79~87
ISSN: 2580-3298 (cetak) 2580-7277 (online)
DOI: 10.32501/jhmb.v3i1.49 79
Fauziah Rachmawati
Institut Ilmu Kesehatan Kediri
e-mail: rachmafauziah@yahoo.co.id
Abstrak
Kesehatan merupakan salah satu kebutuhan pokok manusia disamping sandang, pangan dan papan. Salah
satu kesehatan yang perlu dijaga pada umumnya adalahorgan manusia. Perkembangan terapi di dunia
kedokteran yang digunakan untuk melakukan perawatan yaitu transplantasi organ. Transplantasi organ
adalah tindakan medis untuk memindahkan organ dan atau jaringan tubuh manusia kepada tubuh manusia
lain atau tubuhnya sendiri. Tujuan transplantasi organ dan/atau jaringan tubuh adalah untuk kemanusiaan
dan dilarang untuk dikomersilkan. Metode penelitian yang digunakan dengan menggunakan jenis
penelitian normatif. Transplantasi orang bertujuan untuk nilai kemanusiaan tidak diperbolehkan untuk
melakukan tindakan komersil pada tranplantasi organ. Hasil dari penelitian ini regulasi mengenai
transplantasi organ belum memberikan kepastian hukum bagi pendonor dan resipien. Sehingga harus
adanya peraturan yang jelas mencerminkan nilai kemanusiaan dan peraturan memberikan kepastian
hukum bagi pendonor dan resipien.
harapan untuk hidup yang lebih lama. keuntungan dengan cara menjual
Perkembangan transplantasi organ organnya.
tubuh manusia kini tidak hanya organ Salah satu kasus jual beli organ
jantung manusia, namun juga terjadi pada 17 Januari 2016 di
perkembangan cangkok hati, ginjal dan Bandung, Bareskrim Mabes Polri
beberapa organ lain termasuk jaringan mengungkap sindikat perdagangan
tubuh manusia seperti jaringan otot organ tubuh manusia. Tiga tersangka
maupun syaraf. bernama Yana Priatna alias Amang,
Menurut Pasal 64 ayat (1) UU No Dedi Supriadi alias Oman Rahman, dan
36 tahun 2009 tentang Kesehatan Kwok Herry Susanto alias Herry telah
mengatur mengenai penyembuhan diamankan aparat karena terbukti
penyakit dan pemulihan kesehatan melakukan transplantasi ginjal yang
dapat dilakukan melalui transplantasi melanggar peraturan. Pelaku
organ dan/atau jaringan tubuh, implan mengiming-imingi uang Rp. 70 juta s/d
obat dan/atau alat kesehatan, bedah Rp. 90 juta untuk tiap donor.
plastik dan rekonstruksi, serta Sasarannya ialah masyarakat dengan
penggunaan sel punca. Berdasarkan kondisi ekonomi bawah.
pasal tersebut maka transplantasi organ Terjadinya jual beli organ
merupakan salah satu cara merupakan kelemahan tidak adanya
penyembuhan penyakit dan pemulihan regulasi yang jelas mengenai
kesehatan yang diperbolehkan untuk transplantasi organ serta tidak jelasnya
dilakukan khususnya di Indonesia. pengawasan mengenai transplantasi
Transplatasi organ dapat berasal dari organ. Sehingga terjadi penyalahgunaan
Pendonor hidup atau Pendonor mati tujuan dari transplantasi organ tersebut
batang otak. Transplantasi organ dari seperti digunakan untuk mendapatkan
pendonor hidup, pendonor hanya dapat keuntungan pribadi. Regulasi mengenai
memberikan salah satu ginjal, sebagaian transplantasi organ dari seseorang yang
organ hati, pankreas atau paru-parunya. hidup maupun yang telah meninggal
Transplantasi organ akan menjadi melarang seseorang untuk mendapatkan
masalah apabila dilakukan dengan cara keuntungan dari donor yang dilakukan,
yang tidak sesuai dengan prosedur. karena tujuan dari transplantasi organ
Menurut WHO yang di kutip dari adalah untuk kemanusiaan.
