DITULIS :
- BOBI NOVALIANDO
- KIKI N. AZZAM KHOLIL
EDITOR :
- MUHAMMAD FADHIL AKBAR S.
1
KATA PENGANTAR
Puji syukur ke hadirat Allah SWT atas berkah, karunia serta ridho-Nya
Penulis
2
DAFTAR ISI
1. PRA PEMIJAHAN.........................................................................................3
1.1 Persiapan Alat Dan Bahan...................................................................3
1.2 Pengadaan Calon Induk.......................................................................3
1.3 Pemeliharaan Calon Induk...................................................................4
1.4 Pemilihan Calon Induk.........................................................................5
1.5 Kultur Pakan Alami...............................................................................8
2. PROSES PEMIJAHAN................................................................................13
2.1 Macam – Macam Pemijahan..............................................................13
2.2 Manajemen Pemeliharaan Telur........................................................14
3. PASCA PEMIJAHAN..................................................................................16
3.1 Manajemen Pakan Larva....................................................................16
3.2 Manajemen Kualitas Air.....................................................................16
3.3 Manajemen Kesehatan Larva.............................................................17
3.4 Pemanenan dan Distribusi Ikan.........................................................17
4. STRATEGI PEMASARAN...........................................................................18
4.1 Analisa Usaha.....................................................................................18
4.2 Strategi Produksi dan Pemasaran.....................................................19
4.3 Monitoring dan Evaluasi....................................................................19
3
1. PRA PEMIJAHAN
Ikan cupang dibutuhkan akuarium yang memiliki sekat dan ukuran minimal 15 x
15 x 15 cm, sekat tersebut bertujuan untuk memisahkan induk ikan jantan dan
ikan betina sebelum proses pemijahan. Pada ikan manfish dibutuhkan akuarium
serta undergravel untuk pemisah induk ikan zebra dan telur serta substrat media
meliputi egg stimulant yang berfungsi untuk membantu proses pembentukan dan
pakan alami maupun pakan buatan (pelet), air sebagai media hidup ikan yang
Calon induk adalah ikan – ikan yang belum matang gonad dan siap untuk
dipijahkan. Dalam pemilihan induk ada beberapa hal yang perlu diperhatikan.
mengidentifikasi histori dan asal lokasi dari indukan ikan yang akan digunakan.
Induk – induk yang berasal dari luar negeri haruslah memiliki Sertificate of Origin
untuk mengetahui asal induk ikan. Induk ikan yang berasal dari luar daerah juga
4
harus memiliki sertifikat yang menandakan induk ikan telah lolos pemeriksaan
dari Balai Karantina Ikan dan Pengendalian Mutu (BKIPM). Induk ikan yang
penyakit dan mematikan jamur serta parasit yang melekat pada ikan. Induk yang
akan digunakan untuk proses pemijahan perlu diperhatikan ciri – cirinya baik
dalam proses pembenihan dan sebelum proses pemjahan. Pada proses ini
gonad, dan pertumbuhan. Pakan yang diberikan pada calon induk umumnya
kandungan protein dan vitamin menjadi faktor penting dalam proses pematangan
gonad ikan (pematangan sperma pada jantan dan pembentukan telur pada
memiliki beberapa sifat makan, yakni diurnal (pagi hari) dan nokturnal (malam
hari). Waktu pemberian pakan sebaiknya dilakukan secara teratur dan terjadwal
agar timbul kebiasaan pada ikan. Jenis pakan yang diberikan juga perlu
menyesuaikan kebiasaan makan ikan. Beberapa jenis ikan memiliki sifat makan
pembuangan energi secara berlebihan. Pada ikan cupang, ikan zebra, dan ikan
5
Manajemen kualitas air pada media pemeliharaan induk ikan merupakan
salah satu aspek penting dalam proses pemijahan ikan yang meliputi suhu, pH,
dan oksigen terlarut. Suhu merupakan faktor terpenting dimana perlu adanya
penyesuaian suhu pada media hidup dengan suhu hidup ikan di lingkungan
aslinya. Suhu yang baik bagi ikan cupang berkisar 25 - 28°C, ikan manfish 27-
29°C, dan ikan zebra 24-28°C. Nilai pH pada media pemeliharaan akan
berpengaruh pada aktivasi enzim pada tubuh ikan yang dipelihara, nilai pH yang
baik pada ikan cupang 6.5 – 7.5, ikan manfish 6 – 8.5, dan ikan zebra 6.5 – 7.
Nilai oksigen terlarut merupakan salah satu aspek penting karena berperan
sebagai perombak energi pada proses metabolisme, nilai oksigen terlarut yang
baik pada ikan zebra, ikan cupang, dan ikan manfish berkisar antara 6 – 8,5
ppm.
