140-Article Text-293-1-10-20191216 PDF
140-Article Text-293-1-10-20191216 PDF
ABSTRAK
Main Bearing atau bantalan luncur berfungsi untuk menumpu beban dari
poros, karena selalu menerima beban gesekan maka tidak menutup kemungkinan
terjadinya keausan, disinilah awal mula terjadinya kerusakan material bantalan,
kerusakan bisa berupa keausan atau keretakan dan sebagainya. Dengan faktor
pertimbangan ini maka perlu adanya pengkajian lanjut tentang sebab kegagalannya,
apa karena faktor internal atau faktor eksternal, seperti pengaruh bahan bantalan,
pengoperasian , lingkungan atau pembebanan serta mengetahui seberapa besar nilai
keausan dan kerusakannya. Kerusakan yang terjadi disebabkan keausan, cacat
permukaan berbentuk lubang-lubang kawah dan penyebab kerusakan terjadi pada
pengoperasian yang tidak benar, pembebanan kejut dan perawatan
PENDAHULUAN
.
Kendaraan ini dari waktu kewaktu beban dari poros, karena selalu menerima
selalu bermetamorfosis, begitu banyak beban gesekan maka tidak menutp
kemajuan dan perubahan yang diciptakan, kemungkinan terjadinya keausan,
mobil merupakan suatu system yang disinilah awal mula terjadinya kerusakan
tersusun atas material. Masing-masing material bantalan, kerusakan bisa berupa
dengan karakteristik yang cocok untuk keausan atau keretakan dan sebagainya.
pemrosesan, bentuk yang sesuai untuk Dengan faktor pertimbangan ini maka
perakitan, dan sifat yang spesifik untuk perlu adanya pengkajian lanjut tentang
pamakaian. Ketersediaan, kelayakan sebab kegagalannya, apa karena faktor
ekonomis, keamanan, dan mutu estetika internal atau faktor eksternal, serta
juga dipersyaratkan. Walupun begitu mengetahui seberapa besar nilai keausan,
masih ada saja kendala-kendala yang kekerasan material, dan strukutur
timbul akibat tersusunnya suatu mikronya.
komponen yaitu kegagalan material,
seperi contoh kegagalan pada bantalan
luncur, material ini berfungsi untuk
menumpu
1
Jurnal Flywheel, Volume 2, Nomor 1, Juni 2009 ISSN : 1979 - 5858
LANDASAN TEORI
Bantalan
Bantalan adalah elemen mesin yang
menumpu poros berbeban, sehingga
putaran atau gerak bolak-baliknya dapat
berlangsung secara halus, aman dan
panjang umur. Bantalan harus cukup
Gambar 1. Sistem pelumasan pada main
kokoh untuk memungkinkan poros serta
bearing pada kendaraan bermotor
elemen mesin lainnya bekerja dengan
baik. Jika bantalan tidak berfungsi dengan
baik maka prestasi seluruh system akan
menurun atau tidak dapat bekerja secara
semestinya.Apabila satu bagian mesin
didukung oleh bagian lainnya dan bagian
yang satu punya kecepatan terhadap yang
lainnya, maka kedua bagian ini menyusun
suatu bantalan.
2
Jurnal Flywheel, Volume 2, Nomor 1, Juni 2009 ISSN : 1979 - 5858
3
Jurnal Flywheel, Volume 2, Nomor 1, Juni 2009 ISSN : 1979 - 5858
sesuai dengan ketentuan oprasional akan sama. Dari pengujian kekerasan terdapat
menyebabkan gesekan dan peningkatan perbedaan yang signifikan kekerasan
temperatur dan keausan pada main bahan main bearing yang baru dan yang
bearing maupun cacat lainnya. rusak untuk main bearing sebelum batas
umur pakainya
120
100
Kekerasan (HRb)
80
Baru
60
Rusak
40
20
Gambar 4. Foto Struktur mikro main 0
bearing baru 1 2 3 4 5 6 7
Main bearing
.
