Anda di halaman 1dari 20

TUGAS MAKALAH MATEMATIKA EKONOMI

Oleh

Kelompok 8

ADELIA AYU SAPUTRI (0121)


AGUNG PRAYITNO (01112025)
MILIA RIYAN DIANA (01212115)
PUJI RENITA (0121)
TANJUNG METANA P. (01112030)

FAKULTAS EKONOMI
UNIVERSITAS NAROTAMA
SURABAYA
2012
KATA PENGANTAR

Alhamdulillahi Robbil ‘Alamin, segala puji bagi Allah SWT, Maha


Pengasih
dan Maha Penyayang. Dengan seizin-Mu, penulis dapat menyelesaikan
penulisan
makalah yang membahas tentang ”VARIABEL, KONSTANTA, FUNGSI
dan HUBUNGAN”.
Sholawat serta salam semoga tetap tercurahkan kepada Nabi Muhammad
SAW, yang telah mengantarkan umat manusia dari zaman kebodohan menuju
zaman
yang terang benderang yang kaya akan ilmu pengetahuan.
Dalam penulisan makalah ini, banyak pihak yang telah berjasa dan senantiasa
memberikan dukungan, bimbingan, arahan serta motivasi sehingga makalah ini
dapat
terselesaikan. Oleh karena itu peneliti memberikan ucapan terimkasih yang
dalam
kepada:
1. Allah SWT yang telah memudahkan jalannya makalah ini di buat.
2. Rekan – rekan kelompok 8 yang telah bekerja sama untuk menyelesaikan
makalah ini.

Semoga Allah SWT, melimpahkan rahmat dan karunia-Nya kepada kita


semua. Penulis menyadari sepenuhnya bahwa di dunia ini tidak ada yang
sempurna. Begitu juga dalam penulisan makalah ini, yang tidak luput dari
kekurangan dan kesalahan. Oleh karena itu, dengan segala ketulusan dan
kerendahan hati penulis sangat mengharapkan saran dan kritik yang bersifat
membangun. Akhirnya, dengan segala bentuk kekurangan dan kesalahan,
penulis berharap semoga dengan rahmat dan izin-Nya mudah-mudahan
makalah ini bermanfaat.

Surabaya, 31 Oktober 2012

Penulis

i
DAFTAR ISI
KATA PENGANTAR..................................................................................i
DAFTAR ISI................................................................................................ii

BAB I: PENDAHULUAN
A. Latar Belakang ....................................................................................... 1
B. Rumusan Masalah.....................................................................................3
C. Tujuan Makalah .......................................................................................3
D. Manfaat Makalah .....................................................................................3
BAB II: PEMBAHASAN
A. Jenis-jenis fungsi……………………………………………………….4
B. Persamaan dan Pertidaksamaan…………….........................................4
C. Variabel……………………….................................................................6
BAB III: KESIMPULAN DAN SARAN
A. Kesimpulan ...................................................................................... 78
B. Saran................................................................................................ 78

ii
BAB I
PENDAHULUAN

A. Latar Belakang

FUNGSI
Fungsi dalam istilah matematika adalah pemetaan setiap anggota
sebuah himpunan (dinamakan sebagai domain) kepada anggota himpunanyang lain
(dinamakan sebagai kodomain). Istilah ini berbeda pengertiannya dengan kata yang
sama yang dipakai sehari-hari, seperti “alatnya berfungsi dengan
baik.” Konsep fungsi adalah salah satu konsep dasar dari matematika dan
setiap ilmu kuantitatif. Istilah "fungsi", "pemetaan", "peta", "transformasi", dan
"operator" biasanya dipakai secara sinonim.
Anggota himpunan yang dipetakan dapat berupa apa saja (kata, orang, atau objek
lain), namun biasanya yang dibahas adalah besaran matematika seperti bilangan riil.
Contoh sebuah fungsi dengan domain dan kodomain himpunan bilangan riil
adalah y=f(2x), yang menghubungkan suatu bilangan riil dengan bilangan riil lain
yang dua kali lebih besar. Dalam hal ini kita dapat menulis f(5)=10.
*Fungsi sebagai relasi

Sebuah fungsi f dapat dimengerti sebagai relasi antara dua himpunan, dengan unsur
pertama hanya dipakai sekali dalam relasi tersebut.

