Agustinus Darsono dalam bukunya Tata Graha Hotel (Housekeeping) “Laundry adalah bagian hotel yang
bertanggung jawab terhadap pencucian, baik itu pencucian pakaian tamu, seragam karyawan maupun
linen-linen hotel. Menurut Rumekso, SE dalam bukunya Housekeeping Hotel “Laundry and dry cleanning
section adalah salah satu bagian dalam Housekeeping Departement yang bertanggung jawab atas semua
cucian yang dikirimkan kepadanya”.
Dari pengertian diatas laundry department adalah bagian hotel yang bertanggung jawab atas semua
cucian yang dikirimkan kepadanya, baik cucian tamu, seragam karyawan maupun linen-linen hotel.
Struktur Organisasi Departement Laundry menurut Sihite Richrad, S.sos dalam bukunya Laundry and Dry
Cleaning. Tugas dan tanggung jawab laundry section antara lain:
a. Chef laundry
Tugas dari chef laundry antara lain mengadakan pengecekan dan pemeliharaan mesin-mesin laundry
dan melaporkan setiap terjadi kerusakan, mengawasi pelakasanaan pekerjaan bawahan dan
memberikan bimbingan, mengarahkan serta memberi teguran bila perlu, mengawasi penggunaan
laundry supplies serta melaporkan kepada atasan bila persediaan telah menipis, memeriksa hasil cucian.
b. Linen checker
Tugas dan tanggung jawab linen checker adalah bertanggung jawab atas penerimaan cucian, dan
seragam karyawan, mengirim linen, cucian tamu dan seragam karyawan yang kotor ke laundry, linen
yang sudah diproses dikirimkan kembali ke General Linen Room (GRL), membuat laporan harian setiap
jenis linen yang masuk kedalam laundry dan yang dikirimkan ke general linen room dalam keadaan
bersih,laporan ini harus dibuat setiap harinya dan diserahkan ke office unutk diperiksa dan dibukukan.
c. Uniform checker
Tugas dan tanggung jawab uniform checker antara lain membagikan uniform tersebut yang mana harus
dikerjakan oleh laundry dan yang mana harus dikerjakan oleh drycleaning,dan mengirimkannya kepada
seksi yang bersangkutan dengan surat pengiriman, pembuatan code daru uniform pegawai ditentukan
sendiri oleh uniform room, namun laundry uniform cecker harus mengerti akan code-code tersebut,
membuat laporan harian lengkap mengenai tugas-tugas yang dikerjakan.
d. Washer
Tugas dan tanggung jawab dari washer antara lain mencatat dan menghitung kembali jumlah linen,
seragam karyawan, dari linen cecker, memisahkan jenis-jenis linen dan bahan yang akan dicuci,
melaksanakan pencucian linen dan, seragam karyawan, mengeringkan linen- linen, cucian tamu,
seragam karyawan yang telah dicuci, mengeluarkan pakaian-pakaian yang sudah dikeringkan dari dry
tumbler, memberikan semua cucian kepada petugas pressing atau mungler, menyerahkan cucian yang
halus dan tipis setelah dicuci kemudian digantung, bila sudah kering diserahkan kepada presser agar
disetrika.
e. Mungler
Tugas dan tanggung jawab dari mungler antara lain menerima cucian dari washman melakukan
penyetrikan terhadap baju tamu, dan seragam karyawan, melakukan penyetrikaan berbentuk lembaran,
seperti: sheet, pillow case, bath towel, bath mate.
Tukang kebut : Semua linen harus dikebut terlebih dahulu untuk mengurangi kumalan yang
terjadi oleh karena pencucian dan peng-extract-an dan agar dapat diletakan pada sisi mesin agar
pemasukannya tepat pada roll dalam keadaan lurus).
Tukang pemberi : Adalah yang memasukan ke mesin roll ironer dengan baik dan tepat sehingga
keluarnya rapi dan teratur.
