Lihat diskusi, statistik, dan profil penulis untuk publikasi ini di: https://www.researchgate.

net/publication/325546080

Ekologi dan Pembangunan

Artikel · Juni 2018

CITATIONS Dibaca

0 552

1 penulis:

Sujata Patel

Indian Institute of Advanced Studies

109 PUBLIKASI     406 CITATIONS    

SEE PROFIL

Semua konten berikut halaman ini diunggah oleh Sujata Patel pada 4 Juni 2018.

Pengguna telah meminta tambahan dari file yang didownload.

 PERSPEKTIF
Ekologi dan Pembangunan
Sujata Patel
Wacana saat ini tentang hubungan antara ekologi dan pembangunan belum belum
mengambil bentuk yang koheren dalam disiplin
sosiologi. Bagian dari masalah terletak pada ketegangan antara definisi konvensional
dan muncul
Mengatasi etimologis yang kebingungan dengan mencoba
keterkaitan dalam dan melalui pengalaman masyarakat dapat membantu dalam contouring
dari sub-disiplin sosiologi lingkungan.
THE beberapa tahun terakhir telah melihat peningkatan
fenomenal dalam publikasi berurusan dengan ionship relat
antara ekologi dan pembangunan. Namun literatur yang
berkembang dan luas ini belum mengambil bentuk yang
koheren dalam disiplin sosiologi. Alasan untuk ini banyak.
Ada lapisan kompleks mendefinisikan tema ini, beberapa di
antaranya telah digariskan dengan jelas sementara yang
lain telah tetap terputus-putus. Ada juga banyak perspektif
dan belum perspektif ini belum jelled bersama untuk
membentuk sebuah agenda yang koheren seperti yang kita
dapat menyatakan bahwa berikut ini adalah sudut pandang
lingkungan untuk India. Masih banyak keheningan
membuat sulit penyuluhan isu yang mendefinisikan t heme
ini. Kami hanya memiliki petunjuk dan ide-ide yang kita
perlu mengembangkan, mencoba dan terhubung dengan
satu sama lain. Mengingat keterbatasan ini, Saya ingin
memulai perjalanan dengan mengikuti beberapa posting
membimbing yang telah didirikan dan melalui diskusi dari
beberapa perdebatan yang ada dan menerima untuk
menyoroti isu-isu yang kita perlu menjaga di depan dan
beberapa protokol yang kita butuhkan untuk menjadi sadar
dari dalam diskusi semacam ini. Makalah ini sehingga
membatasi diri untuk diskusi tentang bagaimana untuk
melanjutkan pada analisis ionship relat antara ekologi dan
pembangunan
agak lalu apa ini
hubungan adalah. Melalui latihan ini saya berharap
kami akan wi dapat menguraikan daerah sosiologi
lingkungan di India. Hal ini penting untuk memulai
diskusi dengan mengakui bahwa terdapat banyak
lapisan kebingungan dalam wacana yang muncul
bahwa usaha untuk mantan uji coba penerapan
hubungan antara ekologi dan pembangunan di India
hari ini. Kebingungan ini berkaitan, di satu sisi,
kurangnya kejelasan dalam arti yang diberikan kepada
kedua konsep ini dalam literatur yang luas yang
dihasilkan pada subjek ini. Ekologi dipahami berarti
studi tentang hubungan organisme hidup ke dunia luar.
Dalam prakteknya berarti sebuah studi tentang alam,
khususnya dari dunia non-manusia. Jadi il tidak sulit
untuk memahami mengapa ekologi dan lingkungan
(seperti alam) digunakan secara bergantian. Dirasakan
dalam mode ini, tubuh pengetahuan yang merupakan
ekologi menjadi perhatian ilmu-ilmu alam, bukan dari
ilmu-ilmu sosial. Ini
2388
ekologi dan pembangunan.
untuk mengerti
Keterbatasan telah memiliki implikasi epistemik tertentu, seperti
yang kita akan wi catatan di bawah. Sebaliknya, konsep
pembangunan memiliki etimologi panjang dan berliku dalam ilmu
sosial. Ketika digunakan dalam konteks ekologi itu telah dikaitkan
dengan makna ambigu dan kontradiktif. Il bisa berarti proses yang
lebih atau kurang netral perubahan sosial, termasuk perubahan
ekologi atau perubahan habitat alami; proses yang tidak penyebab,
penyembuhan atau konsekuensi dari apa pun. Ini bisa berarti
analisis konsekuensi ekologis dari proyek pengembangan tunggal.
Di sisi lain, il bisa berarti kebijakan, program dan intervensi yang
meningkatkan atau menyembuhkan masalah alam. Atau
sebaliknya, bisa juga berarti kebijakan dan program yang merusak
alam. Dalam beberapa literatur itu berarti baik penghancuran dan
rekonstruksi alam, seperti yang telah disarankan, pembangunan
sebagai industrialisasi di permaisuri dengan teknologi modern telah
merumuskan kembali hubungan antara spesies manusia dan alam.
Perspektif terakhir telah dibuat untuk redefinisi ekologi membawa
lebih dekat ke arti aslinya; studi tentang hubungan organisme
hidup, termasuk yang manusia, dengan dunia luar. Untuk sebagian
besar kebingungan mengenai hubungannya berkaitan dengan fakta
bahwa kita benar-benar tidak memiliki anteseden untuk menarik
dari dalam membingkai tema ini dalam wacana ilmu sosial.
