Plaxis82 Indonesian 1-Latihan Unlocked PDF
Plaxis82 Indonesian 1-Latihan Unlocked PDF
Manual Latihan
DAFTAR ISI
DAFTAR ISI
1 Pendahuluan.................................................................................................1-1
i
MANUAL LATIHAN
ii PLAXIS Versi 8
PENDAHULUAN
1 PENDAHULUAN
PLAXIS adalah sebuah paket program yang disusun berdasarkan metode elemen hingga
yang telah dikembangkan secara khusus untuk melakukan analisis deformasi dan
stabilitas dalam bidang rekayasa geoteknik. Prosedur pembuatan model secara grafis
yang mudah memungkinkan pembuatan suatu model elemen hingga yang rumit dapat
dilakukan dengan cepat, sedangkan berbagai fasilitas yang tersedia dapat digunakan
untuk menampilkan hasil komputasi secara mendetil. Proses perhitungannya sendiri
sepenuhnya berjalan secara otomatis dan didasarkan pada prosedur numerik yang
handal. Konsep ini memungkinkan para pemula untuk dapat menggunakan paket
program ini hanya dengan mengikuti beberapa jam pelatihan saja.
Manual Latihan ini disusun dengan tujuan untuk membantu para pemula menjadi
terbiasa dengan program PLAXIS. Latihan-latihan dalam modul ini membahas berbagai
aplikasi praktis yang menarik dan meliputi penggunaan hampir seluruh fitur yang
tersedia dalam program. Walaupun demikian, pemodelan tanah dibatasi hanya pada
model Mohr-Coulomb saja. Para pengguna PLAXIS diharapkan telah mempunyai
pemahaman dasar mengenai mekanika tanah dan dapat bekerja dalam lingkungan sistem
operasi Windows. Sangat disarankan agar para pengguna mengikuti seluruh latihan
dalam modul ini sesuai dengan urutannya. Latihan-latihan ini juga tersedia dalam folder
latihan yang terdapat dalam sub-direktori program PLAXIS dan dapat digunakan untuk
membandingkan hasil analisis dari latihan-latihan yang telah dikerjakan.
Manual Latihan tidak membahas latar belakang teori dari metode elemen hingga, dan
tidak menjelaskan berbagai pemodelan tanah yang tersedia di dalam program. Berbagai
pemodelan tanah dibahas dalam Manual Model Material, sedangkan latar belakang teori
diberikan dalam Manual Dasar Teori. Untuk keterangan lengkap mengenai fitur-fitur
yang tersedia dalam program, dapat ditemukan dalam Manual Acuan. Selain
keseluruhan modul pedoman secara lengkap, berbagai pelatihan dilakukan secara
berkala di berbagai tempat di seluruh dunia untuk saling berbagi pengalaman dan
informasi mengenai penggunaan program ini.
1-1
MANUAL LATIHAN
2 MEMULAI PROGRAM
Bab ini menerangkan beberapa notasi dan prosedur dasar mengenai bagaimana
memasukkan data dalam PLAXIS. Dalam manual ini, pilihan-pilihan menu dan jendela
khusus dalam program akan dicetak dalam Huruf miring. Jika ada tombol pada papan
ketik atau tombol pada layar yang perlu ditekan, maka akan diindikasikan dengan nama
tombol di dalam kurung tajam (misalnya tombol <Enter>).
Langkah instalasi program dapat dilihat pada bagian Informasi Umum dalam manual ini.
Untuk setiap proyek baru yang akan dianalisis, penting untuk terlebih dahulu membuat
model geometri. Sebuah model geometri adalah representasi 2D (dua dimensi) dari
model tiga dimensi sesungguhnya, dan terdiri dari komponen titik, komponen garis serta
komponen klaster. Sebuah model geometri yang lengkap akan meliputi massa tanah
yang dapat dibagi menjadi lapisan-lapisan tanah yang berbeda, elemen-elemen
struktural, tahapan-tahapan konstruksi serta pembebanan. Ukuran model harus dibuat
cukup besar sedemikian rupa sehingga batas-batas model tidak mempengaruhi hasil dari
permasalahan yang dianalisis. Tiga buah komponen utama dalam model geometri
dijelaskan dengan lebih detil berikut ini.
Titik :
Titik-titik akan menjadi awal dan akhir dari garis. Titik-titik juga dapat
digunakan untuk menempatkan jangkar, beban terpusat, jenis perletakan dan
untuk penghalusan jaring elemen secara lokal atau setempat.
Garis :
Garis-garis berfungsi untuk mendefinisikan batas fisik dari suatu geometri,
perbatasan model dan diskontinuitas yang mungkin terdapat dalam model
seperti dinding atau pelat, batas dari lapisan tanah yang berbeda atau batas dari
tahapan-tahapan konstruksi. Sebuah garis dapat memiliki beberapa fungsi dan
sifat yang berbeda sekaligus.
Klaster :
Klaster merupakan suatu bidang yang dibatasi oleh beberapa garis dan
membentuk suatu poligon tertutup. PLAXIS secara otomatis akan mengenali
klaster berdasarkan posisi dari garis-garis geometri yang dibuat. Dalam setiap
klaster sifat tanah adalah homogen, sehingga klaster-klaster dapat dianggap
2-1
MANUAL LATIHAN
Elemen :
Saat proses penyusunan jaring elemen, setiap klaster dibagi-bagi menjadi
elemen-elemen segitiga. Sebuah pilihan dapat diambil antara elemen dengan
15 buah titik nodal dan elemen dengan 6 buah titik nodal. Elemen 15 titik nodal
sangat berguna untuk menghasilkan perhitungan tegangan dan beban runtuh
yang akurat. Di lain pihak, elemen dengan 6 titik nodal dapat dipilih untuk
melakukan proses perhitungan yang singkat. Dengan menganggap distribusi
elemen yang sama (misalnya pada pembuatan jaring elemen standar yang
kasar), maka perlu dipahami bahwa jaring elemen yang terdiri dari elemen-
elemen 15 titik nodal sebenarnya jauh lebih halus serta jauh lebih fleksibel
dibandingkan jaring elemen yang dibentuk oleh elemen-elemen 6 titik nodal,
tetapi proses perhitungan akan membutuhkan waktu yang lebih lama. Selain
elemen-elemen segitiga yang umumnya digunakan untuk membentuk model
dari lapisan tanah, elemen pelat, elemen geogrid serta elemen antarmuka yang
kompatibel dapat digunakan untuk memodelkan perilaku struktural maupun
interaksi tanah-struktur.
Titik Nodal :
Sebuah elemen dengan 15 titik nodal akan terdiri dari 15 titik nodal dan sebuah
elemen segitiga dengan 6 titik nodal didefinisikan dengan 6 titik nodal.
Penyebaran titik-titik nodal dalam suatu elemen baik pada elemen 15 titik nodal
maupun pada elemen 6 titik nodal ditunjukkan pada Gambar 2.1. Elemen-
elemen yang bersebelahan akan saling menyatu pada titik-titik nodal milik
bersama (common nodes). Dalam proses perhitungan elemen hingga,
perpindahan (ux dan uy) yang terjadi dihitung pada setiap titik nodal. Titik-titik
nodal yang ingin ditinjau dapat dipilih terlebih dahulu untuk penggambaran
kurva beban-perpindahan.
Titik Tegangan :
Berbeda dengan perpindahan yang dihitung pada titik nodal, tegangan dan
regangan yang terjadi dihitung pada setiap titik integrasi Gauss yang disebut
sebagai titik tegangan. Sebuah elemen 15 titik nodal memiliki 12 buah titik
tegangan seperti ditunjukkan pada Gambar 2.1a, sedangkan elemen 6 titik
nodal memiliki 3 buah titik tegangan seperti ditunjukkan pada Gambar 2.1b.
Titik-titik tegangan yang ingin ditinjau juga dapat dipilih terlebih dahulu untuk
penggambaran lintasan tegangan maupun kurva tegangan-regangan.
Di dalam PLAXIS, masukan dapat dibentuk dengan menggunakan mouse maupun dengan
menggunakan papan ketik. Secara umum, dapat dibedakan empat buah jenis masukan
sebagai berikut :
Masukan obyek geometri (misalnya saat menggambar lapisan tanah)
Masukan teks (misalnya saat memasukkan nama proyek)
Masukan angka (misalnya saat memasukkan berat isi tanah)
Masukan pilihan (misalnya saat memilih pemodelan tanah)
Umumnya mouse digunakan untuk menggambar dan memilih, sedangkan papan ketik
digunakan saat memasukkan teks dan angka.
2-3
MANUAL LATIHAN
sebelumnya ke titik yang baru ini. Penggambaran garis diakhiri dengan menekan tombol
sekunder mouse (tombol kanan), atau dengan menekan tombol <Esc> pada papan ketik.
Radio button :
Dalam jendela dengan radio button hanya satu pilihan saja yang dapat
diaktifkan atau dipilih. Pilihan aktif diindikasikan dengan sebuah titik atau
lingkaran berwarna hitam di dalam lingkaran berwarna putih di depan setiap
pilihan. Pemilihan dilakukan dengan menekan tombol utama mouse di dalam
lingkaran putih atau dengan menggunakan tombol anak panah ke atas dan ke
bawah pada papan ketik. Saat mengubah dari satu pilihan ke pilihan yang lain
maka pilihan yang lama secara otomatis tidak akan aktif lagi. Sebuah contoh
dari radio button ditunjukkan dalam Gambar 2.3. Pada contoh dalam
Gambar 2.3 jenis Distribusi tekanan air pori dipilih pada Garis freatik global.
Check box :
Dalam jendela dengan check box lebih dari satu pilihan dapat diaktifkan atau
dipilih secara bersamaan. Pilihan yang aktif diindikasikan dengan tanda check
atau tick mark dalam kotak berwarna putih. Pemilihan dilakukan dengan
2-5
MANUAL LATIHAN
menekan tombol utama mouse di dalam kotak putih atau dengan menekan spasi
pada papan ketik. Klik pada pilihan yang telah aktif akan menonaktifkan
pilihan tersebut. Sebuah contoh dari tiga buah check box ditunjukkan dalam
Gambar 2.4
Combo box :
Sebuah combo box digunakan untuk menentukan suatu pilihan dari daftar
pilihan yang telah tersedia. Sebuah contoh dari jendela dengan combo box
ditunjukkan dalam Gambar 2.5. Setelah tanda panah ▼ di sebelah kanan di-klik
dengan mouse, sebuah daftar pilihan (pull down list) akan muncul berisi
pilihan-pilihan yang tersedia. Combo box mempunyai fungsi yang sama dengan
suatu kelompok dari radio button, tetapi dalam bentuk yang lebih ringkas.
Gambar 2.6 Kontrol halaman (page control) dan lembar-tab (tab sheet)
Kotak kelompok
Kotak kelompok adalah kotak dengan sebuah judul. Kotak ini digunakan untuk
masukan-masukan klaster yang memiliki fitur-fitur serupa. Dalam Gambar 2.6,
lembar-tab aktif memuat tiga buah kotak kelompok bernama Kekakuan,
Kekuatan dan Alternatif.
2-7
MANUAL LATIHAN
sehingga model geometri dapat termuat dengan baik dalam bidang gambar. Sistem
sumbu global positif adalah sumbu x mengarah ke kanan, sumbu y mengarah ke atas dan
sumbu z mengarah ke pengguna.
Model geometri 2 dimensi dalam PLAXIS dibuat dalam bidang x-y. Sumbu z hanya
digunakan untuk keluaran tegangan saja. Kiri adalah koordinat x terkecil dari model,
Kanan adalah koordinat x terbesar dari model, Bawah adalah koordinat y terkecil dari
model dan Atas adalah koordinat y terbesar dari model.
Dalam praktek, bidang gambar yang terbentuk berdasarkan nilai-nilai yang diberikan
akan mempunyai dimensi yang lebih besar daripada nilai-nilai yang dimasukkan dalam
keempat spin edit tersebut. Hal ini terjadi akibat PLAXIS secara otomatis menambahkan
sedikit marjin pada ukuran bidang gambar dan akibat perbedaan rasio lebar terhadap
tinggi antara nilai-nilai yang dimasukkan dan ukuran layar.
Menu utama
Mistar
Mistar
Bidang gambar
Koordinat pusat
Masukan manual
Indikator posisi kursor
2-9
MANUAL LATIHAN
Menu utama :
Menu utama memuat seluruh pilihan yang tersedia dari toolbar-toolbar, serta
beberapa pilihan lain yang jarang digunakan.
Toolbar (Umum) :
Toolbar ini memuat tombol-tombol untuk aktivitas umum seperti aktivitas yang
berhubungan dengan berkas, pencetakan, zooming (memperbesar atau
memperkecil obyek) ataupun untuk pemilihan obyek. Toolbar ini juga memuat
tombol-tombol untuk menjalankan sub-program lainnya (Perhitungan, Keluaran,
Kurva).
Toolbar (Geometri)
Toolbar ini memuat tombol-tombol untuk aktivitas khusus yang berhubungan
dengan pembuatan model geometri. Tombol-tombol ini disusun secara berurutan,
sedemikian rupa sehingga pembuatan geometri dengan mengikuti tombol-tombol
tersebut dari kiri ke kanan akan menghasilkan suatu model geometri yang
lengkap.
Mistar :
Pada sisi kiri dan sisi atas dari bidang gambar terdapat mistar yang menunjukkan
koordinat x dan y dari model geometri. Mistar ini secara langsung akan
menunjukkan dimensi dari geometri.
Bidang gambar :
Bidang gambar adalah area gambar dimana model geometri dibuat. Bidang
gambar dapat digunakan sama seperti program untuk menggambar lainnya.
Barisan teratur atau grid dari titik-titik kecil pada bidang gambar dapat digunakan
sebagai bantuan untuk menggambar dengan tepat pada posisi-posisi tertentu
sesuai dengan grid tersebut.
Koordinat pusat :
Jika koordinat pusat atau salib sumbu berada dalam rentang dimensi yang
ditentukan maka pusat koordinat tersebut akan digambarkan sebagai sebuah
lingkaran kecil dengan sumbu-x dan sumbu-y diindikasikan oleh anak panah.
Masukan manual :
Jika penggambaran dengan menggunakan mouse tidak dapat memberikan tingkat
ketepatan yang diinginkan maka baris Masukan manual dapat digunakan. Nilai
kedua koordinat x dan y dapat diketikkan langsung disini dengan memberikan
spasi diantaranya. Masukan secara manual juga dapat digunakan untuk
menentukan koordinat baru untuk suatu titik tertentu atau merujuk pada titik
geometri tertentu dengan memasukkan nomor titik tersebut.
Garis Sendi dan Geogrid Jangkar nodal Perancang Jepit rotasi Beban merata Beban terpusat Set data Penentuan
geometri pegas rotasi ke nodal terowongan (pelat) sistem A sistem A material kondisi awal
Pelat Antarmuka Jangkar Jepit Perpindahan Beban merata Beban terpusat Drainase Sumur Susun jaring
ujung tetap standar tertentu sistem B sistem B elemen hingga
Untuk kedua toolbar, nama dan fungsi dari tiap tombol akan ditampilkan setelah
meletakkan posisi kursor pada tombol tertentu selama kurang-lebih satu detik; sebuah
petunjuk akan muncul dalam sebuah kotak berwarna kuning di bawah tombol yang
bersangkutan. Petunjuk-petunjuk yang tersedia untuk kedua toolbar ditunjukkan dalam
Gambar 2.10. Dalam Manual Latihan ini, tombol-tombol akan disebut sesuai dengan
petunjuk yang bersangkutan.
Bantuan dapat ditampilkan oleh pengguna dengan menekan tombol <F1> pada papan
ketik. Bantuan ini akan menyediakan latar belakang informasi tentang bagian tertentu
yang dipilih dari program.
Untuk informasi detil mengenai pembuatan model geometri yang lengkap, pengguna
dapat membaca dan berlatih dari berbagai pelajaran dan latihan yang dibahas dalam
Manual Latihan ini.
2-11
MANUAL LATIHAN
Dalam bab sebelumnya dibahas beberapa aspek umum dan fitur-fitur dasar dari program
PLAXIS. Dalam bab ini dibahas aplikasi pertama, yaitu penurunan dari pondasi lingkaran
pada tanah pasir. Latihan ini adalah langkah pertama untuk pengguna agar terbiasa
dengan penggunaan praktis dari program. Langkah-langkah umum untuk membuat suatu
model geometri, penyusunan jaring elemen, eksekusi perhitungan dengan metode
elemen hingga serta evaluasi dari hasil keluaran akan dibahas secara mendetil disini.
