Anda di halaman 1dari 44

PROPOSAL SKRIPSI

ANALISIS KESULITAN BELAJAR SIKLUS AKUNTANSI PERUSAHAAN


DAGANG PADA MATERI JURNAL PENYESUAIAN
(Studi Kasus Pada Siswa Kelas XI Program Keahlian Akuntansi Di
SMK Negeri 1 Banjarmasin)

Oleh:
Maulida Ilma Azzahra
NIM : 1710113320017

PROGRAM STUDI PENDIDIKAN EKONOMI


JURUSAN PENDIDIKAN ILMU PENGETAHUAN SOSIAL
FAKULTAS KEGURUAN DAN ILMU PENDIDIKAN
UNIVERSITAS LAMBUNG MANGKURAT
BANJARMASIN
2019
KATA PENGANTAR

Segala puji dan syukur kita panjatkan kepada Allah SWT yang memberi
hikmah dan yang paling bermanfaat bagi seluruh umat manusia, sehingga oleh
karena-Nya penulis dapat menyelesaikan tugas pembuatan Proposal Skripsi dengan
judul “Analisis Kesulitan Belajar Siklus Akuntansi Perusahaan Dagang Pada Materi
Jurnal Penyesuaian” ini dengan baik dan tepat waktu.
Adapun maksud dan tujuan dari penyusunan Proposal Skripsi ini adalah untuk
memenuhi salah satu tugas kuliah yang diberikan oleh Bapak Dr. Supriyanto selaku
dosen pada mata kuliah Evaluasi Hasil Belajar Ekonomi. Dalam proses penyusunan
tugas ini penulis menjumpai hambatan, namun berkat dukungan materil dari berbagai
pihak, akhirnya kami dapat menyelesaikan tugas ini dengan cukup baik, oleh karena
itu melalui kesempatan ini kami menyampaikan terimakasih dan penghargaan
setinggi-tingginya kepada semua pihak terkait yang telah membantu terselesaikannya
tugas ini.
Segala sesuatu yang salah datangnya hanya dari manusia dan seluruh hal yang
benar datangnya hanya dari agama berkat adanya nikmat iman dari Allah SWT,
meski begitu tentu tugas ini masih jauh dari kesempurnaan, oleh karena itu segala
saran dan kritik yang membangun dari semua pihak sangat kami harapkan demi
perbaikan pada tugas selanjutnya. Harapan kami semoga tugas ini bermanfaat
khususnya bagi kami dan bagi pembaca lain pada umumnya.

Banjarmasin, Desember 2019

( Penulis)

ii
DAFTAR ISI

HALAMAN SAMPUL ...................................................................................... i

KATA PENGANTAR........................................................................................ ii

DAFTAR ISI ..................................................................................................... iii

DAFTAR TABEL............................................................................................... v

DAFTAR GAMBAR.......................................................................................... v

BAB I PENDAHULUAN

A. Latar belakang ................................................................................... 1

B. Identifikasi Masalah........................................................................... 4

C. Pembatasan Masalah ......................................................................... 5

D. Perumusan Masalah........................................................................... 5

E. Tujuan Penelitian ............................................................................. 6

F. Manfaat Penelitian ............................................................................. 7

BAB II KAJIAN PUSTAKA

A........................................................................................................Kesulit

an Belajar.......................................................................................... 9

1. Definisi Kesulitan Belajar........................................................... 9

iii
2. Faktor-faktor Penyebab Kesulitan Belajar.................................. 12

3. Upaya Untuk Mengatasi Kesulitan Belajar................................. 14

B. Pembelajaran Materi Jurnal Penyesuaian dalam Mata Pelajaran

Siklus Akuntansi Perusahaan Dagang ............................................. 17

1. Pengertian Akuntansi................................................................ 17

2. Pengertian Siklus Akuntansi Perusahaan Dagang...................... 18

3. Materi Pembelajaran Jurnal Penyesuaian................................... 20

C. Ranah Kognitif................................................................................. 27

1. Revisi Taksonomi Bloom........................................................... 27

D. Penelitian yang Relevan................................................................... 31

E........................................................................................................Kerang

ka Berpikir......................................................................................... 32

