PENDAHULUAN
A. Latar Belakang
Islam di Indonesia sangat beragam, dalam artian beberapa
pemikiran dalam berdakwah cara berbeda-beda namun cara
beribadah semua umat Islam di Indonesia semuanya sama, yaitu
dengan menjalankan rukun islam dan rukun iman sesuai Al-
Qur’an dan Hadist. Hanya beberapa perbedaan saja dalam hal
beribadah tetapi tujuan akhir dari semua itu adalah beribadah
kepada Allah SWT. Karena semua Ormas - ormas yang berdiri di
Indonesia semuanya berdasarkan Al-Qur’an dan Hadist. Untuk itu
dalam makalah ini akan dijelaskan salah satu ormas terbesar di
Indonesia yaitu Muhammadiyah.
Muhammadiyah sebagai organisasi besar di negeri
ini tentu banyak faktor yang mempengaruhi tentang
keberadaanya. Selanjutnya muhammadiyah sebagai organisasi
pembaharu pasti ada maksud dan tujuan yang melandasinya.
Dengan maksud dan tujuan tersebut muhammadiyah bergerak
dengan besar kecilnya kegiatan sebagai contoh amal usaha
muhammadiyah. Dalam makalah ini akan dijelaskan tentang
maksud,tujuan, sejarah perumusan serta pengertian yang
terkandung didalamnya. Rumusan maksud dan tujuan
muhammadiyah sejak berdiri sampai sekarang ini mengalami
beberapa kali perubahan redaksional, perubahan susunan bahasa
dan istilah. Sekalipun begitu tidak dengan sendirinya berubah isi
dan jiwanya, karena hakekatnya antara yang lama dan baru adalah
sama-sama untuk perubahan yang lebih baik.
1
B. Rumusan Masalah
A. Apa pengertian Muhammadiyah?
B. Siapa Pendiri Muhammadiyah?
C. Bagaimana Sejarah Berdirinya Muhammadiyah?
D. Bagaimana Struktur Organisasi dan Ciri-ciri
Muhammadiyah?
E. Bagaimana Pandangan Mummadiyah tentang islam
Nusantara dan begitu pun issu radikalisme?
F. Bagaimana Madzhab yang dianut Muhammadiyah?
G. Pendapat Muhammadiyah tentang penggunaan qunut,
tahlilan, dan peringatan hari-hari besar?
H. Peran Muhammadiyah di dalam pengembangan islam
masyarakat Indonesia.?
C. Tujuan
D. Manfaat
2
BAB II
PEMBAHASAN
A. Pengertian Muhammadiyah
B. Pendiri Muhammadiyah
3
tidak efektif metodenya karena mengutamakan menghafal serta
tidak merespons ilmu pengetahuan umum, Dahlan juga
memurnikan agama Islam dari percampurannya dengan agama
Hindu, Budha, animisme, dinamisme, dan kejawen.
4
Persyarikatan Muhammadiyah didirikan untuk mendukung
usaha KH Ahmad Dahlan untuk memurnikan ajaran Islam yang
dianggap banyak dipengaruhi hal-hal mistik. Kegiatan ini pada
awalnya juga memiliki basis dakwah untuk wanita dan kaum muda
berupa pengajian Sidratul Muntaha. Selain itu peran dalam pendidikan
diwujudkan dalam pendirian sekolah dasar dan sekolah lanjutan, yang
dikenal sebagai Hooge School Muhammadiyah dan selanjutnya
berganti nama menjadi Kweek School Muhammadiyah (sekarang
dikenal dengan Madrasah Mu’allimin _khusus laki-laki, yang
bertempat di Patangpuluhan kecamatan Wirobrajan dan Mu’allimaat
Muhammadiyah_khusus Perempuan, di Suronatan Yogyakarta).
5
mengajarkan ilmu agama saja.Sebaliknya sekolah modern kala itu
tidak mengajarkan ilmu agama, sehingga hasil dari pendidikan ini
adalah sarjana yang kurang. Dan pada saat itu Indonesia seang
dijajah oleh Belanda dan itu juga berpengaruh terhadap pendidikan
yang pada saat itu, KH Ahmad Dahlan khawatir jika islam tidak
masuk maka akan terjadi westernisasi. Karena pendidikan agama
dilarang oleh pemerintah Belanda.
6
n. Lembaga Pengembangan Cabang dan Ranting
o. Lembaga Pembina dan Pengawasan Keuangan
p. Lembaga Penelitian dan Pengembangan
q. Lembaga Penanganan Bencana
r. Lembaga Zakat Infaq dan Shodaqqoh
s. Lembaga Hikmah dan Kebijakan Publik
t. Lembaga Seni Budaya dan Olahraga
u. Lembaga Hubungan dan Kerjasama Internationa
3. Organisasi Otonom
Aisyiyah
Pemuda Muhammadiyah
Nasyiyatul Aisyiyah
Ikatan Pelajar Muhammadiyah
Ikatan Mahasiswa Muhammadiyah
Hizbul Wathan
Tapak Suci
7
Keempat, pandangan Muhammadiyah tentang tajdid atau pembaharuan
cendernng seimbang antara pemurnian (purifikasi) dan
pembaruan/pengembangan (modernisasi, dinamisasi).