Satu-satunya pengecualian adalah antropologi dimana sebuah
eksplorasi hubungan antara budaya dan lingkungan telah
menyebabkan Penciptaan sub-disiplin antropologi ekologi.
subdiscipline ini telah mempelajari cara-cara di mana budaya, pola
hidup bersama dalam sebuah komunitas dengan sistem simbolik
yang berbeda yang telah beradaptasi dengan alam. Namun, karena
studi ini telah terkonsentrasi pada masyarakat yang stabil kecil
belum berbelit-belit oleh kekuatan pasar, mereka telah hanya
membentuk pola penyesuaian yang dilakukan oleh komunitas
manusia dengan alam. Tentu diskusi kontemporer tentang ekologi
dan pembangunan, apa pun tingkat yang kebingungan, tidak bisa
menerima anteseden ini dalam evaluasi hubungan bermasalah ini.
Sebab, dalam perdebatan kontemporer, apa pun kebingungan pada
etimologi. Tentu diskusi kontemporer tentang ekologi dan
pembangunan, apa pun tingkat yang kebingungan, tidak bisa
menerima anteseden ini dalam evaluasi hubungan bermasalah ini.
Sebab, dalam perdebatan kontemporer, apa pun kebingungan pada
etimologi. Tentu diskusi kontemporer tentang ekologi dan
pembangunan, apa pun tingkat yang kebingungan, tidak bisa
menerima anteseden ini dalam evaluasi hubungan bermasalah ini.
Sebab, dalam perdebatan kontemporer, apa pun kebingungan pada
etimologi.
Ekonomi dan Mingguan Politik September 20, 1997
Hubungan ini tidak dirasakan dalam cara yang tenang. Jadi
bagaimana kita mulai menggambarkan hubungan ini? Saya akan
menyarankan bahwa kita menerima bahwa kita dapat memahami
hubungan ini hanya di dalam dan melalui pengalaman, pengalaman
masyarakat yang telah membuat hubungan antara proses-proses ini
dan sebagai hasilnya diinterogasi menerima pengetahuan dan
klasifikasi sistem yang telah dibentuk narasi ekologi dan
pengembangan berakar dalam dua silsilah yang terpisah. Adalah
penting bahwa kita memberikan hak istimewa epistemik dengan klaim
kebenaran bahwa komunitas ini menegaskan, hanya kemudian wi
akan kita dapat memahami interkoneksi yang kita berusaha untuk
menyusun pengetahuan kontemporer tentang ekologi dan
pembangunan. klaim kebenaran ini telah muncul dalam konteks
gerakan, khususnya apa yang sekarang dikenal sebagai gerakan
lingkungan. Ini telah mempertahankan bahwa isu sentral
mendefinisikan hubungan antara ekologi dan pembangunan adalah
kelangsungan hidup -, kelangsungan hidup ekologi dan budaya -
dengan beberapa gerakan bahkan menyatakan bahwa hubungan ini
berkaitan dengan kelangsungan hidup spesies. Fokus ini tetap umum
untuk gerakan alI tetapi analyt kebingungan ical dimulai ketika
kekhususan kebutuhan hubungan ini akan diuraikan; tidak hanya
bertahan hidup dipahami dalam banyak cara tetapi proses yang
membatasi problematika hidup bervariasi dalam konteks yang
berbeda dan daerah. Dengan demikian dasar dari hubungan ini harus
dibangun dengan membuat analisis gerakan-gerakan ini. Dalam hal
ini kita harus mengikuti langkah-langkah yang diambil oleh sosiologi
lingkungan di utara dimana Lowe dan Rudig (1987) telah
menyarankan disiplin tumbuh dengan menganalisis gerakan-gerakan
ini. Hal ini penting untuk segera menyatakan bahwa ada kebutuhan
untuk berhati-hati ketika kita hak istimewa klaim kebenaran ini.
Kebanyakan klaim kebenaran mengandaikan posisi universal dan
lebih sering daripada tidak menyangkal fakta bahwa mereka telah
muncul dari kontestasi dan ik confl. Dalam beberapa gerakan klaim
kebenaran ini tidak di tunggal tetapi dalam bentuk jamak. Juga,
karena ini telah muncul dalam konteks politik yang pasti, paradigma
teoritis bahwa klaim kebenaran ini mungkin menggolongkan telah
dikembangkan dalam konteks tertentu, yang secara historis dan
geografis kontekstual dinamika negara-masyarakat. Sebuah sosiologi
lingkungan yang mempelajari dinamika ini harus mengevaluasi dan
menginterogasi konteks ini daripada menerima bahasa paradigma ini
sebagai satu-satunya kebenaran. Kebanyakan klaim kebenaran
mengandaikan posisi universal dan lebih sering daripada tidak
menyangkal fakta bahwa mereka telah muncul dari kontestasi dan ik
confl. Dalam beberapa gerakan klaim kebenaran ini tidak di tunggal
tetapi dalam bentuk jamak. Juga, karena ini telah muncul dalam
konteks politik yang pasti, paradigma teoritis bahwa klaim kebenaran
ini mungkin menggolongkan telah dikembangkan dalam konteks
tertentu, yang secara historis dan geografis kontekstual dinamika
negara-masyarakat. Sebuah sosiologi lingkungan yang mempelajari
dinamika ini harus mengevaluasi dan menginterogasi konteks ini
daripada menerima bahasa paradigma ini sebagai satu-satunya
kebenaran. Kebanyakan klaim kebenaran mengandaikan posisi
universal dan lebih sering daripada tidak menyangkal fakta bahwa
mereka telah muncul dari kontestasi dan ik confl. Dalam beberapa
gerakan klaim kebenaran ini tidak di tunggal tetapi dalam bentuk
jamak. Juga, karena ini telah muncul dalam konteks politik yang pasti,
paradigma teoritis bahwa klaim kebenaran ini mungkin
menggolongkan telah dikembangkan dalam konteks tertentu, yang
secara historis dan geografis kontekstual dinamika
negara-masyarakat. Sebuah sosiologi lingkungan yang mempelajari
dinamika ini harus mengevaluasi dan menginterogasi konteks ini
daripada menerima bahasa paradigma ini sebagai satu-satunya kebenaran. paradigm
Sejak akhir 1970-an ketika kampanye tentang
isu-isu lingkungan mulai sampai hari ini, kami telah
memiliki sebuah kaleidoskop literatur tentang
sosiologi gerakan lingkungan [Kr i shna 1996). Thi
terature sli telah terus disorot enam tema, saya
mengusulkan di halaman berikut untuk membahas
tema-tema ini dan melalui diskusi garis ini
pertanyaan yang perlu dieksplorasi sebagai juga
menyoroti beberapa isu teoritis yang perlu klarifikasi
ketika kita eluci- tanggal sifat dan isi dari hubungan
antara ekologi dan pembangunan.
