Makalah Industri
Makalah Industri
Puji syukur kami panjatkan kepada Tuhan Yang Maha Esa atas limpahan
rahmat serta karunia-Nya yang telah diberikan kepada kami sehingga kami dapat
menyelasaikan penyusunan laporan hasil observasi yang berjudul “Industri
Konveksi DefraOi Cloth & Convection” dengan lancar dan tepat waktu tanpa ada
halangan apapun. Makalah ini disusun untuk memenuhi tugas mata kuliah
ekonomi industri pada jurusan ekonomi pembangunan Universitas Negeri
Malang.
Akhir kata semoga makalah ini bermanfaat bagi kita semua dan kami
mengucapkan terima kasih.
September 2014
Penyusun
i
DAFTAR ISI
Cover............................................................................................................
Kata Pengantar............................................................................................. i
Daftar Isi...................................................................................................... ii
BAB IV KESIMPULAN............................................................................. 20
DAFTAR PUSTAKA..................................................................................
LAMPIRAN.................................................................................................
ii
BAB I
PROFIL INDUSTRI
industri lain.
1
STRUKTUR ORGANISASI
PEMILIK
BAGIAN PRODUKSI
BAGIAN SABLON BAGIAN JAHIT
Pemilik industry adalah pemimpin pada industry konveksi “DefraOi Cloth
& Convection”. Pemilik industry merangkap berbagai bidang, yaitu pemasaran,
keuangan, pencari bahan baku, melayani customer, serta memimpin bagian
produksi.
Pada bagian jahit, tugas karyawan adalah memotong dan menjahit kain
yang kemudian akan dijadikan pakaian. Pada bagian jahit ini hanya terdapat 1
pegawai ahli
Pada bagian sablon, tugas karyawan adalah mencetak desain pada pakaian
dengan teknik sablon. Desain yang telah dibuat oleh pemilik industry atau oleh
customer selanjutnya akan dicetak oleh bagian sablon. Pada bagian sablon
terdapat 2 pegawai.
2
BAB II
EKSISTENSI INDUSTRI
Awal mulanya Trenda hanya main lempar untuk usaha ini. Bisa di bilang
dia hanya sebagai distributor untuk mecari order dan akhirnya dikerjakan oleh
konveksi lain. Dia mengumpulkan laba dari hasil orderan yang diterimanya untuk
membeli bahan-bahan untuk menyablon, mesin jahit, dan bisa membangun tempat
untuk usahanya. Dia memulai usahanya ini dengan modal sebesar
Rp30.000.000,00. Setelah dia dapat membeli peralatan sendiri, akhirnya Trenda
bertekad menarik karyawan untuk dipekerjakan dalam industrinya. Hingga saat ini
Trenda mempunyai tiga orang karyawan, 2 orang pada bagian sablon dan 1 orang
pada bagian jahit.
3
2.2 Kondisi Ekonomi dan Geografis
A. Kondisi Ekonomi
Pada tahun 2011 bila dilihat dari PDRB Kota Malang,
pertumbuhan ekonomi Kota Malang mengalami peningkatan. Itu semua
adalah hasil kerja keras wali kota Malang sebelumnya yang berhasil
menaikkan pendapatan kota Malang hingga masuk 7,9 persen, dan di
imbangi dengan angka kemisikinan yang hanya 5,5 persen.
Khususnya untuk daerah Mulyorejo, jika dilihat dari kodisi
fisiknya pada tahun 2011 daerah tersebut telah mengalami perkembangan
pesat. Pada saat itu di daerah Mulyorejo telah banyak didirikan usaha
seperti pertokoan, salon, bengkel, dan lain-lain di sepanjang jalan raya.
Dengan adanya industri-industri kecil seperti industri konveksi
“Defra Oi Cloth & Convection” akan membantu peningkatan pertumbuhan
pendapatan daerah. Serta dapat membantu mengurangi jumlah
pengangguran di wilayah Mulyorejo dimana industry konveksi ini
didirikan. Dengan menurunnya tingkat kemiskinan, maka usaha ini akan
mudah untuk memasuki pasar/menarik konsumen lebih banyak, hal ini
disebabkan karena pada saat itu pendapatan penduduk mengalami
peningkatan, sehingga permintaan akan pakaian juga pasti meningkat.
Dalam data berikut terlihat bahwa pada tahun 2011, PDRB Kota
Malang pada sector industry pengolahan mengalami peningkatan. Terlihat
bahwa pada tahun 2011 sektor industry pengolahan semakin banyak di
Kota Malang.
