PENDAHULUAN
Bagi perusahaan jenis apapun, baik yang bergerak dalam manufaktur maupun jasa
tentulah menyadari bahwa kelangsungan hidup perusahaan lebih penting daripada sekedar
laba yang besar. Sekalipun untuk dapat terus bertahan, perusahaan memerlukan keuntungan
yang cukup. Selanjutnya untuk mendapatkan keuntungan tersebut, produk yang dihasilkan
dapat memenuhi kebutuhan dan keinginan serta kepuasan konsumen.
Biasanya, masalah yang akan muncul dan harus dipertimbangkan adalah lokasi
dimana perusahaan itu berdiri dan letak dari departemen-departemen dari perusahaan
tersebut. Hal ini sangat penting, karena lokasi berdirinya perusahaan tersebut akan
mempengaruhi bukan saja komponen internal perusahaan, tetapi juga komponen eksternal
serta variabel-variabel penentu lain seperti biaya dan mata uang. Begitu juga dengan
perencanaan tata-letak yang tepat akan bermanfaat bagi efisiensi dan kelancaran aktivitas dari
perusahaan tersebut, sehingga beban atau biaya aliran material yang tidak diperlukan bisa
dihilangkan atau diminimalkan. Oleh karena itu, pada tugas makalah kelompok ini akan
membahas tentang strategi lokasi dan tata letak departemen sehingga dihasilkan tata-letak
yang mempunyai biaya aliran material yang kecil. Salah satu ujung dari masalah ini adalah
proses produksi yang harus baik dalam arti yang luas, agar output yang dihasilkan baik
berupa barang atau jasa, dapat mendukung kelangsungan hidup perusahaan.
Di satu sisi setelah proses produksi dan kehidupan perusahaan berjalan yang dengan
baik, perusahaan perlu menjaganya dengan baik, mengingat menjaga lebih sulit dari pada saat
mendirikannya. Dengan demikian proses dan kegiatan produksi sebagai dapurnya perusahaan
perlu dipelajari dengan seksama dan sungguh-sungguh sehingga sebuah perusahaan memiliki
devisi produksi yang solid dan dapat dipercaya sebagai tulang punggung kelangsungan hidup
perusahaan.
1.2 Rumusan Masalah
1. Apa faktor – faktor dalam pemilihan lokasi?
2. Apa metode yang digunakan dalam penentuan lokasi?
3. Apa itu strategi lokasi jasa?
1
1.3 Tujuan
1. Untuk mengetahui faktor – faktor dalam pemilihan lokasi
2. Untuk mengetahui metode dalam penentuan lokasi
3. Untuk mengetahui strategi lokasi jasa
1.4 Manfaat
1. Dapat mengetahui faktor – faktor dalam pemilihan lokasi
2. Dapat mengetahui metode dalam penentuan lokasi
3. Dapat mengetahui strategi lokasi jasa
2
BAB II
PEMBAHASAN
Pekerja dengan pelatihan yang buruk, edukasi yang buruk, atau perilaku kerja
yang buruk tidak menjadi pembeli yang baik bahkan pada upah yang rendah. Dengan
hal yang sama, para pekerja yang tidak dapat atau tidak akan selalu mencapai tempat
kerja mereka tidak baik bagi organisasi, bahkan dengan upah yang rendah. ( Biaya
tenaga kerja per unit kadangkala dinamakan dengan isi tenaga kerja atas produk ).
3
2. Nilai Tukar Mata Uang dan Risiko Mata Uang
Meskipun tingkat upah dan produktivitas akan membuat suatu negara terlihat
ekonomis, tetapi nilai tukar mata uang yang tidak menyenangkan akan meniadakan
tabungan. Kadangkala, perusahaan dapat mengambil keuntungan atas nilai tukar mata
uang khususnya dengan merelokasi atau mengekspor ke negara lain. Namun, nilai
mata uang asing terus – menerus meningkat dan menurun dalam sebagian besar
negara. Perubahan seperti ini dapat membuat apa yang menjadi lokasi yang bagus
pada tahun 2013 menjadi salah satu sumber bencana pada 2017.
