Anda di halaman 1dari 25

PANDUAN PENGGUNAAN

DAN PERAWATAN
MIKROSKOP OLYMPUS
Copyright by PT. Fajar Mas Murni 2020

Pendahuluan

PT. Fajar Mas Murni merupakan agen tunggal dari mikroskop Olympus di
Indonesia. Dalam perjalanannya, PT. Fajar Mas Murni tidak hanya sekedar
untuk menjual semata, namun kami juga mengedepankan servis purna jual
untuk produk yang kami jual. Salah satu bentuk peduli kami dengan servis
purna jual kami yaitu dengan dibuatnya buku panduan penggunaan dan
perawatan mikroskop ini. Bagian dari buku panduan ini hanya mencakup
prosedur penanganan perawatan yang mudah dilakukan sendiri oleh user
Olympus. Jika ada keluhan atau membutuhkan bantuan perbaikan serta
perawatan yang lebih, sebaiknya Anda menghubungi teknisi resmi Mikroskop
Olympus dari PT. Fajar Mas Murni melalui email berikut :

Service.Lbi@fajarmasmurni.com

-1-
Copyright by PT. Fajar Mas Murni 2020

Daftar Isi

Pendahuluan ............................................................................................. 1
Daftar Isi ................................................................................................... 2
Bagian 1. Bagian-Bagian Mikroskop Binokular ................................... 3
Bagian 2. Tipe Mikroskop ....................................................................... 5
1. Mikroskop Upright ........................................................................ 5
2. Mikroskop Inverted ....................................................................... 6
3. Mikroskop Stereo .......................................................................... 7
Bagian 3. Metode Observasi Mikroskop ................................................ 8
1. Metode Brightfield ........................................................................ 8
2. Metode Darkfield .......................................................................... 8
3. Metode Phase Contrast ................................................................. 9
4. Metode Differential Interference Contrast (DIC) ......................... 10
5. Metode Fluorescence .................................................................... 11
6. Metode Polarisasi .......................................................................... 12
Bagian 4. Musuh Pada Mikroskop ......................................................... 13
1. Jamur pada Mikroskop .................................................................. 13
2. Debu dan Minyak Imersi .............................................................. 15
Bagian 5. Penggunaan Mikroskop yang Baik dan Benar ..................... 16
Bagian 6. Perawatan Dasar Mikroskop ................................................. 18
1. Cara Memindahkan/Membawa Mikroskop ................................... 19
2. Syarat dan Kondisi Pemakaian/Penyimpanan Mikroskop ............. 19
3. Langkah-Langkah Pembersihan Mikroskop .................................. 20

-2-
Copyright by PT. Fajar Mas Murni 2020

Bagian 1
Bagian-Bagian Mikroskop Binokular

10 9

11

12 5

13
4

3
14

2
1

1. Brightness adjusment knob


Berfungsi untuk mengatur intensitas cahaya pada mikroskop
2. Main Switch
Berfungsi sebagai tombol untuk menyalakan dan mematikan sumber daya
pada mikroskop.
3. Spesimen holder X-axis feed knob
Berfungsi sebagai penggerak horizontal x-axis meja spesimen mikroskop
4. Spesimen holder Y-axis knob
Berfungsi sebagai penggerak vertical y-axis meja spesimen mikroskop
5. Fine adjustment knob
Berfungsi sebagai pengatur fokus ketika jarak antara lensa objektif dengan
spesimen sudah hampir dekat/bersentuhan.
-3-
Copyright by PT. Fajar Mas Murni 2020
6. Coarse adjustment knob
Berfungsi sebagai pengatur fokus ketika jarak antara lensa objektif dengan
spesimen masih jauh.
7. Revolving Nosepiece
Tempat menempelnya lensa objektif dan sebagai pijakan tangan yang
memudahkan untuk perpindahan perbesaran lensa objektif.
8. Observation tube clamping knob
Berfungsi sebagai tuas pengunci untuk observation tube.
9. Pre-focusing knob
Berfungsi sebagai tuas pengunci mechanical stage agar menghindari
tabrakan antara slide glass dengan lensa objektif.
10. Binocular Observation Tube
Tabung tempat terbentuknya image sementara oleh lensa obyektif dan
kemudian image tersebut diperbesar lagi oleh lensa okuler.
11. Diopter adjusment ring
Berfungsi untuk menyesuaikan perbedaan penglihatan antara mata kanan
dan mata kiri untuk mendapatkan fokus yang sama
12. Spesimen Holder
Berfungsi sebagai penjepit slide glass agar mudah diamati.
13. Condenser dan Aperture stop lever
Lensa yang berfungsi mengumpulkan/memfokuskan cahaya ke arah
spesimen/obyek dan mengatur kontras antara spesimen dengan latar
belakang
14. Filter holder
Tempat untuk meletakkan filter accesoris dengan diameter 45 nm

