Anda di halaman 1dari 28

MENTERIKEUANGAN

REPUBLlK INDONES!A

&ALINAN

PERATURAN MENTER! KEUANGAN REPUBLIK INDONESIA


NOMOR 56/PMIZ.01/2017

TENTANG
PERUBAHAN ATAS PERATURAN MENTER! KEUANGAN \
NOMOR 101/ PMK.01/ 2014 TENTANG PENILAI PUBLIK

DENGAN RAHMAT TUHAN YANG MAHA ESA

MENTER! KEUANGAN REPUBLIK INDONESIA,

Menimbang a. bahwa dalam rangka memberikan perlindungan terhadap


kepentingan publik dan melaksanakan pembinaan dan
pengawasan bagi profesi Penilai, perlu melakukan

register profesi Penilai;


b. bahwa untuk mendukung kegiatan sebagaimana
dimaksud dalam huruf a dan menyesuaikan kebutuhan
serta perkembangan profesi Penilai Publik saat ini, perlu
mengubah Peraturan Menteri Keuangan Nomor
101/ PMK.01/ 2014 tentang Penilai Publik;
c. bahwa berdasarkan pertimbangan sebagaimana
dimaksud dalam huruf a dan huruf b, perlu menetapkan
Peraturan Menteri Keuangan tentang Perubahan atas
Peraturan Menteri Keuangan Nomor 101/ PMK.01/ 2014
tentang Penilai Publik;

Mengingat 1. Peraturan Menteri Keuangan Nomor 101/ PMK.01/ 2014


tentang Penilai Publik (Berita Negara Republik Indonesia
Tahun 2014 Nomor 719);

www.jdih.kemenkeu.go.id L
-2-

2. Peraturan Menteri Keuangan Nomor 234/ PMK.01/ 2015


tentang Organisasi dan Tata Kerja Kementerian
Keuangan (Berita Negara Republik Indonesia Tahun 2015
Nomor 1926);

MEMUTUSKAN:
Menetapkan PERATURAN MENTERI KEUANGAN TENTANG PERUBAHAN
ATAS PERATURAN MENTERI KEUANGAN NOMOR
101/PMK.01/ 2014 TENTANG PENILAI PUBLIK.

Pasal I
Beberapa ketentuan dalam Peraturan Menteri Keuangan
Nomor 101/ PMK.01/ 2014 tentang Penilai Publik
(Berita Negara Republik Indonesia Tahun 2014 Nomor 719)
diubah sebagai berikut:

1. Di antara Pasal 3 dan Pasal 4 disisipkan 1 (satu) pasal,


yaitu Pasal 3A yang berbunyi sebagai berikut:

Pasal 3A
(1) Dalam melaksanakan Penilaian, Penilai terlebih
dahulu wajib terdaftar dalam register Penilai yang
diselenggarakan oleh Menteri.
(2) Permohonan register Penilai diajukan oleh Penilai
kepada Kepala Pusat dengan memenuhi persyaratan
sebagai berikut:
a. fotokopi sertifikat lulus pendidikan awal
Penilaian;
b. fotokopi kartu anggota Asosiasi Profesi Penilai
yang masih berlaku;
c. fotokopi Kartu Tanda Penduduk; dan
d. 2 (dua) lembar foto berwarna ukuran 4 x 6
(empat kali enam) cm dengan latar belakang
merah.
(3) Penilai yang telah terdaftar dalam register Penilai
diberikan piagam register Penilai.

www.jdih.kemenkeu.go.id 1.
-3-

(4) Piagam register Penilai sebagaimana dimaksud pada


ayat (3) ditetapkan oleh Kepala Pusat atas nama
Menteri.
(5) Piagam register Penilai sebagaimana dimaksud pada
ayat (3) diterbitkan paling lama 20 (dua puluh) hari
kerja sejak permohonan diterima secara lengkap.

2. Ketentuan ayat (1) dan ayat (6) Pasal 5 diubah, dan di


antara ayat (4) dan ayat (5) disi�ipkan 1 (satu) ayat yaitu
ayat (4a), sehingga Pasal 5 berbunyi sebagai berikut:

Pasal 5
(1) Bidang jasa Penilaian meliputi:
a. Penilaian Properti Sederhana;
b. Penilaian Properti;
c. Penilaian Bisnis; dan
d. Penilaian Personal Properti.
(2) Bidang Jasa Penilaian Properti Sederhana
sebagaimana dimaksud pada ayat (1) huruf a
meliputi Penilaian:
a. tanah kosong untuk permukiman paling luas
5.000 (lima ribu) meter persegi yang
diperuntukkan untuk 1 (satu) unit rumah
tinggal;
b. 1 (satu) unit apartemen, rumah tinggal, rumah
toko, rumah kantor, atau kios;
c. peralatan dan perlengkapan bangunan yang
merupakan bagian yang terikat pada
apartemen, rumah tinggal, rumah toko, rumah
kantor, atau kios;
d. 1 (satu) unit mesin individual yang digunakan
pada rumah tinggal, rumah toko, atau rumah
kantor, termasuk pembangkit tenaga listrik
(genset) dan pompa air; dan