3. Biaya
Kita dapat membagi biaya lokasi ke dalam 2 kategori, berwujud dan tidak
berwujud. Biaya berwujud (tangible cost) adalah biaya – biaya yang mudah
diidentifikasikan dan diukur secara tepat persis. Mereka meliputi utilitas, tenaga kerja,
bahan material, pajak, depresiasi, dan biaya lainnya yang dapat diidentifikasi oleh
departemen akuntansi dan manajemen. Sebagai tambahan, biaya seperti transportasi
bahan mentah, transportasi produk jadi, dan pembangunan situs seluruhnya
digolongkan ke dalam keseluruhan biaya lokasi. Biaya tak berwujud ( intangible
costs ) kurang dapat dihitung kuantitasnya dengan mudah. Mereka meliputi mutu
pendidikan, fasilitas transportasi umum, perilaku komunitas mengenai industri dan
perusahaan, dan kualitas serta perilaku karyawan yang prospektif. Mereka juga
termasuk variabel kualitas kehidupan, seperti iklim dan tim olahraga, yang mungkin
dapat mempengaruhi perekrutan personel.
4. Risiko Politik, Nilai dan Budaya
Risiko politik dihubungkan dengan perilaku nasional, negara bagian,
pemerintah setempat mengenai properti swasta dan intelektual, penetapan wilayah,
dan stabilitas pekerjaan akan berfluktuasi. Posisi pemerintah pada saat keputusan
lokasi dibuat tidak akan abadi. Namun, manajemen menemukan bahwa perilaku ini
dapat dipengaruhi oleh kepemimpinan mereka sendiri.
Nilai dari para pekerja juga berbeda dari satu negara ke negara yang lain,
kawasan ke kawasan, dan kota kecil ke kota. Para pekerja memandang mengenai
tingkat perputaran serikat, dan ketidakhadiran semuanya merupakan faktor yang
relevan. Pada gilirannya, nilai ini dapat mempengaruhi keputusan perusahaan apakah
akan membuat penawaran kepada para pekerja yang ada jika perusahaan akan relokasi
ke lokasi baru.
4
Salah satu tantangan terbesar dalam keputusan operasional global adalah
berurusan dengan budaya dari negara lainnya. Variasi budaya dalam ketepatan waktu
oleh para pekerja dan pemasok membuat perbedaan dalam produksi dan jadwal
pengiriman. Penyuapan dan bentuk korupsi lainnya pada umumnya juga menciptakan
ketidakefisienan ekonomi, seiring dengan permasalahan etika dan hukum dalam arena
global. Sebagai hasilnya, manajer operasioanal menghadapi tantangan yang signifikan
ketika membangun rantai pasokan efektif lintas budaya.
5. Kedekatan Dengan Pangsa Pasar
Bagi banyak perusahaan, penempatan lokasi dekat dengan konsumennya
sangat penting. Terutama, perusahaan jasa, seperti apotik, restoran, kantor pos, atau
tukang potong rambut, menemukan bahwa kedekatan dengan pangsa pasar merupakan
faktor penentuan lokasi yang sangat penting. Perusahaan manufaktur menemukan hal
ini bermanfaat untuk dekat dengan konsumen ketika transportasi produk jadi sangat
mahal atau sulit (mungkin karena mereka dalam satuan besar, berat, atau mudah
pecah). Untuk menjadi dekat dengan pangsa pasar Amerika Serikat, perusahaan mobil
raksasa yang dimiliki asing, misalnya Mercedes, Honda, Toyota, dan Hyundai
membangun jutaan mobilnya setiap tahun di Amerika Serikat.
Sebagai tambahan, dengan produksi tepat (just-in-time), para pemasok ingin
bertempat dekat dengan para penggunanya. Bagi perusahaan seperti Coca-Cola, yang
memiliki bahan utama produknya adalah air, maka masuk akal untuk memiliki pabrik
pengemasan ke dalam botol di banyak kota daripada mengirimkan kontainer yang
berat (dan kadangkala gelas mudah pecah) lintas negara.
