Anda di halaman 1dari 7

Laporan Praktikum Hari/Tanggal : Selasa/ 4 Februari 2020

Manajemen Laboratorium Dosen : Dwi Yuni Hastati STP, DEA


Industri Pangan

Sistem Manajemen Mutu Laboratorium


Kelompok 5 / AP1
Dinda Tiara J3E118023
Dini Haryani W J3E118047

SUPERVISOR JAMINAN MUTU PANGAN


SEKOLAH VOKASI
INSTITUT PERTANIAN BOGOR
BOGOR
2019
BAB 1
PENDAHULUAN

1.1 Latar Belakang


Laboratorium merupakan suatu tempat dimana suatu percobaan dan penelitian dilakukan dengan
tujuan untuk meneliti sesuatu yang baru atau penelitian untuk membuktikan teori yang sudah ada. Dalam
arti sempit, laboratorium sering diartikan sebagai tempat yang berupa gedung yang dibatasi oleh dinding
dan atap yang didalamnya terdapat sejumlah alat dan bahan praktikum. Mengetahui pentingnya kegiatan
praktikum, maka kondisi laboratorium haruslah memenuhi standar yang telah ditentukan supaya kegiatan
praktikum berjalan dengan lancar. Laboratorium dilengkapi peralatan untuk melangsungkan eksperimen.
Tidak hanya kondisi gedung yang baik, tetapi sara dan prasarana yang tersedia dalam laboratorium harus
mendukung kegiatan analisis itu sendiri.

Kualitas atau mutu dapat didefinisikan sebagai suatu ketelitian, kehandalan, dan ketepatan waktu
dalam melaporkan hasil tes. Hasil tes laboratorium harus seakurat mungkin, semua aspek yang
menyangkut pengoperasian laboratorium harus diakui, dan pelaporannya harus tepat waktu karena banyak
digunakan dalam lingkungan kesehatan publik dan klinis.

Sistem manajemen mutu dapat didefinisikan sebagai "kegiatan yang terkoordinasi untuk
mengarahkan dan mengendalikan organisasi dengan memperhatikan mutu". Definisi ini digunakan oleh
Organisasi Internasional untuk Standardisasi (ISO) dan oleh Klinis dan Institut Standar Laboratorium
(KLSI). Kedua kelompok ini diakui secara Internasional oleh organisasi standar laboratorium. Dalam
sistem manajemen mutu, semua aspek operasi laboratorium, termasuk struktur organisasi, proses dan
prosedur, memerlukan jaminan kualitas.
Mutu suatu output laboratorium tergantung dari beberapa faktor, yang paling mendasar adalah
pelaksanaan dan pemeliharaan Sistem Manajemen Mutu di dalam suatu laboratorium. Secara singkat
dapat dikatakan bahwa sistem Manajemen Mutu yang terdapat dalam suatu laboratorium disebut sebagai
Praktek Laboratorium yang Benar (GLP = Good Laboratory Practise).
GLP adalah ungkapan yang diberikan kepada sistem mutu laboratorium yang mencakup proses organisasi
dan kondisi-kondisi laboratorium guna menjamin agar tugas-tugas analisis direncanakan, dilakukan,
dimonitor, direkam, disimpan dan dilaporkan dengan benar.

1.2 Tujuan
Tujuan dari praktikum ini adalah menganalisis konsep mutu laboratorium berdasarkan Sistem
Manajemen Mutu
BAB 2
PEMBAHASAN

2.1 Pembahasan
Mutu pelayanan di laboratorium berkaitan dengan data hasil uji analisa laboratorium.
Laboratorium dikatakan bermutu tinggi apabila data hasil uji laboratorium tersebut dapat memuaskan
pelanggan dengan memperhatikan aspek-aspek teknis seperti precision and accuracy atau ketepatan
dan ketelitian yang tinggi dapat dicapai dan data tersebut harus terdokumentasi dengan baik sehingga
dapat dipertahankan secara ilmiah. Untuk mencapai mutu hasil laboratorium maka seluruh metode dan
prosedur operasional laboratorium harus terpadu mulai dari Identitas Laboratorium, Hierarki
Laboratorium, Kegiatan Laboratorium, Personil Laboratorium, Peralatan Laboratorium, Metode
Pengujian, dan Data Hasil Pengujian. Berikut penjelasannya sebagai berikut.

