Anda di halaman 1dari 11

BAB II

PEMBAHASAN
A. ETIKA KESELARASAN PANCASILA
Pancasila sebagai sistem etika berarti pancasila merupakan kesatuan
sila sila pancasila, sila-sila pancasila itu saling berhubungan, saling bekerja
sama untuk suatu tujuan tertentu dan secara keseluruhan merupakan suatu
kesatuan yang utuh. Pancasila sebagai sistem etika, bertujuan untuk
mewujudkan nilai-nilai pancasila dalam kehidupan bermasyarakat, berbangsa,
dan bernegara(Samsuri, 2011:271-278)
Etika yang dijiwai nilai-nilai sila-sula pancasila merupakan etika
pancasila, yang meliputi:
1. Etika yang dijiwai oleh nilai-nilai ketuhanan yang maha esa, merupakan
etika yang berlandas pada kepercayaan dan ketakwaan kepada tuhan yang
maha esa.
2. Etika yang dijiwai oleh nilai-nilai kemanusiaan yang adil dan beradab,
merupakan etika yang menjunjung tinggi nilai-nilai kemanusiaan.
3. Etika yang dijiwai oleh nilai-nilai persatuan indinesia, merupakan etika
yang menempatkan persatuan, kesatuan serta ke pentingan dan keselamatan
bangsa dan negara diatas kepentingan pribadi dan go;ongan.
4. Etika yang dijiwai oleh nilai-nilai kerakyatan yang dipimpin oleh hikmat
dalam permusyawarakatan/perwakilan, merupakan etika yang menghargai
kedudukan, hak, dan kewajiban warga masyarakat/warga negara, sehingga
tidak memaksakan pendapat dan kehendak kepada orang lain.
5. Etika yang dijiwai oleh nilai-nilai keadilan sosial bagi seluruh rakyat
indonesia, merupakan etika yang menuntun manusia untuk
mengembangkan sikap adil terhadap sesama manusia, mengembangkan
perbuatan-perbuatan luhur yang mencerminkan sikap dan suasana
kekeluargaan dan kegotongroyongan.
Pancasila mengajarkan kepada kita agar kita sebagai bangsa
indonesia senantiasa meletakkan keselarasan dalam kehidupannya. Gambaran

1
manusia yang utuh secara etis, menurut Wahjono (2008: 203) bahwa manusia
tersebut mengemban nilai-nilai:
1. Mengejar kemajuan lahiriah seperti sandang, pangan, perumahan,
kesehatan secara serasi, selaras dan seimbang dengan kepuasan batiniah
sepertin pendidikan, rasa aman, dan sebagainya.
2. Ada keselarasan hubungan manusia dengan tuhannya dan juga
keselarasan antara cita-cita hidup didunia dan mengejar kebahagiaan
diakhirat.
3. Ada keselarasan sesama manusia, serta lingkungan alam sekitarnya, dan
keserasian hubungan antar bangsa.
4. Menjunjung nilai keserbaselarasan hubungan antara kehidupan manusia
dan masyarakat.

B. Implementasi Nilai-Nilai Pancasila dalam Kehidupan Sehari-hari di


Masyarakat
Pada zaman reformasi saat ini pengimplementasian pancasila sangat
dibutuhkan oleh masyarakat, karena di dalam pancasila terkandung nilai-nilai
luhur bangsa Indonesia yang sesuai dengan kepribadian bangsa. Selain itu,
kini zaman globalisasi begitu cepat menjangkiti negara-negara di seluruh
dunia termasuk Indonesia. Gelombang demokratisasi, hak asasi manusia, neo-
liberalisme, serta neo-konservatisme dan globalisme bahkan telah memasuki
cara pandang dan cara berfikir masyarakat Indonesia. Hal demikian bisa
meminggirkan pancasila dan dapat menghadirkan sistem nilai dan idealisme
baru yang bertentangan dengan kepribadian bangsa.
Implementasi pancasila dalam kehidupam bermasyarakat pada
hakikatmya merupakan suatu realisasi praksis untuk mencapai tujuan bangsa.
Adapun pengimplementasian tersebut di rinci dalam berbagai macam bidang
antara lain POLEKSOSBUDHANKAM.