6. Kedekatan dengan Para Pemasok
Lokasi perusahaan dekat dengan bahan mentah dan para pemasok karena :
a. Cepat rusaknya
b. Biaya transportasi
c. Dalam ukuran besar
Toko roti, pabrik susu, dan prosesor makanan laut beku berhadapan dengan bahan
mentah yang cepat rusak sehingga mereka sering kali bertempat dekat dengan para
pemasok. Perusahaan bertanggung pada input bahan mentah yang besar, atau besar
(misalnya, produser baja menggunakan batu bara dan biji besi) menghadapi biaya
transportasi dalam negeri yang mahal sehingga biaya transportasi menjadi faktor yang
utama. Kemudian, barang-barang di mana terdapat pengurangan dalam jumlah besar
5
(misalnya, pohon ke kayu) umumnya memerlukan tempat fasilitas yang dekat dengan
bahan mentah.
b) Menetapkan bobot pada setiap faktor untuk mencerminkan seberapa jauh faktor itu
penting bagi pencapaian tujuan perusahaan.
d) Meminta manajer menentukan skor setiap lokasi untuk setiap faktor, dengan
menggunakan skala yang telah dikembangkan pada tahap 3.
e) Mengalikan skor itu dengan bobot dari setiap faktor, dan menentukan jumlah total
untuk setiap lokasi.
f) Membuat rekomendasi yang didasarkan pada skor laba maksimal, dengan juga
mempertimbangkan hasil dari pendekatan kuantitatif.
6
Jika sebuah keputusan bersifat sensitive terhadap perubahan-perubahan kecil,
maka analisis lebih lanjut mengenai pembobotan atau penilaiannya mungkin perlu
dilakukan. Sebagai alternative lain, manajemen dapat menyimpulkan faktor tidak
nyata bukan merupakan kriteria yang tepat sebagai dasar pengambilan
keputusan lokasi. Oleh karena itu, manajer menempatkan bobot utama pada aspek
keputusan yang lebih kuantitatif.
Contoh :
Metode Flags di Florida, rantai theme park yang berorientasi pada 10 keluarga di AS,
telah memutuskan untuk memperluas ke luar negeri dengan membukakan taman
pertamanya di Eropa. Dia ingin memilih di antara Prancis dan Denmark.
Pendekatan : Lembar pemeringkatan dalam table 8.2 berisi faktor kunci keberhasilan
yang telah diputuskan oleh manajemen adalah penting : pembobotan, dan peringkat
mereka untuk 2 situs yang memungkinkan seperti Dijon, Prancis, dan Copenhagen,
Denmark seperti yang ditunjukkan.
Solusi : Table 8.2 menggunakan bobot dan skor untuk mengevaluasi alternatif 6
lokasi situs. Diberikan opsi 100 poin yang ditugaskan pada masing-masing faktor,
lokasi di Prancis lebih disukai.
Wawasan : Dengan mengubah poin atau bobot untuk faktor-faktor tersebut mengenai
yang mana terdapat beberapa keraguan, kita dapat menganalisis sensitivitas
keputusan. Sebagai contoh, kita dapat melihat bahwa mengubah skor untuk “
ketersediaan dan perilaku tenaga kerja” dengan 10 poin dapat mengubah keputusan.
Nomor-nomor yang digunakan dalam pembobotan faktor dapat menjadi subjektif dan
hasil model tidak “persis” meskipun ini adalah pendekatan kuantitatif.
7
Latihan Pembelajaran : Jika bobot untuk “struktur pajak” jatuh menjadi 20 dan bobot
untuk “ pendidikan dan kesehatan” meningkat menjadi 40, dan hasilnya adalah
Denmark sekarang terpilih, dengan 68,0 vs 67,5 skor untuk Prancis.
Tujuan analisis biaya-volume lokasi adalah untuk mencari lokasi dengan biaya
terendah. Analisis titik-impas dapat dilakukan baik dengan pendekatan grafik ataupun
matematik.