-4-
Copyright by PT. Fajar Mas Murni 2020

Bagian 2
Tipe Mikroskop

Jika dilihat dari sampel yang digunakan dan dari alur jalan cahaya (light
pathway), mikroskop Olympus secara umum dibagai menjadi tiga, yakni
dijabarkan sebagai beikut.

1. Mikroskop Upright
Mikroskop tipe upright digunakan untuk mengamati spesimen
menggunakan media slide glass dan dilengkapi cover glass dengan
ketebalan 0.17mm.

Gambar 2.1. Konfigurasi dan light pathway mikroskop upright

Aplikasi penggunaan dari mikroskop upright yaitu pada bidang sebagai


berikut:
• Botany • Immunology
• Chromosome • Microbiology
• Cytology • Toxicology
• Genetic • Veterinary
• Hematology • Zoology
• Histology

-5-
Copyright by PT. Fajar Mas Murni 2020
2. Mikroskop Inverted
Mikroskop Inverted merupakan kebalikan dari mikroskop upright.
Mikroskop inverted digunakan untuk mengamati spesimen menggunakan
media bejana atau cawan petri dengan ketebalan 1mm.

Gambar 2.2. Konfigurasi dan light pathway mikroskop inverted


Aplikasi penggunaan dari mikroskop inverted yaitu pada bidang sebagai
berikut:
• Gynaecology
• In-vitro fertilizations
• Marine biology
• Neurophysiology
• Physiology
• Tissue culture
• Water treatment
-6-
Copyright by PT. Fajar Mas Murni 2020
3. Mikroskop Stereo
Mikroskop stereo digunakan untuk observasi perbesaran rendah dari
sampel dengan ukuran relatif besar secara tiga dimensi. Mikroskop stereo
ini bisa melihat keseluruhan permukaan objek dengan kedalaman
perspektif yang berbeda. Karakteristik benda yang dilihat bisa merupakan
benda yang dapat ditembus cahaya, dan benda yang tidak dapat ditembus
cahaya. Pada mikroskop stereo tidak dilengkapi dengan prisma seperti
upright dan inverted, mikroskop stereo dilengkapi 2 lensa yang langsung
terhubung dengan lensa ocular.

Gambar 2.3. Konfigurasi dan light pathway mikroskop stereo

-7-
Copyright by PT. Fajar Mas Murni 2020

Bagian 3
Metode Observasi Mikroskop

1. Brightfield (BF)
Brightfield merupakan metode standard bawaan mikroskop dan metode
yang paling umum digunakan. Sampel yang dilihat merupakan sampel
yang diberi pewarna tertentu, misalnya pewarna HE (Hematoxylin &
Eosin), pewarna Giemsa, atau pewarna Papanicolau).

