Anda di halaman 1dari 9

1. Membuat tujuan K3 sesuai pada tempat penerapan K3 yang telah ditentukan !

Berdasarkan Undang-Undang no.1 tahun 1970 pasal 3 ayat 1, syarat keselamatan


kerja yang juga menjadi tujuan pemerintah membuat aturan K3 adalah :
a. Mencegah dan mengurangi kecelakaan.
b. Mencegah, mengurangi dan memadamkan kebakaran.
c. Mencegah dan mengurangi bahaya peledakan.
d. Memberi kesempatan atau jalan menyelamatkan diri pada waktu kebakaran atau
kejadian-kejadian lain yang berbahaya.
e. Memberi pertolongan pada kecelakaan.
f.  Memberi alat-alat perlindungan diri pada para pekerja.

2. Menyebutkan dan menjelaskan hazard yang mungkin ada pada tempat penerapan K3 yang
telah ditentukan ! *

Pekerja restoran terkena banyak bahaya terkait pekerjaan yang dapat


menyebabkan cedera dan penyakit yang pada gilirannya berdampak pada kehidupan,
pendapatan, dan anggota keluarga mereka. Pengusaha restoran juga menghadapi
tantangan keuangan demi membuat peningkatan kesehatan dan keselamatan dan
mematuhi hukum yang ada. Pekerja restoran dan pengusaha dapat mengembangkan
keterampilan untuk mengidentifikasi bahaya yang terlihat dan kurang terlihat di tempat
kerja, menghasilkan solusi yang efektif, dan berkomunikasi tentang cara untuk mencegah
cedera dan penyakit.

Daftar bahaya restoran (hazard) adalah daftar kemungkinan bahaya pekerjaan


yang dapat ditemukan di sebuah restoran. Ini terdiri dari tiga kategori:

1. Benda yang bisa berbahaya seperti lantai licin, pisau, dan pemanggang.
2. Tugas yang bisa berbahaya seperti mengangkat berat dan berdiri dan memasak terlalu
lama.
3. Kondisi kerja yang buruk seperti tidak ada ventilasi di dapur dan kurangnya
pelatihan.1
3. Membuat contoh insiden kecelakaan kerja dan Nearmiss (hamper celaka) pada tempat
penerapan K3 yang telah ditentukan !*

Orang yang bekerja di industri restoran sering bekerja berjam-jam. Ini ditambah
dengan stres bekerja di dapur yang sibuk dapat mengakibatkan cedera. Kecelakaan kerja
yang paling sering terjadi didapur restaurant adalah luka akibat teriris benda tajam. Untuk
insiden atau kejadian nearmiss (hampir celaka) yaitu pekerja hampir lupa memakai alat
pelindung diri pada saat kerja.

Pisau dan keamanan benda tajam

Teriris pisau dan instrumen tajam sering terjadi di industri makanan dan dapat
menyebabkan cedera serius pada pekerja. Pastikan semua pekerja dilatih untuk
menggunakan pisau dan alat tajam dengan aman.

Tips menggunakan pisau dan benda tajam dengan aman

 Pisau harus tajam, dirawat dan dalam kondisi kerja yang baik.
 Berikan pisau yang benar untuk pekerjaan tertentu dan hanya gunakan pisau
untuk keperluan memotong.
 Potong pada talenan yang cocok dan tempatkan pada permukaan yang kuat.
 Hindari menempatkan pisau di dekat tepi meja atau dengan bilah menghadap ke
luar.
 Simpan pisau di rak pisau yang cocok, di blok pisau atau sarungnya atau di strip
magnetik yang cocok dipasang di dinding saat tidak digunakan.
 Pisau tidak boleh dicuci bersama dengan peralatan atau instrumen lainnya.
 Gunakan sarung tangan saat bekerja dengan pisau.
 Berikan pisau dengan pegangan yang nyaman digunakan.
 Latih dan instruksikan pekerja untuk menggunakan dan mengasah pisau dengan
aman. Berikan pekerja pelatihan pertolongan pertama.
 Pekerja harus mengenakan pakaian pelindung seperti sarung tangan dan celemek
saat menangani peralatan tajam.2
4. Menyebutkan Penyakit Akibat Kerja (PAK) yang mungkin terjadi pada tempat penerapan K3
yang telah ditentukan ! *

Penyakit akibat kerja yang dapat dialami oleh pekerja restaurant adalah gangguan otot
dan tulang rangka (musculoskeletal disorder) karena durasi bekerja yang lama, dan mobilitas
yang tinggi saat bekerja. Jika kegiatan seperti ini dilakukan secara terus menerus maka dapat
menyebabkan kelelahan dan cidera. Work-related musculoskeletal disorders (WMSDs)
merupakan cidera yang umum dialami oleh pekerja (faktor ergonomi). Selain itu pekerja
restaurant juga sering merasakan sakit kepala akibat pekerjaannya.1