1. Identitas Laboratorium
 Water Laboratory Nusantara dan PT. Air Manado diJalan Yos Sudarso No.65 Paal Dua di
Kota Manado Sulawesi Utara .
 WLN menjadi laboratorium rujukan Badan Lingkungan Hidup (BLH) Manado untuk
menganalisis kandungan dan kualitas dalam air.

2. Hierarki Laboratorium

Kepala Lab

Asisten

Tenaga Teknisi

Dari hierarki tersebut terlihat bahwa kepala laboratorium memiliki wewenang tertinggi serta
bertanggung jawab atas asisten dan tenaga teknisi dibawah wewenangnya. Menurut kami terlihat
bahwa susunan organisasi pada laboratorium ini sangat sederhana. Sebaiknya ada jabatan lebih tinggi
yang bertanggung jawab atas wewenang kepala laboratorium yaitu pemilik Water laboratory,
kemudian untuk kepala laboratorium harus memiliki sekretaris sebagai notulensi, selanjutnya
terdapat divisi dan subdivisi yang bertanggung jawab kepada asisten, dan terakhir terdapat tenaga
teknisi yang turun langsung menangani kegiatan-kegiatan laboratorium.
3. Kegiatan Laboratorium
1. Kegiatan administrasi : Kegiatan ini meliputi inventarisasi peralatan lab yang ada,daftar
kebutuhan alat baru atau alat tambahan,alat-alat yang rusak dan alat-alat yang dipinjam atau
dikembalikan. Daftar pemakaian lab, sesuai dengan jadwal kegiatan praktikum atau research
yang ada. Daftar inventarisasi bahan-bahan kimia dan non-kimia, bahan gelas dan
sebagainya. Daftar inventarisasi alat-alat meubelair (kursi, meja, bangku, lemaridsb). Keluar
masuk surat menyurat
2. Kegiatan Inventory dan Security : Mengontrol dan menjaga semua peralatan lab yang ada dan
secara detail harus diketahui sumbernya dari mana alat-alat itu diterima .
3. Kegiatan Kerapian dan Kebersihan : Menjaga kerapian alat-alat lab dan kebersihan lab untuk
keamanan lab seperti membersihkan pecahan-pecahan pipa kaca, meletakan alat dan bahan
yang telah digunakan ditempatnya dan memberi label pada masing-masing bahan dengan
jelas
Dari kegiatan-kegiatan laboratorium yang ada terlihat bahwa laboratorium memiliki kegiatan
yang terbagi dengan jelas dimana kegiatan yang ada dapat membuat dan menjadikan laboratorium
memiliki mutu yang lebih baik. Tetapi sebaiknya jika diperlukan kegiatan lain yang dapat
mendukung untuk meningkatkan mutu laboratorium, maka kegiatan dapat ditambahkan. Misalnya
seperti kegiatan Monitoring atau mengawasi, memantau setiap kinerja seluruh pekerja.

4. Personil Laboratorium
1. Kepala laboratorium
Kepala laboratorium bertanggung jawab terhadap semua kegiatan laboratorium dan juga
bertanggung jawab terhadap seluruh peralatan yang ada.
2. Asisten laboratorium
Asisten laboratorium berada dibawah kepala lab juga harus sepenuhnya bertanggung jawab
terhadap semua pekerjaan yang dibebankan kepadanya
3. Teknisi laboratorium
Teknisi laboratorium bertugas dilaboratorium untuk menanggulangi adanya kerusakan-
kerusakan alat-alat lab.
Personil yang ada di laboratorium ini sudah lengkap hal ini membuat pengelolaan
laboratorium menjadi baik. Jelasnya pembagian masing-masing tugas dari personil laboratorium
akan membuat masing-masing personil fokus pada tanggung jawabnya. Keberadaan personel
tersebut cocok bagi struktur organisasi laboratorium di lembaga penelitian ataupun industri.