1 2
Gambar 3.1 Contoh pengamatan metode Brigtfield. 1. Giemsa 2. HE

2. Darkfield (DF)
Darkfield merupakan metode yang digunakan untuk melihat spesimen
hidup yang tidak bisa diwarnai (seperti small aquatic organism)

Gambar 3.2 Contoh pengamatan dan light pathway metode Darkfield

-8-
Copyright by PT. Fajar Mas Murni 2020
Metode darkfield menggunakan accesoris condenser yang khusus yakni
darkfield condenser.

Gambar 3.3 Accesoris untuk metode darkfield. CH2 condenser dan


universal condenser

3. Phase Contrast (PH)


Metode ini merupakan metode yang sangat baik untuk meningkatkan
kontras pada spesimen biologi yang tidak diwarnai tanpa kehilangan
resolusi yang signifikan dan digunakan secara luas untuk memeriksa
kejadian dinamis dalam sel hidup. Keterbatasan metode ini yaitu pada
bayangan objek terdapat cahaya yang mengelilingi bayangan objek
tersebut. Metode ini cocok digunakan pada spesimen dengan ukuran tidak
lebih dari 10 mikron.

Gambar 3.4 Contoh pengamatan dan light pathway phase contrast

-9-
Copyright by PT. Fajar Mas Murni 2020
Untuk menggunakan metode ini maka pengguna mikroskop wajib
menggunakan lensa objektif dan kondenser yang khusus untuk metode
observasi Phase Contrast.

Gambar 3.5 Accesoris untuk metode phase contrast. Condenser phase


contrast dan lensa objective khusus phase contrast

4. Differential Interference Contrast (DIC)


Metode ini menghasilkan gambar beresolusi tinggi dengan kontras yang
baik dan menghasilkan perbedaan intensitas dan warna cahaya dalam
bayangan objek sehingga terlihat menjadi bayangan 3 dimensi. Metode ini
mengatasi kelemahan phase-contrast karena dapat menghilangkan
lingkaran cahaya di sekeliling image/bayangan objek. Metode ini cocok
digunakan pada spesimen tebal dengan ukuran sampai 200 mikron.

Gambar 3.6 Contoh pengamatan dan light pathway DIC

-10-
Copyright by PT. Fajar Mas Murni 2020
Untuk menggunakan metode ini maka dibutuhkan mikroskop yang telah
dilengkapi dengan kondenser DIC, prisma DIC (Wollaston), sedangkan
untuk lensa objektif dapat menggunakan lensa jenis Semi Apochromat,
Apochromat atau Super Apochromat

5. Fluorescence
Metode ini prinsipnya, cahaya dengan panjang gelombang tertentu masuk
ke dalam filter fluorescence, kemudian diteruskan ke sample fluorescence
yang sudah diberi pewarna khusus fluorescence (fluorochrome). Cahaya
ini disebut cahaya eksitasi. Kemudian sample tersebut berpendar dan
pendaran cahaya ini diteruskan ke lensa okuler dan disebut cahaya emisi.
Yang paling penting untuk diingat, pada metode fluorescence, dibutuhkan
keadaan ruangan yang gelap, karena fluorochrome pada sample yang
digunakan sangat sensitif terhadap cahaya sekitar, sehingga jika ada
sedikit saja polusi cahaya, maka sample akan mengalami bleaching, yang
artinya tidak dapat diamati lagi menggunakan metode fluorescence.
Metode ini cocok digunakan pada spesimen dengan ukuran sampai < 0.2
mikron. Berikut contoh gambar pengamatan fluorescence.

Gambar 3.7 Contoh pengamatan Fluorescence

Untuk menggunakan metode ini maka dibutuhkan mikroskop yang telah


dilengkapi dengan Fluorescence illuminator, Mercury burner,Fluorescence
filter cubes, sedangkan untuk lensa objektif , minimal menggunakan lensa
jenis Semi Apochromat (fluorite).
-11-
Copyright by PT. Fajar Mas Murni 2020
6. Polarisasi
Metode ini digunakan untuk mendeteksi adanya substansi anisotropik.
Sebagian besar obyek bersifat isotropik (obyek yang tidak mengubah
karakter cahaya yang melaluinya). Sedangkan obyek anisotropik adalah
obyek yang mengubah arah dan kecepatan cahaya yang melewatinya. Sifat
anisotropik merupakan sifat kristal.