Domain dan Kodomain

1
Pada diagram di atas, X merupakan domain dari fungsi f, Y merupakan kodomain
Domain adalah daerah asal, kodomain adalah daerah kawan, sedangkan range adalah
daerah hasil

VARIABEL DAN KONSTANTA


Variabel adalah sesuatu yang nilainya dapat berubah-
ubah dalam suatumasalah tertentu. Variabel dilambangkan dengan huruf. Variabel dalam model
ekonomi terdiri dari dua jenis : a.variabel endogen
b.variabel eksogen.
*Variabel endogen
adalah suatu variabel yang nilai penyelesaiannya diperolehdari dalam model.
*Variabel eksogen
adalah suatu variabel yang nilai-nilainya diperoleh dari luarmodel, atau sudah ditentukan berdasarkan data
yangada.Untuk membedakannya penulisan variabel endogen tidak diberi simbol
subscript0, tetapi untuk variabeleksogen diberi simbol subscript0.

Konstanta adalah suatu bilangan nyata yang nilainya tidak berubah-ubahdalam suatu
model tertentu. Koefisien adalah angka pengali konstan terhadap variabelnya.

PERSAMAAN DAN PERTIDAKSAMAAN

Model matematika sering mencakup satu pernyataan atau sekelompok pernyataan


(statement)yang meliputi berbagai simbol dari variabel-variabel dan konstanta -
konstanta. Pernyataan-pernyataan dalam bentuk matematika dianggap sebagai
lambang (expresions). Jika suatu lambang mempunyai bagian-bagian yang
dipisahkan tanda positif dan/atau negatif, maka bagian-bagian ini secara individu
disebut suku (terms). Faktor-faktor sering disajikan dalam setiap suku. Suatu faktor
adalah satu dari pengali-pengali yang dipisahkan dalam suatu hasil kali.

2
B. Rumusan Masalah

Berdasarkan latar belakang di atas, maka dalam pembahasan ini, akan


diberikan rumusan masalah :
1. Sebutkan jenis-jenis dari fungsi ?
2. Bagaimana hubungan persamaan dan pertidaksamaan dengan matematika ekonomi ?
3. Bagaimana devinisi dari variabel dan pembagian variabel ?

C. Tujuan Makalah

Berdasarkan rumusan masalah diatas maka tujuan dari penulisan


malakah ini adalah untuk menjelaskan tentang suatu fungsi, variabel, konstanta dan
hubungan.

D. Manfaat Makalah
Adapun manfaat dari penelitian untuk makalah ini antara lain:
1. Bagi pembaca makalah ini adapun manfaat yaitu sebagai tambahan informasi dan
wawasan.
2. Bagi pemerhati matematika, sebagai tambahan pengetahuan bidang
matematika, khususnya dalam materi fungsi, variabel, konstanta dan hubungan.

3
BAB II
PEMBAHASAN

Pada bab ini akan menjelaskan tentang jenis-jenis fungsi, hubungan persamaan
dan pertidaksamaan dan devinisi dari variabel.

A. Jenis-jenis fungsi :

Fungsi injektif
Fungsi f: A → B disebut fungsi satu-satu atau fungsi injektif jika dan hanya jika
untuk sebarang a1 dan a2 dengan a1 tidak sama dengana2 berlaku f(a1) tidak
sama dengan f(a2). Dengan kata lain, bila a1 = a2 maka f(a1) sama dengan f(a2).
Fungsi surjektif
Fungsi f: A → B disebut fungsi kepada atau fungsi surjektif jika dan hanya jika
untuk sembarang b dalam kodomain B terdapat paling tidak satua dalam
domain A sehingga berlaku f(a) = b. Dengan kata lain, suatu kodomain fungsi
surjektif sama dengan kisarannya (range).
Fungsi bijektif
Fungsi f: A → B disebut disebut fungsi bijektif jika dan hanya jika untuk
sebarang b dalam kodomain B terdapat tepat satu a dalam domain A sehingga f(a)
= b, dan tidak ada anggota A yang tidak terpetakan dalam B. Dengan kata lain, fungsi
bijektif adalah sekaligus injektif dan surjektif.

