Askep
Askep
Post Craniotomy
Dengan Diagnosa Cedera Kepala Berat (Ckb) tingkat kesadaran koma Di Intensive
Care
Unit (Icu).
OLEH :
NPM : 17.11.103
DOSEN PENGAMPUH :
T.A 2020/2021
ASUHAN KEPERAWATAN CIDERA KEPALA
1. Pengkajian
a. Pengkajian primer
1) Airway dan cervical control
Periksa adanya obstruksi jalan nafas yang dapat disebabkan benda asing,
fraktur tulang wajah, fraktur mandibula atau maksila, fraktur larinks atau
trakea. Selama memerikasa dan memperbaiki jalan nafas, harus diperhatikan
bahwa tidak boleh dilakukan ekstensi, fleksi atau rotasi dari leher.
2) Breathing dan ventilation
Jalan nafas tidak baik tidak menjamin ventilasi yang baik. Pertukaran gas
terjadi pada saat bernafas mutlak untuk pertukaran oksigen dan mengeluarkan
karbon dioksida dari tubuh. Ventilasi yang baik meliputi : fungsi yang baik
dari paru , dinding dada dan dafgrama.
3) Curculition dan homorrhage control
a) Volume darah dan curah jantung
Kaji pendarahan klien. Suatu keadan hopotensi harus dianggap
disebabkan oleh hipovelimia. 3 observasi yang dalam hitungan detik dapat
memberikan informasi mengenai keadaaan hemodinamik yaitu kesadaran,
warna kulit dan nadi.
4) Disability
Penilaian neurologis secara cepat yaitu tingkat kesadaran, ukuran dan reaksi
pupil.
5) Exposure dan Environment Control
Dilakukan pemeriksaan fisik head toe toe untuk memeriksa jejas.
b. Pengkajian Sekunder
1) Identitas
Nama : ny. N
Umur : 67 Thn
Jenis Kelamin : Permpuan
Agama : Islam
Kebangsaan/Suku : Indonesia/Jawa
Berat Badan : 50 Kg
Tinggi Badan : 160 Cm
Pendidikan : SLTA Sederajat
Pekerjaan : Wirausaha
Status Perkawinan : Kawin
Alamat : Huta II Tumorang
2) Aktifitas/istirahat
Gejala : Merasa lelah, lemah, kaku, hilang keseimbangan.
Tanda : Perubahan kesadran, leturgi, hemiparase,
puandreplegia, antaksia, cara berjalan tegang.
3) Sirkulasi
Gejala : Perubahan tekanan darah (hipertensi) bradikardi,
takikardi.
4) Integritas Ego
Gejala : Perubahan tingkah laku dan keperibadia.
Tanda : cemas, mudah tersinggung, angitasi, bingung, depresi
dan implusif.
5) Makanan/cairan
Gejala : mual, muntah dan mengalami perubahan slera.
Tanda : muntah, gangguan menelan.
6) Eliminasi
Gejala : Inkontinensia, kandung kemih atau usus atau
mengalami gangguan fungsi.
7) Neurosensori
Gejala : Kehilangan kesadaran sementara, amnesia, vertigo,
sinkope, kehilangan pendengaran, gangguan pengecapan dan penciuman,
perubahan pengelihatan seperti ketajaman.
Tanda : Perubahan kesadaran bisa sampai koma, perubahan
status mental , kosentrasi, pengaruh emosi atau tingkah laku dan memories.
8) Nyeri/kenyamanan
Gejala : Sakit kepala.
Tanda : wajah menyeringi, respon menarik pada rangsangan
nyeri hebat,gelisah, tidak bisa istirahat, merintih.
9) Pernafasan
Tanda : Perubahan pola pernafasan ( apnoe yang di selingi
oleh hoperventilasi nafas berbunyi)
10) Keamanan
Gejala : Trauma baru/trauma kareana kecelakaaan.
Tanda : Fraktur/dislokasi, gangguan pengelihatn, gangguan
rentang gerak, tonos otot hilang, kekuatan secara umum mengalami paralisis,
demam, gangguan dalam regulasi suhu tubuh.
11) Interaksi Sosial
Tanda : Apsia motorik atau sensorik, bicara tanpa arti, bicara
berulang-ulang disatria.
ANALISIS DATA
6. Suara nafas
Kebocorana cairan kapiler
tambah stridor
Odema paru
Disfusi O2 terhambat
Ketidakefektifam bersihan
jalan nafas
2 DS : tidak dapat dinilai
DO : Cidera kepala Krtidakefektifann
1. Penurunan perfusi jaringan
kesadaran Cidera otak primer serebral
2. Kesadran; koma
Kerusakan sel otak
3. GCS : 2t
4. Terpasang
Gangguan autroreglasi
ventilator
5. RR : 30 x/m
N : 65 x/m Aliran darah keotak
T : 37,5 ‘C
TD: 100/60 O2
mmHg
6. Pupil anisokor
Gangguan Mobilisasi
7. Kebiruan sekitar
mata(jejas)
8. Kepala bengkak Asam laktat
dan asimetris
Ketidakefektifan perfusi
jaringan cerebral
1. Masalah keperawatan
a. Ketidakefektifan perfudi jaringan serebral
b. Ketidakefektifan bersihan jalan nafas
2. Prioritas masalah
a. Ketidakeftktifan bersihan jalan nafas
b. Ketidakefektifan pola nafas
3. Diagnosa keperawatan
a) Ketidakefektifan bersihan jalan nafas b/d obstruksi jalan nafas ditandai dengan :
DS : tidak dapat dinilai
DO :
1. Penurunan kesadaran
2. Kesadaran koma
3. GCS : E1VtM1
4. Terpasang ventilator
5. RR : 30 x/m
N : 65 x/m
T : 37’C
TD : 100/60 mmHg
6. Terdapat secret di selang ETT dan mulut
7. Suara nafas stridor
b) Ketidakefektifann perfusi jaringan serebral b/d trauma di tandai dengan :
DS : tidak dapat dinilai
DO :
1. Penurunan kesadaran
2. Kesadran ; coma
3. RR : 30 x/m
N : 65 x/m
T : 37’C
TD : 100/60 mmHg
4. Pupil aniskor
5. Kebiruan sekitar mata(jejas)
6. Kepala bengkak dan asimetris
INTERVENSI
6. Berikan informasi
kepada
keluarga/orang
prnting lainnya
7. Beritahu dokter
untuk peningkatan
TIK yang tidak
beraksi sesuai
peraturan
perawatan
8. Kolaborasi dengan
tim dokter dalam
pemberian obat
IMPLEMENTASI