SOSIOLOGI GERAKAN LINGKUNGAN
Kita semua wi sangat akrab th gerakan melawan
perpindahan, dari Chipko dan sekarang Apikb, untuk Tehri
dan Narmada, bahwa dari nelayan-orang l iving di pantai
dan sistem sungai pedalaman negara sebagai juga dari
pemakan rumput untuk akses ke commons . Dalam
beberapa tahun terakhir kami juga telah melihat
pertumbuhan kelompok protes yang diselenggarakan atas
polusi udara dan lalu lintas mempertanyakan kebijakan
lokasi industri dari pemerintah. gerakan protes ini telah
mendefinisikan diri mereka sebagai gerakan berbasis luas
berjuang untuk menguasai sumber daya alam, kontrol ini
beingeroded dan hilang baik melalui proyek-proyek
pembangunan dan kebijakan pembangunan atau dengan
intervensi politik-ekonomi oleh kelas yang mengendalikan
sumber daya alam, baik itu tanah, tanah, air, hutan,
mineral atau udara. Dengan demikian kita telah melihat
pertumbuhan bahasa baru, bahasa yang merasakan
sumber daya alam sebagai hak dan memaparkan cara
dan cara di mana hak-hak ini telah terkikis dan
disalahgunakan [Ganguli-Thukral 1992], The literatur yang
ada tentang masalah ini telah diarahkan sendiri dalam
menyebarkan pesan dari hak-hak ini menunjukkan
bagaimana busur ini 'alami', didefinisikan dan dengan
demikian dilindungi oleh sejarah serta dalam bahasa
kontemporer hak. Yang terakhir ini berorientasi pada
penyebaran informasi daripada membuat analisis
konseptual, seperti dalam Negara Lingkungan Hidup laporan,(1994) tampaknya menyarankan bahwa setiap kasta
1982, 1984-1985 [Agarwal dan Sharma 1982 dan Agarwal
dan Narain 1985]. Laporan-laporan ini bersama-sama
dengan publikasi berikutnya pusat dan khusus jurnal Merendah
mengembangkan pola-pola berkelanjutan mereka sendiri
telah memberikan kontribusi untuk membangun
informasi panduan komparatif, tapi belum, kita tidak
memiliki interogasi konseptual yang ketat dari wacana
ini melalui perspektif komparatif.
Di sisi lain, berbagai artikel atau teks sebagai wel
l sebagai dokumentasi visual, saya nc l ud i ng
dokumenter, menganalisis bagian gerakan icular
berkonsentrasi meyakinkan pembaca dari bahasa
baru ights r sedang dikembangkan oleh
gerakan-gerakan ini. Sampai batas yang signifikan,
analisis berfokus pada ideolog bukan pada basis
dukungan rakyat. Juga, ada sedikit upaya yang
dilakukan untuk mengevaluasi wacana yang muncul
dari lingkungan dalam konteks dinamika gerakan
tertentu, menilai ionship relat antara kepemimpinan
dan massa dan memahami pertumbuhan,
organisasi dan dalam hal ideologi dan
menghubungkannya kontekstual dengan spesifik
hubungan negara-masyarakat di India kontemporer,
meskipun kita memiliki bahasa konseptual yang
diterima untuk mengevaluasi gerakan sosial.
Ekonomi dan Mingguan Politik September 20, 1997
Kebanyakan gerakan melawan
perpindahan pembatasan satu atau dua yang dipimpin
oleh aktivis perkotaan. Salah satu isu yang perlu
dieksplorasi dalam konteks ini adalah latar belakang sosial
dari pemimpin dan ideolog dan bagaimana latar belakang
ideologis mereka menerima telah dibentuk bahasa
eeology- dan-developmcnt yang ada di negara ini. Hal ini
penting untuk bertanya sejauh mana orientasi ini telah
terstruktur kontur organisasi gerakan. Mengambil diskusi
dari ujung yang lain, kami juga perlu mengevaluasi
bagaimana gerakan lingkungan telah berusaha untuk
mengubah sikap dari 'orang'. Dalam hal-hal yang mereka
telah berhasil dalam mengubah opini publik? Peran apa
yang telah media massa bermain di ini? Kami memiliki
sedikit penelitian tentang aspek-aspek ini hari ini. Ada
berbagai organisasi dan lembaga yang telah dibentuk
untuk mendorong penyebaran kesadaran lingkungan.
Evaluasi lembaga dan organisasi dan wi peran mereka
akan sangat membantu dalam memahami hubungan ini.
