BAB II
KOMPARISI
Perkataan komparisi berasal dari bahasa Belanda "comparitie" yang berarti "verschijning van
partijen" atau tindakan menghadap dalam hukum atau di hadapan pejabat umum, seperti Notaris
dan "openbaar ambtenaar" lainnya.
Komparisi ini merupakan salah satu bagian yang penting sekali dari suatu akta notaris atau akta
pejabat -lainnya, karena sah atau batalnya akta otentik itu antara lain tergantung pada benar atau
tidaknya komparisi yang bersangkutan.
Penyusun/perancang sesuatu akta hanya dapat membuat komparisi yang benar, apabila ia
mengetahui antara lain tentang kecakapan (bekwaamheid) seseorang untuk bertindak dan apakah
orang/pihak ybs mempunyai wewenang (rechtsbevoegdheid) untuk melakukan suatu tindakan
dalam suatu akta.
Oleh karena itu perlu dibedakan apakah pihak-pihak dalam akta itu orang-orang dari golongan-
golongan yang disebut "Indonesia ash", "WNI keturunan Tionghoa", "WNI keturunan `timur Asing
lainnya", "WNI keturunan Belanda atau Barat lainnya" dan sebagainya.
Perbedaan dari berhagai golongan penduduk Indonesia itu, antara lain yang menyangkut
kecakapan:
— anak di bawah umur di bawah perwalian atau di bawah kekuasaan orang tua,
— perlu mendapat perhatian pula siapa-siapa yang tunduk pada hukum Perdata Barat atau
hukum lainnya, sebagai-dengan mengindahkan surat edaran Mahkamah Agung R.I. No. 3/1963
yang ditujukan kepada Kepala Pengadilan Negeri dan Ketua Pengadilan Tinggi seluruh Indonesia.
Dunia kewarganegaraan di tanah air telah memasuki babak baru, dengan telah disahkannnya UU
Nomor 12 tahun 2006 tentang Kewarganegaraan oleh Pemerintah dan DPR-RI pada tanggal 11
Juni 2006 lalu.
Bagi masyarakat setempat sosialisasi tersebut sangatlah penting. Dari data yang ada, penduduk,
dengan lahirnya UU Nomor 12 tahun 2006 ini telah memperjelas status tiap warga yang berada di
Indonesia secara adil, apakah yang bersangkutan WNI atau bukan. Bagi seluruh Warga Negara
UU tersebut akan memperkuat data mengenai kependudukan yang masih memerlukan
keakuratan, terutama berkaitan dengan Pemilu. Diharapkan UU tersebut dapat membawa
perubahan baru dari segala aspek pembangunan.
Dalam paparannya, Menteri Hukum dan HAM menjelaskan UU Kewarganegaraan secara jelas dan
rinci kepada masyarakat. Menurutnya pasti akan menimbulkan pertanyaan, apa yang baru dalam
UU kewarganegaraan, apa yang membuat UU ini sangat spesial dan apa implikasi positifnya
kepada kehidupan berbangsa dan bernegara. Itu yang harus kita jawab. Karena kalau tidak ada
yang spesial maka UU Kewarganegaraan yang baru ini tidak lebih dari UU yang mengatur
mekanisme dan pengadministrasian kewarganegaraan, karena ada yang sangat baru maka
berbeda secara fundamental dengan UU sebelumnya.
“Dulu kalau kita bicara UU Kewarganegaraan maka selalu pembicaraan kita itu asli atau bukan
asli. Kalau kita menggunakan terminologi asli atau bukan asli, maka yang selalu terbayang di
benak kita adalah fisik. Kalau ada orang yang kulitnya putih kuning kemudian bola matanya tidak
besar, maka kategori kita bukan asli. Jadi status asli tidaknya seseorang ditentukan oleh bentuk
fisiknya, itu cara berpikir kita dimasa lalu, sehingga apapun yang dilakukan dengan bangsa ini
selalu percakapannya itu adalah si A bukan asli si B bukan asli”, tegasnya .
