PENDAHULUAN
A. Latar Belakang
Tuberkulosis (TB) merupakan salah satu penyakit yang telah lama dikenal dan
sampai saat ini masih merupakan masalah kesehatan diberbagai negara di dunia
(Dep Kes RI, 2008). Penyakit TB hingga saat ini masih menjadi masalah yang
harus diatasi dimasyarakat, program pengobatan dan pedoman penanggulangan
juga sudah dijalankan oleh pemerintah untuk menangani kasus ini sesuai dengan
standar nasional. Hal ini karna masih tinggi angka ketidakpatuhan minum obat
pada penderita TB (Kemenkes RI, 2016).
Jumlah kasus baru TB di Indonesia sebanyak 420.994 kasus pada tahun 2017
(data per 17 mei 2018). Badan kesehatan dunia menetapkan standar keberhasilan
pengobatan sebesar 85%. Angka keberhasilan pada tahun 2017 sebesar 87,8%
(data per 21 Mei 2018). Provinsi Lampung sendiri terdapat 15.570 kasus pada
tahun 2018 (Kemenkes RI, 2018). Berdasarkan infografis pelaporan P2 TBC
provinsi Lampung pada tahun 2018 didapatkan capaian penemuann kasus terduga
TB yaitu hanya 43,87% dari yang ditargetkan nasional yaitu sebesar 70,0%,
artinya masih sangat rendahnya oenemuan kasus terduga TBC yang ada di
fasyankes. Dari data tersebut kabupaten Pringsewu hanya mencapai hasil 22,66%
(diakses pada tanggal 23 Oktober 2019 Pukul 13.00 WIB di
www.dinkes.lampungprov.go.id)
Penelitian yang dilakukan oleh Asra Septia, 2013 menunjukan hasil bahwa
Terdapat hubungan dukungan keluarga dengan kepatuhan minum obat pada
penderita TB Paru di Rumah Sakit Umum Daerah Arifin Achmad. Penelitian juga
dilakukan oleh Tri Retno Widianingrum, 2017 menunjukkan ada hubungan antara
pengetahuan dan motivasi dengan kepatuhan minum obat anti tuberkolosis (OAT)
pada pasien TB.