5. Membuat contoh kasus analisis penyebab kecelakaan kerja berdasarkan teori 2 factor dan 3
factor pada tempat penerapan K3 yang telah ditentukan !
Teori 3 faktor
a. Peralatan kerja :
 Tidak tersedianya APD yang memadai
 Peralatan atau alat yang buruk
b. Lingkungan kerja :
 Staf tidak cukup
 Beban kerja yang berat
 Tidak cukup ruang kerja
 Visibilitas yang buruk dari jalan
 Menangani uang tunai dalam jumlah besar
 Ruang makan dengan meja terlalu banyak
c. Pekerja :
 Bekerja dalam waktu lama tanpa istirahat
 Bekerja terlalu cepat
 Bekerja sendiri
 Bekerja sampai larut malam
 Kurang latihan
Teori 2 faktor
a. Unsafe action :
 Bekerja dalam waktu lama tanpa istirahat
 Bekerja terlalu cepat
 Bekerja sendiri
 Bekerja sampai larut malam
 Kurang latihan
b. Unsafe condition :
 Tidak ada sistem alarm
 Bekerja di daerah yang terlalu panas
 Kualitas udara yang buruk (asap)
 Peralatan / alat yang buruk
 Tidak cukup ventilasi.1

6. Menyebutkan factor resiko bahaya pada tempat penerapan K3 yang telah ditentukan ! *
Penyebab paling umum dari cedera di industri restoran adalah: laserasi dari pisau;
terbakar; dan tergelincir, tersandung dan jatuh.1 Selain hal tersebut, pada prinsipnya semua
kantor mempunyai faktor risiko yang dapat menimbulkan penyakit maupun kecelakaan pada
pekerja yang beraktifitas 8 (delapan) jam atau lebih setiap harinya, selain itu gedung tinggi
sangat rentan terhadap aspek keselamatan saat terjadi gempa bumi dan kebakaran.3

7. Menjelaskan hirarki pengendalian resiko bahaya pada tempat penerapan K3 yang telah
ditentukan !*
Kita bisa mengidentifikasi bahaya dengan berkumpul bersama rekan kerja untuk
membuat peta bahaya. Peta bahaya adalah denah sederhana dari tempat kerja di mana kita
dapat menunjukkan masalah yang dialami setiap hari pada pekerjaan yang mungkin
memengaruhi keselamatan dan kesehatan.
Kita dapat memetakan seluruh restoran, area atau bangunan, pekerjaan atau proses
tertentu di restoran. Titik pemetaan bahaya adalah untuk mengumpulkan informasi dari
seluruh pekerja tentang benda, tugas, dan kondisi kerja yang buruk yang dapat menimbulkan
masalah.
Peta bahaya membutuhkan 4 pertanda: hitam, merah, hijau, dan biru. Menggunakan:

 Spidol hitam untuk menggambar denah restoran dan peralatan besar


 Spidol merah untuk menunjukkan benda berbahaya (pisau, oven, lantai licin)
 Spidol hijau untuk menunjukkan tugas berbahaya (gerakan berulang, mengangkat
berat)
 Penanda biru menunjukkan kondisi kerja yang buruk (tidak cukup ventilasi, kurang
pelatihan).1

8. Menyebutkan contoh penerapan budaya 5R pada tempat penerapan K3 yang telah


ditentukan ! (masing-masing minimal 2 contoh )
Ringkas : Membuang barang yang tidak diperlukan dan penanganan barang yang cacat
dan rusak
Rapi : Semua barang memiliki tempat yang khusus dan memiliki standar pengarsipan
Resik : Melakukan pemeriksaan kebersihan dan melakukan perbaikan masalah yang
ditemukan, melakukan pembersihan dengan cepat dan mudah dan menjaga hygiene
sanitasi.
Rawat : memelihara keteraturan dan kebersihan yang ada di tempat kerja, Menjaga agar
keteraturan dan kebersihan tetap terjaga dengan adanya jadwal pembersihan
Rajin : Manajemen ruangan dilakukan dengan baik, Partisipasi penuh dalam semua
aktivitas 5R
9. Mencari dan menjelaskan symbol / makna rambu yang berhubungan dengan K3 pada tempat
penerapan K3 yang telah ditentukan ! ( 2 contoh )*