www.jdih.kemenkeu.go.id
-4-

e. 1 (satu) unit alat transportasi dengan klasifikasi


mobil penumpang, mobil beban, dan sepeda
motor, yang bukan merupakan suatu armada
angkutan.
(3) Bidang Jasa Penilaian Properti sebagaimana
dimaksud pada ayat (1) huruf b meliputi Penilaian:
a. tanah dan bangunan beserta kelengkapannya,
serta pengembangan lainnya atas tanah;
b. mesin dan peralatan termasuk instalasinya
yang dirangkai dalam satu kesatuan dan/ atau
berdiri sendiri yang digunakan dalam proses
produksi;
c. alat transportasi, alat berat, alat komunikasi,
alat kesehatan, alat laboratorium dan utilitas,
peralatan dan perabotan kantor, dan peralatan
militer;
d. perangkat telekomunikasi termasuk peralatan
pemancar dan penerima jaringan, satelit, dan
stasiun bumi;
e. pertanian, perkebunan, peternakan, perikanan,
dan kehutanan; dan
f. pertambangan.
(4) Bidang jasa Penilaian Bisnis sebagaimana dimaksud
pada ayat (1) huruf c meliputi Penilaian:
a. entitas bisnis;
b. penyertaan;
c. surat berharga termasuk derivasinya;
d. hak dan kewajiban perusahaan;
e. aset takberwujud;
f. kerugian ekonomis yang diakibatkan oleh suatu
kegiatan atau peristiwa tertentu untuk
mendukung berbagai tindakan korporasi atau
atas transaksi material;
g. opini kewajaran; dan
h. instrumen keuangan.

www.jdih.kemenkeu.go.id
-5-

(4a) Bidang jasa Penilaian Personal Properti sebagaimana


dimaksud pada ayat (1) huruf d meliputi Penilaian:
a. pabrik termasuk instalasinya yang merupakan
satu kesatuan;
b. mesin dan peralatan termasuk instalasinya
yang dirangkai dalam satu kesatuan dan/ atau
berdiri sendiri yang digunakan dalam proses
produksi;
c. alat transportasi, alat berat, alat komunikasi,
alat kesehatan, alat laboratorium dan utilitas,
peralatan dan perabotan kantor, dan peralatan
militer; dan
d. perangkat telekomunikasi termasuk peralatan
pemancar dan penerima jaringan, satelit, dan
stasiun bumi.
(5) Selain jasa sebagaimana dimaksud pada ayat (3),
Penilai Publik dengan klasifikasi bidang jasa
Penilaian Properti dapat memberikan jasa lainnya
yang berkaitan dengan kegiatan Penilaian, meliputi:
a. konsultasi pengembangan properti;
b. desain sistem informasi aset;
c. manajemen properti;
d. studi kelayakan usaha;
e. jasa agen properti;
f. pengawasan pembiayaan proyek;
g. studi penentuan sisa umur ekonomi;
h. studi penggunaan tertinggi dan terbaik (highest
and best use); dan
i. studi optimalisasi aset.
(6) Selain jasa sebagaimana dimaksud pada ayat (4),
Penilai Publik dengan klasifikasi bidang jasa
Penilaian Bisnis dapat memberikan jasa lainnya
yang berkaitan dengan kegiatan Penilaian, meliputi:
a. studi kelayakan usaha;
b. penasihat keuangan korporasi; dan
c. pengawasan pembiayaan proyek.

www.jdih.kemenkeu.go.id
-6-

3. Ketentuan ayat (2), ayat (3), dan ayat (4) Pasal 6 diubah,
sehingga Pasal 6 berbunyi sebagai berikut:

Pasal 6
(1) Izin menjadi Penilai Publik diberikan oleh Menteri.
(2) Pemberian izin sebagaimana dimaksud pada ayat (1)
ditetapkan dengan Keputusan Menteri.
(3) Keputusan Menteri sebagaimana dimaksud pada
ayat (2) ditandatangani oleh Sekretaris Jenderal atas
nama Menteri sesuai dengan format tercantum
dalam Lampiran I yang merupakan bagian tidak
terpisahkan dalam Peraturan Menteri ini.
(4) Izin Penilai Publik sebagaimana dimaksud pada ayat
(1) diklasifikasikan dalam bidang jasa:
a. Penilaian Properti Sederhana;
b. Penilaian Properti;
c. Penilaian Bisnis; atau
d. Penilaian Personal Properti.

4. Ketentuan Pasal 9 diubah, sehingga berbunyi sebagai


berikut:

Pasal 9
(1) Untuk mendapatkan izin Penilai Publik, Penilai
beregister mengajukan permohonan secara tertulis
, kepada Sekretaris Jenderal u.p. Kepala Pusat
dengan memenuhi persyaratan sebagai berikut:
a. memiliki Domisili di wilayah negara Republik
Indonesia yang dibuktikan dengan Kartu Tanda
Penduduk;
b. paling rendah berpendidikan strata satu atau
setara;
c. lulus ujian sertifikasi Penilai sesuai dengan
klasifikasi izin yang dimohonkan;

