Anda di halaman 1dari 23

KEBIJAKAN,ESTIMASI

AKUNTANSI DAN
KESALAHAN

Fadliah Nasaruddin
PSAK - 25

• Prinsip, dasar, konvensi, peraturan dan praktik tertentu yang diterapkan entitas
Kebijakan dalam penyusunan dan penyajian LK
• Jika terjadi perubahan akuntansi maka diterapkan secara RETROSPEKTIF,
Akuntansi tetapi jika tidak praktis maka dapat diperhitungkan secara PROSPEKTIF

• Estimasi akuntansi diperlukan dalam penyusunan LK sebagai akibat dari


ketidakpastian yang melekat dalam aktivitas bisnis.
Perubahan • Estimasi dapat berubah karena adanya informasi baru atau tambahan pengalaman
Estimasi • Perubahan estimasi diperlakukan secara PROSPEKTIF pada periode perubahan,
dan periode mendatang

• Dapat terjadi dalam pengakuan, pengukuran, penyajian, atau pengungkapan unsur-unsur LK


karena adanya kesalahan aplikasi kebijakan atau kesalahan interpretasi fakta dan keadaan
yang ditemui pada tgl pelaporan.
Kesalahan • Kesalahan yang ditemui pada periode berjalan, sebelum LK diterbitkan harus diperbaiki pada
periode tsb.
• Namun jika kesalahan material terjadi pada periode sebelumnya, maka entitas harus
mengoreksi kesalahan tsb secara RETROSPEKTIF pada LK
KUALITAS LAPORAN KEUANGAN

Dapat dipahami (understandability)

Relevan (relevance)

Keandalan (reliability)

Dapat diperbandingkan (comparability)


KUALITAS LAPORAN KEUANGAN

Dapat diperbandingkan (comparability)

Entitas menerapkan kebijakan akuntansi

KONSISTEN
PSAK - 25
Kebijakan Akuntansi Perubahan Estimasi Kesalahan

• Entitas mengubah suatu kebijakan • Unsur dalam LK tidak semuanya • Dalam menyusun LK, entitas
akuntansi hanya jika perubahan diukur secara langsung, namun mungkin saja melakukan
tsb: pengukurannya dengan kesalahan.
1) Dipersyaratkan oleh PSAK diestimasi. • Laporan keuangan yang
• Penggunaan estimasi yang mengandung kesalahan material
2) Menghasilkan LK yang
rasional adalah bagian dasar tidak sesuai SAK
memberikan informasi yang
andal dan lebih relevan tentang dalam penyiapan LK • Jika kesalahan ditemukan pada
dampak transaksi, peristiwa periode LK mudah dikoreksi
• Untuk melakukan estimasi,
atau kondisi lainnya terhadap • Namun, jika kesalahan ditemukan
entitas menggunakan informasi
posisi keuangan, kinerja pada periode berikutnya
yang tersedia dan andal
keuangan, atau arus kas entitas dikoreksi dan dampaknya
diterapkan secara RETROSPEKTIF
1) pengakuan pendapatan konstruksi 1) Piutang tak tertagih
metode Cost Recovery menjadi 2) Masa manfaat, dan nilai sisa aset
yang didepresiasi/diamortisasi • Persediaan akhir dinilai terlalu
metode Persentase Penyelesaian tinggi atau sebaliknya
3) Libilitas garansi
2) entitas mengubah kebijakan akuntansi
4) Persediaan yang rusak
Penilaian Persediaan Sukarela/ 5) NW aset keuangan dan liabilitas
wajib keuangan
PERUBAHAN KEBIJAKAN AKUNTANSI

• Prosedur akuntansi umum:


