Anda di halaman 1dari 9

PENGENALAN ALAT DAN BAHAN PRAKTIKUM BIOKIMIA PERAIRAN

Gilbran Muhammad Ramadhani, 230110190060

Perikanan B

Email : rdevil112@gmail.com

ABSTRAK

Alat laboratorium merupakan alat yang akan membantu dan memfasilitasi setiap kegiatan praktik.
Dalam penggunaan alat laboratorium dibutuhkan pengetahuan yang cukup tentang nama alat, prinsip
kerjanya, prosedur kerjanya agar mendapatkan hasil yang akurat serta demi keselamatan selama
praktikum. Telah dilakukan praktikum “Pengenalan Alat dan Bahan Praktikum Biokimia Perairan”
pada tanggal 12 Maret 2020 yang bertujuan agar praktikan dapat mengenali bahan dan peralatan
yang digunakan dalam skala laboratorium sehingga diperoleh data yang cukup valid untuk dianalisa.
Dari kegiatan praktikum,para pembelajar memperoleh tambahan wawasan dan keyakinan akan
teoriteori ilmiah yang telah diperoleh, baik melalui perkuliahan, diskusi, maupun aktivitas mandiri.
Prinsip pengenalan alat-alat ini adalah berdasarkan identifikasi alat yang biasa digunakan pada saat
praktikum serta fungsi dari masing-masing alat tersebut dan penggunaan atau cara yang benar untuk
menggunakannnya.

Kata Kunci : Alat laboratorium, Cara Kerja, Fungsi, Prinsip

ABSTRACT

Laboratory equipment is a tool that will help and facilitate every practical activity. In using laboratory
equipment, sufficient knowledge about the name of the tool, its working principles, working
procedures is needed to obtain accurate results and for safety during the practicum. Practicum
"Introduction to Aquatic Biochemical Practicum" has been carried out on March 12, 2020 so that the
practicum can recognize materials and equipment used in the laboratory scale so that sufficient data
is obtained for analysis. From practicum activities, students gain additional insight and confidence in
scientific theories that have been obtained, either through lectures, discussions, or independent
activities. The principle of introduction of these tools is based on the identification of tools commonly
used at the practicum as well as the function of each of these tools and their use or the correct way to
use them.

Keywords : Functions, How it Works, Laboratory equipment, Principles

PENDAHULUAN

Dalam melakukan percobaan di laboratorium tentunya seorang praktikan harus


mengenal alat-alat yang akan dipergunakan, pengenalan alat-alat yang akan dipergunakan
dalam laboratorium ini sangat penting guna kelancaran percobaan yang dilaksanakan
diantaranya adalah menghindari kecelakaan kerja dan gagalnya percobaan. Oleh sebab itu,
penggunaan alat dan bahan kimia sangat menentukan keberhasilan suatu penelitian (Mored
2000). Sebelum melakukan suatu pengujian atau praktikum, terlebih dahulu kita harus
mengetahui serta memahami betul nama alat, prinsip alat, serta cara penggunaanya yang
baik dan benar. Hal ini bertujuan tersebut sangat diperlukan karena untuk memudahkan,
melancarkan kegiatan praktikum; mendapatkan data yang vaid dan akurat; meminimalisir
terjadinya kecelakaan para praktikan dan kerusakan alat laboratorium.
Tujuan praktikum pertemuan pertama ini adalah untuk mengetahui alat dan bahan bahan
yang yang digunakan dalam praktium biokimia perikanan. Praktikan dikenalkan dengan alat
alat dan bahan bahan yang ada di laboratorium yang akan digunakan pada praktikum
kedepannya. Prinsip percobaan pengenalan di laboratorium yaitu berdasarkan identifikasi
alat yang akan dipergunakan pada saat praktikum serta fungsi dari masing-masing alat
tersebut dan penggunaan atau cara yang tepat untuk menggunakannya.