2
C. Implementasi Pancasila dalam bidang Politik
Pembangunan dan pengembangan bidang politik harus mendasarkan
pada dasar ontologis manusia. Hal ini di dasarkan pada kenyataan objektif
bahwa manusia adalah sebagai subjek Negara, oleh karena itu kehidupan
politik harus benar-benar merealisasikan tujuan demi harkat dan martabat
manusia. Pengembangan politik Negara terutama dalam proses reformasi
dewasa ini harus mendasarkan pada moralitas sebagaimana tertuang dalam
sila-sila pancasila dam esensinya, sehingga praktek-praktek politik yang
menghalalkan segala cara harus segera diakhiri.

D. Implementasi Pancasila dalam bidang Ekonomi


Di dalam dunia ilmu ekonomi terdapat istilah yang kuat yang
menang, sehingga lazimnya pengembangan ekonomi mengarah pada
persaingan bebas dan jarang mementingkan moralitas kemanusiaan. Hal ini
tidak sesuai dengan Pancasila yang lebih tertuju kepada ekonomi kerakyatan,
yaitu ekonomi yang humanistic yang mendasarkan pada tujuan demi
kesejahteraan rakyat secara luas. Pengembangan ekonomi bukan hanya
mengejar pertumbuhan saja melainkan demi kemanusiaan, demi kesejahteraan
seluruh masyarakat. Maka sistem ekonomi Indonesia mendasarkan atas
kekeluargaan seluruh bangsa.

E. Implementasi Pancasila dalam bidang Sosial dan Budaya


Dalam pembangunan dan pengembangan aspek sosial budaya
hendaknya didasarkan atas sistem nilai yang sesuai dengan nilai-nilai budaya
yang dimiliki oleh masyarakat tersebut. Terutama dalam rangka bangsa
Indonesia melakukan reformasi di segala bidang dewasa ini. Sebagai anti-
klimaks proses reformasi dewasa ini sering kita saksikan adanya stagnasi nilai
social budaya dalam masyarakat sehingga tidak mengherankan jikalau di
berbagai wilayah Indonesia saat ini terjadi berbagai gejolak yang sangat
memprihatinkan antara lain amuk massa yang cenderung anarkis, bentrok
antara kelompok masyarakat satu dengan yang lainnya yang muaranya adalah
masalah politik.

3
Oleh karena itu dalam pengembangan social budaya pada masa
reformasi dewasa ini kita harus mengangkat nilai-nilai yang dimiliki bangsa
Indonesia sebagai dasar nilai yaitu nilai-nilai pancasila itu sendiri. Dalam
prinsip etika pancasila pada hakikatnya bersifat humanistik, artinya nilai-nilai
pancasila mendasarkan pada nilai yang bersumber pada harkat dan martabat
manusia sebagai makhluk yang berbudaya.

F. Implementasi Pancasila dalam bidang Pertahanan dan Keamanan


Negara pada hakikatnya adalah merupakan suatu masyarakat hukum.
Demi tegaknya hak-hak warga negara maka diperlukan peraturan perundang-
undangan negara, baik dalam rangka mengatur ketertiban warga maupun
dalam rangka melindungi hak-hak warganya.
Implementasi / penerapan nilai-nilai dari sila-sila Pancasila adalah sebagai
berikut(
Implementasi / penerapan Sila Ke-1 :
1. Beriman, dan bertakwa yaitu secara sadar patuh melaksanakan perintah
Tuhan. Setiap umat harus mempelajari agama dan mengamalkannya;
2. Walaupun berbeda agama, rakyat Indonesia harus dapat bekerjasama
dalam bidang sosial, perekonomian, dan keamanan lingkungan;
3. Setiap pemeluk agama tidak boleh menghalangi ibadah agama lain;
4. Mengembangkan toleransi agama sejak dini;
5. Tidak menyebarkan agama kepada manusia yang sudah ber-Tuhan.
Ketentuan-ketentuan yang menunjukkan fungsi sila Ketuhanan Yang Maha
Esa, yaitu :
1. Kehidupan bernegara bagi Negara Republik Indonesia berdasar Ketuhanan
Yang Maha Esa;
2. Negara menjamin kemerdekaan tiap-tiap penduduk untuk memeluk agama
serta untuk beribadah menurut agama dan kepercayaannnya;
3. Negara menghendaki adanya toleransi dari masing-masing pemeluk agama
dan aliran kepercayaan yang ada serta diakui eksistensinya di Indonesia;

4
4. Negara Indonesia memberikan hak dan kebebasan setiap warga negara
terhadap agama dan kepercayaan yang dianutnya.

