MATA KULIAH:
Agama
DOSEN PEMBIMBING:
Herman Taufik, M. Pd.I
DISUSUN OLEH:
Habibah (1848401110026)
Lailawati (1848401110034)
Nor Thaibah (18481110046)
Dengan menyebut nama Allah SWT yang Maha Pengasih lagi Maha
Penyayang, kami panjatkan puji syukur atas kehadirat-Nya, yang telah
melimpahkan rahmat, hidayah, dan inayah-Nya kepada kami, sehingga kami dapat
menyelesaikan makalah ini guna memenuhi tugas kelompok untuk mata kuliah
Agama tentang ‘Tauhid Dan Urgensinya Dalam Kehidupan”.
Makalah ini telah kami susun semaksimal mungkin dan mendapatkan bantuan
dari berbagai pihak, sehingga dapat memperlancar pembuatan makalah ini. Untuk
itu kami menyampaikan banyak terima kasih kepada semua pihak yang telah
membantu dalam pembuatan makalah ini.
Terlepas dari semua itu, kami menyadari sepenuhnya bahwa masih ada
kekurangan baik dari segi susunan kalimat maupun tata bahasanya. Oleh karena
itu dengan tangan terbuka kami menerima segala saran dan kritik dari pembaca
agar kami dapat memperbaiki makalah ini.
Kami berharap semoga makalah ini dapat dipahami dengan baik dan dapat
memberikan manfaat maupun inspirasi terhadap pembaca.
Penyusun
i
DAFTAR ISI
KATA PENGANTAR……………………………………………..……i
DAFTAR ISI…………………..……………………………………….ii
BAB I PENDAHULUAN……………………………………………...1
1.1. Latar Belakang……………………………………………..1
1.2. Rumusan Masalah………………………………………….1
1.3. Tujuan Pembahasan………………………………………..1
BAB II PEMBAHASAN………………………………………………2
2.1. Pengertian Tauhid………………………………………….2
2.2. Kedudukan Dan Fungsi Tauhid……………………...……2
2.3. Makna Kalimat laa ilaaha illa Allah Dan Konsekwensinya
Dalam Kehidupan………………...…………………….….3
2.4. Macam-macam Tauhid…………………………………….6
2.5. Tauhid Sebagai Landasan Bagi Segala Aspek
Kehidupan………………………………………………….9
2.6. Jaminan Allah Bagi Orang Yang Bertauhid Mutlak…..…10
2.7. Urgensi Tauhid………………………………………..…..12
BAB III PENUTUP..........................................................................15
3.1. KESIMPULAN…………………………………………...15
3.2. SARAN…………………………………………………...15
DAFTAR PUSTAKA………………………………………………...16
ii
1
BAB I
PENDAHULUAN
BAB II
PEMBAHASAN
Tauhid juga memiliki fungsi yang sangat bermanfaat dan penting bagi
kita seorang muslim. Tauhid berfungsi sebagai pembimbing umat manusia
untuk menemukan kembali jalan yang lurus seperti yang telah dilakukan para
Nabi dan Rasul, karena jika diibaratkan sebuah pohon, tauhid adalah pokok
akar untuk menemukan kembali jalan Allah. Tauhid menjadi pedoman hidup
umat manusia agar terbimbing kepada jalan yang di ridhai Allah, serta dengan
tauhid manusia bias menjalani hidup sesuai dengan apa yang telah digariskan
oleh Allah SWT.
Diantara fungsi tauhid ialah:
1. Sebagai sumber dan mutivator perbuatan kebajikan dan keutamaan
2. Membimbing manusia ke jalan yang benar, sekaligus mendorong
mereka untuk mengerjakan ibadah dengan penuh keikhlasan.
