = I . R
Keterangan simbolnya baca pada keterangan simbol rumus sebelumnya.
Contoh Soal Listrik Dinamis
1. Kuat arus di dalam sepotong kawat penghantar adalah 10 A. Berapa menit waktu yang diperlukan oleh muatan
sebesar 9.600 C untuk mengalir melalui penampang tersebut?
Jawaban: Diketahui:
I = 10 A
Q = 9.600 C
Ditanyakan: t…?
Penyelesaian:
I=Q/t
t = Q / I = 9.600 C / 10 A = 960 s atau 16 menit.

2. Sepotong kawat dihubungkan pada beda potensial 12 V. Jika kuat arus yang melalui kawat tersebut 4 A,
berapakah hambatan kawat tersebut?
Jawaban:
Diketahui:
V = 12 Volt
I=4A
Ditanyakatan: R….?
Penyelesaian:
|2
NURSIDIK.ST
SMK PELAYARAN PUSAKANAGARA
MATA PELAJARAN – FISIKA
KELAS X – SEMESTER 2
3
I=V/R
R = V / I = 12 V / 4 A = 3 Ohm.

Listrik Statis
Listrik statis adalah kumpulan muatan listrik dalam jumlah tertentu yang tetap (statis), ketidakseimbangan
muatan listrik di dalam atau permukaan benda. Muatan listrik akan tetap ada sampai benda kehilangan dengan cara
sebuah arus listrik melepaskan muatan listrik.

Disimpulkan dari hal ini bahwa listrik statis berhubungan dengan gejala kelistrikan yang diam alias tidak mengalir.
Listrik statis tidak bisa mengalir dari satu tempat ke tempat lain atau hanya bisa ada sekejap pada suatu tempat,
berbeda dengan Listrik Dinamis.

Konsep Dasar Listrik Statis

Kejadian seperti kenapa potongan kertas kecil bisa berinteraksi dengan penggaris yang telah digosok-gosok bisa
dijelaskan dengan konsep dasar listrik statis (muatan listrik) ini. Karena berbicara mengenai listrik tentu tidak
akan lepas dari muatan listrik, listrik statis (electrostatic) membahas muatan listrik yang ada dalam keadaan statis
(diam).

Muatan listrik muncul karena adanya perpindahan elektron dari satu benda ke benda lain. Terdapat 2 muatan listrik
yaitu muatan positif dan muatan negatif, dikatakan bermuatan positif apabila proton lebih banyak daripada
jumlah elektron, dan begitupun sebaliknya. Sedangkan benda yang tidak memiliki muatan disebut netral.

Benda yang mempunyai muatan yang sejenis akan saling tolak-menolak ketika didekatkan satu sama lain,
sebaliknya benda yang mempunyai muatan yang berbeda akan saling tarik-menarik. Interaksi yang terjadi antar
muatan listrik bisa dijelaskan dengan Gaya Coulomb,

Medan Listrik

Suatu muatan listrik dikatakan mempunyai medan listrik. Medan listrik adalah daerah di sekitar benda yang
bermuatan listrik yang masih mengalami gaya listrik. Atau bisa disebut medan listrik adalah suatu daerah dimana
gaya listrik masih bekerja. Medan listrik merupakan efek yang timbul oleh muatan listrik dalam suatu benda.

|3
NURSIDIK.ST
SMK PELAYARAN PUSAKANAGARA
MATA PELAJARAN – FISIKA
KELAS X – SEMESTER 2
4

Arah medan listrik dari sebuah benda bermuatan listrik bisa digambarkan dengan garis-garis gaya listrik. Sebuah
muatan positif mempunyai garis gaya listrik menjauhi (keluar) dari muatan tersebut. Dan sebuah muatan negatif
mempunyai garis gaya listrik mendekati (masuk) muatan negatif.

Rumus Listrik Statis


Berikut ini rumus-rumus listrik statis beserta uraian penjelasan.