METODOLOGI

Waktu dan tempat praktikum yaitu pada hari Selasa, 20 Oktober 2015pukul 08.00-09.30
dan bertempat di lab teknologi hasil perikanan di gedung 2 lantai 2 Fakultas Ilmu Perikanan
dan Kelautan Universitas Padjadjaran.

Daftar alat yang akan dipelajari dan dijelaskan yaitu : inkubator, hot plate, lemari pendingin,
beaker glass, tabung reaksi, gelas ukur, spatula, freezer, pipet tetes, labu Erlenmeyer.
Bahan yang akan dipelajari dan dijelaskan yaitu : asam asetat, H2SO4, NaOH, akuades,
gliserin, glukosa, ninhydrin, alfa amylase, enzim papain, pH indicator.

HASIL DAN PEMBAHASAN

Alat alat yang digunakan di dalam laboratorium adalah

1. Inkubator

Fungsi dari inkubator adalah untuk menjaga suhu ruagan agar suhu tetap konstan/stabil.
Alat ini dilengkapi dengan pengatur suhu dan pengatur waktu. Kisaran suhu untuk inkubator
produksi Heraeus B5042 misalnya adalah 10-70oC. Prinsip kerjanya yaitu mengubah energi
listrik menjadi energi panas. Kawat nikelin akan menghambat aliran elektron yang mengalir
sehingga mengakibatkan peningkatan suhu kawat.

Prosedur penggunaan alatnya adalah menghubungkan stop kontak dengan sumber tenaga.
Lalu, menyalakan alat dengan menekan tombol ‘ON’. Lalu mengatur set waktu dan suhu
sesuai kebutuhan inkubasi (untuk pertumbuhan bakteri suhu optimal 37°C). Lalu, Masukkan
media yang berisi bakteri. Inkubasi sampai waktu yang ditentukan. Matikan alat dengan
menekan tombol ‘OFF’ hingga tombol tertekan masuk untuk proteksi terhadap kerusakan.

Sumber : Indriwati dkk, 2011


2. Hot plate

Fungsi hot plate sendiri untuk menghomogenkan suatu larutan dengan pengadukan. Pelat
(plate) yang terdapat dalam alat ini dapat dipanaskan sehingga mampu mempercepat
proses homogenisasi. Prinsip kerja hot plate adalah mengomogenkan larutan dengan
putaran dan suhu, pengadukan dengan bantuan batang magnet Hot plate dan magnetic
stirrer seri SBS-100, dimana satuan stir ini rpm dan suhu yang dihasilkan satuannya celcius.

Prosedur kerja dari hot plate adalah menggunakan bidang magnetik berputar untuk
membuat stir bar atau batang pengaduk yang tercelup didalam cairan menjadi berputar
dengan sangat cepat sehingga mengaduk cairan tersebut hingga merata. Bidang beputar
tersebut dapat dibuat baik dengan magnet berputar atau dengan satu set eletktromanet
statis yang diletakkan dibawah bejana dengan cairan. Magnetic stirrer seringkali dilengkapi
dengan lempengan pemanas untuk memanaskan cairan dalam bejana.

Sumber : Indriwati dkk,2011

3. Lemari pendingin
Lemari pendingin berfungsi sebagai tempat penyimpanan enzim agar enzim tidak
mengalami denaturasi, dan juga bisa digunakan sebagai alat penyimpanan makanan
sehingga mencegah terjadinya proses pembusukan.

Prinsip kerja dari lemari pendingin adalah mengawetkan media uji coba dengan mengubah
energi listrik menjadi energi dingin. Suhu dalam lemari pendingin bisa di atur sesuai yang
kita inginkan.

Cara penggunaan Alat ini adalah dengan cara mmasukan zat, baik berupa enzim ataupun
zat lainnya kedalam lemari tersebut. Biasanya suhu dibawah 0o C diatur pada lemari
tersebut, kemudian kerjanya tersebut adalah menghambat kerja bakteri pembusuk dan juga
mencegahterjadinya denaturasi pada enzim.