B. Persamaan dan Pertidaksamaan

1. Hubungan Antara Jenis-Jenis Akar Persamaan Kuadrat dengan Diskriminan


Jika diketahui persamaan kuadrat ax2 + bx + c = 0, maka D = b2 – 4ac:
1. D > 0 persamaan kuadrat mempunyai dua akar nyata (real) berlainan.
2. D = 0 persamaan kuadrat mempunyai dua akar nyata (real)
sama/kembar
3. D < 0 persamaan kuadrat mempunyai dua akar khayal (tidak
real/imajiner).
Contoh :
1. Tentukan sifat-sifat akar persamaan kuadrat berikut dengan
memperhatikan diskrimanannya!
a. x2 + 5x + 7 = 0
b. 4x2 + 4x + 1 = 0

4
Jawab :
a. x2 + 5x + 7 = 0
a = 1, b = 5, c = 7
D = b2 – 4ac
= (5)2 – 4(1)(7)
= 25 – 28
= -3
D<0
Maka kedua akarnya imajiner

2. Hubungan Persamaan, Fungsi dan Pertidaksamaan

5
C. Variabel

Variabel merupakan element penting dalam masalah penelitian. Dalam statistik,


variabel didefinisikan sebagai konsep, kualitas, karakteristik, atribut, atau sifat-sifat
dari suatu objek (orang, benda, tempat, dll) yang nilainya berbeda-beda antara satu
objek dengan objek lainnya dan sudah ditetapkan oleh peneliti untuk dipelajari dan
ditarik kesimpulannya. Karakteristik adalah ciri tertentu pada obyek yang kita teliti
yang dapat membedakan objek tersebut dari objek lainnya, sedangkan objek yang
karakteristiknya sedang kita amati dinamakan satuan pengamatan dan angka atau
ketegori (nilai mutu) tertentu dari suatu objek yang kita amati dinamakan variate
(nilai). Kumpulan nilai yang diperoleh dari hasil pengukuran atau penghitungan suatu
variabel dinamakan dengan data.

Karakteristik yang dimiliki suatu pengamatan keadaannya berbeda-beda (berubah-


ubah) atau memiliki gejala yang bervariasi dari satu satuan pengamatan ke satu
satuan pengamatan lainnya, atau, untuk satuan pengamatan yang sama,
karakteristiknya berubah menurut waktu atau tempat. Apabila karakteristik setiap
satuan pengamatan semuanya sama, tidak beragam, maka bukan lagi merupakan
variabel, melainkan konstanta.

Contoh:

Apabila Anda sedang mempelajari sekelompok anak-anak, anak-anak di sana baru


sebuah konsep, bukan variabel. Apabila Anda tertarik untuk mengukur tinggi
badannya, berat, usia, menentukan jenis kelamin, dan sebagainya, berarti Anda sudah
berbicara tentang variabel, karena nilainya bisa beragam dari anak ke anak. Untuk
kepentingan penelitian, sebuah konsep bisa diubah menjadi satu atau beberapa
variabel.

Misalnya saja tentang konsep anak-anak tadi, di antara sekian karakteristik yang bisa
diukur, Anda lebih tertarik untuk menimbang beratnya, maka:

 Konsep: adalah properti/karakteristik dari Anak-anak


 Karakteristik: karakteristik yang sedang Anda amati adalah berat anak.
 Variabel: karena berat setiap anak bisa bervariasi, maka berat merupakan
variabel.
 Satuan pengamatan: satuan pengamatannya adalah masing-masing Anak
(setiap individu), dan
 Nilai (variate/data): berat yang terukur dari setiap anak dinamakan variate
(nilai).

6
Contoh kasus lain misalnya, jika Anda sedang mempelajari sekelompok tanaman
tomat (konsep), variabel-variabel berikut mungkin menjadi pertimbangan Anda:
tinggi, lebar, jumlah daun, dan jumlah buah, dan berat tomat. Contoh variabel
lainnya adalah warna mata, IQ, tingkat pendidikan, status sosial, metode mengajar,
jenis pupuk, jenis varietas, jenis obat, semuanya adalah variabel karena
karakteristiknya berbeda-beda.

