Oleh :
Kelompok II
Kelas : II B Akuntansi (sore)
Anggota Kelompok :
Ni Komang Dian Sugiantari (11/1902022349)
I Dewa Ayu Ratih Widiani (12/1902022350)
Ni Luh Putu Cinta Sonya Dewi (13/1902022352)
Arya Agus Indra Dwi Parawangsa (14/1902022354)
Ni Kadek Larashati Panditha Dewi (15/1902022355)
Ni Putu Widiastiti (35/1902022379)
Prodi Akuntansi
Fakultas Ekonomi, Bisis Dan Pariwisata
Universitas Hindo Indonesia
2020
I. Kerangka Dasar Konseptual.
Menurut FASB (Financial Accounting Standards Board), kerangka dasar atau
kerangka kerja konseptual (conceptual framework) adalah suatu sistem koheren yang terdiri
dari tujuan dan konsep fundamental yang saling berhubungan, yang menjadi landasan bagi
penetapan standar yang konsisten dan penentuan sifat, fungsi, serta batas-batas dari
akuntansi keuangan dan laporan keuangan. Atau secara singkat kerangka kerja konseptual
merupakan sistem yang memuat tujuan serta konsep dasar dari fungsi laporan keuangan.
Kerangka kerja ini memiliki tujuan untuk menyediakan struktur yang digunakan pada teori
akuntansi.
Dari segi tujuan, kerangka konseptual akan mengindentifikasikan sasaran dan maksud
akuntansi, sedangkan dari segi fundamental adalah konsep yang mendasari akuntansi,
konsep yang memberikan petunjuk dalam memilih kejadian untuk dicatat, mengukur
kejadian tersebut, meringkas dan mengkomunikasikan pada pihak-pihak yang
berkepentingan.
Mengapa kerangka ini dianggap penting? Kerangka konseptual akuntansi keuangan
digunakan karena memiliki landasan alasan sebagai berikut :
1. Bermanfaat dan berhubungan dengan penentuan standar akuntansi serta bangunan
konsep dan tujuan yang sudah ditetapkan.
2. Memudahkan kita memecahkan masalah yang terkait dengan praktik baru dan
mungkin mengandung risiko tinggi.
3. Membantu kita untuk memahami penggunaan laporan keuangan dan menimbulkan
rasa percaya pada laporan keuangan tersebut.
4. Mendukung komparabilitas (kemampuan untuk dibandingkan) pada laporan
keuangan banyak perusahaan.
1. Relevan.
Laporan keuangan bisa dikatakan relevan apabila informasi yang termuat di
dalamnya dapat mempengaruhi keputusan pengguna dengan membantu mereka
mengevaluasi peristiwa masa lalu atau masa kini, dan memprediksi masa depan, serta
menegaskan atau mengoreksi hasil evaluasi mereka di masa lalu. Dengan demikian,
informasi laporan keuangan yang relevan dapat dihubungkan dengan maksud
penggunaannya.
Informasi yang relevan adalah informasi yang :
a. Memiliki manfaat umpan balik (feedback value), artinya informasi memungkinkan
pengguna untuk menegaskan atau mengoreksi ekspektasi mereka di masa lalu.
b. Memiliki manfaat prediktif (predictive value), artinya nformasi dapat membantu
pengguna untuk memprediksi masa yang akan datang berdasarkan hasil masa lalu
dan kejadian masa kini.
c. Tepat waktu, yaitu informasi disajikan tepat waktu sehingga dapat berpengaruh
dan berguna dalam pengambilan keputusan.
d. Lengkap. Informasi akuntansi keuangan disajikan selengkap mungkin, mencakup
semua informasi akuntansi yang dapat mempengaruhi pengambilan keputusan
dengan memperhatikan kendala yang ada. Informasi yang melatarbelakangi setiap
butir informasi utama yang termuat dalam laporan keuangan diungkapkan dengan
jelas agar kekeliruan dalam penggunaan informasi tersebut dapat dicegah.
2. Andal.
Informasi dalam laporan keuangan bebas dari pengertian yang menyesatkan dan
kesalahan material, menyajikan setiap fakta secara jujur, serta dapat diverifikasi.
Informasi mungkin relevan, tetapi jika hakikat atau penyajiannya tidak dapat
diandalkan maka penggunaan informasi tersebut secara potensial dapat menyesatkan.
Informasi yang andal memenuhi karakteristik:
a. Penyajian Jujur. Informasi menggambarkan dengan jujur transaksi serta peristiwa
lainnya yang seharusnya disajikan atau yang secara wajar dapat diharapkan untuk
disajikan.
b. Dapat Diverifikasi (verifiability).
Informasi yang disajikan dalam laporan keuangan dapat diuji, dan apabila
pengujian dilakukan lebih dari sekali oleh pihak yang berbeda, hasilnya tetap
menunjukkan simpulan yang tidak berbeda jauh.
c. Netralitas.
Informasi diarahkan pada kebutuhan umum dan tidak berpihak pada kebutuhan
pihak tertentu.