Contoh Listrik Statis


Sebetulnya sering kita jumpai contoh listrik statis dalam kehidupan sehari-hari tetapi mungkin saja tidak kita
sadari. Berikut ini contohnya.

|4
NURSIDIK.ST
SMK PELAYARAN PUSAKANAGARA
MATA PELAJARAN – FISIKA
KELAS X – SEMESTER 2
5

1. Saat Anda menyisir rambut, tanpa disadari terkadang rambut akan terbawa berdiri sendiri beriringan dengan
gerakan sisir. Hal tersebut terjadi karena ada interaksi muatan antar sisir dengan rambut.
2. Penggaris atau sisir yang digosok-gosok ke rambut atau tangan kering akan menarik potongan kertas kecil.
3. Debu yang tertempel pada layar tv
4. Kain sutra yang digosok-gosok dengan batang kaca. Akan terjadi reaksi tarik-menarik antara dua benda
tersebut. Karena elektron dari batang kaca akan berpindah ke kain sutera sehingga batang kaca akan memiliki
muatan positif dan batang kaca akan memiliki muatan negatif
5. Menggosokan balon dengan tangan
6. Penggaris plastik digosok dengan kain woll. Kedua benda tersebut memiliki muatan netral, tetapi saat dua
benda tersebut digesekkan maka akan ada perpindahan elektron dari kain woll ke penggaris plastik. Sehingga
penggaris plastik memiliki muatan negatif dan kain woll memiliki muatan positif.
7. Ketika Anda mendekatkan tangan ke layar TV yang baru saja dimatikan. Perhatikan bulu atau rambut yang
ada di tangan Anda akan berdiri.

Listrik Dinamis
Listrik dinamis adalah listrik yang berubah-ubah atau bisa bergerak dan sering disebut dengan arus listrik. Arus
listrik ini berasal dari aliran elektron yang mengalir terus-menerus dari kutub negatif menuju kutub positif, dari
potensial tinggi menuju potensial rendah dari sumber beda potensial (tegangan).

Benda dengan muatan listrik positif lebih banyak mempunyai potensial yang lebih tinggi, sedangkan benda dengan
muatan negatif lebih banyak mempunyai potensial lebih rendah. Nah, dua tempat yang memiliki beda potensial
bisa menyebabkan munculnya arus listrik. Dengan catatan keduanya dihubungkan dengan suatu penghantar. Beda
potensial biasa ditanyakan sebagai tegangan.

Arus listrik terbagi menjadi 2 jenis yaitu arus AC (bolak-balik) dan DC (searah), umumnya arus listrik melewati
kawat penghantar tiap satuan waktu, untuk jumlah arus listrik yang mengalir dalam waktu tertentu disebut kuat
arus listrik (i).

pada rangkaian bercabang akan sama dengan kuat arus yang keluar, sedangkan di rangkaian seri kuat arus akan
terus sama di setiap ujung hambatan, semua itu sesuai dengan Hukum Kirchoff.

Semakin besar sumber tegangan, semakin besar pula arus yang akan mengalir. Sedangkan jika hambatan
diperbesar, itu akan membuat aliran arus berkurang. Seperti yang dijelaskan di Hukum Ohm.

|5
NURSIDIK.ST
SMK PELAYARAN PUSAKANAGARA
MATA PELAJARAN – FISIKA
KELAS X – SEMESTER 2
6

Gambar diatas dikatan A lebih berpontensial lebih tinggi daripada B, Arus listrik terjadi berasal dari A menuju
ke B, terjadi karena adanya usaha penyeimbangan potensial antara A dan B. Arus listrik seakan-akan berupa arus
muatan positif, dari potensial tinggi ke rendah. Faktanya muatan listrik positif tidak bisa berpindah, melainkan
negatif (elektron) yang bisa. Berikut ini YukSinau.id sajikan rumus listrik dinamis.