Gambar 3.8 Contoh pengamatan polarisasi

Gambar 3.9 Accesoris untuk metode polarisasi

-12-
Copyright by PT. Fajar Mas Murni 2020

Bagian 4
Musuh Pada Mikroskop

1. Jamur
Pada 30 tahun terakhir, sangat sedikit orang yang percaya bahwa jamur
dapat tumbuh di substansi anorganik seperti besi, alumunium, atau kaca.
Namun sekarang, sangat jelas bahwa jamur dapat tumbuh dan
berkontribusi pada kerusakan substansi yang menjadi tempat tumbuhnya.
Sebagai contoh, jamur dapat menyebabkan korosi pada tangki bahan bakar
pesawat yang menyebabkan kebocoran bahan bakar. Jamur juga dapat
tumbuh pada lensa yang menyebabkan performa lensa menjadi menurun.

Fokus utamanya yakni jamur yang dapat merusak


lensa pada mikroskop. Hampir 50% kerusakan
pada lensa mikroskop disebabkan oleh beberapa
jenis jamur. Jamur tersebut yakni jenis
Aspergillus restrictus dan Eurotium tonophilum
ohtsuki. Kedua jenis jamur ini masuk dalam
kategori green mold yang kebanyakan digunakan
untuk proses pembuatan wine. Jamur jenis ini
tumbuh subur di lensa pada kelembaban yang
tinggi. Untuk lebih jelasnya dapat dilihat pada
grafik di bawah ini.

-13-
Copyright by PT. Fajar Mas Murni 2020

Gambar 4.1 Perbandingan pengamatan mikroskop yang berjamur


(kanan), dan tanpa jamur (kiri)

Gambar 4.2 Contoh lensa okular yang berjamur

Bagaimana jamur dapat


merusak lensa?

Jamur dapat mengurangi


performa dari lensa mikroskop
secara perlahan. Tahapannya
yaitu spora jamur yang terbawa
oleh angin akan menempel pada
lensa. Spora tersebut akan
membentuk hyphae atau akar
jamur pada kondisi lembab. Pada

-14-
Copyright by PT. Fajar Mas Murni 2020
kondisi ini, jamur masih dapat dibersihkan. Jika tidak dibersihkan, maka
akar jamur bereaksi dengan uap air yang akan membentuk senyawa asam
yang dihasilkan jamur. Setelah itu terdapat mekanisme biologis yang
kompleks yang menyebabkan korosi pada lensa, sehingga akar jamur
masuk ke dalam pori-pori lensa.

2. Debu dan Minyak Imersi


Musuh mikroskop selanjutnya yaitu debu dan minyak imersi. Debu
dapat menyebabkan bayangan yang tidak perlu serta dapat membiaskan
cahaya dan mengganggu pengamatan. Sedangkan untuk minyak imersi,
jika dibiarkan tidak dibersihkan, maka akan mengeras pada lensa 100X.
Jika sudah mengeras, akan menganggu pengamatan. Untuk cara
membersihkan debu dan minyak imersi, dapat dilihat pada chapter 6.

Gambar 4.3 Contoh lensa objektif yang tidak pernah dibersihkan dari
minyak imersi

-15-
Copyright by PT. Fajar Mas Murni 2020

Bagian 5
Penggunaan Mikroskop yang Baik dan Benar

Gambar 5.1 Perbandingan penggunaan mikroskop yang salah (kiri) dan


penggunaan mikroskop yang benar (kanan).

Gambar 5.2 Perbandingan cara memindah perbesaran lensa yang salah


(kiri) dan cara memindah perbesaran lensa yang benar (kanan).

