Anda di halaman 1dari 2

NAMA: I Made Puja Winangun

NIM : 1913071006

I. PENGERTIAN PEMBELAJARAN
Pembelajaran merupakan suatu proses interaksi antara peserta didik
dengan pendidik dan berbagai sumber belajar yang ada di lingkungan belajar
tersebut. Menurut aliran behavioristik dalam Hamdani mengatakan bahwa
pembelajaran adalah usaha guru membentuk tingkah laku yang diinginkan
dengan menyediakan lingkungan atau stimulus.
Selanjutnya menurut Gagne, dkk dalam Warsita mengatakan bahwa
pembelajaran adalah suatu sistem yang bertujuan untuk membantu proses
belajar peserta didik, yang berisi serangkaian peristiwa yang dirancang, disusun
sedemikian rupa untuk mempengaruhi dan mendukung terjadinya proses belajar
peserta didik yang bersifat internal.
II. PENDEKATAN PEMBELAJARAN
A. Strategi Pembelajaran Heuristik
Strategi ini berasumsi bahwa kegiatan pembelajaran haruslah dapat
menstimulus siswa agar aktif dalam proses pembelajaran, seperti bisa
memahami materi pelajaran, menetapkan hipotesis, mencari data bersifat fakta,
memecahkan masalah dan mempresentasikannya. Tekanan utama pembelajaran
dalam strategi heuristik, yaitu:
1. Pengembangan kemampuan berpikir
2. Latihan keterampilan khusus
3. Latihan menemukan sesuatu

Macam – macam strategi pembelajaran heuristik, yaitu:

1. Discovery, yaitu diartikan sebagai suatu prosedur mengajar yang mementingkan


pengajaran perseorangan sebelum sampai pada generalisasi (Suryosubroto).
2. Inquiry, yaitu metode pembelajaran yang menekankan pada aktivitas siswa
dalam proses berpikir kritis dan analitis (Wina Sanjaya).
Kelebihan dari srategi heuristik ini adalah siswa dapat berpartisipasi aktif
dalam pembelajaran, menumbuhkan sekaligus menanamkan sikap ingin tahu,
dan materi yang dipelajari dapat mencapai tingkat kemampuan yang tinggi dan
lebih lama membekas karena siswa dilibatkan dalam proses penemuan.
Sedangkan, kekurangan dari strategi ini adalah untuk materi tertentu waktu yang
tersita akan lebih lama, tidak semua siswa dapat mengikuti pelajaran dengan
metode ini karena masih ada beberapa siswa yang masih terbiasa mengerti
dengan metode ceramah, tidak semua topik cocok disampaikan dengan metode
ini.
B. Strategi Pembelajaran Ekspositorik
Strategi pembelajaran ekspositorik adalah strategi yang menekankan
kepada proses penyampaian materi secara verbal dari seorang guru kepada
sekelompok siswa dengan maksud agar siswa dapat menguasai materi
pembelajaran secara optimal. Adapun kelebihan dari strategi pembelajaran
ekspositorik adalah guru bisa mengontrol urutan dan keluasan materi pelajaran
sehingga ia dapat mengetahui sejauh mana siswa menguasai bahan pelajaran
yang disampaikan, merupakan strategi pembelajaran yang sangat efektif apabila
materi pelajaran yang harus dikuasai siswa cukup luas, dan bisa digunakan
untuk jumlah siswa yang banyak dengan ukuran kelas yang besar. Sedangkan,
kekurangan dari strategi pembelajaran ekspositorik ini adalah hanya bisa
digunakan untuk siswa yang memiliki kemampuan mendengar dan menyimak
yang baik, tidak bisa melayani perbedaan individu baik perbedaan kemampuan,
pengetahuan, minat bakat serta gaya belajar, sulit mengembangkan kemampuan
siswa dalam hal kemampuan bersosialisasi, hubungan interpersonal serta
kemampuan berpikir kritis, keberhasilan strategi ini tergantung dengan guru,
dan gaya komunikasi yang satu arah menyebabkan kesempatan untuk
mengontrol pemahaman siswa akan materi pembelajaran terbatas dan juga bisa
mengakibatkan pengetahuan yang dimiliki oleh siswa terbatas dengan apa yang
diberikan oleh guru.

Referensi: Buku “Belajar dan Pembelajaran” oleh Dr. Ni Nyoman Parwati,


M.Pd, I Putu Pasek Suryawan, S.Pd., M.Pd dan Ratih Ayu Apsari, S.Pd., M.Sc.,
M.Pd.

Anda mungkin juga menyukai