Informasi yang tersedia dalam bab ini akan digunakan juga dalam pelajaran-pelajaran
berikutnya. Karena itu, sangat penting untuk menyelesaikan pelajaran pertama ini
sebelum mencoba contoh-contoh latihan lainnya.
3.1 GEOMETRI
beban
pondasi
pasir
ν = 0.3
E = 13000 kPa
Sebuah pondasi lingkaran dengan radius atau jari-jari 1.0 m diletakkan pada lapisan
tanah pasir setebal 4.0 m seperti ditunjukkan pada Gambar 3.1. Di bawah lapisan pasir
terdapat lapisan batu yang teguh hingga kedalaman yang sangat dalam. Tujuan dari
latihan ini adalah untuk memperoleh perpindahan dan tegangan-tegangan dalam tanah
yang diakibatkan oleh beban yang diberikan pada pondasi. Perhitungan dilakukan baik
untuk pondasi yang rigid atau kaku maupun pondasi yang fleksibel. Geometri dari
model elemen hingga untuk kedua situasi ini adalah sama. Lapisan batu tidak
diikutsertakan dalam model, melainkan diterapkan sebagai kondisi batas pada dasar dari
lapisan pasir. Agar dapat menggambarkan berbagai mekanisme yang mungkin terjadi
dalam lapisan pasir tersebut dan untuk menghindari pengaruh dari kondisi batas, maka
model diperbesar dalam arah horisontal hingga radius 5 m.
3-1
MANUAL LATIHAN
Dalam perhitungan pertama, pondasi dianggap sangat kaku dan mempunyai dasar yang
kasar. Dalam perhitungan ini pondasi tidak dimodelkan sebagai sebuah pondasi, tetapi
disimulasikan oleh indentasi atau perpindahan yang merata pada permukaan tanah. Hal
ini menyebabkan pemodelan menjadi sangat sederhana dan karena itulah contoh ini
digunakan sebagai latihan, tetapi pemodelan ini juga memiliki beberapa kekurangan.
Sebagai contoh, pemodelan ini tidak memberikan informasi apapun mengenai gaya-gaya
yang bekerja pada pondasi. Bagian kedua dari pelajaran ini akan berhubungan dengan
beban luar pada pondasi fleksibel, yang merupakan pendekatan dengan pemodelan yang
lebih baik.
Pengaturan global
Langkah pertama dalam setiap analisis adalah mengatur parameter dasar dari model
elemen hingga. Hal ini dilakukan di dalam jendela Pengaturan global. Pengaturan ini
meliputi deskripsi permasalahan, jenis analisis, jenis elemen, satuan dasar dan ukuran
bidang gambar. Untuk memasukkan pengaturan yang tepat untuk perhitungan pondasi
dalam latihan ini ikuti langkah-langkah berikut :
• Dalam lembar-tab Proyek, masukkan “Pelajaran 1” dalam Kotak judul dan ketik
“Penurunan pondasi lingkaran” dalam kotak Komentar.
• Dalam kotak Umum ditentukan jenis analisis (Model) dan jenis elemen dasar
(Elemen). Karena pelajaran ini tentang pondasi lingkaran, pilih Axi-simetri dari
combo box Model serta pilih 15 titik nodal dari combo box Elemen.
3-3
MANUAL LATIHAN
model. Jarak antar titik ditentukan oleh nilai Spasi. Spasi antara titik-titik snap
dapat dibagi menjadi interval yang lebih kecil lagi oleh nilai Jumlah interval.
Masukkan 1.0 untuk spasi dan 1 untuk interval.
• Klik tombol <OK> untuk mengaplikasikan nilai-nilai yang telah dimasukkan.
Bidang gambar akan muncul dimana model geometri dapat mulai digambarkan.
Petunjuk : Jika terjadi kesalahan atau untuk suatu alasan pengaturan global perlu
diubah, Anda dapat mengakses jendela Pengaturan global dengan
memilih Pengaturan global dalam menu Berkas.
Kontur geometri
Setelah pengaturan global di atas selesai dilengkapi, bidang gambar beserta indikator
sumbu koordinat akan muncul. Sumbu x akan menunjuk ke kanan dan sumbu y
menunjuk ke atas. Geometri dapat digambarkan dimana saja di dalam bidang gambar.
Untuk membentuk obyek-obyek tertentu, Anda dapat menggunakan tombol pada
toolbar atau dengan memilihnya dari menu Geometri. Untuk proyek baru, tombol Garis
geometri akan langsung diaktifkan. Jika tidak maka pilihan ini dapat diaktifkan dari
toolbar kedua atau dari menu Geometri. Untuk menggambarkan kontur dari model
geometri pada pelajaran ini, ikuti langkah-langkah berikut :
Pilih opsi Garis geometri (telah diaktifkan).
Petunjuk : Titik-titik atau garis-garis yang letaknya tidak benar dapat dimodifikasi
atau dihapus dengan mula-mula mengaktifkan tombol Pilih pada
toolbar. Untuk menggerakkan sebuah titik atau garis, pilih titik atau
garis tersebut dan seret (drag) ke posisi yang diinginkan. Untuk
menghapus suatu titik dan garis, pilih titik dan garis yang diinginkan
dan tekan tombol <Delete> dari papan ketik.
> Langkah penggambaran yang tidak diinginkan dapat dihapus dengan
menekan tombol Batalkan pada toolbar atau dengan memilih Batalkan
dari menu Edit atau dengan menekan <Ctrl><Z> pada papan ketik.
> > Garis-garis dapat digambarkan horisontal atau vertikal secara
sempurna dengan tetap menekan tombol <Shift> pada papan ketik saat
menggerakkan kursor.
Geometri yang digambarkan tidak meliputi pelat, sendi, geogrid, antarmuka, jangkar
atau terowongan. Karena itu, Anda dapat melewati tombol-tombol ini pada toolbar.
3-5
MANUAL LATIHAN
Kondisi batas
Tombol kondisi batas terletak di bagian tengah toolbar kedua dan dalam menu Beban.
Untuk masalah deformasi terdapat dua jenis kondisi batas, yaitu perpindahan tertentu
dan gaya tertentu (beban).
Pada prinsipnya, seluruh batas harus mempunyai sebuah kondisi batas pada tiap arah.
Dengan kata lain, jika kondisi batas tidak dinyatakan secara eksplisit pada suatu batas
tertentu (batas bebas), maka kondisi alami akan diterapkan, yaitu dimana gaya tertentu
adalah nol dan perpindahan adalah bebas.
Untuk menghindari situasi dimana perpindahan dari geometri tidak terkontrol, beberapa
titik dari geometri harus mempunyai perpindahan tertentu. Bentuk yang paling
sederhana dari perpindahan tertentu adalah sebuah jepit (perpindahan nol), tetapi
perpindahan tertentu yang tidak bernilai nol juga dapat diberikan. Dalam kasus ini
penurunan dari pondasi yang kaku disimulasikan dengan perpindahan dengan nilai
tertentu yang tidak sama dengan nol pada permukaan lapisan pasir.
Pilih tombol Perpindahan tertentu dari toolbar atau gunakan pilihan yang
bersangkutan dari menu Beban.
• Gerakkan kursor ke titik (0.0, 4.0) dan klik tombol utama mouse.
• Gerakkan kursor ke titik (1.0, 4.0) dan klik tombol utama mouse lagi.
• Klik tombol sekunder (tombol kanan) mouse untuk mengakhiri penggambaran.
Selain titik baru (nomor 4) yang terbentuk, perpindahan tertentu ke arah bawah sebesar
1 satuan (1.0 m) dalam arah vertikal dan sebuah jepit perpindahan horisontal terbentuk
pada sisi atas dari geometri. Perpindahan tertentu ditampilkan berupa barisan anak
panah yang berpangkal pada posisi awal dari geometri dan menunjuk pada arah gerakan.
Petunjuk : Nilai masukan dari perpindahan tertentu dapat diubah dengan meng-
klik tombol Pilih dan kemudian klik-ganda pada garis dimana
perpindahan tertentu diaplikasikan. Dengan memilih Perpindahan
tertentu dari kotak dialog Pilih, maka sebuah jendela baru akan muncul
dimana perubahan dapat dilakukan.
> Perpindahan tertentu sebenarnya diaktivasi saat mendefinisikan
tahapan-tahapan perhitungan (Bab 3.2.2). Pada kondisi awal,
perpindahan tertentu belum diaktifkan.
3-7
MANUAL LATIHAN
struktural (seperti dinding, pelat jangkar, geogrid, dan lain-lain), tetapi jenis struktur
yang berbeda akan memiliki parameter yang berbeda, sehingga menjadi kumpulan data
yang berbeda pula.
Gambar 3.6 Lembar-tab Umum dari jendela kumpulan data tanah dan antarmuka
Gambar 3.7 Lembar-tab Parameter dari jendela kumpulan data tanah dan antarmuka
PLAXIS membedakan kumpulan data material untuk Tanah & Antarmuka, Pelat,
Jangkar dan Geogrid.
Pembuatan kumpulan data material umumnya dilakukan setelah memasukkan kondisi
batas. Sebelum penyusunan jaring elemen, seluruh kumpulan data material harus
didefinisikan dan seluruh klaster serta obyek struktural harus sudah dikaitkan terhadap
kumpulan data material yang sesuai.
Masukan dari kumpulan data material dapat dilakukan dengan menggunakan tombol
Kumpulan data material pada toolbar atau dari pilihan yang tersedia dalam menu
Material.
Untuk membuat kumpulan material untuk lapisan pasir, ikuti langkah-langkah berikut :
Pilih tombol Kumpulan data material pada toolbar.
• Klik tombol <Baru> di sisi bawah dari jendela Kumpulan data material. Sebuah
kotak dialog akan muncul dengan tiga buah lembar-tab, yaitu Umum, Parameter
dan Antarmuka (lihat Gambar 3.6 dan Gambar 3.7).
• Dalam kotak Kumpulan material dalam lembar-tab Umum, tuliskan “Pasir”
dalam kotak Identifikasi.
• Pilih Mohr-Coulomb pada combo box Model material dan Terdrainase pada
combo box Jenis material (parameter pra-pilih).
• Masukkan nilai yang benar pada kotak Sifat umum dan pada kotak Permeabilitas
sesuai dengan sifat material pada Tabel 3.1.
• Klik tombol <Berikutnya> atau klik pada tab Parameter untuk melanjutkan
dengan memasukkan parameter dari model. Parameter yang muncul pada tab
Parameter tergantung pada model material yang dipilih (dalam kasus ini adalah
model Mohr-Coulomb).
3-9
MANUAL LATIHAN
Lihat Manual Model Material untuk penjelasan detil mengenai berbagai model tanah
dan parameter-parameternya.
• Masukkan parameter model dari Tabel 3.1 pada kotak isian yang sesuai dalam
lembar-tab Parameter.
• Karena model geometri tidak menggunakan antarmuka, maka lembar-tab ketiga
dapat dilewati. Klik tombol <OK> untuk menerima masukan dari kumpulan data
material ini. Kumpulan data yang telah terbentuk akan muncul dalam tree view
dalam jendela Kumpulan data material.
• Klik dan seret (drag) kumpulan data “Pasir” dari jendela Kumpulan data
material (pilih dan tetap tekan tombol utama mouse saat bergerak) ke klaster
tanah dalam bidang gambar dan lepaskan di atasnya (lepaskan tombol utama
mouse). Perhatikan bahwa kursor akan berubah bentuk untuk mengindikasikan
apakah kumpulan data dapat diaplikasikan di lokasi tersebut atau tidak. Aplikasi
kumpulan data yang benar pada suatu klaster akan ditunjukkan dengan
perubahan warna dari klaster.
• Klik tombol <OK> pada jendela Kumpulan data material untuk menutup basis
data.
Petunjuk : PLAXIS membedakan basis data proyek dari basis data global untuk
kumpulan data material. Kumpulan data dapat saling ditukarkan dari
satu proyek ke proyek yang lain dengan menggunakan basis data
global. Kumpulan data dari seluruh pelajaran dalam model latihan ini
disimpan dalam basis data global saat proses instalasi dari program.
Untuk menyalin kumpulan data yang telah ada, klik tombol “Global
>>>” pada jendela Kumpulan data material. Seret kumpulan data yang
sesuai (dalam hal ini adalah “Pelajaran 1 Pasir”) dari tree view basis
data global ke basis data proyek dan lepaskan. Sekarang kumpulan data
global telah tersedia untuk proyek ini. Dengan cara yang serupa,
kumpulan data yang dibuat dalam basis data proyek juga dapat diseret
dan dilepaskan dalam basis data global.
Petunjuk : Kumpulan data yang telah ada dapat diubah dengan membuka jendela
kumpulan data material, memilih kumpulan data yang ingin diubah dari
tree view dan meng-klik tombol <Edit>. Alternatif lain, jendela
kumpulan data material dapat dibuka dengan klik-ganda pada suatu
klaster dan meng-klik tombol <Ubah> di belakang kotak isian
Kumpulan material dalam jendela sifat. Sebuah kumpulan data
sekarang dapat diterapkan pada klaster tersebut dengan memilihnya
dari tree view basis data proyek dan meng-klik tombol <Terapkan>.
3-11
MANUAL LATIHAN
Gambar 3.8 Jaring elemen hingga axi-simetri dari geometri di sekitar pondasi
Petunjuk : Secara pra-pilih, tingkat Tingkat kekasaran global dari jaring elemen
telah diatur pada tingkat Kasar, yang cukup untuk digunakan pada
pendekatan pertama dari kasus-kasus pada umumnya. Pengaturan
Kekasaran global dapat diubah dalam menu Jaring elemen. Tersedia
pula pilihan untuk menghaluskan jaring elemen secara global maupun
lokal.
> Pada tahap ini masukan modifikasi dari bagian-bagian geometri
ataupun penambahan obyek geometri masih dapat dilakukan. Jika
dilakukan modifikasi pada tahap ini, maka penyusunan jaring elemen
hingga harus dilakukan lagi.
Jika diperlukan, jaring elemen dapat dioptimasi dengan melakukan penghalusan secara
global maupun lokal. Penghalusan jaring elemen akan dipelajari dalam pelajaran yang
lain. Saat ini disarankan agar jaring elemen hingga yang terbentuk langsung diterima
dan digunakan.
Kondisi awal
Dengan terbentuknya jaring elemen, maka model elemen hingga telah selesai dibentuk.
Walaupun demikian, kondisi awal harus ditentukan dan dihitung terlebih dahulu
sebelum memulai perhitungan. Secara umum, kondisi awal terdiri dari kondisi awal
untuk tekanan air, konfigurasi geometri awal dan kondisi tegangan efektif awal. Lapisan
pasir dalam proyek ini berada dalam kondisi kering, sehingga tidak diperlukan untuk
memasukkan kondisi air tanah. Namun demikian, analisis memerlukan perhitungan
tegangan efektif awal yang dapat dilakukan dengan menggunakan Prosedur-K0.
Kondisi awal diatur dalam modus yang berbeda dengan program Masukan. Untuk
membentuk kondisi awal dengan benar, ikuti langkah-langkah berikut :
Klik tombol Kondisi awal pada toolbar atau pilih Kondisi awal dari menu Awal.
• Pertama sebuah jendela kecil akan muncul dan menunjukkan nilai pra-pilih dari
berat isi air, yaitu sebesar 10 (kN/m3). Klik <OK> untuk menerima nilai
tersebut, dan kemudian modus kondisi air awal akan muncul. Perhatikan bahwa
toolbar dan latar belakang dari geometri telah berubah dibandingkan dengan
modus masukan geometri.
Pilihan kondisi awal terdiri dari dua buah modus yang berbeda, yaitu modus kondisi air
awal dan modus konfigurasi geometri awal. Perpindahan antara kedua modus ini
dilakukan dengan menggunakan tombol ‘switch’ dalam toolbar.
Karena proyek dalam pelajaran ini tidak mengikutsertakan tekanan air, maka
lanjutkan ke modus konfigurasi geometri awal dengan meng-klik tombol sebelah
kanan dari ‘switch’ (Tegangan dan konfigurasi geometri awal). Garis freatik
secara otomatis akan diletakkan pada dasar geometri.
Klik tombol Hitung tegangan awal (tanda tambah berwarna merah) pada toolbar
atau pilih Tegangan awal dari menu Hitung. Kotak dialog Prosedur-K0 akan
muncul.
