Jelajahi eBook
Kategori
Jelajahi Buku audio
Kategori
Jelajahi Majalah
Kategori
Jelajahi Dokumen
Kategori
2 Kapas
Bahan serat yang digunakan adalah kapas yang merupakan jenis serat selulosa.
Penampang melintang dari serat berbahan kapas memiliki bentuk yang tidak
beraturan yaitu seperti ginjal. Bentuk penampang melintang seperti itu membuat
hasil pewarnaan pada permukaan jadi memiliki daya kilap yang kurang, akan tetapi
bentuk seperti itu memberikan daya penutup kain yang lebih besar.
Gambar diatas merupakan strukur dari serat selulosa. Pada serat kapas diatas
memiliki gugus hidroksil yang memberikan sifat penyerapannya terhadap air.
Meskipun demikian, selulosa yang banyak mengandung gugus hidroksil dapat
bersifat tidak larut didalam air. Hal tersebut dimungkinkan karena berat molekul
selulosa yang sangat besar, juga karena terjadinya ikatan hidrogen antar molekul
selulosa yang mempersulit kelarutan selulosa didalam air.
Gugus hidroksil tersebut selain dapat menarik gugus hidroksil dari molekul
lainnya, juga dapat menarik gugus hidroksil air. Hal tersebut membuat serat yang
mengandung banyak gugus hidroksil akan mudah menyerap air sehingga serat
tersebut memiliki moisture regain yang tinggi. Dengan kemudahan molekul air
terserap kedalam serat, menyebabkan serat mudah menyerap zat warna yang
berbentuk pasta atau larutan.
1. Pengaruh Asam
Pada umumnya asam bersifat merusak serat kapas yang tergantung
pada konsentrasi, suhu, waktu dan jenis asamnya. Misal Asam klorida 15%
(HCl) dapat menurunkan kekuatan serat sedangkan asam asetat
(CH3COOH)dalam keadaan dingin maupun panas tidak merusak serat.
2. Pengaruh Alkali
Serat kapas terhadap alkali panas dan alkali dingin kecuali larutan alkali
kuat dengan konsentrasi yang tinggi deoat menyebabkan penggembungan
yang besar pada serat.
4. Pengaruh Panas
Serat kapas dalam pemanasan yang relative lama pada suhu diatas
0
140 C akan mengakibatkan kerusakan dengan terbentuknya oksiselulosa.
1. Warna
Serat kapas tidak begitu putih, tapi agak krem, warna ini ditimbulkan
karena adanya pigmen alam didalam serat. Warna serat kapasakan
menjadi lebih tua apabila terlalu lama dalam penyimpanan
2. Kekuatan
Kekuatan serat kapas terutama dipengaruh oleh kadar selulosa dalam
serat, panjang rantai dan orientasinya. Serat kapas dalam keadaan basah
akan berbentuk silinder, sehingga distribusi tegangannya lebih merata dan
kekuatannya naik. Apabila gaya diberikan pada serat kapas kering, distribusi
tegangan dalam serat tidak merata karena bentuk serat kapas yang terpuntis
dan tidak teratur
3. Mulur
Mulur serat kapas berkisat antara 4 – 13% tergantung pada jenisnya,
dengan mulur rata-rata 7%.
4. Kandungan Lembab
Kendungan lembab serat kapas pada kondisi standar yaitu 7 – 8%.
5. Bobot Jenis
Bobot jenis serat kapas berkisar antara ( 1,5 – 1,56 ) g/m3.
6. Indeks Bias
Indeks bias serat sejajar sumbu serat 1,58 & indeks bias melintang
sumbu serat 1,53.
Selulosa 94
Pektat 1,2
Protein 1,3
Lilin 0,6
Debu 1,2
5. Pengaruh mikroorganisme
Serat kapas sebenarnya sukar terangsang mikroorganisme, namun dalam keadaan
lembab dan hangat mudah terserang jamur dan bakteri yang mengakibatkan serat
menjadi rusak.
Penampang membujur
Penampang membujur serat kapas berbentuk seperti pita terpuntir. Kedewasaan
serat kapas dapat dilihat dari tebal tipisnya dinding serat,makin dewasa makin
tebal dinding seratnya, dimana lebih besar dari setengah lumennya. Serat-serat
yang belum dewasa kekuatannya rendah dan dalam pengolahan menimbulkan
banyak limbah, misalnya timbul nep yaitu sejumlah serat yang kusut membentuk
bulatan-bulatan kecil yang tidak dapat diuraikan kembali.
Gambar 2.1.1 Penampang melintang dan membujur serat kapas
A.Serat Kapas
Kapas (dari bahasa Hindi kapas, sendirinya dari bahasa Sanskerta karpasa) adalah serat halus
yang menyelubungi biji beberapa jenis Gossypium (biasa disebut "pohon"/tanaman kapas), tumbuhan
'semak' yang berasal dari daerah tropika dan subtropika. Serat kapas menjadi bahan penting dalam
industri tekstil. Serat itu dapat dipintal menjadi benang dan ditenun menjadi kain. Produk tekstil dari serat
kapas biasa disebut sebagai katun (benang maupun kainnya). Kapas itu sendiri salah satu contoh serat
selulosa dimana serat selulosa banyak mengandung gugus hidroksil. Gugus ini dapat mengadakan ikatan
hydrogen dengan gugusan – gugusan hidroksil, aminada azo dalam molekul zat warna.