Dalam hubungan ini ada kebutuhan untuk mempelajari
hubungan antara organisasi-organisasi ini, lembaga dan
gerakan massa. Analisis ini dapat membantu baik dalam
mengidentifikasi dan evaluat ing jaringan yang telah
ditetapkan sebagai juga dalam mengakses seberapa
sukses ini telah menyebarkan pesan. Hal ini juga wi akan
membuka jendela pada konflik di perspektif karena
mereka emerge telah muncul tentang masalah ini. Ada
ada dua set terpisah dari teori-teori yang menjelaskan
hubungan antara logi eko dan pengembangan dalam
konteks ke strata sosial tertentu. Satu berkaitan dengan
sistem kasta, yang lainnya dengan sistem gender. Kerja
yang dilakukan oleh KC Malhotra bekerjasama dengan
Madhav Gadgil telah berusaha untuk memperpanjang
beberapa wawasan disediakan oleh Irawati Karve pada
aspek ekologi dari sistem kasta. Gadgil dan Malhotra
dengan mewarisi sebuah ruang kerja juga memperoleh
ruang ekologi. The Penerima lahan ruang ekologi ini
penggunaan sumber daya alam. Al l bersama-sama
sistem bekerja untuk menyeimbangkan kebutuhan budaya
wi th penggunaan sumber daya yang berkelanjutan,
Mereka berteori bahwa perubahan yang dibawa oleh
kekuatan pasar kontemporer telah menghancurkan
keharmonisan ini. Argumen seperti ini memiliki asumsi
bisa diperdebatkan. Itu menghadap fakta bahwa sistem
kasta adalah sistem hirarki dan telah dibangun di bahasa
melegitimasi hirarki ini. Kita tidak bisa mengabaikan fakta
bahwa jika sistem ini memberikan ruang ekologi untuk
berbagai kasta itu melakukannya untuk mempertahankan
hirarki dan kekuatan kelompok-kelompok yang mengontrol
sistem produksi dan sumber daya alam. Tentu saja,
monetisasi luas ekonomi India telah memperburuk
ketidaksetaraan di India. Tapi ini tidak harus berarti bahwa
kita mengabaikan menindas sosial dari sistem kasta dan
patriarki yang yang memiliki garis keturunan tua.
The penawaran theorisation kedua dengan
hubungan antara sejauh mana ini
terkait dengan ekonomi politik dari wilayah tersebut?
Bagaimana sistem stratifikasi terstruktur organisasi
gerakan? Bagaimana segmen yang berbeda
berhubungan dengan gerakan? Sejauh mana
kebutuhan mereka / kepentingan terintegrasi dalam
ideologi gerakan? Apa busur ini? Melalui apa yang
memproses ini telah mendapat diterjemahkan
sebagai tuntutan? Apa jenis anteseden historis telah
terstruktur kesadaran politik mereka? Jarang kita
menemukan upaya untuk menjawab
pertanyaan-pertanyaan ini. Kita juga perlu
menyadari bahwa meskipun beberapa gerakan ini
dimulai sebagai protes lokal mereka belum tetap
gerakan lokal. Mereka telah mengasumsikan
regional dan bahkan karakter nasional. Namun,
tetap ada ion Dimens lokal untuk gerakan-gerakan
ini.
NEGARA TANGGAPAN TERHADAP LINGKUNGAN
GERAKAN
Telah dicatat bahwa respon negara untuk gerakan
lingkungan telah ad hoc dan sisa-sisa ad hoc. Dua
proses analitis terkait tetapi berbeda perlu dipelajari
dalam konteks ini. Di satu sisi, kita perlu bertanya
apakah ini ada hubungannya dengan sifat pertanyaan
yang diajukan oleh gerakan seperti juga sifat organisasi
dan mobilisasi gerakan? Apakah juga ada hubungannya
dengan kurangnya dukungan politik dari
pengarusutamaan gender politik dan lingkungan di mana
subjek kita memiliki literatur yang luas. Tidak ada
keraguan bahwa ada hubungan khusus antara
perempuan dan alam. Namun kurangnya baik historis
dan pendekatan kritis telah menyebabkan beberapa
berpendapat bahwa ada hubungan biologis antara
kedua. Kita harus menerima, sebagai literatur terbaru
tentang perempuan dan lingkungan menyarankan,
bahwa pembagian kerja secara seksual yang berkaitan
dengan peran reproduksi laki-laki-perempuan telah
menyebabkan di beberapa negara sistence budaya
spesifik sub- untuk orientating peran perempuan untuk
tugas-tugas yang diselenggarakan di sekitar rumah
tangga, untuk pengambilan air dan pengumpulan kayu
bakar, untuk mengumpulkan ing, produk ion dan
pengolahan makanan. Namun kita tidak bisa
meromantisasi hubungan ini untuk menegaskan link kritis
antara nature dan nurture seperti yang telah ditegaskan
oleh Shiva (1988).' Apa yang terjawab dalam diskusi ini
adalah analisis rinci yang merupakan fragmen yang
berbeda yang membentuk gerakan massa. Dan
meskipun satu segmen jnay mendominasi gerakan dan
ideologi gerakan mungkin menekankan afiliasi ini
(misalnya dalam Chipko, wanita' s hubungan-kapal di
alam disorot) bukti empiris menunjukkan bahwa
gerakan-gerakan ini telah memobilisasi berbagai segmen
daerah. Hal ini diperlukan untuk mengakui bahwa setiap
massa
2389
gerakan memobilisasi dan upaya untuk fashion 'masyarakat'
yang menunjukkan sedang dieksploitasi dan dalam proses
mengaburkan perbedaan di identitas kelas, kasta, suku, etnis
dan gender dalam tujuan politik mereka untuk membuat
konsepsi yang lebih besar dari afiliasi 'masyarakat'.
