Anda di halaman 1dari 3

*Suara Injil: _“IKUTLAH YESUS”_*

*KAMIS, 30 APRIL 2020*

*_“Dipercayakan Tuhan”_*

*BE. 198:2-3 _“Aut Unang Ho”_* (Andaikan Yesus)

Ai ndang adong be songon Ho, Tuhanku!

Na mamuati arsak ni rohangku.

Asada Ho do sipasonang ahu,

Hangoluanku.

Dibahen i hupuji ma goar-Mu,

Ai dohot au ditaiti Ho, Tuhanku.

Tu Parpunguan ni na hinophop-Mu,

Dohot mudar-Mu.

Sungguh tak ada bagai Kau, Tuhanku;

Yang meringankan duka deritaku.

Hanya Kau, Tuhan, kebahagiaanku;

Kehidupanku!

Karena itu ‘ku memuji Tuhan.

Sebab diriku turut Kau masukkan,


Dalam jemaat-Mu yang Kau selamatkan,

Dengan darah-Mu!

BACAAN PAGI: Keluaran 2:15b-22

BACAAN MALAM: 1 Petrus 2:9-12

*1 Timotius 1:12*

*_“Aku bersyukur kepada Dia, yang menguatkan aku setia dan mempercayakan pelayanan ini
kepadaku.”_*

Menjadi seorang pemberita Injil Yesus Kristus membuat Paulus sangat bersyukur. Dengan hati melimpah
penuh sukacita ia tekun memberitakan Yesus kepada bangsa-bangsa ke seluruh wilayah kekaisaran
Romawi pada waktu itu. Semangatnya selalu menyala-nyala memikirkan setiap saat dan tempat yang ia
kunjungi, walau ia harus bekerja keras melakukan apa saja yang dapat menghasilkan kebutuhan hidup
bagi pelayanannya agar tidak menjadi beban bagi orang lain mau pun jemaat yang dilayaninya. Baginya
segala kesusahan itu menjadi kebanggaan bahkan prestasi karena dapat menderita bagi Yesus.
Ketekunan dan ketaatan sedemikian itu bukanlah karena ada suatu iming-iming hadiah berupa pahala
atau kenikmatan tertentu sebagai upah. Sebaliknya justru karena ia telah mengenal Kristus dan tahu apa
yang telah dilakukan-Nya baginya dan kepada semua orang. Karena itu ia tidak pernah bersungut-sungut
atau menuntut untuk kepentingan dirinya. Pekerjaan pemberitaan Injil Yesus Kristus baginya jauh lebih
indah dan membuatnya terhormat daripada segala upah. Bahkan penderitaan itu sendiri adalah upah
yang paling berharga, karena ia telah dianggap layak dan dipercaya menjadi sama seperti Kristus.

Itu dikatakan Paulus dalam 1 Kor 9:18, _“Kalau demikian apakah upahku? Upahku ialah ini: bahwa aku
boleh memberitakan Injil tanpa upah, dan bahwa aku tidak mempergunakan hakku sebagai pemberita
Injil.”_ Sikap seperti inilah yang telah memajukan Tanah Batak dahulu, juga mengubahkan dunia
sepanjang jaman. Para penginjil seperti inilah pembaharu yang Tuhan butuhkan di gereja. Bukan oleh
embel-embel predikat, gelar, kepintaran, apalagi ambisi jabatan. Seandainyalah para pemimpin gereja
kita seperti ini, tidaklah sulit mencapai kemajuan bangsa dan memperbaharui dunia. Jadilah seperti
Paulus, dan *_“Ikutlah Yesus!”_* Amin!

*DOA:* 🙏
*_“Terimakasih Yesus, apabila aku Engkau percayakan bagi pekerjaan mulia memberitakan Injil-Mu.
Layakkanlah aku. Amin!”_*

_-btps-_

Anda mungkin juga menyukai