Pemerintah bersama DPR-RI yang membuat UU Nomor 12 tahun 2006 berkeyakinan bahwa
dengan UU ini kehidupan bangsa kita semakin terintegrated semakin menyatu sehingga sekat-
sekat berdasarkan etnis, ras, kesukuan mulai kita hilangkan. Kita berbicara tentang satu konsep
kewarganegaraan, orang menjadi WNI karena dijamin oleh hukum, diberi status oleh UU bahwa
yang bersangkutan menjadi WNI bukan karena dia memilki latar belakang etnis dan kesukuan
tertentu. Itulah makna UU Nomor 12 tahun 2006.
UU ini mengubah cara berpikir seperti itu sehingga kalau kita berbicara UU Kewarganegaraan atau
WNI tidak ada lagi konsep asli atau bukan asli. UU kewarganegaraan yang baru telah mengatakan
WNI adalah orang-orang bangsa Indonesia asli dan orang-orang bangsa lain yang ditetapkan oleh
UU sebagai warga negara.
Siapa pun dia kalau UU telah mengesahkan sebagai warga negara maka sudah menjadi warga
negara. Tapi masih ada yang mengganggu yaitu kata orang-orang bangsa Indonesia asli, kalau
begitu masih ada kebohongan kan, berarti ada yang tidak asli, pertanyaannya pasti seperti itu,
tetapi didalam penjelasan ini dikatakan yang dimaksud dengan orang-orang bangsa Indonesia asli
adalah orang-orang yang sejak kelahirannnya sudah menjadi WNI dan tidak pernah mengganti
kewarganegaraannya atas kemauannya sendiri. Itulah orang-orang bangsa Indonesia Asli, tidak
ada lagi percakapan tentang fisik, tidak ada percakapan etnis, tidak ada percakapan suku dan ras,
yang ada sejak di lahir dia sudah sah menjadi WNI. Sekali lagi ini adalah perubahan revolusi,
karena yang diubah cara berfikir, yang diubah adalah sikap kita dalam memandang status
seseorang. Revolusi berfikir telah dimulai, ungkapnya.
Menteri Hukum dan HAM RI memperjelas lagi UU ini selain mengatur kewarganegaraan juga
mengatur tentang hukuman Pidana. Dikatakan dalam UU ini petugas negara karena kelalaiannya
sehingga menutup peluang seseorang menjadi WNI, maka kepada petugas yang lalai tersebut
dikenai ancaman Pidana 1 tahun penjara. Tapi kalau ada kesengajaan membuat permohonan
kewarganegaraan hilang maka yang bersangkutan dikenai ancaman pidana 3 tahun. Lalu bagi
orang yang ingin menjadi WNI, saat mengisi formulir memberikan keterangan yang tidak benar
tentang dirinya lalu ketahuan semua keterangan itu palsu atau tidak benar, maka yang bersangkut
dicabut kewarganegaraannya dan masuk penjara dengan ancaman 4 tahun kurungan. Supaya adil
bukan hanya petugas yang mendapat ancaman Pidana tapi pemohon juga mendapat ancaman
Pidana.
Menteri Hukum dan HAM juga menyampaikan bahwa proses dan mekanisme UU
Kewarganegaraan memiliki batas waktu yang jelas. Pemohon mengajukan permohonan secara
tertulis kepada Menteri Hukum dan HAM, lalu Menteri maksimum dalam waktu 3 bulan harus
memproses permintaan itu kepada Presiden, dan Presiden memiliki waktu 3 bulan untuk
mempertimbangkan dikabulkannya atau tidak. Lalu kalau dikabulkan akan membuat Keputusan
Presiden (Keppres) dan Keppres itu harus diterima oleh pemohon maksimal 14 hari sejak
keluarnya Keppres. Jadi total waktu yang dibutuhkan kurang dari 10 bulan, kemudian diproses lalu
diambil sumpahnya. Inilah mekanisme UU Kewarganegaraan. Tapi khusus anak hasil perkawinan
campuran dan orang-orang yang telah kehilangan kewarganegaraannya di luar negeri, tidak usah
melalui mekanisme tersebut cukup memohon langsung ke Menteri Hukum dan HAM melalui
Kanwil-kanwil yang ada atau kepada Kepala Kantor perwakilan yang ada di luar negeri. Kemudian
Menkumham memeriksa dokumennya dan mengesahkan bahwa mereka adalah WNI. Menurut
Menteri ada yang pernah saya tandatangani prosesnya kurang dari 1 minggu. Jadi selama
dokumennya lengkap tidak ada kepentingan kami menghambat proses kewarganegaraan
seseorang, karena kami menjalankan UU.