Pemilihan calon induk diawali dengan pemilihan induk betina dan induk
jantan, langkah selanjutnya memilih calon indukan yang telah matang gonad.
Induk yang telah matang gonad dapat diamati melalui ciri fisik (morfologi)
maupun ciri fisiologis. Perbedaan Induk Cupang dapat dilihat pada Gambar 1.
Ciri-ciri ikan cupang betina meliputi warna tubuh yang pudar, tubuh yang relatif
lebih kecil dan pada bagian perut terlihat buncit, ekor dan sirip pendek, serta
gerakannya yang lebih lamban. Ciri – ciri ikan cupang betina yang telah siap
untuk dipijahkan adalah telah mencapai usia 4 bulan, bentuk badan membulat,
gerakannya menjadi lambat dan terdapat bintik putih pada bagian urogenital. Ciri
– ciri ikan cupang jantan meliputi warna yang terang dan cerah, tubuhnya lebih
besar, ekor dan sirip yang lebih panjang serta gerakannya yang agresif. Ciri – ciri
ikan cupang jantan yang telah siap untuk dipijahkan telah berusia lebih dari 4
bulan, terdapat bintik hitam pada sirip dorsal atau sirip punggung, membuat
6
gelembung yang menandakan ikan tersebut telah nyaman pada perairan dan
Induk ikan manfish dapat dilihat pada Gambar 2 dan Gambar 3. Ciri – ciri
ikan manfish jantan dapat dilihat pada dari bentuk tubuh yang bulat dan lebih
besar dari betina, pada bagian dahi sedikit menonjol, terdapat percabangan pada
bagian sirip depan dan bagian urogenital terlihat bintik putih kecil. Ciri – ciri ikan
manfish betina dapat dilihat dari bentuk tubuh yang runcing dan lebih kecil dari
ikan jantan, pada bagian dahi tidak ada tonjolan dan cenderung lurus, tidak
terdapat percabangan pada bagian sirip depan dan pada bagian urogenital
terdapat bintik putih dan menonjol. Ikan manfish yang matang gonad dicirikan
dengan kedua ikan jantan dan betina akan secara bergantian membersihkan
substrat untuk meletakkan telur. Pada ikan manfish jantan yang sudah matang
gonad dicirikan pada warna tubuh yang semakin cerah. Pada ikan manfish betina
yang sudah matang gonad dicirikan pada perut yang berukuran lebih besar.
7
Gambar 2. Ikan Manfish Jantan dan Betina
Induk ikan zebra dapat dilihat pada Gambar 4. Ciri – ciri ikan zebra jantan
dapat dilihat dari bentuk tubuh yang lebih ramping dan panjang warna pada ikan
8
jantan relatif lebih cerah dari ikan betina. Ciri – ciri ikan zebra betina dapat dilihat
dari bentuk tubuh yang lebih bulat pada bagian perut. Pada ikan zebra jantan
yang sudah matang gonad dicirikan dengan gerakan yang gesit dan warna yang
cerah. Pada ikan zebra betina matang gonad dicirikan pada bentuk perut yang
yang meliputi fitoplankton, zooplankton, dan benthos. Pakan alami dari jenis
fitoplankton meliputi chlorella (Gambar 5) dan spirullina (Gambar 6). Pakan alami
dari jenis zooplankton meliputi daphnia (Gambar 7), moina (Gambar 8), dan
artemia (Gambar 9). Pakan alami dari jenis benthos meliputi cacing sutra
(Gambar 10), cacing dara (Gambar 11) dan microworm (Gambar 12 dan Gambar
13). Pakan alami umumnya diberikan pada ikan fase larva hingga juvenil. Pakan
alami memiliki kandungan karbohidrat, lemak, protein, asam amino serta mineral
yang sesuai dengan kebutuhan larva ikan. Pakan alami sangat penting dalam
9
ikan membutuhkan kandungan nutrisi yang tinggi dan memiliki ukuran yang
Gambar 5. Chlorella
Gambar 6. Spirulina
10
11
Gambar 7. Daphnia (Kutu Air Raksasa)
Gambar 9. Artemia
12
Gambar 10. Cacing Sutra
13
Gambar 13. Microworm (perbesaran)
14
2. PROSES PEMIJAHAN
Pemijahan dapat dilakukan dengan tiga cara, yaitu secara alami, semi alami, dan
cara tidak diberikan rangsangan apapun kepada induk ikan. Pemijahan semi
melibatkan campur tangan manusia baik berupa penambahan hormon dan juga
proses stripping. Pada ikan hias, umumnya kegiatan pemijahan dilakukan secara
pematangan gonad.
