Anda di halaman 1dari 14

MAKALAH METODE PENELITIAN DAN STATISTIK DASAR

ASUHAN KEBIDANAN KEGAWATDARURATAN MATERNAL DAN NEONATAL


TENTANG KONSEP DASAR MENAPAUSE

DOSEN PENGAMPUH :

RINI FEBRIANTI S.ST,M.Keb

DISUSUN OLEH

SETRI OKTADI : 181015401019

PRODI DIII KEBIDANAN

STIKES KELUARGA BUNDA JAMBI

TAHUN AJARAN 2020/2021


KATA PENGANTAR

Puji syukur kita panjatkan kehadirat Allah SWT. Atas berkat rahmat-Nya sehingga dalam pembuatan
makalah ini dapat terselesaikan sebagaimana mestinya. Salam dan sholawat semoga tetap tercurahkan
kepada Rasulallah Muhammad SAW. Kepada sahabat-sahabatnya, dan kepada umatnya hingga akhir
zaman.

Pertama-tama kami mengucapkan Terima Kasih kepada dosen yang dengan kegigihannya dan
keikhlasannya membimbing kami sehingga kami bisa mengetahui sedikit demi sedikit apa yang
sebelumnya kami tidak tahu.

Makalah ini kami buat dengan sesederhana mungkin dan jika ada kesalahan dalam penulisan makalah ini
kami berharap dan memohon sertakan kritikan dari pembaca demi kesempurnaan makalah ini
kedepanny. Semoga makalah kami dapat bermanfaat bagi kita semua.

Jambi, 07 Maret 2020


DAFTAR ISI

KATA PENGANTAR

DAFTAR ISI

BAB 1 PENDAHULUAN

1.1 Latar belakang ………………………………………………………………………………………………………………………………….


1.2 Rumusan masalah …………………………………………………………………………………………………………………………….
1.3 Tujuan ……………………………………………………………………………………………………………………………………………..

BAB II PEMBAHASAN

2.1 Pengertian Menapause ……………………………………………………………………………………………………………………

2.2 Tanda Awal Klimakterium/Menapause……………………………………………………………………………………………..

2.3 Gangguan Menapause/Klimaterium ………………………………………………………………………………………………..

2.4 Pendokumentasian Asuhan Kebidanan Pada Menapause/Klimaterium ………………………………………….

BAB III PENUTUP

3.1 Kesimpulan ………………………………………………………………………………………………………………………………………

3.2 Saran…………………………………………………………………………………………………………………………………………………

DAFTAR PUSTAKA
BAB I

PENDAHULUAN

1.1 Latar Belakang


Menopause merupakan keadaan dimana seorang perempuan tidak lagi mengalami menstruasi yang
terjadi pada rentang usia 50 sampai 59 tahun (Harlow, 2012). Pada masa ini sangat kompleks bagi
perempuan karena akan mengalami perubahan kesehatan fisik yang akan mempengaruhi kesehatan
psikologisnya. Namun banyak wanita yang menganggap bahwa menopause merupakan suatu hal
yang menakutkan. Hal ini mungkin berasal dari suatu pemikiran bahwa dirinya akan menjadi tua,
tidak sehat, dan tidak cantik lagi. Selain itu, wanita dalam masa menopause mengalami perubahan
besar dalam kehidupannya dan beradaptasi terhadap perubahan peran dalam keluarga maupun
masyarakat, serta harus menghadapi perubahan tubuh dan harapannya dalam hidup (Safitri, 2009).

Menopause menandakan bahwa masa menstruasi dan reproduksi seorang wanita telah berakhir.
Hal ini terjadi karena indung telur mengalami penuaan.Penuaan ovarium ini menyebabkan produksi
hormon estrogen menurun sehingga terjadi kenaikan hormon FSH dan LH. Peningkatan hormon FSH
ini menyebabkan fase folikular dari siklus menstruasi memendek sampai menstruasi tidak terjadi
lagi. Menopause menurut WHO berarti berhentinya siklus menstruasi untuk selamanya bagi wanita
yang sebelumnya mengalami menstruasi setiap bulan, yang disebabkan oleh jumlah folikel yang
mengalami atresia terus meningkat, sampai tidak tersedia 2 lagi folikel, serta dalam 12 bulan
terakhir mengalami amenorea, dan bukan disebabkan oleh keadaan patologis (Prawirohardjo,
2008).