-16-
Copyright by PT. Fajar Mas Murni 2020
Secara umum, penggunaan mikroskop yang yang baik dan benar adalah
seperti gambar di atas. Secara detailnya dijabarkan sebagai berikut:

Mikroskop

Dipastikan knob intensitas cahaya berada di posisi paling


kecil (diputar berlawanan jarum jam)

Ditekan tombol on pada tombol power

Diletakkan spesimen pada meja pengamatan dan dijepit


dengan spesimen holder

Diatur Interpupilary distance dan Diopter pada lensa okuler


untuk mendapatkan pengamatan yang optimal

Dipilih perbesaran yang paling kecil terlebih dahulu untuk


mendapatkan bidang pandang yang luas

Diputar pemutar fokus kasar pada mikroskop sembari dilihat


pada lensa okuler sampai spesimen mencapai hampir fokus

Diputar pemutar fokus halus pada mikroskop untuk


mendapatkan fokus yang optimal

Dipilih perbesaran lensa objektif yang diinginkan dengan


memutar revolving nosepiece pada mikroskop

Dilakukan pengamatan

Selesai

-17-
Copyright by PT. Fajar Mas Murni 2020

Bagian 6
Perawatan Dasar Mikroskop
Tujuan dari perawatan dasar mikroskop ini sebagai prosedur yang
dianggap perlu bagi para pengguna mikroskop atau orang yang bertugas
sebagai teknisi perawatan di instansi atau di Rumah Sakit yang sifatnya harian
atau mingguan jika diperlukan atau sesuai jadwal perawatan yang
direkomendasikan. Perawatan dasar mikroskop ini hanya mencakup prosedur
yang dianggap mudah dilakukan oleh pengguna. Sedangkan untuk perawatan
atau perbaikan yang lebih berat, disarankan untuk menghubungi teknisi resmi
Olympus setempat. Untuk peralatan yang di gunakan sebagai perawatan
mikroskop dapat dipesan dari dealer resmi Olympus anda, dan dapat berubah
sewaktu-waktu tanpa pemberitahuan. Jadwal pemeliharaan yang di
rekomendasikan sesuai dengan table dibawah ini.

Bagian/ Part Cleaning Cek Optik/ Jadwal Perawatan


Mekanik
Komponen Optik Rutin setiap kali selesai
• Bagian Luar digunakan, terutama setelah
Lensa Okuler, pemakaian minyak imersi
Lensa Obektif, pada lensa objektif 100X.
Lensa Kondensor,
dan Filter

• Bagian Dalam Setahun sekali/ jika


Prisma dan lensa diperlukan dan dilakukan
bagian dalam oleh teknisi Olympus
mikroskop
(observation tube)
Bodi Mikroskop (frame) Sebulan sekali dilakukan
oleh pengguna mikroskop
Bagian Mekanik Setahun sekali dilakukan
(Stage, focusing knob, oleh teknisi Olympus
revolving nosepiece,
aperture iris diaphragm)

-18-
Copyright by PT. Fajar Mas Murni 2020
1. Cara Memindahkan / Membawa Mikroskop

a) Baca Instruksi Manual dengan seksama,


b) Pastikan membersihkan mikroskop setelah pemakaian sesuai dengan
prosedur yang benar.
c) Ketika menangani mikroskop, hindari benturan, kelembapan, dan
debu.
d) Jika terjadi masalah, segera hubungi distributor resmi Olympus

2. Syarat dan Kondisi Pemakaian/ Penyimpanan Mikroskop

a) Pada penggunaan mikroskop, hindari tempat yang ada getarannya dan


meja yang tidak stabil.
Hal ini untuk menghindari kelelahan mata pada saat pengamatan,
dikarenakan mikroskop bergetar atau mikroskop jatuh diakrenakan meja yang
tidak stabil.
b) Jangan di tempatkan pada kondisi ruangan kelembapan tinggi.
Kondisi tersebut menyebabkan jamur pada lensa dan karat pada
bagian logam. Oleh karena itu, harap berhati-hati jika mikroskop
disimpan dalam jangka waktu yang lama.
c) Ruangan harus tetap bersih
Hal ini dilakukan untuk menjauhkan lensa mikroskop dari debu
dan kegagalan system mekanik akibat debu. Harap berhati-hati untuk
tidak meletakkan mikroskop pada ruangan yang terdapat bahan kimia
yang menyebabkan korosi, seperti hydrogen sulfide, hydrogen
fluoride dan larutan asam.