Tukang lipat : Adalah yang melipat linen pada lipatan yang telah ditentukan yang diterimanya
dari tukang pemberi. selanjutnya menyusun linen-linen tersebut pada bilangan yang telah
ditentukan hingga tersusun baik agar memudahkan linen cecker untuk menghitung dan
mengangkutnya dalam pengirimannya ke general
Tukang lipat handuk :Pekerjaan ini adalah lanjutan daripada pekerjaan seorang pekerja
pengeringan handuk, dimana tukang lipatnya dilakukan oleh petugas khusus mangler.
f. Presser Uniform
Tugas dan tanggung jawab presser uniform adalah presser harus tahu cara melicinkan jas, celana, dress,
blouse, atau sesuai dengan jenis pakaian-pakaian istimewa atau pakaian yang keadaan biasa, presser
harus faham cara melicinkan bahan-bahan yang berbagai jenis, sebab belum tentu semua bahan
tersebut mempunyai sifat yang sama dan menghendaki perlakuan yang sama, misalnya sutera atau
beluderu, presser harus mampu menjaga dan memelihara mesin dan juga areanya serta tangannya
untuk selalu dalam keadaan yang bersih, sehingga pakaian yang telah dicuci bersih tidak menjadi kotor
kembali oleh mesin atau tangannya, presser selain memperhatikan kebersihan alat kerjanya dan
tangannya juga harus menjaga bahwa lantai di bawah mesinnya pun harus dalam keadaan bersih, dan
semua gantungan pakaian yang digunakan untuk menggantungkan pakaian yang sudah dilicinkan juga
harus didalam keadaan bersih, serta cara menggantungkannya supaya kelicinan pakaian tidak atau
kumal kembali.
Mesin pelicin/press terdiri dari bermacam jenis atau fungsi, dan bisa kita bedakan sebagai berikut:
Mushroom Garment Press untuk melicinkan bagian dada punggung, pundak dan tangan dari pakaian.
Wool press terdiri dari, top pant press, mushroom press dan utility wool press.
Mesin ini digunakan untuk memberi tanda (marker) pada semua cucian yang akan dicuci agar
tidak tertukar antara pemilik yang satu dengan yang lain.
Front Office adalah cermin dari kualitas hotel untuk pertama kali bagi tamu saat memasuki
suatu Hotel, untuk itu kesiapan, kesigapan, ketepatan serta kemampuan semua karyawan di
bagian Front Office
dalam menjalankan fungsi tugas dan tanggung jawabnya sangatlah menentukan dalam
memberikan impresi baik maupun kurang baik atau buruk pada para tamu Hotel sebelum para
tamu tersebut mendapatkan pelayanan dan pengalaman yang lainnya saat mereka dating untuk
menginap maupun tidak di suatu Hotel. Ingat ada dorongan motivasi berupa slogan bagi
karyawan Front Office sebagai berikut: “ WE DO NOT HAVE A SECOND CHANCE TO GIVE GOOD
IMPRESSION TO OUR GUESTS ” (Kita tidak pernah mendapatkan kesempatan kedua untuk
memberikan impresi yang baik kepada para tamu kita).
Front Office secara operasional berhubungan dengan tamu dan area kerjanya tidak jauh dari
lobby, daerah yang paling ramai hilir mudik tamunya, oleh sebab itu bagian ini disebut dengan
bagian front office. Front Office hotel merupakan salah satu bagian dari hotel yang paling
penting dalam hal mewujudkan tujuan yang akan dicapai oleh hotel.
Front Office hotel memiliki fungsi dalam mewujudkan tujuan dari hotel, fungsi tersebut
dilakukan oleh petugas Front Office sehari-hari, adapun fungsi-fungsi tersebut adala Menjual
kamar, kegiatan yang dilakukan antara lain: menerima pemesanan kamar, melakukan
pendaftaran tamu, memblok kamar, Memberikan informasi mengenai seluruh produk, fasilitas,
pelayanan dan aktivitas yang ada di hotel maupun diluar hotel, Mengkoordinasikan kepada
bagian lain yang terkait dalam rangka memenuhi keinginan tamu serta memberikan pelayanan
yang maksimal, Melaporkan status kamar yang terkini, Mencatat, memeriksa pembayaran tamu
serta menangani rekening tamu, Membuat laporan yang dibutuhan oleh hotel, Memberikan
pelayanan telekomunikasi untuk tamu, Memberikan pelayanan barang bawaan tamu,
Menyelesaikan keluhan tamu.
