Anda di halaman 1dari 8

FILSAFAT ILMU, AGAMA, DAN TEKNOLOGI

DISUSUN OLEH:
RINTO SUOTH
19211031

UNIVERSITAS NEGERI MANADO


FAKULTAS TEKNIK
PRODI ARSITEKTUR

1
BAB 1
1.1 Latar Belakang
Filsafat adalah studi tentang seluruh fenomena, kehidupan dan pemikiran manusia
secara kritis dan dijabarkan dalam konteks mendasar. Filsafat tidak di dalami dengan
melakukan eksperimen-eksperimen dan percobaan-percobaan, tetapi dengan mengutarakan
masalah, secara persis, mencari solusi itu, memberikan argumentasi dan alasan yang tepat
untuk solusi tertentu. Akhir dalam proses itu dimasukan ke dalam sebuah proses Dialetika.
Untuk studi falsafi, mutlak dilakukan logika berpikir dan logika bahasa. Seorang yang
mendalami bidang falsafah di sebut filsuf.
Selain itu filsafat banyak dicetuskan oleh ahli-ahli yaitu sebagai ilmu yang mendasri
disiplin, kebijaksanaan, dan lain-lain.
Memang untuk mendalami filsafat kita perlu memaksimalkan pengetahuan kita dalam
ilmu, agama, maupun teknologi. Karena di jaman yang semakin moderwen ini membuat kita
harus berpikir secara terbuka dalam menghadapi berbagai pengaru dunia yang semakin maju,
yaitu dengan mempelajari ilmu. Ilmu memang banyak mengajarkan kita agar lebih
menambah wawasan dalam berpir. Karena dengan kita mempelejari ilmu tanpa kita sadari
kita sudah dalam tahap berfilsafat.
Adapun pengertian dari filsafat dibagi menjadi 2 yaitu : etimologis dan terminologis.
Secara etimologis, istilah filsafat berasal dari bahas arab, yaitu falsafah atau juga dari bahasa
yunani yaitu philososophia. Yang terdiri dari kata philen yang berarti cinta dan sophia yang
berarti kebijaksanaan. Jadi bisa di artikan bahwa filsafat bisa diartikan sebagai cinta akan
kebijaksanaan. Kegunaan filsafat dalam kehidupan sehari-hari di bagi menjadi dua macam
yaitu kegunaan secara umum dan secara khusus. Kegunaan secara umum adalah manfaat
boleh di ambil oleh orang yang mempelajari ilmu filsafat ini secara mendalam, manfaat
tersebut dapat berupa m,emudahkan dan menyelesaikan masalah-masalah secara kritis. Dan
ciri-ciri manfaat secara umum yaitu ketidaktertarikan oleh ruang dan waktu kegunaan secarah
khusus yaitu dapat berupa pemecahan masalah secara tertentu atau spesifik dalam dimensi
ruang dan waktu secara terbatas.
1.2 Rumusan Masalah
Jelaskan apa itu filsafat ilmu?
Jelaskan apa itu filsafat agama?
Jelaskan apa itu filsafat teknologi?
1.3 Tujuan dan Manfaat
Kita dapat memahami apa itu filsafat ilmu, agama, dan teknologi. Dan dapat lebih
memahami arti sebenarnya dari filsafat.