2. Memplot biaya untuk tiap-tiap lokasi dengan biaya pada sumbu vertikal dan grafik
dan volume tahunan pada sumbu horizontal
3. Memilih lokasi yang memiliki total biaya terendah untuk volume produksi yang
diharapkan
Contoh :
8
Dengan volume yang diharapkan sebanyak 2.000 unit per tahun, Brussels
memberikan biaya lokasi yang terendah. Laba yang diharapkan
30(x) = 30.000
x = 1.000
20(x) = 50.000
x = 2.500
Sebagaimana dengan setiap model lainnya, biaya – volume lokasi dapat menjadi
sensitif bagi data yang akan di input. Misalnya, untuk volume yang kurang daripada
1000, Athena menjadi lebih disukai. Untuk volume yang lebih besar daripada 2.500,
maka Lisboa akan menghasilkan laba terbesar.
9
C. Metode pusat gravitasi
∑
Koordinat –x pusat gravitasi = ∑
(8-1)
∑
Koordinat –y pusat gravitasi = ∑
(8-2)
Perhatikan bahwa persamaan (8-1) dan (8-2) mengandung istilah Qi yang merupakan
kuantitas barang pasokan yang dipindahkan ke atau dari lokasi i.
Karena jumlah kontainer yang dikirim setiap bulan mempengaruhi biaya, jarak tidak
dapat dijadikan satu-satunya kriteria utama. Metode pusat gravitasi mengasumsikan
biaya secara langsung berimbang pada jarak dan jumlah yang dikirim. Lokasi yang
ideal adalah lokasi yang meminimalkan jarak berbobot antara gudang dan toko
ecerannya, dimana pembobotan jarak dilakukan sesuai dengan jumlah kontainer yang
dikirim.
Contoh:
Quain’s Discount Departement Stores merupakan satu rantai dari empat toko
besar sejenis target. Toko ini berlokasi di Chicago, Pittsburgh, New York, dan
Atlanta. Sekarang keempatnya dipasok dari sebuah gudang tua yang tidak lagi
memadai di Pittsburgh, lokasi pertama dari rantai tersebut. Perusahaan telah
10
memutuskan untuk mencari sejumlah lokasi “pusat” untuk membangun sebuah
gudang baru.
Sekarang, lokasi toko di perlihatkan pada Figur 8.3. Sebagai contoh, lokasi satu
adalah Chicago. Dari Table 8.5 dan Figur 8.3, diperoleh :
d1x = 30
d1y = 120
Q1 = 2000
Solusi : Dengan menggunakan data pada table 8.5 dan figure 8.3 untuk setiap kota,
dalam persamaan (8-1) dan (8-2) diperoleh koordinat pusat gravitasi berikut.
11
Gambar figure 8.3 Lokasi Koordinat Keempat Quain’s Discount Departement Store
dan Pusat Gravitasi
Lokasi ( 66,7 , 93,3 ) ini ditunjukkan dengan tanda silang pada Figur 8.3.
C. MODEL TRANSPORTASI
12
Figur 8.4 Distribusi Volkswagnes dan Suku Cadang ke seluruh dunia
a. Permodelan Transportasi
Karena lokasi pabrik yang baru, atau pusat distribusi merupakan permaslahan
strategis dengan implikasi biaya yang besar, sebagian besar perusahaan
mempertimbangkan dan mengevaluasi beberapa lokasi. Dengan berbagai macam
faktor yang objektif dan subjektif yang harus dipertimbangkan, keputusan yang
rasional sangat dibantu oleh sejumlah teknik. Salah satunya adalah model transportasi.
13
Model transportasi digambarkan dalam modul ini terbukti bermanfaat ketika
mempertimbangkan alternatif fasilitas lokasi di dalam kerangka kerja sistem distribusi
yang ada. Setiap pabrik, gudang, atau sentra distribusi baru yang potensial akan
memerlukan alokasi pingiriman yang berbeda, tergantung pada biaya produksi dan
pengirimannya sendiri dan biaya tiap-tiap fasilitas yang ada. Pilihan lokasi yang baru
bergantung ada yang mana yang akan menghasilkan biaya minimum bagi keseluruhan
sistem.
Des Moines $5 $4 $3
Evansville $8 $4 $3
Fort Lauderdale $9 $7 $5
14
senilai $5 untuk mengirimkan satu bathtub dari pabrik Des Moinesnya kepada
gudangnya di Albuquerque, $4 ke Boston, dab $3 ke Cleveland.
