Kata Pengantar
Kata Pengantar
Puji syukur kami panjatkan kehadirat Tuhan Yang Maha Esa, sebab berkat rahmat dan
hidayah-Nya kami dapat menyelesaikan makalah yang ditujukan untuk memenuhi salah satu
tugas mata kuliah Perencanaan Evaluasi Pembelajaran Biologi tentang “Bentuk Instrumen
Evaluasi Non-Tes Wawancara”. Kami mengucapkan banyak terima kasih kepada semua pihak
yang telah membantu kami dalam menyelesaikan tugas makalah ini.
Kami menyadari bahwa makalah ini sangat jauh dari kesempurnaan. Sehingga
memerlukan banyak sekali perbaikan. Kami berharap kepada para pembaca dapat memberikan
saran dan kritik yang bermanfaat untuk kami agar bisa menyelesaikan tugas selanjutnya agar
lebih baik lagi.
Penyusun
DAFTAR ISI
Kata Pengantar.....................................................................................................i
Daftar Isi..............................................................................................................ii
Bab I Pendahuluan..............................................................................................1
I.I Latar Belakang.....................................................................................1
I.II Rumusan Masalah...............................................................................2
I.III Tujuan................................................................................................2
Bab II Pembahasan..............................................................................................3
II.I Pengertian Teknik Non-Tes...........................................................................3
II.II Jenis-jenis Teknik Non-Tes..........................................................................3
II.III Alat Penilaian Teknik Non-Tes................................................................14
Bab III Penutup..................................................................................................24
III.I Kesimpulan.......................................................................................24
III.II Saran................................................................................................24
Daftar Pustaka……………………………………………………………….25
BAB I
PENDAHULUAN
I.I Latar Belakang
Pengajaran merupakan upaya guru secara konkret dilakukan untuk menyampaikan bahan
kurikulum agar dapat diserap oleh murid. Pengajaran sebagai suatu sistem terdiri dari berbagai
komponen berupa tujuan, bahan, metode, dan alat serta penilaian. Dalam hubungan itu, tujuan
menempati posisi kunci. Bahan adalah isi pengajaran yang apabila dipelajari siswa diharapkan
tujuan akan tercapai. Metode dan alat berperan sebagai alat pembantu untuk memudahkan guru
dalam mengajar dan murid dalam belajar. Sedangkan penilain dimaksudkan untuk mengetahui
sejauh mana murid telah mengalami proses pembelajaran yang ditujukan oleh perubahan
perilakunya.
Hasil belajar dari proses belajar tidak hanya dinilai oleh test, tetapi juga harus dinilai oleh
alat-alat non test atau bukan test. Tehnik ini berguna untuk mengukur keberhasilan siswa dalam
proses belajar-mengajar yang tidak dapat diukur dengan alat tes. Penggunaan tehnik ini dalam
evaluasi pembelajaran terutama karena banyak aspek kemampuan siswa yang sulit diukur secara
kuantitatif dan mencakup objektifitas. Sasaran teknik ini adalah perbuatan, ucapan, kegiatan,
pengalaman,tingkah laku, riwayat hidup, dan lain-lain. Menurut Hasyim (1997;9) ”penilaian non
test adalah penilaian yang mengukur kemampuan siswa-siswa secara langsung dengan tugas-
tugas yang riil”. Adapun menurut Sudjana (1986;67), kelebihan non test dari test adalah
sifatnya lebih komprehensif, artinya dapat digunakan untuk menilai berbagai aspek dari
individu sehingga tidak hanya untuk menilai aspek kognitif, tetapi juga aspek efektif dan
psikomotorik, yang dinilai saat proses pelajaran berlangsung.
Salah satu bentuk nontes adalah Wawancara, Wawancara merupakan bentuk nontes yang
pada umumnya digunakan untuk menilai aspek kognitif seperti pendapat atau pandangan
seseorang serta harapan dan aspirasinya di samping aspek afektif dan perilaku individu. Cara
yang dilakukan untuk menilai proses pembelajaran siswa menggunakan wawancara (nontes)
adalah dengan mengajukan pertanyaan yang dijawab secara lisan oleh para siswa. Bentuk
pertanyaan itu sendiri dapat secara esai maupun secara objektif.
B. Rumusan Masalah
1. Apa definisi dan karakteristik alat evaluasi pembelajaran non tes wawancara?
2. Apa kelebihan dan kelemahan alat evaluasi non tes wawancara?
3. Apa prinsip-prinsip pembuatan alat evaluasi non tes wawancara?
4. Bagaimana contoh KD dari alat evaluasi non tes wawancara?
5. Bagaimana pemberian skor alat evaluasi non tes wawancara?
C. Tujuan
1. Mengetahui definisi dan karakteristik alat evaluasi pembelajaran non tes wawancara.
2. Mengetahui kelebihan dan kelemahan alat evaluasi non tes wawancara.
3. Mengetahui prinsip-prinsip pembuatan alat evaluasi non tes wawancara.
4. Mengetahui contoh KD dari alat evaluasi non tes wawancara.
5. Mengetahui pemberian skor alat evaluasi non tes wawancara.
BAB II
PEMBAHASAN
b. Kelemahan:
Keberhasilan wawancara sangat tergantung pada kerelaan, kesediaan, kemampuan dan
penyesuaian diri secara emosional dari interviewee untuk menerima dan kerja sama
yang baik dengan interviewer.