Kompas.com 21 Maret 2017, Organisasi Menurut Pasal 28 H ayat (1) UUD
Kesehatan Dunia (WHO) menyebut, NRI Tahun 1945 menyatakan bahwa
ketersediaan donor organ yang sedikit setiap orang berhak hidup sejahtera
merupakan masalah universal. Kondisi lahir dan batin, bertempat tinggal, dan
ini membuat sebagian pihak melakukan mendapatkan lingkungan hidup yang
transaksi komersil, yang tentunya baik dan sehat serta berhak memperoleh
melanggar peraturan, untuk pelayanan kesehatan. Berdasarkan pasal
mendapatkan organ. Adanya transaksi tersebut pemerintah mempunyai
komersil terjadi karena transplantasi kewajiban untuk memenuhi hak atas
organ merupakan pengobatan dan kesehatan tersebut. Kewajiban
perawatan terakhir yang dilakukan oleh Pemerintah untuk memenuhi hak atas
masyarakat untuk memulihkan kesehatan sebagai hak asasi manusia
kesehatan. Kurangnya ketersediaan juga memiliki Landasan Yuridis
donor organ dimanfaatkan pihak lain Internasional dalam Pasal 2 ayat (1)
untuk mendapatkan penghasilan atau Konvensi Hak Ekonomi, Sosial dan
Budaya yang ditetapkan oleh Majelis
DAFTAR PUSTAKA
1. Sofyan Lubis., Muhammad Harry. 2008. 7. Peter Mahmud Marzuki. 2008.
Konsumen & Pasien dalam Hukum Pengantar Ilmu Hukum. Kencana,
Indonesia. Liberty, Yogyakarta, hlm. 37. Jakarta, hlm. 157-158.
2. Reggy Lintang. 2013. Aspek Hukum 8. Saptaning Ruju Paminto. 2017.
Terhadap Pemanfaatan Organ Tubuh Dehumanisasi Penjualan Organ Tubuh
Manusia Untuk Kelangsungan Hidup. Manusia berdasarkan Hukum Positif.
Jurnal Lex Et Societatis, Edisi No. 5 Vol. Jurnal Wawasan Yuridika, Edisi No. 2
1. Vol. 1,hlm. 177.
3. Soekidjo, Notoatmojo. 2010. Etika dan 9. Triwibowo, Cecep. 2014. Etika dan
Hukum Kesehatan. Rineka Cipta, Hukum Kesehatan. Sorowajan Baru,
Jakarta, hlm 92-93. Yogyakarta, hlm 183.
4. Liliana, Teresa. 2003. Nilai Etika 10. Hanifah, Jusuf. 2014. Etika Kedokteran
Transplantasi Organ. Universitas dan Hukum Kesehatan, EGC, Jakarta,
Kristen Maranatha. hlm 157.
5. Hatta, Moh, 2013. Hukum Kesehatan 11. Aminullah. 2016. Implementasi Nilai-
dan Sengketa Medik, Liberty, Nilai Pancasila dalam Kehidupan
Yogyakarta, hlm 231. Bermasyarakat. Jurnal Ilmiah IKIP
6. Soetjipto Raharjo. 1983. Permasalahan Mataram, Edisi No. 1 Vol. 3, hlm. 621.
Hukum di Indonesia. Alumni, Bandung, 12. Dodik Kariadi dan Wasis Suprapto.
hlm 121. 2017. Membangun Kepemimpinan
Berbasis Nilai-Nilai Pancasila Dalam
Perspektif Masyarakat Multikultural.
Jurnal Pancasila dan Kewarganegaraan, 15. Hwian Christianto, 2011. Konsep Hak
Edisi No. 2 Vol. 5, hlm 91. Seseorang atas Tubuh dalam
13. Ambiro Puji Asmaroni. 2016. Transplantasi Orga Berdasarkan Nilai
Implementasi Nilai-Nilai Pancasila bagi Kemanusiaan. Jurnal Mimbar Hukum,
Siswa di Era Globalisasi. Jurnal Edisi No. 1 Vol. 23, hlm. 31.
Pancasila dan Kewarganegaraan, Edisi 16. Melinda Veronica Simbolon. 2013.
No. 2 Vol. 4, hlm 444. Transplantasi Organ Tubuh Terpidana
14. Mukhidin. 2014. Hukum Progresif Mati. Jurnal Lex et Societatis, Edisi No.
Sebagai Solusi Hukum yang 1 Vol. 1, hlm. 144.
Mensejahterakan Rakyat. Jurnal 17. Cecep Triwibowo. 2014. Etika dan
Pembaharuan Hukum, Edisi No. 3 Vol. Hukum Kesehatan. Sorowajan Baru,
1, hlm. 269. Yogyakarta, hlm. 183.