Pengujian keausan ini bertujuan
untuk mengetahui seberapa besar tingkat
keausan bantalan luncur yang mengalami
gagal/cacat . Setelah sampel dibersihkan
kemudian dilakukan pengujian keausan
dengan menggunakan Metode profil,
dengan menggunakan pembesaran
bayangan pada benda uji , setelah itu di
Gambar 5. Foto Struktur mikro main lakukan pengukuran dengan cara
bearing rusak memposisikan benda benda kerja tegak
lurus dangan gambar skala. Lalu
Penggujian mekanis ini dilakukan pengukuran dimulai dengan cara
dengan tujuan untuk mengetahui seberapa mengukur bagian luar bantalan, setelah
besar sifat material yang mengalami itu mengukur bagian dalam bantalan,
kegagalan/cacat, dalam hal ini bantalan hasil pengukuran luar tadi dikurangi hasil
luncur duduk dan jalan. pengukuran dalam, lalu untuk mengetahui
Pengujian kekerasan dilakukan pada main keusannya maka ukuran standart (baru)
bearing baru sebanyak 7 buah dan main dikurangi hasil pengukuran tadi, maka
bearing yang rusak sebanyak 7 buah dari selisih yang timbul merupakan nilai
bahan dan untuk jenis kendaraan yang
4
Jurnal Flywheel, Volume 2, Nomor 1, Juni 2009 ISSN : 1979 - 5858
Pengujian Mekanis
Grafik 2. Keausan main bearing rusak Dalam hal pengujian mekanis ini,
peneliti mengunakan pengujian kekerasan
0,04
Rockwell, keausandan cacat dan sampel
pengujian (Impeller) diambil dari
0,03
bantalan yang mengalami
Keausan
1 95,6. 0,005
Smearing
5
Jurnal Flywheel, Volume 2, Nomor 1, Juni 2009 ISSN : 1979 - 5858
2 98,4 0,031
Flaking
3 97 0,023
Flaking
4 98,4 0,022
Cage failure
5 91,4 0,021
Cage failure
6 90,4 0,34
Cage failure
7 89,6 0,32
Corrosion
6
Jurnal Flywheel, Volume 2, Nomor 1, Juni 2009 ISSN : 1979 - 5858
Pembahasan cacat pada main bearing hanya melihat wujud flaking saja. Hanya
Pengamatan cacat pada metal 1 saja jika waktu operasi bantalan dapat
terjadi cacat smearing (corengan), diketahui dengan pasti masalahnya dapat
Smearing disebabakan oleh dua di simpulkan berdasarkan besarnya
permukaan beban mengalami gesekan beban yang bekerja.
luncur. Smearing yang timbul antara Pengamatan cacat pada metal 4,5,6
bantalan dan raceway antara lain karena terjadi cacat cage failure (keausan),
pemakaian pelumas yang terlampau Sangkar pada bantalan, pada kondisi
keras (hardned lubricants). Yang operasi yang normal mengalami
menghambat putaran poros sehingga regangan yang kecil tetapi biasanya
terjadilah gerakan luncur. Pada bantalan sangat peka terhadap mutu pelumasan.
tanpa sangakar (cage) resiko smearing Keausan akan timbul pertama kali kerena
pada kontak antara elemen gelinding sangkar menggores elemen gelinding,
sangat besar. Smearing yang tidak segera selanjutnya lama kelamaan sangkar akan
diatasi akan menyebabkan terjadinya pecah dan akibatnya dapat menghentikan
flaking. poros seketika. Pada kegagalan sangkar
Pengamatan cacat pada metal 2, 3 terjadi posisi pelumasan harus diteliti terlebih
cacat flaking (serpihan), Fenomena dahulu karena hanya pada kasus-kasus
flaking berawal dari munculnya fatique tertentu saja fatiqu crack dapat terjadi
crcks pada permukaan cincin dan elemen pada sangkar.
gelinding. Cracks akan menyebabkan Pengamatan cacat pada metal 7 terjadi
bagian – bagian material mengelupas cacat corrosion (korosi), Pembentukan
yang akhirnya lepas dari raceway, pada karat pada bantalan ternyata merupakan
awalnya serpihan tersebut memang kecil akibat masuknya air atau zat cair yang
sekali namun karena pemakaian bantalan bersifat korosif. Pelumasan yang kurang
yang terus menerus serpihan tersebut tepat juga dapat menyebabkan karat
akan melebar karena semakin banyak kontak antara bantalan dan poros dan
permukaan logam yang mengelupas rumah bantalan. Penyebab lainnya
sampai pada akhirnya semua daerah adalah karena adanya gerakan luncur
kontak elemen mengelupas. Pada antara permukaan yang menyebabkan
tahapan akhir serpihan – serpihan penggerusan material yang segera
tersebut terlihat seperti bintik ( bruise) disusul dengan oksidasi permukaan yang
pada permukaan cincin. Umumnya sulit menggerusi tersebut.
menentukan apakah penyebab terjadinya
flaking itu beban normal atau beban
yang tidak normal (terlalu tinggi) dengan
7
Jurnal Flywheel, Volume 2, Nomor 1, Juni 2009 ISSN : 1979 - 5858
8
Jurnal Flywheel, Volume 2, Nomor 1, Juni 2009 ISSN : 1979 - 5858