Meskipun Pembedaan Golongan penduduk/Warganegara Bagi mereka yang tunduk pada seluruh
Hukum Barat, kini hanya tinggal nilai historis belaka, namun dalam komparisi ybs perlu
diperhatikan apakah:
— seorang pria dewasa (cukup umur) telah kawin dengan atau tanpa perjanjian kawin,
— seorang wanita dewasa sudah kawin atau tidak, bila kawin, apakah dalam percampuran
harta, dengan perjanjian kawin, pisah harta atau pisah meja dan tempat tidur, seorang anak di
bawah umur berada di bawah kekuasaan orang tua atau di bawah perwalian atau sehubungan
dengan ketentuan-ketentuan sebagai berikut:
— anak di bawah umur dari golongan Timur Asing selalu di bawah perwalian memerlukan izin
Hakim (pasal 53 Boedelreglement);
— anak yang berada di bawah perwalian, baik dari golongan Barat maupun Timur Asing untuk
menerima hibah memerlukan izin dari Hakim (pasal 1685 ayat 2 BW); anak di bawah umur yang
berada di bawah kekuasaan orang tua, bila kepentingannya bertentangan dengan orang tuanya
itu, diwakili oleh Pengampu istimewa/ bijzondere curator (pasal 310 BW);
jika kepentingan anak di bawah umur bertentangan dengan kepentingan wali, maka anak itu
diwakili pula oleh Balai Harta Peninggalan /Weeskamer (pasal 370 BW);
anak di bawah umur yang termasuk golongan Timur Asing diwakili pula oleh Balai Harta
Peninggalan (pasal 25a Boedelreglement).
Betapa pentingnya ilmu pengetahuan dan ketelitian seorang Notaris dalam menyusun atau
mencantumkan komparisi dalam akta yang dibuat di hadapannya, penulis contohkan sebagai
berikut:
Misalnya, apabila dalam anggaran dasar suatu perseroan terbatas ditentukan bahwa jika direktur
PT hendak mengalihkan/melepaskan hak atas barang/harta tak gerak, harus mendapat
persetujuan lebih dahulu dari komisaris perseroan itu, lalu dalam kontrak ybs sang direktur itu
begitu saja menjual sebidang tanah kepunyaan PT tersebut tanpa persetujuan dari komisaris yang
diperlukan itu, maka akta (kontrak) ybs tidak sah.
Di bawah ini disajikan berhagai contoh tindakan seseorang dalam suatu akta atau tindakan
menghadap di depan Notaris (komparisi) yang sering atau mungkin terjadi /tercantum dalam akta-
akta ybs.
Catatan:
1) dan 2) seringkali juga disebut lain atau baru disebut kemudian, misalnya dengan sebutan untuk
1) "penjual" dan untuk 2) "pembeli".
3) dapat ditiadakan (Belanda "aan").
2. Bila menyangkut isteri yang memerlukan bantuan suami ex pasal 108 dst. BW. (Perhatikan SE
MA No. 311963 tsb.)
Catatan:
1) Belanda "van goederen gescheiden echtgenote".
2) Belanda "bijgestaan".
3. Bila menyangkut izin secara diam-diam isteri yang diberikan suami kepada istrinya ex pasal 113
BW.
Catatan:
1) Belanda "stilzwijgende toestemming".
Catatan:
1) Belanda "afwezigheid".
5. Bila menyangkut suami sebagai pengurus harta persatuan ex pasal 124 BW.
Catatan:
1) Belanda "goederen van de gemeenschap".