F. Hipotesis Penelitian................................................. 33

BAB III METODOLOGI PENELITIAN

A........................................................................................................Pendek

atan yang Digunakan......................................................................... 34

B. Populasi dan Sampel........................................... 34

C. Teknik Pengumpulan Data............................ 36

D. Teknik Analisis Data......................................

36

iv
DAFTAR PUSTAKA

DAFTAR TABEL DAN GAMBAR

Tabel

Tabel 2.1 Format Jurnal Penyesuaian.................................................................. 26

Tabel 2.2 Taksonomi Anderson dan Krathwol.................................................... 30

Tabel 3.1 Populasi Penelitian............................................................................... 35

Tabel 3.2 Sampel Penelitian................................................................................ 35

Tabel 3.3 Parameter Kriteria Interpretasi Skor.................................................... 37

Gambar

Gambar 2.1 Siklus Akuntansi Keuangan............................................................. 18

Gambar 2.2 Perubahan dari Kerangka Pikir Asli Ke Revisi................................ 28

Gambar 2.3 Skema Kerangka Berpikir................................................................ 33

v
vi
BAB I

PENDAHULUAN

A. Latar Belakang

Sekolah Menengah Kejuruan (SMK) adalah salah satu jenjang pendidikan

formal yang secara khusus dimaksudkan untuk mempersiapkan peserta didik

agar menjadi manusia produktif yang mampu bekerja mandiri serta menjadi

sumber daya manusia berkualitas yang menunjukkan penguasaan ilmu

pengetahuan, teknologi, dan keterampilan yang tinggi sesuai dengan program

keahlian pilihannya diikuti dengan moral, etika, dan karakter diri yang baik.

Pada Sekolah Menengah Kejuruan, khususnya pada program keahlian

akuntansi, terdapat beberapa mata pelajaran yang dipelajari. Salah satunya yaitu

siklus akuntansi perusahaan dagang. Materi ini diajarkan kepada siswa SMK

kelas XI.

Pembelajaran akuntansi adalah suatu proses pembelajaran yang bertujuan

agar siswa menguasai konsep dasar akuntansi, prinsip-prinsip akuntansi, dan

prosedur dalam pembuatan informasi akuntansi yang bermanfaat untuk

pengambilan keputusan sehingga siswa mampu menerapkannya di dunia kerja di

masa yang akan datang. Dari segi prosedur, akuntansi adalah seni pencatatan,

penggolongan, peringkasan, dan dinyatakan dalam keuangan, transaksi-transaksi

dan kejadian-kejadian yang bersifat financial dan penafsiran hasil-hasilnya. (Dwi

Harti, 2009).

1
2

Proses pembelajaran siklus akuntansi perusahaan yang dilakukan di SMK

pada dasarnya mengikuti kurikulum berstandar nasional guna mencapai tujuan

pembelajaran akuntansi di SMK. Para guru biasanya memberikan teori-teori

akuntansi mengenai siklus akuntansi perusahaan terlebih dahulu, kemudian siswa

akan mempraktekkannya menggunakan buku praktek atau berupa besar. Hal ini

dilakukan agar siswa lebih mengerti dan memahami mengenai materi siklus

akuntansi perusahaan dagang.

Siklus perusahaan dagang merupakan mata pelajaran yang mengajarkan

pengetahuan bersifat prosedural. Artinya, pembelajaran materi ini memerlukan

tahap-tahap dalam kegiatan pembelajarannya yang bertujuan menguasai

kompetensi tertentu yang kemudian menjadi dasar penguasaan kompetensi ke

tahapannya yang berikutnya.

Namun, dalam proses pembelajaran tidak selalu berjalan lancar, terkadang

ada beberapa kendala yang harus dihadapi. Salah satunya yaitu kesulitan belajar

yang dialami siswa dalam memahami materi pelajaran sehingga mengakibatkan

hasil belajar yang kurang optimal serta tujuan pembelajaran yang tidak tercapai.