Perubahan pengeluaran hormon menyebabkan berbagai perubahan fisik maupun psikologis bagi
wanita. Pada masa ini sangat kompleks bagi wanita karena berkaitan dengan keadaan fisik dan
kejiwaannya. Selain wanita mengalami stress fisik dapat juga mengalami stress psikologi yang
mempengaruhi keadaan emosi dalam menghadapi hal normal sebagaimana yang dialami semua
wanita. Perubahan fisik ini dapat berupa hot flushes, insomnia, vagina menjadi kering, gangguan
pada tulang, linu dan nyeri sendi, kulit keriput dan tipis, ketidaknyamanan pada jantung (Kusmiran,
2012).

1.2 Rumusan Masalah


1. Apakah yang di maksud dengan menopause ?
2. Kapan menapause itu dimulai ?
3. Apa tanda awal menopause/klimekterium ?
1.3 Tujuan
1. Untuk mengetahui apa itu yang di maksud menopause ?
2. Untuk mnegetahui kapan terjadi nya menopause ?
3. Untuk mengetahui tanda awal menopause /klimaterium ?
BAB II

PEMBAHASAN

2.1 Pengertian Menopause

Menopause adalah berakhirnya siklus menstruasi secara alami, yang biasanya terjadi saat wanita memasuki
usia 45 hingga 55 tahun. Seorang wanita dikatakan sudah menopause bila tidak mengalami menstruasi lagi,
minimal 12 bulan. Tidak hanya berhenti menstruasi, banyak perubahan lain terjadi dalam tubuh wanita
yang menopause, mulai dari penampilan fisik, kondisi psikologis, hasrat seksual, hingga kesuburan.
Wanita yang sudah menopause tidak bisa hamil lagi.
Perubahan ini bisa terjadi secara bertahap atau tiba-tiba, dan disebut sebagai gejala menopause. Masa
terjadinya perubahan tersebut dinamakan masa perimenopause, yang dapat berlangsung selama
beberapa tahun sebelum menopause, dan umumnya dimulai saat usia 40 tahun atau bisa juga lebih
awal.

2.2 Tanda awal klimakterium/menopause


Tanda-tanda menopause sebenarnya sudah mulai muncul sejak masa perimenapose yaitu periode
transisi yang terjadi beberapa tahun menjelang menopause. Pada masa ini, produksi hormon estrogen
oleh ovarium secara bertahap sudah mulai berkurang.
Umumnya, perimenopause berlangsung selama 4 tahun, tapi bisa juga lebih lama atau lebih singkat.
Berikut ini adalah tanda-tanda menopause yang dapat muncul menjelang masa menopause:

1. Menstruasi tidak teratur


Saat mendekati masa menopause, wanita mungkin akan mengalami perubahan siklus menstruasi yang
ditandai dengan haid yang tidak teratur atau berubah-ubah. Menstruasi yang sebelumnya lancar dan
teratur bisa datang lebih cepat atau lebih lama dan durasinya lebih singkat. Jumlah darah yang keluar
saat menstruasi juga mungkin akan lebih banyak, lebih sedikit, atau mungkin hanya berupa bercak darah
atau flek.

2. Masalah pada saluran kemih


Wanita yang telah memasuki masa menopause biasanya akan mengalami  inkontinensia urin atau sulit
menahan pipis, buang air kecil menjadi lebih sering, hingga nyeri atau anyang-anyangan saat buang air
kecil.Keluhan-keluhan tersebut terjadi akibat jaringan di vagina dan saluran kemih yang menipis dan
kehilangan elastisitasnya.Sementara itu, penurunan kadar estrogen dalam tubuh yang terjadi menjelang
masa menopause dapat membuat wanita lebih rentan terhadap infeksi, termasuk infeksi saluran kemih (
ISK )

3. Sensasi rasa panas (hot flashes)


Rasa panas yang menyebar dari wajah dan leher hingga ke tubuh merupakan tanda menopause yang
paling umum. Pada sebagian wanita, keluhan ini dapat muncul lebih awal saat siklus haid masih
berlangsung.Munculnya rasa panas ini biasanya terjadi secara tiba-tiba dan tidak diketahui apa
pencetusnya. Selain rasa panas, gejala lain yang dirasakan adalah tubuh berkeringat, kemerahan, dan
dada berdebar-debar.