Demikian pula, kita mengamati dalam gambar C.1 bahwa 300 unit yang
diperlukan oleh Gudang Albuquerque milik Arizona Plumbing akan dikirimkan dalam
berbagai macam kombinasi dari pabrik Des Moines, Evansville, dan Fort Lauderdale.
15
Gambar C.2
Mengembangkan solusi awal untuk model transportasi dengan sudut barat laut
dan metode biaya terendah intutif.
Aturan sudut barat laut mensyaratkan bahwa kita mulai pada sel tangan kiri atas
(atau sudut barat laut) table dan mengalokasikan unit ke rute pengiriman sebagai
berikut.
a) Habiskan pasokan (kapasitas pabrik) dari tiap baris (misalnya, Des Moines
:100) sebelum bergerak turun ke baris berikutnya.
b) Habiskan kebutuhan (gudang) tiap kolom (misalnya, Albuquerque : 300)
sebelum bergerak ke kolom berikutnya pada sisi kanan.
c) Periksa untuk memastikan bahwa seluruh pasokan dan permintaan telah
dipenuhi.
Contoh C1
Arizona Plumbing ingin menggunakan aturan sudut barat laut untuk menemukan
solusi awal bagi permasalahannya.
16
Pendekatan Ikuti tiga langkah yang terdaftar di atas. Lihat C.3.
Solusi Untuk membuat solusi awal, terdapat lima penugasan yang harus
dibuat:
Total biaya pengiriman untuk penugasan ini adalah $4.200 (lihat table C.2)
BIAYA PER
RUTE BIAYA YANG TOTAL BIAYA
UNIT
DARI KE DIKIRIMKAN
D A 100 $5 $500
E A 200 8 1.600
E B 100 4 400
F B 100 7 700
F C 200 5 $1.00
Total: $4.200
17
Wawasan Solusi yang diberikan adalah layak karena memuaskan semua
kendala permintaan dan pasokan. Aturan sudut barat laut mudah untuk
digunakan, tetapi ini benar-benar mengabaikan biaya, dan karenanya hanya dapat
dipertimbangkan sebagai posisi permulaan.
Contoh C2
Pendekatan Terapkan empat langkah yang telah terdaptar di atas pada data
dalam gambar C.2.
18
Total biaya untuk pendekatan ini :
(D ke C) (E ke C) (E ke B) (F ke A)
Wawasan Nama metode ini sesuai karena sebagian besar oorang menemukn secara
intuitif benar untuk memasukkan biaya ketika membuat penugasan awal.
Latihan Pembelajaran Jika biaya per unit dari Des Moines ke Clevaland bukan
sebesar $3, melainkan senilai $6, apakah solusi awal ini mengalami perubahan?
Jawaban : Benar, sekarang D – B = 100, D – C = 0, E – B = 100, E - C 200, F – A =
300. Lainnya tidak mengalami perubahan pada 0. Total biaya tetap sama.
Metode batu pijakan adalah teknik yang bersifat iterasi untuk mengganti solusi
awal yang layak ke solusi optimal dalam metode transportasi. Ini digunakan untuk
mengevaluasi efektifitas biaya pengiriman barang melalui rute transportasi di saat ini
bukan dalam solusi. Ketika menerapkannya kita akan menguji sel yang tidak
digunakan, atau lingkaran, dalam tabeltransportasi dengan mempertanyakan: Apa
yang akan terjadi pada total biaya pengiriman jika satu unit produk ( misalnya, satu
bak mandi ) untuk sementara dikirimkan pada rute yang tidak digunakan? Kita akan
melakukan ujian sebagai berikut.
19
2) Awali pada lingkaran ini, telusuri jalur yang tertutup kembali pada lingkaran
semula melalui lingkaran lingkaran yang saat ini sedang digunakan ( hanya
gerakan horizontal dan vertical yang diizinkan ). Anda dapat, melangkahi
lingkaran yang kosong atau diisi.
3) Awali dengan tanda plus (+) pada lingkaran yang tidak digunakan, tempatakan
bergantian tanda negative dan positif pada masing-masing lingkaran sudut
julur yang tertutup yang baru saja di telusuri.