• Masukkan faktor pengali total untuk berat tanah, ΣMweight, sebesar 1.0. Hal ini
berarti bahwa berat tanah sepenuhnya akan diaplikasikan dalam perhitungan
tegangan awal. Terima nilai-nilai pra-pilih dari K0 seperti yang disarankan oleh
PLAXIS dan klik tombol <OK>.
3-13
MANUAL LATIHAN
Jendela Perhitungan memuat sebuah menu, sebuah toolbar, satu kumpulan lembar-tab
dan sebuah daftar dari tahapan-tahapan perhitungan, seperti ditunjukkan pada Gambar
3.10.
Lembar-tab (Umum, Parameter dan Pengali) digunakan untuk mendefinisikan suatu
tahapan perhitungan. Tahapan perhitungan ini dapat berupa suatu pembebanan, tahapan
konstruksi, tahapan konsolidasi atau analisis keamanan. Untuk setiap proyek dapat
didefinisikan berbagai tahapan perhitungan. Seluruh tahapan perhitungan yang telah
didefinisikan akan muncul dalam daftar di bagian bawah jendela. Lembar-tab Tampilan
dapat digunakan untuk menunjukkan kondisi aktual dari geometri. Tampilan hanya
tersedia setelah perhitungan dilakukan pada tahapan tersebut.
Jika program Perhitungan dijalankan langsung setelah masukan telah selesai dilakukan
untuk suatu proyek baru, sebuah tahap perhitungan pertama akan disisipkan secara
otomatis. Untuk melakukan simulasi penurunan dari pondasi dalam analisis ini,
diperlukan sebuah tahap perhitungan plastis. PLAXIS mempunyai sebuah prosedur yang
mudah digunakan untuk menerapkan peningkatan beban secara otomatis, yang disebut
sebagai Peningkatan Beban. Prosedur ini dapat digunakan hampir pada seluruh aplikasi
praktis. Dalam perhitungan plastis, perpindahan tertentu diaktifkan untuk memodelkan
penurunan pondasi. Untuk mendefinisikan tahap perhitungan, ikuti langkah-langkah
berikut :
• Dalam kotak Nomor/ID tuliskan (opsional) nama yang sesuai untuk tahap
perhitungan ini (misalnya “Penurunan”) dan pilih tahapan perhitungan sebelum
3-15
MANUAL LATIHAN
tahapan ini dimulai (dalam kasus ini perhitungan hanya dapat dimulai dari tahap
0 - Tahap awal).
• Masih dalam lembar-tab Umum, pilih Plastis dari kotak Jenis perhitungan dalam
combo box.
• Klik tombol <Parameter> atau klik pada tab Parameter.
Gambar 3.12 Kotak dialog Perpindahan tertentu dalam jendela Tahapan konstruksi
• Dalam kotak dialog Perpindahan tertentu, besar dan arah dari perpindahan
tertentu dapat ditetapkan, seperti ditunjukkan pada Gambar 3.12. Pada kasus ini
masukkan nilai Y sebesar -0.1 pada kedua kotak isian, yang menyatakan
perpindahan yang merata sebesar 0.1 m ke arah bawah. Seluruh nilai X bernilai
nol. Klik <OK>.
• Klik tombol <Perbaharui> untuk kembali ke lembar-tab Parameter pada jendela
perhitungan.
Definisi dari perhitungan sekarang telah lengkap. Sebelum memulai perhitungan
pertama disarankan untuk memilih titik-titik nodal atau titik-titik tegangan untuk
penggambaran kurva beban-perpindahan atau kurva tegangan-regangan kelak. Untuk
melakukan hal ini lakukan langkah-langkah berikut :
Klik tombol Pilih titik untuk kurva pada toolbar. Sebuah jendela akan terbuka
dan menampilkan seluruh titik nodal yang berada dalam model elemen hingga.
• Pilih titik nodal pada sudut kiri atas. Titik nodal yang telah terpilih akan
diindikasikan dengan ’A’. Klik tombol <Perbaharui> untuk kembali ke jendela
Perhitungan.
• Dalam jendela Perhitungan, klik tombol <Hitung>. Hal ini akan memulai proses
perhitungan. Seluruh tahapan perhitungan yang dipilih untuk dieksekusi,
diindikasikan oleh anak panah berwarna biru (→) (hanya ada satu tahapan
3-17
MANUAL LATIHAN
perhitungan dalam kasus ini), secara prinsip akan dieksekusi sesuai dengan
urutan yang diatur oleh parameter Mulai dari tahap.
Petunjuk : Tombol <Hitung> hanya akan muncul jika tahapan perhitungan yang
akan dieksekusi dipilih dari daftar tahapan perhitungan.
Selama proses perhitungan berlangsung, sebuah jendela akan muncul dan menunjukkan
informasi mengenai kemajuan dari tahap perhitungan aktual (lihat Gambar 3.13).
Informasi tersebut yang selalu diperbaharui tiap saat, meliputi kurva beban-perpindahan,
tingkat beban dari sistem (sesuai faktor pengali total) dan tingkat kemajuan dari proses
iterasi (jumlah iterasi, kesalahan global, titik plastis, dan lain-lain). Lihat Manual Acuan
untuk informasi lebih lanjut tentang jendela informasi perhitungan.
Setelah perhitungan selesai, daftar tahap perhitungan akan diperbaharui dan sebuah
pesan akan muncul dalam kotak memo Informasi perhitungan. Kotak memo Informasi
perhitungan menunjukkan apakah proses perhitungan telah selesai dilakukan.
Perhitungan ini seharusnya akan memberikan pesan ’Kondisi batas yang ditentukan
sepenuhnya tercapai’.
Untuk memeriksa apakah beban yang diberikan telah menghasilkan perpindahan tertentu
sebesar 0.1 m, klik pada lembar-tab Pengali dan pilih Nilai yang dicapai. Selain nilai
yang dicapai dari faktor-faktor pengali dalam dua buah kolom yang telah ada, informasi
tambahan ditampilkan di bagian kiri dari jendela. Untuk kasus ini nilai Gaya-Y
merupakan nilai yang penting. Nilai ini menyatakan gaya reaksi total akibat perpindahan
vertikal tertentu yang diberikan, yang merupakan gaya yang bekerja pada pondasi
sebesar 1.0 radian (perhatikan bahwa analisis adalah axi-simetri). Untuk memperoleh
gaya total dari pondasi, nilai Gaya-Y harus dikalikan dengan 2π (akan memberikan nilai
sekitar 1100 kN).
3-19
MANUAL LATIHAN
• Combo box pada toolbar saat ini akan menunjukkan Anak panah. Pilih Warna
dari combo box ini. Tampilan akan menunjukkan perpindahan total yang terjadi
dalam bentuk gradasi warna. Sebuah indeks akan muncul dengan nilai
perpindahan untuk setiap batas warna.
• Pilih Garis kontur dari combo box pada toolbar. Tampilan dari perpindahan total
akan berupa garis-garis kontur dengan label tertentu pada tiap garis konturnya.
Sebuah indeks akan muncul dengan nilai perpindahan untuk setiap label.
• Pilih Tegangan efektif dari menu Tegangan. Tampilan akan menunjukkan
tegangan-tegangan efektif dalam bentuk tegangan utama, dengan indikator yang
menunjukkan arah dan besaran relatifnya (lihat Gambar 3.15).
Petunjuk : Selain perpindahan total, dari menu Deformasi juga dapat dipilih
tampilan berupa Peningkatan perpindahan. Peningkatan perpindahan
adalah perpindahan yang terjadi dalam suatu tahapan perhitungan
tertentu (dalam kasus ini adalah tahapan terakhir). Peningkatan
perpindahan dapat berguna untuk melihat visualisasi mekanisme
keruntuhan pada suatu saat tertentu.
Klik tombol Tabel pada toolbar. Sebuah jendela baru berisi tabel akan muncul
dan menunjukkan nilai-nilai dari tegangan Cartesius pada setiap titik tegangan
dari seluruh elemen.
Proyek akan dimodifikasi untuk memodelkan pondasi sebagai sebuah pelat yang
fleksibel. Pemodelan ini memungkinkan perhitungan gaya-gaya struktural yang terjadi
pada pondasi. Geometri yang digunakan pada latihan ini adalah sama dengan geometri
pada latihan sebelumnya, kecuali adanya elemen tambahan yang digunakan untuk
memodelkan pondasi. Perhitungan akan dilakukan berdasarkan beban yang diberikan,
dan bukan berdasarkan pada perpindahan tertentu yang diberikan. Tidak diperlukan
untuk membuat model yang baru; Anda dapat memulainya dari model sebelumnya,
memodifikasi dan menyimpannya dengan nama yang yang lain. Untuk melakukan hal
ini ikuti langkah-langkah berikut :
Mengubah geometri
Klik tombol Jalankan program Masukan di bagian kiri toolbar.
3-21
MANUAL LATIHAN
• Pilih berkas sebelumnya (“Pelajaran1“ atau nama apapun yang telah diberikan)
dari jendela Buat/Buka proyek.
• Pilih Simpan sebagai dari menu Berkas. Masukkan nama yang belum ada untuk
berkas proyek ini dan klik tombol <Simpan>.
• Pilih garis geometri dimana perpindahan tertentu berada dan tekan tombol
<Del> pada papan ketik. Pilih Perpindahan tertentu dari jendela Pilih sifat untuk
dihapus dan klik tombol <Hapus>.
Klik tombol Pelat pada toolbar.
• Gerakkan ke posisi (0.0; 4.0) dan tekan tombol utama (tombol kiri) mouse.
• Gerakkan ke posisi (1.0; 4.0) dan tekan tombol utama mouse, diikuti penekanan
tombol sekunder (tombol kanan) dari mouse untuk mengakhiri penggambaran.
Sebuah pelat akan terbentuk dari titik 3 ke titik 4 yang memodelkan pondasi
fleksibel.
• Klik pada titik (0.0; 4.0) dan kemudian pada titik (1.0; 4.0)
• Klik tombol sekunder (tombol kanan) mouse untuk mengakhiri masukan beban
merata. Terima nilai pra-pilih untuk beban merata (1.0 kN/m2 tegak lurus
terhadap kondisi batas). Nilai masukan ini kelak akan diubah ke nilai
sesungguhnya saat beban diaktifkan.
• Pilih Pelat dari combo box Jenis kumpulan data dalam jendela Kumpulan data
material.
• Klik tombol <Baru>. Sebuah jendela baru akan muncul dimana sifat dari
pondasi dapat dimasukkan.
• Ketik “Pondasi“ dalam kotak Identifikasi dan pilih jenis material Elastis.
• Masukkan sifat seperti yang diberikan dalam Tabel 3.2.
• Klik tombol <OK>. Sebuah kumpulan data baru akan muncul dalam tree view
dari jendela Kumpulan data material.
• Seret kumpulan data “Pondasi“ ke bidang gambar dan lepaskan pada garis
pondasi. Perhatikan bahwa bentuk kursor akan berubah untuk menyatakan
bahwa kumpulan data material dapat diaplikasikan pada garis geometri yang
memodelkan pondasi tersebut.
• Tutup basis data dengan meng-klik tombol <OK>.
Petunjuk : Tebal ekivalen dihitung oleh PLAXIS secara otomatis dari nilai EA dan
EI. Nilai ini tidak dapat dimasukkan secara manual.
Kondisi awal
Setelah kembali dalam modus Masukan geometri, klik tombol <Kondisi awal>.
3-23
MANUAL LATIHAN
Karena proyek ini tidak melibatkan tekanan air pori, lanjutkan ke modus
Konfigurasi geometri awal dengan meng-klik tombol kanan dari ‘switch’ pada
toolbar.
Klik tombol Hitung tegangan awal, kemudian kotak dialog Prosedur-K0 akan
muncul.
• Biarkan ΣMweight = 1.0 dan terima nilai pra-pilih untuk K0 pada klaster tunggal
tersebut.
• Klik tombol <OK> untuk menghitung tegangan awal.
• Setelah tegangan-tegangan tanah yang terbentuk ditampilkan, klik tombol
<Perbaharui>.
• Klik tombol <Hitung> dan konfirmasikan penyimpanan proyek ini.
Perhitungan
• Dalam lembar-tab Umum, pilih Jenis perhitungan : Plastis.
• Masukkan nama yang sesuai untuk identifikasi tahapan ini dan terima 0 - Tahap
awal sebagai tahapan sebelumnya.
• Dalam lembar-tab Parameter, pilih Tahapan konstruksi dan klik tombol
<Tentukan>.
• Tampilan dari geometri yang aktif akan muncul. Klik pada garis beban untuk
mengaktifkannya. Kotak dialog Pilih akan muncul. Aktifkan komponen pelat
dan beban dengan meng-klik check box di sebelah kiri pilihan.
• Saat elemen beban dipilih, klik tombol <Ubah> pada bagian bawah kotak dialog.
Kotak dialog untuk Beban merata - sistem beban A akan muncul untuk mengatur
pembebanan. Masukkan nilai-Y sebesar -350 kN/m2 untuk kedua titik geometri.
Perhatikan bahwa nilai ini akan menghasilkan beban total sebesar kurang-lebih
sama dengan gaya pondasi yang diperoleh dari bagian pertama pelajaran ini.
• (350 kN/m2 × π × (1.0)2 ≈ 1100 kN).
• Tutup kotak-kotak dialog dan tekan <Perbaharui>.
Periksa titik-titik nodal dan titik-titik tegangan untuk kurva beban-perpindahan,
untuk melihat apakah titik-titik yang diinginkan tetap terpilih (jaring elemen
telah disusun ulang sehingga titik-titik nodal mungkin telah berubah!). Titik
nodal di bagian kiri atas harus dipilih.
• Periksa apakah tahapan perhitungan yang akan dieksekusi telah ditandai dengan
anak panah berwarna biru. Jika belum, klik-ganda pada tahapan perhitungan atau
klik-kanan dan pilih Tandai perhitungan dari menu pop-up. Klik tombol
<Hitung> untuk memulai perhitungan.
Menampilkan hasil
• Setelah perhitungan selesai, hasil dari langkah perhitungan terakhir dapat
ditampilkan dengan meng-klik tombol <Keluaran>. Pilih tampilan yang
diinginkan. Perpindahan dan tegangan seharusnya serupa dengan yang diperoleh
dari bagian pertama latihan ini.
• Klik-ganda pada (garis) pondasi. Sebuah jendela baru akan muncul dimana
perpindahan atau momen lentur dari pondasi dapat ditampilkan (tergantung pada
jenis tampilan pada jendela sebelumnya).
• Perhatikan bahwa menu telah berubah. Pilih jenis gaya yang diinginkan dalam
menu Gaya untuk menampilkan jenis gaya yang bekerja pada pondasi.
3-25
MANUAL LATIHAN
• Klik tombol <OK> untuk menerima masukan yang diberikan di atas dan
menggambarkan kurva beban-perpindahan. Kurva seperti pada Gambar 3.17
akan ditampilkan dalam jendela Kurva.
3-27
MANUAL LATIHAN
23 5 2 5 2 5 23
10
Gambar 4.1 Model geometri dari situasi galian di bawah elevasi muka air
Batas bawah dari model yang akan dianalisis diambil sebesar 40 m dari permukaan
tanah. Karena geometri adalah simetris, maka analisis akan dilakukan hanya pada
setengah (sisi kiri) bagian saja dari geometri. Proses galian disimulasikan dalam tiga
4-1
MANUAL LATIHAN
buah tahapan yang berbeda. Dinding diafragma dimodelkan sebagai pelat, sama dengan
yang digunakan untuk memodelkan pondasi pada pelajaran sebelumnya. Interaksi antara
dinding dan tanah dimodelkan pada kedua sisi dari dinding dengan menggunakan
antarmuka. Antarmuka memungkinkan adanya reduksi dari gesekan dinding terhadap
gesekan pada tanah. Penyangga horisontal dimodelkan oleh sebuah elemen pegas
dimana kekakuan normal merupakan parameter masukan yang diperlukan.
Untuk informasi lebih lanjut mengenai obyek-obyek baru ini, lihat Manual Acuan.
4.1 GEOMETRI
Pengaturan global
• Mulailah program Masukan dan pilih Proyek baru dalam kotak dialog
Buat/Buka proyek.
• Dalam lembar-tab Proyek dari jendela Pengaturan global, masukkan judul yang
sesuai, pastikan agar Model dipilih pada Regangan bidang dan Elemen dipilih
pada 15 titik nodal.