Sayangnya kami belum diberikan perhatian yang cukup
untuk pertanyaan: apa konstituen ini 'masyarakat'? Apa
kelompok mereka af fil iat ion? Bagaimana ini fil af iat ion
mempengaruhi
thei tempat r di
sistem hirarki yang proses produksi menggabungkan dan
penggunaan sumber daya di wilayah itu ekologi? Apa
dampak tertentu telah inisiasi kebijakan pembangunan
yang dibuat pada sistem stratifikasi diterima? Ke pesta?
Atau telah respon negara telah terstruktur oleh krisis
negara pada 1980-an? Apakah ada perbedaan antara
respon pemerintah dan lembaga-lembaga lain dari negara,
misalnya, pengadilan, polisi? Mengapa negara dan
berbagai aparat negara tidak ll wi ing untuk
mempertimbangkan isu-isu lingkungan? Sampai sejauh ini
berkaitan dengan kebijakan neo-kolonial dari r hitung ies
maju? Apa
peran do
badan-badan internasional seperti Bank Dunia, IMF dan
bermain FAO di inf luencing negara terbelakang pada
isu-isu lingkungan? Penerapan analisis yang ada
bahasa sosiologi politik mungkin membantu
dalam mengasah pertanyaan kami.
Kita sekarang menyebabkan satu set pertanyaan. Kami
telah mengakui bahwa gerakan-gerakan ini busur
menginterogasi bahasa hak diwujudkan di negara bagian.
Mereka juga berjuang untuk demokratisasi proses politik
melalui redefinisi bahasa hak. Mereka ingin mengubah
bahasa yang tepat ideologis seperti yang dilembagakan
dalam program, kebijakan, pandangan dunia, filosofi.
hukum dan struktur administratif.
Sementara beberapa upaya telah dilakukan untuk
erganise diskusi dalam hal hukum sebagai kekuatan
regulasi dalam tafsir yang berkaitan dengan politik
lingkungan, belum ada cukup perhatian yang diberikan
kepada wacana pembangunan seperti yang didefinisikan
dalam struktur negara. Analisis kode-kode yang
mendefinisikan bahasa negara, aturan, peraturan dan cara
berpikir dalam konteks ekologi dan pembangunan sangat
diperlukan
Sayangnya literatur yang ada belum terperangkap
keluar ruang diskursif wacana ini Ada beberapa teks yang
mencoba untuk menjelaskan pondok wacana ini karena
mereka hnve kritis disaring klaim kebenaran gerakan
[misalnya, Shiva 199 1], teks-teks ini belum pernah ke
mampu membuat penggalian kritis silsilah wacana berlabel
'pembangunan'. Kebanyakan komentator menerima bahwa
pengenalan hubungan produksi kapitalis telah
menyebabkan ion f icat commodi dari alam
sumber.
Komersialisasi alami sumber
membintangi selama periode kolonial dan invlated melalui
undang-undang dan kebijakan publik. jika kolonialisme
adalah menjadi patokan, kita perlu bertanya apa ideologi
negara kolonial mengenai komersialisasi sumber daya
alam dan cara apa yang
2390
itu terus di negara pasca-kolonial? Untuk menganalisis
kesinambungan dan diskontinuitas ada kebutuhan analisis
historis dari 'pembangunan' ideologi, menggunakan
analisis f rameworks dikembangkan oleh sosiologi ical
histor.
Tugas ini belum dimulai secara koheren, meskipun
beberapa petunjuk yang sudah tersedia. Misalnya, Gadgil
dan (1992) karya Guha pada hukum hutan dan kebijakan
hutan dan Gilmartin (1995) pada filosofi proyek listrik
tenaga air menunjukkan historisitas ideologi ini. The
menyinggung terakhir untuk sejarah yang lebih panjang
dari koneksi epistemik antara ion isat komersial sumber
daya alam dan orientasi teknokratis ilmu pengetahuan
modern di India. Masalah ini perlu ion excavat lebih lanjut
dan ion antar Rogat, khususnya dalam konteks untuk
karya Nandy dan Firmansyah,
Beberapa ion pencarian terkait lainnya perlu ion
elaborat. Kepala di antara mereka adalah penjelasan
proses dimana ideologi ini telah menjadi wacana.
Bagaimana tidak menerima ion pembangunan, ilmu
pengetahuan, teknologi bersama-sama wi th bahwa
komersialisasi sumber daya menjadi bagian dari akal sehat
di India? Kita perlu memahami ini, pertanyaan historis.
Peran apa yang memiliki gerakan nasionalis dimainkan
dalam melegitimasi proses ini? kelompok yang dan telah
menjadi pembawa sistem kepercayaan ini? Melalui struktur
apa institusional (lembaga pendidikan? Media massa?)
Telah keyakinan ini mendapat menular?
Salah satu isu kunci dari kontestasi dalam literatur ini
berkaitan dengan hubungan antara alam dan budaya di
masa lalu. gerakan lingkungan telah menarik kekuatan dari
tradisi agama, dari mitos dan cerita rakyat dari untuk
mengembangkan wacana mempertanyakan
ketidakharmonisan kontemporer antara alam dan budaya.