Arti dan Makna Sila Ketuhanan Yang Maha Esa adalah :


Manusia sebagai makhluk yang ada di dunia ini seperti halnya makhluk
lain diciptakan oleh penciptanya. Manusia sebagai makhluk yang dicipta
wajib melaksanakan perintah Tuhan dan menjauhi larangan-Nya.
Implementasi / penerapan Sila Ke-2 :
1. Sesama manusia tidak boleh saling melecehkan;
2. Sesama manusia punya rasa memiliki (mau berkorban);
3. Menjaga keseimbangan antara hak dan kewajiban;
4. Tidak semena-mena terhadap orang lain;
5. Mengakui adanya masyarakat majemuk; melakukan musyawarah dan
kompromi; mempertimbangkan moral; berbuat jujur; tidak curang;
6. Gemar kegiatan kemanusiaan: donor darah, menyantuni anak yatim dll ;
7. Mentaati hukum dan tidak diskriminatif.
Ketentuan-ketentuan yang menunjukkan fungsi sila Kemanusiaan yang adil
dan beradab, antara lain :
1. Pengakuan negara terhadap hak bagi setiap bangsa untuk menentukan
nasib sendiri;
2. Negara menghendaki agar manusia Indonesia tidak memeperlakukan
sesama manusia dengan cara sewenang-wenang sebagai manifestasi sifat
bangsa yang berbudaya tinggi;
3. Pengakuan negara terhadap hak perlakuan sama dan sederajat bagi setiap
manusia;
4. Jaminan kedudukan yang sama dalam hukum dan pemerintahan serta
kewajiban menjunjung tinggi hukum dan pemerintahan yang ada bagi
setiap warga negara.
Arti dan Makna Sila Kemanusiaan yang Adil dan Beradab adalah :
Manusia ditempatkan sesuai dengan harkatnya.Hal ini berarti bahwa
manusia mempunyai derajat yang sama di hadapan hukum.

5
Implementasi / penerapan Sila Ke-3 :
1. Menempatkan kepentingan negara diatas kepentingan pribadi dan
golongan ;
2. Berkorban demi negara: bekerja keras, taat membayar pajak, tidak KKN;
3. Cinta tanah air: meningkatkan prestasi di segala bidang ;
4. Bangga sebagai bangsa Indonesia: percaya diri sebagai Orang Indonesia.
Ketentuan-ketentuan yang menunjukkan fungsi sila Persatuan Indonesia,
yaitu:
1. Perlindungan negara terhadap segenap bangsa Indonesia dan seluruh
tumpah darah Indonesia;
2. Memajukan kesejahteraan umum, mencerdaskan kehidupan bangsa, dan
ikut melaksanakan ketertiba dunia yang berdasarkan kemerdekaan,
perdamaian abadi dan keadilan sosial;
3. Negara mengatasi segala paham golongan dan segala paham perseorangan,
serta pengakuan negara terhadap kebhineka-tunggal-ikaan dari bangsa
Indonesia dan kehidupannya.
Implementasi / penerapan Sila Ke-4 :
1. Aktif dalam musyawarah, memberikan hak suara, dan mengawasi wakil
rakyat ;
2. Tidak memaksakan kehendak kepada orang lain;
3. Mengutamakan musyawarah dengan menggunakan akal sehat;
4. Menerima hasil musyawarah apapun hasilnya dan melaksanakan dengan
tanggungjawab;
5. Mempunyai itikad baik dalam melakukan sesuatu.
Ketentuan-ketentuan yang menunjukkan fungsi sila Kerakyatan yang
dipimpin oleh hikmat kebijaksanaan dalam permusyawarata perwakilan,
yaitu :
1. Penerapan kedaulatan dalam negara Indonesia yang berada di tangan
rakyat dan dilakukan oleh MPR;