Hasil wawancara banyak tergantung pada kemampuan dan faktor subyektif dari
interviewer dalam menggali, mencatat dan menafsirkan setiap jawaban interviewee.
Kesan pertama interviewer terhadap interviewee mempengaruhi hasil wawancara.
Hasil wawancara sangat dipengaruhi oleh penguasaan bahasa interviewer dan
interviewee.
Karena wawancara dilaksanakan secara individual, relatif dibutuhkan banyak waktu,
tenaga, biaya terutama apabila jumlah intervieweenya banyak.
Nama siswa :
Kelas/Semester :
Jenis Kelamin :
Alat evaluasi yang digunakan adalah wawancara karena wawancara cocok digunakan untuk
mengukur aspek keterampilan misalnya kerjasama. Kelebihan alat evaluasi tersebut adalah dapat
dilakukan secara tatap muka sehingga pelaksanaanya lebih fleksibel dan mampu memperoleh
keterangan - keterangan dari sumber secara lebih mendalam dan objektif. Kelemahan alat
evaluasi tersebut adalah tingkat keberhasilan wawancara tergantung dari kemampuan dan
kesediaan interviewee untuk bekerjasama dengan interviewer dan hasil wawancara tergantung
pada penilaian interviewer sehingga lebih bersifat subjektif. Disamping itu juga dibutuhkan
banyak waktu, tenaga, dan biaya yang lebih besar. Cara mengatasi kelemahan tersebut adalah
dengan menjalin kerja sama yang baik antara interviewee dan interviewer, interviewer harus
sungguh-sungguh dalam menggali, mencatat, dan menafsirkan setiap jawaban interviewee agar
faktor subyektif dapat dihindari. Selain itu waktu, tenaga, biaya juga harus dipertimbangkan
dengan baik.
6. Pemberian skor
Pemberian skor pada non tes wawancara yaitu dengan menggunakan acuan
berikut:
Skor Kriteria
1 Jawaban dari semua pertanyaan menunjukkan bahwa siswa tidak
memiliki sikap kerjasama yang baik.
3 Jawaban dari siswa menunjukkan bahwa siswa hanya dapat
menunjukan kerjasama pada beberapa kegiatan.
5 Jawaban dari semua pertanyaan menunjukkan bahwa siswa sangat
mampu bekerjasama dengan kelompok pada semua kegiatan
pembelajaran.
BAB III
PENUTUP
Kesimpulan
1. Wawancara merupakan sebuah proses tanya jawab sepihak antara pewawancara
(interviewer) dan yang diwawancarai (interviewee) yang dilakukan dengan cara bertatap
muka baik secara langsung maupun tidak langsung dengan tujuan untuk memperoleh
jawaban dari interviewee.
2. Karakteristik wawancara:
e. Memiliki format dan tujuan yang dipersiapkan lebih dulu, misal untuk memperoleh data
informal maupun inkuiri formal.
f. Wawancara dapat diadaptasikan untuk menyelidiki suatu masalah atau meneliti setiap
pertimbangan berkaitan dengan keputusan tertentu.
g. Biasanya dipandu oleh pertanyaan yang terencana.
h. Wawancara dapat dilaksanakan secara rutin.
2. Kelebihan dari alat evaluasi ini adalah sebagai alat pengukur yang baik karena dilakukan
secara tatap muka, pelaksanaan wawancara dapat lebih fleksibel dan dinamis serta dapat
juga menimbulkan hubungan baik antara interviewer dan interviewee.
3. Kelemahan dari alat evaluasi ini adalah keberhasilan wawancara sangat tergantung pada
kemampuan dan penyesuaian diri secara emosional dari interviewee untuk bekerja sama
yang baik dengan interviewer, hasil wawancara banyak tergantung pada kemampuan dan
faktor subyektif dari interviewer. Selain itu juga dibutuhkan banyak waktu, tenaga, biaya
terutama apabila jumlah intervieewnya banyak.
4. Prinsip – prinsip wawancara:
a. Tentukan tujuan yang ingin dicapai dari wawancara.
b. Berdasarkan tujuan di atas tentukan aspek-aspek yang akan diungkap dari wawacara tersebut.
c. Tentukan bentuk pertanyaan yang akan digunakan,
d. Buatlah pertanyaan wawancara sesuai dengan analisis butir (c) di atas
e. Ada baiknya bila dibuat pula pedoman mengolah dan menafsirkan hasil wawancara, baik
pedoman untuk wawancara berstruktur maupun untuk wawancara bebas.
DAFTAR PUSTAKA