4. Sulit tidur atau insomnia


Menjelang menopause, wanita bisa menjadi lebih susah tidur atau mengalami insomnia Hal ini
disebabkan oleh kadar estrogen dan progesteron dalam tubuh yang terus menurun.Wanita yang
mengalami keluhan ini akan lebih mudah terbangun di malam hari dan sulit untuk tidur kembali. Saat
menopause terjadi, kualitas tidur pun bisa berkurang, sehingga tubuh masih saja terasa lelah dan kurang
berenergi setelah bangun tidur.

5. Vagina kering
Tanda menopause ini terjadi karena penurunan produksi hormon estrogen dan progesteron dalam
tubuh wanita di masa menopause. Hal ini dapat menyebabkan produksi cairan pelumas alami vagina
menjadi berkurang, sehingga menyebabkan vagina menjadi kering. Vagina kering biasanya
dideskripsikan sebagai rasa tidak nyaman, gatal, atau perih di sekitar vagina. Wanita yang mengalami
vagina kering juga akan merasakan nyeri saat berhubungan intim.

6. Gairah seks menurun


Penurunan hormon estrogen yang terjadi saat menopause dapat membuat klitoris menjadi kurang peka
terhadap rangsangan seksual, serta vagina menjadi kering dan kurang elastis. Tanda menopause yang
satu ini dapat menyebabkan gairah seks menurun dan wanita menjadi sulit orgasme.

7. Masalah psikologis
Perubahan hormon di dalam tubuh wanita yang sedang menopause turut memberi berdampak pada
perubahan emosi dan kondisi psikologisnya. Menjelang dan selama menopause, wanita akan menjadi
lebih mudah tersinggung dan sedih, merasa cepat lelah dan tidak bersemangat, serta lebih mudah
cemas dan mengalami mood swing.Selain tanda-tanda menopause di atas, beberapa wanita juga
mungkin akan mengalami keluhan berupa:

 Nyeri otot
 Tulang lebih rapuh
 Bentuk payudara berubah
 Peningkatan berat badan
 Kulit tampak kering dan kusam
 Peningkatan kadar kolesterol

2.3 Gangguan Menopause/klimakterium

 Gangguan – gangguan pada Klimakterium :


a. Gangguan neurovegetatif, yang disebut juga gangguan vasomotorik dapat muncul
sebagai gejolak panas ( hot flushes ). Keringat banyak, rasa kedinginan, sakit kepala,
denging dalam telinga, tekanan darah yang goyah, berdebar-debar, susah bernapas, jari-
jari atrofi dan gangguan usus
b. Gangguan psikis muncul dalam bentuk mudah tersinggung , depresi , kelelahan ,
semangat berkurang , dan susah tidur
c. Gangguan somatic selain gangguan haid atau amenorea, mencakup pulakolpitis
atrofikas, ektropium treter, osteoporosis, atritis, aterosklerosis, selerosis coroner, dan
adipositas
d. Gangguan organik infark miokard aterosklerosis, osteoklerosis, osteoporosis,afipositas,
kolpitis, dysuria, dispareumia artitis, gejala endokrinium berupa hipertirosis
defeminisasi, virilasi dan gangguan libido.
 Gangguan- gangguan pada menopause :
a. Gangguan premature
b. Terhentinya haid pada umur 40 tahun
c. Terdapat gejala premenopause hot flushes kenaikan gonadotropin
d. Menopause terlambat
e. Berhentinya haid setelah umur 55 tahun
f. Kelainan organic pada masa menopause

2.4 Pendokumentasian asuhan kebidanan pada menopause /klimaterium

ASUHAN KEBIDANAN PADA NY “A”


DENGAN MENOPAUSE DI BIDAN PRAKTEK SWASTA “S”

I. Pengkajian

Hari          : Sabtu                                                    
Pukul        : 09.00 WIB
Tanggal    : 13 April 2020                                
Oleh          : Bidan Setri Oktadi
   A.    Data Subjektif
            1.      Biodata
      Nama              : Ny Ana lestari
      Umur              : 48 tahun
      Agama            : Islam
      Suku/ Bangsa  : Jawa/ Indonesia
      Pendidikan     : SMA
      Pekerjaan  : Ibu Rumah Tangga
      Alamat            : Jl. Flamboyan, No. 25, Bantul.