6
2. Penerapan asas musyawarah dan mufakat dalam pengambilan segala
keputusan dalam negara Indonesia, dan baru menggunakan pungutan suara
terbanyak bila hal tersebut tidak dapat dilaksanakan;
3. Jaminan bahwa seluruh  warga negara dapat memperoleh keadilan yang
sama sebagai formulasi negara hukum dan bukan berdasarkan kekuasaan
belaka, serta penyelenggaraan kehidupan bernegara yang didasarkan atas
konstitusi dan tidak bersifat absolute.
Arti dan Makna Sila Kerakyatan yang  Dipimpin oleh Hikmat Kebijaksanaan
dalam Permusyawaratan/Perwakilan adalah :
Permusyawaratan diusahakan agar dapat menghasilkan keputusan-
keputusan yang diambil secara bulat.Kebijaksaan ini merupakan suatu prinsip
bahwa yang diputuskan itu memang bermanfaat bagi kepentingan rakyat
banyak.
Implementasi / penerapan Sila Ke-5 :
1. Mengembangkan perbuatan luhur: saling membantu dan gotong royong;
2. Berbuat adil: tidak pilih kasih ;
3. Menghormati orang lain: tidak menghalangi orang lain hidup lebih baik ;
4. Suka memberi pertolongan: tidak egois dan individualistis;
5. Bekerja keras: tidak pasrah kepada takdir Tuhan;
6. Menghargai karya orang lain: tidak membajak dan membeli produk
bajakan;
7. Tidak merusak prasarana umum dan menjaga kebersihan ditempat umum.
Ketentuan-ketentuan yang menunjukkan fungsi sila Keadlan sosial bagi
seluruh rakyat Indonesia, antara lain :
1. Negara menghendaki agar perekonomian Indonesia berdasarkan atas asas
kekeluargaan;
2. Penguasaan cabang-cabang produksi yang penting bagi negara serta
menguasai hajat hidup orang banyak oleh negara, negara menghendaki
agar kekayaan alam yang terdapat di atas dan di dalam bumi dan air
Indonesia dipergunakan untuk kemakmuran rakyat banyak;

7
3. Negara menghendaki agar setiap warga negara Indonesia mendapat
perlakuan yang adil di segala bidang kehidupan, baik material maupun
spiritual;
4. Negara menghendaki agar setiap warga negara Indonesia memperoleh
pengajaran secara maksimal;
5. Negara Republik Iindonesia mengusahakan dan menyelenggarakan satu
sistem pengajaran nasional yang pelaksanaannya diatur berdasarkan
Undang-Undang;
6. Pencanangan bahwa pemerataan pendidikan agar dapat dinikmati seluruh
warga negara Indonesia menjadi tanggungjawab bersama antara
pemerintah, masyarakat dan keluarga;
7. Negara berusaha membentuk manusia Indonesia seutuhnya.

Arti dan Makna Sila Keadilan Sosial Bagi Seluruh Rakyat Indonesia adalah :
Keadilan berarti adanya persamaan dan saling menghargai karya orang
lain.Jadi seseorang bertindak adil apabila dia memberikan sesuatu kepada
orang lain sesuai dengan haknya.

G. Implementasi atau penerapan nilai-nilai dari sila-sila Pancasila menurut


hasil dari wawancara terhadap beberapa warga negara Indonesia sebagai
sampel :
Nilai-nilai dari sila-sila Pancasila dari dulu sampai sekarang tidak
berubah. Nilai tersebut mengantarkan kita untuk melakukan segala
sesuatunya dalam rangka menjalankan kehidupan bermasyarakat, berbangsa,
dan bernegara dengan baik dan sesuai dengan kepribadian bangsa Indonesia.
Nilai tersebut akan bermanfaat apabila nilai itu diterapkan atau
diimplementasikan secara nyata dalam kehidupan sehari-hari. Implementasi
tersebut dapat diwujudkan dengan perilaku kita sebagai masyarakat selaku
subyek pelaku implementasi.
Implementasi nilai-nilai Pancasila dapat dijabarkan melalui sila-silanya.
Contohnya adalah penerapan sila pertama “Ketuhanan Yang Maha Esa” yaitu

