Anda di halaman 1dari 12

MAKALAH MEKANIKA FLUIDA

CARA KERJA PESAWAT DAPAT TERBANG

DISUSUN OLEH :

1. Syahrul Ramadhan 1812141002


2. Anugrah Rezki Akhmad 1812141003
3. Herlina Bunga’ Karongi 1812141004

PROGRAM STUDI FISIKA


FAKULTAS MATEMATIKA DAN ILMU PENGETAHUAN ALAM
UNIVERSITAS NEGERI MAKASSAR
APRIL 2020
BAB I

PENDAHULUAN

Mekanika fluida adalah disiplin ilmu bagian dari bidang mekanika terapan yang mengkaji perilaku
dari zat-zat cair dan gas dalam keadaan diam ataupun bergerak. Bidang mekanika ini jelas mencakup
berbagai persoalan yang sangat bervariasi, mulai dari kajian mengenai aliran darah di saluran-saluran
kapiler (yang hanya berdiameter beberapa mikron) sampai pada kajian aliran minyak mentah yang
melewati Alaska melalui pipa berdiameter 4 ft sepanjang 800 mil.

Prinsip-prinsip mekanika fluida diperlukan untuk menjelaskan mengapa pesawat terbang dibuat
berbentuk streamline dengan permukaan mulus demiefisiensi penerbangan yang terbaik, sementara bola
golf dibuat dengan permukaan ber-lubang-lubang (bopak) untuk meningkatkan efisiensinya.

Pada kehidupan sehari-hari dapat dijumpai mobil sport atau kereta cepat yang bagian depan
kepalanya berbentuk runcing aerodinamik. Hal tersebut dikarenakan bentuk runcing dari kepala
kendaraan dapat membantu mengurangi hambatan udara saat melaju sehingga dapat menambah kecepatan
kendaraan.

Pada saat sebuah benda bergerak dengan kecepatan tertentu akan terbentuk streamline yang terjadi
karena interaksi fluida dengan benda. Streamline yang terbentuk akibat interaksi tersebut dapat
mempengaruhi kecepatan gerak benda. berdasarkan hal tersebut, maka dibuat animasi streamline pada
sayap pesawat agardapat diketah streamline yang terbentuk dan pengaruhya terhadap kecepatan pesawat.

BAB II
TINJAUAN PUSTAKA

1. Hukum III Newton, Hukum Bernoulli dan Streamline

1.1. Hukum III Newton

"Jika sebuah benda, mengerjakan gaya terhadap benda lain, maka benda lain akan
mengerjakan gaya yang sama besar dan berlawanan pada benda tersebut."

Hukum III Newton digunakan pada pesawat untuk melakukan kecepatan. Mesin jet
memberikan aksi dengan membuat gaya ke arah belakang dari pesawat, dan pesawat akan
melakukan reaksi dengan maju ke arah depan. Kecepatan tersebut digunakan pesawat untuk
melakukan hukum bernoulli. Jadi mesin jet pada pesawat itu membuat kecepatan. Dan kecepatan
tersebut lah yang membuat hukum bernoulli bisa berjalan dan membuat pesawat menjadi terbang.

Gambar 2.1. Ilustrasi Hukum iii Newton

1.2. Hukum Bernoulli

Hukum Bernoulli bekerja pada komponen-komponen pesawat, yaitu sayap. Persamaan


Bernoulli: “Hukum bernouli yang bekerja pada sayap pesawat adalah kecepatan aliran udara yang
mengalir di atas lebih besar sayap pesawat daripada di bawah pesawat. Hal itu terjadi agar bagian
bawah sayap pesawat mendapat kantekanan daripada di atas pesawat. Penampang sayap pesawat
terbang memiliki bagian belakang yang tajam dan sisi bagian atas yang lebih melengking dari sisi
bagian bawahnya. Bentuk ini membuat kecepatan aliran udara melalui muka bagian atas lebih besar
dari kecepatan aliran udara melalui muka bagian bawah pada saat pesawat tinggal landas.
Gambar 2.2. Bentuk penampang sayap pesawat