      Suami            : Tn Heri haryanto


      Umur              : 52 tahun
      Agama            : Islam
      Suku/ Bangsa  : Jawa/ Indonesia
      Pendidikan     : S1
      Pekerjaan        : PNS
      Alamat            : Jl. Flamboyan, No. 25, Bantul.
             
    2.      Alasan Kunjungan
          Ibu datang karena ingin memeriksakan kesehatanya
   3. Keluhan Utama
Ibu mengeluh akhir- akhir ini dirinya sering merasakan nyeri sendi, sakit pada punggung, sulit
menahan kencing, rasa panas dan sulit tidur dan dirinya menyatakan bahwa sudah tidak
mendapatkan haid sejak tiga bulan yang lalu.

  4.      Riwayat Kesehatan

      a.       Riwayat Kesehatan Dahulu


         Jantung                            : Tidak ada riwayat penyakit jantung
         Asma                               : Tidak ada riwayat penyakit asma
         TBC                                : Tidak ada riwayat penyakit TBC
         Ginjal                              : Tidak ada riwayat penyakit ginjal
         Malaria                            : Tidak ada riwayat penyakit malaria
         HIV/ AIDS                     : Tidak ada riwayat penyakit HIV/AIDS
      b.      Penyakit Sekarang
         Jantung                            : Tidak sedang menderita penyakit jantung
         Asma                               : Tidak sedang menderita penyakit asma
         TBC                                 : Tidak sedang menderita penyakit TBC
         Ginjal                               : Tidak sedang menderita penyakit ginjal
         Malaria                             : Tidak sedang menderita penyakit malaria
      c.       Riwayat Penyakit Keluarga
         Diabetes Mellitus            : Tidak ada riwayat penyakit Diabetes Mellitus dalam keluarga
         Jantung                            : Tidak ada riwayat penyakit jantung dalam keluarga
         Hipertensi                        : Tidak ada riwayat peyakit hipertensi pada keluarga
         Cacat fisik/psikologis      : Tidak ada yang cacat fisik/psikologis dalam keluarga
         Keturunan kembar                      : Tidak ada riwayat keturunan kembar dalam keluarga
      5.      Riwayat Perkawinan
      Status pernikahan      : Menikah
      Pernikahan ke            : 1
      Umur saat menikah    : 21 tahun
      Lama menikah           : 27 tahun
      6.      Riwayat Obstetric
      a.       Riwayat Haid
            Menarche                   : 13 tahun
       Siklus                         : 28 hari
            Lama                          : 4 hari
            Banyak                      : 3x ganti pembalut
       Keluhan                     : Nyeri pada hari pertama haid
      7.      Riwayat KB
      Ibu mengatakan dirinya menggunakan KB dalam bentuk pil
B.     Data Objektif
1.      Status Emosional                  : Baik
2.      Keadaan Umum
a.       Tanda-tanda Vital
-          Tekanan Darah          : 130/80 mmHg
-          Suhu                          : 37,50C
-          Nadi                          : 80x/m
-          Respirasi                   : 18x/m
b.      BB                             : 56kg
c.       TB                             : 160cm
3.      Pemeriksaan fisik
a.       Inspeksi
-          Kepala                       : Tidak nampak adanya benjolan abnormal, rambut hitam dan lurus
tidak nampak ada ketombe
-          Leher              : Tidak nampak adanya pembesaran tyroid, kelenjar limfe, dan vena
jugularis
-          Muka              : Nampak kerut kerut tipis, tidak nampak odeme
-          Mata                          : Skelera tidak nampak ikterus, konjungtiva tidak pucat
-          Hidung                      : Tidak nampak pernafasan cuping hidug dan tidak terlihat ada polif
-          Mulut                        : Gigi tidak ada cariaes, dan bagian gigi belakang berlubang
-          Bibir                          : Tidak nampak pucat
-          Telinga                      : Nampak simetris, tidak nampak adanya keluar  cairan abnormal
-          Dada                         : Tidak nampak benjolan abnormal
-          Payudara                   : Tidak nampak adanya benjolan abnormal
-          Tulang belakang        : Lordosis
-          Ekstremitas               : Tidak nampak adanya odeme dan varises
b.      Palpasi
-          Leher              : Tidak teraba adanya benjolan abnormal
-          Dada                         : Tidak teraba adanya benjolan abnormal
-          Payudara                   : Tidak teraba adanya benjolan abnormal
-          Ekstremitas               : Tidak ada odeme
c.       Auskultasi