www.jdih.kemenkeu.go.id
-7-

d. menyerahkan bukti telah mengikuti PPL dalam


2 (dua) tahun terakhir apabila tanggal
kelulusan ujian sertifikasi penilai telah melewati
masa 2 (dua) tahun paling sedikit:
1. 20 (dua puluh) SKP untuk klasifikasi
Penilaian Properti Sederhana atau
Penilaian Personal Properti; atau
2. 40 (empat puluh) SKP untuk klasifikasi
Penilaian Properti atau Penilaian Bisnis;
e. lulus pelatihan etik yang diselenggarakan oleh
· Asosiasi Profesi Penilai;
f. menjadi anggota Asosiasi Profesi Penilai yang
dibuktikan dengan kartu anggota yang masih
berlaku;
g. memiliki pengalaman kerja di bidang Penilaian
yang sesuai dengan klasifikasi permohonan izin
paling sedikit:
1. 2 (dua) tahun terakhir, di antaranya paling
sedikit 600 (enam ratus) jam kerja sebagai
Penilai dalam penugasan Penilaian, untuk
klasifikasi Penilaian Properti Sederhana
atau Penilaian Personal Properti; atau
2. 3 (tiga) tahun terakhir, di antaranya paling
sedikit 1.000 (seribu) jam kerja sebagai
Penilai dalam penugasan Penilaian yang
meliputi paling sedikit 200 (dua ratus) jam
kerja sebagai penyelia atau setara, untuk
klasifikasi Penilaian Properti atau Penilaian
Bisnis;
h. memiliki Nomor Pokok Wajib Pajak;
i. tidak pernah dikenai sanksi pencabutan izin
Penilai Publik; dan
J. melengkapi formulir permohonan tercantum
dalam Lampiran II yang merupakan bagian
tidak terpisahkan dari Peraturan Menteri ini.

www.jdih.kemenkeu.go.id h
-8-

(2) Kepala Pusat clapat menunjuk pejabat clan/ atau


pegawai untuk melakukan penelitian fisik langsung
terhaclap permohonan 1zm Penilai Publik
sebagaimana climaksucl pacla ayat (1).

5. Ketentuan Pasal 10 clihapus.

6. Ketentuan ayat (4) Pasal 17 cliubah, sehingga Pasal 17


berbunyi sebagai berikut:

Pasal 17
(1) KJPP clapat berbentuk baclan usaha:
a. perseorangan;
b. persekutuan perclata; atau
c. firma.
(2) KJPP berbentuk perseorangan harus cliclirikan oleh
seorang Penilai Publik yang sekaligus bertinclak
sebagai Pemimpin.
(3) KJPP berbentuk persekutuan perclata atau firma
harus cliclirikan oleh paling seclikit 2 ( clua) orang
Penilai Publik, yang masing-masing sekutu
merupakan Rekan clan salah seorang sekutu
bertinclak sebagai Pemimpin Rekan.
(4) KJPP berbentuk persekutuan perclata atau firma
harus clipimpin oleh Penilai Publik yang memiliki
klasifikasi biclang jasa:
a. Penilaian Properti atau Penilaian Bisnis; atau
b. Penilaian Properti Seclerhana atau Penilaian
Personal Properti jika seluruh Rekan yang
merupakan Penilai Publik mempunyai
klasifikasi biclang Jasa Penilaian Properti
Seclerhana clan/ atau Penilaian Personal
Properti.

www.jdih.kemenkeu.go.id
- 9 -

(5) Dalam hal KJPP berbentuk persekutuan perdata


atau firma mempunyai Rekan bukan Penilai Publik,
KJPP dimaksud harus didirikan paling sedikit oleh
2/3 (dua per tiga) dari seluruh sekutu yang
merupakan Penilai Publik.
(6) Dalam hal Rekan KJPP mengundurkan diri dari
KJPP atau meninggal dunia yang mengakibatkan
tidak terpenuhinya komposisi sebagaimana
dimaksud pada ayat (3) atau ayat (5), KJPP wajib
memenuhi komposisi dimaksud paling lama 6
(enam) bulan sejak tanggal pengunduran diri atau
meninggalnya Rekan KJPP.
(7) KJPP yang tidak memenuhi komposisi sebagaimana
dimaksud pada ayat (6) dikenai sanksi peringatan.

7. Ketentuan ayat (1) Pasal 18 diubah, sehingga Pasal 18


berbunyi sebagai berikut:

Pasal 18
(1) KJPP yang dipimpin oleh Penilai Publik dengan
klasifikasi bidang jasa Penilaian Personal Properti,
Penilaian Properti, clan/ atau Penilaian Bisnis dapat
dibuka clan memberikan jasa di seluruh wilayah
Negara Republik Indonesia.
(2) KJPP yang dipimpin oleh Penilai Publik dengan
klasifikasi bidang jasa Penilaian Properti Sederhana
wajib:
a. dibuka di luar wilayah Jakarta, Bogar, Depok,
Tangerang, clan Bekasi; clan
b. memberikan Jasa Penilaian sebagaimana
dimaksud dalam Pasal 5 ayat (2) terhadap objek
Penilaian yang berlokasi di wilayah Domisili
KJPP.
(3) KJPP dalam memberikan Jasa Penilaian
sebagaimana dimaksud dalam Pasal 5 wajib sesuai
dengan klasifikasi izin Penilai Publik yang dimiliki
sebagaimana dimaksud dalam Pasal 6 ayat (4).

www.jdih.kemenkeu.go.id 1
-10-

(4) Dalam hal KJPP dapat memberikan jasa lainnya


sebagaimana dimaksud dalam Pasal 5 ayat (5)
dan/ atau Pasal 5 ayat (6), Penilai Publik dengan
klasifikasi bidang jasa Penilaian Properti dan/ atau
Penilaian Bisnis dalam KJPP dimaksud wajib
memiliki kompetensi di bidangnya dan memenuhi
persyaratan sesuai dengan peraturan perundang­
undangan.
(5) KJPP yang dalam memberikan Jasa Penilaian
melanggar ketentuan sebagaimana dimaksud pada
ayat (2) atau ayat (4) dikenai sanksi administratif
berupa peringatan.
(6) KJPP yang dalam memberikan Jasa Penilaian
melanggar ketentuan sebagaimana dimaksud pada
ayat (3) dikenai sanksi administratif berupa
pembekuan izin selama 3 (tiga) bulan.

