Anda di halaman 1dari 4

Wawasan Nusantara

UTS

Disusun oleh :
Ratu Sabrina Maulidda Mufti (31-2019-055)

DESAIN INTERIOR
FAKULTAS SENI RUPA DAN DESAIN
SUKU SUNDA

A. SISTEM KEMASYARAKATAN
Sistem kekerabatan suku Sunda sangat dipengaruhi oleh
1. Adat yang diteruskan secara turun-temurun
2. Agama Islam yang sudah lama dianut oleh sebagian besar orang Sunda
3. Hari sebelum pernikahan, calon mempelai laki-laki harus sudah diserahkan
kepada pihak si gadis lewat upacara seserahan.

Dalam hal ini,masyarakat Sunda telah membuat sistem organisasi


kemasyarakatannya secara bersama, dandiakui serta dijalankan secara
sukarela.
Orang Sunda mengenal pengelompokan status dalam masyarakat
berdasarkan materi. Adaorang kaya dan orang miskin. Orang miskin biasanya
bekerja sebagai petani, buruh,pedagang asongan, dll.
Berdasarkan umur seseorang dalam masyarakat Sunda, dikenal kelompok
orang dewasa dankelompok orang tua yang berpartisipasi penuh dalam
kehidupan sosialnya. Kelompok tualebih berperan sebagai pembimbing.

Contohnya organisasi yang ada di kampung naga tasikmalaya:


Organisasi masyarakat di kampung naga bersifat sama rata tidak ada
tingkatan yang membedakan satu dengan yang lainnya. Hal ini dapat dilihat
dalam kebiasaan bermusyawarah antar sesama warga ketika terdapat
permasalahan di masyarakat.

Organisasi masyarakat di kampung naga dipimpin oleh dua pimpinan yang


memiliki tugas dan fungsinya masing-masing, yaitu pimpinan formal dan
pimpinan non formal. Pimpinan formal merupakan pimpinan adat yang
ditugaskan untuk mengurus setiap permasalahan dan kebutuhan masyarakat
yang berkaitan dengan adat kebudayaan sunda. Pimpinan formal ditentukan dan
diambil berdasarkan garis keturunan, yang terdiri dari 3 pimpinan, yaitu Bapak
Kuncen, Bapak Punduh dan Bapak Lebe.

Sedangkan pimpinan non formal merupakan pimpinan yang ditugaskan sebagai


wakil dari pemerintah untuk mengurus setiap permasalahan dan kebutuhan
masyarakat sebagai warga Negara Indonesia. Pimpinan non formal terdiri dari
pimpinan RT/RW dengan tugas menyampaikan informasi keluar berkaitan
dengan pelayanan pemerintahan.

CIRI KHAS RUMAH ADAT SUNDA

Pondasi

Bentuk pondasi pada Rumah adat Jawa Barat tidak jauh berbeda dengan


rumah tradisional lain daerah lain. Hanya ada sedikit perbedaan, yaitu
pada bentuk pondasinya, dimana pondasi pada rumah adat Jawa Barat
lebih unik dan menarik.

Pondasi rumah ini biasanya berupa bebatuan yang diletakkan tepat


dibawah sudut-sudut rumah. Hal ini bertujuan agar rumah tidak
mengalami kerusakan yang berarti saat terjadi gempa bumi dan juga
untuk menghindari kelembaban lantai rumah.

Lantai

Lantai rumah adat Sunda dibuat dari bahan bambu. Bambu ini adalah
bambu yang telah dibelah dan dibuat melebar, dan di Sunda sendiri
disebut dengan talupuh.

Bahan bambu yang digunakan untuk lantai ini sangat bermanfaat untuk
sirkulasi udara yang melewati area kolong rumah, selain itu juga dapat
menahan kelembaban yang berlebihan di dalam rumah.

Dinding

Dinding Rumah adat Jawa Barat dibuat dari anyaman bambu. Anyaman ini
tidak dibuat sangat rapat tetapi biasanya mempunyai lubang-lubang yang
kecil yang bermanfaat untuk jalan masuknya udara dari luar ke dalam
rumah.

Selain dinding, pintu dan jendela pun juga ikut dibuat dengan
menggunakan bambu pada daun pintu dan daun jendelanya. Rumah ini
akan semakin kental dengan rumah bambunya.

Plafon

Kerangaka plafon Rumah Sunda terbuat dari susunan bambu. Desainnya


sengaja dibuat lebih bermanfaat agar bisa digunakan sebagai ruangan
tempat menyimpan beberapa barang. Rangka utama menggunakan
bambu utuh, sedangkan penutupnya menggunakan pelupuh.
Tata Letak

Sebuah rumah tidak boleh dihadapkan ke arah selain barat dan timur, ini
merupakan kepercayaan dari orang Sunda. Letak rumah juga harus
disusun rapi dengan rumah lainnya dalam satu kampung. Ketika Anda
berkunjung ke perkampungan Sunda yang masih kental dengan Rumah
Sundanya. Rumah Sunda terkenal rapi dan berjejer.

Anda mungkin juga menyukai