Sebuah analisis kritis dari gerakan-gerakan ini telah
menerima pemahaman yang dangkal masa lalu
mendorong mythologising sejarah. Ada saran bahwa di
sana ada sebuah idyl l harmoni ic wi th alam di zaman
kuno dan bahwa ini ditandai dengan 'India etos'. Tugas
untuk peneliti adalah untuk menemukan bukti empiris yang
menggambarkan keharmonisan ini. keramat ditemukan
gaya hidup '' penghuni hutan dengan 'sederhana
sederhana' kebutuhan direkam dan lagu-lagu rakyat yang
menggambarkan kesatuan dengan alam
didokumentasikan. Hal ini kemudian terhubung ke
kekuatan peradaban di India dari mana ia disimpulkan
bahwa India telah mencapai bentuk tertinggi dari evolusi
budaya (Siwa 1991].
Perspektif ini tidak meragukan cocok dengan pencarian
kontemporer dari elit India untuk memuliakan masa lalu.
Namun bagi kami itu adalah penting untuk katalog secara rinci
jumlah kesalahan-kesalahan yang argumen seperti itu
menggabungkan. Untuk di setiap tahap ada variasi,
inkonsistensi dan kontradiksi dalam argumen ini. Hal ini cukup
untuk menyebutkan bahwa kita tidak bisa meromantisasi yang
adivasis dan penghuni hutan dan mengkonversi ketakutan
mereka, kemarahan mereka dan humor mereka ke universal
melalui mana kita
Ekonomi dan Mingguan Politik September 20, 1997
dapat mengevaluasi hubungan antara ekologi dan budaya.
Kita juga tidak bisa runtuh waktu, masyarakat dan budaya dan
mengatur mereka dalam dikotomi dengan cara di mana Siwa
cenderung dilakukan ketika ia menguraikan teori
ekofeminisme. Hal ini penting untuk bertanya mengapa kita
tidak menggunakan alat-alat analisis dibentuk oleh sosiologi
historis untuk menginterogasi masa lalu ekologi negara kita
dan menerima bahwa dalam masyarakat itu juga, ada
eksploitasi alam, dan eksploitasi ini dicabut beberapa bagian
untuk hak untuk sumber sementara itu memungkinkan orang
lain unl kontrol imited. 5
Dalam antologi baru-baru ini, Arnold dan Guha (1995)
menyarankan yang WHI le ism kolonial
diperkenalkan melalui kebijakan khusus komodifikasi
sumber daya alam, dampaknya telah bervariasi dan
diferensial. Komentator mencatat ketidakrataan penetrasi
pasar selama kolonialisme. Tapi apa adalah situasi
sebelum kolonialisme? antologi ini juga caut ion tentang
menggunakan kolonialisme sebagai satu-satunya patokan.
Sebuah artikel dalam buku ini menunjukkan bahwa sistem
agraria Mugha l
Rezim juga
memperkenalkan langkah-langkah yang berusaha
mengubah pola ekologi masyarakat dengan cara yang
mendasar [Arnold dan Guha 1995]. Salah satu
kekosongan besar dalam literatur ini adalah pemahaman
tentang ekologi perkotaan kontemporer dan ionship relat
untuk kedua kebijakan pembangunan di India dan
bentuk-bentuk modern dari kapitalisme global, Amulya
Reddy (1994) telah berusaha untuk berteori hubungan
antara sistem teknologi modern dan proses perkotaan .
Menurut Reddy, proses yang modern kontemporer
pengorganisasian teknologi telah mengubah hubungan
antara ekologi dan masyarakat dalam arti yang mendasar.
Dalam masyarakat pra-industri keseimbangan antara alam
dan budaya dicapai karena teknologi yang dibutuhkan
Ievels rendah investasi modal dan energi. Teknologi
modern, argumen itu,
Namun, empi ri kal bukti dari
formasi urban kontemporer di India membantah logika
diatur dalam teori ini. Saran yang dalam mengejar skala
ekonomi, teknologi ini meningkatkan ukuran unit produktif
dan pada gilirannya obsesi wi th besar hasil produksi skala
industrialisasi intens dan urbanisasi terkonsentrasi
diragukan dalam kasus negeri ini. WHI le logika ini
mungkin mungkin berlaku dalam masyarakat sangat
berkembang, teknologi tampaknya tidak telah menciptakan
dalam masyarakat terbelakang industrialisasi intens
bersama-sama wi th urbanisasi terkonsentrasi. Sebaliknya
ada urbanisasi terkonsentrasi tanpa industrialisasi intens.
permukiman perkotaan kontemporer di India ditandai
dengan merendahkan manufaktur, sistem produksi yang
fleksibel, penurunan pangsa upah dan meningkatkan
investasi di jasa produser. Hal ini juga ditandai dengan
polarisasi pendapatan dan distribusi kerja pekerja. Sana
adalah insiden lebih besar dari j obs di hi gh dan l ow membayar
ujung i ng skala. Th adalah berkaitan dengan kebutuhan inuous
cont untuk l ow upah j obs requi merah untuk grat
berpenghasilan tinggi jika ion icat di kedua pengaturan ial nya
perumahan dan commerc, khususnya di sektor keuangan dan
layanan khusus.
