2. Menyebutkan dan menjelaskan hazard yang mungkin ada pada tempat penerapan K3 yang
telah ditentukan ! *
1. Benda yang bisa berbahaya seperti lantai licin, pisau, dan pemanggang.
2. Tugas yang bisa berbahaya seperti mengangkat berat dan berdiri dan memasak terlalu
lama.
3. Kondisi kerja yang buruk seperti tidak ada ventilasi di dapur dan kurangnya
pelatihan.1
3. Membuat contoh insiden kecelakaan kerja dan Nearmiss (hamper celaka) pada tempat
penerapan K3 yang telah ditentukan !*
Orang yang bekerja di industri restoran sering bekerja berjam-jam. Ini ditambah
dengan stres bekerja di dapur yang sibuk dapat mengakibatkan cedera. Kecelakaan kerja
yang paling sering terjadi didapur restaurant adalah luka akibat teriris benda tajam. Untuk
insiden atau kejadian nearmiss (hampir celaka) yaitu pekerja hampir lupa memakai alat
pelindung diri pada saat kerja.
Teriris pisau dan instrumen tajam sering terjadi di industri makanan dan dapat
menyebabkan cedera serius pada pekerja. Pastikan semua pekerja dilatih untuk
menggunakan pisau dan alat tajam dengan aman.
Pisau harus tajam, dirawat dan dalam kondisi kerja yang baik.
Berikan pisau yang benar untuk pekerjaan tertentu dan hanya gunakan pisau
untuk keperluan memotong.
Potong pada talenan yang cocok dan tempatkan pada permukaan yang kuat.
Hindari menempatkan pisau di dekat tepi meja atau dengan bilah menghadap ke
luar.
Simpan pisau di rak pisau yang cocok, di blok pisau atau sarungnya atau di strip
magnetik yang cocok dipasang di dinding saat tidak digunakan.
Pisau tidak boleh dicuci bersama dengan peralatan atau instrumen lainnya.
Gunakan sarung tangan saat bekerja dengan pisau.
Berikan pisau dengan pegangan yang nyaman digunakan.
Latih dan instruksikan pekerja untuk menggunakan dan mengasah pisau dengan
aman. Berikan pekerja pelatihan pertolongan pertama.
Pekerja harus mengenakan pakaian pelindung seperti sarung tangan dan celemek
saat menangani peralatan tajam.2
4. Menyebutkan Penyakit Akibat Kerja (PAK) yang mungkin terjadi pada tempat penerapan K3
yang telah ditentukan ! *
Penyakit akibat kerja yang dapat dialami oleh pekerja restaurant adalah gangguan otot
dan tulang rangka (musculoskeletal disorder) karena durasi bekerja yang lama, dan mobilitas
yang tinggi saat bekerja. Jika kegiatan seperti ini dilakukan secara terus menerus maka dapat
menyebabkan kelelahan dan cidera. Work-related musculoskeletal disorders (WMSDs)
merupakan cidera yang umum dialami oleh pekerja (faktor ergonomi). Selain itu pekerja
restaurant juga sering merasakan sakit kepala akibat pekerjaannya.1
5. Membuat contoh kasus analisis penyebab kecelakaan kerja berdasarkan teori 2 factor dan 3
factor pada tempat penerapan K3 yang telah ditentukan !
Teori 3 faktor
a. Peralatan kerja :
Tidak tersedianya APD yang memadai
Peralatan atau alat yang buruk
b. Lingkungan kerja :
Staf tidak cukup
Beban kerja yang berat
Tidak cukup ruang kerja
Visibilitas yang buruk dari jalan
Menangani uang tunai dalam jumlah besar
Ruang makan dengan meja terlalu banyak
c. Pekerja :
Bekerja dalam waktu lama tanpa istirahat
Bekerja terlalu cepat
Bekerja sendiri
Bekerja sampai larut malam
Kurang latihan
Teori 2 faktor
a. Unsafe action :
Bekerja dalam waktu lama tanpa istirahat
Bekerja terlalu cepat
Bekerja sendiri
Bekerja sampai larut malam
Kurang latihan
b. Unsafe condition :
Tidak ada sistem alarm
Bekerja di daerah yang terlalu panas
Kualitas udara yang buruk (asap)
Peralatan / alat yang buruk
Tidak cukup ventilasi.1
6. Menyebutkan factor resiko bahaya pada tempat penerapan K3 yang telah ditentukan ! *
Penyebab paling umum dari cedera di industri restoran adalah: laserasi dari pisau;
terbakar; dan tergelincir, tersandung dan jatuh.1 Selain hal tersebut, pada prinsipnya semua
kantor mempunyai faktor risiko yang dapat menimbulkan penyakit maupun kecelakaan pada
pekerja yang beraktifitas 8 (delapan) jam atau lebih setiap harinya, selain itu gedung tinggi
sangat rentan terhadap aspek keselamatan saat terjadi gempa bumi dan kebakaran.3
7. Menjelaskan hirarki pengendalian resiko bahaya pada tempat penerapan K3 yang telah
ditentukan !*
Kita bisa mengidentifikasi bahaya dengan berkumpul bersama rekan kerja untuk
membuat peta bahaya. Peta bahaya adalah denah sederhana dari tempat kerja di mana kita
dapat menunjukkan masalah yang dialami setiap hari pada pekerjaan yang mungkin
memengaruhi keselamatan dan kesehatan.