• Dalam lembar-tab Dimensi, terima satuan pra-pilih (Panjang = m; Gaya = kN;
Waktu = hari) dan masukkan dimensi horisontal (Kiri, Kanan) masing-masing
0.0 dan 45.0 serta masukkan dimensi vertikal (Bawah, Atas) masing-masing 0.0
dan 40.0. Terima nilai pra-pilih untuk spasi grid (Spasi = 1 m dan Jumlah
interval = 1).
• Klik tombol <OK> yang akan diikuti dengan munculnya lembar kerja.
10.0) dan klik. Selain titik yang berada pada kaki dinding, akan terbentuk titik
lain pada perpotongan dengan garis horisontal yang berada di tengah (garis
pemisah lapisan). Klik-kanan pada mouse untuk mengakhiri penggambaran.
Pemisah tahapan penggalian : Pilih tombol Garis geometri kembali. Gerakkan
kursor ke posisi (30.0; 38.0) yang berada pada dinding dan klik. Gerakkan
kursor 15 m ke kanan ke posisi (45.0; 38.0) dan klik kembali. Klik-kanan untuk
mengakhiri penggambaran galian tahap pertama. Sekarang gerakkan kursor ke
posisi (30.0; 30.0) dan klik. Gerakkan ke (45.0; 30.0) dan klik kembali. Klik-
kanan untuk mengakhiri penggambaran galian tahap kedua.
4-3
MANUAL LATIHAN
kembali ke (30.0; 40.0) dan klik sekali lagi. Klik-kanan untuk mengakhiri
penggambaran.
Penyangga horisontal (strut) : Klik tombol Jangkar ujung tetap pada toolbar
atau pilih Jangkar ujung tetap dari menu Geometri. Gerakkan kursor ke posisi
1.0 m di bawah titik 6 yaitu pada posisi (30.0; 39.0) dan klik-kiri. Sebuah
jendela sifat akan muncul dimana sudut orientasi dan panjang ekivalen dari
jangkar dapat dimasukkan. Masukkan Panjang ekivalen sebesar 15 m (setengah
dari lebar galian) dan klik tombol <OK> (sudut orientasi tetap 0°).
Petunjuk : Sebuah jangkar ujung tetap ditampilkan sebagai huruf T yang diputar
dengan ukuran tertentu. Obyek ini sebenarnya merupakan sebuah pegas
yang salah satu ujungnya dihubungkan pada jaring elemen dan ujung
yang lain adalah tetap (fixed). Sudut orientasi dan panjang ekivalen dari
jangkar harus dimasukkan langsung pada jendela sifat. Panjang
ekivalen adalah jarak antara titik hubung dan posisi titik yang berada
pada arah batang jangkar dimana perpindahannya adalah nol. Secara
pra-pilih, panjang ekivalen adalah 1.0 satuan dan sudut adalah nol
derajat. (yaitu titik jangkar berada pada arah x positif).
> Klik di ‘tengah batang’ pada simbol T akan memilih jangkar ujung
tetap tersebut.
Beban permukaan : Klik pada Beban merata - sistem beban A. Gerakkan kursor
ke posisi (23.0; 40.0) dan klik. Gerakkan kursor 5 m ke kanan ke posisi (28.0;
40.0) dan klik kembali. Klik kanan untuk mengakhiri penggambaran. Klik
tombol Pilih, klik-ganda pada beban merata dan pilih Beban merata (Sistem A)
dari daftar yang tersedia. Masukkan Nilai-Y sebesar -5 kN/m2.
Kondisi batas
Untuk membentuk kondisi batas, klik tombol Jepit standar pada toolbar.
Program kemudian akan membentuk jepit penuh pada bagian dasar dan jepit rol
pada sisi-sisi vertikal. Kondisi-kondisi batas pada kasus ini sesuai untuk
memodelkan kondisi simetris pada sisi kanan batas (garis tengah dari galian).
Model geometri sejauh ini ditunjukkan dalam Gambar 4.2.
Sifat-sifat material
Setelah memasukkan kondisi batas, sifat material untuk klaster-klaster tanah dan obyek
geometri lainnya harus dimasukkan dalam kumpulan data. Sifat dari antarmuka
termasuk dalam kumpulan data untuk tanah (kumpulan data material Tanah &
Antarmuka). Dua buah kumpulan data perlu dibuat, satu untuk lapisan lempung dan satu
untuk lapisan pasir. Selain itu kumpulan data untuk jenis kumpulan data Pelat perlu
dibuat untuk dinding diafragma dan kumpulan data untuk jenis kumpulan data Jangkar
diperlukan untuk penyangga horisontal. Untuk membuat kumpulan data material ikuti
langkah-langkah berikut :
Klik tombol Kumpulan data material pada toolbar. Pilih Tanah & Antarmuka
untuk Jenis kumpulan data. Klik tombol <Baru> untuk membuat kumpulan data
baru.
• Untuk lapisan lempung, ketik ’Lempung’ untuk Identifikasi dan pilih Mohr-
Coulomb untuk Model material. Karena hanya efek jangka panjang saja yang
ingin dianalisis saat ini, maka perilaku tak terdrainase (undrained behaviour)
tidak ikut diperhitungkan. Karena itu, jenis material diatur ke Terdrainase.
4-5
MANUAL LATIHAN
• Masukkan sifat lapisan lempung seperti dalam Tabel 4.1 pada kotak isian yang
sesuai dalam lembar-tab Umum dan Parameter.
• Klik pada lembar-tab Antarmuka. Dalam kotak Kekuatan, pilih Manual.
Masukkan nilai 0.5 untuk parameter Rinter. Parameter ini menghubungkan
kekuatan tanah terhadap kekuatan elemen antarmuka, menurut persamaan :
Tabel 4.1 Sifat-sifat material untuk lapisan pasir dan lempung serta antarmuka
Parameter Nama Lapisan Lapisan Satuan
lempung pasir
Model material Model Mohr- Mohr- -
Coulomb Coulomb
Jenis perilaku material Jenis Terdrainase Terdrainase -
Berat isi tanah di atas garis freatik γunsat 16 17 kN/m3
Berat isi tanah di bawah garis freatik γsat 18 20 kN/m3
Permeabilitas arah horisontal kx 0.001 1.0 m/hari
Permeabilitas arah vertikal ky 0.001 1.0 m/hari
Modulus Young (konstan) Eref 10000 40000 kN/m2
Angka Poisson ν 0.35 0.3 -
Kohesi (konstan) cref 5.0 1.0 kN/m2
Sudut geser φ 25 32 °
Sudut dilatansi ψ 0.0 2.0 °
Faktor reduksi kuat geser antarmuka Rinter 0.5 0.67 -
• Atur Jenis kumpulan data dalam jendela Kumpulan data material pada Pelat
dan klik tombol <Baru>. Ketik ’Dinding diafragma’ untuk Identifikasi dari
kumpulan data dan masukkan sifat seperti diberikan dalam Tabel 4.2. Klik
tombol <OK> untuk menutup jendela kumpulan data.
• Seret kumpulan data Dinding diafragma ke dinding dalam model geometri dan
lepaskan pada dinding saat bentuk kursor telah berubah yang mengindikasikan
bahwa aplikasi kumpulan data material telah dapat dilakukan pada elemen
tersebut.
Petunjuk : Pilihan Kaku dalam kotak Kekuatan adalah pengaturan langsung agar
sifat antarmuka sama dengan sifat kekuatan tanah (Rinter = 1.0).
• Atur parameter Jenis kumpulan data dalam jendela Kumpulan data material ke
Jangkar dan klik tombol <Baru>. Ketik ’Penyangga’ untuk Identifikasi dari
kumpulan data dan masukkan sifat seperti diberikan dalam Tabel 4.3. Klik
tombol <OK> untuk menutup jendela kumpulan data.
4-7
MANUAL LATIHAN
• Seret kumpulan data Penyangga ke dinding dalam model geometri dan lepaskan
pada dinding saat bentuk kursor telah berubah yang mengindikasikan bahwa
aplikasi kumpulan data material telah dapat dilakukan pada elemen tersebut.
Tutup jendela Kumpulan data material.
> Pilihan Kembali ke awal dari menu Jaring elemen dapat digunakan
untuk mengembalikan pengaturan pra-pilih pada penyusunan jaring
elemen (Kekasaran global = Kasar dan tanpa penghalusan lokal).
Kondisi awal
Kondisi awal dari proyek ini membutuhkan perhitungan tekanan air, penonaktifan dari
struktur dan beban serta perhitungan tegangan tanah awal. Tekanan air (tekanan air pori
dan tekanan air pada kondisi batas eksternal) dapat dihitung dengan dua cara, yaitu
dengan perhitungan secara langsung berdasarkan masukan dari garis freatik dan tinggi
tekan dari permukaan air dalam tanah, atau berdasarkan hasil dari perhitungan aliran air
dalam tanah. Pelajaran ini hanya membahas prosedur perhitungan secara langsung saja.
Perhitungan tekanan air berdasarkan aliran air dalam tanah akan dibahas dalam bagian
kedua dari Pelajaran 4 (lihat Bab 6.2).
Di dalam perhitungan secara langsung, ada beberapa cara untuk mendefinisikan kondisi
air. Cara yang paling sederhana adalah dengan menggambarkan garis freatik yang akan
menghasilkan distribusi tekanan hidrostatik, berdasarkan nilai berat isi air yang
dimasukkan. Garis freatik global akan secara otomatis diaplikasikan pada seluruh klaster
untuk perhitungan tekanan air pori. Garis freatik ini juga digunakan untuk menghitung
tekanan air eksternal, jika ada. Selain menggunakan prosedur garis freatik global,
klaster-klaster secara individual dapat memiliki garis freatik yang terpisah ataupun
distribusi tekanan air pori yang diinterpolasi. Pilihan tingkat lanjut ini akan ditunjukkan
pada bagian pertama dalam Pelajaran 3 (lihat Bab 5.2). Disini hanya akan didefinisikan
sebuah garis freatik global pada kedalaman 2.0 m dari permukaan tanah. Untuk
menghitung tekanan air pori awal yang benar, ikuti langkah-langkah berikut :
Klik tombol Kondisi awal pada toolbar.
Petunjuk : Untuk proyek yang baru dibentuk, berat isi air akan ditampilkan secara
langsung saat memasuki Modus kondisi air. Saat masuk kembali ke
suatu proyek yang telah ada, masukan untuk berat isi air dapat
dilakukan dengan memilih Berat isi air dari menu Geometri dalam
Modus kondisi air.
• Klik <OK> untuk menerima nilai pra-pilih dari berat isi air sebesar 10 kN/m3.
Modus kondisi air sekarang akan menjadi aktif, dimana tombol Garis freatik
telah terpilih. Secara pra-pilih, garis freatik Global akan terbentuk di dasar
geometri.
• Gerakkan kursor ke posisi (0.0; 38.0) dan klik-kiri. Gerakkan 45 m ke kanan
(45.0; 38.0) dan klik. Klik-kanan untuk mengakhiri penggambaran. Tampilan
sekarang akan menunjukkan sebuah garis freatik Global yang baru pada
kedalaman 2.0 m di bawah permukaan tanah.
4-9
MANUAL LATIHAN
Petunjuk : Garis freatik yang telah ada dapat diubah dengan menggunakan tombol
Pilih pada toolbar. Dengan menghapus garis freatik Global (pilih garis
freatik dan tekan tombol <Del> pada papan ketik), garis freatik global
pra-pilih akan terbentuk kembali di dasar geometri. Masukan grafis
atau modifikasi dari garis freatik tidak akan mempengaruhi geometri
yang telah ada.
> Untuk menghasilkan distribusi tekanan air pori yang akurat dalam
geometri, garis geometri tambahan dapat digunakan untuk
menggambarkan posisi yang tepat untuk tinggi tekan dari muka air
tanah atau posisi dari garis freatik yang diinginkan.
Klik tombol Hitung tekanan air (tanda positif berwarna biru) pada toolbar.
Jendela Perhitungan tekanan air akan muncul.
• Pada jendela Perhitungan tekanan air, pilih Garis freatik dari kotak Dihitung
berdasarkan dan klik tombol <OK>.
• Setelah tekanan air terbentuk, hasilnya akan ditampilkan dalam jendela
Keluaran. Klik tombol <Perbaharui> untuk kembali pada Modus kondisi air.
Setelah perhitungan tekanan air dan sebelum perhitungan tegangan efektif awal dari
tanah, bagian-bagian dari geometri yang belum ada atau belum aktif pada kondisi awal
harus dinonaktifkan terlebih dahulu. Prosedur ini bertujuan untuk menonaktifkan
bagian-bagian dari geometri (klaster atau obyek struktural) yang akan digunakan pada
tahapan-tahapan perhitungan kelak. PLAXIS akan secara otomatis menonaktifkan beban
dan elemen struktural dalam konfigurasi geometri awal.
Dalam proyek ini, dinding diafragma dan jangkar belum ada pada kondisi awal sehingga
tidak diaktifkan dalam geometri awal. Prosedur-K0 tidak memperhitungkan klaster-
klaster yang tidak diaktifkan saat menghitung tegangan awal dari tanah.
Lanjutkan ke Modus konfigurasi geometri awal dengan meng-klik tombol
sebelah kanan dari ‘switch’ pada toolbar.
• Periksa bahwa dinding dan penyangga dalam geometri tidak aktif. Elemen-
elemen yang tidak aktif akan berwarna abu-abu. Pastikan seluruh klaster tanah
tetap aktif.
Petunjuk : Klaster yang tidak aktif akan berwarna putih, sama dengan warna latar
belakang, sedangkan klaster aktif akan mempunyai warna sesuai
dengan kumpulan data material yang diaplikasikan. Obyek struktural
yang tidak aktif akan berwarna abu-abu, sedangkan struktur yang aktif
akan mempunyai warna dasar sama dengan warna yang digunakan
pada penggambaran geometri.
Klik tombol Hitung tegangan awal pada toolbar. Kotak dialog Prosedur-K0
akan muncul.
• Jaga agar faktor pengali total untuk berat tanah adalah 1.0. Terima nilai pra-pilih
untuk K0 dan klik tombol <OK>.
• Setelah tegangan efektif awal terbentuk, hasilnya akan ditampilkan dalam
jendela Keluaran. Klik tombol <Perbaharui> untuk kembali pada Modus
konfigurasi awal.
• Klik tombol <Hitung>. Pilih <Ya> untuk menjawab pertanyaan apakah data
akan disimpan dan masukkan nama yang diinginkan.
4.2 PERHITUNGAN
Dalam praktek, suatu konstruksi galian merupakan sebuah proses yang dapat terdiri dari
beberapa tahapan. Pertama, dinding dikonstruksikan hingga kedalaman yang diinginkan.
Sebagian galian kemudian dilakukan untuk menyediakan ruang kerja untuk pemasangan
penyangga horisontal atau jangkar. Kemudian tanah secara bertahap digali hingga
mencapai kedalaman galian final. Beberapa tindakan khusus umumnya diambil untuk
mencegah masuknya air ke dalam galian. Penyangga juga dapat digunakan untuk
memberikan dukungan pada dinding penahan.
Dalam PLAXIS, proses-proses ini dapat disimulasikan dengan menggunakan pilihan
dalam perhitungan berupa Tahapan konstruksi. Tahapan konstruksi memungkinkan
pengaktifan atau penonaktifan dari berat, kekakuan dan kekuatan dari komponen-
komponen yang diinginkan dalam model elemen hingga. Pelajaran ini menjelaskan
penggunaan pilihan perhitungan yang sangat bermanfaat ini untuk simulasi suatu galian.
Petunjuk : Pilihan Tahapan konstruksi tidak hanya ditujukan untuk simulasi galian
atau proses konstruksi saja, tetapi juga dapat digunakan untuk
mengubah distribusi tekanan air, mengubah sifat material (misalnya
untuk memodelkan perbaikan tanah) atau untuk meningkatkan akurasi
dari hasil perhitungan sebelumnya.
Galian dalam contoh ini akan dilaksanakan dalam lima tahap. Tiga tahap galian yang
berlainan juga telah ikut diperhitungkan saat pembuatan model geometri dengan
menggunakan garis-garis geometri pada posisi yang sesuai dengan posisi tahapan galian.