Salah satu tahapnya yaitu, jurnal penyesuaian. Jurnal penyesuaian adalah

jurnal untuk menyesuaikan catatan dalam neraca saldo agar sesuai dengan

kenyataan. Dalam mempelajari jurnal penyesuaian dibutuhkan pemahaman dan

ketelitian saat proses pengerjaannya. Dengan demikian, dapat dikatakan bahwa


3

siswa harus bisa menganalisa transaksi yang ada dengan memainkan logika

mereka karena informasi dari jurnal penyesuaian akan berpengaruh ke tahapan

yang selanjutnya. Hal ini lah yang membuat siswa kesulitan dalam menganalisis

transaksi serta pembuatan jurnal penyesuaian.

Berdasarkan pengamatan saat pembelajaran serta wawancara yang

dilakukan pada siswa kelas XI program keahlian akuntansi di SMK Negeri 1

Banjarmasin mereka kesulitan dalam mengerjakan jurnal penyesuaian, sejalan

dengan penelitian terdahulu oleh (Putri, 2018); (Meilisa Wulandari, 2014) yang

dapat disimpulkan bahwa siswa kesulitan mata pelajaran siklus akuntansi

perusahaan dagang pada materi jurnal penyesuaian dalam mencatat transaksi

jurnal penyesuaian dan kesalahan dalam menganalisis transaksi jurnal

penyesuaian. Faktor yang menyebabkan kesulitan belajar siswa adalah

kurangnya pengetahuan dan keterampilan dasar atas bahan yang dipelajari.

berupa pemahaman dan keterampilan dalam menganalisis, menghitung dan

mencatat data transaksi.

Dalam proses pembelajaran, terdapat konsep-konsep yang telah

dikemukakan oleh para ahli, salah satunya yaitu konsep taksonomi yang

dikemukakan oleh Benjamin S. Bloom. Taksonomi pendidikan ini terkandung

dalam buku The Taxonomy of Educational Objectives The Classification of

Educational Goals, Handbook I: Cognitive Domain yang terbit pada tahun 1956.

Konsep taksonomi ini terbagi menjadi tiga ranah (domain), salah satunya adalah
4

ranah kognitif (cognitive domain). Ranah ini berisikan enam kategori pokok

dengan urutan mulai dari jenjang yang rendah sampai dengan jenjang yang

paling tinggi, yakni pengetahuan (knowledge), pemahaman (comprehension),

penerapan (apply), menganalisis (analyze), sintesis (synthesis), dan evaluasi

(evaluate). Kemudian tingkatan taksonomi tersebut di revisi oleh Anderson dan

Krathwol (2001), menjadi mengingat (remember), memahami (understand),

mengaplikasikan (apply), menganalisis (analyze), mengevaluasi (evaluate) dan

mencipta (create).

Sehubungan dengan hal tersebut, penelitian ini bertujuan untuk melakukan

analisis mengenai kesulitan belajar yang dialami oleh siswa pada mata pelajaran

akuntansi pada materi jurnal penyesuaian berdasarkan ranah kognitif, yang terdiri

atas mengingat, memahami, mengaplikasikan, menganalisis, mengevaluasi, dan

mencipta. Hal ini perlu dilakukan agar guru dapat mengetahui kesulitan yang

dialami oleh siswa dalam mempelajari materi jurnal penyesuaian dalam ranah

kognitif.

B. Identifikasi Masalah

Dari latar belakang diatas maka dapat diidentifikasi beberapa masalah,

yaitu :

1. Pada mata pelajaran siklus akuntansi perusahaan dagang materi jurnal

penyesuaian siswa kesulitan dalam mencatat transaksi jurnal penyesuaian

dan kesalahan dalam menganalisis transaksi jurnal penyesuaian.


5

2. Guru belum mengetahui penyebab kesulitan belajar siswa dalam

mempelajari siklus akuntansi perusahaan dagang pada materi jurnal

penyesuaian secara spesifik.

3. Belum adanya cara yang tepat untuk mengatasi kesulitan belajar

akuntansi pada materi jurnal penyesuaian.