Karakteristik dari suatu variabel harus beragam atau berubah-ubah. Sebaliknya, jika
karakteristik semuanya sama, maka satuan pengamatan tersebut bukan lagi variabel,
melainkan konstanta. Konstanta adalah angka tertentu yang nilainya selalu tetap
pada semua kondisi, misalnya kecepatan cahaya, gaya gravitasi, dsb. Namun
demikian, suatu variabel bisa saja menjadi konstanta apabila nilainya di buat sama.
Misalnya, jenis kelamin adalah variabel, namun apabila satuan pengamatan yang kita
amati hanya dibatasi pada jenis kelamin perempuan saja, maka jenis kelamin berubah
menjadi konstanta, karena nilainya sama pada semua kondisi.

Pembagian Variabel

Variabel bisa dibagi berdasarkan: Perananan, cara pengukuran, dan bisa tidaknya
diukur secara langsung.

Berdasarkan Fungsi/Peranannya dalam penelitian

Dalam penelitian kuantitatif, variabel yang telah didefinisikan secara operasional,


biasanya dibagi menjadi variabel bebas (independent: aktif atau atribut), variabel
terikat (dependent), dan variabel asing/ekstra/tambahan (extraneous) yang bukan
merupakan subjek dari penelitian yang sedang dipelajari dan berada di luar
pengamatan/kajian utama penelitian. Pemahaman tentang variabel extraneous ini
sangat penting, karena variabel ini bisa saja bersaing dengan variabel independent
dan bisa mengacaukan/membingungkan dalam menjelaskan pola hubungan antara
variabel independent dan variabel dependent. Oleh karena itu, dalam menentukan
hubungan sebab akibat, kita seharusnya mengidentifikasi ada tidaknya variabel
extraneous yang terbukti dapat mempengaruhi variabel dependent. Apabila ada,
maka variabel ekstraneous tersebut disebut dengan variabel confounding. Variabel
Confounding sebaiknya di kontrol atau dimasukkan ke dalam model. Apabila tidak,
kita tidak akan yakin bahwa perubahan variabel dependent tersebut hanya disebabkan
oleh variabel independent saja.

Untuk memahami variabel-variabel dalam penelitian, perhatikan contoh kasus


berikut:

7
Apabila kita ingin melihat pengaruh pemberian dosis pupuk yang berbeda terhadap
pertumbuhan tanaman, maka:

Variabel Dependent =>Pertumbuhan tanaman


Variabel Independent=>Dosis Pupuk
Variabel Extraneous =>Varietas/Kultivar
Jenis Pupuk
Tingkat Kesuburan Tanah
Jenis Tanah
Ukuran Petak/Pot
Penyinaran Matahari
Temperatur
Kelembaban
Kandungan Air Tanah
Serangan Hama/Penyakit
dsb..

8
Variabel Independent (IV).

Variable independent adalah variabel yang merupakan penyebab atau yang


mempengaruhi variabel dependent (DV) atau yang menyebabkan terjadinya variasi
bagi variabel dependent (DV). Apabila variabel IV berubah, maka variabel DV juga
akan berubah. Variable independent merupakan variable yang faktornya diukur,
dimanipulasi, atau dipilih oleh peneliti untuk menentukan hubungannya dengan suatu
gejala yang diobservasi. Jika diterjemahkan dalam bahasa Indonesia, variabel
independent disebut juga sebagai peubah bebas dan sering juga disebut dengan
variable bebas, stimulus, faktor, treatment, predictor, input, atau antecedent.

Sebagai Contoh:

Pengaruh metode mengajar terhadap Prestasi siswa. =>Variabel independent adalah


Metode Mengajar.

Pengaruh Pupuk Organik terhadap hasil tanaman tomat. =>Variabel independent


adalah Pupuk Organik.

Metode mengajar dan pupuk organik bisa dimanipulasi atau ditentukan oleh peneliti.
Tidak semua variabel independent bisa dimanipulasi, misalnya attribute yang sudah
melekat pada suatu objek. Contohnya: Jenis Kelamin, Usia, Kemiringan lereng,
ketinggian tempat, dsb.

