A. PERKEMBANGAN
Perkembangan ( Development ) adalah suatu proses perubahan ke arah kedewasaan atau
pematangan yang bersifat KUALITATIF ( ditekankan pada segi fungsional ) akibat adanya proses
pertumbuhan materiil dan hasil belajar dan biasanya tidak dapat diukur. Contoh : pematangan sel
ovum dan sperma, munculnya kemampuan berdiri dan berjalan, dst.
Berikut ini adalah ringkasan (resume) tentang perkembangan-perkembangan yang dialami
manusia khususnya para peserta didik sekolah dasar. Ringkasan ini diperoleh dari makalah-makalah
yang sebelumya sudah saya buat dan ada sedikit tambahan untuk memperjelas.
1. Perkembangan Otak
Perkembangan otak anak yang sedang tumbuh melalui tiga tahapan, mulai dari otak primitif
(action brain fisik kita untuk bertahan hidup, mengelola gerak refleks, mengendalikan gerak motorik,
memantau fungsi tubuh, dan memproses informasi yang masuk dari pancaindera.), otak limbik
(feeling brain) memproses emosi seperti rasa suka dan tidak suka, cinta dan benci. Otak ini sebagai
penghubung otak pikir dan otak primitif. dan akhirnya ke neocortex (atau disebut juga thought brain,
otak pikir) tempat bergabungnya pengalaman, ingatan, perasaan, dan kemampuan berpikir untuk
melahirkan gagasan dan tindakan.
Berikut ini masa-masa perkembangan otak anak yang dapat kita manfaatkan untuk
memaksimalkan perkembangan kecerdasannya :
Menurut Soetjiningsih (1995), faktor- faktor yang mempengaruhi perkembangan anak dapat
dikelompokkan menjadi beberapa faktor yaitu internal, eksternal dan postnatal.
2. Perkembangan Bahasa
Bahasa telah berkembang sejak anak berusia 4 – 5 bulan. Orang tua yang bijak selalu
membimbing anaknya untuk belajar berbicara mulai dari yang sederhana sampai anak memiliki
keterampilan berkomunikasi dengan mempergunakan bahasa. Oleh karena itu bahasa berkembang
setahap demi setahap sesuai dengan pertumbuhan organ pada anak dan kesediaan orang tua
membimbing anaknya.
Fungsi dan tujuan berbicara antara lain:
3. Perkembangan Moral
Ada beberapa proses pembentukan perilaku moral dan sikap anak: Imitasi, Internalisasi, Introvert
dan Ekstrovert, Kemandirian, Ketergantungan, Bakat. Dalam perkembangan moral, moral seseorang
dapat dipengaruhi oleh beberapa hal seperti lingkungan sosial masyarakat, cultural, edukatif, religius.
Anak mulai mengenal konsep moral pertama kali dari lingkungan keluarga. Pada mulanya,
mungkin anak tidak mengerti konsep moral ini, tapi lambat laun anak akan memahaminya. Pada usia
sekolah dasar, anak sudah dapat mengikuti peraturan atau tuntutan dari orang tua atau lingkungan
sosialnya. Pada akhir usia ini, anak sudah dapat memahami alasan yang mendasari suatu peraturan. Di
samping itu, anak sudah dapat mengasosiasikan setiap bentuk perilaku dengan konsep benar-salah
atau baik-buruk.
Ada beberapa faktor yang mempengaruhi perkembangan intelek peserta didik usia SD atau MI,
antara lain:
a. Kondisi organ penginderaan sebagai saluran yang dilalui pesan indera dalam perjalanannya ke
otak (kesadaran).
b. Intelegensi mempengaruhi kemampuan anak untuk mengerti dan memahami sesuatu.
c. Kesempatan belajar yang diperoleh anak.
d. Tipe pengalaman yang didapat anak secara langsung akan berbeda jika anak mendapat
pengalaman secara tidak langsung dari orang lain atau informasi dari buku.
e. Jenis kelamin karena pembentukan konsep anak laki-laki atau perempuan telah dilatih sejak
kecil dengan cara yang sesuai dengan jenis kelamin.
f. Kepribadian pada anak dalam memandang kehidupan dan menggunakan suatu kerangka
acuan berinteraksi dengan orang lain dan lingkungan.
5. Perkembangan Sosial
Pada usia ini anak mulai memiliki kesanggupan menyesuaikan diri sendiri (egosentris) kepada
sikap yang kooperatif (bekerja sama) atau sosiosentris (mau memperhatikan kepentingan orang lain).
Berkat perkembangan sosial anak dapat menyesuaikan dirinya dengan kelompok teman sebayanya
maupun dengan lingkungan masyarakat sekitarnya. Dalam proses belajar di sekolah, kematangan
perkembangan sosial ini dapat dimanfaatkan atau dimaknai dengan memberikan tugas-tugas
kelompok, baik yang membutuhkan tenaga fisik maupun tugas yang membutuhkan pikiran. Hal ini
dilakukan agar peserta didik belajar tentang sikap dan kebiasaan dalam bekerja sama, saling
menghormati dan betanggung jawab.
6. Perkembangan Emosional
Emosi dapat dirumuskan sebagai suatu keadaan yang terangsang dari organisme, mencakup
perubahan-perubahan yang disadari, yang mendalam sifatnya ,dan perubahan perilaku,(CP.Chaplin,
1982: 163) Emosional berbeda satu sama lain karena adanya perbedaan jenis kelamin, usia,
lingkungan, pergaulan dan pembinaan orang tua maupun guru di sekolah. Perbedaan perkembangan
emosional tersebut juga dapat dilihat berdasarkan ras, budaya, etnik dan bangsa.
Perkembangan emosional juga dapat dipengaruhi oleh adanya gangguan kecemasan, rasa takut
dan faktor-faktor eksternal yang sering kali tidak dikenal sebelumnya oleh anak yang sedang tumbuh.
Namun sering kali juga adanya tindakan orang tua yang sering kali tidak dapat mempengaruhi
perkembangan emosional anak.
Emosi merupakan faktor dominan yang mempengaruhi tingkah laku individu, dalam hal ini
termasuk pula perilaku belajar. Memgingat hal tersebut, maka guru hendaknya mempunyai
kepedulian untuk menciptakan situasi belajar yang menyenangkan atau kondusif bagi terciptanya
proses belajar mengajar yang efektif. Upaya yang dilakukan antara lain :
a. Pengertian perkembangan
secara luas perkembangan berarti perubahan individu baik secara struktur atau
fungsi organ melalui kematangan dan proses belajar yang terjadi sepanjang hanyat
hingga meninggal dunia.
b. Pengertian didaktis
Didaktis dapat diartikan sebagai sifat mendidik