Besarnya gaya angkat pesawat terbang dapat dirumuskan sebagai berikut:

..................................................................................(1)

Tekanan pada sisi bagian atas pesawat (p 2) lebih kecil daripada sisi bagian bawah pesawat (p 1)
karena laju udara lebih besar. Beda tekanan p 1 – p2 menghasilkan gaya angkat sebesar: F1 – F2 = (p1
– p2) A, dengan A merupakan luas penampang total sayap jika nilai p 1 – p2 dari persamaan gaya
angkat diperoleh :

..................................................................................(2)

Dimana:

F1 = gaya angkat pesawat di bawah sayap

F2 = gaya angkat pesawat di atas sayap

P1 = tekanan di bawah sayap

P2 = tekanan di atas sayap

v1 = kecepatan udara di bawah sayap

v2 = kecepatan udara di atas sayap

ρ = massa jenis udara

A = luas penampang sayap


1.3. Streamline

Streamline pada pesawat adalah aliran udara pada pesawat agar dapat terbang dengan efisien
mungkin. Streamline juga ditentukan oleh bentuk body dari pesawat itu sendiri saat proses
perancangan pesawat itu sendiri di pabrik. Stream line diusahakan agar mendapatkan hambatan
angin yang se rendah-rendahnya dengan daya angkat yang optimal sehingga didapatkan efisiensi
yang besar.

Gambar 2.3. Ilustrasi Streanline pada pesawat terbang

2. Gaya – gaya yang bekerja pada pesawat terbang

2.1. Drag

Drag didefinisikan sebagai komponen dari gaya aerodinamika yang sejajar dengan arah
relative wind dan berlawanan arah dengan gerak maju pesawat terbang. Pada kecepatan subsonic
terdapat dua jenis drag, yaitu Parasite drag dan Induced drag. Sedangkan pada kecepatan yang lebih
tinggi lagi akan timbul drag yang disebut dengan shock wave drag.

2.2. Parasite Drag

Parasite drag terdiri dari beberapa komponen drag yang berbeda-beda,secara umum parasite
drag dapat didefinisikan sebagai gaya hambat yang timbulkarena faktor-faktor selain adanya wing.

2.3. Form Drag

Form drag adalah bentuk drag yang timbul karena bentuk fisik benda. Contoh form drag untuk
beberapa bentuk benda dapat dilihat dibawah ini.
Gambar 2.4. Contoh form drag

a. Bentuk Pelat datar (flat plate), terhadap arah aliran udara tegak lurus :

- koefisiennya gaya hambat yang timbul adalah 100 %

b. Bentuk Bola (Ball Shape)

- koefesiennya gaya hambat yang timbul adalalh 50 %

c. Bentuk Ellipse

- koefisiennya gaya hambat yang timbul adalah 15 %

d. Bentuk Streamline

- koefisiennya gaya hambat yang timbul adalah 5 %

Bentuk streamline ini secara awam dikenal dengan istilah “bentuk aerodinamis ” karena aliran
udara (airflow) yang melewati permukaan benda tersebut hamper seluruhnya aliran udara yang
laminar (lurus dan rata) mengikuti bentuk benda. Akibatnya adalah gaya hambat yang timbul
menjadi kecil. Untuk memperkecil From drag pada pesawat terbang, maka fuselage,enginenacelle
dan pod serta komponen yang berada di luar konstruksi pesawat terbang dibuat lebih streamlined.

2.4. Skin Friction Drag

Skin Friction Drag adalah gaya hambat yang timbul karena adanya pergesekan udara dengan
permukaan benda. Jenis drag ini akan dipengaruhi oleh luas daerah yang di lewati oleh aliran
udara. Kehalusan permukaan juga berpengaruh terhadap skin friction drag. Untuk memperkecil
skin frictiondrag pada pesawat terbang, maka rivet yang dipergunakan pada area yang dialiri
airflow dibuat flush (rata), skin pesawat dipolish, terutama yang terbuat darifabric serta
menghilangkan alumunium oxide pada alumunium skin.