2
BAB 2
PEMBAHASAN
Sebagaimana pendapat umum, bahwa filsafat adalah pengetahuan tentang
kebijaksanaan dan prinsip-prinsip mencari kebenaran. Berfilsafat berarti berpikir rasional-
logis, mendalam dan bebas (tidak terikat dengan tradisi, dogma agama) untuk memperoleh
kebenaran. Kata ini berasal dari Yunani, Philos yang berarti cinta dan Sophia yang berarti
kebijaksanaan (wisdom).             Filsafat sebagaimana pengertiannya semula termasuk bagian
dari pengetahuan, sebab pada permulaannya (baca: zaman Yunani Kuno) filsafat identik
dengan pengetahuan (baik teoretik maupun praktik). Akan tetapi lama kelamaan ilmu-ilmu
khusus menemukan kekhasannya sendiri untuk kemudian memisahkan diri dari filsafat.
Gerak spesialisasi ilmu-ilmu itu semakin cepat pada zaman modern, pertama ilmu-ilmu
eksakta, lalu diikuti oleh ilmu-ilmu sosial seperti: ekonomi, sosiologi, sejarah, psikologi dan
seterusnya. (Lihat Franz Magnis Suseno, 1991:18 dan Van Peursen, 1989 : 1). Secara garis
besar, Jujun S. Suriasumanteri (dalam A.M. Saifuddin et.al,  1991:14) menggolongkan
pengetahuan menjadi tiga kategori umum, yakni: (1) pengetahuan tentang yang baik dan yang
buruk (yang disebut juga dengan etika/ agama); (2) pengetahuan tentang indah dan yang
tidakindah (yang disebut dengan estetika/ seni) dan (3) pengetahuan tentang yang benar dan
yang salah (yang disebut dengan logika/ilmu). Ilmu merupakan suatu pengetahuan yang
mencoba menjelaskan rahasia alam agar gejala alamiah tersebut tak lagi merupakan misteri.
Pengetahuan pada hakikatnya merupakan segenap apa yang kita ketahui tentang objek
tertentu, termasuk di dalamnya adalah ilmu. Dengan demikian ilmu merupakan bagian dari
pengetahuan yang diketahui oleh manusia di samping berbagai pengetahuan lainnya, seperti
seni dan agama. Objek kajian filsafat meliputi objek material dan objek formal, fisik dan
metafisik, termasuk Tuhan, alam dan manusia, sedangkan objek formalnya adalah hakikat
dari segala sesuatu yang ada (yang wujud), baik yang fisik maupun yang metafisik. 
2.1  Filsafat Ilmu (Ilmu Pengetahuan)
 Berbeda dengan filsafat, ilmu berusaha memahami alam sebagaimana adanya, dan
hasil kegiatan keilmuan merupakan alat untuk meramalkan dan mengendalikan gejala-gejala
alam. Pengetahuan keilmuan merupakan sari penjelasan mengenai alam yang bersifat
subjektif dan berusaha memberikan makna sepenuhnya mengenai objek yang
diungkapkannya (Dep. P & K, tt.: 21 dan lihat Cony et al. 1988 : 45). Berbeda dengan
filsafat, ilmu hanya membatasi diri pada objeknya yang empiris dan terukur dari manusia dan
alam nyata (fisik). Ilmu mencoba mengembangkan sebuah model yang sederhana mengenai
dunia empiris dengan mengabstraksikan realitas menjadi beberapa variabel yang terikat
dalam sebuah hubungan yang bersifat rasional. Ilmu mencoba mencarikan penjelasan
mengenai alam yang bersifat umum dan impersonal (lihat juga Jujun, 1990: 106-107).  
Secara ontologis ilmu membatasi diri pada pengkajian objek yang berada dalam lingkup
pengalaman manusia, sedangkan agama memasuki pula daerah jelajah yang bersifat
transendental yang berada di luar pengalaman manusia itu (Jujun, 1990:104-105). Sedangkan
sisi lain dari pengetahuan mencoba mendeskripsikan sebuah gejala dengan sepenuh
maknanya.   Filsafat Ilmu Filsafat ilmu adalah penyelidikan tentang ciri-ciri mengenai
pengetahuan ilmiah dan cara-cara untuk memperoleh pengetahuan tersebut (Beerling, et al.,
1988:1-4). Filsafat ilmu erat kaitannya dengan epistemologi, yang secara umum menyelidiki
syarat-syarat serta bentuk-bentuk  pengalaman manusia, juga mengenai logika dan