Variabel Dependent (DV).

Variable dependent merupakan variabel yang dipengaruhi atau yang menjadi akibat
dari variabel independent. Variabel dependent, dalam bahasa Indonesia sering
disebut sebagai peubah tak bebas, variabel terikat, tergantung, respons, variabel
output, criteria, atau konsekuen.Variabel ini merupakan fokus utama dari
penelitian. Variabel inilah yang nilainya diamati dan diukur untuk menentukan
pengaruh dari variabel independent. Nilainya bisa beragam dan tergantung pada
besarnya perubahan variabel independent. Artinya, setiap terjadi perubahan
(penambahan/pengurangan) sekian kali satuan variabel independen, diharapkan akan
menyebakan variabel dependen berubah (naik/turun) sekian satuan juga. Secara
matematis, hubungan tersebut mungkin bisa digambarkan dalam bentuk persamaan Y
= a + bX. Misalnya, Y = Hasil (ton) dan X = pupuk Urea (kg), maka setiap pupuk
urea dinaikkan/atau diturunkan sebesar b (kg), maka hasil naik/turun sebesar b (ton)
dan apabila tidak di berikan pupuk (b=0),

9
maka hasilnya adalah sebesar a (ton). Pola hubungan antara kedua variabel tersebut
bisanya di kaji dalam penelitian asosiasi atau prediksi, biasanya diuji dengan
menggunakan Analisis Regresi.

Berbeda dengan contoh pengaruh metode mengajar terhadap keberhasilan siswa,


skala pengukuran variabel independentnya bukan merupakan variabel interval atau
rasio, sehingga untuk melihat pengaruh dari variabel independet terhadap variabel
dependent lebih tepat dengan menggunakan Analisis Varians (ANOVA). Dengan
Anova tersebut kita bisa menentukan ada tidaknya perbedaan diantara metode
mengajar, dan apabila ada, kita bisa menentukan metode mengajar yang lebih baik
atau terbaik.

Varibel Moderator

Variabel moderator merupakan variabel khusus dari variabel independent. Dalam


analisis hubungan yang menggunakan minimal dua variabel, yakni satu variabel
dependen dan satu atau beberapa variabel independen, adakalanya hubungan di antara
kedua variabel tersebut dipengaruhi oleh variabel ketiga, yaitu faktor-faktor lain yang
tidak dimasukkan dalam model statistik yang kita gunakan. Variabel tersebut
dinamakan dengan variabel moderator. Variabel moderator ini adalah variabel lain
yang bisa memperkuat atau memperlemah hubungan antar variabel independen
(bebas) dan variabel dependen (tak bebas). Dalam Analisis Varians (Anova),
pengaruh dari variabel moderator ini bisa direfresentasikan sebagai pengaruh
interaksi antara variabel independent (faktor) utama dengan variabel moderator
(Baron and Kenny, 1986: p. 1174). Variabel ini bisa diukur, dimanipulasi, atau dipilih
oleh peneliti untuk mengetahui apakah keberadaannya akan mempengaruhi hubungan
antara variable bebas dan variabel terikat. Secara skematis, hubungan di antara ketiga
variabel tersebut bisa diilustrasikan seperti pada gambar berikut:

10
Contoh kasus 1:

Perhatikan, sebuah penelitian untuk melihat perbedaan diantara dua metode mengajar
statistika, misal Metoda A dan Metode B. Jika siswa laki-laki lebih baik dengan
Metode A, sedangkan siswa perempuan lebih baik dengan Metode B, maka jenis
kelamin merupakan variabel mederator.

Contoh Kasus 2:

Misalnya pengaruh pupuk anorganik terhadap hasil tanaman padi. Hasil analisis
menunjukkan tidak ada pengaruh penggunaan pupuk anorganik terhadap hasil padi,
padahal secara teoritis harusnya terjadi perbedaan. Mengapa demikian?? Setelah
diselidiki, ternyata ada variabel lain (misalnya varietas) yang tidak dimasukkan ke
dalam model ataupun tidak dikontrol (diseragamkan), sehingga ikut mempengaruhi
keragaman hasil padi. Variabel tersebut adalah variabel moderator, yang seharusnya
dimasukkan juga ke dalam model. Hal ini misalnya ditunjukkan dengan adanya
perbedaan respon di antara varietas padi. Varietas unggulan lebih responsif terhadap
pupuk anorganik, sedangkan varietas lokal tidak terlalu responsif bahkan cenderung
hasilnya cenderung menurun.