2.5. Interference Drag

Interference drag adalah gaya hambat yang disebabkan oleh adanya interferensi dari
boundary-boundary layer yang berbeda dari komponen-komponen pesawat yang berbeda. Jika drag
dari dua buah komponen pesawat sudah diukur tersendiri, kemudian komponen-komponen tersebut
digabungkan (contoh: wing ke fuselage), maka drag yang terjadi dari gabungan dua komponen
tersebut lebih besar dari jumlah drag masing-masing komponen. Hal inilah yang disebabkan oleh
Interferensi dari boundary layer dua komponen tesebut. Untuk memeperkecil interference drag,
maka setiap sambungan dua atau lebihkomponen struktur pesawat mempergunakan fairing.

2.6. Leakage Drag

Leakage drag adalah drag yang disebabkan oleh perbedaan tekanan udara didalam dan di luar
pesawat terbang. Udara yang mengalir dari dalam fuselage yang pressurized (bertekanan) melalui
crack atau door seal akan menghasilkan suatu bentuk arus udara yang mempengaruhi airflow di
sekeliling pesawat terbang dan mengakibatkan terjadinya drag. Pada airflow yang melalui bagian
bawah wing, yang bergerak mengalir ke atas wing melalui wing attachment cracks dapat juga
menyebabkan terjadinya leakage drag.

2.7. Profile Drag

Jenis lain dari parasite drag yang terjadi pada helicopter adalah profiledrag. Profile drag adalah
drag yang disebabkan oleh main rotor yang berputar. Drag ini harus diatasi selama rotor berputar
dan dapat timbul baik pada saathelicopter dalam keadaan diam atau tidak menghasilkan lift.

2.8. Induced Drag

Induced drag adalah jenis terakhir dari drag tetapi merupakan jenis drag yang paling penting,
terutama untuk diektahui oleh para penerbanga pada pesawat dengan high performance. Induced
drag adalah drag yang timbul karena adanyalift (gaya angkat), karena drag ini hanya timbul jika lift
dihasilkan.

2.9. Lift

Lift akan bekerja melalui centre of pressure yang tergantung pada letaksayap. Dengan
demikian perancang pesawat harus berhati-hati menempatkan sayap pada posisi yang benar pada
fuselage. Tetapi hal ini cukup rumit, karena kenyataannya bahwa perubahan angle of attack berarti
pergeseran letak lift, dan biasanya kearah yang tidak stabil pada pesawat. Apabila angel ofattack
bertambah karena pitching moment di sekitar centre ofpressure, akan menyebabkan pesawat nose
up dan cenderung untuk bertambah besar lagi.

2.10. Weight

Gaya berat adalah gaya yang dihasilkan oleh pesawat itu sendiri. Bereaksi secara vertical
kebawah melalui centre of gravity (c.g). Weight bekerja melalui c.g yang tergantung pada berat dan
letak dari masing-masing bagian pesawat disepanjang fuselage, dan beban yang diangkut juga
mempengaruhi gaya W ini. Gaya berat ini mendatangkan cukup permasalahan, karena akan terjadi
pergeseran c.g, sebagai contoh adalah pada pesawat Concorde, fuelnya bergerak dari satutangki ke
tangki yang lain untuk mempertahankan c.g tersebut.

2.11. Thrust

Gaya dorong adalah gaya yang menarik pesawat secara horizontal ke arahmaju pesawat (flight
path) sepanjang propeller shaft atau line of thrust. Line of Thrust dapat berada di atas dengan
cara menata letak shaft propeller ataugaris tengah mesin jet yang tergantung pada letak pemasangan
engine, baik singlemaupun multi engine. Para perancang pesawat bisa memilih caranya sendiri,
tetapi harus melihat masalah-masalah propeller ground clearance. Apakah juga menggangu
visibility dari penerbang, dan juga menimbulkan problema baru, yaitu kapan kita bisa membuat
Thrust yang bisa membelokkan pesawat secara otomatisuntuk pesawat secara otomatis untuk
pesawat modern.

BAB III

PEMBAHASAN

Animasi sreamline pada pesawat terbang dibuat dalam bentuk sebagai berikut:
Gambar 3.1. Ilustrasi terbentuknya streamline pada setiap perubahan sudut sayap

pesawat terbang.