Serat kapas merupakan serat alam yang banyak dipakai dalam pembuatan pakaian. Karena
sifatnya yang nyaman dipakai maka serat kapas menjadi komoditi yang bernilai ekonomis untuk industri
pertekstilan. Morfologi tanaman kapas antara lain :
Struktur serat kapas adalah :
Warna
Warna serat kapas secara umum adalah putih cream, tetapi sesungguhnya terdapat
bermacam-macam warna putih. Pengaruh mikroorganisme menyebabkan warna kapas menjadi
suram. Dalam kondisi cuaca yang jelek , warna kap[as menjadi sangat gelap abu-abu kebiruan.
Kapas yang
pertumbuhannya
terhenti akan berwarna
kekuningan. Warna
kapas merupakan salah
satu factor penentu
grade.
Kekuatan
Kekuatan serat kapas terutama dipengaruh oleh kadar selulosa dalam serat, panjang rantai
dan orientasinya. Kekutan serat kapas perbundel rata- rata adalah 96.700 pound per inci 2 dengan
minimum 70.000 dan maksimum 116.000 pound per inci 2. Kekuatan serat bukan kapas pada
umumnya menurundalam keadaan basah, tetapi sebaliknya kekuatan serat kapas dalam keadaan
basah makin tinggi.
Mulur
Mulur saat putus serat kapas termasuk tinggi diantara serat-serat selulosa alam, kira-kira
dua kali mulur rami. Diantara serat alam hanya sutera dan wol yang mempunyai mulur lebih
tinggi dari kapas. Mulur serat kapas berkisar 4 – 13 % bergantung pada jenisnya dengan mulur
rata-rata 7 %.
Moisture Regain
Serat kapas mempunyai afinitas yang besar terhadap air, dan air mempunyai pengaruh
yang nyata pada sifat-sifat serat. Serat kapas yang sangat kering bersifat kasar, rapuh dan
kekuatannya rendah. Moisture regain serat kapas bervariasi dengan perubahan kelembaban relatif
atmosfir sekelilingnya. Moiture regain serat kapas pada kondisi standar berkisar antara 7 - 8,5 %
1. Selulosa
Selulosa merupakan polimer linier yang tersusun dari kondensasi molekul-molekul
glukosa.
Derajat polimerisasinya sekitar 10.000 dengan berat molekul 1.580.000. Selulosa
mengandung gugus hidroksil yaitu 1 gugus promer dan 2 gugus sekunder. Selulosa
terdapat pada dinding primer dan dinding sekunder.
2. Pektin
Pektin adalah karbohidrat dengan berat molekul tinggi dan mempunyai struktur
molekul seperti selulosa. Terutama terdiri dari susunan linier asam d-galakturonat dalam
garam-garam kalsium dan besi yang tidak larut. Selulosa pecah menjadi glukosa, tetapi
pektin terurai menjadi galaktosa, pentosa, asam poligalakturonat, dan metil alkohol.
4. Lilin
Lilin merupakan lapisan pelindung yang tahan air pada serat-serat kapas mentah. Lilin
seluruhnya melelh pada dinding primer.
5. Abu
Abu timbul kemungkinan karena adanya bagian-bagian daun, kulit buah, dan kotoran-
kotoran yang menempel pada serat. Abu tersebut mengandung magnesium, kalsium, atau
kalium karbonat, fosfat, atau klorida, dan garam-garam karbonat yang merupakan bagian
terbesar.
Badan
Ujung
Ujung serat merupakan bagian yang lurus dan mengecil, dengan sedikit
konvolusi dan juga memiliki lumen.
b. Penampang melintang
Kutikula
Kutikula merupakan lapisan terluar yang mengandung lilin, pektin, dan protein, yang
tahan air, dan melindungi bagian dalam serat.
Dinding primer
Merupakan dinding sela yang asli yang mengandung selulosa, pektin, protein,
dan zat yang mengandung lilin. Selulosa ini berbentuk benang-benang yang sangat
halus ataau fibril yang susunannya membentuk spiral dengan sudut 65-70o
mengelilingi sumbu serat.
Lapisan antara
Lumen
Merupakan ruang kosong di dalam serat yang bentuk dan ukurannya berbeda
untuk tiap serat. Lumen berisi zat-zat pada sisa protoplasma yang sudah kering
dengan komposisi terbesarnya adalah nitrogen.
b. Diameter
Diameter asli serat kapas yang masih hidup relatif konstan. Tetapi tebal dinding
sel sangat bervariasi dan hal ini menimbulkan variasi yang besar dalam hal ukuran
dan bentuk karakteristik irisan melintang.
b. Kekuatan
Kekuatan serat per bundelnya adalah 70.000 sampai 96.700 pon per inci
persegi. Dalam keadaan basah, kekuatannya akan bertambah.
c. Mulur
Mulurnya sekitar 4-13% dengan rata-rata 7%.
d. Keliatan ( toughness )
Keliatan adalah ukuran yang menunjukkan kemampuan suatu benda untuk
menerima kerja.
e. Kekakuan ( stiffness )
Kekakuan adalah daya tahan terhadap perubahan bentuk atau perbandingan
kekuatan saat putus dengan mulur saat putus.
f. Moiture Regain
MR serat kapas pada kondisi standar adalah 7-8,5%.
g. Berat jenis
Berat jenis serat kapas berkisar 1,50-1,56.
h. Indeks bias
Indeks bias serat kapas yang sejajar sumbu serat 1,58. Sedangkan yang tegak
lurus adalah 1,53.