11
Contoh kasus 3:

Pengaruh Pelatihan terhadap Prestasi kerja.

Misalnya pelatihan yang diikuti staf administrasi suatu perguruan tinggi dengan
harapan bisa meningkatkan ketrampilan dalam menyelesaikan tugas-tugas
administrasi. Seluruh karyawan yang diikutsertakan memiliki jenjang pendidikan
yang sama, D3. Setelah pelatihan selesai kemudian dilakukan tes ketrampilan. Setelah
diamati, ternyata kemampuan karyawan yang berasal dari D3 Manajemen, memiliki
ketrampilan yang lebih baik dibandingkan dengan karyawan yang berasal D3
Pertanian. Jelas disini bahwa adanya perbedaan tersebut dikarenakan adanya
perbedaan kemampuan dalam menyerap materi yang disampaikan ketika
melaksanakan pelatihan. Karyawan D3 manajemen lebih antusias dalam mengikuti
Pelatihan dibandingkan dengan D3 Pertanian karena mereka relatif lebih mudah
dalam memahami materi (sesuai dengan bidangnya). Pada contoh kasus tersebut
pelatihan adalah variabel independen, prestasi kerja adalah variabel dependen, dan
latar belakang pendidikan adalah variabel moderator.

Dari ketiga contoh kasus tersebut, bisa disimpulkan bahwa variabel moderator
berpengaruh nyata (memiliki kontribusi yang signifikan) terhadap kemampuan
variabel independen dalam mempengaruhi variabel dependen.

Variabel Intervening/mediator.

Variabel independent dan moderator merupakan variable-variabel kongkrit. Variable


tersebut dapat dimanipulasi oleh peneliti dan pengaruhnya dapat dilihat atau
diobservasi. Lain halnya dengan variable intervening, variable tersebut bersifat
hipotetikal artinya secara kongkrit pengaruhnya tidak kelihatan, tetapi secara teoritis
dapat mempengaruhi hubungan antara variabel independent dan dependent yang
sedang diteliti.

Penelitian yang melibatkan variabel intervening


(mediator/mediating/mediasi/pengganggu) sangat umum dalam bidang sosiologi dan
psikologi, seperti ilmu-ilmu perilaku dan penelitian non eksperimental lainnya. Untuk
peneliti di bidang eksakta (terutama dalam penelitian eksperimental), mungkin tidak
terlalu banyak yang mengenal atau melibatkan variabel ini, karena bersifat abstrak
dan tidak bisa diukur. Lihat saja pernyataan Tuckman (1988) berikut ini:

“… an intervening variable is that factor that theoretically affect the observed


phenomenon but cannot be seen, measure, or manipulate…”.

12
Banyak siswa, saya, bahkan sebagian peneliti yang masih kesulitan dalam
membedakan antara variabel moderator dengan variabel pengganggu yang satu ini,
intervening (mediator) maksudnya.

Variable intervening didefinisikan sebagai variabel yang secara teoritis


mempengaruhi hubungan antara Variabel independent dengan Variabel
dependent, tetapi tidak dapat dilihat, diukur, dan dimanipulasi; pengaruhnya
harus disimpulkan dari pengaruh-pengaruh variabel independent dan atau
variable moderat terhadap gejala yang sedang diteliti (Tuckman, 1988).
Variabel ini merupakan variabel antara (penyela) yang terletak diantara Variabel
independent dan Variabel dependent. Variabel ini bisa digunakan dalam menjelaskan
proses hubungan antara variabel independent dengan variabel dependent, misalnya
X → T → Y, dimana T adalah variabel intervening yang digunakan untuk
menjelaskan pola hubungan antara IV dan DV. Terminologi terakhir, yaitu sebagai
variabel antara, konsiten dengan metodologi dan definisi dalam Analisis Struktural
Equation Modelling (SEM). Misalnya, X adalah usia dan Y adalah kemampuan
membaca, hubungan sebab akibat antara X dan Y bisa dijelaskan oleh variabel
Intervening T, misalnya Pendidikan. Dengan demikian, Usia (X) tidak secara
langsung mempengaruhi kemampuan membaca (Y), tapi terlebih dahulu melalui
variabel intervening, pendidikan (T), atau dengan kata lain, X mempengaruhi T dan
selanjutnya T mempengaruhi Y.