Sebuah pesawat terbang memberikan gaya angkat yang dibutuhkan untuk terbang. Gaya angkat
terjadi oleh aliran udara dari bagian depan di sekitar sayap sehingga membentuk streamline di sayap
pesawat terbang. Bentuk dari sayap yang melengkung pada bagian atas dan relatif rata pada bagian bawah
menyebabkan aliran udara yang melintas pada bagian atas berbeda dengan bagian bawah dari sayap,
begitu pula streamline yang tebentuk. Saat udara menerpa bagian atas sayap, menyebabkan aliran
melintas menjauhi sayap. Karena bentuk lengkungan pada sayap pada bagian atas menyebabkan daerah
tekanan rendah tercipta. Perbedaan tekanan bagian atas dan bagian bawah akan menciptakan gaya angkat
pada sayap. Pada ilustrasi di atas udara mengalir melewati bagian atas sayap dan bagian bawah sayap
dengan adanya perubahan sudut pada sayap pesawat. Dengan bentuk yang melengkung di atas, maka
aliran udara di atas sayap membutuhkan jarak yang lebih panjang dan membuatnya “mengalir ” lebih
cepat dibandingkan dengan aliran udara di bawah sayap pesawat. Karena kecepatan udara yang lebih
cepat diatas sayap, maka tekanannya akan lebih rendah dibandingkan dengan tekanan udara yang
“mengalir” di bawah sayap. Tekanan di bawah sayap yang lebih besarakan “mengangkat ” sayap pesawat
dan disebut gaya angkat/lift.

Gambar 3.2. Aliran udara yang mengenai sayap pesawat terbang


Karena itu, kecepatan pesawat harus dijaga sesuai dengan rancangannya. Jika kecepatannya turun
maka lift nya akan berkurang dan pesawat akan jatuh, dalam ilmu penerbangan disebut STALL.
Kecepatan minimum ini disebut Stall Speed. Pesawat dengan model berbaling-baling dan bermesin piston
memutar baling-baling di depan pesawat dengan mesin piston. Seperti halnya kipas angin, baling-baling
ini meniup udara ke belakang dengan kuat sehingga terjadi reaksidari pesawat itu sendiri untuk bergerak
ke depan. Gaya dorong dari baling-baling ini disebut thrust. Gaya ini bekerja ke depan.

Gambar 3.3. Gaya yang bekerja dalam pesawat terbang

Pada waktu bergerak ke depan, udara yang dilewati oleh pesawat menghasilkan gesekan yang
menahan gerakan pesawat tersebut. Gaya gesek ini disebut drag. Dengan adanya drag maka dibutuhkan
lebih banyak thrust untuk menggerakkan pesawat. Pada waktu pesawat digerakkan ke depan dengan
kecepatan tertentu, sayap menghasilkan gaya angkat yang disebut lift.

Lift ini bertambah seiring dengan bertambahnya kecepatan pesawat. Tapi jika kecepatan pesawat
terus ditambah, maka drag yang terjadi akan terlalu besar dan sayap pesawat akan berhenti menghasilkan
lift. Gaya yang terakhir adalah gaya yang kita kenal dengan berat disebut weight. Dua bagian ini bekerja
sama menghasilkan tenaga untuk melaju.

BAB IV

KESIMPULAN

Posisi untuk masing-masing sudut pada sayap pesawat mempengaruhi Streamline aliran fluida, yang
mana semakin besar kemiringan sayap pesawat semakin banyak Streamline yang berada dibawah pesawat
yang menandakan kecepatan alir fluida semakin melambat dan memberikan tekanan yang besar
dibanging atas sayap pesawat.
DAFTAR PUSTAKA

Anonim. 2012. Aerodinamika Pesawat Terbang.gilangmrbean.blogspot.co.id. Diakses pada 28 April


2020

Dwiharpini Diachirta, dkk. 2017. Transformasi Dalam Performa Pesawat Terbang Di Generasi
Berbeda. Bina Teknika. 13(1): 131-132

Anda mungkin juga menyukai