Sifat Pemijahan pada ikan umumnya terdiri dari sistem pemijahan massal
dan tunggal. Pemijahan massal adalah jenis pemijahan yang dilakukan dengan
memasukan lebih dari satu pasangan ikan ke dalam satu wadah pemijahan.
menggunakan 1 induk betina dan 1 induk jantan di dalam satu wadah pemijahan.
Pada ikan zebra, sistem pemijahan yang dapat diterapkan adalah sistem
pemijahan massal. Pada ikan cupang dan ikan manfish, sistem pemijahan yang
pada sore hingga dini hari. Pada ikan cupang, zebra dan manfish, waktu
15
untuk membantu pembuatan sarang dan mencegah gelembung pecah. Pada
ikan zebra dibutuhkan substrat berupa potongan paralon dan pot bata untuk
memicu ikan zebra untuk memijah dan undergravel untuk pemisah antara induk
ikan zebra dan telur zebra agar induk zebra tidak memakan telurnya. Pada
Kualitas air sangat menentukan dalam proses pemijahan. Kualitas air yang
diharapkan pada media pemijahan harus sesuai dengan kualitas air pada habitat
asli ikan. Parameter kualitas air yang umumnya perlu diperhatikan adalah suhu,
pH, dan oksigen terlarut. Suhu berpengaruh pada proses pemijahan karena
berkaitan dengan proses metabolisme ikan, kisaran suhu yang tepat untuk
proses pemijahan pada ikan zebra adalah 25-28oC pada ikan cupang adalah 25-
27oC, dan pada ikan manfish adalah 28-30oC Nilai pH juga sangat menentukan
proses aktivasi enzim dalam tubuh ikan, nilai pH optimum untuk pemijahan ikan
zebra adalah 6,5 – 7,5, ikan cupang adalah 7-8, dan pada ikan manfish adalah 7-
8,5. Nilai oksigen terlarut penting dalam proses pembenihan ikan karena
menyangkut transfer energi pada tubuh ikan, nilai oksigen terlarut pada ikan
zebra adalah 5-7,5 ppm, pada ikan cupang adalah 5-8 ppm, dan pada ikan
Telur – telur dari hasil pemijahan umumnya dibiarkan karena ikan cupang
jantan akan memunguti telur yang jatuh menggunakan mulut karena sifat telur
ikan cupang adalah tenggelam. Lalu telur telur tersebut diletakkan pada busa
yang sudah dipersiapkan oleh pejantan. Telur akan melekat dan disimpan pada
dalam gelembung yang sudah dibuat. Peristiwa ini akan berlangsung beberapa
kali selama beberapa menit sampai pada akhirnya betina kehabisan telur dalam
perutnya. Telur ikan cupang akan menetas setelah 48 – 72 jam setelah memijah.
16
Pada ikan zebra, setelah telur keluar dan berada di dasar media
pemijahan, induk ikan zebra, undergravel dan substrat diangkat dan dipindahkan.
Telur ikan zebra memiliki sifat tenggelam dan akan menetas pada rentang waktu
24 – 36 jam setelah waktu pemijahan. Pada ikan manfish, telur ikan manfish
yang bersifat adesif akan melekat pada media potongan paralon atau substrat
yang telah disediakan. Telur kemudian akan menetas 48-72 jam setelah proses
pemijahan.
Telur ikan diketahui relatif rentan terhadap serangan jamur akuatik. Secara
alamiah ini akan menyerang telur-telur yang tidak subur (mati). Meskipun
demikian, tidak tertutup kemungkinan jamur ini pun akan menyebar dan
menyerang telur-telur subur (sehat). Telur yang diserang jamur biasanya akan
sebagai hifa jamur berwarna putih. Sering disalahartikan bahwa telur-telur yang
berwarna putih atau opak adalah telur meskipun tidak dijumpai adanya hifa. Hal
ini tentu saja tidak tepat. Pada dasarnya beberapa buah telur bisa saja berwarna
putih saat dikeluarkan. Telur transparan yang tidak subur baru akan berubah
menjadi putih dalam waktu 24 jam, tapi jamur tidak akan segera menginfeksi.
17
3. PASCA PEMIJAHAN
rentang waktu 2-3 jam sekali. Pemberian pakan umumnya dilakukan pada pagi-
sore hari atau sesuai dengan kebiasaan makan ikan. Larva ikan diberi pakan
pada jam 07.30, 10.00, 12.30, 14.30 dan 17.30 dengan dosis 10% dari bobot
populasi larva hal ini disebabkan karena kebutuhan energi larva diperuntukan
juga perlu disesuaikan dengan bukaan mulut larva. Larva berusia 1-2 hari tidak
perlu diberi pakan karena masih memiliki simpanan kuning telur pada tubuhnya.