Untuk mendefinisikan kelima tahapan perhitungan ini, ikuti langkah-langkah berikut :
4-11
MANUAL LATIHAN
Petunjuk : Anda dapat memasukkan atau mengubah nilai beban saat ini dengan
klik-ganda pada beban dan memasukkan nilai yang diinginkan. Jika
beban bekerja pada suatu obyek struktural seperti pelat, maka nilai
beban dapat diubah dengan meng-klik beban atau obyek tersebut.
Sebuah jendela akan muncul dimana beban dapat dipilih. Klik tombol
<Ubah> untuk mengubah nilai beban.
Petunjuk : Perhatikan bahwa dalam PLAXIS tekanan air pori tidak secara otomatis
dinonaktifkan saat suatu klaster dinonaktifkan. Karena itu, dalam kasus
ini air akan tetap berada dalam area galian dan merupakan simulasi
galian yang terendam.
Petunjuk : Untuk memilih titik-titik nodal yang diinginkan, pilihan Perbesar yang
berada pada toolbar dapat digunakan untuk memperbesar tampilan area
bidang gambar yang diinginkan.
4-13
MANUAL LATIHAN
Dalam suatu perhitungan Tahapan konstruksi, sebuah faktor pengali ΣMstage akan
ditingkatkan dari 0.0 hingga 1.0. Parameter ini ditampilkan dalam suatu jendela
informasi perhitungan. Segera setelah ΣMstage mencapai nilai 1.0, tahapan konstruksi
telah lengkap dan tahap perhitungan akan selesai. Jika suatu Tahapan konstruksi selesai
saat ΣMstage kurang dari 1.0, program akan memberikan sebuah pesan peringatan.
Alasan yang paling mungkin untuk tidak menyelesaikan suatu tahapan konstruksi adalah
bahwa suatu mekanisme keruntuhan telah terjadi, tetapi ada beberapa penyebab lainnya.
Lihat Manual Acuan untuk informasi lebih lanjut mengenai Tahapan konstruksi.
Petunjuk : Jendela Tahapan konstruksi adalah serupa dengan jendela Kondisi awal
pada program Masukan. Perbedaan utamanya adalah bahwa Kondisi
awal digunakan untuk membentuk situasi awal, sedangkan Tahapan
konstruksi digunakan sebagai suatu jenis pembebanan.
Dalam contoh ini, seluruh tahap perhitungan seharusnya dapat diselesaikan dengan
sukses, yang diindikasikan dengan check mark berwarna hijau dalam daftar. Untuk
memeriksa nilai dari faktor pengali ΣMstage, klik pada lembar-tab Pengali dan pilih
Nilai yang dicapai. Parameter ΣMstage ditampilkan pada bagian bawah dari kotak Lain-
lain yang muncul. Periksa apakah nilai ini sama dengan 1.0. Anda juga dapat melakukan
hal tersebut pada tahap perhitungan lainnya.
Selain perpindahan dan tegangan yang terjadi dalam tanah, program Keluaran dapat
digunakan untuk melihat gaya-gaya yang bekerja pada obyek struktural. Untuk
menampilkan hasil yang diperoleh dari proyek ini, ikuti langkah-langkah berikut :
• Klik pada tahap perhitungan terakhir dalam jendela Perhitungan.
• Klik tombol <Keluaran> pada toolbar. Program Keluaran akan dimulai dan
menampilkan jaring elemen terdeformasi (skala diperbesar) pada akhir dari
tahap perhitungan yang dipilih, dengan indikasi perpindahan terbesar yang
terjadi (lihat Gambar 4.4). Beban yang ditampilkan berada di dalam galian
menyatakan tekanan dari air yang masih bekerja dalam area galian.
Gambar 4.4 Jaring elemen terdeformasi setelah penggalian di bawah muka air
4-15
MANUAL LATIHAN
• Pilih Gaya geser dari menu Gaya. Tampilan sekarang akan menunjukkan gaya
geser yang bekerja pada dinding.
Petunjuk : Menu Jendela dapat digunakan untuk berpindah dari jendela dengan
tampilan gaya yang bekerja pada dinding ke jendela lain dengan
tampilan tegangan pada seluruh geometri. Menu ini juga dapat
digunakan untuk mengatur tampilan dari jendela-jendela yang aktif
seperti Bertumpukan (tile) atau Berdampingan (cascade), yang
merupakan pilihan umum dalam lingkungan sistem operasi Windows.
4-17
MANUAL LATIHAN
Sum-Mstage
1.0
0.8
0.6
0.4
0.2
0.0
0.0 0.02 0.04 0.06 0.08 0.1
|U| [m]
Elevasi muka air yang bervariasi dapat bekerja pada tanggul sungai. Perubahan muka air
dan perubahan distribusi tekanan air pori akan mempengaruhi stabilitas dari tanggul.
PLAXIS dapat digunakan untuk melakukan analisis dari pengaruh perubahan tekanan air
pori terhadap deformasi dan stabilitas dari struktur-struktur geoteknik. Fitur ini akan
digunakan disini untuk mempelajari perilaku tanggul sungai saat terjadi peningkatan
muka air sungai seperti ditunjukkan pada Gambar 5.1. Permasalahan khusus yang
berhubungan dengan situasi seperti ini adalah kemungkinan terjadinya gaya angkat
(uplift) pada tanah di belakang tanggul yang lebih rendah dari permukaan air. Hal ini
disebabkan oleh fakta bahwa lapisan tanah lunak yang ringan tidak dapat menahan
tekanan air pori yang meningkat pada lapisan pasir yang permeabel dibawahnya. Efek
ini dapat mengurangi stabilitas dari tanggul.
Tanggul dalam Gambar 5.1 mempunyai tinggi 5 m dan berupa lempung yang relatif
kedap air. Lapisan tanah dasar setebal 6 m yang lunak terdiri dari lapisan atas setebal
3 m yang dimodelkan sebagai lapisan lempung dan lapisan bawah setebal 3 m yang
dimodelkan sebagai lapisan gambut. Lapisan tanah yang lunak ini bersifat hampir
impermeabel atau kedap air, sehingga variasi muka air sungai dalam jangka waktu yang
singkat hampir tidak mempengaruhi distribusi tekanan air pori dalam lapisan ini.
Dibawah lapisan tanah lunak ini terdapat lapisan pasir permabel yang dalam, dimana
hanya 4 m pertama saja yang dimodelkan dalam model elemen hingga. Diasumsikan
bahwa air dalam lapisan pasir berhubungan langsung dengan sungai, yang berarti bahwa
tinggi tekan hidrolik dalam lapisan pasir akan mengikuti variasi elevasi muka air sungai.
batas
awal
lempung
gambut
pasir
tekanan air pori awal tekanan air pori tambahan pada lapisan
Gambar 5.1 Geometri tanggul sungai yang mengalami perubahan muka air sungai
Geometri dalam Gambar 5.1 dimodelkan dengan model geometri regangan bidang.
Jaring elemen hingga didasarkan pada penggunaan elemen dengan 15 titik nodal. Satuan
yang digunakan dalam contoh ini adalah meter untuk panjang, kilo Newton untuk gaya
dan hari untuk waktu. Geometri mempunyai dimensi lebar horisontal sepanjang 65 m
dan tinggi vertikal adalah 15 m. Geometri penuh dapat digambarkan dengan
5-1
MANUAL LATIHAN
20 5 20 20
Tabel 5.1 Sifat-sifat material untuk tanggul sungai dan tanah dasar
Parameter Nama Lempung Pasir Gambut Satuan
Model material Model MC MC MC -
Jenis perilaku material Jenis Tak terdr. Tak terdr. Terdrain. -
Berat isi tnh. di atas m.a.t γunsat 16 8 17 kN/m3
Berat isi tnh. di bawah m.a.t γsat 18 11.5 20 kN/m3
Permeabilitas horisontal kx 0.001 0.01 1.0 m/hari
Permeabilitas vertikal ky 0.001 0.001 1.0 m/hari
Modulus Young Eref 2000 500 20000 kN/m2
Angka Poisson ν 0.35 0.35 0.3 -
Kohesi cref 2.0 7.0 1.0 kN/m2
Sudut geser φ 24 20 35 °
Sudut dilatansi ψ 0.0 0.0 0.0 °
Buka basis data material dan buat tiga buah kumpulan data bernama ’Lempung’,
’Gambut’ dan ’Pasir’ dengan parameter model seperti di atas. Sifat antarmuka tidak
relevan untuk contoh ini. Perhatikan bahwa Jenis material untuk lapisan lempung dan
gambut adalah Tak terdrainase, sedangkan lapisan pasir bersifat Terdrainase.
Aplikasikan ketiga kumpulan data ini pada lapisan yang sesuai dalam model geometri
(lihat Gambar 5.1).
Kondisi awal
Geometri awal untuk latihan ini memiliki permukaan tanah yang tidak horisontal.
Karena hal ini maka Prosedur-K0 tidak boleh digunakan untuk menghitung kondisi
tegangan awal di lapangan. Dalam kasus seperti ini tegangan awal harus dihitung
dengan menggunakan prosedur ‘Beban gravitasi’. Prosedur ini merupakan suatu jenis
perhitungan yang akan dijelaskan dalam Bab 5.2. Aktivasi tekanan air selalu dilakukan
bersamaan dengan berat sendiri dari tanah, tetapi perhitungan tekanan air dapat
dilakukan terlebih dahulu. Untuk menghitung tekanan air awal yang benar, ikuti
langkah-langkah berikut :
• Klik tombol <Kondisi awal>.
• Terima nilai pra-pilih untuk berat isi air (10 kN/m3).
• Masukkan garis freatik global dari titik (0.0; 10.0) ke titik (65.0; 10.0).
• Lakukan perhitungan tekanan air pori berdasarkan garis freatik dengan meng-
klik tombol Hitung tekanan air dan kemudian klik tombol <OK>.
• Dalam jendela Keluaran, periksa distribusi tekanan air pori dan klik tombol
<Perbaharui>.
• Kembali ke jendela Masukan, langsung klik tombol <Hitung>. Jangan
menghitung tegangan awal dari tanah dengan Prosedur-K0.
5-3
MANUAL LATIHAN
Petunjuk : Jika kondisi tegangan awal terbentuk secara tidak benar, kondisi
tegangan tersebut dapat dihitung kembali dengan masuk ke modus
Prosedur-K0, gunakan ΣMweight = 0 dan kemudian tekan tombol
<Hitung>.
5.2 PERHITUNGAN
Perhitungan terdiri dari dua tahap. Pertama kondisi tegangan awal harus dihitung
terlebih dahulu karena hal ini belum dilakukan dalam proses masukan kondisi awal
sebelumnya. Perhitungan tegangan awal dapat dilakukan dalam sebuah perhitungan
plastis dimana faktor pengali untuk berat tanah ditingkatkan dari 0.0 menjadi 1.0.
Perhitungan semacam ini disebut sebagai Beban gravitasi. Prosedur ini
direkomendasikan jika permukaan tanah, perlapisan tanah maupun garis freatik tidak
horisontal. Beban gravitasi selalu menghasilkan kondisi tegangan dalam keadaan
keseimbangan, dimana hal ini tidak terjadi pada penggunaan Prosedur-K0 untuk lapisan
tanah yang tidak horisontal. Selama Beban gravitasi baik berat dari tanah maupun
tekanan air pori (yang dihitung sebelumnya) akan diaktifkan.
Petunjuk : Karena perilaku tak terdrainase tidak terjadi pada saat perhitungan
tegangan awal dari tanah, maka penting untuk menonaktifkan perilaku
tak terdrainase pada tahap beban gravitasi. Hal ini dapat dilakukan
dengan memilih Abaikan perilaku tak terdrainase pada lembar-tab
Parameter dalam jendela Perhitungan.
> Berbeda dengan Prosedur-K0, perhitungan tegangan awal dengan
beban gravitasi akan menghasilkan perpindahan. Perpindahan yang
terjadi ini tidak realistis, karena tanggul dimodelkan sesuai dengan
ukuran sebenarnya dan perhitungan tegangan awal tidak boleh
mempengaruhi perhitungan perpindahan yang akan dilakukan
kemudian dalam analisis. Perpindahan yang tidak realistis ini dapat
diatur menjadi nol pada awal tahap perhitungan berikutnya dengan
mengaktifkan Atur perpindahan menjadi nol pada tahap berikutnya.
Tahap perhitungan kedua adalah dengan meningkatkan elevasi muka air sungai, dan
juga tekanan air dalam lapisan pasir. Hal ini dilakukan dalam modus Tahapan
konstruksi. Untuk mendefinisikan dua tahap perhitungan tersebut dengan benar, ikuti
prosedur berikut :
Gambar 5.4 Garis freatik global untuk perhitungan tekanan air eksternal
• Klik tombol Pilih dan pilih klaster dari lapisan lempung (termasuk tanggul).
• Saat klaster lapisan lempung dipilih (ditunjukkan dengan area yang terarsir), klik
tombol Garis freatik dan gambarkan sebuah garis freatik melalui titik-titik (0.0;
10.0) dan (65.0, 10.0). Garis freatik yang diaplikasikan pada klaster tertentu ini
hanya akan bekerja pada klaster tersebut saja (lihat Gambar 5.5). Gambar 5.5
5-5
MANUAL LATIHAN
telah diedit agar menunjukkan garis freatik yang bekerja hanya untuk lapisan
lempung saja. Garis freatik global tidak ditunjukkan dalam gambar tersebut.
• Klik tombol Pilih dan klik-kanan pada lapisan gambut. Jendela Distribusi
tekanan air pori klaster akan muncul. Dalam kotak Distribusi tekanan air pori,
terdapat lima buah radio button. Secara pra-pilih Garis freatik global telah
terpilih. Pilihan-pilihan yang lain adalah Garis freatik klaster, Interpolasi dari
klaster atau garis yang berdampingan, Klaster kering dan Distribusi tekanan air
pori dari pengguna. Garis freatik klaster akan secara otomatis terpilih jika
digunakan garis freatik yang terpisah, seperti pada kasus di atas. Untuk klaster
yang aktif saat ini (lapisan gambut) pilih Interpolasi dari klaster atau garis yang
berdampingan (lihat juga Gambar 5.7). Pilihan ini akan berakibat pada distribusi
linier dari tekanan pada dasar lapisan lempung yang di atas hingga ke bagian
atas dari lapisan pasir. Klik tombol <OK>.
Petunjuk : Garis freatik yang bekerja untuk klaster tertentu diindikasikan dengan
warna merah saat klaster tersebut dipilih. Klik di luar geometri akan
kembali menunjukkan garis freatik global. Jika sebuah klaster yang
menggunakan pilihan Interpolasi... dipilih, maka tidak ada garis freatik
yang ditampilkan.
• Klik tombol Hitung tekanan air untuk menghitung tekanan air pori sesuai
dengan situasi batas.
• Distribusi tekanan air pori dinyatakan sebagai tegangan-tegangan utama (berupa
tanda silang atau tanda positif) dalam jendela Keluaran. Klik tombol Potongan
melintang dan gambarkan sebuah garis vertikal melalui puncak tanggul hingga
ke dasar geometri. Distribusi tekanan air pori yang bekerja di ketiga lapisan
kemudian ditampilkan dalam jendela yang berbeda. Selain bagian hidrostatik
dari distribusi tekanan air pori pada lapisan lempung dan pasir, tampilan tersebut
juga menunjukkan peningkatan tekanan air pori secara linier pada lapisan
gambut.
5-7
MANUAL LATIHAN
5.3 KELUARAN
Setelah proses perhitungan selesai, klik tombol <Keluaran> untuk menampilkan hasil
dari perhitungan pada tahap kedua. Program Keluaran akan menampilkan deformasi dari
tanggul yang terjadi akibat perubahan eleavasi muka air. Tampilan tersebut
menunjukkan terjadinya gaya angkat pada lapisan tanah lunak di belakang tanggul dan
pergerakan tanggul itu sendiri secara jelas. Tampilan ini akan menjadi lebih jelas lagi
jika dipilih Peningkatan total dari menu Deformasi (lihat Gambar 5.8).
Saat Tegangan efektif dipilih dari menu Tegangan, dapat dilihat pada bagian atas lapisan
pasir di sisi kanan dari model bahwa tegangan efektif mendekati nilai nol (lihat
Gambar 5.9). Hal ini disebabkan oleh peningkatan tekanan air pori pada lapisan pasir.
Dari penggambaran tegangan dapat dilihat bahwa pergerakan tanggul menyebabkan
kondisi tegangan pasif dalam lapisan lempung yang berada di belakang tanggul.