10. Menyebutkan jenis APD dan fungsinya sesuai pada tempat penerapan K3 yang telah
ditentukan ! *
Alat pelindung diri (APD) adalah perangkat alat yang dirancang sebagai penghalang
terhadap penetrasi zat, partikel padat, cair, atau udara untuk melindungi pemakainya dari
cedera atau penyebaran infeksi atau penyakit, berikut APD yang terdapat direstaurant.
1. Sarung tangan oven
Menggunakan sarung tangan oven adalah cara sempurna untuk melindungi tangan
kita dari luka bakar dan memar. Sarung tangan oven terbuat dari bahan tebal yang
tidak mudah sobek atau terbakar. Seperti namanya, mereka secara khusus dirancang
untuk oven tetapi dapat digunakan ketika menangani peralatan apa pun yang
melakukan panas seperti panci memasak.
2. Apron
APD ini tidak hanya membantu menjaga seragam pekerja tetap bersih, tetapi juga
memberikan penghalang tambahan antara tubuh karyawan dan zat berbahaya, seperti
bahan kimia, minyak panas dan minyak.
3. Hairnet
Rambut kita mengandung bakteri yang dapat menyebabkan masalah perut seperti
diare. Saat memegang bahan makanan pastikan rambut tidak terpapar. Tidak hanya
rambut di kepala, tetapi juga jenggot harus ditutup-tutupi.
4. Sarung tangan plastik
Sarung tangan plastik sangat berguna karena mencegah bakteri mengakses tangan
kita. Terbuat dari plastik, maka dapat digunakan dalam air dan sangat mudah
dibersihkan. Pastikan untuk mencuci tangan setelah menggunakan sarung tangan ini
hanya sebagai tindakan perlindungan ekstra. Jangan menggunakannya pada peralatan
panas dan jauhkan dari api.
5. Sepatu anti slip
Lantai di restoran dapur sering licin karena tumpahan air dan minyak secara
teratur. Mengenakan alas kaki yang aman membantu memberikan cengkeraman yang
lebih baik kepada karyawan, membantu mencegah tergelincir dan jatuh.

11. Menyebutkan dan menjelaskan Langkah-langkah pencegahan kejadian yang berhubungan


dengan K3 pada tempat penerapan K3 yang telah ditentukan !*
 Menghilangkan atau memisahkan bahaya
Langkah-langkah untuk menghilangkan atau mengisolasi bahaya. seperti
menambahkan jendela untuk ventilasi lebih banyak, termasuk mengganti produk
pembersih yang tidak beracun, memasang pelindung pada mesin yang memiliki bagian
tajam atau panas, atau menggunakan gerobak untuk mengantarkan makanan
 Meningkatkan kemampuan pekerja
Langkah-langkah untuk meningkatkan kemampuan pekerja termasuk pembuatan
aturan dan prosedur keselamatan tertulis dan pengawasan dan pelatihan yang membantu
menerapkan dan memelihara kebijakan keselamatan tersebut. Kebijakan-kebijakan ini
dapat mencakup rotasi pekerja, dan meningkatkan waktu istirahat.
 Sediakan Alat Pelindung Diri (APD)
Sediakan Alat Pelindung Diri (APD). APD adalah peralatan atau pakaian yang
dapat dikenakan pekerja di tubuhnya untuk membuat penghalang antara mereka dan
bahaya saat bahaya tidak dapat dihilangkan atau tidak ada perubahan dalam prosedur
kerja. APD dikenakan untuk melindungi pekerja dari bahaya.1

12. Menyebutkan kewajiban tenaga kerja yang bekerja pada tempat penerapan K3 yang telah
ditentukan !*

Menurut pasal 12 UU No.1 tahun 1970 tentang Keselamatan dan Kesehatan Kerja,


kewajiban dan hak tenaga kerja adalah sebagai berikut :

 Memberikan keterangan yang benar bila diminta oleh pegawai pengawas atau ahli
keselamatan kerja
 Memakai alat-alat perlindungan diri yang diwajibkan
 Memenuhi dan mentaati semua syarat-syarat keselamatan dan kesehatan yang
diwajibkan
 Meminta pada Pengurus agas dilaksanakan semua syarat keselamatan dan kesehatan
yang diwajibkan
 Menyatakan keberatan kerja pada pekerjaan di mana syarat keselamatan dan kesehatan
kerja serta alat-alat perlindungan diri yang diwajibkan diragukan olehnya kecuali
dalam hal-hal khusus ditentukan lain oleh pegawai pengawas dalam batas-batas yang
masih dapat dipertanggung-jawabkan.

Selain hal tersebut diatas pekerja restaurant juga berkewajiban menjaga higiene
sanitasi Higiene sanitasi adalah upaya untuk mengendalikan faktor risiko terjadinya
kontaminasi terhadap makanan, baik yang berasal dari bahan makanan, orang, tempat
dan peralatan agar aman dikonsumsi.
Referensi

1. KIWA. A Workbook: Protecting The Safety And Health Of Restaurant Workers. Los
Angeles. 2017
2. Government of Western Australia. OSH in the Restaurant Industry. 2010
3. Peraturan Menteri Kesehatan Republik Indonesia Nomor 48 Tahun 2016 Tentang Standar
Keselamatan Dan Kesehatan Kerja Perkantoran.
4. Peraturan Menteri Kesehatan Republik Indonesia Nomor 56 Tahun 2016 Tentang
Penyelenggaraan Pelayanan Penyakit Akibat Kerja
5. Peraturan Menteri Kesehatan Republik Indonesia Nomor 1096/Menkes/Per/Vi/2011
Tentang Higiene Sanitasi Jasaboga

Anda mungkin juga menyukai