8. Ketentuan ayat (1), ayat (2), dan ayat (3) Pasal 45 diubah,
ayat (4) dihapus, dan di antara ayat (1) dan ayat (2)
disisipkan 1 (satu) ayat, yaitu ayat (la), sehingga Pasal 45
berbunyi sebagai berikut:

Pasal 45
(1) Penilai Publik wajib mengikuti PPL setiap tahunnya
yang terdiri atas:
a. paling sedikit 20 (dua puluh) SKP dan di
antaranya paling sedikit 5 (lima) SKP PPL yang
diselenggarakan oleh Pusat Pembinaan Profesi
Keuangan, bagi Penilai Publik dengan
klasifikasi bidang Jasa Penilaian Properti
Sederhana atau Penilaian Personal Properti;
dan

www.jdih.kemenkeu.go.id
- 11 -

b. paling sedikit 25 (dua puluh lima) SKP dan di


antaranya paling sedikit 5 (lima) SKP PPL yang
diselenggarakan oleh Pusat Pembinaan Profesi
Keuangan, bagi Penilai Publik dengan
klasifikasi bidang jasa Penilaian Properti atau
Penilaian Bisnis.
(la) Dalam hal SKP sebagaimana dimaksud pada ayat (1)
telah terpenuhi di luar SKP PPL yang
diselenggarakan oleh Pusat Pembinaan Profesi
Keuangan, kelebihan SKP yang bersangkutan dapat
diperhitungkan sebagai SKP PPL tahun berikutnya
paling banyak 10 (sepuluh) SKP.
(2) Penilai Publik dapat melakukan penyetaraan jumlah
SKP kepada Asosiasi Profesi Penilai jika mengikuti
PPL yang diselenggarakan oleh selain Asosiasi
Profesi Penilai dan/ atau Pusat Pembinaan Profesi
Keuangan.
(3) Penilai Publik wajib menyampaikan laporan realisasi
PPL tahunan dengan benar dan lengkap paling
lambat tanggal 31 Januari tahun berikutnya melalui
sistem aplikasi daring (online) yang ditentukan Pusat
Pembinaan Profesi Keuangan.
(4) Dihapus.
(5) Penilai Publik yang melanggar ketentuan
sebagaimana dimaksud pada ayat (1) atau ayat (3)
dikenai sanksi administratif berupa peringatan.

9. Ketentuan ayat (1), ayat (2), dan ayat (5) Pasal 52 diubah,
serta ayat (3) dihapus, sehingga Pasal 52 berbunyi
sebagai berikut:

Pasal 52
(1) KJPP wajib menyampaikan laporan tahunan yang
terdiri atas:
a. laporan kegiatan usaha KJPP dan Cabang
KJPP;

www.jdih.kemenkeu.go.id
-12-

b. laporan keuangan, yang paling sedikit meliputi:


1. laporan neraca komparatif;
2. laporan laba rugi komparatif; dan
3. catatan atas laporan keuangan; dan
c. laporan realisasi penggunaan dan alih
pengetahuan tenaga ahli asing.
(2) Laporan tahunan sebagaimana dimaksud pada ayat
(1) wajib disampaikan dengan benar dan lengkap
paling lambat tanggal 30 April tahun berikutnya
melalui sistern aplikasi daring (online) yang
ditentukan Pusat Pembinaan Profesi Keuangan.
(3) Dihapus.
(4) Dalam hal diperlukan, Kepala Pusat menunjuk
pejabat dan/ atau pegawai untuk melakukan
penelitian langsung terhadap KJPP berdasarkan
laporan sebagaimana dimaksud pada ayat (1).
(5) KJPP yang dalam menyampaikan laporan tahunan
melanggar ketentuan sebagaimana dimaksud pada
ayat (2) dikenai sanksi administratif berupa
peringatan.
(6) Dalam hal data dan informasi yang disampaikan
oleh KJPP dalam laporan tahunan sebagaimana
dimaksud pada ayat (1) terbukti tidak benar, KJPP
dimaksud dikenai sanksi administratif berupa
peringatan.

10. Ketentuan ayat (1), ayat (2), dan ayat (3) Pasal 56 diubah,
dan di antara ayat (1) dan ayat (2) disisipkan 1 (satu)
ayat, yaitu ayat (la), sehingga Pasal 56 berbunyi sebagai
berikut:

Pasal 56
(1) Izin Penilai Publik dengan klasifikasi bidang jasa
Penilaian Personal Properti, Penilaian Properti,
dan/ atau Penilaian Bisnis berlaku di seluruh
wilayah Negara Republik Indonesia.

www.jdih.kemenkeu.go.id
-13 -

(la) Izin Penilai Publik dengan klasifikasi bidang jasa


Penilaian Properti Sederhana hanya berlaku untuk
memberikan Jasa di wilayah Domisili yang
bersangkutan di luar Jakarta, Bogar, Depok,
Tangerang, dan Bekasi.
(2) Izin KJPP dan Cabang KJPP yang dipimpin oleh
Penilai Publik dengan klasifikasi bidang jasa
Penilaian Personal Properti, Penilaian Properti,
dan/ atau Penilaian Bisnis berlaku di seluruh
wilayah Negara Republik Indonesia.
(3) Izini KJPP dan Cabang KJPP yang dipimpin oleh
Penilai Publik dengan klasifikasi bidang Jasa
Penilaian Properti Sederhana hanya berlaku untuk
memberikan jasa di wilayah Domisili KJPP dan
Cabang KJPP dimaksud.