Sumber : Khasani,1990
4. Beaker glass

Beaker glass biasa digunakan dalam praktikum dalam mengukur larutan bahan selain labu
erlenmeyer ataupun gelas ukur. Beaker glass hanya sebagai wadah atu tempat larutan atau
sampel, meskipun terdapat skala pada beaker glass namun skala ini tidak akurat dan tidak
boleh digunakan untuk mengukur sampel yang sangat sensitif.

Prinsip kerja Alat ini digunakan untuk mengambil sebuah sampel dengan ukuran yang
besar, biasanya penggunaannya di pakai di dalam suatu sampel dalam ukuran volumetrik.
Prosedur kerja ala ini yaitu dapat digunakan sebagai penampung, mengaduk, mencampur
dan memanaskan cairan dengan meletakkan cairan ke dalam gelas beker.

5. Tabung reaksi

Tabung reaksi berfungsi sebagai wadah untuk mereaksikan dua atau lebih larutan/ bahan
kimia. Prinsip kerjanya adalah menyimpan media atau larutan dengan volume yang tidak
diketahui karena tidak dilengkapi dengan skala. Prosedur kerjanya adalah dengan
mengsterilisasikan tabung reaksi yang digunakan untuk melakukan percobaan. bahan yang
akan di larutkan dimasukkan pada tabung reaks yang telah di sterilkan.

6. Gelas ukur

Gelas ukur yaitu memiliki fungsi untuk mengukur larutan dalan skala tertentu. Prinsip alat
dari gelas ukur adalah untuk mengukur larutan secara tidak telilti dan tidak masuk dalam
perhitungan. Cara kerja dari gelas ukur adalah memasukkan larutan kedalam gelas ukur
yang telah dibersihkan lalu ambil larutan sesuai dengan ukuran yang diperlukan.
7. Spatula

Berfungsi untuk mengaduk larutan atau menghomogenkan larutan. Prinsip kerjanya adalah
pengadukan larutan secara sederhana. Prosedur kerjanya adalah 2 atau lebih larutan dalam
wadah diaduk secara merata.

8. Pipet tetes

Pipet ukur tidak berbeda jauh dengan pipet tetes. Fungsi alat ini sama dengan pipet ukur,
namun volume yang dipindahkan tidak diketahui. Prinsip kerja dan prosedur percobaan pun
sama dengan pipet ukur. Salah satu penerapannya adalah dalam menambahkan HCl /
NaOH saat mengatur pH media, penambahan reagen pada uji biokimia.

9. Labu Erlenmeyer

Labu erlenmeyer berfungsi untuk menampung larutan, bahan atau cairan. Labu Erlenmeyer
dapat digunakan untuk meracik dan menghomogenkan bahan-bahan komposisi media,
menampung akuades dan lain-lain. Prinsip kerjanya adalah menyimpan larutan yang akan
digunakan sesuai dengan skala . Prosedur kerjanya adalah menyiapkan Erlenmeyer yang
sudah bersih. selanjutna Isi dengan  benda cair dengan jumlah besar dan berskala.
10. Water bath

Penangas air besfungsi untuk menyimpan media agar (yang digunakan untuk analisa
dengan teknik tuang / pure plate ) supaya media tetap dalam kondisi leleh/cair, bisanya suhu
diatur pada kisaran 40-45oC. Prinsip kerja untuk menjaga air pada penangas air tidak
terkontaminasi mikro organisme maka perlu ditambahkan citric acid 0.3% dan potassium
sorbat 0.1%.

