TRANSPORTASI SEDIMEN
(D-IV 15002), 3 SKS
PENGAMPU:
ARNOLDUS NAMA, SST.,MT
PERTEMUAN KE-6
AGRADASI DAN DEGRADASI
Awal gerak. Awal gerak adalah kondisi di mana gaya hidrolik yang bekerja pada
partikel sedimen sama dengan gaya yang menahan gerak. Partikel berada pada
kondisi kritis dimana sedikit peningkatan gaya hidrolik akan menyebabkan partikel
bergerak. Gaya hidrolik terdiri dari gaya angkat (lift force) dan gaya seret (drag force)
dan biasanya diwakili dalam bentuk yang disederhanakan dengan tegangan geser
dari aliran yang bekerja pada partikel. Kondisi awal gerak dapat dianalisis dengan
menggunakan diagram Shields atau dengan persamaan berikut yang dikembangkan
dari diagram Shields:
𝜏0
𝐷𝑐𝑟 = (1)
𝐾𝑠(𝛾𝑠−𝛾𝑤)
Dimana :
Dcr : Diameter dari partikel sedimen pada kondisi kritis (m)
0 : Tegangan geser dasar (Pa = N/m2)
w : Berat jenis air (N/m3)
s : Berat jenis sedimen (N/m3)
Ks : Parameter Shields
Koefisien Shield berkisar antara 0,03 – 0,10 untuk sedimen alam. Untuk material
berupa pasir bisa digunakan 0,047 (Meyer-Peter dan Muller 1948, Gessler 1971,
Komar, 1988), tetapi untuk kerikil (gravel) dan kerakal (cobble) dipakai nilai yang lebih
rendah (0,03).
Agradasi dan Degradasi
Persamaan (1) dapat digunakan untuk menghitung ukuran partikel sedimen yang akan
bergerak untuk kondisi hidrolik tertentu (Dcr) atau untuk menghitung tegangan geser yang
diperlukan untuk memindahkan ukuran partikel tertentu (cr). Tegangan geser rata-rata
yang bekerja pada saluran (RS) mencakup semua faktor yang berpengaruh terhadap
hambatan aliran. Hanya tegangan geser yang bekerja pada partikel tunggal yang digunakan
untuk perhitungan. Untuk ukuran pasir, nilai koefisien kekasaran Manning sama dengan
ketahanan butir dan tegangan geser dapat dihitung dari:
𝛾𝑤𝑛2𝑉 2
𝜏0 = 2 (2)
( )
𝑅3
Dimana :
n : Koefisien kekasaran Manning
𝑉 : Kecepatan rata-rata (m/s)
R : Rdius Hidraulik (m)
Untuk butiran yang lebih kasar ( kerikil) koefisien Manning merupakan fungsi dari ukuran
butir dan kedalaman aliran. Tegangan geser menjadi:
𝜌𝑤𝑉 2
𝜏0 = 12,27𝑅 2 (3)
5,75𝑙𝑜𝑔
𝑘𝑠
Dimana :
: Densitas air (kg/m3)
ks : Kekasarn butir, biasanya 3,5 D84 untuk kerikil (gravel) dan kerakal (coarser)
Agradasi dan Degradasi
Persamaan (2) pada dasarnya sama dengan Persamaan (3) dengan substitusi koefisien
kekasaran Manning dari persamaan Limerinos. Dalam persamaan Limerinos, kekasaran
butiran setara dengan 3,5 kali D84, meskipun untuk butiran bergradasi buruk bisa 1,0
sampai 2,0 kali D84.
Koefisien kekasaran Manning Limerinos:
𝐾𝑢𝑅 1/6
𝑛= 𝑅 (4)
1,16+2,08𝑙𝑜𝑔
𝐷84
Dimana :
R : Radius Hidraulik (m)
D84 : 84 persen ukuran material dasar lolos saringan (finer) (m)
Ku : 0,113
Agradasi dan Degradasi
Lapisan Pelindung (Armoring). Armoring terjadi bila kekuatan hidrolik hanya mampu memindahkan
sebagian material dasar yang lebih kecil tapi tidak cukup untuk memindahkan material yag berukuran
lebih besar. Dengan kondisi ini, material yang lebih kecil diangkut dan dikeluarkan dari dasar
menyisahkan material kasar yang berfungsi sebagai lapisan pelindung. Lapisan pelindung sering
terbentuk di sungai berkerikil selama periode banjir. Lapisan pelindung ini mungkin terganggu saat
banjir besar berikutnya dan terbentuk kembali pada periode berikut setelah banjir besar tersebut.