Rumus Listrik Dinamis


Rumus Kuat Arus Listrik (I)
Arus listrik terjadi jika ada perpindahan elektron seperti uraian diatas. Kedua benda bermuatan, jika dihubungkan
dengan penghantar akan menghasilkan arus listrik. Kuat arus listrik disimbolkan dengan huruf I, memiliki
satuan Ampere (A), rumusnya:
I=Q/t
Keterangan:
 I = kuat arus listrik (A)
 Q = jumlah muatan listrik (Coulomb)
 t = selang waktu (s)

Rumus Beda Potensial atau Sumber Tegangan (V)


Berdasarkan uraian diatas, arus listrik mempunyai definisi banyaknya elektron yang berpindah dalam waktu
tertentu. Perbedaan potensial akan menyebabkan perpindahan elektron, banyaknya energi listrik yang dibutuhkan
untuk mengalirkan setiap muatan listrik dari ujung penghantar disebut tegangan listrik atau beda potensial.
Sumber tegangan atau beda potensial mempunyai simbol V, dengan satuan Volt. Secara matematik mempunyai
rumus:
V=W/Q
Keterangan:
 V = beda potensia atau sumber tegangan listrik (Volt)
 W = energi (Joule)
 Q = muatan (Coulomb)

Rumus hambatan listrik (R)


Hambatan atau resistor disimbolkan dengan R, dengan satuan ohm, mempunyai rumus:
R=ρ.l/A
Keterangan:
 R = hambatan listrik (ohm)
 ρ = hambatan jenis (ohm.mm2/m)
 A = luas penampang kawat (m2)

Rumus hukum ohm

|6
NURSIDIK.ST
SMK PELAYARAN PUSAKANAGARA
MATA PELAJARAN – FISIKA
KELAS X – SEMESTER 2
7
Hukum ohm merupakan hukum yang menghubungkan antara kuat arus listrik, beda potensial, dan hambatan.
Dengan rumus:
I = V / R atau R = V / I, atau V = I . R
Keterangan simbolnya baca pada keterangan simbol rumus sebelumnya.
Contoh Soal Listrik Dinamis
1. Kuat arus di dalam sepotong kawat penghantar adalah 10 A. Berapa menit waktu yang diperlukan oleh muatan
sebesar 9.600 C untuk mengalir melalui penampang tersebut?
Jawaban:
Diketahui:
I = 10 A
Q = 9.600 C
Ditanyakan: t…?
Penyelesaian:
I=Q/t
t = Q / I = 9.600 C / 10 A = 960 s atau 16 menit.
2. Sepotong kawat dihubungkan pada beda potensial 12 V. Jika kuat arus yang melalui kawat tersebut 4 A,
berapakah hambatan kawat tersebut?
Jawaban:
Diketahui:
V = 12 Volt
I=4A
Ditanyakatan:
R….?
Penyelesaian:
I=V/R
R = V / I = 12 V / 4 A = 3 Ohm.

Alat-alat Optik
Mata merupakan indra penglihatan yang sangat penting. Kita dapat melihat dunia yang indah ini dengan mata.
Mata termasuk alat optik karena di dalamnya terdapat lensa mata yang digunakan untuk menerima cahaya yang
dipantulkan oleh benda-benda yang kita lihat. Dalam hal ini, mata dapat melihat suatu benda jika ada cahaya dan
benda tersebut dapat memantulkan cahaya. Ketika dalam keadaan gelap, mata kita tidak dapat melihat benda. Hal
ini disebabkan karena tidak adanya cahaya yang masuk ke mata dari benda-benda yang memantulkannya atau dari
sumber cahaya.

a. Alat Optik Mata

|7
NURSIDIK.ST
SMK PELAYARAN PUSAKANAGARA
MATA PELAJARAN – FISIKA
KELAS X – SEMESTER 2
8

Sebagai salah satu alat optik, bagian-bagian mata bekerja berdasarkan pada sifat-sifat cahaya. Perhatikan gambar
bagian-bagian mata berikut ini!