C. Pembatasan Masalah

Berdasarkan identifikasi masalah diatas maka penelitian ini membatasi

diri pada kajian kesulitan belajar siswa dalam mempelajari mata pelajaran siklus

akuntansi perusahaan dagang pada materi jurnal penyesuaian ditinjau dari ranah

kognitif menurut Anderson dan Krathwol, yang terdiri dari mengingat,

memahami, menerapkan, menganalisis, mengevaluasi, dan mencipta.

D. Perumusan Masalah

Sehubungan dengan latar belakang yang telah dikemukakan, maka timbul

permasalahan, yaitu :

1. Pada bagian penyesuaian mana siswa kelas XI Program Keahlian Akuntansi

di SMK Negeri 1 Banjarmasin mengalami kesulitan ?

2. Faktor apa saja yang menyebabkan siswa kelas XI Program Keahlian

Akuntansi di SMK Negeri 1 Banjarmasin mengalami kesulitan dalam

menyelesaikan soal studi kasus terkai materi jurnal penyesuaian ?

3. Bagaimana cara mengatasi kesulitan belajar yang dialami oleh siswa kelas

XI Program Keahlian Akuntansi di SMK Negeri 1 Banjarmasin dalam


6

menyelesaikan soal studi kasus terkait materi jurnal penyesuaian pada ranah

kognitif ?

E. Tujuan Penelitian

Berdasarkan rumusan masalah yang telah diuraikan di atas, maka tujuan

penelitian ini antara lain :

1. Untuk mengetahui di bagian penyesuaian mana dari jurnal penyesuaian

yang dianggap sulit oleh siswa kelas XI Program Keahlian Akuntansi di

SMK Negeri 1 Banjarmasin.

2. Untuk mengetahui faktor-faktor yang menyebabkan siswa kelas XI Program

Keahlian Akuntansi di SMK Negeri 1 Banjarmasin mengalami kesulitan

dalam menyelesaikan soal studi kasus terkai materi jurnal penyesuaian.

3. Untuk mengetahui cara mengatasi kesulitan belajar yang dialami oleh siswa

kelas XI Program Keahlian Akuntansi di SMK Negeri 1 Banjarmasin dalam

menyelesaikan soal studi kasus terkait materi jurnal penyesuaian pada ranah

kognitif.

F. Manfaat Penelitian

Dengan adanya penelitian ini diharapkan dapat memberi manfaat.

Adapun manfaat penelitian ini adalah sebagai berikut :

1. Manfaat Teoritis

Penelitian ini diharapkan dapat menambah wawasan terhadap

perkembangan ilmu pendidikan, khususnya pengetahuan identifikasi


7

kesulitan siswa dalam mempelajari siklus akuntansi perusahaan dagang

pada materi jurnal penyesuaian berdasarkan ranah kognitif.

2. Manfaat Praktis

a. Bagi siswa

Diharapkan dapat membantu siswa untuk mengetahui di bagian mana

ditemukannya kesulitan belajar yang dialaminya sehingga dapat

mengatasi kesulitannya dalam belajar guna meningkatkan hasil belajar.

b. Bagi guru

Penelitian ini dapat berguna bagi pihak guru untuk mengukur sejauh

mana pemahaman siswa terhadap materi jurnal penyesuaian. Selain itu,

guru dapat mengidentifikasi kesulitan belajar siswa dan sebab-sebabnya

beserta cara untuk mengatasinya.

c. Bagi sekolah

Memberikan masukan bahwa untuk mengatasi masalah kesulitan belajar

siswa khususnya mata pelajaran siklus akuntansi perusahaan dagang

materi jurnal penyesuaian, perlu adanya kerjasama antara sekolah dan

orang tua siswa secara kontinu sehingga prestasi belajar siswa akan

meningkat.

d. Bagi peneliti

Penelitian ini diharapkan dapat dijadikan rujukan bahan penelitian

selanjutnya.
BAB II

KAJIAN PUSTAKA

A. Kesulitan Belajar

1. Definisi Kesulitan Belajar

Belajar adalah proses memperoleh perubahan tingkah laku sebagai

hasil interaksi dengan lingkungannya (Slameto, 2013). Belajar dalam arti

luas merupakan suatu proses yang memungkinkan timbulnya atau

berubahnya suatu tingkah laku baru yang bukan disebabkan oleh kematangan

dan suatu hal yang bersifat sementara sebagai hasil dari terbentuknya respons

utama. Belajar adalah aktivitas, baik fisik maupun psikis yang menghasilkan

perubahan tingkah laku yang baru pada diri individu yang belajar dalam

bentuk kemampuan yang relatif konstan dan bukan disebabkan oleh

kematangan yang bersifat sementara.