Gambar 5.9 Tegangan efektif dalam tanggul setelah peningkatan elevasi muka air
Perilaku tak terdrainase dalam lapisan lempung dan gambut akan menyebabkan
terjadinya tekanan air pori berlebih. Tekanan air pori berlebih dapat dilihat dengan
memilih Tekanan air pori berlebih dari menu Tegangan.
Gambar 5.10 Tekanan air pori berlebih setelah peningkatan muka air.
5-9
MANUAL LATIHAN
Contoh ini meliputi konstruksi kering dari suatu penggalian. Galian didukung oleh
dinding diafragma beton. Dinding kemudian dijangkarkan ke belakang dengan jangkar
tanah yang diprategang. PLAXIS memungkinkan pemodelan yang mendetil dari
permasalahan semacam ini. Akan ditunjukkan dalam contoh ini bagaimana jangkar
dimodelkan dan bagaimana gaya prategang diberikan pada jangkar. Selain itu, galian
kering melibatkan perhitungan aliran air dalam tanah untuk menghitung distribusi
tekanan air yang baru. Hal ini akan dijelaskan secara mendetil di sini.
6.1 MASUKAN
10 2 20 2 5
10 kPa 5 kPa
timbunan 3
7
elevasi galian
pasir jangkar
tanah 5
lanau
Gambar 6.1 Galian yang didukung oleh dinding dan jangkar tanah
Lapisan tanah terdiri dari tiga buah lapisan yang berbeda. Dari permukaan tanah hingga
kedalaman 3 m adalah tanah timbunan berupa tanah pasiran halus yang relatif lepas. Di
bawah timbunan hingga kedalaman 15 m terdapat lapisan pasir padat bergradasi baik
yang cukup homogen. Lapisan ini layak digunakan untuk pemasangan jangkar tanah.
Pada kondisi awal terdapat muka air tanah pada elevasi 3 m di bawah permukaan (tepat
pada dasar lapisan tanah timbunan). Di bawah lapisan pasir terdapat lapisan lanau
hingga kedalaman yang cukup dalam.
6-1
MANUAL LATIHAN
Model geometri
Pemasalahan ini dapat dimodelkan dengan sebuah model geometri selebar 80 m
dan setinggi 20 m. Model geometri yang disarankan ditunjukkan pada Gambar
6.2. Sebuah jangkar tanah dapat dimodelkan oleh kombinasi dari sebuah jangkar
nodal ke nodal dan sebuah geogrid (garis berwarna kuning). Elemen geogrid
akan memodelkan tubuh grout sedangkan jangkar nodal ke nodal memodelkan
batang jangkar. Dalam kenyataannya terjadi kondisi tegangan tiga dimensi yang
kompleks di sekeliling tubuh grout. Meskipun kondisi tegangan yang tepat dan
interaksi dengan tanah tidak dapat dimodelkan dengan model 2D ini, namun
distribusi tegangan, deformasi dan stabilitas dari struktur secara global masih
dapat diperkirakan, dengan mengambil asumsi bahwa tubuh grout tidak
menggelincir terhadap tanah disekelilingnya. Dengan menggunakan model ini
maka jelas bahwa gaya tarik dari jangkar tanah tidak dapat dievaluasi.
Dinding diafragma dimodelkan sebagai pelat. Antarmuka disekeliling pelat digunakan
untuk memodelkan efek dari interaksi tanah-struktur. Antarmuka ini diperdalam
sepanjang 1.0 m dari dasar dinding. Antarmuka tidak digunakan disekeliling geogrid
yang memodelkan tubuh grout.
18 10 2 20 2 5 23
3 3
Jangkar ujung bebas 4
(21.0; 11.0) (59.0; 11.0) 3
13 (26.0; 9.0)
(18.0; 9.0) (54.0; 9.0) (62.0; 9.0)
5
(23.0; 6.0) (57.0; 6.0)
Geogrid
4 (50.0; 4.0) 5
Konstruksi galian dilaksanakan dalam tiga tahap galian. Pemisah antara tahap-tahap
galian dimodelkan oleh garis-garis geometri. Buatlah model geometri dasar seperti
ditunjukkan pada Gambar 6.2. Jepit standar dapat digunakan untuk membentuk kondisi
batas yang benar.
Sifat-sifat material
Kondisi tanah terdiri dari tiga buah lapisan yang berbeda. Masukkan tiga buah kumpulan
data material untuk tanah dan antarmuka dengan parameter-parameter yang diberikan
dalam Tabel 6.1.
Sifat dari dinding diafragma beton yang digunakan dimasukkan sebagai kumpulan data
material jenis Pelat. Beton yang digunakan memiliki nilai modulus Young sebesar
35 Gpa dan ketebalan dinding adalah 0.35 m. Sifat dinding diafragma diberikan dalam
Tabel 6.2.
6-3
MANUAL LATIHAN
Tabel 6.3 Sifat-sifat material untuk batang jangkar (jangkar nodal ke nodal)
Parameter Nama Nilai Satuan
Jenis Perilaku Jenis material Elastis -
Kekakuan normal EA 2⋅105 kN
Spasi keluar bidang gambar Ls 2.5 m
Gaya maksimum Fmaks,tekan 1⋅1015 kN
Fmaks,tarik 1⋅1015 kN
Kondisi awal
Dalam kondisi awal, masukkan berat isi air sebesar 10 kN/m3. Tekanan air awal dihitung
berdasarkan sebuah garis freatik global horisontal pada elevasi y = 17 m melalui titik
(0.0; 17.0) dan (80.0; 17.0).
Pada awalnya, seluruh komponen struktural berada dalam kondisi non-aktif. Pastikan
pula bahwa pelat, jangkar nodal ke nodal dan geogrid dalam kondisi tidak aktif. Beban
permukaan juga berada dalam kondisi tidak aktif pada kondisi awal. Kondisi tegangan
awal di lapangan dihitung berdasarkan Prosedur-K0 dengan menggunakan nilai K0 pra-
pilih untuk seluruh klaster.
6.2 PERHITUNGAN
Tahap perhitungan terdiri dari enam tahap. Tahap pertama adalah konstruksi dinding
dan aktivasi beban permukaan. Tahap kedua adalah penggalian pertama setebal 3 m
yang dilakukan tanpa penggunaan jangkar pada dinding. Pada kedalaman ini daerah
galian masih kering. Pada tahap ketiga jangkar tanah pertama dipasang dan dikenai gaya
prategang. Tahap keempat berupa penggalian hingga kedalaman 7 m, termasuk proses
pemompaan air keluar dari daerah galian. Tahap ini mengikutsertakan analisis aliran air
dalam tanah untuk menghitung distribusi tekanan air pori yang baru, yang masih
merupakan bagian dari penentuan pada tahap perhitungan ketiga. Pada tahap kelima
jangkar tanah kedua dipasang dan dikenai beban prategang. Tahap keenam adalah
tahapan penggalian lebih lanjut (serta pemompaan air atau dewatering) hingga mencapai
kedalaman final pada elevasi 10 m di bawah permukaan tanah.
Seluruh tahap perhitungan didefinisikan sebagai perhitungan Plastis dengan
menggunakan Tahapan konstruksi sebagai Masukan pembebanan dan pengaturan
standar untuk parameter-parameter lainnya. Instruksi yang diberikan dibawah ini
dibatasi hingga deskripsi tentang bagaimana tahap-tahap konstruksi di atas didefinisikan
dalam modus Tahapan konstruksi.
Tahap 1 :
• Aktifkan dinding diafragma.
• Aktifkan beban permukaan dan masukkan nilai dari beban. Masukkan Nilai-Y
sebesar -10 kPa untuk beban permukaan di sisi kiri dan -5 kPa untuk beban di
sisi kanan galian.
Tahap 1
Tahap 2 :
• Nonaktifkan klaster paling atas pada area galian.
6-5
MANUAL LATIHAN
Tahap 2
Tahap 3 :
• Aktifkan geogrid sebelah atas.
Tahap 3
• Klik-ganda pada jangkar nodal ke nodal. Sebuah jendela sifat untuk jangkar
nodal ke nodal akan muncul dengan pilihan gaya prategang. Aktifkan Gaya
prategang pada kotak dialog dan masukkan gaya prategang sebesar 120 kN/m.
Tekan <OK> untuk menutup jendela ini.
Petunjuk : Gaya prategang yang dimasukkan akan mempunyai nilai yang persis
sama pada akhir perhitungan dari suatu tahapan konstruksi dan berubah
menjadi gaya jangkar. Pada tahap perhitungan berikutnya gaya tersebut
akan diperhitungkan hanya sebagai gaya jangkar sehingga dapat
semakin meningkat atau berkurang, tergantung dari peningkatan
tegangan dan gaya yang terjadi disekelilingnya.
Tahap 4 :
• Nonaktifkan klaster kedua pada area galian.
Sekarang kondisi batas untuk perhitungan aliran air dalam tanah harus dimasukkan.
Pada kondisi batas di kedua sisi model, tinggi tekan muka air tanah adalah pada 17.0 m.
Batas bawah dari model harus ditutup. Aliran air dalam tanah dipicu oleh fakta bahwa
air dalam lubang galian dipompa hingga dasar galian kering. Pada dasar galian tekanan
air adalah nol, yang berarti bahwa tinggi tekan air dalam tanah adalah sama dengan level
vertikal (tinggi tekan = 13.0 m). Kondisi ini dapat dijumpai saat menggambarkan garis
freatik global yang baru dan melakukan perhitungan aliran air dalam tanah. Aktivasi
antarmuka selama perhitungan aliran air dalam tanah berlangsung akan mencegah
terjadinya aliran melalui dinding diafragma.
tinggi
tekan =13 m
tinggi tekan = 17m
Tahap 4
6-7
MANUAL LATIHAN
• Setelah perhitungan aliran air selesai, tekan tombol <OK> dalam jendela
perhitungan. Jendela akan tertutup dan jalur aliran akan ditampilkan dalam
jendela Keluaran.
Gambar 6.3 Kontur tekanan air pori hasil perhitungan aliran air
Petunjuk : Hasil perhitungan aliran air dalam tanah atau rembesan dapat
ditampilkan dalam bentuk Tekanan air pori, Jalur aliran dan Tinggi
tekan air tanah. Pilihan-pilihan ini tersedia dalam menu Tegangan.
Tahap 5 :
• Aktifkan geogrid sebelah bawah.
• Klik-ganda pada jangkar nodal ke nodal yang berada di bawah. Dalam jendela
sifat untuk jangkar nodal ke nodal aktifkan Gaya prategang pada kotak dialog
dan masukkan gaya prategang sebesar 200 kN/m. Tekan <OK> untuk menutup
jendela ini.
Tahap 5
Tahap 6 :
• Nonaktifkan klaster untuk galian yang ketiga.
tinggi
tinggi tekan = 17m
Batas tertutup
Tahap 6
Setelah seluruh tahap perhitungan telah didefinisikan, beberapa titik untuk kurva beban-
perpindahan harus dipilih terlebih dahulu (misalnya titik pertemuan jangkar tanah
dengan dinding diafragma). Jalankan proses perhitungan dengan meng-klik tombol
<Hitung>.
6.3 KELUARAN
Gambar 6.4 (a) hingga (e) menunjukkan jaring elemen terdeformasi pada akhir tahap
perhitungan 2 hingga 6. Dalam kondisi final, dinding telah bergerak ke arah galian
sejauh 8 cm, serta terjadi sedikit penurunan di belakang dinding.
(a) Tahap 2
6-9
MANUAL LATIHAN
(b) Tahap 3
(c) Tahap 4
(d) Tahap 5
Gambar 6.4 Jaring elemen terdeformasi pada tahap (a) hingga (e)
Gambar 6.5 menunjukkan kondisi tegangan utama efektif pada tahap final. Kondisi
tegangan efektif dibawah dasar galian terlihat dengan jelas. Dapat dilihat juga bahwa
terjadi konsentrasi tegangan di seputar grout pada jangkar tanah.
Gambar 6.6 menunjukkan momen lentur pada dinding diafragma sebelah kiri pada
kondisi final. Dua buah cekungan pada bidang momen disebabkan oleh gaya jangkar.
Gaya jangkar dapat dilihat dengan klik-ganda pada jangkar. Jika hal yang sama
dilakukan pada tahap perhitungan ketiga dan kelima, dapat dilihat bahwa gaya jangkar
yang terlihat adalah tepat sama dengan gaya prategang yang diberikan.
Gambar 6.6 Momen lentur sepanjang dinding diafragma kiri pada tahap final
6-11
MANUAL LATIHAN
Konstruksi suatu timbunan di atas tanah lunak dengan elevasi muka air tanah yang
tinggi akan menyebabkan peningkatan tekanan air pori. Akibat perilaku tak terdrainase
ini, maka tegangan efektif akan tetap rendah sehingga diperlukan rentang waktu
konsolidasi tertentu agar timbunan dapat dikonstruksi dengan aman. Selama proses
konsolidasi tekanan air pori berlebih akan terdisipasi sehingga tanah dapat memperoleh
kuat geser yang cukup agar proses konstruksi dapat dilanjutkan.
Pelajaran ini akan membahas suatu konstruksi timbunan untuk jalan dimana mekanisme
di atas akan dianalisis secara mendetil. Dalam analisis ini akan diperkenalkan tiga buah
pilihan perhitungan yang baru, yaitu analisis konsolidasi, analisis jaring elemen yang
diperbaharui dan perhitungan faktor keamanan dengan menggunakan Reduksi phi-c.
timbunan jalan
gambut
lempung
pasir padat
7.1 MASUKAN
Gambar 7.1 menunjukkan potongan melintang dari timbunan untuk jalan. Timbunan
mempunyai lebar 16.0 m dan tinggi 4.0 m. Kemiringan lereng adalah 1:3. Permasalahan
adalah simetris, sehingga hanya dimodelkan setengahnya saja (dalam kasus ini digunak
an bagian kanan). Material timbunan adalah tanah pasiran yang lepas. Tanah dasar
terdiri dari 6.0 m tanah lunak. 3.0 m pertama dari lapisan tanah lunak adalah tanah
gambut dan 3.0 m berikutnya adalah tanah lempung. Elevasi muka air tanah tepat berada
pada permukaan tanah asli. Di bawah lapisan tanah lunak terdapat lapisan pasir padat
yang tidak diikutsertakan dalam model.
Model geometri
Timbunan yang ditunjukkan dalam Gambar 7.1 dapat dianalisis dengan menggunakan
model regangan bidang. Untuk contoh ini digunakan elemen dengan 15 titik nodal.
Satuan dasar yang digunakan untuk Panjang, Gaya dan Waktu adalah m, kN dan hari.
Model geometri mempunyai lebar total 40 m, dimulai dari titik tengah timbunan.
Geometri penuh dapat digambarkan dengan menggunakan pilihan Garis geometri.
Deformasi dari lapisan pasir pada Gambar 7.1 diasumsikan tidak terjadi. Karena itu,
7-1
MANUAL LATIHAN
lapisan ini tidak diikutsertakan dalam model dan digunakan kondisi jepit untuk dasar
model.
Jepit standar dapat digunakan untuk mendefinisikan kondisi batas. Geometri dari model
ditunjukkan dalam Gambar 7.2.
pasir
gambut
lempung
Kondisi awal
Dalam Kondisi awal tetapkan berat isi air sebesar 10 kN/m3. Tekanan air sepenuhnya
adalah tekanan hidrostatik berdasarkan garis freatik global melalui titik (0.0; 6.0) dan
(40.0; 6.0).
Selain garis freatik, perhatian khusus harus diberikan pada kondisi batas untuk analisis
konsolidasi yang akan dilakukan dalam proses perhitungan. Tanpa memberikan
masukan tambahan apapun, seluruh batas akan mengalirkan air, sehingga air dapat
mengalir bebas keluar dari seluruh batas model dan tekanan air pori berlebih dapat
berdisipasi ke segala arah. Pada kasus ini, kondisi batas vertikal sebelah kiri harus
tertutup karena batas ini adalah garis simetri dimana aliran arah horisontal tidak boleh
terjadi. Kondisi batas vertikal sebelah kanan juga harus tertutup karena tidak ada aliran
tak terkekang keluar yang terjadi melalui batas tersebut. Kondisi batas dasar terbuka
karena di bawah lapisan tanah lunak tekanan air pori berlebih dapat secara bebas
mengalir ke dalam lapisan pasir yang permeabel (yang tidak diikutsertakan dalam
model). Kondisi batas atas memang terbuka seperti apa adanya. Untuk dapat
menentukan batas konsolidasi yang benar, ikuti langkah-langkah berikut :
Klik tombol Batas konsolidasi tertutup (garis berwarna kuning) pada toolbar.
