Anda di halaman 1dari 4

JURNAL TINDAKAN KEPERAWATAN

Nama Mahasiswa : Sri Endang Wati, S.Kep


Hari/ Tanggal : Rabu, 23 Mei 2018
NIM : E420163244

Judul Jurnal : Pemberian tindakan nebulizer

1. Identitas pasien :
Nama Pasien : Ny. L
Usia : 50 tahun
Jenis kelamin : Perempuan
Diagnosa Medis : CKD Disertai DM
No. Register : 000668xxx
Tanggal Masuk : 17 Mei 2018

2. Pengkajian
DS: -
DO:
- pasien tampak sesak nafas.
- Terdapat retraksi dinding dada.
- Terdapat pernafasan cuping hidung.
- O2 NRM 10 Lpm
- Auskultasi paru : suara nafas vesikuler, terdengar ronchi basah +/+
- TD : 167/97 mmHg,
N : 124 x/menit,
RR: 40x/menit,
spO2: 95 %
3. Tindakan yang diberikan.
Pemberian nebulizer.

Tahap Persiapan
A.    Persiapan Pasien
1.      Memberi salam dan memperkenalkan diri
2.      Menjelaskan tujuan
3.      Menjelaskan langkah/prosedur yang akan dilakukan
4.      Menanyakan persetujuan pasien untuk diberikan tindakan
5.      Meminta pengunjung/keluarga meninggalkan ruangan
B.     Persiapan Lingkungan
1.      Menutup pintu dan memasang sampiran.
C.     Persiapan Alat
1.      Set nebulizer
2.      Obat bronkodilator
3.      Bengkok 1 buah
4.      Tissue
5.      Spuit 5 cc
6.      Aquades
7.      Tissue
II.           Tahap Pelaksanaan
1.      Mencuci tangan dan memakai handscoon
2.      Mengatur pasien dalam posisi duduk atau semifowler
3.      Mendekatkan peralatan yang berisi set nebulizer ke bed pasien
4.      Mengisi nebulizer dengan aquades sesuai takaran
5.      Memasukkan obat sesuai dosis
6.      Memasang masker pada pasien
7.      Menghidupkan nebulizer dan meminta pasien nafas dalam sampai obat habis
8.      Matikan nebulizer
9.      Bersihkan mulut dan hidung dengan tissue
10.  Bereskan alat
11.  Buka handscoon dan mencuci tangan

III.   Tahap Terminasi
1.      Evaluasi perasaan pasien
2.      Kontrak waktu untuk kegiatan selanjutnya
3.      Dokumentasi prosedur dan hasil observasi

4. Analisis Jurnal.
Tujuan dilakukan nebulizer adalah mengencerkan secret, mengobati peradangan
saluran napas atas, melegakan saluran napas. Terapi nebulizer dapat diberikan langsung
pada tempat/sasaran aksinya (seperti paru) oleh karena itu dosis yang diberikan rendah,
dosis yg rendah dapat menurunkan absorpsi sistemik dan efek samping sistemik,
pengiriman obat melalui nebulizer ke paru sangat cepat, sehingga aksinya lebih cepat dari
pada rute lainnya seperti subkutan atau oral, udara yang dihirup melalui nebulizer telah
lembab, yang dapat membantu mengeluarkan sekresi bronchus. Perawat langsung
menyiapkan alat-alat u ntuk nebuliser seperti alat nebuliser, masker oksigen
disambungkan dengan selang pada mesin nebuliser, obat yang dimasukkan (combivent
dan berotec) .Sakelar dalam mesin nebuliser dihubungkan dengan sumber listrik. Tn. L
diposisikan fowler, combivent dan berotec kemudian dimasukkan dalam tabung di dalam
nebuliser. Memasang masker oksigen pada klien, kemudian menekan tombol on. Maka
uap obat akan mengalir dari mesin nebuliser ke masker oksigen dan akhirnya akan
dihirup oleh klien. Perawat mengajarkan cara menghirup yang benar. Setelah obat habis,
nebulizer dimatikan dan klien kembali memakai kanul oksigen. Ketika hendak
melakukan nebuliser, perawat tidak cuci tangan terlebih dahulu, dan tidak menggunakan
sarung tangan, paling tidak sarung tangan bersih. Wadah nebulizer untuk cairan obat
tidak dibersihkan. Wadah dalam nebulizer sebaiknya dibersihkan setelah dipakai, yaitu
dengan membuang sisa obatnya, dibersihkan dengan air panas dan sabun setelah dipakai,
dibersihkan dengan disinfektan setiap 24 jam bila penggunaan setiap hari. Perawat  juga
hanya mengkaji frekuensi nafas, dan suara napas sebelum dan sesudah tindakan.

 
5. Kepustakaan.
Linda A.Sowden; Lynn Bezt.Cecilin. 2014. Buku Saku Keperawatan Pediatri. EGC:
Jakarta.
Departemen Pulmonologi dan Kedokteran Respirasi FKUI. Terapi Inhalasi. Upload : 1 Mei
2009. Diakses tanggal 22 Mei 2018.
Kusyati, E. et al. 2013. Keterampilan dan prosedur Keperawatan Dasar. Kilat Press:
Semarang.
Winariani. Perbedaan Fungsi Paru Pasien PPOK Yang Menggunakan Terapi Nebulizer
Jombang. Update: Minggu, 04 Desember 2011. http://kti-skripsi-kedokteran.
blogspot.com/2011/12/ perbedaan- Diakses tanggal 22 Mei 2018.

Anda mungkin juga menyukai