4) Hitunglah indeks peningkatan dengan pertama menambahkan angka biaya unit
yang ditemukan pada tiap-tiap lingkaran yang berisi tanda positif, dan
mengurangkan biaya unit pada masing-masing lingkaran yang berisi tanda
negative.
Ulangi kembali langah 1 sampai 4 hingga anda telah menghitung indeks
peningkatan untuk semua lingkaran yang belum digunakan. Jika semua indeks
yang telah dihitung lebih besar dari atau sama dengan 0 , anada telah mencapai
solusi yang optimal. Jika belum, sousi saat ini dapat ditingkatkan lebih jauh untuk
menurunkan total biaya pengiriman.
PendekatanMulai dengan contoh C.1 gambar C.3 dan ikuti lima langkah yang
terdaftar diatas. Seperti yang anda lihat, empat rute yang tidak di tugaskan saat ini
adalah Des Moines ke Cleveland, Evansville ke Cleveland, dan Fort Lauderdale ke
Albuquerque.
SolusiLangkah 1 dan 2. Mulai dengan rute Des Moines- Boston, telusuri jalur yang
tertutup dengan hanya menggunakan kotak yang saat ini diisi ( lihat gambar C.5).
tempatkan tanda pilihan plus dan minus di sudut jalur ini. Pada lingkaran kiri atas,
misalnya, kita tempatkan tanda minus karena kita telah mengurangkan satu unit dari
semula 100. Catatan bahwa kita hanya dapat menggunakan lingkaran yang saat ini
20
digunakan untuk pengiriman untuk mengalihkan sudut rute yang kita telusuri. Oleh
karena itu, jalur Des Moines –Boston ke Des Moines- Albuquerque ke Fort
Lauderdale-Albuquerqueke Fort Lauderdale-Boston ke Des Moines-Boston tidak
akan diterima karena kotak Fort Lauderdale-Albuquerque kosong. Ini ternyata hanya
satu rute tertutup yang dada untuk setiap kotak yang kosong. Ketika satu jalur
tertutup- ini diidentifikasi, kita dapat memulai menugaskan tanda plus dan minus pada
lingkaran dalam jalur ini.
21
Terakhir, dicatat jika kita menugaskan 201 bak mandi ke rute Evansville-
Albuquerque, kemudian kita harus menurunkan rute Evansville-Boston sebanyak 1
unit, menjadi 99 bak mandi, untuk mempertahankan kendala kapasitas pabrik
Evansville 300 unit. Untuk memperhitungkan pengurangan ini, kita akan
memasukkan tanda minus di dalam kotak Evansville-Boston. Sambil melakukannya,
kita memiliki keterbatasan pasokan yang diseimbangkan diantara seluruh empat rute
pada jalur yang tertutup.
Hal ini berarti untuk setiap bak mandi yang dikirimkan melalui rute Des Moines-
Boston, total biaya transportasi akn meningkat senialai $3 melebihi level mereka saat
ini.
22
menempatkan tanda plus atau tanda minus disana. Kita dapat menggunakan kotak
yang diisi hanya sebagai batu pijakan.
Kembali, pembukaan rute ini mengalami kegagalan untuk menurunkan biaya total
pengiriman kita. Dua rute lainnya yang dapat di evaluasi dengan cara yang sama :
Dalam contoh C.3, kita melihat bahwa solusi yang lebih baik sangatlah
memungkinkan karena kita dapat menghitung indeks peningkatan yang negative pada
salah satu dari rute kita yang tidak digunakan. Setiap indeks yang negative
mempersentasikan jumlah total biaya transportasi yang dapat diturunkan jika satu
unit dikirimkan oleh sumber – kombinasi tempat destinasi. Langkah berikutnya,
kemudian, adalah untuk memilih rute ( kotak yang tidak digunakan ) dengan indeks
peningkatan negative terbesar. Kemudian, kita dapat mengirimkan jumlah unit
maksimum yang dapat memungkinkan pada rute tersebut dan karenanya akan
mengurangi total biaya.