Pada sungai yang terdegradasi dengan jumlah partikel kasar yang cukup, terutama di bagian hilir
sebuah bendungan, partikel kasar dapat membentuk lapisan pelindung yang permanen yang stabil di
bawah semua kondisi aliran dan mencegah terjadinya degradasi lebih lanjut. Stabilitas lapisan
pelindung bergantung terhadap debit pembentuk lapisan pelindung. Jika debit tersebut terlampaui,
degradasi lebih lanjut akan terjadi.
Persamaan awal gerak dapat digunakan untuk menentukan ukuran kritis material yang dapat menahan
kondisi hidrolik tertentu. Jika setidaknya lima persen material kasar dari ukuran kritis (D95 atau lebih
kecil), lapisan pelindung bisa terbentuk. Persamaan berikut digunakan untuk memprediksi jumlah
degradasi yang dibutuhkan untuk membentuk lapisan pelindung (USBR 1984):
1
𝑌𝑠 = 𝑦𝑎 −1 (5)
𝑃𝑐
Dimana :
Ys : Kedalaman degradasi atau gerusan yang dibutuhkan untuk membentuk lapisan pelindung (m)
ya : Ketebalan lapisan pelindung (m) 1 -3 kali Dcr
Pc : Persen butir kasar pada ukuran kritis dalam bilangan desimal
Agradasi dan Degradasi
Agradasi dan Degradasi
Analisis kemiringan dasar Equilibrium. Untuk air yang keluar dari bendungan atau kolam
detensi (tanpa sedimen), saluran dibagian hilir diperkirakan akan terdegradasi sampai
pengurangan kemiringan menyebabkan tegangan geser dasar (0) terlalu rendah untuk
mengangkut material dasar. Pada dasar saluran berupa pasir, kemiringan saluran harus
sangat rendah untuk mencapai kondisi (keseimbangan/equilibrium) dan degradasi yang
terjadi bisa sangat signifikan. Untuk material dasar kerikil, degradasi saluran juga akan
terjadi, kemiringan dasar berkurang, tetapi pembentukan lapisan pelindung bisa menahan
degradasi.
Untuk kasus tidak ada suplai sedimen dari hulu, menggabungkan persamaan awal gerak
(Persamaan 1) dan persamaan Manning dari Limerinos (Persamaan 4) menghasilkan
perkiraan kemiringan ekuilibrium dimana tidak terjadi pergerakan material :
𝛾 −𝛾 10/7 1 6/7
𝑆𝑒𝑞 = 𝐾𝑠𝐷𝑐𝑟 𝑠 𝑤 (6)
𝛾𝑤 𝑞𝑛
Dimana :
Seq : Kemiringan Sungai dimana Partikel Dcr tidak bergerak
q : Debit sungai per unit lebar (m2/s)
Ks : Parameter Shield
n : Koefisien kekasaran Manning
Dcr : Diameter Kritis (m)
Agradasi dan Degradasi
Persamaan tersebut mengasumsikan bahwa lebar saluran tetap konstan untuk kondisi yang akan
datang. Ukuran kritis (Dcr) yang digunakan dalam persamaan ini harus D90 karena dasar menjadi lebih
kasar saat terjadi degradasi.
Pendekatan lain untuk menentukan kemiringan ekuilibrium (untuk kondisi tidak ada pasokan sedimen
dari hulu) disajikan oleh USBR menggunakan persamaan Meyer-Peter dan Muller untuk awal mula
gerakan sedimen (USBR 1984). Jika penyesuaian kedalaman hidrolik karena penurunan kemiringan
saluran termasuk dalam persamaan, maka persamaan USBR adalah:
𝐷50 10/7 𝑛9/7
𝑆𝑒𝑞 = 28 (7)
𝐷90 5/4 𝑞6/7
Degradasi yang dihitung dari penurunan kemiringan dapat menyebabkan penyempitan saluran atau
kegagalan tebing dan pelebaran saluran. Juga, debit yang tepat untuk penggunaan dalam persamaan
sulit untuk dipilih. Terdapat rentang debit tertentu yang membentuk saluran. Karena waktu yang lama,
debit yang ekstrem pada akhirnya menjadi faktor utama membentuk saluran di bawah kondisi ini.