4
Sumber Data: malangkota.bps.go.id (Badan Pusat Statistik Kota Malang)
Dalam kondisi perekonomian nasional juga menunjukkan adanya
perkembangan yang baik dari tahun 2011 sampai 2013 seperti data Produk
Domestik Bruto Per Kapita, Produk Nasional Bruto Per Kapita dan
Pendapatan Nasional Per Kapita, 2011-2013 berikut ini.
5
B. Kondisi Geografis
6
2.3 Strategi Pengembangan Industri
7
BAB III
ANALISIS INDUSTRI
Derajat
Jumlah Produsen
Pengendalian
dan Derajat
No. Struktur Perusahaan Metode Pemasaran
Diferensiasi
Terhadap
Produk
harga
1. Monopoli Produsen tunggal, Sangat besar Melalui iklan dan
produk tanpa barang produk jasa
subtitusi yang dekat
2. Persaingan Tidak sempurna
a.Oligopoli Jumlah produsen Beberapa Iklan dan persaingan
sedikit, hanya sedikit kualitas,penetapan
perbedaan dalam harga
produk, atau tidak
ada sama sekali
b.Persaingan Jumlah produsen Ada, sedikit Iklan dan persaingan
Monopolistik banyak, banyak kualitas,penetapan
(banyak produk yang harga
penjual produk diferensiasi (semu
berbeda) atau riil)
3. Persaingan Jumlah produsen Tidak ada Pertukaran pasar
sempurna banyak, produk atau lelang.
identik (homogen)
8
Berdasarkan hasil wawancara dengan pemilik industri konveksi “Defra Oi
Cloth & Convection”, terlihat bahwa industri ini termasuk dalam struktur pasar
persaingan monopolistik, yaitu di mana industri konveksi di Kota Malang terdiri
atas mayoritas perusahaan-perusahaan yang relative kecil; jenis produk sama,
tetapi dengan bentuk berbeda; dan tidak adanya halangan untuk keluar dan masuk
industry, sehingga menimbulkan persaingan yang sangat ketat di dalamnya.
9
ini, jenis pasar yang terlihat adalah pasar persaingan monopolistik, dimana adanya
persaingan yang sangat ketat dengan industri konveksi lain di Kota Malang.
Hal pertama yang diperkirakan dalam penentuan harga dengan melihat
biaya produksi yang dikeluarkan. Hal ini bisa meliputi biaya input seperti bahan
baku, biaya teknologi, biaya pemasaran, dan biaya input lainnya. Namun perlu
diperhatikan ketika terjadi kenaikan biaya input tidak menutupi kemungkinan
akan terjadi kenaikan biaya output pula, selama biaya produksi masih dapat
diatasi.
Pada industri konveksi “Defra Oi Cloth & Convection” ini dalam
menentukan harga produknya didasarkan atas harga barang sejenis yang
dihasilkan oleh industri konveksi lain di sekitar Kota Malang. Industri ini tidak
mematok harga lebih murah atau lebih mahal dari harga pasar umumnya. Namun,
untuk menarik para pembeli, pemilik industri ini memiliki strategi dalam
memasarkan produknya, dimana konsumen yang memesan produk dalam jumlah
banyak akan mendapatkan potongan harga , dengan kata lain mendapatkan harga
yang lebih murah dibandingkan dengan konsumen yang memesan dalam jumlah
sedikit.
Meskipun industri ini memberikan harga yang standar, namun indutri ini
tetap menjaga kualitas barangnya. Karena kualitas barang yang baik dengan harga
yang standar dapat menarik calon pembeli lain berdasarkan informasi dari
konsumen yang telah mengetahui kualitas barangnya atau pernah memesan suatu
produk dari industri ini. Dengan kata lain, industri ini akan dikenal oleh
masyarakat melalui informasi dari mulut ke mulut.
Untuk mengenalkan industri dan produknya, pemilik pada industri
konveksi “Defra Oi Cloth & Convection” ini mempromosikan melalui media
sosial, seperti BBM, Facebook, Twitter, dan lain-lain. Hal demikian dilakukan
mengingat saat ini perkembangan teknologi di Indonesia sudah modern. Berbagai
kalangan telah mengenal teknologi-teknologi canggih, sehingga dapat dengan
mudah memperoleh informasi. Selain itu, pemilik usaha ini juga lebih mudah
mempromosikan usaha dan hasil produksinya ini tanpa biaya yang besar untuk
promosi, karena dengan media sosial ini pemilik tidak perlu lagi memasarkan
10
produknya melalui media cetak, seperti brosur, spanduk, dan lain-lain, mengingat
harga untuk mencetaknya juga tidak murah.