PERLAKUAN AKUNTANSI
a) Tentukan pos uyang berubah akibat kebijakan
akuntansi baru.
• Ketika perubahan kebijakan akuntansi
b) Hitung dampak perubahan atas pos tersebut,
diterapkan secara RETROSPEKTIF, maka
saldo laba dan dampak pajak jika ada baik
entitas menyesuaiakan:
pajak kini maupun tangguhan.
1) Saldo awal setiap komponen ekuitas c) Buat jurnal penyesuaian terhadap pos yang
yang terpengaruh untuk periode sajian berubah dan saldo laba.
paling awal d) Sajikan laporan keuangan komparatif dengan
2) Jumlah komparatif lainnya menggunakan metode baru. Untuk Laporan
diungkapkan untuk setiap periode sajian Posisi Keuangan (LPK) sajikan LK awal
seolah-olah kebijakan akuntansi baru periode komparatif sehingga terdapat 3 LPK
tersebut sudah diterapkan sebelumnya e) Sajikan Laporan Perubahan Ekuitas (LPE)
dengan mengoreksi saldo laba dari laporan
sebelumnya dengan penyesuaian akibat dari
perubahan kebijakan akuntansi sehingga
diperoleh saldo laba setelah disesuaikan.
PERUBAHAN KEBIJAKAN AKUNTANSI

PENYAJIAN PENGUNGKAPAN

a) Sajikan laporan keuangan komparatif a) Sifat dari perubahan kebijakan akuntansi


dengan menggunakan metode baru. b) Alasan mengapa kebijakan akuntansi baru
Untuk Laporan Posisi Keuangan (LPK) memberikan informasi yang andal dan lebih
sajikan LK awal periode komparatif relevan
sehingga terdapat 3 LPK c) Jumlah penyesuaian untuk periode berjalan dan
b) Sajikan Laporan Perubahan Ekuitas (LPE) setiap periode lalu sajian, sepanjang praktis untuk
dengan mengoreksi saldo laba dari pos yang terpengaruh dan penyesuaian laba per
lembar saham.
laporan sebelumnya dengan penyesuaian
akibat dari perubahan kebijakan akuntansi d) Jumlah penyesuaian yang terkait dengan periode
sehingga diperoleh saldo laba setelah sebelumnya disajikan, sepanjang praktis.
disesuaikan. e) Keadaan yang membuat penerapan
RETROSPEKTIF tidak praktis untuk suatu peride
tertentu
CONTOH - PERUBAHAN KEBIJAKAN AKUNTANSI
Cth: 1 Jan 2016 PT. A memulai operasi usahanya. Untuk penilaian persediaan perusahaan meggunakan Metode
Rata-rata. Pada tgl 1 Jan 2018 perusahaan mengubah ke FIFO. Adapun informasi lain:
- Penjualan thn 2017 sebesar Rp 600.000.000,- dan 2018 Rp 640.000.000,-
- Beban operasi thn 2017 Rp 200.000.000,- dan thn 2018 Rp 240.000.000,-
- Persediaan dan HPP dengan menggunakan AVG dan FIFO

Persediaan Beban Pokok Penjualan


Rata-Rata (AVG) FIFO Rata-Rata (AVG) FIFO
1 Jan 2016 0 0 0 0
31 Des 2016 20.000.000 16.000.000 160.000.000 164.000.000
31 Des 2017 40.000.000 48.000.000 200.000.000 188.000.000
31 Des 20178 64.000.000 78.000.000 226.000.000 220.000.000

▪ Pajak yang dikenakan 25% otoritas pajak membolehkan perubahan ini.


▪ Saldo laba (metode rata-rata) adalah:
31 Des 2016 Rp 180.000.000
31 Des 2017 Rp 330.000.000
31 Des 2018 Rp 460.000.000
CONTOH - PERUBAHAN KEBIJAKAN AKUNTANSI

▪ Jurnal penyesuaian dibuat pada saat ▪ Dampak perubahan tsb akan


terjadinya perubahan yaitu tgl 1 meningkatkan Saldo Laba Rp
Januari 2018 atau menggunakan data 6.000.000 karena diperhitungkan pajak
31 Des 2017 25%.
▪ Pada tgl tersebut nilai persediaan ▪ Hal tsb diasumsi bahwa pajak
dengan menggunakan metode FIFO memperkenankan perubahan metode
Rp 48 juta dan metode rata-rata Rp 40 maka dampaknya ke UTANG PAJAK.
juta ▪ Sedangkan jika pajak tidak
▪ Sehingga, harus dikoreksi dengan memperkenankan metode yang baru ,
dinaikkan sebesar Rp 8 jt maka perubahan pajaknya akan
berdampak pada PAJAK
TANGGUHAN
CONTOH - PERUBAHAN KEBIJAKAN AKUNTANSI