23
Apakah kuantitas maksimum yang dapat dikirimkan pada rute penghematan uang kita
yang baru ? kuantitas tersebut dapat ditemukan dengan mengacu pada jalur yang
tertutup oleh tanda plus atau tanda minus yang menutup rute dan kemudian memilih
angka terkecil yang ditemukan dalam kotak yang berisi tanda minus. Untuk
memperoleh solusi yang baru, kita menambahkan angka ini pada seluruh kotak pada
jalur yang tertutup dengan tanda plus dan kurangkan itu dari seluruh kotak pada jalur
yang mana kita telah berikan tanda minus.
Salah satu interasi / perulangan dari metode batu pijakan sekarang telah diselesaikan.
Kembali, tentu saja, kita harus menguji untuk melihat jika solusi adalah optimal atau
apakah kita dapat membuat beberapa peningkatan lebih lanjut atau tidak. Kita
mengerjakannya dengan mengevaluasi setiap kotak yang tidak digunakan, seperti
yang digambarkan sebelumnya. Contoh C.4 melanjutkan upaya kita untuk membantu
Arizona Plumbing sampai pada solusi final.
Pendekatan Gunakan indeks peningkatan yang di hitung pada contoh C.3. kita
menemukannya dalam contoh c.3 indeks dengan negative terbesar tersebut ( dan
hanya ) adalah pada rute Front Lauderdale- Albuquerque ( merupakan rute yang
digambarkan dalam gambar C.7. )
Solusi Kuantitas maksimum yang akan dikirimkan pada rute yang baru di buka.
Front Lauderdale- Albuquerque ( FA ), adalah angka terkecil yang ditemukan pada
kotak yang berisi tanda minus – dalam khasus ini, 100 unit. Mengapa 100 unit ?
karena total biaya berkurang senilai $2 per unit yang dikirimkan, kita tahu kalau kita
hendak mengirimkan jumlah unit semaksimum mungkin. Penghitungan batu pijakan
sebelumnya mengindikasikan bahwa setiap unit yang dikirimkan pada rute FA akan
menghasilkan kenaikan 1 unit yang dikirimkan dari Evansville (E) ke Boston (B) dan
menurunkan 1 unit dalam jumlah yang dikirimkan, baik dari F ke B ( sekarang 100
unit ) maupun dari E ke A ( sekarang 200 unit ). Jadi , maksimum yang dapat kita
kirimkan pada rute FA adalah 100 unit. Solusi ini menghasilkan 0 unit yang akan
dikirimkan dari F ke B. sekarang kita melakukan langkah berikut.
1. Tambahkan 100 unit ( pada 0 yang saat ini akan dikirimkan ) pada rute FA.
24
2. Kurangkan 100 dari rute FB, meninggalkan 0 dalam kotak tersebut ( meskipun masih
menyeimbangkan baris total untuk F ).
3. Tambahkan 100 pada rute EB, menghasilkan 200.
4. Terakhir kurangkan 100 dari rute EA meninggalkan 100 unit dikirimkan.
Catatan bahwa angka-angka yang baru masih menghasilkan baris yang benar
dan kolom total yang diperlukan. Solusi yang baru diperlihatkan dalam gambar C.8.
Total biaya pengiriman telah dikurangkan sebanyak ( 100 unit ) x ( $2 yang di hemat
per unit ) = $200 dan sekarang menjadi $4000. Angka biaya ini, tentunya, juga dapat
diperoleh dengan mengalihkan biaya.
Pengiriman tiap unit dengan jumlah unit yang dikirimkan pada rutenya masing-
masing, yaitu 100( $5 ) + 100( $8 ) + 200 ( $4 ) + 100( $9 ) + 200( $5 ) = $4000
Wawasan Lihat dengan seksama pada gambar C.8 , namun anda dapat melihat
bahwa, masih belum optimal. Rute EC ( Evansville-Cleveland ) memiliki indeks
peningkatan biaya yang negative -$1. Jalur yang tertutup = EC – EA + FA – FC .