Industry ini juga mempertahankan dalam hal pelayanan terhadap
konsumen. Apabila ada complain dari konsumen, maka pemilik usaha ini dengan
bijak memperbaiki/mengganti produk yang tidak sesuai dengan pesanan
konsumen jika semua itu terjadi karena kesalahan pihak pemilik dan bagian
produksi. Akan tetapi, jika kesalahan itu datang dari konsumen sendiri, maka
pemilik memberikan solusi perbaikan jika memang masih dapat diperbaiki.
Dengan begitu, hubungan antara produsen dan konsumen akan tetap terjaga.
Sejak industri konveksi “Defra Oi Cloth & Convection” ini didirikan telah
mengalami banyak perkembangan. Awalnya pemilik industry ini hanya menjadi
seorang distributor, kemudian orderan tersebut dialihkan kepada industry lain
untuk dikerjakan. Keuntungan dari kegiatan distribusi yang dijalankan tersebut
dikumpulkan dan dijadikan modal untuk membeli peralatan agar dapat
mengerjakan orderan itu sendiri tanpa mengalihkan ke industry konveksi lain.
Dengan banyaknya modal yang telah terkumpul, pemilik industry ini dapat
membeli 3 mesin jahit serta peralatan sablon dengan biaya ± Rp 30.000.000.
Dengan adanya peralatan tersebut, pemilik dapat mengerjakan sendiri order dari
customer. Berawal dari sinilah usaha pemilik industry ini mulai berkembang
hingga dapat merekrut sejumlah 3 karyawan.
Berikut adalah grafik rata-rata laba tiap bulan yang didapatkan oleh
industry konveksi “DefraOi Cloth & Convection”.
11
Grafik Rata-rata Pendapatan Tiap Bulan
"DefraOi Cloth & Convection"
5000000
2500000
1750000
1500000
1 2 3 4
Pada tahun 2011, rata-rata laba tiap bulan yang diperoleh “DefraOi Cloth
& Convection” dari hasil disribusi orderan adalah sebesar Rp1.500.000/bulan.
Kemudian pada tahun 2012, rata-rata laba tiap bulan yang diperoleh “DefraOi
Cloth & Convection” adalah sebesar Rp1.750.000. Setalah pendapatan selama 2
tahun terkumpul, kemudian pemilik usaha ini menggunakan pendapatannya
tersebut untuk membeli peralatan produksi agar ia dapat memproduksi sendiri
sehingga tidak lagi melempar orderan pada konveksi lain.
Pada awal tahun 2013, “DefraOi Cloth & Convection” telah dapat
memproduksi sendiri orderan para costumer, hingga pada tahun 2013 “DefraOi
Cloth & Convection” menarik sejumlah 3 karyawan. Rata-rata laba tiap bulan
yang diperoleh “DefraOi Cloth & Convection” dari hasil produksinya adalah
sebesar Rp2.500.000/bulan, sehingga pada tahun 2013 (dalam waktu 1 tahun)
industri ini dapat mencapai BEP (modal kembali).
Pada tahun 2014, laba dari usaha yang dijalankan ini, pemilik biasanya
mendapatkan laba bersih sejumlah ± Rp 5.000.000 tiap bulan. Dengan jumlah
pendapatan sebesar itu, maka pemilik usaha akan mengumpulkan penghasilannya
untuk memperbesar usahanya.
12
sebagian dari mereka adalah orang-orang yang putus sekolah. Akan tetapi, pada
saat merekrut karyawan harus diadakan pelatihan terlebih dahulu, hal ini
disebabkan karena dalam proses produksi ini khususnya pada bagian sablon,
karyawan harus menguasai teknik sablon, karena jika terjadi kesalahan maka akan
fatal akibatnya dan hal tersebut dapat merugikan pemilik. Akan tetapi, pemilik
usaha ini merekrut seseorang yang sudah ahli untuk bagian penjahitan.
Berikut adalah tabel gaji untuk karyawan pada industry konveksi “DefraOi
Cloth & Convection”.
13
masalah modal juga menjadi hambatan bagi pemilik dalam proses pengembangan
usaha ini.
14
b. di atas Rp. 5.000.000,00 (lima juta rupiah) sampai dengan Rp.
200.000.000,00 (dua ratus juta rupiah) tidak termasuk tanah dan
bangunan tempat usaha, wajib memiliki TDI.
c. Jenis industri dengan nilai investasi perusahaan seluruhnya di atas Rp.
200.000.000,00 (dua ratus juta rupiah) tidak termasuk tanah dan
bangunan tempat usaha, wajib memiliki IUI.
Berdasarkan Peraturan Daerah Kota Malang Nomor 8 Tahun 2010 tentang
Penyelenggaraan Peindustrian dan Perdagangan tersebut dapat disimpulkan
bahwa industry konveksi “DefraOi Cloth & Convection” adalah industry kecil
yang wajib memiliki TDI (Tanda Daftar Industri) sesuai pasal 17 ayat (2) karena
industry ini memiliki nilai investasi perusahaan lebih dari Rp. 5.000.000.