Selain mempunyai fungsi yang penting, front office juga berperan penting dalam hal pelayanan
dan pencapaian tujuan hotel yakni memberikan pelayanan yang diharapkan oleh tamu,
membentuk citra hotel dan pendapatan yang maksimal. Peranan itu antara lain:
a. Pemberi informasi
Petugas kantor depan diharapkan mampu memberikan informasi yang jelas, benar dan cepat
tentang produk, fasilitas, aktivitas, pelayanan yang ada di hotel maupun di luar hotel, informasi
yang diberikan tidak hanya terbatas untuk tamu tetapi informasi yang dibutuhkan oleh
kolega/teman sejawat lainnya.
b. Penjual(sales person)
Petugas Front Office diharuskan mempunyai jiwa menjual, selain dikarenakan fungsi utama
menjual produk hotel, bagian ini adalah bagian yang sering berhubungan langsung dengan
tamu hotel.
c. Wakil manajemen
Petugas Front Office dalam keadaan tertentu dapat berperan sebagai wakil manajemen untuk
mengatasi/menyelesaikan masalah yang timbul di luar jam kerja manajemen.
d. Penyimpan data
Sumber data kegiatan hotel banyak berasal dari laporan yang dibuat oleh petugas Front Office
dan penyimpanan data tersebut juga di bagian Front Office, oleh sebab itu data yang dibuat dan
disimpan harus selalu terkini, sehingga manajemen dapat membuat keputusan dan kebijakan
yang tepat untuk masa yang akan datang
e. Diplomatis
Petugas Front Office pada situasi dan kondisi tertentu diharapkan mampu melakukan tindakan
secara diplomatis sehingga dapat menjaga hubungan yang baik dengan tamu dan pihak lain.
f. Pemecah masalah
Petugas Front Office diharapkan dapat memecahkan masalah yang dialami oleh tamu, tak
terkecuali masalah yang berasal dari bagian lain.
g. Humas
Petugas Front Office berperan secara baik, aktif dalam berhubungan dengan tamu dan
masyarakat sekitar agar terjadi hubungan yang harmonis dan berdampak pada pembentukan
citra hotel yang baik.
Front office departement mencerminkan kualitas bagi tamu saat pertama kali memasuki suatu
hotel, kemampuan , ketepatan, kesiapan, ketepatan dan kemampuan karyawan didalam
menjalankan fungsi serta tugas dan tanggung jawabnya sangatlah penting dalam memberikan
kesan yang positif bagi wisatawan. Adapun etika yang harus dilakukan oleh Receptionist ketika
melayani tamu adalah:
1. Setiap orang yang datang hendaknya kita mengucapkan salam disertai dengan senyum
karena itu akan membuat tamu merasa nyaman. Dan berikanlah perhatan kepada tamu
yang datang.
2. Usahakan cepat,tepat,cermat,cekatan, teliti, benar, ramah dan sopan dalam merespon
permintaan dari tamu, dan usahakan memberikan pelayanan yang terbaik.
3. Biarkanlah tamu berbicara terlebih dahulu
Jangan sekali-kali memotongpembicaraan tamu, usahakan kita mendengar semua apa yang
tamu katakan, usahakan bersikap rileks tidak tegang dan jangan pernah berpikiran negatif
kepada tamu bicaralah yang jelas, dan mudah dipahami serta sewajarnya, jangan bertanya
yang akan membuatnya tersinggung.
4. Responsif dalam menangani keluhan tamu , usahakan anda mendengarkan keluhan tamu
dengan baik dan selalu bersikap bijaksana dan tidak lupa selalu ucapkan terimakasih kepada
tamu.
5. Sikap Perilaku dan Ekspresi Wajah ini sangat penting guna memberikan kepuasan kepada
wisatawan.
6. Penampilan merupakan hal yang paling penting karena ketika wisatawan datang yang
pertama yang dilihat oleh wisatawan adalah penampilan.