25
Permasalahan khusus dalam permodelan
Situasi yang umum terjadi dalam permasalahan di dunia nyata adalah khasus
total permintaan yang tidak sama dengan total pasokan. Kita dengan mudah dapat
menangani permasalahan yang disebut dengan ketidak seimbangan melalui prosedur
solusi yang baru saja kita bahas dengan memperkenalkan sumber tiruan / contoh (
dummy ) atau destinasi tiruan. Jika total pasokan lebih besar dari pada total
permintaan, maka kita membuat permintaan dengan tepat menyamakan surplus
dengan menciptakan destinasi tiruan. Sebaliknya, jika total permintaan lebih besar
dari p[ada total pasokan, maka kita perkenalkan sumber tiruan ( factor ) dalam
pasokan yang setara denga kelebihan permintaan. Karena unit-unit ini akan pada
kenyataannya tidak akan dikirimkan, kita membiarkan koefisien biaya 0 pada setiap
kotak pada lokasi tiruan. Dalam setiap kasus, kemudian, biayanya adalah 0.
b. Degenerasi
26
2.3 Strategi Lokasi Jasa
Fokus dalam analisis lokasi sektor industrial adalah pada meminimalisasi biaya, maka
fokus dalam sektor jasa adalah untuk memaksimalkan pendapatan. Hal ini disebabkan oleh
perusahaan manufaktur menemukan bahwa biaya pada pokoknya cenderung bervariasi di
antara lokasi, sementara untuk perusahaan jasa menemukan bahwa lokasi sering kali
memiliki lebih banyak dampak pada pendapatan daripada biaya. Oleh karenanya, bagi
perusahaan jasa, lokasi yang spesifik sering kali mempengaruhi pendapatan daripada
terhadap biaya. Hal ini berarti bahwa fokus lokasi bagi perusahaan jasa menjadi untuk
menentukan volume konsumen dan pendapatan.
Terdapat 8 faktor yang menentukan volume dan pendapatan bagi perusahaan jasa
sebagai berikut:
Contoh:
Strategi lokasi – organisasi jasa versus organisasi yang memproduksi barang
JASA/RITEL/PROFESIONAL MEMPRODUKSI BARANG
FOKUS PADA PENDAPATAN FOKUS PADA BIAYA
Volume/pendapatan Biaya berwujud
Area yang dituju, daya beli persaingan, Biaya transportasi bahan mentah, biaya
periklanan/penentuan harga. pengiriman produk jadi, biaya energi dan
Kualitas fisik utilitas, tenaga kerja, bahan mentah, pajak,
Parkir/akses,keamanan/pencahayaan, dan lain sebagainya.
penampilan/citra Biaya tak berwujud dan biaya masa
Faktor penentu biaya mendatang
Sewa, kaliber manajemen, kebijakan Perilaku mengenai serikat, kualitas
27
operasional(jam,tingkat,upah) kehidupan, pengeluaran pendidikan oleh
negara, kualitas negara dan pemerintah
setempat.
Teknik Teknik
Model regresi untuk menentukan Metode transportasi, metode pemeringkatan
pentingnya faktor yang bermacam-macam, faktor, analisis biaya-volume lokasi, diagram
metode pemeringkatan faktor, garis silang.
penghitungan lalu lintas, analisis
demografi dari area yang dituju, analisis
daya beli di area, metode sentra gravitasi,
sistem informasi geografis.
Asumsi Asumsi
Lokasi adalah faktor penentu utama Lokasi adalah faktor penentu biaya yang
pendapatan, permasalahan kontak utama, sebagian besar biaya utama dapat
konsumen tinggi adalah penting, biaya diidentifikasi secara eksplisit untuk tiap situs,
secara relative konstan di area yang dituju, kontak konsumen yang rendah
oleh karenanya fungsi pendapatan sangat memungkinkan fokus pada biaya yang dapat
penting. diidentifikasi, biaya tidak berwujud dapat
dievaluasi.
28
BAB III
PENUTUP
3.1 Kesimpulan
3.2 Saran
Secara umum tujuan strategi lokasi adalah memaksimalkan keuntungan dari
lokasi yang dipilih. Maka hendaknya perusahaan mempertimbangkan faktor-faktor
baik yang bersifat kualitatif maupun kuantitatif dalam pemilihan lokasi.
29