3
metodologi. Filsafat ilmu sebagai kelanjutan dari perkembangan filsafat pengetahuan, adalah
juga merupakan cabang filasafat. Ilmu yang objek sasarannya adalah ilmu, atau secara
populer disebut dengan ilmu tentang ilmu (Koento Wibisono,1988 : 7). Karena pengetahuan
ilmiah merupakan a higher level of knowledge dalam perangkat kita sehari-hari, maka filsafat
ilmu tidak dapat dipishkan dari filsafat pengetahuan. Objek bagi kedua cabang ilmu itu
seringkali tumpang tindih (Koento Wibisono,1988 : 7).   
2.2 Filsafat Agama    
         Agama merupakan sistem kepercayaan terhadap sesuatu yang dianggap memiliki
kekuatan supra natural (Tuhan). Agama merupakan sistem peribadatan dan penyembahan
(worship) terhadap Yang Mutlak dan sistem peraturan (norma) yang mengatur hubungan
antarmanusia, manusia dengan alam dan manusia dengan Tuhan. Dengan demikian, unsur-
unsur agama meliputi:  kepercayaan (kredo), peribadatan (ritus) dan norma. Agama
merupakan sumber pengetahuan tentang moral, penilaian mengenai yang baik dan yang
buruk. Agama memberikan petunjuk tentang tujuan yang harus dicapai oleh manusia.  
 Karena akal manusia terbatas, yang tak mampu menjelajah wilayah yang metafisik,
maka kebenaran filsafat dan ilmu dianggap relatif, nisbi. Sementara agama bersumber dari
wahyu, yang kebenarannya dianggap absolut, mutlak·. Dari aspek objek, filsafat memiliki
objek kajian yang lebih luas dari ilmu. Jika ilmu hanya menjangkau wilayah fisik (alam dan
manusia), maka filsafat menjangkau wilayah bail fisik maupun yang metafisik (Tuhan, alam
dan manusia). Tetapi jangkauan wilayah metafisik filsafat (sesuai wataknya yang rasional-
spikulatif)  membuatnya tidak bisa disebut absolut kebenarannya. Sementara agama (baca:
agama wahyu) dengan ajaran-ajarannya yang terkandung dalam kitab suci Tuhan,  diyakini
sebagai memiliki kebenaran mutlak. Agama dimulai dari percaya (iman), sementara filsafat
dan ilmu dimulai dari keraguan. Ilmu, filsafat dan agama memiliki keterkaitan dan saling
menunjang bagi manusia. Keterkaitan itu terletak pada tiga potensi utama yang diberikan
oleh Tuhan kepada manusia, yaitu akal, budi dan rasa serta keyakinan. Melalui ketiga potensi
tersebut manusia akan memperoleh kebahagiaan yang sebenarnya. Dalam konteks studi
agama, manusia perlu menggunakan pendekatan secara utuh dan komperehensif. Ada dua
pendekatan dalam studi agama secara komperehensif tersebut,
yaitu: Pertama, pendekatan  rasional-spikulatif.  Pendekatan ini adalah pendekata filsafat
(philosophical approach), misalnya pendekatan studi agama terhadap teks-teks yang terkait
dengan masalah eskatologis-metafisik, epistemologi, etika dan
estetika; kedua, pendekatan rasional-empirik. Pendekatan ini adalah pendekatan ilmu
(scientific approach), misalnya pendekatan studi agama terhadap teks-teks yang terkait
dengan sunnatullah (ayat-ayat kauniyah), teks-teks hukum yang bersifat perintah dan
larangan dan sejarah masa lampau umat manusia. Agama memerintahkan manusia untuk
mempelajari alam, menggali hukum-hukumnya agar manusia hidup secara alamiah sesuai
dengan tujuan dan asas moral  yang diridhai  Tuhan. Ilmu sebagai alat harus diarahkan oleh
agama, supaya memperoleh kebaikan dan kebahagiaan, sebaliknya ilmu tanpa agama, maka
akan membawa bencana dan kesengsaraan. Maka benar kata Einstein, science without
religion is blind, religion without science is lame. Secara rinci Franz Magnis Suseso
(1991:20) menjelaskan, bahwa filsafat membantu agama dalam empat hal: pertama, filsafat
dapat menginterpretasikan teks-teks sucinya secara objektif;  kedua, filsafat membantu
memberikan metode-metode pemikiran bagi teologi; ketiga, filsafat membantu agama dalam
menghadapi problema dan tantangan zaman, misalnya soal hubungan IPTEK dengan
4
agama; keempat, filsafat membantu agama dalam menghadapi tantangan ideologi-ideologi
baru.  
2.3 Filsafat Teknologi
Sejak manusia dapat berpikir dan adanya keinginan untuk lebih mengenal
lingkungannya agar dapat mengatasi segala tantangan dan ancaman yang dihadapi -- maka
manusia membuat dan mengembangkan peralatan dan prasarana hidup yang ia butuhkan.
Mulai saat itu, keterampilan yang dimiliki untuk membuat prasarana dan peralatan terus
disempurnakan. Keterampilan tidak dapat dipisahkan dari perencanaan, perekayasaan dan
pembuatan apa saja yang diperlukan manusia dengan memanfaatkan ‘teknologi’, yaitu ”cara
dan teknik untuk dapat memiliki apa yang dinginkan dengan pengorbanan minimal. Perlu
dijelaskan perbedaan antara ’teknologi’ dan ‘teknik’, dengan ilustrasi berikut: Teknologi
dibutuhkan untuk membuat senjata, sedangkan untuk memanfaatkan senjata tersebut
dibutuhkan teknik tertentu. Jikalau beberapa orang memakai senjata yang sama hasiln.
Seperti halnya filsafat, teknologi adalah murni hasil pemikiran manusia dan karena itu
hubungan antara filsafat dan teknologi sangat erat. Jikalau filsafat menkaji, meneliti dan
menganalisis dalam berbagai aspeknya, maka teknologi berperan sangat menentukan
terhadap nasib manusia. Teknologi tidak hanya dapat menjawab permasalahan yang dialami
manusia pada waktu dan tempat tertentu saja, namun dapat juga menjawab pertanyaan-
pertanyaan metafisik manusia itu sendiri. (Heidegger, 1962) (Martin Heidegger: Die Technik
und die Kehre,Pfullingen,ISBN,978‐3‐608‐91050‐6,1962).
Kemampuan manusia untuk mengembangkan teknologi didorong oleh kelemahan
fisiknya yang harus berhadapan dengan ancaman dan tantangan lingkungan. Oleh karenanya,
dengan memanfaatkan panca indera dan otaknya, manusia ‘dipaksa’ untuk memiliki
teknologi yang ia perlukan guna mempertahankankelangsungan hidupnya (Gehlen, 1940). (A.
Gehlen: Der Mensch, Seine-Naturund-seiner-Stellung-in-der-Welt,-Berlin,-1940)
Hanya dengan teknologi yang tepat dan berguna, kualitas karya manusia dapat
ditingkatkan. Nilai karya manusia ditentukan oleh pasar, di mana karya-karya tersebut
bersaing. Sumberdaya alam (SDA) terbarukan atau tidak terbarukan -- akan diberi nilainya
masing-masing di pasar. Tanpa teknologi nilai tersebut tidak dapat ditingkatkan. Hal ini juga
berlaku untuk suatu sistem karya yang merupakan hasil murni pemikiran dan rekayasa
sumberdaya manusia (SDM). Penambahan nilai atau nilai-tambah tersebut hanya dapat
tercapai dengan memanfaatanteknik,dan teknologi-yang-tepat.
Tidak ada suatu teknologi yang dapat dikembangkan tanpa penguasaan ilmu alam dan
ilmu hasil eksperimen, dalam rangka mengecek keunggulan teori, menganalisis suatu sistem
atau membuat/mengembangkan alat dibutuhkan. Oleh karena itu teknologi adalah produk
murni hasil pemikiran manusia. Jikalau teknologi dapat bersinergi dengan budaya, perilaku
dan bakat seseorang, maka yang bersangkutan akan menjadi sangat terampil atau sangat
’produktif’. Keunggulan daya saing sesorang hanya ditentukan oleh dua elemen saja, yaitu
‘teknologi‘dan‘produktivitas‘.
Di pasar, karya hasil pemikiran yang diimbangi oleh keinginan dan kebutuhan manusia
tersebut menjadi pendorong utama berkembangnya teknologi dan produktivitas. Temuan
produk baru, proses nilai-tambah akan terus berkembang dan demikian pula kualitas SDM.
Teknologi, produktivitas, nilai-tambah, keunggulan dan daya saing harus bersinergi untuk