Keterangan: 
1. Kornea, merupakan lapisan terluar dari mata yang bersifat kuat dan tembus cahaya. Kornea berfungsi
menerima dan meneruskan cahaya. 
2. Aqueous humor, merupakan cairan di antara kornea dan lensa mata. 
3. Lensa kristalin, lensa mata yang berperan penting mengatur letak bayangan agar tepat jatuh di bintik
kuning. Lensa mata terbuat dari bahan bening dan kenyal. Lensa mata berfungsi untuk membentuk bayangan
benda. Lensa mata berupa lensa cembung. 
4. Iris, selaput yang membentuk celah lingkaran di tengah-tengahnya. Iris memberikan warna pada mata dan
berfungsi untuk mengatur besar-kecil pupil untuk membatasi jumlah cahaya yang masuk. 
5. Pupil, celah yang dibentuk oleh iris berfungsi sebagai tempat masuk cahaya. 
6. Otot mata, otot yang menyangga lensa kristalin dan mengatur besar kecilnya lensa. 
7. Vitreus humor, cairan bening yang mengisi rongga mata. 
8. Retina, lapisan pada dinding belakang bola mata tempat bayangan dibentuk. Retina adalah tempat jatuhnya
bayangan yang dibentuk oleh lensa mata. 
9. Bintik kuning, lengkungan pada retina yang merupakan bagian yang paling peka pada retina. 
10. Syaraf optik, penerus rangsang cahaya dari retina ke otak. 

Mata normal dapat melihat dengan jelas segala sesuatu yang berada pada jarak 25 cm di depan mata sampai di tak
terhingga. Pada saat mata melihat sebuah benda yang dekat, lensa mata akan berkontraksi menjadi lebih cembung.
Sedangkan pada saat melihat benda-benda di kejauhan, lensa mata berelaksasi sehingga lensa mata menjadi
semakin pipih. Hal itu dilakukan agar bayangan benda tepat jatuh di daerah sekitar bintik kuning pada retina.

Kemampuan lensa mata untuk berkontraksi dan berelaksasi disebut daya akomodasi mata. Jika mata melihat benda
yang makin dekat, maka daya akomodasinya makin besar. Sebaliknya jika melihat benda yang makin jauh, maka
daya akomodasinya makin kecil. Daya akomodasi menyebabkan mata memiliki titik dekat (punctum proximum)
dan titik jauh (punctum remotum). Titik dekat mata adalah titik terdekat yang dapat dilihat jelas oleh mata dengan
berakomodasi maksimum. Titik jauh adalah titik terjauh yang dapat dilihat jelas oleh mata dengan tanpa
berakomodasi.

b. Alat Optik Kacamata


Kacamata merupakan salah satu alat yang dapat digunakan untuk mengatasi cacat mata. Kacamata terdiri dari lensa
cekung atau lensa cembung, dan frame atau kerangka tempat lensa berada, seperti yang dapat Anda lihat pada

|8
NURSIDIK.ST
SMK PELAYARAN PUSAKANAGARA
MATA PELAJARAN – FISIKA
KELAS X – SEMESTER 2
9
Gambar di bawah ini:

Fungsi dari kacamata adalah mengatur supaya bayangan benda yang tidak dapat dilihat dengan jelas oleh mata
menjadi jatuh di titik dekat atau di titik jauh mata, bergantung pada jenis cacat matanya. Di SMP, Anda telah
mempelajari bahwa jika sebuah benda berada di depan sebuah lensa, bayangan akan dibentuk oleh lensa tersebut.
Jauh dekatnya bayangan terhadap lensa, bergantung pada letak benda dan jarak fokus lensa.
Hubungan tersebut secara matematis dapat ditulis sebagai berikut :

dengan :
S = jarak benda ke lensa (m),
S' = jarak bayangan ke lensa (m), dan
f = jarak fokus lensa (m).

Selain itu, Anda juga pernah mempelajari kekuatan atau daya lensa. Kekuatan atau daya lensa adalah kemampuan
lensa untuk memfokuskan sinar yang datang sejajar dengan lensa. Hubungan antara daya lensa dan kekuatan lensa
memenuhi persamaan :
P=1/f
dengan :
P = kekuatan atau daya lensa (dioptri), dan
f = jarak fokus lensa (m).