Prosedur Kerja alat ini yaitu dengan menyalakan alat terlebih dahulu tunggu sampai suhu
stabil, kemudian larutan atau bahan yang akan digunakan dapat dimasukkan ke penangas.
Larutan air diambil dan disimpan dengan teknik tuang. Tutu penangas apabila larutan akan
digunakan nantinya.
Bahan bahan yang digunakan

1. Asam asetat
Asam asetat adalah senyawa kimia asam organic yang dapat di produksi
dalam berbagai konsentrasi, dalam bentuk murni, asam asetat di kenal sebagai asam
asetat glacial karena berubah menjadi kristal jika dalam suhu dingin. Bentuk dari asam
asetat adalah cair mengkristal jika di suhu dingin, asam asetat juga tidak berwarna
atau higroskopis. Bahaya dari asam asetat adalah :
 Dapat menyebabkan luka bakar yang parah
 Mudah terbakar
 Uap asam asetat yang terhirup dapat mengakibatkan iritasi pada
hidung dan tenggorokan
 Kadar yang tinggi dapat menyebabkan peradangan saluran
pernafasan dan akumulasi cairan pada paru-paru
 Dapat menyebabkan iritasi pada mata dan kerusakan pada mata
secara permanen
 Bila tertelan dapat menyebabkan gangguan saluran usus.
Tindakan pertama yang dapat dilakukan adalah :
 Jika terkena mata segera siram dengan air bersih. Dan hubungi
petugas medis segera.
 Jika terkena kulit, segera basuh kulit dengan air sedikitnya selama 15
menit. Dapatkan perawatan medis dengan segera.
 Jika terhirup, segera cari tempat yang mengandung udara bersih. Jika
pingsan, berikan pernapasan buatan. Jika sulit bernapas, berikan
oksigen. Dapatkan medis perhatian segera.
 Diusahakan untuk tidak  memuntahkannya kecuali bila diarahkan oleh
petugas medis. Jangan pernah memberikan apapun melalui mulut
kepada orang yang pingsan. Longgarkan pakaian yang ketat seperti
kerah, dasi, ikat pinggang atau ikat pinggang. Dapatkan bantuan
medis jika gejala muncul.
2. H2SO4

Asam suflat berbahaya bila terkena pada jaringan seperti kulit, efek yang ditimbulkan
akibat sifat asam sulfat sebagai senyawa korosif dan penarik air yang kuat dapat
menyebabkan kulit seperti terkena luka bakar.

Bila terjadi kecelakaan terpapar asam sulfat pada kulit (kejadian ini paling sering terjadi
dilaboratorium) harus dilakukan penanganan yang cepat dan benar. Perawatan pertama
yang standar dalam menangani tumpahnya asam sulfat ke kulit adalah dengan membilas
kulit tersebut dengan air sebanyak-banyaknya (air harus mengalir). Pembilasan dilanjutkan
selama 10 sampai 15 menit untuk mendinginkan jaringan disekitar luka bakar asam dan
untuk menghindari kerusakan sekunder. Pakaian yang terkontaminasi oleh asam sulfat
harulah dilepaskan dengan segera dan segera bilas kulit yang berkontak dengan pakaian
tersebut.

3. NaOH

Memiliki sifat yang sangat basa, keras, rapuh, lembab, cepat menyerap karbondioksida,
berupa padatan.Bahayanya jika terjadi kontak kulit (korosif, mengiritasi, permeator), kontak
mata (iritan, korosif), terelan,  dari terhirup. Jumlah kerusakan jaringan tergantung pada
panjang kontak. Cara penanganan :
 Mata : Dalam kasus kontak, siram mata segera dengan banyak air selama
minimal 15 menit. Mendapatkan bantuan medis dengan segera.
 Kulit : Dalam kasus kontak, segera basuh kulit dengan banyak air sekurang-
kurangnya 15 menit saat mengeluarkan pakaian dan sepatu yang terkontaminasi.
Mendapatkan bantuan medis dengan segera. Cuci pakaian sebelum digunakan
kembali.
 Tertelan : Jika tertelan, jangan dimuntahkan. Mendapatkan bantuan medis
dengan segera. Jika korban sepenuhnya sadar, berikan satu mangkuk air.
Jangan pernah memberikan sesuatu melalui mulut kepada orang yang tidak
sadar.
 Terhirup : Jika dihirup, lepaskan ke udara segar. Jika tidak bernapas, berikan
pernapasan buatan. Jika sulit bernapas, berikan oksigen. Dapatkan bantuan
medis.

