Bulan . . .
Malamku yang sunyi merindukanmu mengaji
Membacakan ayat-ayat suci
Menerangi bumiku ini
Suara adzanmu membuat lubang di dada kami
Tertutup kembali dari benci dan dendam yang bergoyang
Menghantam karang dan lautan diri.
Bulan . . .
Langitku yang sepi bergemuruh
Mendengarmu melantunkan sholawat nabi
Degub jantungku tak bosan mencari
Zikirmu menggema menggetarkan jagat raya
Memancarkan cahaya menghapus gelap
Ke dalam jiwa.
Bulan . . .
Hujanku yang kecil tak bosan memanggil
Mengucap salam dalam alunan tasbih
Hapus dosaku Tuhan yang berlebih
Doamu teguh tak tersentuh keluh
Walau seribu bayang ketakutan
Ingin berlabuh.
Bulan . . .
Petirku yang nakal gemetar mendengar
Suci janjimu kepada bintang dan kehidupan
Ibadahmu, ibadah atas nama Tuhan
Ibadah penyerahan jiwa dan badan.
Bulan . . .
Engkau, kekasih Tuhan
Yang tak pernah lupa sembahyang
Sholatmu dan ibadahmu
Hidupmu dan matimu
Hanyalah kepada Allah
Tuhan sekalian alam.
Bulan . . .
Jika pagi datang dan Engkau menghilang
Aku, akan tetap mengenangmu,
menunggumu
sepanjang malam
hingga daun-daun
ditubuhku gugur berserakan
di pangkuan Tuhan.
Anjing Penghujung Tahun
Ia tengok ke kiri
Ada sepasang sepi sedang sembahyang
Dengan khusyuk sekali
Di sebelah kanan
Ia saksikan anak kesedihan sedang merangkai doa
Buat Ibunya yang ada di surga
Email ; budi199207@yahoo.com