-          Jantung                     : Bunyi mur mur
-          Paru- paru                 : Tidak ada bunyi wheezing
d.      Perkusi
-          Cek Ginjal                 : Tidak ada nyeri ketuk
4.      Pemeriksaan penunjang
-          Hb     : 12,3 gr%           
C.    Assesmant
Ibu usia 48 tahun dengan menopause.
 D.    Planning
1.   Beritahu hasil pemeriksaan kepada ibu.
2.   Anjurkan ibu untuk istirahat cukup.
3.  Anjurkan ibu untuk makan makanan yang bergizi rendah lemak dan rendah gula.
4.     Anjurkan ibu untuk menjaga kebersihan dirinya.
5.     Beritahu ibu tentang gejala menopause.
6.     Berkolaborasi dengan Dr. spesialis untuk menganggulagi/ mengobati menopause.
 E.     Implementasi
1.   Memberitahukan hasil pemeriksaan pada ibu bahwa saat ini kesehatannya baik, namun ibu
mengalami tanda dangejala memasuki masa menopause  yaitu berhentinya haid secara alamiah
yang biasanya terjadi antara usia 40 – 50 tahun.
2.    Menganjurkan ibu untuk istirahat cukup kurang lebih 8- 9 jam/ hari dan jangan terlalu banyak
bekerja yang menyebabkan kelelahan.
3.    Menganjurkan ibu untuk memenuhi kebutuhan nutrisi dengan makanan yang bergizi,
berlemak rendah dan berkadar gula rendah, seperti: sayuran yang masak dengan cara di rebus,
perbanyak makan buah- buahan, dan  memberitahu kebutuhan nutrisi yang sesuai yaitu tidak
mengkonsumsi minuman beralkohol juga minuman berkafein seperti kopi, agar hati dan sistem
kardiovaskular  terpelihara kesihatannya dan membantu untuk mengurangi risiko kondisi seperti
kanker dan diabetes. Ganti minuman  dengan pilihan yang lebih sehat seperti air mineral dan teh
hijau tanpa kafein.
4.    Menganjurkan ibu untuk rajin menjaga kebersihan diri seperti menjaga kebersihan vulva
dengan membersihkan saat mandi setelah BAK dan BAB, rajin mengganti pakaian dalam saat
lembab agar kebersihan vulva selalu terjaga dari perkembangan bakteri yang merugikan yang
bisa menyebabkan gangguan kewanitaan.
5.    Memberitahukan ibu tentang gejala menopause, yaitu :
a.       Ketidakteraturan siklus haid.
b.      Gejolak rasa panas.
c.       Perubahan kulit.
d.      Keringat dimalam hari.
e.       Sulit tidur.
f.       Perubahan pada mulut.
g.      Kerapuhan tulang.
h.      Penyakit.
6.      Memberitahukan penanganan yang dapat dilakukan, seperti: melakukan kolaborasi dengan
Dr. spesialis untuk melakukan Penanganan yang dapat dilakukan dengan beberapa usaha antara
lain :
1.    Mengurangi gejala-gejala yang mengganggu (pengobatan simptomatis). Pengobatan
simptomatis diberikan misalnya untuk pengobatan sakit kepala, jantung berdebar, tekanan darah
yang tinggi dan lain sebagainya. Setelah gejala-gejala berkurang dapat dilanjutkan dengan
pengobatan spesifik yaitu pengobatan Estrogen. Perlu diketahui bahwa pengobatan untuk
menghilangkan gejala sampingan hanya bersifat sementara dan akan dikeluhkan kembali bila
obat yang diberikan habis.
2.    Penggantian hormon yang kurang atau hilang (Hormon Replacement Terapi=HRT).
Pengobatan estrogen penting bagi para wanita yang mempunyai faktor-faktor risiko untuk
penyakit jantung misalnya perokok, riwayat penyakit jantung dan stroke dalam keluarga,
kegemukan, tekanan darah tinggi dan wanita dengan menopause yang terlalu cepat (dini). Ada
keuntungan pemberian HRT antara lain :
a.       Meningkatkan mutu hidup para wanita bila gejala-gejala menopause itu dapat hilang dengan
pengobatan estrogen
b.      Tanpa pengobatan gejala-gejala tersebut akan bertahan selama waktu 10 tahun atau kadang-
kadang seumur hidup.
c.       Pengobatan dengan estrogen jangka panjang akan melindungi kehilangan massa tulang dan
osteoporosis.
d.      Keluhan-keluhan saluran kencing dan kemaluan akan berkurang, misalnya infeksi saluran
kemih, , vagina, juga prolapsus uteri.
e.       Meningkatkan daya ingatan yang mulai berkurang.
3.       Pengobatan supportif (pengobatan tambahan), misalnya Olah raga dan diet). Pengobatan
supportif yang penting adalah mempertahankan hidup sehat.. Berhenti merokok akan sangat
membantu, juga hindari minum alkohol dan kopi (caffein). Sering berolah raga untuk
menurunkan berat badan, misalnya berjalan kaki. Makanan, sebaiknya yang cukup mengandung
banyak kalsium.
 F.     Evaluasi
1.      Ibu telah mengetahui hasil pemeriksaan.
2.      Ibu bersedia untuk istirahat cukup.
3.     Ibu bersedia  untuk makan makanan yang bergizi, rendah lemak dan rendah gula.
4.      Ibu bersedia untuk menjaga kebersihan dirinya.
5.      Ibu telah mengetahui dan mengerti  tentang gejala-gejala menopause.
6.     Kolaborasi dengan dr spesialis untuk menganggulagi/ mengobati menopause telah dilakukan.
BAB III