a. Kacamata Berlensa Cekung untuk Miopi


Seperti telah dibahas sebelumnya, mata miopi tidak dapat melihat dengan jelas benda-benda yang jauh atau titik
jauhnya terbatas pada jarak tertentu. Lensa kacamata yang digunakan penderita miopi harus membentuk bayangan
benda-benda jauh (S ~ ) tepat di titik jauh mata atau S' = –PR, dengan PR singkatan dari punctum remotum, yang
artinya titik jauh. Tanda negatif pada S' diberikan karena bayangan yang dibentuk lensa kacamata berada di depan
lensa tersebut atau bersifat maya. Jika nilai S dan S' tersebut Anda masukkan ke dalam Persamaan (1–1), diperoleh

Persamaan (1–3) menunjukkan bahwa jarak fokus lensa kacamata adalah negatif dari titik jauh mata miopi. Tanda
negatif menunjukkan bahwa keterbatasan pandang mata miopi perlu diatasi oleh kacamata berlensa\negatif (cekung
atau divergen).

|9
NURSIDIK.ST
SMK PELAYARAN PUSAKANAGARA
MATA PELAJARAN – FISIKA
KELAS X – SEMESTER 2
10

Jika Persamaan (1–3) dimasukkan ke dalam Persamaan (1–2), diperoleh :

dengan PR dinyatakan dalam satuan m (meter) dan P dalam dioptri.

c. Alat-alat Optik Kamera


Kamera merupakan alat optik yang menyerupai mata. Elemen-elemen dasar lensa adalah sebuah lensa cembung,
celah diafragma, dan film (pelat sensitif). Lensa cembung berfungsi untuk membentuk bayangan benda, celah
diafragma berfungsi untuk mengatur intensitas cahaya yang masuk, dan film berfungsi untuk menangkap bayangan
yang dibentuk lensa. Film terbuat dari bahan yang mengandung zat kimia yang sensitif terhadap cahaya (berubah
ketika cahaya mengenai bahan tersebut). Pada mata, ketiga elemen dasar ini menyerupai lensa mata (lensa
cembung), iris (celah diafragma), dan retina (film).

Prinsip kerja kamera secara umum sebagai berikut. Objek yang hendak difoto harus berada di depan lensa. Ketika
diafragma dibuka, cahaya yang melewati objek masuk melalui celah diafragma menuju lensa mata. Lensa mata
akan membentuk bayangan benda. Supaya bayangan benda tepat jatuh pada film dengan jelas maka letak lensa
harus digeser-geser mendekati atau menjauhi film. Mengeser-geser lensa pada kamera, seperti mengatur jarak
fokus lensa pada mata (akomodasi).

d. Alat-alat Optik Lup


Lup atau kaca pembesar (atau sebagian orang menyebutnya suryakanta) adalah lensa cembung yang difungsikan
untuk melihat benda-benda kecil sehingga tampak lebih jelas dan besar. Penggunaan lup sebagai kaca pembesar
bermula dari kenyataan bahwa objek yang ukurannya sama akan terlihat berbeda oleh mata ketika jaraknya ke mata
berbeda. Semakin dekat ke mata, semakin besar objek tersebut dapat dilihat. Sebaliknya, semakin jauh ke mata,

semakin kecil objek tersebut dapat dilihat. Sebagai contoh, sebuah pensil ketika dilihat pada jarak 25 cm akan
tampak dua kali lebih besar daripada ketika dilihat pada jarak 50 cm. Hal ini terjadi karena sudut pandang mata
terhadap objek yang berada pada jarak 25 cm dua kali dari objek yang berjarak 50 cm.

Meskipun jarak terdekat objek yang masih dapat dilihat dengan jelas adalah 25 cm (untuk mata normal), lup
memungkinkan Anda untuk menempatkan objek lebih dekat dari 25 cm, bahkan harus lebih kecil daripada jarak
fokus lup. Hal ini karena ketika Anda mengamati objek dengan menggunakan lup, yang Anda lihat adalah
bayangan objek, bukan objek tersebut. Ketika objek lebih dekat ke mata, sudut pandangan mata akan menjadi lebih
besar sehingga objek terlihat lebih besar. Perbandingan sudut pandangan mata ketika menggunakan lup dan sudut
pandangan mata ketika tidak menggunakan lup disebut perbesaran sudut lup.