7. Hendaknya Selalu ceria, Rapi dalam berpakaian dan menggunakan seragam sesuai dengan
aturan yang telah ditetapkan ditempat kerja, hendaknya selalu fokus dengan apa yang
sedang dikerjakan.
Handling Arrangement for Meeting
Function room merupakan salah satu fasilitas yang ditawarkan oleh hotel untuk berbagai
macam keperluan sesuai dengan kebutuhan pemesan / tamu seperti meeting ataupun sebagai
tempat untuk melaksanakan pesta yang sering disebut party. Maka dapat didefinisikan bahwa
function room adalah suatu ruangan multi fungsi yang biasa digunakan untuk
menyelenggarakan rapat (meeting), bonus perjalanan (incentive), pertemuan (convention),
pameran (exhibition), perjamuan (function) pada periode dan dengan tujuan tertentu.
1. Meeting room, adalah ruang rapat yang memiliki kapasitas yang lebih kecil dengan
fasilitas /peralatan yang lebih sederhana serta memerlukan tenaga kerja yang lebih sedikit
daripada banquet hall.
2. Conference hall, adalah ruangan dengan kapasitas 500-1000 orang dengan fasilitas yang
lebih lengkap dan memerlukan tenaga profesional yang lebih banyak.
3. Banquet hall, adalah sebuah ruangan yang memiliki interior khusus digunakan untuk acara
jamuan.
Layout berkaitan dengan susunan/tata ruang, rancangan. Sebelum menata ruang, biasanya
perlu dibuat lay out yang sesuai dengan pesanan. Ada beberapa jenis lay out ruang
rapat/seminar diantaranya :
A. U Shape Style
Kebanyakan ruang meeting di Indonesia didesain dengan menggunakan seating U-Shaped, yaitu
ruang meeting dengan pola bangku dan
kursi yang berbentuk seperti huruf U,
sesuai dengan namanya. Bentuk huruf U
ini biasanya digunakan untuk meeting
medium dengan kapasitas hingga 20
orang yang memudahkan sang
pembicara untuk berinteraksi dan juga
berkomunikasi dari setiap peserta yang
ada. Dengan bentuk U-Shape juga setiap
peserta lebih mudah berinteraksi antara
satu dan yang lainnya karena bentuknya dengan konsep terbuka dan memudahkan setiap
partisipan untuk berkontribusi. U-Shape ini juga lebih mengedepankan konsep kekeluargaaan
karena meja dan kursinya yang memang sengaja didesain bersebelahan dan bersebrangan.
Konsep seating ini biasanya sangat disukai oleh rapat perusahaan atau tim-tim medium.
B. Class Room Style
Seperti kembali ke masa sekolah dulu, ruang meeting dengan desain Classroom ini memang
dibuat dengan meja dan kursi berjajar
ke belakang dengan satu fokus utama
menghadap ke pembicara. Meskipun
desain Classroom ini memang bisa
mengakomodir peserta yang lebih
banyak dan maksimal, tapi sayangnya
model Classroom ini tidak bisa meng-
cover setiap partisipan yang hadir
karena bisa jadi peserta yang duduk di
paling belakang tidak fokus dan tidak
bisa mendengar serta memperhatikan
pembicara dengan maksimal karena adanya distraksi dan jarak yang cukup jauh dengan
pembicara. Terlebih lagi, saat partisipan lain di depannya yang mengganggu, seluruh partisipan
lain yang duduk di belakangnya pasti terdistraksi. Desain Classroom ini memang efektif untuk
kapasitas peserta yang sedikit sampai medium, namun jika dilakukan untuk meeting besar,
desain Classroom ini kurang maksimal karena tidak bisa menjangkau peserta yang paling
belakang.
C. V Shape
Untuk meeting kapasitas besar, Teater Style lah yang paling sering digunakan dan menjadi
alternatif yang paling tepat. Teater Style
bisa dibilang kurang lebih salam dengan
Classroom style, namun bedanya, di
bagian tengah para peserta ini
disediakan jalanan terbuka yang
memisahkan peserta yang duduk di sisi
kiri dan sisi kanan. Biasanya, Teater Style
ini hanya bisa diaplikasikan di ruangan
yang berukuran besar untuk bisa
mengakomodir setiap bagiannya.