11. Ketentuan ayat (1), ayat (3), ayat (4), dan ayat (5) Pasal 58
diubah, sehingga Pasal 58 berbunyi sebagai berikut:

Pasal 58
(1) Dalam melaksanakan pengawasan sebagaimana
dimaksud dalam Pasal 55, Kepala Pusat
melakukan pemeriksaan secara berkala dan/ atau
sewaktu-waktu terhadap Penilai Publik, KJPP,
dan/ atau Cabang KJPP.
(2) Pemeriksaan sebagaimana dimaksud pada ayat
(1) dilakukan untuk menilai kepatuhan terhadap
ketentuan dalam Peraturan Menteri ini.
(3) Pemeriksaan berkala sebagaimana dimaksud
pada ayat (1), dilakukan berdasarkan rencana
pemeriksaan tahunan yang ditetapkan oleh Kepala
Pusat.
(4) Pemeriksaan sewaktu-waktu sebagaimana
dimaksud pada ayat (1) dilakukan jika:
a. hasil pemeriksaan berkala memerlukan tindak
lanjut; atau

www.jdih.kemenkeu.go.id
- 14 -

b. terdapat pengaduan masyarakat atau informasi


yang layak ditindaklanjuti.
(5) Dalam melaksanakan fungsi pemeriksaan
sebagaimana dimaksud pada ayat (1), Kepala
Pusat dapat meminta pendapat atau masukan
dari Asosiasi Profesi Penilai dan/ atau pihak yang
terkait.

12. Ketentuan Pasal 63 diubah, sehingga berbunyi sebagai


berikut:

Pasal 63
Kepala Pusat menyampaikan hasil pemeriksaan kepada
Penilai Publik, Pemimpin, Pemimpin Rekan, dan/ atau
Pemimpin Cabang, yang diperiksa paling lama 20 (dua
puluh) hari kerja sejak pemeriksaan berakhir.

13. Ketentuan ayat (3) dan ayat (4) Pasal 68 diubah, sehingga
Pasal 68 berbunyi sebagai berikut:

Pasal 68
(1) Pelanggaran terhadap ketentuan yang diatur dalam
Peraturan Menteri ini dikenai sanksi administratif
berupa:
a. peringatan;
b. pembatasan jasa Penilaian objek tertentu;
c. pembatasan pemberian bidang jasa tertentu;
d. pembekuan izin; atau
e. pencabutan izin.
(2) Menteri memberikan sanksi sebagaimana dimaksud
pada ayat (1) kepada Penilai Publik, KJPP dan/ atau
Cabang KJPP.

www.jdih.kemenkeu.go.id h
-15-

(3) Sanksi peringatan, pembatasan jasa Penilaian objek


tertentu, dan pembatasan pemberian bidang jasa
tertentu sebagaimana dimaksud pada ayat (1) huruf
a, huruf b, dan huruf c ditetapkan dengan
Keputusan Menteri yang ditandatangani oleh Kepala
Pusat atas nama Menteri.
(4) Sanksi pembekuan 1zm dan pencabutan 1zm
sebagaimana dimaksud pada ayat (1) huruf d dan
huruf e ditetapkan dengan Keputusan Menteri yang
ditandatangani oleh Sekretaris Jenderal atas nama
Menteri.
(5) Sanksi sebagaimana dimaksud pada ayat (1) tidak
selalu dikenakan secara berurutan.
(6) Kepala Pusat dapat memberikan surat
rekomendasi kepada Penilai Publik, KJPP
dan/ atau Cabang KJPP untuk melaksanakan
kewajiban tertentu sebelum pengenaan sanksi
administratif sebagaimana dimaksud pada ayat (1).
(7) Dalam hal kewajiban pada surat rekomendasi
sebagaimana dimaksud pada ayat (6) telah dipenuhi,
Penilai Publik, KJPP dan/ atau Cabang KJPP
dimaksud tidak dikenai sanksi administratif
sebagaimana dimaksud pada ayat (1).
(8) Sanksi administratif berupa peringatan, pembatasan
jasa Penilaian objek tertentu, pembatasan
pemberian bidang jasa tertentu atau pembekuan izin
dapat disertai dengan suatu rekomendasi untuk
melaksanakan kewajiban tertentu.
(9) Rekomendasi sebagaimana dimaksud pada ayat (8)
mencantumkan sanksi administratif berikutnya
sebagaimana dimaksud pada ayat (1) dalam hal
rekomendasi tidak dipenuhi.