e. Mikroskop 

| 10
NURSIDIK.ST
SMK PELAYARAN PUSAKANAGARA
MATA PELAJARAN – FISIKA
KELAS X – SEMESTER 2
11
Mikroskop adalah alat optik yang digunakan untuk melihat benda-benda kecil agar tampak menjadi lebih besar dan
jelas. Mikroskop terdiri dari dua buah lensa cembung. Lensa cembung pertama adalah lensa yang dekat dengan
benda yang diamati (objek), yang disebut dengan lensa objektif. Sedangkan lensa yang kedua yang disebut dengan
lensa okuler adalah lensa yang dekat dengan pengamat atau mata anda. Mikroskop yang menggunakan 2 lensa
adalah mikroskop cahaya lensa ganda. 

f. Teropong
Teropong atau teleskop adalah alat yang digunakan untuk melihat benda-benda yang jauh agar tampak lebih jelas
dan dekat. Teropong terdiri atas dua jenis jika ditinjauh dari objeknya antara lain sebagai berikut..
a. Teropong Bintang
Teropong bintang adalah teropong yang digunakan untuk melihat atau mengatai benda-benda yang ada di langit.
misalnya, bintang, satelit, dan planet-planet. Teropong bintang disebut juga dengan teropong astronomi. Teropong
bintang terdiri dari dua jenis yang ditinjau dari jalannya sinar antara lain sebagai beriku..
 Teropong Bias adalah teropong yang terdiri dari dua lensa cembung, yaitu sebagai lensa okuler dan lensa
objektif. Cara kerja teropong bias adalah sinar masuk ke dalam teropong lalu dibiaskan oleh lensa
 Teropong Pantul adalah teropong yang karena jalannya sinar memantul didalam teropong. Cahaya akan
datang lalu dikumpulkan dalam sebuah cermin melengkung yang besar, kemudian di pantulkan ke mata
pengamat oleh satu atau lebih cermin yang lebih kecil. 

b. Teropong Medan/Teropong Bumi


Teropong yang difungsikan untuk mengamati benda-benda yang jauh di permukaan bumi. Teropong ini terdiri dari
3 lensa cembung yang masing-masing terdiri dari lensa objektif, lensa pembalik, dan lensa okuler. Lensa pembalik
adalah lensa yang hanya membalikkan bayangan yang terbentuk dari lensa objektif, tidak untuk membesarkan
bayangan. Disini lensa okuler berfungsi sebagai lub. Kita ketahui bahwa lensa pembalik hanya untuk membalik
bayangan yang berarti bahwa bayangan yang dibentuk oleh lensa objektif terletak di titik pusat kelengkungan lensa
pembalik. 

g. Periskop 
Periskop adalah teropong pada kapal selam yang digunakan untuk mengamati benda-benda di permukaan laut.
Periskop terdiri dari dua lensa cembung dan dua prisma siku-siku sama kaki. Mekanisme jalannya sinar pada
perisko antara lain sebagai berikut.. 
 Sinar sejajar dari benda yang jauh menuju ke lensa objektif
 Prisma P1 memantulkan sinar dari lensa objektif menuju ke prisma P2
 Sehingga prisma P2 sinar tersebut dipantulkan lagi dan bersilangan di depan lensa okuler tepat di titik fokus
lensa okuler. 

h. Proyektor Slide
Proyektor slide adalah alat yang digunakan untuk memproyeksikan gambar diapositif sehingga dapat diperoleh
bayangan nyata dan diperbesar di layar. Dalam proyektor slide memiliki bagian-bagian penting yaitu lampu kecil
yang memancarkan sinar kuat melalui pusat kaca, slide atau gambar diapositif, cermin cekung yang berfungsi
sebagai refletor cahaya, lensa cembung untuk membentuk bayangan pada layar.

| 11
NURSIDIK.ST
SMK PELAYARAN PUSAKANAGARA
MATA PELAJARAN – FISIKA
KELAS X – SEMESTER 2
12

| 12
NURSIDIK.ST
SMK PELAYARAN PUSAKANAGARA
MATA PELAJARAN – FISIKA

Anda mungkin juga menyukai