6. Bila menyangkut adanya perjanjian kawin antara suami-isteri ex pasal 140 BW.
Catatan:
1) Belanda "huwelijksvoorwaarden".
2) atau "yang telah dibuat di hadapan saya, notaris".
7. Bila menyangkut tindakan seorang ayah dalam menjalankan kekuasaan orangtua - ex pasal 307
jo 300 BW.
Catatan:
1) Belanda "ouderlijke macht".
8. Jika menyangkut pisah meja dan ranjang antara suami-isteri ex pasal-pasal 246, 307, 394 dsb.
BW.
Nyonya A, 1(pekerjaan (pekerjaan/jabatan) isteri pisah meja dan ranjang dari tuan B,
(pekerjaan /jabatan) , kedua-duanya ber-tempat tinggal di Jalan nomor
- menurut keterangannya dalam hal ini menjalankan kekuasaan orang tua 2 ) berdasarkan putusan
3) Pengadilan Negeri Kelas di , tertanggal
nomor atas anaknya laki-laki bernama C, yang
masih di bawah umur (belum dewasa) dan lahir dari perkawinan penghadap dengan tuan B
tersebut, untuk tindakan yang akan disebut di bawah ini telah diberi kuasa oleh Pengadilan Negeri
tersebut dengan putusannya tertanggal
nomor yang sebuah petikan otentiknya 4) - bermeterai cukup — telah diperlihatkan
kepada saya, notaris.
Catatan:
1) Belanda "van tafel en bed gescheiden echtgenote".
2) Belanda "uitoefenende de ouderlijke macht".
3) Belanda "beschikking".
4) Belanda "authentieke uittreksel".
Catatan:
1) Belanda "bijzondere curator".
Nyonya A, (pekerjaan/jabatan)
bertempat tinggal di Jalan nomor
janda dari tuan B yang telah meninggal dunia di
pada tanggal
- menurut keterangannya dalam hal ini bertindak selaku orang tua yang masih hidup 1dan
demikian menurut hukum merupakan wali ibu 2 ) dari anak-anaknya yang masih di bawah umur
(belum dewasa) dan lahir karena perkawinannya dengan sekarang almarhum tuan B tersebut di
atas, yaitu:
(1) C dilahirkan di pada tanggal
(2) D dilahirkan di pada tanggal
(3) E dilahirkan di pada tanggal
Catatan:
1) Belanda "langstlevende der ouders".
2) Belanda "voogdes".
Catatan:
1) Belanda "mede-voogd".
2) Belanda "bevestigd".
Catatan:
1) Dapat pula "yang telah dibuat di hadapan tuan/nyonya/ nova , notaris di , dari akta
(wasiat) mana sebuah turunan pertamanya — bermeterai cukup — telah diperlihatkan kepada
saya, notaris".
Catatan:
1) Belanda "voogdesse".
2) Belanda "van waarde verklaard en bekrachtigd".
-menurut keterangan mereka dalam hal ini bertindak berturut-turut selaku Ketua, Sekretaris dan
Bendahari, demikian menurut ketentuan pasal anggaran dasarnya sah mewakili Badan
Pengurus dari, oleh karena itu untuk dan atas nama Yayasan X, berkedudukan di , yang dalam
hal ini diwakili untuk melakukan perwalian atas seorang anak yang masih di bawah umur bernama
D, Yayasan mana telah diangkat sebagai wali dari anak tersebut berdasarkan putusan Pengadilan
Negeri Kelas .... di .... tertanggal ....
nomor dari putusan mana sebuah turunannya
— bermeterai cukup — telah diperlihatkan kepada saya, notaris.
18. Bila menyangkut perlunakan (handlich ting) ex pasal 426 dan 428 BW. *)
Catatan:
1) Di sini dicatat perbuatan hukum apa yang menurut surat putusan Pengadilan Negeri itu boleh
dilakukan oleh orang yang bersangkutan, misalnya menjalankan perusahaan suatu pabrik atau
suatu perdagangan.
Setelah berlakunya UU No. 1/1974 yang menyatakan bahwa umur 18 tahun sudah dewasa, maka
lembaga ini diragukan berlakunya secara efektif.