Biasanya juga, Teater Style ini tidak memberikan fasilitas meja, sehingga kurang efektif untuk
materi yang membutuhkan banyak catatan.
Karena Teater Style ini hanya bisa diaplikasikan di tempat yang besar, oleh karena itu sangat
dibutuhkan sound system, pencahayaan dan bahkan layar tambahan untuk memudahkan
peserta yang duduk di bangku paling atas atau paling belakang untuk tetap bisa mengikuti
materi dari pembicara tersebut. Sayangnya juga, dengan desain Teater Style ini biasanya
interaksi para peserta terbatas dan bahkan minim, oleh karena itu hanya terfokus pada
pembicaranya saja dan menjadi pendengar pasif.
E. Boardroom
Selain U-Shape, Boardroom juga menjadi salah satu desain ruang rapat yang paling sering
ditemukan di Indonesia. Boardroom
ini biasanya bisa menjangkau peserta
sedikit sampai medium. Konsep
ruangan Boardroom ini biasanya
menggunakan meja panjang yang
berada di tengah-tengah para peserta
yang duduk berhadapan. Tentunya,
konsep tempat duduk ini dapat
memaksimalkan komunikasi dan
interaksi para peserta satu sama lain.
Terutama itu karena konsep bangku yang berhadapan, dapat dipastikan bahwa 90% dari peserta
tersebut memiliki tingkat konsentrasi yang lebih maksimal untuk memperhatikan pembicara.
Konsep Boardroom ini dinilai lebih maksimal dan juga efektif karena selain bisa meningkatkan
interaksi, setiap peserta juga lebih mudah untuk mencatat berbagai hasil diskusi dan juga materi
yang disampaikan. Namun sayangnya, desain Boardroom ini tidak bisa memfasilitasi jumlah
peserta yang terlampau banyak karena jangkauan dari ujung ke ujung yang terlalu jauh. Selain
itu, untuk presentasi menggunakan layar atau proyektor juga harus diposisikan dengan
maksimal dan sudah dipertimbangkan dengan baik dan memastikan setiap peserta dapat
menjangkau pembicara dengan baik.
Keberadaan ruang meeting menjadi bagian yang sangat penting dari sebuah kantor. Hanya saja dengan
keterbatasan modal dan sumber daya, penataan ruang meeting seringkali salah dan tidak efektif
digunakan untuk rapat eksternal yang melibatkan klien. Kondisi ini membuat para pebisnis mencari
alternatif meeting room Archipelago yang lebih baik. Selain nyaman, dari segi fasilitas, setidaknya harus
ada 5 hal ini dalam ruang meeting terbaik:
Untuk mencari lowongan pekerjaan di sebuah hotel, bisa mengakses beberapa sumber yang bisa
digunakan acuan. Beberapa posisi yang biasa ditawarkan adalah lowongan kerja sebagai housekeeping,
waiter, receptionis, ataupun bagian kitchen/dapur. Sesuaikan dengan bakat dan kemampuan maupun
ijazah yang dimiliki. Sehingga surat lamaran yang dibutuhkan pun beragam. Apakah bisa melamar
dengan surat lamaran kerja di hotel tulis tangan, kita harus cek dulu dalam iklan atau pengumuman
lowongannya.
Contoh surat lamaran kerja di hotel untuk melamar posisi sebagai receptionis
surat lamaran kerja untuk bagian housekeeping di hotel
ngertian-dan-tugas-laundry-department.html?m=1
http://ilmuhotelku.blogspot.com/2015/11/tugas-front-office-di-hotel.html?m=1
https://blog.spotqoe.com/5-fasilitas-ini-membuat-meeting-room-efektif-untuk-rapat
https://www.google.com/amp/s/xwork.co/blog/kenali-5-jenis-seating-dalam-ruang-meeting-agar-tak-
salah-pilih/
https://www.google.com/amp/s/magazine.job-like.com/inilah-contoh-surat-lamaran-kerja-yang-
sempurna-untuk-melamar-ke-hotel/amp/
https://infokerjakuu.com/contoh-surat-lamaran-kerja-di-hotel/