4. Akuades

Memiliki sifat netral, berasa pahit jika tertelan. Identifikasi bahaya tidak membuat iritasi pada
mata dan kulit. Akuades ini merupakan bahan yang tidak berbahaya karena berupa molekul
air ( H2O ), sehingga tidak berbahya bila terjadi kontak langsung pun.

5. Gliserin

Gliserin merupakan cairan kental yang tak berwarna dengan berat molekul 92, berat jenis
1,25 gr/cm3 dan mempunyai titik didih yang tinggi serta terurai pada suhu 290 oC. Bahaya
utama terhadap kesehatan: Sedikit berbahaya jika terkena kulit (iritasi), mata (iritasi),
terhirup, atau tertelan.

6. Glukosa

Glukosa merupakan salah satu gula monosakarida dan salah satu karbohidrat penting yang
biasa digunakan sebagai sumber tenaga bagi tumbuhan dan hewan. Juga merupakan salah
satu hasil utama fotosintesis. Glukosa sering disebut juga dengan dekstrosa, d-glukosa
ataupun gula buah.

7. Ninhydrin

Ninhydrin adalah bahan kimia yang digunakan untuk mendeteksi amonia atau amina primer
dan sekunder. Ketika bereaksi dengan amina bebas ini, dihasilkan warna biru tua atau ungu
yang dikenal sebagai ungu Ruhemann.

8. Alfa amylase

Amilase adalah enzim yang mengkatalisis hidrolisis dari alpha-1,4glikosidik polisakarida


untuk menghasilkan dekstrin, oligosakarida, maltosa, dan D-glukosa. Amilase bisa
berasal dari hewan, jamur, dan sumber tanaman. Pancreatin dan pancrelipase mengandung
amilase yang berasal dari pankreas hewan, pankreas biasanya babi. Amilase juga berasal
dari malt barley dan jamur Aspergillus oryzae

9. Enzim papain

Papain terkandung dalam getah tanaman papaya. Selain akar dan biji seluruh bagian
tanaman mengandung papain.namun,umumnya papain diproduksi dari getah buah pepeya
yang masih hijau.getah buah pepaya lebih baik dibanding dari batang atau daunnya karena
jumlahnya cukup banyak dan daya emzimatikanya cukup tinggi.

10. pH indicator
Lakmus berbentuk kertas yang kecil, biasanya berwarna merah dan biru. Lakmus lebih
mudah digunakan dibandingkan pH meter elektronik yang menggunakan listrik, meskipun
memiliki kekauratan lebih teliti dibanding lakmus. Dalam percobaan yang hanya mengukur
larutan yang tidak terlalu netral seperti kandungan air suatu kolam, Lakmus sering
digunakan untuk mengetahui suatu larutan yang sudah diketahui kadar asam basanya.

KESIMPULAN

Menurut dari kunjungan lab dengan materi pengenalan alat laboratorium kita akan tahu
bahwa di setiap masing-masing alat yang ada di laboratorium mempunyai jenis-jenis yang
berbeda, fungsi-fungsi yang berbeda, serta prinsip kerja yang berbeda. Dimana itu akan
membantu kita sebagai praktikan untuk melakukan praktikum. Serta dikenalkan pada bahan-
bahan yang ada juga pada laboratorium Biokimia, agar praktikan dapat memahami cara
penanganan bila terjadi sesuatu yang tidak diingikan.

DAFTAR PUSTAKA

Indrawati, dkk. 1998. Pendayagunaan Alat-Alat dan Bahan Praktikum Kimia. Jakarta :
Depdikbud

Khasani. 1990. Prosedur alat-alat Kimia.Yogyakarta : liberty.

Anda mungkin juga menyukai