Kelima, ideologi Gerakan Muhammadiyah mengenepankan penerapan
nilai-nilai dan prinsip Islam dalam kehidupan dan lebih berorientasi pada
pembentukan masyarakat Islam.
Keenam, Muhammadiyah menampilkan corak Islam yang
mengedepankan amaliyah yang terlembaga dan terorganisasi sebagai perwujudan
dan keyakinan dan pemahaman Islam dalam Muhammadiyah, sehingga Islam
termanifestasikan secara konkrit.
Ketujuh, perjuangan Muhammadiyah lebih memilih jalur dakwah di
bidang kemasyaraakatan dan tidak menempuh jalur politik sebagaimana ditempuh
oleh partai politik, dengan tetap menjalankan peran-peran kebangsaan.
Kedelapan, Muhammadiyah menerima Negara Republik Indonesia yang
berdasarkan Pancasila dan Undang-Undang Dasar 1945 sebagai Negara bangsa,
untuk berusaha bersama-sama menjadikan suatu Negara yang adil dan makmur
dan diridlai Allah SwT: Baldatun thayyibatun wa rabbun ghafur.
Kesembilan, dalam memosisikan diri di hadapan Negara/Pemerintah,
Muhammadiyah senantiasa mengembangkan sikap amar ma’ruf nahi munkar
dalam makna memberikan dukungan pada kebijakan-kebijakan yang positif,
sebaliknya melakukan kritik secara bijaksana terhadap kebijakan-kebijakan yang
dipandang tidak baik.
Kesepuluh, sejalan dengan Kepribadian Muhammadiyah, dalam
memperjuangkan sesuatu lebih mengedepankan sikap toleran, demokratis, damai,
cerdas, bekerjasama dengan golongan manapun untuk kebaikan, kuat dalam
prinsip tetapi luwes dalam cara, menjauhi konfrontasi apalagi kekerasan.
Terakhir, bergerak melalui sistem organisasi (Persyarikatan) dan tidak
bersifat perorangan dengan menjunjung tinggi semangat kolektif kolegial,
demokratis, musyawarah, dan ukhuwah.
8
Muhammadiyah tidak alergi dengan budaya di Indonesia,
selama budaya itu tidak bertentangan dengan ajaran islam artinya
jika misalkan alat musik yang awalnya tidak apa-apa, tetapi jika
digunakan tidak benar atau dapat melalaikan maka muhammadiyah
tidak menerimanya. Artinya jika islam Nusantara atau budaya itu
tidak menabrak atau tidak bertentangan dengan ajaran .
Issu Radikalisme yang ada di Indonesia sudah lama
terdengar, dalam hal ini Muhammadiyah selaku salah satu ormas
terbesar itu berdiri sebagai moderat (penengah). Dakwah yang
dilakukan oleh Muhammadiyah sangat meniru apa yang dilakukan
oleh Nabi Muhammad SAW. Tetapi ada kalanya Muhammadiyah
berdakwah keras hanya terhadap orang-orang kafir dan terhadap
orang - orang yang percaya TBC ( Tahayul, Bid’ah, Kurafat). Dan
sikap Muhammadiyah kepada aliran radikalisme, silahkan saja jika
menurut mereka itulah yang benar.
F. Madzhab yang dianut Muhammadiyah
Muhammadiyah memang tidak terikat kepada salah satu di
antara madzhab-madzhab tertentu akan tetapi juga bukan berarti
Muhammadiyah anti dengan madzhab, kita tidak meragukan
kualitas keilmuan para imam-imam madzhab, namun bagaimana
pun juga pendapat-pendapat para imam tidaklah memiliki
kebenaran secara mutlak sebagaimana kebenaran al-Quran dan as-
Sunnah ash-Shahihah. Pendapat-pendapat para imam tersebut
sangat erat kaitannya dengan kondisi pada masa mereka hidup,
yang tentunya akan terdapat perbedaan dan juga akan ada hal-hal
yang kurang relevan lagi dengan masa kita sekarang. Apa yang
dilakukan Muhammadiyah -melaksanakan agama bersumber pada
al-Qur’an dan as-Sunnah – ini sesuai dengan sabda Rasulullah saw:
9
Artinya: “Diriwayatkan dari Anas bin Malik berkata, bahwa
Rasulullah saw bersabda: Aku telah meninggalkan kepadamu
sekalian dua perkara, tidak akan tersesat kamu selama berpegang
teguh dengan keduanya yaitu Kitab Allah dan Sunnah Rasul-Nya”.
[Diriwayatkan oleh Malik dalam kitab Muwattha’].