13
Contoh:

Tingkat pendidikan → jenis pekerjaan → tingkat penghasilan

Metode mengajar → motivasi belajar → Prestasi siswa

Teknologi baru → budaya → Respon masyarakat

Usia → Pengalaman mengendarai → kelihaian mengendarai sepeda motor

Contoh di bidang pertanian:

Pengaruh pemberian pupuk anorganik terhadap hasil padi. Misalnya saja, varietas
sudah dimasukkan ke dalam model atau varietasnya dibuat sama (varietas unggulan),
tetapi hasinya tetap saja tidak signifikan. Mengapa?? Setelah diteliti secara seksama,
ternyata tanaman padi yang di beri pupuk tersebut misalnya menjadi rentan terhadap
serangan penyakit/hama sehingga sebagian besar lahan terkena serangan
hama/penyakit, akibatnya hasil padi tidak meningkat. Variabel Intervening adalah
Serangan Penyakit/Hama.

Hubungan ke-4 Variabel:

Tambahan:

Terdapat beberapa literatur yang mengatakan ada variabel lain selain variabel yang
sudah disebutkan di atas, yaitu Variabel Kontrol. Variabel kontrol adalah variabel
yang dikendalikan atau dibuat konstan sehingga pengaruh variabel independent
terhadap variabel dependent tidak dikacaukan oleh pengaruh faktor lain yang tidak
kita diamati. Dengan kata lain, variabel lain yang dapat mempengaruhi hubungan
antara variabel independent dengan variabel dependent, berusaha dihilangkan atau di
netralkan atau di kontrol atau diseragamkan! Dengan demikian, diharapkan variabel
yang memberi keragaman terhadap variabel dependent hanyalah variabel independent
yang ingin dipelajari pengaruhnya, yang dikenal dengan perlakuan atau treatment!

14
Paradok:

“Variabel kontrol adalah variabel yang dibuat konstan sehingga tidak bervariasi
atau seragam.. ” – vs – “suatu objek bisa dikatakan variabel apabila nilainya beragam,
apabila tidak, tidak lagi dinamakan variabel tapi konstanta“

Berarti??!! Bingung kan?? variabel kontrol apa konstanta??

Menurut saya, mungkin lebih tepat apabila variabel kontrol ini menggunakan istilah
variabel yang di kontrol (Controlled Variable).

Berdasarkan cara pengukuran

 Kuantitatif (diskrit/kontinyu)
o Rasio
o Interval
 Kualitatif
o Ordinal  ada tingkatan
o Nominal  tidak ada tingkatan

15
Berdasarkan bisa/tidaknya diukur secara langsung

 Variabel teramati (observed variable)


o Dapat langsung diamati/diukur
o Contoh: umur, jenis kelamin, berat badan
 Variabel laten (latent variable)
o Tidak dapat langsung diamati/diukur
o Contoh: kualitas pelayanan, kepuasan pelanggan, kesehatan
o Umumnya diukur dengan menggunakan indikator yang berupa
variabel teramati, biasanya lebih dari dua variabel indikator.

16
BAB III
KESIMPULAN DAN SARAN

A. Kesimpulan
Berdasarkan hasil penelitian dan pembahasan pada bab II, maka diperoleh
kesimpulan sebagai berikut:
1) Penjelasan tentang suatu jenis-jenis fungsi.
2) Mencari tahu hubungan persamaan dan pertidaksamaan dengan matematika
ekonomi.
3) Telah menjelaskan tentang devinisi dari variabel dan pembagian variabel.

17

Anda mungkin juga menyukai