BAB I
PENDAHULUAN
A. Latar Belakang
Tauhid sebagai ilmu sebetulnya belum ada dizaman Rasulullah Saw, walaupun
seluruh ulama sependapat bahwa tauhid adalah dasar yang paling pokok dalam ajaran islam.
Sebagai ilmu, tauhid tumbuh lama sesudah Rasulullah wafat semasa hidupnya, Rasulullah
Saw mendidikkan sikap dan watak bertauhid ini dengan memberikan contoh teladan kepada
Sebagaimana yang difirmankan Allah dalam surah Al-Ahzab ayat 21 yang artinya :
“Sesungguhnya kamu dapati pada diri Rasulullah itu suri tauladan yang terpuji bagi mereka,
yang menaruh harapan pada Allah, dan yakin dan senantiasa terkenang akan Allah.”
Karena itu pula lah beberapa tahun setelah rasulullah wafat, ketika Siti Aisyah r.a ditanya
oleh orang tentang akhlak Rasulullah, Siti Aisyah bertanya kembali dan menegaskan
“tidakkah kamu membaca Al-Qur’an? Itulah gambaran akhlak (budi pekerti) Rasulullah”
kepercayaannya bahwa Allah itu hanya satu tidak ada yang lain. Tidak ada sekutu bagi-Nya
B. Rumusan Masalah
C. Tujuan Makalah
BAB II
PEMBAHASAN
A. TAUHID RUBUBIYAH
Kata at-tauhid berasal dari kata wahhada, yuwahhidu, tauhidan. Kata wahhda
meliputi makna kesendirian sesuatu dengan dzat, sifat atau af’alnya (pebuatannya), dan
tidak adanya sesuatu yang menyerupainya dan menyertainya dalam hal kesendiriannya1.
Tauhid rububiyah ialah pengakuan, bahwa seluruh alam ini, baik alam nyata
(alam benda) atau alam gaib (alam roh), diciptakan oleh Satu Tuhan, Tuhan yang satu
itulah yang menciptakan bumi, langit, bulan, matahari dan bintang. Tuhan yang satu
itulah yang menciptakan jin, malaikat dan iblis. Tuhan yang satu jugalah yang
Di dunia ini ada yang menjadikan yaitu ALLAH SWT. Allah Maha Kuat tiada
kekuatan yang menyamai af’al Allah. Maka timbul lah kesadaran bagi mahluk untuk
mengagungkan Allah. Mahluk harus bertuhan hanya kepada Allah, tidak kepada yang
lain. Maka keyakinan inilah yang disebut dengan tauhid rubiyah. Jadi tauhid rububiyah
1
Muhammad bin A.W. Al-‘Aqil, Manhaj ‘Aqiqah Imam Syafi’I, Jakarta: Pustaka Imam Asy’Syafi’I, 2009, hal 279
2
Bey Arifin, Mengenal Tuhan Surabaya: PT. BINA ILMU, 2011, hal 439
4
Menciptakan segala sesuatu menjadi nyata, segala sesuatu menjadi berbeda, segala
gelap, kabur, samar-samar sampai tak terlihat sama sekali karena Allah menciptakan
sesuatu menjadi nyata, maka Allah itu secara hakikat sebenarnya/sesungguhnya lebih
Sedangkan segala sesuatu itu Dia yang menjadikan Nyata dan Allah Maha Besar dari
segala sesuatu (maksudnya selain Allah SWT), segala sesuatu lebih kecil daripada Dia,
bagaimana mungkin yang kecil mendinding yang Maha Besar, kalaulah ada yang Maha
Besar bisa dihijab/didinding oleh sesuatu maka bukanlah Dia Maha Besar4.
keduanya dalam waktu enam hari, kemudian dia bersemayam di atas Arsy. Kamu semua
tidak memiliki seorang penolong dan pemberi syafaat pun selain diri-Nya. Lalu, apakah
3
http://rezkyjoe.blogspot.com/2011/03/makalah-tauhid-rububiyah.html?m=1
4
https://ahmadbinhanbal.wordpress.com/2014/01/05/bagaimana-al-quran-menjelaskan-tentang-alam-semesta/
5
B. TAUHID ULUHIYAH
menyembelih, bernadzar, dan lain sebagainya. Itu semuanya wajib ditujukan oleh
hamba kepada Allah semata dan tidak mempersekutukan-Nya dalam hal itu/ibadah
Singkatnya keyakinan tentang Allah. Allah sebagai tuhan satu-satunya, baik dzat
َ الطَّا ُغوتCَولَقَ ْد بَ َع ْثنَا فِي ُكلِّ أُ َّم ٍة َر ُسواًل أَ ِن ا ْعبُدُوا هَّللا َ َواجْ تَنِبُوا
“Dan sesungguhnya Kami telah mengutus Rasul pada tiap-tiap ummat (untuk
menyerukan): ‘Beribadahlah kepada Allah (saja), dan jauhilah Thagut itu” [An-Nahl: 36]
5
https://muslim.or.id/10320-tauhid-uluhiyah.html
6
Contoh penerapan tauhid sendiri dalam kehidupan sehari hari adalah dengan
selalu mentaati perintah Nya dan menjahui larangan Nya, seperti beribadah, puasa,
nadzar, berdoa hanya kepada Allah, ibadah apapun yang dilakukan semata mata diniatkan
Tauhid Rububiyah adalah beri’tiqad bahwa Allah SWT bersifat Esa, pencipta,
Pemelihara dan Tuhan sekalian alam. Kepercayaan ini terdapat pada setiap orang.
Contohnya Allah telah telah menciptakan laki-laki dan perempuan. Keberadaan laki-laki
sebagain bukti adanya Allah SWT. Dan cara mengaplikasikannya dalam kehidpuan
sehari-hari adalah dengan cara menghargai ciptaan Allah SWT yang ada disekitarnya dan
mengesakan Allah SWT, selalu bergantung pada-Nya, dan menganggap bahwa Allah
sebagai penguasa seluruh alam dan tidak ada seorangpun yang setara dengan zat ataupun
sifat-Nya
7
BAB III
PENUTUP
Kesimpulan
menciptakan alam dunia beserta isinya ini hanyalah Allah sendiri tanpa bantuan siapapun.
Tauhid uluhiyah mengiktihadkan bahwa Allah sendirilah yang berhak disembah dan
Tauhid rububiyah dipunyai oleh semua manusia yang mukmin maupun yang kafir,
bahkan dipunyai oleh hewan-hewan yg tidak berakal, batu-batu, gunung-gunung dan lain
sebagainya. Sedangkan tauhid uluhiyah hanya dipunyai oleh beberapa orang manusia yang
disamping mengakui adanya tuhan yang menciptakan segala yang ada juga menyembah kepada
Allah, beribadah menyembah Allah, berdzikir, memuji Allah, mensucikan Allah, menjalankan
Daftar Pustaka
Al-‘Aqil Muhammad bin A.W. 2009, Manhaj ‘Aqiqah Imam Syafi’I, (Jakarta: Pustaka Imam
alam-semesta/
5
https://muslim.or.id/10320-tauhid-uluhiyah.html