Anda di halaman 1dari 4

“HASIL ANALISIS KONFERENSI PERS LAUNCHING PRODUCT SONY

DAN CORPORATE CRISIS ISSUE OLEH PT. SARI MELATI


KENCANA”

Disusun Untuk Memenuhi Tugas Kelompok


Mata Kuliah: The Role of Public Relations
Dosen Pengampu: Vidya Kusuma Wardani

Disusun Oleh:

Anisa Pratiwi - 1835160037

Ari Setiawan - 1835160050

Yasindy Risma Hani – 1835160019

Fakultas Ilmu Sosial dan Politik

Program Studi Ilmu Komunikasi

Jakarta

Maret 2020
A. Latar Belakang
Konferensi pers adalah acara khusus yang dibuat sebagai sarana untuk
mengumumkan, menjelaskan, mempertahankan atau mempromosikan kebijaksanaan
dengan maksud untuk mengukuhkan pengertian dan penerimaan publik pada pihak
pemrakarsa acara. (https://id.wikipedia.org/wiki/Konferensi_pers, 9 Maret 2020, 21:03).
Perusahaan SONY dan PT. SARI MULYA MELATI keduanya telah melakukan
konferensi pers yang memiliki tujuannya masing-masing, SONY yang melakukan
konferensi pada tahun 2016 di Berlin bertujuan untuk meluncurkan produk barunya dan
PT SARI MELATI KENCANA yang bertujuan untuk mengklarifikasi krisis isu yang
menimpa perusahaan mereka. Seperti apa latar belakang yang mendasari kedua
perusahaan tersebut melakukan konferensi pers ?
1. PT SONY
CES (Consumer Electronic Show) merupakan acara tahunan yang dihadiri vendor-
vendor besar di bidang teknologi untuk mengenalkan inovasi-inovasi baru dari produk
mereka. Acara CES sebenarnya tidak diperuntukkan untuk konsumen, melainkan lebih
ditujukan kepada jurnalis teknologi, startup, dan lembaga-lembaga teknologi lainnya.
Acara ini tentu saja untuk menarik pehatian publik untuk mengetahui produk baru apa
yang baru saja dirirlis. SONY juga mengambil keuntungan dari acara tersebut, di tahun
2016 SONY mengadakan konferensi pers peluncuran produk mutahir nya lewat acara
CES. Beberapa produk unggulan di munculkan seperti TV OLED, Handycam 4k,
proyektor, soundsystem dengan kualitas Highdefinity yang menakjubkan.
Dari penjelasan tersebut telah terlihat bahwa SONY mengadakan konferensi pers di
acara CES 2016 untuk mempromosikan produk baru mereka dan menunjukkan inovasi
yang mereka buat. Dengan hadirnya media dan pembisnis hal tersebut menjadi peluang
untuk SONY dapat meningkatkan citra perusahaannya sebagi prushaan teknologi mutahir
dan dapat mengembangkan ekspansi mereka di pasar dunia.

2. PT SARI MELATI KENCANA


Pizza Hut dan Marugame Udon yang merupakan bagian dari PT. SARI MELATI
KENCANA mengalami skandal di tahun 2016. Beredar isu bahwa waralaba tersebut
menggunakan bahan-bahan kadaluwarsa dalam produknya. Isu tersebut datang karna
suatu investigasi yang dilakukan oleh dua media yaitu Tempo dan BBC Indonesia. Tidak
hanya Pizza Hut, kedai makanan Marugame Udon juga diduga menggunakan bahan
makanan kadaluarsa. Dalam ulasannya, media tersebut menyebut ada 14 jenis bahan
makanan usang diduga dipakai oleh kedua perusahaan lebih dari tiga tahun. Bahan baku
yang digunakan melebihi enam bulan dari tanggal kadaluarsa yang tertera pada kemasan
bahan baku, dikutip dari laman Tirto.id.

Dalam laman detikfood.com (Minggu, 4 September 2016), konferensi pers dihadiri


Alwin Arifin selaku Presiden Direktur PT Sriboga Raturaya yang membawahi PT
Sarimelati Kencana memberikan klarifikasi kepada media yang hadir bahwa isu tersebut
masihlah sebuah praduga dan belum terbukti kebenarannya. Pihak PT. SARI MELATI
KENCANA pun mengatakan bahwa sampel yang diambi dan di tes kualitasnya telah
lulus uji oleh BPOM. Diadakannya konferensi pers dengan media tersebut tentu menjadi
sebuah pembelaan untuk PT. SARI MELATI KENCANA atas tuduhan yang tidak
terbukti kebenarannya demi mempertahankan citra yang telah mereka bangun bertahun-
tahun lamanya.

B. Dampak
Konferensi yang telah dilakukan oleh kedua perusahaan tersebut tentu memiliki
dampaknya masin-masing, dapat dianalisa sebagai berikut :
1. PT SONY

2. PT SARI MELATI KENCANA


Dalam konferensi pers yang dilakukan PT SARI MELATI KENCANA dikatakan
bahwa tuduhan menggunakan bahan-bahan kedaluwarsa hanyalah sebuah praduga, (Ike
Wahyuni Andayani 04 September 2016). Setelah klarifikasi yang disampaikan, publik
merasa sedikit lega karena itu hanyalah sebuah dugaan yang tidak benar. Pada awalnya
publik merasa kaget dan percaya dengan isu pemberitaan tersebut yang ditunjukkan
dengan adanya trending topik didunia maya. “Pizza hut sama Marugame Udon disinyalir
pernah menggunakan bahan kedaluwarsa. Pantas saja laku, “cuit akun @Kgiaji, Minggu
(4/9/16)” dikutip dari CNN Indonesia.
Meskipun begitu, Pizza Hut dan Marugame Udon nyatanya tidak mengalami
penurunan penjualan dan ekspansi. Isu tersebut tidak menyebabkan kerugian materi
melainkan kerugian immaterial yaitu menurunnya kepercayaan publik terhadap produk
mereka. Hal tersebut jika dibiarkan lama kelamaan akan menimbulkan kerugian materi.
Pihak perusahaan tidak tinggal diam dengan melakukan penelitian sampel yang terbukti
aman oleh BPOM (Badan Pengawas Pangan Obat dan Makanan).
Seiring bergantinya tahun penjualan Pizza Hut dan Marugame Udon selalu
mengalami peningkatan. Terbukti di tahun 2019 membukukan pendapatan Rp. 3,57
triliun sepanjang tahun, angka itu meningkat 16,6% dibanding periode yang sama ditahun
sebelumnya. (katadata.co.id, 1 April 2019, 21:49). Hal tersebut menunjukkan bahwa isu
bahan kedaluwarsa hanya berdampak sesaat dan tidak memberikan dampak buruk secara
signifikan. Bahwa Public Relations dari PT Sari Melati Kencana melaksanakan peran dan
tanggung jawabnya dengan baik.

Anda mungkin juga menyukai