Perkiraan awal untuk kondisi aliran tanpa sedimen adalah dengan menggunakan debit banjir
(bankfull).
Kemiringan ekuilibrium juga dapat diprediksi menggunakan hubungan transportasi sedimen.
Penurunan suplai sedimen atau peningkatan debit dapat menyebabkan penurunan kemiringan dan
degradasi saluran. Kemiringan ekuilibrium baru akan menghasilkan kondisi hidrolik dimana kapasitas
transportasi sedimen saluran sesuai dengan pasokan sedimen hulu. Prosedur ini dapat dilakukan
dengan menggunakan persamaan transportasi sedimen secara langsung atau melalui hubungan yang
disederhanakan.
Agradasi dan Degradasi
Untuk nilai spesifik a, b, dan c, kemiringan ekuilibrium dapat dihitung dengan rumus:
10 2(2𝑏+3𝑐)
𝑎 3(𝑐−𝑏) 𝑛 2
𝑆𝑒𝑞 = 𝑞 3(𝑐−𝑏) (12)
𝑞𝑠 𝐾𝑢
Seq : Kemiringan ekuilibrium untuk saluran agar sesuai dengan pasokan sedimen dari hulu
qs : Pasokan sedimen dari arah hulu sungai per satuan lebar (m2/s)
q : Debit persatuan lebar (m2/s)
Ku : 1,486 (English)
Ku : 1 (SI)
Dalam kasus penurunan pasokan sedimen ke sungai yang sebelumnya berada dalam
ekuilibrium dan dengan karakteristik lainnya yang konstan (debit, kekasaran dan lebar
saluran), kemiringan ekuilibrium dapat dikaitkan dengan kemiringan saluran yang ada
dengan menyederhanakan Persamaan (12) menjadi:
10
𝑄𝑆(𝑓𝑢𝑡𝑢𝑟𝑒) 3(𝑏−𝑐)
𝑆𝑒𝑞 = 𝑆𝑒𝑥 (13)
𝑄𝑠(𝑒𝑥𝑖𝑠𝑡𝑖𝑛𝑔)
Sex : Kemiringan eksisting
Qs : Suplai sedimen (m3/det)
Agradasi dan Degradasi
Suplai sedimen, Qs, untuk kondisi yang ada dapat diukur atau dihitung. Prediksi pasokan
sedimen untuk kondisi kedepan harus dihitung dengan menggunakan hubungan
transportasi sedimen yang berlaku (FHWA 2001). Persamaan (12) dan (13) juga
mengasumsikan bahwa lebar saluran dan ukuran material dasar tetap konstan saat saluran
terdegradasi. Debit yang tepat untuk digunakan dalam persamaan ini adalah debit efektif,
yang didefinisikan sebagai debit yang berperan atas jumlah terbesar transportasi sedimen
dan oleh karena itu dianggap berperan juga atas pembentukan saluran. Jika kurva rating
sedimen digabungkan dengan kurva durasi aliran, aliran yang berperan untuk mengangkut
sedimen terbesar adalah debit efektif.
Karena Persamaan (12) dan (13) menggunakan kapasitas transportasi sedimen dan suplai
sedimen dimana masing-masing ditentukan dari hubungan transportasi sedimen yang
sama, pemilihan debit tidak terlalu mempengaruhi prediksi kemiringan ekuilibrium. Debit
banjir (bankfull discharge) dapat digunakan sebagai perkiraan yang masuk akal bila
informasi tambahan tidak tersedia.