TGL AKUN DEBET KREDIT


1/1/18 Persediaan 8.000.000
Saldo Laba 6.000.000
Utang pajak 2.000.000

▪ Berdasarkan data di atas dibuat Laporan Laba Rugi Komparatif 2018 dan 2017
dengan menggunakan metode baru
▪ Susun ulang Laporan Laba Rugi dengan menggunakan data persediaan dan beban
pokok penjualan metode baru
PT. A
Laporan Laba Rugi dan Penghasilan Komprehensif
Untuk tahun yang berakhir 31 Desember 2018
Tahun 2018 Tahun 2017
Penjualan 640.000.000 600.000.000
Beban Pokok Penjualan (220.000.000) (188.000.000)
Biaya Operasi (240.000.000) (200.000.000)
Laba Operasi 180.000.000 212.000.000
Pajak 25% (45.000.000) (53.000.000)
Laba Bersih setelah Pajak 135.000.000 159.000.000
▪ Laporan perubahan ekuitas untuk bagian Saldo Laba harus disesuaikan mulai awal tahun komparatif
sajian yaitu awal tahun 2017. Saldo Laba 1 jan 2017 harus disesuaikan dengan menggunakan metode
persediaan yang baru
▪ Selisih nilai depresiasi 1 Jan 2017 atau 31 Des 2016 sebesar Rp 4.000.000
▪ Karena pajak 25% maka penyesuaian terhadap Saldo Laba Rp 3.000.000
PT. A
Laporan Perubahan Ekuitas – Khusus untuk Saldo Laba
Untuk tahun yang berakhir 31 Desember 2018
Tahun 2018 Tahun 2017
Saldo Laba 1 Januari 2016 180.000.000
Penyesuian karena perubahan metode (3.000.000)
Saldo Laba 1 Jan 2016 disajikan kembali 336.000.000 177.000.000
Laba Bersih setelah Pajak 135.000.000 159.000.000
Saldo laba 31 Desember 471.000.000 336.000.000

PT. A
Laporan Posisi Keuangan - Parsial
Per 31 Desember 2018
2018 2017 1 Jan 2017
Aset Lancar:
Persediaan 78.000.000 48.000.000 16.000.000
Liabilitas:
Utang pajak (1.000.000) 2.000.000 3.500.000
Ekuitas:
Saldo Laba 471.000.000 336.000.000 177.000.000
PERUBAHAN ESTIMASI AKUNTANSI

• Estimasi akuntansi diperlukan dalam penyusunan LK sebagai akibat dari ketidakpastian


yang melekat dalam aktivitas bisnis.
• Estimasi yang dilakukan antara lain dalam penentuan Piutang Tidak Tertagih, NW
Instrumen Keuangan, Umur Manfaat Aset Tetap, dan Kewajiban Garansi.
• Estimasi dapat berubah karena adanya informasi baru atau tambahan pengalaman.
• Perubahan estimasi diperlakukan secara PROSPEKTIF pada periode perubahan atau
pada periode perubahan dan periode mendatang jika dampaknya lebih dari satu periode.
• Jika perubahan estimasi akuntansi mengakibatkan perubahan aset dan liabilitas, atau
terkait dengan suatu item ekuitas, maka perubahan estimasi tsb diakui dengan
menyesuaikan jumlah tercatat aset, liabilitas, atau ekuitas terkait pada periode perubahan.
PERUBAHAN ESTIMASI AKUNTANSI

PERLAKUAN AKUNTANSI PENYAJIAN PENGUNGKAPAN

• Dampak perubahan estimasi • Perubahan estimasi • Perubahan estimasi menyebabkan