3. Mengeluarkan jiwa manusia dari kegelapan, kekacauan, dan
kegoncangan hidup yang dapat menyesatkan
4. Mengantarkan umat manusia kepada kesempurnaan lahir dan batin.
2.3. Makna Kalimat laa ilaaha illa Allah Dan Konsekwensinya Dalam
Kehidupan
3
berfirman: “Maka ketahuilah, bahwa sesungguhnya tidak ada
Ilah(sesembahan, tuhan) selain Allah dan mohonlah ampunan bagi dosamu
dan bagi (dosa) orang-orang mukmin, laki-laki dan perempuan. Dan Allah
mengetahui tempat kamu berusaha dan tempat kamu tinggal.” (Muhammad:
19)
4
shallallahu ‘alaihi wa sallam ditanya mengenai amalan yang bisa
memasukkan ke dalam surga. Maka beliau menjawab, “Kamu beribadah
kepada Allah dan tidak
5
mempersekutukan-Nya dengan sesuatu apapun. Kamu mendirikan
sholat wajib, zakat yang telah difardhukan, dan berpuasa Ramadhan.”
(HR. Bukhari dan Muslim dari Abu Hurairah radhiyallahu’anhu)
6
kepada Allah yang itu jelas tidak ada keterangan/pembenar atasnya, maka
sesungguhnya hisabnya ada di sisi
7
Rabbnya. Sesungguhnya orang-orang kafir itu tidak akan beruntung.”
(QS. al-Mukminun: 117)
2.4. Macam-Macam Tauhid
Tauhid dibagi menjadi tiga macam. Macam-macam tauhid ini
terhimpun dalam firman Allah Ta’ala,
1. Tauhid Rububiyah
Makna tauhid rububiyah ialah mengesakan Allah dalam hal
penciptaan, kepemilikan, dan pengurusan.
Pengesaan Allah dalam penciptaan artinya keyakinan manusia
bahwa tidak ada pencipta melainkan Allah semata. Firman Allah Ta’ala,
9
kedua karena penisbatannya kepada makhluk, yang disebut tauhid ibadah.
Adapun maksudnya ialah pengesaan Allah dalam ibadah. Yang berhak
diibadahinya hanya Allah. Firnman-Nya,
“Demikianlah, karena sesungguhnya Allah, Dialah yang hak dan
sesungguhnya apa saja yang mereka seru selain Allah, itulah yang
bathil.”(Luqman:30)
Pengesaan Allah dengan tauhid ini, hendaklah engkau menjadi
hamba bagi Allah semata, mengesakan-Nya dalam ketundukan, kecintaan,
pengangungan dan beribadah kepada-Nya dengan sesuatu yangt di
syariatkan-Nya. Firman Allah,
“Janganlah kamu adakan tuhan yang lain disamping Allah, agar kamu
tidak menjadi tercela dan tidak ditinggalkan (Allah).” (Al-Isra’: 22)
Firman Allah, “Segala puji bagi Allah, Rabb semesta alam
tentang ketetapan uluhiyah bagi-Nya. Dia Ilah karena Dia Rabb semesta
alam. Firman-Nya yang lain, “Hai, manusia, sembahlah Rabb kalian yang
telah menciptakan kalian dan orang-orang yang sebelum kalian.” (Al-
Baqarah: 21).
10
2.5. Tauhid Sebagai Landasan Bagi Segala Aspek Kehidupan
Aspek pokok dalam ilmu tauhid adalah keyakinan akan aksistensi Allah
Yang Mahasempurna, Mahakuasa, dan memiliki sifat-sifat kesempurnaan lainnya.
Tauhid dalam pandangan islam merupakan akar yang melandasi setiap aktivitas
manusia. Kekokohan dan tegaknya tauhid mencerminkan luasnya pandangan,
timbulnya semangat beramal dan lahirnya sikap optimistik. Sehingga tauhid dapat
digambarkan sebagai sumber segala perbuatan (amal shalih) manusia.