3. Dapat Dibandingkan.
Yang dimaksud dengan dapat dibandingkan adalah laporan keuangan harus dapat
dibandingkan laporan pada periode sebelumnya, atau laporan yang memiliki entitas
pelaporan lain. Agar dapat dibandingkan, laporan keuangan dapat disajikan minimal
dengan laporan dari dua atau tiga periode sebelumnya. Perbandingan ini dilakukan
untuk dapat mengidentifikasi dan menilai keadaan serta kinerja keuangan perusahaan,
juga melihat perubahan yang terjadi secara relatif.
Perbandingan dapat dilakukan secara internal dan eksternal. Perbandingan secara
internal dapat dilakukan bila suatu entitas menerapkan kebijakan akuntansi yang
sama dari tahun ke tahun. Perbandingan secara eksternal dapat dilakukan bila entitas
yang diperbandingkan menerapkan kebijakan akuntansi yang sama.
4. Dapat Dipahami.
Informasi yang disajikan dalam laporan keuangan dapat dipahami oleh pengguna
dan dinyatakan dalam bentuk serta istilah yang disesuaikan dengan batas pemahaman
para pengguna. Untuk itu, pengguna diasumsikan memiliki pengetahuan yang
memadai atas kegiatan dan lingkungan operasi entitas pelaporan, serta adanya
kemauan pengguna untuk mempelajari informasi yang dimaksud.
B. Laporan Laba/Rugi.
Laporan ini disebut juga Income Statement, adalah laporan yang berfungsi untuk
memberikan informasi mengenai hasil laba atau rugi yang didapat oleh perusahaan
dalam periode tertentu. Berikut hal-hal yang terdapat dalam laporan laba/rugi:
1. Pendapatan.
Pertama adalah unsur pendapatan, pendapatan atau revenues adalah arus kas masuk
atau peningkatan aktiva lainnya dari perusahaan, atau ada penyelesaian liabilitas
dalam periode tertentu. Hal ini terjadi karena adanya pengiriman barang atau
produksi barang dan menyelesaikan jasa.
2. Beban-beban.
Elemen beban-beban, merupakan sebuah catatan yang terjadi pada arus kelaur atau
adanya penggunaan aktiva yang kemudia menimbulkan liabilitas selama periode
tertentu. Misalnya karena adanya pengiriman atau produksi barang.
3. Keuntungan.
Provit atau keuntungan merupakan salah satu elemen yang ada pada laporan laba
rugi. Elmem ini menunjukan pada adanya peningakatan ekuitas yang terjadi karena
adanya transaksi pada perusahaan yang bersifar periferal atau seacara kebetulan
dihasilan dari pendapatan atau investasi dari pemilik perusahaan. Kerugian.
Terakhir adalah elemen loss atau kerugian, meruapak elemen yang mengambarkan
adanya penurunan ekuitas, hal ini terjiadi biasanya karena adanya transaksi
perusahaan yang sifanya periferal atau secara kebetulan dihasilkan dari beban atau
pendistribusian ke pemilik perusahaan.
1. Aset, yang akan diakui ketika terdapat perkiraan akan memiliki manfaat ekonomi di
masa depan bagi perusahaan. Pos aset akan diakui dalam neraca.
2. Kewajiban, yang akan diakui ketika terdapat perkiraan bahwa diperlukan
pengeluaran sumber daya yang memiliki manfaat ekonomi untuk melaksanakan atau
menyelesaikan kewajiban. Pos kewajiban akan diakui dalam neraca.
3. Pendapatan, yang akan diakui ketika terdapat kenaikan manfaat ekonomi yang
berkaitan dengan bertambahnya aset atau menurunnya kewajiban di masa mendatang.
Pos pendapatan akan diakui dalam laporan laba rugi.
4. Beban, yang akan diakui ketika terjadi penurunan manfaat ekonomi yang berkaitan
dengan menurunnya aset dan menambahnya kewajiban di masa mendatang. Pos
beban akan diakui dalam laporan laba rugi.
https://dosenakuntansi.com/kerangka-konseptual-akuntansi-keuangan
https://dosenakuntansi.com/unsur-unsur-laporan-keuangan
https://dosenakuntansi.com/unsur-unsur-laporan-keuangan
https://dunia-remaja-sehat.blogspot.com/2010/12/pengakuan-dan-pengukuran-laporan.html
https://elinzanuars.wordpress.com/2017/04/09/tugas-2-softskill-analisis-perbandingan-laporan-
keuangan-contoh-kasus/
https://guruakuntansi.co.id/laba-rugi/#Unsur-Unsur_dalam_Laporan_Laba_Rugi
https://leonardogustav.wordpress.com/2015/11/17/kerangka-konseptual-akuntansi/
https://manajemenkeuangan.net/inilah-4-asumsi-dasar-akuntansi-yang-perlu-diketahui-saat-
menyusun-laporan-keuangan/
https://nurulirmawati.wordpress.com/2015/11/14/kerangka-konseptual-akuntansi/
https://rezwan-rizki.blogspot.com/2014/01/karakteristik-kualitatif-laporan.html
https://www.gurupendidikan.co.id/laporan-keuangan/
https://www.hestanto.web.id/pengertian-dan-tujuan-laporan-keuangan/
https://www.maxmanroe.com/vid/finansial/laporan-keuangan.html