Agradasi dan Degradasi
Titik kontrol (Base Level Control). Perhitungan kemiringan ekuilibrium dengan titik control
dapat memprediksi kemiringan dasar dimana tidak terjadi degradasi, namun tidak
menghasilkan prediksi tingkat atau jumlah degradasi atau waktu yang dibutuhkan untuk
mencapai kondisi ekuilibrium. Dalam kondisi dimana pasokan sedimen ke sungai sangat
sedikit, maka akan terjadi degradasi (gerusan) dibagian hulu dan berlanjut ke bagian hilir
dan berhenti di titik control. Titik control bisa berupa singkapan geologi material yang
tahan erosi atau material yang sangat kasar (dasar sungai tetap/fixed bed). Untuk anak
sungai, pertemuan dengan sungai yang jauh lebih besar bisa bertindak sebagai titik kontrol
hilir. Danau, waduk atau laut juga bisa bertindak sebagai kontrol. Titik control dapat
berupa struktur melintang yang dibangun seperti groundsill. Jika tidak ada satupun kontrol
ini, maka degradasi akan berlanjut sampai saluran mencapai kemiringan ekuilibrium
sepanjang keseluruhan profil atau sampai pembentukan lapisan pelindung (armoring)
terjadi. Tinggi degradasi atau gerusan akhir pada lokasi di hulu dari titik kontrol
diperkirakan dari perhitungan kemiringan ekuilibrium sebagai berikut:
𝑌𝑠 = 𝐿(𝑆𝑒𝑥 − 𝑆𝑒𝑞) (14)
Diman :
Ys : Tinggi Degradasi (gerusan) (m)
L : Jarak hulu dari kontrol titik control (m)
Agradasi dan Degradasi
Analisis Kontinuitas Sedimen untuk Aggradasi atau Degradasi
Laju transportasi sedimen dapat ditentukan untuk berbagai debit dan dikombinasikan
dengan kurva durasi aliran untuk menentukan debit efektif sungai. Laju transportasi
sedimen untuk perode waktu tertentu untuk hidrograf banjir tertentu juga dapat
dijumlahkan untuk memprediksi apakah terjadi agradasai atau degradasi. Untuk bisa
memprediksi apakah terjadi degradasi atau agradasi, suplay sedimen dan kapasitas
transportasi suangai harus dihitung. Seperti ditunjukkan pada Gambar 2.12, perbedaan
antara sedimen inflow dan outflow dapat menyebabkan terjadinya agradasi atau degradasi
dasar saluran. Volume material yang tergerus (degradasi) atau diendapkan (agradasi)
adalah:
∆𝑉 = 𝑉𝑠 𝑖𝑛𝑓𝑜𝑙𝑤 − 𝑉𝑠(𝑜𝑢𝑡𝑓𝑙𝑜𝑤) (15)
Dimana :
V : Volume sedimen yang terendapkan atau tergerus (m3)
Vs(inflow) : Volume sedimen yang masuk ke alur sungai (m3)
Vs(outflow) : Volume sedimen yang keluar dari alur sungai (m3)
Volume sedimen yang masuk dan keluar sama dengan:
𝑉𝑠 = 𝑞𝑠𝑊∆𝑡 (16)
Dimana:
W : Lebar sungai (m)
t : perubahan waktu (det)
qs: Debit sedimen perunit lebar (m2/det)
Kontinuitas Sedimen untuk Aggradasi atau Degradasi
Kontinuitas Sedimen untuk Aggradasi atau Degradasi
Lebih dari 5 persen material dasar lebih kasar dari Dcr, oleh karena itu lapisan
pelindung (armoring) akan terbentuk. Gunakan persamaan (5) untuk memprediksi
kedalaman degradasi sampai terbentuk lapisan pelindung. Asumsikan ketebalan
lapisan pelindung = 3Dcr.
1
𝑌𝑠 = 𝑦𝑎 −1
𝑃𝑐
1
𝑌𝑠 = 3 ∙ 0,168 − 1 = 1,2 𝑚
0,3
Diperkirakan dasar saluran akan terbentuk lapisan pelindung setelah kedalaman
gerusan 1,2 m.
Contoh soal
Penyelesaian bagian 1
Gunakan persamaan (6) untuk memprediksi kemiringan equilibrium. Asumsikan tidak
ada suplay sedimen. Parameter Shield = 0,047, dan berat spesifik material dasar =
2,65.