Catatan:
1). Belanda "curator".
2) Belanda "onder curatele gesteld".
22. Bila mengangkat pengurus (bestuurder) yang dimaksud dalam pasal 789 BW.
Catatan:
1) Belanda "gelegateerd".
2) Belanda "vruchtgebruik".
3) Belanda "testament".
23. Bila menyangkut pengurus (bewindvoerder) yang dimaksud dalam pasal 978 BW.
Catatan:
1) Ahliwaris ini disebut "yang dibebani"/ "pemi kul beban" (Belanda "bezwaarde").
2) Ahliwaris ini disebut "yang menunggu" (Belanda "verwachter (s)".
24. Bila menyangkut pengurus (bewindvoerder) lain ex pasal 979 BW.
Catatan:
1) Belanda "onder de last van uitkering bij diens overlijden".
25. Bila menyangkut pelaksana wasiat (executeur testamentaire) ex pasal 1005 BW.
26. Bila menyangkut pengurus harta peninggalan (bewindvoerder) ex pasal 1019 BW,
Catatan:
1) Belanda "instaande en zich sterkmakende".
Catatan:
1) Belanda "zaakwaarnemer"/Latin "negotiorum gestor"/ Perancis, "gerant d'affaires".
30. Bila bertindak selaku kuasa (umum/luas) ex pasal 1796 jo 1792 dst. BW.
Tuan A, (pekerjaan) bertempat tinggal di . . . , Jalan .... nomor . . .
menurut keterangannya dalam hal ini bertindak selaku kuasa dari, oleh karena itu untuk dan atas
nama tuan B, (pekerjaan) bertempat tinggal di
Jalan nomor berdasarkan/menurut akta kuasa umum 1) tertanggal nomor yang telah
dibuat di hadapan saya, notaris.
Catatan:
1) Belanda "generale volmacht"/Inggris "general power of attorney"
31. Bila menyangkut kuasa dengan akta notaris dalam aslinya (in originals) ex pasal 35 (2) PJN.
33. Bila menyangkut kuasa lisan (mondelinge volmacht) ex pasal 1792 dst BW.
34. Bila menyangkut suami-isteri, isteri memerlukan bantuan dan kuasa suami (ex pasal 108 BW):
35. Bila menyangkut tindakan pesero pengurus dari sebuah CV. ex pasal 19 WvK.
ex pasal 44 WvK.
1. Tuan A, (pekerjaan) bertempat
tinggal di Jalan nomor , dan
2. Tuan B, (pekerjaan) bertempat tinggal di Jalan nomor
-menurut keterangan mereka dalam hal ini bertindak berturut-turut selaku Direktur Utama dan
Direktur1) dari, demikian sesuai dengan ketentuan pasal
anggaran dasarnya sah mewakili, oleh karena itu (demikian) untuk dan atas nama perseroan
terbatas "P.T. Y", berkedudukan di . , dan berkantor pusat pada Jalan nomor kota itu 2)
Catatan:,
1) Dapat pula misalnya "Direktur dan Komisaris".
2) Jika menurut ketentuan anggaran dasarnya diperlukan pula persetujuan dari rapat para
pemilik/pemegang saham, misalnya, klausulanya ditambah dengan "untuk hal mana telah
mendapat persetujuan dari rapat pemilik/pemegang saham dalam perseroan yang dilangsungkan
di
pada tanggal , demikian sebagaimana ternyata dari risalah/berita acara (Belanda "notulen")
dari rapat tersebut yang dibuat secara di bawah tangan, dan yang suatu petikannya — bermeterai
cukup — dilekatkan pada minuta akta ini". Alamat kantor sesuatu badan usaha/ hukum seringkali
dikehendaki oleh para pihak agar dicantumkan pula.
39. Bila menyangkut kepengurusan I.M.A. (Sib. 1939 No. 569 jo. 717).
Catatan:
1) Belanda "Indonesische Maatschappij op Aandelen", di-singkat "I.M.A."
2) Belanda "bewilliging".
