Anda di halaman 1dari 4

KUIS

Di buat oleh:

Diens nanda ela permana 1816011

AKADEMI KEBIDANAN PANCA BHAKTI

BANDAR LAMPUNG

2020
1. Sebutkan dan jelaskan upaya promotiv tan preventif dalam menghadapi kematian ibu
dan anak di Indonesia serta apa dampak nya terhadap SDGs? (dari sudut pandang
kesehatan ibu dan anak )!

Jawab:

upaya dalam menghadapi kematian ibu dan anak di Indonesia dengan melaksanakan
program program untuk menurunkan angka kematian ibu dan anak seperti program
Kemitraan Bidan dan Dukun Program ini secara umum berupaya mengalih fungsikan
peranan dukun bayi atau dukun beranak , dalam persalinan tradisional kepada
perawatan bayi dan ibu pasca–melahirkan. Selain dilatih, mereka diajak untuk
mendorong setiap ibu melahirkan agar dapat ditolong oleh tenaga kesehatan terlatih
seperti bidan .mengoptimalisasi kegiatan posyandu dan kepemimpinan dalam
kesehatan masyarakat,meningkatkan keterampilan kader di posyandu untuk
mengenali tanda tanda bahaya ibu hamil ,edukasi kehamilan sehingga kehamilan
beresiko tinggi dapat di tangani dengan cepat. Program keluarga berencana KB
,gerakannsayang ibu pada tahun 1996 program pemberdayaan masyarakat (PNPM)
generasi bidan kesehatan pada tahun 2007,berbagai program jaminan kesehatan
seperti( Jampersal) jaminan persalinan dari program program yang dirintis
pemerintah yang tujuan nya untuk menurunkan angka kematian ibu bayi dan anak di
Indonesia

pencapaian SDGs saat ini masih kurang terlasana karna masih banyak angka
kematian ibu dan anak yang di sebabkan oleh banyak faktor dan penyebab lain .

2. Sebutkan upaya dalam akselerasi penurunan AKI dan AKB di Indonesia (dari sudut
pandang kesehatan masyarakat
Jawab : di Indonesia Di Indonesia indikator status kesehatan masih ketinggalan dari
negara-negara ASEAN seperti angka kematian bayi (AKB) dan angka kematian ibu
(AKI) masih cukup tinggi, target MPS yang ditetapkan untuk tahun 2010 adalah
menurunkan AKI menjadi 125 per 100.000 kelahiran hidup. Upaya yang dilakukan untuk
mencapai target tersebut telah ditentukan empat strategi yaitu: 1) meningkatkan cakupan
dan kualitas pelayanan kesehatan maternal, 2) meningkatkan kemitraan lintas sektor, 3)
memberdayakan ibu dan keluarga, serta 4) memberdayakan keluarga. Faktor ekonomi,
sosial, budaya, dan peran serta masyarakat yang menjadi determinan kematian ibu dan
bayi. Peran serta masyarakat khususnya yang terkait dengan upaya kesehatan ibu dan
bayi masih belum bagus. Keluarga dan masyarakat masih belum berdaya untuk mencegah
terjadinya terlalu dalam kehamilan atau persalinan, terlalu muda hamil, terlalu tua hamil,
terlalu banyak dan terlalu pendek jaraknya dan 3 terlambat, terlambat mengambil
keputusan mencari pelayanan kesehatan terampil, terlambat tiba di rumah sakit karena
masalah transportasi dan terlambat dalam tindakan medis. Dalam mempercepat
keberhasilan penurunan AKI dan AKB di samping faktor akses dan pelayanan,
masyarakat dengan segenap potensi dan peran sertanya juga merupakan agenda prioritas.
Pentingnya Peran Serta Masyarakat (PSM) dalam pembangunan kesehatan telah diakui
semua pihak. Hasil uji coba yang dikaji secara statistik membuktikan bahwa PSM amat
menentukan keberhasilan, kemandirian dan kesinambungan pembangunan kesehatan.
DAFTAR PUSTAKA

Sutopo.A., D.F.Arthati. U.A. Rahmi. 2014. Kajian Indikator Sustainable Development Goals (SDGs).
Jakarta: Badan Pusat Statistik.

https://badungkab.go.id/assets/instansi/diskes/download/RENCANA-STRATEGIS-
PERUBAHAN-II-20162021_542883.pdf

Ali Pungkas Bahjuri , Dkk,2017.PENGUATAN PELAYANAN KESEHATAN DASAR DI


PUSKESMAS , jakarta :Kementerian PPN/Bappenas

https://media.neliti.com/media/publications/39551-ID-efektivitas-kebijakan-daerah-dalam-
penurunan-angka-kematian-ibu-dan-bayi.pdf

Anda mungkin juga menyukai