Hal ini imperat ive bahwa kita menggeser analisis kami
untuk ion evalut dari sistem perkotaan sebagai sys tem ofpr
oduc ti on, Distri bu ti dan ion consumpt, incorpora t ing
withinit sel f sistem ial Indust r. Perkotaan inequal i ty di Indi
memiliki imes somet lebih berkaitan dengan ketimpangan
akses perumahan yang layak dan pelayanan sosial ke ENVI
ronment wh i ch yaitu pol lutant-gratis, tari sani ly sehat dan
ecologi ca l ly seimbang daripada di evaluat ing sifat dari
sistem ial Indust r.
geografi perkotaan dan sosiolog telah menunjukkan
bahwa pembangunan pl ann i ng sebagai appl ied ke
daerah perkotaan berarti perencanaan fisik, yaitu
reorganisat ion dari penggunaan lahan, daripada
perencanaan sosial dan ekonomi. Hasil dari,
kekuatan pasar telah
al lowed untuk menentukan gr owt h, sifat dan isi cont sistem untuk menginterogasi ionship relat ini dan dengan demikian
perkotaan emporary wi thout cek. kekuatan pasar ini telah
menarik pendatang baru pengungsi f pertanian rom,
antara hasil
sebagai Sebuah
i komersial duduk ion dari Agr mendatang icul atau karena
pembentukan proyek-proyek pembangunan besar, yang telah
dipaksa untuk menerima l ow pekerjaan upah dan Livi ng di
sprawls perkotaan. Di sisi lain ini memiliki wo r Ked di atas
perintah dari bagian atas konsumen perkotaan baik indus tna l,
commerc kali diubah dan warga ial yang telah menggunakan
akses mereka ke dan rol cont tanah, rumah, indus t ry dan
layanan lainnya untuk campur tangan dalam ion terhadap
eksploitasi tat lebih lanjut dari sumber daya alam dan meningkat
consumpt ion di daerah perkotaan.
Tiga jenis legi s ion lat telah membantu sus ta di
proses ini ofdisplac emen t, migra t ion dan
pemukiman kembali. Yang pertama adalah Indust r ial locat
ion po li cy dan yang kedua adalah kebijakan dari ion isat
komersial sumber daya di Agr mendatang icul dan sumber
daya alam lainnya melalui r hijau evo luti pada pada satu sisi
dan proyek-proyek pembangunan skala besar di sisi lain .
Sebuah cy po li ketiga adalah bantuan dan rehabi li ion tat po
li cy dari pemerintah India yang tujuannya tak tertulis
tampaknya untuk membuat pemukiman manusia
terkonsentrasi pada belas kasihan dari kekuatan pasar.
Studi ekologi perkotaan perlu t konektor dari
proses ini, ex ami ni ng
kontemporer mi gr ati pada mengalir fl, yang gr owt h dari 'i
nforma l sektor' dalam Globa l dan sistem perkotaan
aierarchised wi th struktur evo lvi ng dari pola pemukiman.
Sebuah EKOLOGI SOSIAL ATAU LINGKUNGAN
SOSIOLOGI?
Wh ile makalah ini memiliki ou TLI ned daerah mungkin
penelitian, saya harus admi t bahwa saya tidak yakin bahwa kita tahu
wha t yang batas-batasnya juga kita tidak memiliki pemahaman
tentang apa yang merupakan studi tersebut. Despi te fakta bahwa,
dalam beberapa tahun terakhir kita telah melihat banyak buku
tentang ekologi dan / atau ENVI ronment di menggoda ing untuk
mengeksplorasi ionship relat untuk proses sosial,
Ekonomi dan Politik Mingguan
Lihat publikasi
statistik publikasi
statistik Lihat
itu subjek tetap tidak terdefinisi. 5
Ye t kami memiliki beberapa ines guidel. Seperti yang saya
telah menyarankan, yang pertama adalah kebutuhan untuk
menerima bahwa kita mulai analisis kami ionship relat ini
melalui examina t ion sosiologi dari ENVI gerakan ronmental.
Untuk itu membuat kita menganalisa pergerakan, ion organisat
nya, li mobi yang sa t ion, peristiwa dan konteks yang
mengarah ke h gr owt gerakan, berbagai tahapan dalam gr nya
owt h, kepemimpinannya, ionship relat pemimpin wi th massa ,
ketegangan wi tipis ini, ionship relat dengan pol lainnya iti ca
proses l dan di st ingui sh ITF rom ideologinya, masalah itu
adalah hi li gh gh ti ng, ekologi dan ionship relat dengan
masyarakat dan berhubungan ini dengan ini negara respon
dan asesmen ulang sendiri sebagai hasil dari
dialek ini proses ical.
Dengan interrogat ing gerakan-gerakan ini melalui alat
yang disediakan oleh sosiologi gerakan sosial, dengan di
scipl ine dari pol iti ca l ekonomi, sosiologi ical histor dan pol
iti ca l sosiologi, kita akan mencoba untuk id avo diambil alih
oleh t ruth mengklaim gerakan, beberapa hal yang telah
terjadi secara teratur seperti yang telah disebutkan di atas.
Al jadi kita akan menggunakan menerima teori sosiologi
bu ILD sebuah interdi scipl inary pendekatan sudah sedang
dibentuk dalam ilmu sosial. Terakhir ly kita akan
mematahkan klasifikasi epistemik yang telah dikembangkan
dari pada masalah ini, ion classificat yang memisahkan ekologi f
rom studi ilmu sosial.