-19-
Copyright by PT. Fajar Mas Murni 2020
3. Langkah-Langkah Pembersihan Mikroskop

Peralatan Pembersihan Mikroskop

1 2 3 4

Gambar 6.1 Standard perlengkapan perawatan mikroskop

1. Kuas
2. Dust Blower
3. Pinset
4. Tissue Lensa
5. Tempat cairan pembersih mikroskop (Eter : Alkohol 7:3)

-20-
Copyright by PT. Fajar Mas Murni 2020
Langkah-Langkah Pembersihan Mikroskop

1. Atur interpupilary distance dan lihat pada bagian mana saja bagian optik
yang kotor.
2. Bersihkan debu pada body mikroskop dengan menggunakan kuas yang
lembut. Jika terdapat noda pewarna spesimen, bersihkan menggunakan
larutan/krim pembersih + kain yang lembut.
3. Lepas komponen optik, spesimen holder dan condenser dari mikroskop

4. Bersihkan debu pada komponen plastik pada area yang tersembunyi


menggunakan kain yang lembut.
5. Bersihkan semua komponen optic (lensa okuler dan lensa objektif).
6. Pasang kembali semua komponen mikroskop yang dilepas pada langkah
ke-3.

-21-
Copyright by PT. Fajar Mas Murni 2020
Hal Yang Perlu Diperhatikan Pada Pembersihan Lensa Dan Filter

Sebelum melakukan pembersihan, tiup permukaan lensa


menggunakan dust blower sebelum menyeka dengan tissue lensa. Hal ini
dimaksudkan untuk menghilangkan partikel/debu yang dapat menggores
permukaan lensa serta untuk melindungi lapisan lensa.

CARA MEMBERSIHKAN LENSA OBJEKTIF


1 2 3 4

Basahi tissue Dengan gerakan Celupkan tissue baru Lap lensa objektif dari
yang sudah di melingkar, usap dalam larutan pusat ke arah pinggiran,
balutkan ke tusuk permukaan lensa atas pembersih dan kocok lakukan dengan cara
gigi cairan dengan cotton bud, dengan keras untuk yang sama seperti
pembersih untuk benar-benar menghilangkan larutan langkah no 2.
mengeluarkan minyak pembersih berlebih.
atau kotoran dari
lensa.

Bila ukuran / diameter lensa besar : Cara membersihkan sisa minyak imersi:
Gunakan telunjuk untuk menyeka permukaan lensa Lap permukaan lensa dengan menggunkan tissue
dengan tissue lensa, lakukan dengan cara yang kering terlebih dahulu, selanjutnya bersihkan lensa
sama seperti langkah no 1 sampai no 4.
dengan cairan pembersih mengacu pada langkah
no. 1 sampai no. 4.

-22-
Copyright by PT. Fajar Mas Murni 2020

CARA MEMBERSIHKAN FILTER

Lipatlah tissue lensa menjadi dua atau tiga lapis, basahi ujung dari lipatan dengan cairan pembersih.

Pegang filter di ujungnya dengan tangan kiri, lap permukaan filter dengan cara memutar filter
seperti ilustrasi di bawah ini.

Catatan :
1. Jangan menggosok permukaan lensa dengan kuat.
2. Jangan menggunakan tissue lensa yang sama untuk membersihkan
lebih dari satu lensa.
3. Jangan membasahi lensa dengan larutan pembersih dalam jumlah
berlebihan.
4. Harap berhati-hati saat membersihkan lensa menggunakan pinset yang
dilapisi tissue.