5
menjawab tuntutan pasar, sehingga dapat menghasilkan produk apa pun yang berkualitas
tinggi dengan harga yang tepat..
Teknologi adalah rangkuman beberapa disiplin Ilmu terapan, sedangkan ilmu terapan
adalah berunsur pada Ilmu dasar terkait. Ilmu dasar dan ilmu terapan akan terus berkembang
sesuai kebutuhan manusia sepanjang masa. Tahap demi tahap teknologi tepat-guna dan energi
telah merubah SDA menjadi produk baru. Untuk perubahan ini manusia telah diilhami,
dirangsang dan belajar dari alam sekitarnya. Ilmu pengetahuan dasar, dan demikian pula ilmu
pengetahuan terapan, diilhami oleh ‘mekanisme alam‘ melalui suatu evolusi telah
berkembang. (Nachtigall, 2005 dan Nachtigall, 2003). (Werner Nachtigall: Biologisches
Design ISBN 3‐540‐22789‐X Springer, 2005;Werner-Nachtigall:-Bau‐Bionik,-ISBN 3‐540‐
44336‐3-Springer, 2003)
Dewasa ini tidak ada satu kebijaksanaan pun yang dapat menyelesaikan masalah,
tanpa memperhatikan filsafat dan teknologi. Apakah masalah ekonomi ataupun politik, sama
saja. Nasib manusia pada waktu ini sangat dipengaruhi oleh kemampuan manusia
mengembangkan, menerapkan, mengendalikan dan menguasai teknologi.
BAB 3
6
PENUTUP