• Gerakkan kursor ke atas pada batas kiri (0.0; 10.0) dan klik pada titik tersebut.
Gerakkan ke bawah ke titik (0.0; 0.0) dan klik lagi. Klik-kanan untuk
mengakhiri penggambaran batas tertutup ini.
• Gerakkan ke atas ke batas kanan pada (40.0; 6.0) dan klik. Gerakkan ke bawah
ke titik (40.0; 0.0) dan klik kembali. Akhiri batas tertutup ini.
• Klik tombol Hitung tekanan air untuk menghitung tekanan air dan kondisi batas
konsolidasi.
Setelah perhitungan tekanan air, klik pada ’switch’ untuk memodifikasi konfigurasi
geometri awal. Pada kondisi awal, timbunan belum ada sehingga untuk menghitung
tegangan awal dari model maka timbunan tersebut harus dinonaktifkan terlebih dahulu.
Klik satu kali pada tiap klaster yang memodelkan timbunan, seperti pada perhitungan
tahapan konstruksi. Setelah timbunan dinonaktifkan (klaster yang bersangkutan akan
mempunyai warna seperti warna latar belakang), maka geometri yang aktif akan berupa
geometri yang horisontal dengan lapisan-lapisan yang horisontal pula, sehingga
7-3
MANUAL LATIHAN
7.2 PERHITUNGAN
Konstruksi timbunan terdiri dari dua tahap, masing-masing membutuhkan waktu 5 hari.
Setelah tahapan konstruksi pertama, dilanjutkan dengan konsolidasi selama 200 hari
agar tekanan air pori berlebih dapat berdisipasi. Setelah tahapan konstruksi kedua,
sebuah rentang konsolidasi lain diberikan sehingga penurunan final dapat
diperhitungkan. Karena itu, perlu didefinisikan empat buah tahapan perhitungan.
Analisis konsolidasi akan mengikutsertakan dimensi waktu ke dalam perhitungan.
Untuk melakukan analisis konsolidasi secara benar maka langkah waktu yang benar
harus dipilih. Penggunaan langkah waktu yang lebih kecil dari nilai kritis minimum
dapat mengakibatkan osilasi tegangan. Pilihan konsolidasi dalam PLAXIS dapat
dilakukan dengan menggunakan prosedur langkah waktu otomatis yang telah
mengikutsertakan interval waktu kritis dalam perhitungan. Dalam prosedur langkah
waktu otomatis terdapat tiga buah kemungkinan, yaitu konsolidasi untuk suatu rentang
waktu tertentu termasuk efek dari perubahan pada geometri yang aktif (Tahapan
konstruksi), konsolidasi hingga seluruh tekanan air pori berlebih dalam geometri telah
mencapai nilai minimum tertentu (Tekanan air pori minimum) dan konsolidasi untuk
sejumlah langkah perhitungan tertentu, dengan menggunakan peningkatan faktor pengali
untuk meningkatkan sistem beban secara global dalam waktu atau dengan
mengaplikasikan kecepatan pembebanan (Peningkatan faktor pengali). Dua
kemungkinan pertama akan digunakan dalam latihan ini.
Untuk mendefinisikan tahap-tahap perhitungan, ikuti langkah-langkah berikut :
• Tahap perhitungan pertama adalah analisis Konsolidasi, Tahapan konstruksi.
Dalam lembar-tab Umum pilih Konsolidasi dari kotak Jenis perhitungan. Dalam
lembar-tab Parameter, masukkan Interval waktu sebanyak 5 hari. Pilih Tahapan
konstruksi sebagai Masukan pembebanan dan klik tombol <Tentukan>. Aktifkan
bagian pertama dari timbunan dalam jendela Konfigurasi geometri dan klik
tombol <Perbaharui>.
• Kembali dalam jendela Perhitungan, klik tombol <Berikutnya> untuk membuat
tahap perhitungan berikutnya.
• Tahap kedua juga merupakan analisis Konsolidasi, Tahapan konstruksi. Kali ini
tidak ada perubahan dalam geometri karena hanya diperlukan analisis
konsolidasi hingga waktu batas tertentu saja. Masukkan interval waktu sebesar
200 hari dan klik tombol <Berikutnya> untuk membentuk tahap perhitungan
berikutnya.
• Tahap ketiga merupakan analisis Konsolidasi, Tahapan konstruksi lagi. Setelah
memilih Tahapan konstruksi dalam lembar-tab Parameter, masukkan Interval
waktu 5 hari. Klik tombol <Tentukan> dan aktifkan bagian kedua dari timbunan.
Klik <Perbaharui> dan masuk ke tahap berikutnya.
• Tahap keempat adalah analisis konsolidasi hingga mencapai tekanan air pori
minimum. Dalam lembar-tab Parameter, pilih Tekanan air pori minimum dari
kotak Masukan pembebanan dan terima nilai pra-pilih sebesar 1 kN/m2 untuk
tekanan air pori minimum.
Sebelum memulai perhitungan, klik tombol Pilih titik untuk kurva dan pilih titik-titik
berikut. Untuk Titik A, pilih kaki timbunan. Titik kedua (Titik B) akan digunakan untuk
menggambarkan proses terbentuknya (dan berkurangnya) tekanan air pori berlebih.
Tentukan titik ini di tengah lapisan tanah lunak, di dekat (tetapi tidak harus tepat berada
pada) garis batas geometri di sebelah kiri. Setelah memilih kedua titik ini, proses
perhitungan dapat dimulai.
Selama analisis konsolidasi berlangsung, peningkatan waktu dapat terlihat pada bagian
atas dalam jendela informasi perhitungan. Selain pengali, sebuah parameter Pmaks akan
muncul, yang menunjukkan tekanan air pori maksimum saat ini. Parameter ini akan
berguna pada kasus analisis konsolidasi dengan pilihan Tekanan air pori minimum,
dimana seluruh nilai tekanan air pori ditentukan untuk berada di bawah suatu nilai
tertentu yang ditetapkan.
7.3 KELUARAN
Setelah perhitungan selesai, pilih tahap perhitungan ketiga dan keempat secara
bersamaan (dengan menekan tombol <Ctrl> pada papan ketik saat memilih kedua tahap
ini) dan klik tombol <Keluaran>. Jendela keluaran akan menampilkan dua buah jaring
elemen terdeformasi pada kondisi yang berbeda, yaitu pada kondisi setelah proses
konstruksi timbunan tahap akhir tepat selesai dan pada kondisi setelah konsolidasi
secara penuh terjadi.
Melihat hasil perhitungan pada tahap ketiga (setelah konstruksi timbunan selesai), jaring
elemen terdeformasi menunjukkan adanya gaya angkat pada daerah kaki timbunan serta
dataran di belakang timbunan akibat adanya perilaku tak terdrainase. Dengan
mengevaluasi peningkatan perpindahan total, dapat terlihat adanya suatu mekanisme
keruntuhan yang mulai terbentuk (lihat Gambar 7.3). Selain itu Gambar 7.4
menunjukkan distribusi tekanan air pori berlebih yang terjadi. Terlihat jelas bahwa
tekanan air pori berlebih tertinggi terjadi di bawah pusat timbunan.
7-5
MANUAL LATIHAN
Gambar 7.4 Tekanan air pori berlebih setelah proses konstruksi timbunan
Gambar 7.5 Kontur tekanan air pori berlebih setelah proses konsolidasi
hingga Pberlebih (Pberlebih) < 1.0 kN/m2
Terlihat pula bahwa penurunan dari permukaan tanah asli serta timbunan meningkat
tajam selama tahap keempat. Hal ini disebabkan oleh disipasi dari tekanan air pori
berlebih, yang menyebabkan proses konsolidasi dari tanah. Gambar 7.5 menunjukkan
distribusi sisa tekanan air pori berlebih setelah konsolidasi. Periksa bahwa nilai
maksimumnya telah berada di bawah 1.0 kN/m2.
Program Kurva dapat digunakan untuk menampilkan perkembangan tekanan air pori
berlebih terhadap waktu di bawah timbunan. Untuk menggambarkan kurva seperti ini,
ikuti langkah-langkah berikut :
• Klik tombol Program Kurva di sudut kiri atas jendela Keluaran.
• Pilih Diagram baru dan pilih proyek ini dari permintaan berkas.
• Dalam jendela Penggambaran kurva, pilih Waktu untuk sumbu x. Untuk
sumbu y, pilih Tekanan air pori – Tekanan air pori berlebih dan pilih titik yang
berada di tengah lapisan tanah lunak (Titik B) dari kotak Titik. Setelah meng-
klik tombol <OK>, sebuah kurva seperti pada Gambar 7.6 akan muncul.
Gambar 7.6 secara jelas menunjukkan empat buah tahap perhitungan. Selama tahap
konstruksi timbunan secara tak terdrainase, tekanan air pori berlebih meningkat dalam
waktu singkat, sedangkan selama proses konsolidasi tekanan air pori berlebih akan
berkurang sejalan dengan waktu. Sebenarnya konsolidasi telah mulai berlangsung pada
saat konstruksi timbunan, karena tahap tersebut juga menggunakan interval waktu. Dari
kurva yang terbentuk dapat terlihat bahwa dibutuhkan lebih dari 700 hari untuk
mencapai konsolidasi secara penuh.
PP berlebih
[kN/m2]
0
-10
-20
-30
-40
0 200 400 600 800
Waktu [hari]
Dalam desain suatu timbunan, merupakan hal yang penting untuk tidak hanya meninjau
stabilitas final, tetapi juga stabilitas selama proses konstruksi berlangsung. Terlihat jelas
dari hasil yang diperoleh bahwa suatu mekanisme keruntuhan mulai terbentuk setelah
konstruksi timbunan dimulai pada tahap kedua.
Merupakan hal yang menarik untuk mengevaluasi faktor keamanan global pada tahap
perhitungan ini serta tahapan-tahapan konstruksi lainnya.
Dalam rekayasa struktur, faktor keamanan umumnya didefinisikan sebagai rasio dari
beban runtuh terhadap beban kerja. Namun demikian, untuk struktur tanah definisi ini
tidak selalu berguna. Untuk timbunan misalnya, sebagian besar dari beban diakibatkan
oleh berat sendiri dari tanah dan peningkatan berat dari tanah umumnya tidak
mengakibatkan keruntuhan. Suatu lereng dari tanah non-kohesif tidak akan runtuh dalam
suatu pengujian yang meningkatkan berat sendiri dari tanah (seperti pada uji centrifuge).
Definisi yang lebih tepat untuk faktor keamanan adalah :
dimana S menyatakan kuat geser. Rasio dari kekuatan sebenarnya terhadap kekuatan
minimum yang dihitung untuk mencapai keseimbangan adalah faktor keamanan yang
7-7
MANUAL LATIHAN
c − σ n ⋅ tan φ
Faktor keamanan =
c r − σ n ⋅ tan φ r
dimana c dan φ adalah masukan parameter kekuatan dan σn adalah komponen tegangan
normal aktual. Parameter cr dan φr adalah parameter kekuatan tereduksi yang
mempunyai nilai tepat untuk mempertahankan keseimbangan. Prinsip di atas adalah
dasar dari metode Reduksi phi-c yang dapat digunakan dalam PLAXIS untuk menghitung
faktor keamanan global. Dengan pendekatan ini maka kohesi dan tangen dari sudut
geser direduksi dengan proporsi yang sama :
c tan φ
= = ΣMsf
cr tan φ r
Reduksi parameter kekuatan diatur oleh faktor pengali total ΣMsf. Parameter ini akan
ditingkatkan secara bertahap hingga keruntuhan terjadi. Faktor keamanan kemudian
didefinisikan sebagai nilai ΣMsf saat keruntuhan terjadi, hanya jika saat keruntuhan
terjadi suatu nilai yang kurang lebih konstan telah diperoleh untuk beberapa langkah
pembebanan secara berturut-turut.
Pilihan perhitungan Reduksi phi-c tersedia dalam PLAXIS dari daftar Jenis perhitungan
dalam lembar-tab Umum. Jika pilihan Reduksi phi-c dipilih maka Masukan pembebanan
dalam lembar-tab Parameter secara otomatis akan diatur menjadi Peningkatan faktor
pengali.
Untuk menghitung faktor keamanan global dari timbunan untuk jalan pada berbagai
tahapan konstruksi, ikuti langkah-langkah berikut :
• Klik tombol Program Perhitungan untuk masuk ke program Perhitungan.
• Faktor keamanan dari tahapan konstruksi pertama ingin dihitung. Karena itu
buat sebuah tahap perhitungan baru dan dalam kotak Mulai dari tahap pilih
Tahap 1.
• Dalam lembar-tab Umum, pilih perhitungan Reduksi phi-c.
• Dalam lembar-tab Parameter jumlah Langkah tambahan secara otomatis diatur
menjadi 100 (dan bukan sebesar 250 sesuai dengan nilai pra-pilihnya). Untuk
tidak memperhitungkan deformasi yang telah terjadi akibat mekanisme
keruntuhan, pilih Atur perpindahan menjadi nol. Pilihan Peningkatan faktor
pengali akan telah diaktifkan dalam kotak Masukan pembebanan. Klik
<Tentukan> untuk masuk ke lembar-tab Pengali.
• Dalam jendela Pengali, periksa bahwa peningkatan pertama dari faktor pengali
yang mengatur proses reduksi kekuatan, Msf, bernilai 0.1. Perhitungan faktor
keamanan yang pertama sekarang telah didefinisikan.
Evaluasi hasil
Perpindahan tambahan akan terbentuk selama proses perhitungan Reduksi phi-c.
Perpindahan total yang ditampilkan tidak mempunyai arti fisik, tetapi peningkatan
perpindahan dalam langkah terakhir (saat runtuh) memberikan indikasi dari bentuk
mekanisme keruntuhan. Untuk dapat menampilkan mekanisme dari ketiga tahapan yang
berbeda dari konstruksi timbunan ini, pilih tahap perhitungan 5, 6 dan 7 secara
7-9
MANUAL LATIHAN
bersamaan (gunakan tombol <Ctrl>) dan klik tombol <Keluaran>. Pilih untuk seluruh
jendela pilihan Peningkatan total dari menu Deformasi dan ubah jenis tampilan dari
Anak panah ke Warna. Tampilan akan memberikan impresi yang baik terhadap
mekanisme keruntuhan (lihat Gambar 7.7). Besarnya peningkatan perpindahan yang
terjadi tidak relevan dalam perhitungan faktor keamanan.
Faktor keamanan dapat diperoleh dari pilihan Informasi perhitungan dari menu
Tampilan. Lembar-tab Pengali dari jendela Informasi perhitungan menunjukkan nilai
aktual dari faktor pengali beban. Nilai ΣMsf menyatakan faktor keamanan, hanya jika
nilai ini kurang-lebih telah konstan pada beberapa langkah perhitungan sebelumnya.
Namun demikian cara terbaik untuk mengevaluasi faktor keamanan adalah dengan
menggambarkan kurva dimana parameter ΣMsf digambarkan terhadap perpindahan
untuk suatu titik nodal tertentu. Walaupun perpindahan tidak relevan dalam kasus ini,
perpindahan tetap mengindikasikan apakah suatu mekanisme keruntuhan telah
terbentuk. Untuk mengevaluasi faktor keamanan untuk ketiga situasi dengan cara ini,
ikuti langkah-langkah berikut :
• Klik tombol Program Kurva untuk memulai program Kurva.
• Pilih Diagram baru dan pilih berkas timbunan jalan dari permintaan berkas.
• Dalam jendela Penggambaran kurva, pilih perpindahan total dari kaki timbunan
(Titik A) untuk sumbu x. Untuk sumbu y, pilih Pengali dan pilih ΣMsf dari kotak
Jenis. Sebuah kurva seperti pada Gambar 7.8 akan muncul.
Perpindahan maksimum yang ditampilkan tidaklah relevan. Dapat terlihat bahwa untuk
semua kurva nilai ΣMsf yang diperoleh telah mencapai nilai yang kurang-lebih konstan.
Dengan menggerakkan kursor mouse ke atas suatu titik pada kurva akan memunculkan
kotak yang menunjukkan nilai dari ΣMsf yang diperoleh.