15
BAB IV
PENUTUP
16
DAFTAR PUSTAKA
Badan Pusat Statistik Kota Malang. 2014. Pendapatan Domestik Regional Bruto
Daerah ( Harga Konstant ). (online), (malangkota.bps.go.id), diakses 1
Oktober 2014.
Badan Pusat Statistik. 2014. Produk Domestik Bruto Per Kapita, Produk Nasional
Bruto Per Kapita dan Pendapatan Nasional Per Kapita 2011-2013.
(online), (http://www.bps.go.id), diakses 1 Oktober 2014.
17
LAMPIRAN
18
20. Apa saja yang dilakukan perusahaan untuk mengatasi hambatan tersebut?
21. Berapa lama pengerjaan untuk membuat 1 produk?
22. Dalam waktu sehari biasanya industry ini dapat memproduksi berapa
barang?
23. Apakah konsumen pernah mengeluh mengenai pelayanan yang diberikan
oleh perusahaan anda?
24. Apa yang anda lalukan jika ada seorang konsumen yang mengeluh atas
hasil produksi anda?
25. Berapa lama pengerjaan untuk membuat 1 produk?
26. Berapa modal awal yang anda keluarkan untuk membangun industry ini?
27. Berapa besar harga peralatan/teknologi yang anda gunakan dalam industry
ini?
28. Menurut anda, pengeluaran/bulan untuk operasional itu seberapa besar?
29. Dari sejumlah itu, yang paling besar digunakan untu bagian apa?
30. Berapa pendapatan rata-rata yang diperoleh selama 1 bulan?
31. Berapa jumlah karyawan yang anda pekerjakan di industry ini?
32. Dalam masing-masing bagiannya, karyawan disini menempati pada bagian
apa saja?
33. Bagaimana cara anda merekrut karyawan untuk bekerja di industry ini?
34. Berapa jumlah rata-rata per bulan yang anda keluarkan untuk gaji
karyawan?
19
Hasil wawancara pada industry konveksi “Defra Oi Cloth & Convection”
Bagaimana anda menyikapi jika ada complain dari pelanggan anda ???
Kami akan melihat dulu letak kesalahannya dimana, jika kesalahan terjadi atau
disebabkan oleh pihak produsen maka ada dua opsi yg ditawarkan. Yakni jika
kesalahan tidak fatal akan dicoba untuk memperbaiki. Namun jika kesalahan
sudah fatal maka pihak produsen akan mengganti dengan yg baru. Akan tetapi jika
kesalahan datang dari konsumen (baik desain gambar atau model) maka kami
akan memberi solusi untuk dilakukan perbaikan.
Dalam kondisi normal sebenarnnya suatu orderan itu bisa selesai dalam waktu
satu minggu. Namun kami biasanya memberikan janji tiga minggu kepada
konsumen dengan perhitungan takut adanya hal-hal yg ditak bisa dihindarkan
terjadi ditengah proses produksi.
Pada awalnya bisa dibilang saya hanya sebagai makelar saja. Saya mencari
orderan dan kemudian saya lempar ke konveksi lain. Dari keuntungan yg saya
dapat itu ditabung dan sampai kemudian saya bisa menyediakan tempat sendiri
sekaligus peralatan produksi seperti saat ini.
20
Kurang lebih 4-5 juta per bulan
2 orang pada bagian sablon dan 1 orang pada bagian jahit. Untuk administrasinya
sampai saat ini masih saya pegang sendiri. Baik dari segi pembukuan, marketing,
dll. Karyawan saya rekrut dari warga sekitar. Kebanyakan dari mereka yg putus
sekolah. Yaa niat saya juga untuk membantu mereka daripada cuman nganggur.
Akan tetapi pada saat perekrutan harus ada pelatihan terlebih dulu. Karena bisa
dibilang untuk proses sablon sendiri cukup rumit. Dan untuk penjahitnya sendiri
saya merekrut karyawan yg memang sudah benar-benar ahli.
21
Dokumentasi kegiatan produksi pada industry konveksi “DefraOi Cloth &
Convection)
22
Peralatan produksi yang dimiliki oleh industry konveksi “DefraOi Cloth &
Convection”
23
BIODATA PENULIS
Bululawang, Malang
No. HP : 082234020400
Kedungkandang, Malang
No. HP : 081322553392
Mojoanyar, Mojokerto
No. HP : 085648233183
24
Nama : Oky Cahyaning Rahayu Sutoko
Malang
No. HP : 082238425809
25