Larva yang simpanan kuning telurnya sudah mulai habis kemudia diberi pakan
sesuai dengan bukaan mulut larva. Larva berusia 3-7 hari dapat diberi pakan
berupa chlorella dan moina. Larva yang mulai terlihat cukup besar atau berusia
diatas satu minggu dapat diberi pakan berupa moina, anakan daphnia, atau
cacing sutra yang dicacah. Setelah berusia lebih dari 14 hari, larva dapat diberi
pakan berupa daphnia atau cacing sutra dan bisa juga dilatih untuk pakan pelet.
Cara pemberian pakan pada larva dapat dilakukan dengan cara adlibitum atau
Secara umum kualitas air pada larva lebih perlu diperhatikan karena larva
memiliki tingkat ketahanan yang lebih rendah pada perubahan kualitas air
dibandingnkan dengan ikan dewasa. Penyiponan dilakukan setiap dua hari sekali
atau ketika media pemeliharaan dirasa sudah mulai kotor. Langkah selanjutnya
pemeliharaan.
18
3.3 Manajemen Kesehatan Larva
Ikan yang sakit umumnya memiliki gejala cenderung sering untuk naik ke
diri dari ikan-ikan lain, memiliki nafsu makan yang rendah serta sering
gejala klinis yang diperlihatkan oleh ikan yang sakit meliputi warna tubuh yang
penyakit, pemberian garam grasak atau metilen biru. Fase kritis pada
pembenihan biasanya terjadi pada saat kuning telur pada larva sudah habis. Hal
ini karena larva sudah tidak memiliki persedian energi didalam tubuhnya, untuk
mengatasi hal ini biasanya pembudidaya sudah menyiapan pakan alami terlebih
ukuran atau kualitas ikan. Penyortiran ikan dilakukan saat ikan-ikan yang
umumnya juga dilakukan untuk mencegah sifat kanibalisme pada beberapa jenis
ikan. Pemanenan dilakukan pada saat ukuran ikan sudah memasuki ukuran
pasar. Pada ikan hias umunya ikan dijual berdasarkan ukuran. Pemanenan pada
ikan hias umumnya dilakukan secara parsial atau sebagian. Ikan yang telah
19
dipanen kemudia didistribusikan dengan menggunakan plastik Polietilen (PE)
20
4. STRATEGI PEMASARAN
dikerjakan dari suatu jenis usaha, dengan melihat beberapa kriteria tertentu.
Analisa usaha dalam bisnis merupakan kegiatan yang sangat penting, dari
Analisis usaha diperlukan agar biaya-biaya yang tidak penting dapat dihindari
penggunaannya tidak habis dalam satu masa produksi. Jumlah biaya ini tidak
Biaya variabel adalah biaya yang habis dalam satu kali produksi. Biaya total
merupakan gabungan dari biaya tetap dan biaya variable dalam satu kali
biaya total. Analisis Break Event Point (BEP) merupakam suatu analisis yang
perancangan keuangan, khususnya pada tingkat laba yang ingin dicapai seta
21
4.2 Strategi Produksi dan Pemasaran
proses penentuan urutan pekerjaan yang berada pada dalam satu jalur produksi
yang sama. Batch production merupakan strategi produksi yang dilakukan secara
terbatas atau tidak kontinu. Job shop merupakan strategi produksi yang
menghasilkan jumlah produk dalam jumlah rendah pada tiap-tiap jenis barang
yang diproduksi. Make To Stock adalah strategi produksi yang mertujuan untuk
Pemasaran adalah suatu sistem total dari kegiatan bisnis yang dirancang
barang yang dapat memuaskan keinginan dan mencapai pasar serta tujuan.
Pada usaha ikan hias kita harus memperhatikan strategi produksi dan
pemasaran. Kita harus bisa melihat peluang pasar ikan hias di daerah kita. Ikan
hias merupakan ikan yang hanya disukai oleh beberapa kalangan masyarakat.
Dalam menentukan jenis ikan hias yang akan kita budidayakan kita harus
Monitoring dalam budidaya ikan dapat berupa kualitas air budidaya, Kualitas
Indukan dan permintaan pasar. Kualitas air harus kita perhatikan karena kualitas
air ini yang menentukan keberhasilan proses budiaya. Indukan yang berkualitas
kita dapat mengetahui apakah induk ini masih bagus dalam proses pembenihan
atau tidak. Permintaan pasar harus diperhatikan juga karena akan menentukan
22
harga jual pada produk kita. Kita permintaan pasar besar maka kita harus
dengan apa yang telah dicapai pada akhir masa produksi. Tujuan evaluasi
dimana dengan mengetahui evaluasi usaha ini sudah sampai mana usaha kita.
Kita dapat menentukan apakah usaha kita layak dilanjutkan apa tidak. Kita juga
dapat mengerti kekurangan pada usaha kita dan diperbaiki dalam proses
produksi selanjutnya.
23