-23-
Copyright by PT. Fajar Mas Murni 2020

BEKASI BATAM
Jln. Raya Narogong No. 214 Rawalumbu, Kawasan Bintang Industrial Park I Blok B No. 19, Batu
Kota Bekasi - Jawa Barat Ampar, Batam 29457, Kepulauan Riau
Mail : Kawasan Bintang Industrial Park I Blok B No. 19, Batu
Po.Box 295 Bekasi 17001
Ampar, Batam 29457, Indonesia
Phone : (+62-21) 820-3989, 820-3990 (hunting) Phone : (+62-778) 411-570
Fax : (+62-21) 820-3993, 820-3994, (+62-21) 820-3985, Fax : (+62-778) 411-571
Email : bekasi@fajarmasmurni.com Email : batam@fajarmasmurni.com
BANDUNG PEKANBARU
Jln. Sukarno Hatta No. 647, Bandung 40285, Jln. Bindanak / Pontianak Ujung No. 5A Tangkerang Utara,
Kiaracondong , Kota Bandung Jawa Barat Pekanbaru 28282, Riau
Mail : Jln. Sukarno Hatta No. 647, Bandung 40285, Mail : Jln. Bindanak No. 5A Tangkerang Utara, Pekanbaru
West Java, Indonesia 28282, Riau, Indonesia
Phone : (+62-22) 730-5552 Phone : (+62-761) 45228, 45229, 855-972, 855-973, 855974
Fax : (+62-22) 730-3472 Fax : (+62-761) 848408
Email : bandung@fajarmasmurni.com Email : pekanbaru@fajarmasmurni.com
SEMARANG MEDAN
Jln. Perintis Kemerdekaan No. 56 B, Banyumanik, Jln. Medan-Tanjung Morawa Km. 9 No. 200, Medan 20148,
Semarang 50269, Kota Semarang - Jawa Tengah Deli , Kota Medan - Sumatera Utara
Mail : Jln. Perintis Kemerdekaan No. 56 B, Banyumanik, Mail : P.O. Box 1081 Medan 20010, North Sumatera,
Semarang 50269, Central Java, Indonesia Indonesia
Phone : (+62-24) 747-4936 Phone : (+62-61) 786-7485 (hunting)
Fax : (+62-24) 746-1557 Fax : (+62-61) 786-5777
Email : semarang@fajarmasmurni.com Email : medan@fajarmasmurni.com
SURABAYA PALEMBANG
Jln. Jemur Andayani No. 27 Wonocolo , Jln. Jend. Basuki Rachmat No. 81, Palembang 30001,
Kota Surabaya - Jawa Timur Kemuning , Kota Palembang Sumatera Selatan
P.O. Box 295 SBY 17001 Mail : P.O. Box 310 Palembang 30001
Phone : (+62-31) 843-9827, 849-5979 (hunting) Phone : (+62-711) 410-190, 411-986
Fax : (+62-31) 843-8405, 849-5907 Fax : (+62-711) 410-190
Email : surabaya@fajarmasmurni.com Email : palembang@fajarmasmurni.com
BALIKPAPAN MAKASSAR
Jln. Jend. Sudirman No. 597, Balikpapan 76114, Jl. Dg. Ramang No.147, Sudiang Raya, Kec. Biringkanaya,
Kota Balikpapan - Kalimantan Timur Kota Makassar, Sulawesi Selatan 90552
P.O. Box 153 Balikpapan 76114 Mail : Jln. Daeng Ramang, Sudiang Raya, Kec. Biringkanaya,
Phone : (+62-542) 761-548, 761-877, 763-132, 762-786, Makassar, South Sulawesi, Indonesia
762-787 Phone : (+62-411) 556-144
Fax : (+62-542) 765-268 Fax : (+62-411) 556-177
Email : balikpapan@fajarmasmurni.com Email : makasar@fajarmasmurni.com

-24-

Anda mungkin juga menyukai