www.jdih.kemenkeu.go.id
- 16 -

14. Ketentuan ayat (3) dan ayat (5) Pasal 69 diubah, sehingga
Pasal 69 berbunyi sebagai berikut:

Pasal 69
(1) Pengenaan sanksi administratif sebagaimana
dimaksud dalam Pasal 68 ayat (1) dilakukan
berdasarkan berat ringannya pelanggaran, yaitu:
a. sanksi administratif berupa peringatan
dikenakan terhadap pelanggaran ringan;
b. sanksi administratif berupa pembatasan jasa
Penilaian objek tertentu dikenakan terhadap
pelanggaran berat dalam memberikan Jasa
Penilaian suatu objek tertentu;
c. sanksi administratif berupa pembatasan
pemberian bidang Jasa tertentu dikenakan
terhadap pelanggaran berat dalam memberikan
bidang jasa tertentu;
d. sanksi administratif berupa pembekuan 1z1n
dikenakan terhadap pelanggaran berat; dan
e. sanksi administratif berupa pencabutan 1z1n
dikenakan terhadap pelanggaran sangat berat.
(2) Pelanggaran ringan merupakan pelanggaran
terhadap ketentuan dalam Pasal 42 yang secara
teknis tidak berpengaruh terhadap hasil Penilaian
yang disajikan dalam Laporan Penilaian.
(3) Pelanggaran berat merupakan pelanggaran terhadap
terhadap etik profesi dan/ atau ketentuan dalam
Pasal 42 yang secara teknis berpengaruh terhadap
hasil Penilaian yang disajikan dalam Laporan
Penilaian.
(4) Pelanggaran sangat berat merupakan pelanggaran
terhadap etik profesi dan ketentuan dalam Pasal 42
yang secara teknis sangat berpengaruh terhadap
hasil Penilaian yang disajikan dalam Laporan
Penilaian.

www.jdih.kemenkeu.go.id
-17-

(5) Pengenaan sanksi sebagaimana dimaksud pada ayat


(1) dilakukan sesuai dengan pedoman dan tata cara
yang ditetapkan oleh Kepala Pusat.

15. Ketentuan Pasal 76 diubah, sehingga berbunyi sebagai


berikut:

Pasal 76
(1) Sanksi administratif berupa peringatan dapat
diumumkan oleh Pusat Pembinaan Profesi Keuangan
kepada masyarakat melalui media massa.
(2) Sanksi administratif berupa pembatasan Jasa
Penilaian objek tertentu, pembatasan pemberian
bidang jasa tertentu, pembekuan izin, dan/ atau
pencabutan izin diumumkan oleh Pusat Pembinaan
Profesi Keuangan kepada masyarakat melalui media
massa.

16. Di antara Pasal 80 dan Pasal 81, disisipkan 1 (satu)


pasal, yaitu Pasal 80A yang berbunyi sebagai berikut:

Pasal 80A
(1) Apabila dalam jangka waktu 6 (enam) bulan
sejak Peraturan Menteri 1n1 berlaku, Asosiasi
Profesi Penilai belum dapat menyelenggarakan
UJlan sertifikasi Penilai di bidang Penilaian
Personal Properti, sertifikat lulus pendidikan P3-
P4 Properti atau yang setara dan ijazah pendidikan
strata 1 (satu) yang berkaitan dengan mesin,
dinyatakan diakui sebagai persyaratan permohonan
izin Penilai Publik dengan klasifikasi bidang jasa
Penilaian Personal Properti sebagaimana dimaksud
dalam Pasal 9 ayat (1).

www.jdih.kemenkeu.go.id
-18-

(2) Ketentuan sebagaimana dimaksud pada ayat (1)


berlaku sampai dengan Asosiasi Profesi Penilai dapat
menyelenggarakan ujian sertifikasi Penilai di bidang
Penilaian Personal Properti.

Pasal II
1. Pada saat Peraturan Menteri ini berlaku:
a. penyebutan Pusat Pembinaan Akuntan dan Jasa
Penilai dalam Peraturan Menteri Keuangan Nomor
101/PMK.01/ 2014 tentang Penilai Publik diubah
menjadi Pusat Pembinaan Profesi Keuangan; dan
b. seluruh ketentuan mengenai Kantor Perwakilan dalam
Peraturan Menteri Keuangan Nomor
101/PMK.01/2014 sebagaimana dimaksud dalam
Pasal 1 angka 8, Pasal 1 angka 10, Pasal 28, Pasal 29,
Pasal 30 ayat (1), Pasal 30 ayat (2), Pasal 30 ayat (3),
Pasal 30 ayat (5), Pasal 30 ayat (6), Pasal 30 ayat (7),
Pasal 31 ayat (1), Pasal 31 ayat (2), Pasal 31 ayat (7),
Pasal 32 ayat (4) huruf d, Pasal 32 ayat (5), Pasal 33,
Pasal 35 ayat (2), Pasal 49, Pasal 50 ayat (1) huruf a,
Pasal 50 ayat (1) huruf c, Pasal 50 ayat (4),
Pasal 52 ayat (1) huruf a, Pasal 55 ayat (1)'
Pasal 57 ayat (1) huruf a, Pasal 58 ayat (1)'
Pasal 60 ayat (1), Pasal 60 ayat (2), Pasal 60 ayat (3),
Pasal 60 ayat (5), Pasal 61, Pasal 62 ayat (2), Pasal 62
ayat (3), Pasal 62 ayat (5), Pasal 63, Pasal 77 ayat (5),
Pasal 77 ayat (6), Pasal 77 ayat (7), dan
Pasal 80 ayat (4) dihapus.
2. Peraturan Menteri ini mulai berlaku pada tanggal
diundangkan.

www.jdih.kemenkeu.go.id
-19-

Agar setiap orang mengetahuinya, memerintahkan


pengundangan Peraturan Menteri ini dengan penempatannya
dalam Berita Negara Republik Indonesia.