Kita dapat memetakan seluruh restoran, area atau bangunan, pekerjaan atau proses
tertentu di restoran. Titik pemetaan bahaya adalah untuk mengumpulkan informasi dari
seluruh pekerja tentang benda, tugas, dan kondisi kerja yang buruk yang dapat menimbulkan
masalah.
Peta bahaya membutuhkan 4 pertanda: hitam, merah, hijau, dan biru. Menggunakan:
10. Menyebutkan jenis APD dan fungsinya sesuai pada tempat penerapan K3 yang telah
ditentukan ! *
Alat pelindung diri (APD) adalah perangkat alat yang dirancang sebagai penghalang
terhadap penetrasi zat, partikel padat, cair, atau udara untuk melindungi pemakainya dari
cedera atau penyebaran infeksi atau penyakit, berikut APD yang terdapat direstaurant.
1. Sarung tangan oven
Menggunakan sarung tangan oven adalah cara sempurna untuk melindungi tangan
kita dari luka bakar dan memar. Sarung tangan oven terbuat dari bahan tebal yang
tidak mudah sobek atau terbakar. Seperti namanya, mereka secara khusus dirancang
untuk oven tetapi dapat digunakan ketika menangani peralatan apa pun yang
melakukan panas seperti panci memasak.
2. Apron
APD ini tidak hanya membantu menjaga seragam pekerja tetap bersih, tetapi juga
memberikan penghalang tambahan antara tubuh karyawan dan zat berbahaya, seperti
bahan kimia, minyak panas dan minyak.
3. Hairnet
Rambut kita mengandung bakteri yang dapat menyebabkan masalah perut seperti
diare. Saat memegang bahan makanan pastikan rambut tidak terpapar. Tidak hanya
rambut di kepala, tetapi juga jenggot harus ditutup-tutupi.
4. Sarung tangan plastik
Sarung tangan plastik sangat berguna karena mencegah bakteri mengakses tangan
kita. Terbuat dari plastik, maka dapat digunakan dalam air dan sangat mudah
dibersihkan. Pastikan untuk mencuci tangan setelah menggunakan sarung tangan ini
hanya sebagai tindakan perlindungan ekstra. Jangan menggunakannya pada peralatan
panas dan jauhkan dari api.
5. Sepatu anti slip
Lantai di restoran dapur sering licin karena tumpahan air dan minyak secara
teratur. Mengenakan alas kaki yang aman membantu memberikan cengkeraman yang
lebih baik kepada karyawan, membantu mencegah tergelincir dan jatuh.
12. Menyebutkan kewajiban tenaga kerja yang bekerja pada tempat penerapan K3 yang telah
ditentukan !*
Memberikan keterangan yang benar bila diminta oleh pegawai pengawas atau ahli
keselamatan kerja
Memakai alat-alat perlindungan diri yang diwajibkan
Memenuhi dan mentaati semua syarat-syarat keselamatan dan kesehatan yang
diwajibkan
Meminta pada Pengurus agas dilaksanakan semua syarat keselamatan dan kesehatan
yang diwajibkan
Menyatakan keberatan kerja pada pekerjaan di mana syarat keselamatan dan kesehatan
kerja serta alat-alat perlindungan diri yang diwajibkan diragukan olehnya kecuali
dalam hal-hal khusus ditentukan lain oleh pegawai pengawas dalam batas-batas yang
masih dapat dipertanggung-jawabkan.
Selain hal tersebut diatas pekerja restaurant juga berkewajiban menjaga higiene
sanitasi Higiene sanitasi adalah upaya untuk mengendalikan faktor risiko terjadinya
kontaminasi terhadap makanan, baik yang berasal dari bahan makanan, orang, tempat
dan peralatan agar aman dikonsumsi.
Referensi
1. KIWA. A Workbook: Protecting The Safety And Health Of Restaurant Workers. Los
Angeles. 2017
2. Government of Western Australia. OSH in the Restaurant Industry. 2010
3. Peraturan Menteri Kesehatan Republik Indonesia Nomor 48 Tahun 2016 Tentang Standar
Keselamatan Dan Kesehatan Kerja Perkantoran.
4. Peraturan Menteri Kesehatan Republik Indonesia Nomor 56 Tahun 2016 Tentang
Penyelenggaraan Pelayanan Penyakit Akibat Kerja
5. Peraturan Menteri Kesehatan Republik Indonesia Nomor 1096/Menkes/Per/Vi/2011
Tentang Higiene Sanitasi Jasaboga