5. Peralatan Laboratorium
a. Chemical Laboratory
Alat-alat yang digunakan yaitu:
1. Spektro uVvis
2. Scalar sianida
3. Destilasi sianida manual
4. Buret
5. Tritator
6. Flourida isometer
7. Air destilation
8. Nano piru>1ppm

b. Metal
1. Incuctively Coupled Plasma (ICP) untuk deteksi dari trace metal
2. ICP-OpticalEmission Spectrophotometer
3. ICP Mass Spectrometry
Alat-alat yang ada dilab ini sudah lengkap dan kondisi nya baik, hal itu berarti alat-alat
yang ada terawat dengan baik dan terkalibrasi. Alat dengan kondisi yang baik ini menunjukan
adanya keteraturan penyimpanan dan pemeliharaan alat yang baik. Laboratorium WLN memiliki
ruang bahan dan alat yang rapi sehingga semua bahan yang digunakan tidak berserakan dan
pembagian ruang penyimpanan alat yang ada memudahkan saat melakukan analisis.

6. Metode Pengujian

KOAGULASI FLOKULASI SEDIMENTASI

DISINFEKSI FILTRASI
Metode pengujian ini dapat dilihat dari PT Air Manado mengenai pengolahan air. Mulai dari
air yang diambil dari sungai, kemudian dilarutkan dengan kaporit, setelah itu disaring dan
dilarutkan kembali dengan tawas, disaring lagi dan digunakan bahan-bahan organik, serta
disaring kembali sampai air benar-benar bersih. Selanjutnya untuk peralatan laboratorium yang
telah dianalisis di paragraf sebelumnya, peralatan tersebut sudah lengkap dan kondisi nya baik,
hal itu berarti alat-alat yang ada terawat dengan baik dan terkalibrasi. Dari proses tersebut terlihat
bahwa metode yang digunakan sudah sistematis dan jelas untuk proses pengolahan air serta
peralatan laboratorium pun sudah memadai.

7. Data Hasil Pengujian


Laboratorium WLN (Water Laboratory Nusantara) sudah teregistrasi dan terakreditasi,
parameternya memenuhi standar dan hasilnya dapat dipertanggung jawabkan. Keadaan laboratorium
sudah bersih. Disiplin pada laboratorium WLN ini sangat tinggi terlihat pada aturan-aturan yang ada
seperti dilarang membawa HP atau sesuatu yang mengakibatkan getaran, diwajibkan menggunakan
jas lab dan tidak boleh berisik. Laboran sudah menggunakan jas lab dengan lengan panjang, sarung
tangan, dan sepatu tertutup. Laboratorium juga memiliki peta evakuasi dalam keadaan darurat yang
ditempel di dinding laboratorium. Memliki ruang lemari asam yang telah terdapat cerobongnya
untuk membuang langsung limbah bahan kimia bersifat asam. Instalasi listrik baik, sudah memiliki
ventilasi dan fan sehingga udara mengalir dengan baik. Memiliki pintu keluar darurat dan memiliki
fire eextinguisher jika terjadi kebakaran. Keseluruhan manajemen lab di WLN sangat baik dan patut
dicontoh.
BAB 3
KESIMPULAN

Berdasarkan analisis kami, dapat disimpulkan bahwa Water Laboratory Nusantara sudah
cukup memadai dan sesuai dengan sistem manajemen mutu laboratororium.
Laboratorium ini telah memenuhi persyaratan seperti identitas laboratorium, hierarki
laboratorium, kegiatan laboratorium, personil laboratorium, peralatan laboratorium,
metode laboratorium dan data hasil pengujian. Tetapi untuk hierarki dan personil
laboratorium masih kekurangan pekerja, sebaiknya laboratorium merekrut pekerja yang
memiliki skill dalam pengelolaan konsep mutu laboratorium.

Anda mungkin juga menyukai