Ditetapkan di Jakarta
pada tanggal 17 April 2017

MENTER! KEUANGAN REPUBLIK INDONESIA,


ttd.
SRI MULYANI INDRAWATI

Diundangkan di Jakarta
pada tanggal 20 April 2017

DIREKTUR JENDERAL
PERATURAN PERUNDANG-UNDANGAN
KEMENTERIAN HUKUM DAN HAK ASASI MANUSIA
REPUBLIK INDONESIA,
ttd.
WIDODO EKATJAHJANA

BERITA NEGARA REPUBLIK INDONESIA TAHUN 2017 NOMOR 596

www.jdih.kemenkeu.go.id
-20-

LAMPIRAN I
PERATURAN MENTER! KEUANGAN REPUBLIK
INDONESIA
NOMOR 56/PMK. 01/2017
TENTANG PERUBAHAN ATAS PERATURAN MENTER!
KEUANGAN NOMOR 101/ PMK.01/ 2014 TENTANG
PENILAI PUBLIK

FORMAT KEPUTUSAN MENTERI KEUANGAN TENTANG IZIN PENILAI PUBLIK


YANG DITANDATANGANI OLEH SEKRETARIS JENDERAL ATAS NAMA
MENTERI KEUANGAN

www.jdih.kemenkeu.go.id
- 21 -

MENTERIKEUANGAN
REPUBLIK INDONESIA

KEPUTUSAN MENTER! KEUANGAN REPUBLIK INDONESIA


NOMOR /KMK.l/TAHUN
TENTANG
IZIN PENILAI PUBLIK

MENTER! KEUANGAN REPUBLIK INDONESIA,

Menimbang : a. bahwa ... ;


b. bahwa ... ;
c. bahwa berdasarkan pertimbangan sebagaimana dimaksud dalam huruf
a dan huruf b, perlu menetapkan Keputusan Menteri Keuangan tentang ... ;

Mengingat 1. ... ,
2 . ... ,

3. dan seterusnya ... ;

MEMUTUSKAN:
Menetapkan: KEPUTUSAN MENTER! KEUANGAN TENTANG ... (nama Keputusan Menteri
Keuangan).

PERTAMA
KEDUA
KETIGA ... dan seterusnya.
KEEMPAT Keputusan Menteri ini mulai berlaku pada tanggal ditetapkan.

Salinan Keputusan Menteri ini disampaikan kepada:


1. . ..,
2 . ... ,

3. dan seterusnya ....

Ditetapkan di Jakarta
pada tanggal ...

a.n. MENTER! KEUANGAN REPUBLIK INDONESIA


SEKRETARIS JENDERAL,

NAMA LENGKAP

MENTER! KEUANGAN REPUBLIK INDONESIA,

ttd.

SRI MULYANI INDRAWATI

Salinan sesuai dengan aslinya


Kepala Biro Umum
u.b.

www.jdih.kemenkeu.go.id
-22-

LAMPIRAN II
PERATURAN MENTER! KEUANGAN REPUBLIK
INDONESIA
NOMOR 56/PMK.01/2017
TENTANG PERUBAHAN ATAS PERATURAN MENTER!
KEUANGAN NOMOR 101/ PMK.01/2014 TENTANG
PENILAI PUBLIK

PERMOHONAN IZIN PENILAI PUBLIK

A. Surat Permohonan Izin Penilai Publik


B. Formulir Permohonan Izin Penilai Publik
C. Daftar Pengalaman Kerja di Bidang Penilaian
D. Surat Pernyataan Kebenaran Data dan Informasi
E. Daftar Kegiatan Pendidikan Profesional Lanjutan

www.jdih.kemenkeu.go.id
-
23 -

A. Surat Permohonan Izin Penilai Publik

... . .....
. . . . . ....... , ....... .. .. ...... ...
. . . . . .

Nomor
Lampiran Satu berkas
Hal Permohonan Izin Penilai Publik

Yth. Sekretaris Jenderal,


u.p. Kepala Pusat Pembinaan Profesi Keuangan

Sehubungan dengan hal tersebut di atas, bersama ini kami mengajukan


permohonan untuk memperoleh izin Penilai Publik dengan klasifikasi bidang
jasa Penilaian Properti Sederhana/Personal Properti/Properti/Bisnis.*)

Berkenaan dengan hal tersebut, kami sampaikan Formulir Permohonan


yang telah dilengkapi beserta kelengkapan dokumen pendukung lainnya.

·
Atas perhatiannya, kami ucapkan terima kasih.

Pemohon,

(. . . .. ..... ......
. . . . . . . .. .........
. . . . . . )

* ) Coret yang tidak sesuai.

www.jdih.kemenkeu.go.id
-24-

B. Formulir Permohonan Izin Penilai Publik

FORMULIR PERMOHONAN IZIN PENILAI PUBLIK

Klasifikasi Izin Penilai Publik yang Dimohonkan:

D Penilai Properti Sederhana


D Penilai Personal Properti
D Penilai Properti
D Penilai Bisnis

I. Informasi Pemohon Izin

1. Nama Lengkap (tanpa gelar)

2. Nomor Induk Kependudukan

3. Ternpat dan Tanggal Lahir

Tempat Lahir

ITl-ITl-
� � 1thnI I I I
Tanggal Lahir

4. Alamat Tempat Tinggal

RT/RW
:I I I 11 I I I I
Kelurahan

Kecamatan

Kota

Provinsi

Kode Pos :I I I I I I
5. Telepon Rumah I I I I I-
6. Handphone

7. E-mail

8. Nomor Pokok Wajib Pajak DJ.I I I I.I 111.D-I 111.111 I


9. Keanggotaan Asosiasi Nomor

Berlaku s.d. : ITl - ITl - 1 I I I I


� � thn

II. Informasi Pendidikan Pemohon Izin

1. Jurusan

2. Fakultas

3. Universitas/Perguruan Tinggi

Kota :

4. Tanggal Kelulusan DJ- ITl -1 I I I I


tgl � thn
"s. Tanda Lulus Ujian Sertifikasi Nomor :I I I I I I I I I
Penilai Tanggal:
DJ-DJ-I I I I I
tgl bln thn

www.jdih.kemenkeu.go.id
-
25 -

III. Informasi Pengalaman Kerja di Bidang Penilaian

1. Nama KJPP

2. Izin Usaha KJPP D· .1 I I I I I


KMK No.