Sum-Msf
1.4
1.3
1.2
Seperti terlihat pada keluaran berupa Jaring elemen terdeformasi pada akhir konsolidasi
(tahap 4), timbunan mengalami penurunan lebih dari setengah meter dalam waktu dua
tahun setelah konstruksi dimulai. Sebagian dari timbunan pasir yang pada awalnya
berada di atas garis freatik akan turun dan berada di bawah garis freatik. Akibat gaya
apung atau gaya angkat dari air maka berat efektif dari tanah yang turun ke bawah garis
freatik akan berubah, dan mengakibatkan reduksi dari tegangan efektif akibat beban
timbunan sejalan dengan waktu. Efek ini dapat disimulasikan dalam PLAXIS dengan
menggunakan Jaring elemen yang diperbaharui serta Tekanan air yang diperbaharui.
Pada proyek timbunan untuk jalan efek dari penggunaan pilihan ini akan dipelajar
i.
Buka proyek ini dalam program Masukan dan pilih Simpan sebagai dari menu Berkas.
Simpan proyek ini dengan nama berkas yang berbeda. Sekarang klik tombol Program
Perhitungan dan buka proyek baru ini. Seluruh tahap perhitungan akan ditandai untuk
dieksekusi. Untuk mengubah perhitungan menjadi analisis dengan Jaring elemen yang
diperbaharui, lakukan langkah-langkah berikut :
• Pilih Tahap 1 dan klik tombol Tingkat lanjut di bawah kotak Jenis perhitungan.
Pilih Jaring elemen yang diperbaharui dan Tekanan air yang diperbaharui dalam
jendela Pengaturan umum tingkat lanjut. Klik <OK> untuk kembali ke jendela
perhitungan.
7-11
MANUAL LATIHAN
Perpindahan [m]
0.4
0.3
Jaring elemen normal
0.2
Jaring elemen yang diperbaharui
0.1
0.0
0 200 400 600 800 1000
Waktu [hari]
7-13
MANUAL LATIHAN
5m 10 m 15 m
+3.0 m
0.0 m
pondasi tiang
lempung
kaki tiang
-10.0 m
pasir
-12.0 m
lempung bawah
-17.0 m
pasir bawah
-22.0 m
Terowongan dalam pelajaran ini mempunyai diameter 5.0 m dan berada pada kedalaman
rata-rata 20 m. Profil tanah menunjukkan empat buah lapisan yang berbeda. 13 m
pertama merupakan tanah lempung lunak dengan kekakuan yang meningkat kurang-
lebih secara linier terhadap kedalaman tanah. Di bawah lapisan tersebut terdapat lapisan
pasir halus setebal 2.0 m. Lapisan ini digunakan sebagai lapisan pendukung dari
8-1
MANUAL LATIHAN
pondasi-pondasi tiang kayu tua dari rumah-rumah tradisional. Pondasi tiang dari
bangunan-bangunan tersebut dimodelkan berada di dekat terowongan. Perpindahan dari
tiang-tiang ini dapat menyebabkan kerusakan pada bangunan-bangunan tersebut, yang
jelas sangat tidak diinginkan. Di bawah lapisan pasir terdapat lapisan lempung
kelanauan setebal 5.0 m.
Lapisan tersebut merupakan salah satu lapisan tanah dimana terowongan akan
dikonstruksikan. Lapisan tanah yang lain dimana terowongan akan dibuat adalah lapisan
pasir, yang merupakan lapisan pasir padat bercampur kerikil dan sangat kaku. Dalam
model elemen hingga, lapisan ini hanya dimodelkan setebal 5.0 m saja. Lapisan yang
lebih dalam lagi dianggap sangat kaku dan dimodelkan sebagai kondisi batas. Distribusi
tekanan air pori adalah hidrostatik. Garis freatik berada pada elevasi 3 m di bawah
permukaan tanah (pada elevasi y = 0 m). Karena situasi permasalahan kurang-lebih
simetris, maka hanya setengahnya (bagian kanan) saja yang diterapkan dalam model
regangan bidang. Dari koordinat awal terowongan, model melebar ke arah horisontal
hingga sejauh 30 m. Elemen dengan 15 titik nodal digunakan untuk contoh ini.
8.1 GEOMETRI
Geometri dasar yang terdiri dari empat buah lapisan tanah seperti ditunjukkan pada
Gambar 8.1 (tidak termasuk terowongan dan elemen pondasi), dapat digambarkan
dengan menggunakan garis geometri. Karena permukaan tanah terletak 3.0 m di atas
elevasi referensi, maka parameter Atas diambil pada +3.0 m dalam Pengaturan global
dan Bawah pada -22.0 m. Untuk menggambarkan terowongan digunakan Perancang
terowongan, yaitu suatu alat bantu khusus dalam PLAXIS yang memungkinkan
penggunaan segmen lingkaran (lengkung) dan garis untuk memodelkan geometri dari
suatu terowongan. Terowongan yang dibahas disini adalah separuh bagian sebelah
kanan dari terowongan lingkaran dan akan terdiri dari empat buah segmen. Setelah
menggambarkan geometri dasar, ikuti langkah-langkah berikut untuk mendesain
terowongan lingkaran :
Klik tombol Terowongan pada toolbar. Jendela Perancang terowongan akan
muncul dengan beberapa pilihan dalam toolbar-nya untuk membuat bentuk dari
terowongan. Pilih Separuh terowongan – bagian kanan dari toolbar.
• Perancang terowongan akan menunjukkan bentuk pra-pilih dari (setengah)
terowongan yang terdiri dari tiga buah segmen, dimana segmen yang paling
bawah (Segmen 1) terpilih, seperti ditunjukkan dalam Gambar 8.2. Bagian
kanan dari jendela menunjukkan beberapa nilai-nilai geometris.
• Biarkan Jenis terowongan pada nilai pra-pilihnya yaitu Terowongan bor.
Pastikan bahwa segmen terowongan bagian bawah telah aktif terpilih (jika
belum, pilihlah dengan meng-klik segmen yang paling bawah dengan mouse).
• Angka-angka dalam tabel menyatakan sifat dari segmen terowongan yang
pertama. Untuk terowongan (bor) lingkaran radiusnya dapat dimasukkan disini.
Masukkan radius sebesar 2.5 m. Hasil dari langkah ini akan langsung terlihat
dalam gambar.
• Angka di bawah radius menyatakan sudut dimana segmen tersebut akan berhenti
diperpanjang. Masukkan nilai 90 derajat (yang merupakan sudut maksimum dari
suatu segmen terowongan).
• Koordinat lokal x dan y dari koordinat awal lengkung pertama selalu berada
pada koordinat awal lokal (x = 0; y = 0) untuk terowongan bor.
• Pastikan bahwa pilihan Cangkang dan Antarmuka diaktifkan untuk segmen ini.
8-3
MANUAL LATIHAN
Kondisi batas
Klik tombol Jepit standar untuk mengaplikasikan kondisi batas standar pada model.
Selain kondisi jepit standar, juga ditambahkan rotasi tetap pada titik atas dan titik bawah
dari dinding terowongan.
Petunjuk : Dalam kondisi Jepit standar, pelat yang diperpanjang hingga ke batas
geometri yang terjepit setidaknya dalam satu arah akan menerima rotasi
tetap, sedangkan pelat yang diperpanjang hingga batas geometri yang
bebas akan menerima rotasi bebas pula.
Sifat-sifat material
Daftar sifat material untuk keempat lapisan tanah yang berbeda diberikan dalam Tabel
8.1. Untuk seluruh lapisan, perilaku material diatur ke terdrainase karena pada kasus ini
hanya diinginkan deformasi jangka panjangnya saja.
Tabel 8.1 Sifat-sifat material untuk lapisan tanah dalam proyek terowongan
Parameter Nama Lempung Pasir Lmp. Bwh. Pasir Bwh. Satuan
Model material Model MC MC MC MC -
Jenis perilaku material Jenis Terdr. Terdr. Terdr. Terdr. -
Brt. isi tnh. di atas mat γunsat 15 16.5 16 17 kN/m3
Brt. isi tnh. di bawah mat γsat 18 20 18.5 21 kN/m3
Permeabilitas horisontal kx 1⋅10-4 1.0 1⋅10-2 0.5 m/hari
-4 -2
Permeabilitas vertikal ky 1⋅10 1.0 1⋅10 0.5 m/hari
Modulus Young Eref 1000 80000 10000 120000 kN/m2
Peningkatan E Epeningk. 650 - - - kN/m3
Elevasi referensi yref 0.0 - - - m
Angka Poisson ν 0.33 0.3 0.33 0.3 -
Kohesi cref 5.5 1.0 4.0 1.0 kN/m2
Sudut geser φ 24 31 25 33 °
Sudut dilatansi ψ 0.0 1.0 0.0 3.0 °
Kekuatan antarmuka Rinter Kaku Kaku 0.7 0.7 -
Untuk lapisan atas berupa tanah lempung digunakan pilihan tingkat lanjut untuk
menerapkan peningkatan kekakuan terhadap kedalaman. Karena itu nilai Epeningkatan
harus dimasukkan dalam jendela parameter Tingkat lanjut. Nilai dari Eref menjadi nilai
referensi pada kedalaman referensi yreference. Di bawah yreference nilai aktual dari E akan
meningkat terhadap kedalaman sesuai dengan : E(y) = Eref + Epeningkatan ⋅ (yreference – y).
8-5
MANUAL LATIHAN
Kumpulan data material untuk dua lapisan tanah di bawah telah mengikutsertakan
parameter yang sesuai untuk antarmuka dari terowongan. Dalam kumpulan data yang
lain sifat antarmuka biarkan tetap pada nilai pra-pilihnya. Masukkan empat buah
kumpulan data material dengan sifat yang diberikan dalam Tabel 8.1 dan aplikasikan
kumpulan data tersebut ke klaster-klaster yang sesuai dalam model geometri. Untuk
memasukkan parameter tingkat lanjut dari kumpulan data material lempung, klik tombol
<Tingkat lanjut> dalam lembar-tab Parameter.
Selain keempat kumpulan data material untuk tanah dan antarmuka, kumpulan data
material untuk tiga buah pelat dan sebuah jangkar harus dibuat. Sifat untuk pelat-pelat
tersebut diberikan pada Tabel 8.2 dan untuk jangkar diberikan pada Tabel 8.3.
Aplikasikan kumpulan data Dinding ke dinding terowongan, kumpulan data Pondasi ke
kedua kaki pondasi dalam model dan kumpulan data Bangunan pada pelat pondasi yang
memodelkan bangunan. Berat dari pelat balok ini juga menyatakan berat dari bangunan
secara keseluruhan. Aplikasikan kumpulan data Tiang pada jangkar nodal ke nodal.
Kondisi awal
Tentukan berat isi air sebesar 10 kN/m3. Tekanan air dapat dihitung berdasarkan garis
freatik global pada elevasi y = 0.0 m.
Sebelum menghitung tegangan awal, pastikan bahwa bangunan, pondasi tiang, kaki
tiang dan dinding terowongan pada kondisi non-aktif. Prosedur-K0 dapat digunakan
untuk menghitung tegangan efektif awal sesuai dengan nilai K0.
8.2 PERHITUNGAN
8-7
MANUAL LATIHAN
8.3 KELUARAN
Setelah perhitungan selesai, pilih dua tahap perhitungan terakhir dan klik tombol
<Keluaran>. Program Keluaran akan dimulai dan menampilkan jaring elemen
terdeformasi dari tahap perhitungan terakhir.
Sebagai hasil dari tahap perhitungan kedua (dikeluarkannya tanah dan air dari dalam
terowongan) akan terjadi penurunan dari permukaan tanah dan dinding terowongan akan
menunjukkan terjadinya deformasi. Dalam tahap ini gaya aksial yang bekerja pada
dinding terowongan adalah gaya aksial maksimum yang akan tercapai. Gaya-gaya yang
bekerja pada dinding terowongan dapat ditampilkan dengan klik-ganda pada dinding
terowongan dan memilih jenis gaya yang diinginkan dari menu Gaya (lihat
Gambar 8.3).
Tahap perhitungan ketiga menunjukkan hasil yang diperoleh dari simulasi terjadinya
kehilangan volume. Jaring elemen terdeformasi menunjukkan penurunan sepanjang
permukaan tanah, yang dipengaruhi oleh adanya bangunan (lihat Gambar 8.4). Tampilan
dari kondisi tegangan efektif pada Gambar 8.5 menunjukkan terjadinya efek busur atau
arching effect diseputar terowongan. Arching ini mereduksi tegangan yang bekerja pada
dinding terowongan. Hasilnya, gaya aksial pada tahap ini akan lebih rendah dari pada
tahap perhitungan kedua. Walapun demikian, momen lentur yang bekerja lebih besar
(lihat Gambar 8.6). Pengaruh dari kontraksi terowongan pada pondasi tiang dapat dilihat
dengan menampilkan tegangan geser relatif atau dari perpindahan kaki tiang.
Gambar 8.3 Gaya aksial (kiri) dan momen lentur (kanan) pada
dinding terowongan setelah tahap perhitungan kedua
8-9
MANUAL LATIHAN
Gambar 8.6 Gaya aksial dan momen lentur dalam dinding terowongan
setelah tahap ketiga
Geometri Beban
Garis geometri Jepit standar
Pelat Batas gempa standar
Geogrid Batas penyerap standar (dinamis)
Jangkar nodal ke nodal Atur sistem beban dinamis `
Jangkar ujung tetap Jepit penuh
Antarmuka Jepit vertikal
Terowongan Jepit horisontal
Sendi dan pegas rotasi Rotasi tetap (pelat)
Drainase Batas penyerap
Sumur Perpindahan tertentu (statis)
Beban merata - sistem A
Beban merata - sistem B
Beban terpusat - sistem A
Beban terpusat - sistem B
A-1
MANUAL LATIHAN
Bantuan
Topik bantuan
Pembaharuan lisensi…
Disclaimer…
Tentang…
Hitung Bantuan
Tekanan air Topik bantuan
Tegangan awal Disclaimer…
Tentang…
A-3
MANUAL LATIHAN
Hitung Bantuan
Proyek saat ini Topik bantuan
Beberapa proyek Pembaharuan lisensi…
Disclaimer…
Tentang…
Berkas Edit
Buka… Salin Ctrl+C
Tutup Skala
Tutup semua Interval…
Kemas proyek Garis pindai
Cetak…
Penyusun laporan…
Direktori kerja `
Keluar
A-5
MANUAL LATIHAN
Deformasi Tegangan
Perpindahan total Tegangan normal efektif
Perpindahan horisontal (x) Tegangan normal total
Perpindahan vertikal Tegangan geser
Perpindahan tahap ` Tegangan Cartesius efektif `
Peningkatan total Tegangan Cartesius total `
Peningkatan horisontal (x) Rasio konsolidasi berlebih
Peningkatan vertikal Tegangan efektif rata-rata (p')
Regangan normal Tegangan total rata-rata (p)
Regangan geser Tegangan deviator (q')
Regangan Cartesius ` Tekanan air pori aktif
Peningkatan regangan normal Tekanan air pori berlebih
Peningkatan regangan geser Aliran air tanah `
Peningkatan Regangan Cartesius ` Tinggi tekan air tanah
Kecepatan total Derajat kejenuhan
Kecepatan horisontal
Kecepatan vertikal
Percepatan total
Percepatan horisontal
Percepatan vertikal
A-7
MANUAL LATIHAN
Pelat :
Deformasi Gaya
Perpindahan total Gaya aksial
Perpindahan horisontal Gaya geser
Perpindahan vertikal Momen lentur
Perpindahan tahap ` Gaya melingkar
Peningkatan total Batas gaya `
Peningkatan horisontal
Peningkatan vertikal
Kecepatan total
Kecepatan horisontal
Kecepatan vertikal
Percepatan total
Percepatan horisontal
Percepatan vertikal
Antarmuka :
Deformasi Tegangan
Perpindahan total Tegangan normal efektif
Perpindahan horisontal Tegangan geser
Perpindahan vertikal Tegangan geser relatif
Perpindahan tahap ` Tekanan air pori aktif
Peningkatan total Tekanan air pori berlebih
Peningkatan horisontal
Peningkatan vertikal
Perpindahan relatif
Peningkatan relatif
Kecepatan total
Kecepatan horisontal
Kecepatan vertikal
Percepatan total
Percepatan horisontal
Percepatan vertikal
A-9
MANUAL LATIHAN
Mulai
Ya Permukaan Tidak
horisontal
Siap
Berikut adalah beberapa contoh dari lapisan dan stratifikasi yang tidak horisontal :
B-1
MANUAL LATIHAN