3.1 Kesimpulan
Filsafat sangatlah penting baik itu dikalangan masyarakat, ilmu pengetahuan, dan
teknoilogi. Misalkan dalam menyelesaikan suatu permasalahan tanpa kita sadari kita telah
berfilsafat, hal ini dikarenakan kita mencari suatu solusi atau suatu tujuan dalam
permasalahan. Memang dalam filssafat banyak orang tidak terlalu suka hal ini karena filsafat
tergolong ilmu yang cukup rumit dan bisa saja membingungkan. Filsafat adalah studi tentang
seluruh fenomena, kehidupan dan pemikiran manusia secara kritis dan dijabarkan dalam
konteks mendasar. Filsafat tidak di dalami dengan melakukan eksperimen-eksperimen dan
percobaan-percobaan, tetapi dengan mengutarakan masalah, secara persis, mencari solusi itu,
memberikan argumentasi dan alasan yang tepat untuk solusi tertentu. Akhir dalam proses itu
dimasukan ke dalam sebuah proses Dialetika.
3.2 Saran
Saran saya sebagai penulis adalah kiranya pembaca dapat memahami dan mengerti
arti sebenarnya dari filsafat itu dan kiranya pembaca dapat mempraktekan sisi positif filsafat
dalam kehidupan sehari-hari.

7
DAFTAR PUSTAKA

https//blogspot.com/pengertian-filsafat.html.

Nidsom, Faqih (2019). Manusia dan Filsafat. Diakses. 3 November 2019 : 07.58 WITA. dari
materi: Manusia dan Filsafat. Di kutip dari: https://inpasonline.com/Manusia-dan-Filsafat.

Kholilah, Ella (2015). Hubungan Antara Filsafat, Pendidikan dan Manusia. Di akses 3
November 2019: 08.30 WITA. Dari materi: Hubungan Antara Filsafat, pendidikan dan
manusia. Dikutip dari: https://kompasiana.com/Hubungan-Antara-Pendidikan-dan-Manusia

Titus, Harold (2009). Tujuan Fungsi dan Manfaat Filsafat . Diakses 3 November 2019: 07.43
WITA. Dari materi: Tujuan Fungsi dan Manfaat Filsafat. Di kutip dari:
Http://kuliahfilsafat.blogspot.com/09/04/tujuan-fungsi-dan-manfaat-filsafat.html

Alhelya (2013). Manfaat Belajar Filsafat . diakses 11 desember 2019: 07.15 WITA. Dari
materi: Manfaat Belajar Filsafat . dikutip dari: https://e-journal.usd.ac.id//Manfaat-Belajar-
Filsafat

Anda mungkin juga menyukai