PENUTUP

3.1 Kesimpulan
Menopouse merupakan suatu tahap dimana wanita tidak lagi mendapatkan siklus menstruasi
yang menunjukkan berakhirnya kemampuan wanita untuk bereproduksi. Secara normal wanita
akan mengalami menopause antara usia 40 – 50 tahun. Pada saat menopous wanita akan
mengalamin perubahan – perubahan didalam organ tubuhnya yang disebabkan oleh
bertambahnya usia. Menopous merupakan proses peralihan dari massa produktif menuju
perubahan secara peralahan – lahan kemasa non produktif yang disebabkan oleh berkurangnya
hormon estrogen dan progesteron seiring dengan bertambahnya usia.

Sehubungan dengan terjadinya menopause pada lansia maka biasanya hal itu diikuti dengan
berbagi gejolak atau perubahan yang meliputi aspek fisik maupun psikologis yang dapat
mempengaruhi berbagai aspek kehidupan si lansia tersebut. Fase menopous disebut juga
sebagai fase klimakterium atau pergantian tahun yang berbahaya. Pada saat ini terjadi banyak
perubahan dalam fungsi – fungsi psikis dan fisik, sedang vitalitasnya menjadi semakin mundur
dan berkurang.

3.2 Saran
Dalam penulisan tugas ini kami menyadari masih banyak kekurangan dan kelemahan serta jauh
dari kesempurnaan. Oleh karena itu kami sangat mengharapkan kritikan dan saran yang
membangun dari pembaca demi perbaikan dan kesempurnaan tugas kami atas kritik dan
sarannya kami sampaikan terima kasih.
DAFTAR PUSTAKA

www.aladokter.com

www.academia.edu/11593827/ Asuhan_Kebidanana_pada_masa_klimakterium

Anda mungkin juga menyukai