10 6
( )
𝛾𝑠 − 𝛾𝑤 7 1 7
𝑆𝑒𝑞 = 𝐾𝑠𝐷𝑐𝑟
𝛾𝑤 𝑞𝑛
10 6
( ) ( )
25996,5 − 9810 7 1 7
𝑆𝑒𝑞 = 0,047 ∙ 0,00096
9810 22,1
0,027
107
Seq = 0,000108 m/m
Gunakan rumus (7) untuk memprediksi kemiringan equilibrium, asumsikan tidak ada
suplay sedimen
𝐷5010/7 ∙ 𝑛9/7
𝑆𝑒𝑞 = 28
𝐷905/14 ∙ 𝑞6/7
0,000310/7 ∙ 0,0279/7
𝑆𝑒𝑞 = 28
5/14 22,1 6/7
0,00096 ∙
107
Seq = 0,000115 m/m
Contoh soal
Penyelesaian bagian 2
Gunakan persamaan (12) untuk memprediksi kemiringan equilibrium jika diketahui
pasokan/suplay sedimen berkurang 30% x 0,004 = 0,00142 m3/s.
𝑏 = 4,93 − 0,74log(𝐷50)
𝑏 = 4,93 − 0,74 log 0,3 = 5,32
𝑐 = −0,46 + 0,654log(𝐷50)
𝑐 = −0,46 + 0,654 log 0,3 = −0,8
𝑎 = 0,025𝑛(2,39−0,8 log 𝐷50 ) (D50-0,07)-1,4
𝑎 = 0,025(0,0272,39−0,8 log 0,3 )(0,3-0,07)-1,4= 0,0000077
𝑎 = 0,0000077 ∙ 0,3048 2−𝑏−𝑐 = 0,0000077 ∙ 0,3048 2−5,32−(−0.8)
𝑎 = 0,0000077 ∙ 0,3048 −2,43 = 0,000138
10
𝑎 3(𝑐−𝑏) 2(2𝑏+3𝑐)
𝑠𝑒𝑞 = ∙ 𝑞 3(𝑐−𝑏) ∙ 𝑛2
𝑞𝑠
10 2(2∙5,32+3∙−0,8)
0,000138 3(−0,8−5,32) 22,1 3(−0,8−5,32)
𝑠𝑒𝑞 = ∙ ∙ 0,0272
0,00142 107
107
Perkiraan degradasi di jembatan untuk kemiringan dasar sungai hasil perhitungan contoh No.2
Metode perhitungan kemiringan Kemiringan equilibrium Degradasi/gerusan (m)
Shields (persamaan 6) 0,000108 3,2
MPM (Persamaan 7) 0,000115 3,2
Regresi (Persamaan 12) 0,000789 1,5
Regresi (Persamaan 13) 0,000793 1,5
Contoh soal
Perhitungan profil sungai dari jembatan ke arah hilir sampai ke titik kontrol
Contoh soal
25 4000
3500
20
Debit rata=rata (m3/det)
Debit 3000
10
1500
1000
5
500
0 0
Contoh soal
Penyelesaian
Langkah pertama adalah menghitung sifat hidrolik saluran untuk setiap bulannya.
Nilai kedalaman dan kecepatan diperlukan untuk menghitung kapasitas transportasi
sedimen dengan menggunakan Persamaan 6.19. Dengan asumsi saluran persegi
panjang yang lebar, persamaan Manning dapat disusun kembali untuk memecahkan
kedalaman aliran. Berikut ini adalah perhitungan sampel untuk bulan Januari :
Contoh soal
Persamaan Manning:
1 2/3 1/2
𝑉= 𝑅 𝑆
𝑛
Dengan menggabungkan persamaan kontinuitas dengan persamaan kecepatan
Manning, maka persamaan Manning menjadi:
1
𝑄 = 𝐴𝑅2/3 𝑆1/2
𝑛
𝑄𝑛 3/5
ℎ=
𝑊𝑆1/2
Berikut contoh perhitungan untuk bulan Januari
22,1 ∙ 0,027 3/5
ℎ= = 0,32 𝑚
107 ∙ 0,00141/2
Setelah diketahi debit, lebar, dan kedalaman, kecepatan dapat dihitung dengan
persamaan kontinuitas:
𝑄
𝑉=
𝐴
22.1
𝑉= = 0,65 𝑚/𝑑𝑒𝑡
107 ∙ 0,32
Contoh soal
Hasil perhitungan hidrolika alur sungai yang ditinjau yang sesuai dengan debit rata-
rata untuk setiap bulannya. Properti saluran seperti pada Contoh Soal 2
Data hidrolika alur sungai yang ditinjau untuk tiap bulan
Bulan Debit (m3/det) Kedalaman (m) Kecepatan (m/det)
August 3.1 0.1 0.29
September 3.9 0.11 0.33
October 7.6 0.17 0.42
November 15.2 0.25 0.57
December 19.9 0.3 0.62
January 22.1 0.32 0.65
February 20.5 0.31 0.62
March 16.7 0.27 0.58
April 11.2 0.21 0.5
May 7.2 0.16 0.42
June 5.4 0.14 0.36
July 4.1 0.12 0.33
Contoh soal
Kapasitas pengangkutan sedimen yang dihitung untuk setiap bulan disajikan pada
tabel berikut. Total volume sedimen untuk setiap bulan juga dihitung dengan
mengalikan kapasitas dan jumlah detik dalam sebulan (dengan asumsi rata-rata
2.628.000 detik per bulan) seperti yang ditunjukkan pada tabel berikut.
