1) Keadilan
Keadilan merupakan unsur yang harus diperhatikan dalam menegakkan hukum.
Artinya bahwa dalam pelaksanaan hukum para aparat penegak hukum harus bersikaf
adil. Pelaksanaan hukum yang tidak adil akan mengakibatkan keresahan masyarakat,
sehingga wibawa hukum dan aparatnya akan luntur di mayarakat. Apabila masyarakat
tidak peduli terhadap hukum, makan ketetiban dan ketenteraman masyarakat akan
terancam yang pada akibatnya akan menggangu stabilitas nasional.
2) Kemantfaatan
Selain unsur keadilan, para aparatur penegak hukum dalam menjalankan tugasnya
harus memepertimbangkan agar proses penegakan hukum dan pengambilan keputusan
memiliki manfaat bagi masyarakat. Hukum harus bermanfaat bagi manusia. Oleh
karena itu, pelaksanaan hukum atau penegakan hukum harus memberi manfaat atau
kegunaan bagi manusia.
3) Kepastian hukum
Unsur ketiga dari penegakan hukum adalah kepastian huku, artinya penegakan
hukum pada hakikatnya adalah perlindungan hukum tehapaptindakan sewenang-
wenang. Adanya kepastian hukum memungkinkan seseorang akan dapat memperoleh
sesuatu yang di harapkan (Nurwardani et al, 2016: 190).
1) Hukum Private
Hukum yang mengatur hubungan antarmanusia (individu) yang menyangkut
“kepentingan pribadi” (misalnya masalh jual beli, sewa-menyewa, pembagian
warisan).
2) Hukum Publik
Hukum yang mengatur hunungan antara negara dengan organ negara atau
hunungan negara dengan perseorangan yang menyangkut kepentingan umum.
Misalnya, masalah perampokan, pencurian, pembunuhan, penganiyayaan, dan
tindakan kriminal lainnya (Nurwandani et al, 2016: 188)
1. Negara Hukum
Dalam berbagai kepustakaan ditemukan secara jelas pengertian negara hukum yang
diberikan oleh para sarjana, antara lain; Wiryono Projodikoro (1971:10), memberikan
pengertian negara hukum sebagai negara dimana para penguasa atau pemerintah sebagai
penyelenggara negara dalam melaksanakan tugas kenegaraan terikat pada peraturan hukum
yang berlaku Inti dari pengertian negara hukum yang dikemukakan oleh para sarjana
indonesia yang cukup terkemuka itu menekankan tentang tunduknya penguasa terhadap
hukum sebagai esensi negara hukum. Esensi negara hukum yang demikian itu
menitikberatkan pada tunduknya pemegang kekuasaan negara pada aturan hukum.
Pada masa Yunani kuno pemikiran tentang negara hukum cukup mendapat perhatian
dari kalangan intelektual dan para pemikir, terutama pemikiran-pemikiran tentang negara dan
hukum yang dikembangkan oleh para filsuf besar seperti Sokrates , Plaro, Aristoteles dan
lain-lain.