8
dengan shalat berjamaah, toleransi antar umat beragama, dan membina
kerukunan antar umat beragama. Contoh penerapan sila kedua “Kemanusiaan
yang Adil dan Beradab” yaitu tolong menolong dalam masyarakat. Contoh
penerapan sila ketiga “Persatuan Indonesia” yaitu tidak membuat kerusuhan
atau perang antar suku. Contoh sila keempat “Kerakyatan yang Dipimpin oleh
Hikmat Kebijaksanaan dalam Permusyawaratan/Perwakilan” adalah ikut serta
dalam Pemilu. Contoh penerapan sila kelima “Keadilan Sosial bagi Seluruh
Rakyat Indonesia” adalah berlaku adil dalam semua aspek dalam kehidupan.
Akan tetapi tidak menutup kemungkinan bahwa satu kegiatan dapat
mencerminkan implementasi dari semua sila Pancasila. Seperti contoh
membantu sesama itu dapat mencerminkan penerapan sila 1,2,3,4, dan 5 dari
Pancasila, karena antar sila-sila dalam Pancasila itu terdapat suatu keterkaitan
yang kuat yang tak terpisahkan dimana apabila salah satu nilai dari sila
tersebut diamalkan, maka nilai-nilai sila yang lainpun akan teramalkan pula.
Indonesia kini berada di era globalisasi yang memungkinkan segala
sesuatunya dapat diakses dengan begitu mudahnya, dimanapun, kapanpun,
oleh siapapun. Hal tersebut menyebabkan banyak informasi dam budaya dari
luar Imdonesia dapat masuk dengan mudah. Tentu masuknya hal tersebut
memiliki dampak positif dan dampak negatif sebagai konsekuensi yang harus
diterima oleh semakin pesatnya kemajuan ilmu pengetahuan, teknologi, dan
komunikasi. Apabila produk globalisasi tersebut membawa dampak yang baik
dalam artian positif, kita bisa menerima dan menyambut baik serta
menyesuaikan hal tersebut untuk dapat diterapkan dalam kehidupan
masyarakat Indonesia. Akan tetapi apabila itu membawa dampak yang tidak
baik dalam artian dapat menimbulkan pengaruh negatif, kita sebagai warga
negara Indonesia tidak boleh langsung menerimanya begitu saja. Kita harus
melakukan penyaringan secara selektif agar dampak negatifnya tidak masuk
ke dalam masyarakat Indonesia. Filter yang dapat kita gunakan adalah
Pancasila. Apabila hal tersebut sudah sesuai dengan nilai-nilai Pancasila maka
hal tersebut boleh diterapkan.

9
Walaupun sudah ada Pancasila yang berfungsi sebagai filter, tetapi
kenyataan bahwa nilai-nilai dari sila-sila Pancasila yang sudah mulai tidak
diterapkan atau dalam artian sudah banyak terjadi penyimpangan terhadap
implementasi nilai-nilai Pancasila tidak dapat dipungkiri lagi. Hal ini terjadi
kebanyakan pada kalangan muda. Banyak generasi muda yang terkena
dampak negatif dari globalisasi yang akhirnya melakukan tindakan negatif
seperti minum-minuman keras, mengonsumsi narkoba, seks bebas, kurang
santun dalam bertindak, dan lain sebagainya. Di kalangan masyarakat umum
juga tejadi banyaktindak kriminal, korupsi, dekadensi moral, dan hal negatif
lain yang tidak sesuai dengan nilai-nilai Pancasila.
Implementasi dari nilai-nilai Pancasila akan dapat terlaksana dengan baik
dengan adanya kemauan kita untuk mengimplementasikan nilai-nilai tersebut
untuk perbaikan kehidupan di masyarakat dan menjadikan Pancasila sebagai
pedoman hidup. Penanaman akan pentingnya implementasi nilai-nilai
Pancasila yang baik harus ditanamkan sejak dini. Penanaman itu dapat
dimulai dengan pemberian contoh perilaku yang sesuai dengan nilai Pancasila
di lingkungan keluarga, lalu diterapkan di masyarakat. Penanaman akan
pentingnya Pancasila juga dapat dilakukan baik melalui pendidikan formal
maupun non formal, contohnya adalah dengan adanya pelajaran PKn
(Pendidikan Kewarganegaraan) di tingkat sekolah dan mata kuliah
Pendidikan Pancasila di tingkat perguruan tinggi.

10
DAFTAR PUSTAKA

http://journal.uny.ac.id/index.php/jppm
http://jeffany-jefanny.blogspot.com/2012/04/pancasila-implementasinya.html
https://www.google.com/search?
newwindow=1&site=&source=hp&q=implementasi+pancasila&oq=implementasi
+pancasila&gs_l=hp.3…2387.10390.0.10774.22.18.0.0.0.0.0.0..0.0….0…
1c.1.32.hp..22.0.0.NvCsEIN4i08

11

Anda mungkin juga menyukai