Dan juga apa yang dikatakan oleh salah satu Imam
madzhab, yaitu Imam Ahmad Bin Hanbal yang berbunyi :
. ْث أَخَ•• ُذوا ْ الش••افِ ِعي َوالَ ْاألَوْ زَ ا ِعي َوالَ الثَّوْ ِري َو ُخ
ُ ••ذ ِم ْن َحي َّ َالَ تَقَلَّ ْدنِي َوالَ تَقَلَّ ْد َمالِ ًك••ا َوال
][ابن القيم في إعالم الموقعين
10
Pengertian qunut secara definitif adalah tunduk pada Allah
dengan penuh kebaktian dan juga bisa berarti tulul qiyam (طُ••و ُل
ْ atau berdiri lama untuk membaca dan berdoa di dalam shalat
)القِيَ ِام
sesuai dengan yang dicontohkan oleh Nabi Muhammad saw dan ini
termasuk ada tuntutannya (masyru’), berdasarkan hadis Nabi saw:
11
banyak diperselisihkan oleh para ulama. Di samping itu terdapat
hadist yang menguatkan tidak adanya qunut Subuh. Dalam riwayat
beberapa imam disebutkan sebagai berikut:
إن قَوْ ًم••ا ٍ َ قُ ْلنَ••ا أِل َن، ََاص• ِم ْب ِن ُس•لَ ْي َمان
َّ :س ِ يع ع َْن ع ِ ِْس ْب ِن ال َّرب ِ يق قَي ِ َما َر َواهُ ْال َخ ِطيبُ ِم ْن طَ ِر
َك َذبُوا إنَّ َما قَنَتَ َش ْهرًا:ت فِي ْالفَجْ ِر فَقَا َل ُ ُصلَّى هللاُ َعلَ ْي ِه َو َسلَّ َم لَ ْم يَزَلْ يَ ْقن
َ يَّ ِيَ ْز ُع ُمونَ أَ َّن النَّب
َ َوا ِحدًا يَ ْدعُو َعلَى َح ٍّي ِم ْن أَحْ يَا ِء ْال ُم ْش ِر ِكين.
12
Selamatan tiga hari, lima hari, tujuh hari, dan seterusnya itu
adalah sisa-sisa pengaruh budaya animisme, dinamisme, serta
peninggalan ajaran Hindu yang sudah begitu berakar dalam
masyarakat kita. Karena hal itu ada hubungan dengan ibadah, maka
kita harus kembali kepada tuntunan Islam. Apalagi, upacara
semacam itu harus mengeluarkan biaya besar, yang kadang-kadang
harus pinjam kepada tetangga atau saudaranya, sehingga terkesan
tabzir (berbuat mubazir). Seharusnya, ketika ada orang yang
meninggal dunia, kita harus bertakziyah/melayat dan mendatangi
keluarga yang terkena musibah kematian sambil membawa
bantuan/makanan seperlunya sebagai wujud bela sungkawa. Pada
waktu Ja'far bin Abi Thalib syahid dalam medan perang, Nabi saw
menyuruh kepada para shahabat untuk menyiapkan makanan bagi
keluarga Ja'far, bukan datang ke rumah keluarga Ja'far untuk
makan dan minum.
13
besar Islam khawatirnya terjadi keberlebihan umat muslim dalam
memperingatinya.
14
Politik. Politik merupakan bidang garapan Muhammadiyah
walapun Muhammadiyah bukan organisasi politik. Akan tetapi
Muhammadiyah tidak alergi dengan politik bahkan dari awal
pendirian negeri ini Muhammadiyah telah ikut membantu
mendirikan Negeri ini dengan Tokohnya Ki Bagus Hadikusumo.
Begitupun ketika terjadi Reformasi kader Muhammadiyah yang
mempeloporinya yaitu Prof. Dr. Amien Rais, MA (Pendiri IMM)
tampil terdepan sebagai pemimpin Reformasi.
BAB III
PENUTUP
A. Kesimpulaan
Muhammadiyah didirikan oleh KH Ahmad Dahlan pada
tanggal 8 Dzulhijah 1330 H, yakni bertepatan tanggal 18
November 1912 M di kota Yogyakarta. Gerakan ini diberi nama
Muhammadiyah dengan maksud untuk berta'faul (berpengharapan
15
baik), dapat mencontoh dan meneladani jejak perjuangan nabi
Muhammad SAW dalam rangka menegakkan dan menjunjung
tinggi agama Islam semata-mata demi terwujudnya Izzul Islam
wal Muslimin, kejayaan Islam sebagai idealita dan kemulian hidup
umat Ilam sebagai realita. Dan dalam pengambilan.
Muhammadiyah adalah Gerakan Islam, Dakwah Amar makruf
nahi munkar dan tajdid, berasas Islam, bersumber pada Al-Qur’an
dan As-Sunnah, dengan tujuan terwujudnya masyarakat Islam
yang sebenam-benarnya.
DAFTAR PUSTAKA
Sunarya.2017. Wawancara tentang Muhammadiyah,di kantor cabang
cirebon, jl. Raya pilang no.9, sukapura, kejaksan,kota cirebon.
http://www.muhammadiyah.or.id/id/content-178-det-sejarah-singkat.html
http://pdpt.unimus.ac.id/2012/?p=298
16
LAMPIRAN
17
18