11
2.6. Jaminan Allah Bagi Orang Yang Bertauhid Mutlak
Seorang yang bertauhid dengan benar akan mendapatkan rasa aman dan
petunjuk. Allah SWT menegaskan dalam firman-Nya :
ك لَظُ ْل ٌم
َ ْي اَل تُ ْش ِر ْك بِاهَّلل ِ ۖ إِ َّن ال ِّشر
َّ َان اِل ْبنِ ِه َوهُ َو يَ ِعظُهُ يَا بُن َ ََوإِ ْذ ق
ُ ال لُ ْق َم
َع ِظي ٌم
Dan (ingatlah) ketika Luqman berkata kepada anaknya, di waktu ia memberi
pelajaran kepadanya: "Hai anakku, janganlah kamu mempersekutukan Allah,
sesungguhnya mempersekutukan (Allah) adalah benar-benar kezaliman yang
besar". (QS. Lukman:13
12
Rasulullah SAW bersabda:” Barangsiapa yang bersyahadat
(bersaksi) bahwa tidak ada ilah (sesembah) yang berhak disembah selain
allah semata, tidak ada sekutu bagi-Nya, dan saksi bahwa Muhammad
adalah hamba dan rosul-Nya, dan ‘Isa adalah hamba dan rasul-Nya, dan
kalimat yang disampaikan-Nya kepada Maryam serta ruh dari-Nya dan
bersaksi bawha surga dan neraka benar adanya, maka Allah akan
memasukkannya ke dalam surga, sesuai amal yang telah dikerjakannya”.
Hidup kita tidak luput dari gelimbang dosa dan maksiat. Karena itu
pengampunan dosa adaalah sesuatu yang sangat kita harapkan. Dengan
melaksanakan tauhid swcara benar, menjadi sebab terbesar dapat menghapus
dosa-dosa kita. Rasulallah SAW bersabda :
13
5. Jaminan Bagi Masyarakan yang Bertauhid
“Dan Aku tidak menciptakan jin dan manusia melainkan supaya mereka
beribadah kepada-Ku” (QS. Adz Dzariyat: 56).
14
Dan keselamatan seseorang di akhirat kelak ditentukan oleh tauhid. Orang yang
mati dalam keadaan bertauhid, maka ia akan selamat di akhirat walaupun
membawa dosa yang banyak. Adapun orang yang mati dalam keadaan musyrik,
maka ia tidak akan selamat dan merugi selamanya.
Rabb pencipta dan pengatur alam semesta hanya satu, ialah Allah Ta’ala.
Sesembahan yang berhak disembah juga hanya satu, ialah Allah Ta’ala. Dan
Allah Ta’ala hanya menerima amalan kebaikan dari orang-orang yang bertauhid.
Oleh karena itu Allah mengutus pada Nabi dan Rasul ‘alaihimussalam untuk
menegakkan tauhid dan mendakwahkannya. Allah Ta’ala berfirman:
15
ِ ُول إِالَّ نُو ِحي إِلَ ْي ِه أَنَّهُ الَ إِلَهَ إِالَّ أَنَا فَا ْعبُ ُد
ون َ َِو َما أَرْ َس ْلنَا ِمن قَ ْبل
ٍ ك ِمن َّرس
“Dan Kami tidak mengutus seorang rasulpun sebelum kamu, melainkan Kami
wahyukan kepadanya bahwa tidak ada Ilah (yang haq) melainkan Aku, maka
sembahlah Aku olehmu sekalian” (QS. Al-Anbiya: 25).
16
17
BAB III
PENUTUP
3.1. KESIMPULAN
Ilmu tauhid ialah ilmu yang membicarakan tentang cara-cara
menetapkan akidah agam dengan mempergunakan dalil-dalil yang
meyakinkan,baik berupa dalil aqli, dalil naqli, ataupun dalil wijdani.
3.2. SARAN
Setelah pembahasan makalah yang kami buat ini. Semoga
membawa banyak manfaat bagi kita semua untuk umat islam pada
umumnya agar kita bisa memahami ilmu tauhid, sehingga dapat mengenal
Allah SWT. Serta dapat mengamalkannya dengan ibadah dan
pelaksaannya dalam kehidupan sehari-hari juga sebagai olmu pengetahuan
kita lebih luas lagi tentang ilmu tauhid.
18
19
DAFTAR PUSTAKA