akuntansi, diakui secara menyebabkan perubahan perubahan nilai, sehingga akan
mempengaruhi daya banding LK.
PROSPEKTIF dalam Laporan nilai yang diakui dalam Untuk itu pengungkapan dalam CALK
Laba Rugi (LLR) pada: beban atau pendapatan. diperlukan sehingga pemakai dapat
mempertimbangkan perubahan tsb
a) Periode perubahan, jika • Pos yang mengalami dalam melakukan analisis LK.
dampak perubahan hanya perubahan akan disajikan • Entitas mengungkap sifat dan jumlah
pada periode itu, mis: berdasarkan dasar perubahan estimasi yang berdampak
perubahan penyisihan perhitungan estimasi baru. pada periode berjalan atau
piutang. diperkirakan akan berdampak pada
• Ketika disajikan LK periode mendatang.
b) Periode perubahan dan komparatif, pos yang • Jika dampak pada periode
periode mendatang, jika berubah tidak perlu mendatang tidak diungkapkan
perubahan berdampak diterapkan untuk periode karena estimasinya tidak praktis,
pada keduanya. Mis: komparatifnya maka entitas mengungkap hal itu.
perubahan masa manfaat,
dan nilai sisa aset.
CONTOH - PERUBAHAN ESTIMASI AKUNTANSI
• Suatu entitas memiliki mesin yang dibeli pada tgl 1 Jan 2017 seharga Rp 100.000.000,- Mesin tersebut diperkirakan
memiliki umur manfaat 10 tahun dengan nilai sisa Rp 10.000.000,-
• Pada tgl 1 Jan 2020 terjadi perubahan estimasi, dimana umur manfaat manfaat mesin diperkirakan masih tersisa
10 tahun lagi dan tanpa nilai sisa.
• Tarif pajak 25%

Jawab:
Dengan menggunakan metode garis lurus, jumlah tercatat mesin sebelum penyusutan tanggal 1 Jan 2020

Jumlah tercatat setelah depresiasi 31 Desember 2019


Harga Perolehan 100.000.000 = Rp 100.000.000 – (3 x Rp 9.000.000)
Estimasi Nilai Sisa 10.000.000 = Rp 73.000.000,-
Jumlah terdepresiasi 90.000.000
Estimasi Umur Manfaat 10 Jumlah tercatat setelah depresiasi 31 Desember 2020
= Rp 73.000.000 /10
Depresiasi per tahun 9.000.000
= Rp 7.300.000,-

Tidak diperlukan penyesuaian untuk pencatatan tahun sebelumnya, Karena perubahan estimasi diperlakukan
PROSPEKTIF, Namun jika dampak perubahan tsb dianggap signifikan, entitas dapat mengungkapkan efek
dari perubahan beban depresiasi terhadap laba perish periode terpengaruh
CONTOH - PERUBAHAN ESTIMASI AKUNTANSI

TGL AKUN DEBET KREDIT


31/12/2020 Beban Depresiasi 7.300.000
Akumulasi Depresiasi 7.300.000

Beban Pajak Tangguhan 425.000


Liabilitas Pajak Tangguhan 425.000
(Depresiasi menurut pajak – depresiasi setelah
perubahan Rp 9.000.000 – Rp 7.300.000) x 25%

LAPORAN KEUANGAN KOMPARATIF


2020 2020
AKUN 2019
Estimasi baru Estimasi Lama
Mesin 100.000.000 100.000.000 100.000.000
Akumulasi Depresiasi 34.300.000 27.000.000 36.000.000
Mesin - Neto 65.700.000 73.000.000 64.000.000

Beban Depresiasi 7.300.000 9.000.000 9.000.000


KESALAHAN

• Dalam menyusun LK, entitas mungkin saja melakukan kesalahan.


• Oleh sebab itu harus kesalahan tersebut harus di KOREKSI.
• Jika kesalahan tsb ditemukan pada periode berikutnya, maka pos tsb tetap harus dikoreksi
dan dampaknya diterapkan secara RETROSPEKTIF.
• Kesalahan dalam pencatatan akuntansi ada yang bersifat counterbalancing (kesalahan yang
akan terkoreksi dengan sendirinya) pada periode berikutnya, sehingga tanpa dibuat jurnal
koreksi, kesalahan ini tidak berdampak pada saldo laba periode berikutnya
• Mis; kesalahan persediaan akhir 2015 terlalu tinggi, maka kesalahan ini menyebabkan HPP
terlalu rendah laba dan saldo laba terlalu tinggi. Persediaan akhir 2015 menjadi awal 2016
HPP terlalu tinggi laba dan saldo laba terlalu rendah.
• Nilai saldo laba terlalu tinggi pada 2015 akan terkoreksi dengan saldo laba terlalu rendah
pada 2016
KESALAHAN
PERLAKUAN AKUNTANSI