Tanggal
:DJ-DJ-I I I I I
tgl bln thn

3. Jabatan Terakhir pada KJPP

4. Pengalaman Kerja I I I I I
thn
sd
. . 1 I I I I
thn

a. Se bagai Penilai I I I I I I l jam


I I I I I
thn
sd
. . 1 I I I I
thn

b. Sebagai Penyelia/Ketua Tim I I I I I I l jam


I I I I I
thn
sd
. . I I I I I
thn

5. Pekerjaan/ Jabatan Lainnya

selain di KJPP

6. Surat Keterangan Pengalaman Nomor

Kerja dari KJPP Tanggal lfl - lfl -1 I I I I


'rgt--1 1>ffi-l thn

Pernohon,

(............ ....... . .... .... ................. . )

Dokumen pendukung yang hams disampaikan beserta formulir ini:

Surat pengantar

Daftar pengalaman kerja Penilaian

Surat pernyataan kebenaran data dan informasi

Fotokopi KTP

Fotokopi ijazah

Fotokopi tanda lulus ujian sertifikasi penilai sesuai dengan permohonan izin yang diajukan

Daftar kegiatan PPL dalam 2 tahun terakhir apabila tanggal kelulusan ujian sertifikasi telah melewati

masa 2 tahun, paling sedikit 20 SKP bagi permohonan izin Penilaian Properti Sederhana atau Penilaian

Personal Properti, atau 40 SKP bagi permohonan izin Penilai Properti atau Penilaian Bisnis, yang disertai

dengan fotokopi sertifikat PPL

Fotokopi sertifikat pelatihan etik

Fotokopi kartu anggota Asosiasi Profesi Penilai Publik yang masih berlaku

Surat keterangan pengalaman kerja dari Pemimpin/Pemimpin Rekan KJPP yang bersangkutan bekerja

Fotokopi Nomor Pokok Wajib Pajak

2 (dua) lembar foto ukuran 4x6, berwarna dan berlatar belakang merah

www.jdih.kemenkeu.go.id h
- 26 -

C. Daftar Pengalaman Kerja di Bidang Penilaian

DAFTAR PENGALAMAN KERJA DI BIDANG PENILAIAN

Nomor Lama
Jabatan
&Tanggal Objek Jenis Tujuan Pekerjaan
No. dalam
Laporan Penilaian Industri Penilaian
Penilaian Hari Jam
Penilaian

Jumlah

Daftar pengalaman kerja wajib dilampirkan dengan fotokopi surat


penugasan.

. . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . , . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . .

Mengetahui,
Pemimpin/ Pemimpin Rekan
KJPP ................................... . Pemohon,

(tanda tangan dan cap) (tanda tangan)

(. . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . ) ( . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . )
Nomor Izin:

www.jdih.kemenkeu.go.id
-27-

D. Surat Pernyataan Kebenaran Data clan Informasi

SURAT PERNYATAAN
KEBENARAN DATA DAN INFORMASI

Saya yang bertanda tangan di bawah ini:

Nama Lengkap

Tempat/Tanggal Lahir

Pekerjaan

Alamat Tempat Tinggal

Dengan ini menyatakan, bahwa data dan informasi yang disampaikan dalam
surat permohonan izin Penilai Publik adalah benar, dan saya tidak pernah
dikenakan sanksi pencabutan izin Penilai Publik.

Demikian surat pernyataan ini dibuat dengan sebenar-benarnya untuk


dapat digunakan sebagaimana mestinya. Apabila di kemudian hari
pernyataan ini tidak benar, saya bersedia dikenakan sanksi pencabutan izin
Penilai Publik serta mempertanggungjawabkan segala konsekuensi yang
timbul sesuai dengan ketentuan peraturan perundang-undangan yang
berlaku.

...... .. . , ..
. . . . . . . . . .. ..... . .. . . ..
. . . . . . . . .

Yang membuat pernyataan,

(meterai Rp 6.000,-)

( . ........... ..
. . . . . . . . .......... .. .....)
. .

www.jdih.kemenkeu.go.id 2
-28-

E. Daftar Kegiatan Pendidikan Profesional Lanjutan

Daftar Kegiatan PPL Bagi Pemohon yang Kelulusan Ujian Sertifikasi Penilai
Telah Melewati 2 (Dua) Tahun

Kegiatan PPL
No. Judul PPL SKP
Tanggal Tempat Penyelenggara

Jumlah SKP

MENTER! KEUANGAN REPUBLIK INDONESIA,


ttd.
SRI MULYANI INDRAWATI

Salinan sesuai dengan aslinya


Kepala Biro Umum
u.b.

www.jdih.kemenkeu.go.id

Anda mungkin juga menyukai