Il Dalam konteks ini saya melihat lebih banyak harapan
untuk h growt dari ENVI sosiologi ronmental dari ekologi
sosial. Yang terakhir menarik paradigma f studi rom
ekologi wh ile mantan sosiologi f rom. Seperti disebutkan
di atas, praktek studi ekologi telah menganalisis studi
tentang alam, i nc l ud i ng organisme non-manusia,
Dalam menekankan alam, telah mengembangkan teori ist
ional kurang lebih funct yang hi ghlights interkoneksi dan
penyesuaian daripada ion convolut. Hal ini juga telah
mengembangkan rasa yang berbeda dari t ime dan f inds
itdiffi cu lt untuk membuat konsep t ime sosial dalam
konteks sistem ion produk var ied. Cont rar iwi se, bahasa
ilmu-ilmu sosial telah dibentuk lebih halus Theoret ical
paradigma apakah di histor sosiologi ical, pol iti ca l
sosiologi atau pol itu ical ekonomi. Jadi,
Catatan
[Makalah ini disajikan sebagai kertas tema di panel
Ekologi dan Pembangunan di XX III Al l India Sosiologis
Konferensi diadakan di Shivaji University, Kolhapur,
November 23-25, 1996.] 1 non-pengakuan masalah ini
mars
kualitas buku lain yang menarik pada masyarakat suku
dimobilisasi oleh LSM di Narmada Bachao Andolan, lihat
Baviskar, 1995. 2 kehati-hatian ini diperlukan karena kita
telah memiliki
sejarah menyamakan pengetahuan yang dihasilkan dalam
gerakan sebagai pengetahuan mendefinisikan sosiologi.
Sebaliknya, saya akan menyarankan ini adalah dua simbol ical
ly terkait namun berbeda; dua narasi yang berbeda dalam
hubungan dialektis. Mengabaikan ketegangan dialektis ini dapat
membuat sulit bagi kita untuk mengeksplorasi hubungan antara
ekologi dan pembangunan di adalah keseluruhan mendorong
kita jauh dari tujuan penyelenggaraan tubuh ini pengetahuan.
September 20, 1997
3 Lihat Bina Agarwal, Sebuah Bidang Sendiri
( 1995) untuk perspektif diffeent tentang gender, ekologi dan
ekonomi. 4 Gerakan teleskop sejarah. mereka
mereorganisasi
waktu dan mendefinisikan kembali masa lalu untuk mulai
mereka hadir ketika gerakan-gerakan ini mendapatkan
terorganisir. Pengembangan kadang-kadang diperkirakan
telah dimulai ketika proyek-proyek pembangunan atau catast
peristiwa rophic telah terjadi, kadang-kadang pada tahun
1956 atau tahun 1982 atau lagi pada tahun 1986.
Kadang-kadang disarankan agar il bisa dimulai ketika hukum
telah berlaku atau ketika India merdeka. keberuntungan ini
dari arti sejarah di berbagai gerakan tidak dapat ditransfer
secara tidak kritis terhadap disiplin sosiologi lingkungan. 5
Ram Chandra Guha yang baru saja diedit
pembaca pada Ekologi sosial telah menerima bahwa daerah ini
dalam pembuatan (Guha 1994: 13],
Referensi
Agarwal, A dan K Sharma (eds) (1982): The basi
India Lingkungan 1982: A Citizen Report, Pusat Ilmu
Pengetahuan dan Lingkungan Hidup, New Delhi.
Agarwal, A dan S Narain (eds) (1985): Negara
India Lingkungan 1984-1985: Sebuah Laporan Warga
Kedua, Pusat Ilmu Pengetahuan dan Lingkungan Hidup,
New Delhi. Agarwal, B (1995): Sebuah Bidang Sendiri,
Cambridge University Press, Cambridge. Arnold, D
dan K Chandra Guha (1995): Alam.
Budaya dan Imperialisme: Esai tentang Sejarah
Lingkungan Asia Selatan, Oxford University Press.
Delhi. Baviskar, A (1995): Dalam Belly dari Sungai:
Konflik Tribal lebih Pengembangan dalam
Narmada Valley, Oxford University Press, Delhi.
Gadgil, M dan R Chandra Guha (1992): 'Negara
Kehutanan dan Konflik Sosial di British India' di D
Hardiman (ed), Perlawanan petani di India 1858-1914, Oxford
University Press, Delhi.
Gadgi l. M dan KC Malhotra (1994): The
Signifikansi ekologi dari Kasta' di RC
Guha (ed). Ekologi sosial, Oxford di India Reading di
Sosiologi dan Sosial Anthro- Pology, Oxford University
Press, Delhi Gilmartin, D (1995): 'Model yang Hidrolik
Lingkungan: Colonial Irigasi, Tenaga Negara dan
Masyarakat di Indus Basin di D Arnold dan R Chandra
Guha, Alam, Budaya dan Imperialisme, Esai tentang
Sejarah Lingkungan Asia Selatan, Oxford Univers ^ y
Press, Delhi Guha, RC (1994): introduct ion' di RC
Guha
(Ed), Ekologi ,, sosial Oxford di India Reading di
Sosiologi dan Antropologi Sosial, Oxford University
Press, Delhi. Krishna, S (1996): The Environmental
Wacana
di India: Arah Baru dalam Pembangunan '? di TV
Sathyamurthy (ed), Perubahan Sosial dan Wacana
Politik di India, Vol 4, Pembentukan kelas dan
Transformasi Politik di Postcolomal India, Oxford
University Press, Delhi.
Lowe, PD dan W Rudig (1987); 'Ekologi Politik
dan Ilmu Sosial - Negara Ar t '.
British Journal of Ilmu Politik, Vol 16, No 4. pp 513-50.
Reddy, A (1994):
'Pengembangan teknologi
dan Env saya ronmen t: Sebuah Ana lytical Kerangka
'di RC Guha (ed), Ekologi sosial,
Oxford di India Reading di Sosiologi dan Antropologi
Sosial, Oxford University Press, Delhi. Siwa, V (1988): Staying
Alive: Perempuan, Ekologi
dan Survival di India, Kal i Wanita, New Delhi.
- (1991): Ekologi dan Politik Survival: Konflik Sumber Daya
Alam di India,
Sage. New Delhi .
2391