• Entitas mengoreksi kesalahan material pada


periode lalu secara RETROSPEKTIF pada LK ▪ jika penyajian secara retrospektif tidak
lengkap yang diterbitkan setelah praktis, maka entitas menyajikan aset,
ditemukannya dengan: liabilitas, dan ekuitas untuk periode paling
awal ketika penyajian kembali retrospektif
a) Menyajikan kembali jumlah komparatif adalah praktis.
periode lalu ketika kesalahan itu terjadi,
▪ Jika dampak akumulasi Retrospektif
atau .
kesalahan periode lalu tidak praktis, maka
b) Jika kesalahan terjadi sebelum periode entitas menyajikan informasi komparatif
lalu yang paling awal, maka entitas untuk mengoreksi kesalahan secara
menyajikan kembali saldo awal aset, Prospektif pada tanggal praktis paling
liabilitas, dan ekuitas untuk periode lalu awal.
sajian paling awal.
KESALAHAN
PENYAJIAN PENGUNGKAPAN

❑ Koreksi kesalahan akan langsung disesuaikan 1) Sifat kesalahan periode lalu


pada pos dikoreksi, sehingga tidak ada
penyajian khusus untuk pos tersebut. 2) Jumlah koreksi untuk setiap periode sajian,
untuk setiap item yang terpengaruh dan LPS
❑ Dampak dari koreksi terkait dengan saldo laba (Laba per Saham) dasar atau LPS dilusian.
periode sebelumnya akan dikoreksi dan
disajikan dalam Laporan Perubahan Ekuitas 3) Jumlah koreksi pada awal periode sajian paling
(LPE). awal

❑ Pada bagian saldo laba di LPE, saldo laba awal 4) Jika penyajian kembali retrospektif tidak
periode yang telah dilaporkan, disesuaikan praktis, keadaan yang membuat keberadaan
dengan dampak koreksi kesalahan untuk kondisi itu dan penjelasan bagaimana dan
mendapatkan saldo laba awal setelah sejak kapan kesalahan telah dikoreksi
disesuaikan.
CONTOH - KESALAHAN

• Thn 2016 PT. A menemukan kesalahan pencatatan beban


depresiasi bangunan thn 2015 Rp 60.000.000
• Dalam perhitungan pajak terutang perusahaan telah memasukkan
nilai beban depresiasi ini
• Laba sebelum beban depresiasi Rp 300.000.000,- pajak 25%.
Saldo laba per 31 Des 2016 Rp 900.000.000 dan laba bersih
Rp 300.000.000,-
• Dampak kesalahan sebelum dan sesudah koreksi kesalahan
PT. A
LAPORAN POSISI KEUANGAN
Per 31 Desember 2015
Tanpa Kesalahan Dengan Kesalahan
Laba sebelum beban depresiasi 300.000.000 300.000.000
Beban Depresiasi 60.000.000 -
Laba sebelum pajak 240.000.000 300.000.000
Pajak Kini 60.000.000 60.000.000
Pajak Tangguhan - 15.000.000
Total beban pajak 60.000.000 75.000.000
Laba Bersih 180.000.000 225.000.000
Pada saat membuat kesalahan, perusahaan sudah mencatat beban pajak tangguhan, karena pajak telah mengakui
beban ini dalam perhitungan pajak terutang

JURNAL
Tanpa Kesalahan Dengan Kesalahan
TGL AKUN
Debet Kredit Debet Kredit
Beban Depresiasi 60.000.000 -
Akumulasi Depresiasi 60.000.000 -

31/12/15 Beban Pajak 60.000.000 75.000.000


Utang Pajak 60.000.000 60.000.000
Liabilitas Pajak Tangguhan 15.000.000
Untuk mengoreksi pencatatan salah yang telah dilakukan, dibuat JURNAL KOREKSI

JURNAL
AKUN DEBET KREDIT
Liabilitas Pajak Tangguhan 15.000.000
Saldo Laba 45.000.000
Akumulasi Depresiasi 60.000.000

PT. A
LAPORAN PERUBAHAN EKUITAS – Khusus untuk Saldo Laba
Per 31 Desember 2015
Saldo Laba 1 Jan 2014 900.000.000
Koreksi kesalahan 60.000.000
Pengaruh Pajak 15.000.000 (45.000.000)
Saldo Laba 1 Januari 2014 855.000.000
Laba Bersih 300.000.000
Saldo Laba 31 Desember 1.155.000.000

Anda mungkin juga menyukai