Anda di halaman 1dari 5

Nama Mahasiwa

: Nur Huda
: Arsha Dwi Sulistyo

Dosen Pengampu :
Nama dosen: Selvi Sofiawati, M.I.Kom

Fakultas Ilmu Komunikasi


Universitas Mpu Tantular
2020
A. Ketertarikan interpersonal

Ketertarikan interpesonal adalah sikap seseorang mengenai orng lain dimana


ketertarikan meliputi evalusai sepanjang dimensi berkisar dari sangat suka hingga
sngat tidak suka, ketertarikan interpersonal mengacu pada perasan-perasan kepada
orang lain, Setiap orang akan disukai oleh beberapa individu dan tidak disukai
oleh individu yang lain. Terutama dengan sebagian besar orang yang mengalami
kontak dengan kita.

Menurut Brigham (1991). Ketertarikan merupakan suatu proses yang dengan


mudah dialami oleh setiap individu tetapi sukar untuk diterapkan. Kecenderungan
untuk menilai seseorang atau suatu kelompok secara positif, untuk mendekatinya,
dan untuk berperilaku secara positif padanya. Ketertarikan interpersonal mengacu
pada perasaan-perasaan positif terhadap orang lain. Ahli-ahli psikologi
menggunakan istilah ini untuk mencakup berbagai pengalaman, termasuk rasa
menyukai, pertemanan, kekaguman, ketertarikan seksual, dan cinta (Dayakisni &
Yuniardi, 2008; Matsumoto, 2008).

Menurut William C. Schultz ada tiga dimensi hubungan interpersonal, yaitu:

1. Need for inclusion ( perasaan sebagai angota suatu kelompok ) keinginan


untuk rasa memiliki.

2. Need of control (kebutuhan untuk mendominasi dan dominasi)

3. Need of affection (kasih sayang), kebutuhan untuk menyukai dan disukai.

Ketertarikan bisa dikatakan Berdasarkan kedekatan, Anda mengadakan kontak


dari beberapa diri mereka secara berulang-ulang. Ini menyebabkan pengenalan,
suatu evaluasi yang lebih positif, Kekuatan dari Kedekatan adalah Kontak yang
Tidak direncanakan dapat Memunculkan Ketertarikan Suatu penemuan atau
determinan yang jelas, tetapi mungkin ditentukan oleh lingkungan fisik disekitar
kita. Secara sederhana, dapat dikatakan bahwa dua orang Atau lebih, dalam faktor
eksternal orang cenderung menjadi kenal jika (Repeated exposure)kontak yang
terjadi secara terus menerus dengan sebuah stimulus apapun yang sedikit negatif,
netral atau positif akan Ketertarikan berakibat pada meningkatnya evaluasi positif
terhadap stimulus tersebut. .Namun demikian, jika dari awal emosi yang
terkembang adalah sangat negatif maka Repeated exposure tidak akan berarti
apapun. Bahkan repetisi pertemuan dengan stimulus akan semakin memperburuk
emosi negatif yang dirasakan.

Ketertarikan menghasilkan hubungan dekat Memurut Sternberg (2001)


Triangular theory of love yang menyatakan bahwa cinta mempunyai tiga
komponen dasar:

1. intimacy (hubungan dekat), rasa kedekatan dan pertautan, Matsumoto


(2008) menambahkan bahwa keintiman mengacu pada kehangatan, kedekatan,
dan berbagai dalam sebuah hubungan.

2. passion(keinginan), rasa ingin bersatu dengan orang lain.

3. commitment (tanggung jawab), keputusan untuk memelihara hubungan


dalam jangka waktu yang sangat lama, dan mengacu pada niat untuk
mempertahankan hubungan meski dihadapkan pada berbagai kesulitan.

B. Teori-teori ketertarikan interpersonal

Ada beberapa teori yang bisa menjelaskan mengapa manusia bisa saling tertarik
satu dengan yang lain. Teori-teori tersebut adalah:

1. Teori kognitif

Teori kognitif menekankan proses berpikir sebagai dasar yang menentukan


tingkah laku. Tingkah laku sosial dipandang sebagai suatu hasil atau akibat dari
proses akal. Jika seseorang berpikir bahwa orang lain dapat memberikan
keseimbangan terhadap apa yang kita cari maka kemungkinan besar kita akan
menyukainya.

2. Teori penguatan

Teori penguatan berusaha menemukan bagaimana ketertarikan datang untuk


pertama kalinya. Dasar teori ini cukup sederhana, kita akan lebih suka menjadi
tertarik kepada orang-orang yang menghadiahi atau menghargai kita daripada
orang-orang yang menghukum kita dengan kritikan atau menghina kita

3. Teori interaksionis
Teori ini dikembangkan di dalam situasi alamiah di mana suatu keputusan selalu
dihubungkan kepada situasi sosial di mana seseorang menemukan dirinya. Teori
ini lebih menitikberatkan pada ketertarikan antar pribadi sebagai suatu konsep.

4. Teori-teori ketertarikan antar pribadi

· Social Exchange Theory

Social Exchange Theory: Gagasan bahwa perasaan orang tentang suatu hubungan
tergantung pada persepsinya mengenai hasil positif (rewards) dan ongkos (costs)
hubungan, jenis hubungan yang mereka jalani, dan kesempatan mereka untuk
memiliki hubungan yang lebih baik dengan orang lain

· Equity Theory

Equity Theory: Gagasan bahwa orang akan bahagia dengan hubungan yang
dijalinnya bila pengalaman rewards dan costs dan kontribusi antara dua belah
pihak diperkirakan seimbang.

C. Faktor-faktor

Bringham (dalam Dayakisni: 2008) mendefinisikan daya tarik interpersonal


sebagai satu kecenderungan untuk menilai seseorang atau suatu kelompok secara
positif, dan berperilaku secara positif, sesuai apa adanya. Faktor yang
mempengaruhi hal-hal tersebut adalah :

-Kesamaan (Similarity)

Sikap, nilai, minat, latar belakang dan kepribadian yang sama, bisa menyebabkan
individu tertarik dengan orang lain.

-Kedekatan (Proximity)

Kedekatan merujuk pada bentuk teritorial. Dekatnya jarak individu dengan orang
lain, mengakibatkan bentuk hunbungan menjadi lebih baik

D. Kesimpulan
daya tarik interpersonal sebagai satu kecenderungan untuk menilai seseorang atau
suatu kelompok secara positif, dan berperilaku secara positif, sesuai apa adanya.
Faktor yang mempengaruhi hal-hal tersebut adalah Kesamaan (Similarity),
Kedekatan (Proximity), Daya tarik fisik,

Sumber :

Stroebe, M.S. (2007). The scope of social psychology: Theory and applications.
New York: Psychology Press

Baron, R.A., & Byrne, D. (2005). Psikologi sosial, jilid pertama (edisi ke sepuluh).
Alih Bahasa: Ratna Djuwita, Melania Meitty Parman, Dyah Yasmina, Lita P.
Lunanta. Jakarta: Erlangga.

Dayakisni, T., Yuniardi, S. (2008). Psikologi Lintas Budaya. Edisi Revisi. Malang:
UMM Press.

Matsumoto, D. (2008). Pengantar Psikologi Lintas Budaya. Yogyakarta: Pustaka


Pelajar

Anda mungkin juga menyukai