40. Bila menyangkut kepengurusan Perkumpulan Indonesia (Bumiputera) (Stb 1939 No. 570 jo.
717).
41. Bila menyangkut adopsi (Stb. 1917 No. 129 jis. 1919 No. 81-1924 No. 557 dan 1925 No. 92).
Catatan:
1) Belanda "adoptief vader".
2) Belanda "geadopteerd".
3) Ada kemungkinan notaris ybs telah pindah tempat kedudukan/wilayah atau meninggal dunia.
42. Bila menyangkut pengampuan dari Balai Harta Peninggalan ex pasal 348 BW.
Catatan:
1) Belanda "resolutie"
2) Belanda "curatrice"
43 Bila menyangkut kepengurusan (beheer) atas harta anak yang masih di bawah umur oleh Balai
Harta Peninggalan, setelah pengurusan itu dicabut dari wali (voogd) anak itu oleh Pengadilan
Negeri (ex pasal 338 BW.)
Tuan A, anggota Balai Harta Peninggalan Jakarta, bertempat tinggal di , Jalan nomor I
menurut keterangannya dalam hal ini bertindak untuk melakukan tugas dalam jabatannya tersebut
di atas, demikian mewakili Balai Harta Peninggalan tersebut, berdasarkan keputusannya
tertanggal , nomor Balai mana telah diserahi tugas untuk mengurus harta anak yang
masih di bawah umur bernama B, setelah pengurusan tersebut dicabut dari walinyal ), yaitu tuan
C, (pekerjaan) , bertempat tinggal di dan diserahkan kepada Balai tersebut menurut
putusan Pengadilan Negeri di tertanggal nomor
Catatan:
1) Belanda "voogd".
44. Bila menyangkut Balai Harta Peninggalan selaku wali sementa ra.
ex pasal 359 BW.
Tuan A, anggota Balai Harta Peninggalan Jakarta, di
bertempat tinggal di , Jalan nomor
-menurut keterangannya dalam hal ini bertindak dalam jabatannya tersebut, demikian untuk dan
atas nama Balai Harta Peninggalan Jakarta, berdasarkan keputusannya tertanggal
nomor , Balai mana bertindak selaku wali sementara 11 atas anak yang masih di bawah
umur (belum dewasa) bernama B, untuk siapa hingga sekarang belum ada walinya.
Catatan:
1) Belanda "waarnemende voogdij".
45. Bila menyangkut pengurusan atas harta benda milik seseorang yang tak hadir oleh Balai Harta
Peninggalan. (ex pasal 463 BW.)
Catatan:
1) Belanda "afwezige".
46. Bila menyangkut pengurusan oleh Balai Harta Peninggalan atas harta peninggalan (warisan)
yang tak terurus. (ex pasal 1127 BW.)
Catatan:
1) Belanda "van rechtswege beheerster".
2) Belanda "onbeheerde nalatenschap".
47. Jika menyangkut tugas Balai Harta Peninggalan selaku wali pengawas atas/terhadap anak-
anak yang masih di bawah umur, dll.
(ex pasal 1072 jo. 1071 BW.)
Catatan:
1) Belanda "toeziende voogdes".
2) belum dewasa (Belanda "minderjarigen"/"minderjarige kinderen").
3) Belanda "moeder — voogdes".
48. Jika menyangkut kehadiran Balai Harta Peninggalan selaku wali — atau pengampu —
pengawas. ex pasal 1072 BW.
49. Jika menyangkut tugas Balai Harta Peninggalan selaku kurator atas harta benda dari
seseorang yang dinyatakan (jatuh) pailit ex pasal 36 FV (Faillissementsverordering/Peraturan
Kepailitan)
Catatan:
1) Belanda (dalam hal ini) "curatrice".
2) Belanda "boedel".
3) Belanda "failliet".
50. Jika sebuah perseroan terbatas (P. T. X, misalnya) merupakan direksi dari perseroan terbatas
lain (misalnya P.T. Z).
Catatan :
(di salin dari Buku Notaris II BAB II - Notaris Komar Andasasmita, hanya untuk materi perkuliahan)