Kapasitas Pengangkutan Sedimen dalam 1 Tahun
Bulan Kapasitas Pengangkutan Sedimen (m3/det) Total Volume sedimen (m3)
August 0.000161 424
September 0.000262 637
October 0.000582 1866
November 0.002184 5742
December 0.003326 8742
January 0.004 10505
February 0.003366 9620
March 0.002476 6508
April 0.001321 3474
May 0.000677 1779
June 0.000398 1047
July 0.000262 688
Total 51032
Contoh soal
Volume degradasi dapat dihitung untuk setiap bulan dengan menggunakan Persamaan (15).
Sedimen inflows adalah suplay (pasokan) volume yang disajikan dalam Tabel Distribusi Rata-rata
debit dan total suplay sedimen dan sedimen outflow adalah kapasitas volume yang disajikan
dalam Tabel Kapasitas Angkutan Sedimen. Hasil perhitungan ini ditunjukkan pada tabel berikut.
Contoh perhitungan Untuk bulan Maret:
∆𝑉 = 3.677 − 10.505 =-6828 m3
Volume gerusan tiap bulan
Bulan Inflow (m3) Outflow (m3) Perubahan Volume (m3)
August 148 424 -276
September 223 637 -414
October 653 1866 -1213
November 2010 5742 -3732
December 3060 8742 -5682
January 3677 10505 -6828
February 3367 9620 -6253
March 2278 6508 -4230
April 1216 3474 -2258
May 623 1779 -1156
June 366 1047 -681
July 241 688 -447
Total 17862 51032 -33170
Contoh soal
Gambar berikut menyajikan grafik volume sedimen inflow dan ourflow. Dengan melihat
perbedaan antara dua kurva, jelaslah bahwa alur sungai yang ditinjau akan terdegradasi pada
akhir hidrograf
12000
10000
8000
Angkutan Sedimen (m3)
6000
Inflow
Outflow
4000
2000
0
Contoh soal
Perubahan kumulatif pada elevasi dasar yang diperkirakan terjadi pada akhir musim
dapat dihitung dengan menggunakan Persamaan (17), di mana ΔV adalah total
perubahan volume sepanjang tahun. Diasumsikan material dasar ini porositasnya 40
persen.
∆𝑉
∆𝑍 =
𝑊𝐿(1 − )
−33170
∆𝑍 = = −0,21 𝑚
107 ∙ 2500(1 − 0,4)
Perubahan rata-rata elevasi dasar untuk jarak 2.500 m diperkirakan mencapai -0,21
m pada akhir musim setelah pembangunan bendungan. Penurunan elevasi pada
bagian hulu alur sungai yang ditinjau akan lebih besar dari rata-rata karena degradasi
mulai hulu saat pasokan sedimen yang kurang. Pada musim pertama, degradasi
dibagian hilir alur sungai yang ditinjau bisa nol atau tidak ada gerusan.
Tugas
5" 125 0
4,24" 106 100
4" 100 140
3" 75 150
2" 50 280
1" 25 350
1/2" 12.5 310
1/4" 6.3 230
8 2.63 180
16 1.18 140
50 0.3 110
1990
Tugas
25 4000
Debit
3500
Suplay Sedimen
20
Debit rata=rata (m3/det)
3000
2000
10
1500
1000
5
500
0 0
Sekian &