Menurut pandangan Benjamin S. Bloom (dalam (Hanafy, 2014), belajar

adalah perubahan kualitas kemampuan kognitif, afektif, psikomotorik untuk

meningkatkan taraf hidup peserta didik, baik sebagai pribadi dan anggota

masyarakat maupun sebagai makhluk Tuhan Yang Maha Esa.

Setiap siswa pada prinsipnya tentu berhak memperoleh peluang untuk

mencapai kinerja akademik yang memuaskan. Namun berdasarkan kenyataan

sehari-hari, tampak jelas bahwa siswa memiliki perbedaan dalam beberapa

hal yaitu kemampuan intelektual, kemampuan fisik, latar belakang keluarga,

9
10

kebiasaan dan pendekatan belajar yang terkadang sangat mencolok antar

seorang siswa dengan siswa yang lainnya. Sementara itu, penyelenggaraan

pendidikan di sekolah-sekolah pada umumnya hanya ditujukan kepada para

siswa yang berkemampuan rata-rata, sehingga siswa yang berkemampuan

lebih atau yang berkemampuan kurang pun terabaikan. Berdasarkan hal ini

timbul apa yang disebut kesulitan belajar

Menurut National Institute Of Health USA (dalam (Idris, 2009)),

kesulitan belajar adalah hambatan atau gangguan belajar pada anak dan

remaja yang ditandai oleh adanya kesenjangan yang signifikan antara taraf

intelegensia dan kemampuan akademik yang seharusnya dicapai.

Secara luas, kesulitan belajar mencakup sebagai berikut:

a. Learning Disorder atau kekacauan belajar adalah keadaan

dimana proses belajar seseorang terganggu karena timbulnya respons

yang bertentangan. Pada dasarnya, yang mengalami kekacauan belajar,

potensi dasarnya tidak dirugikan, akan tetapi belajarnya terganggu

atau terhambat oleh adanya respons-respons yang bertentangan,

sehingga hasil belajar yang dicapainya lebih rendah dari potensi yang

dimilikinya.

b. Learning Disfunction merupakan gejala dimana proses belajar

yang dilakukan siswa tidak berfungsi dengan baik, meskipun


11

sebenarnya siswa tersebut tidak menunjukkan adanya subnormalitas

mental, gangguan alat indera atau gangguan psikologis lainnya.

c. Under Achiever mengacu kepada siswa yang sesungguhnya

memiliki tingkat potensi intelektual yang tergolong di atas normal,

tetapi prestasi belajarnya tergolong rendah. Contoh: siswa yang telah

dites kecerdasannya dan menunjukkan tingkat kecerdasan tergolong

sangat unggul (IQ = 130 - 140), namun prestasi belajarnya biasa-biasa

saja atau malah sangat rendah.

d. Slow Learner atau lambat belajar adalah siswa yang lambat

dalam proses belajar, sehingga ia membutuhkan waktu yang lebih

lama dibandingkan sekelompok siswa lain yang memiliki taraf potensi

intelektual yang sama.

e. Learning Disabilities atau ketidakmampuan belajar mengacu

pada gejala dimana siswa tidak mampu belajar atau menghindari

belajar, sehingga hasil belajar di bawah potensi intelektualnya.

Dapat disimpulkan dari pendapat diatas bahwa kesulitan belajar siklus

perusahaan dagang pada materi jurnal penyesuaian adalah dimana adanya

hambatan atau gangguan belajar pada peserta didik yang ditandai dengan

adanya jarak antara prestasi akademik yang diharapkan dengan prestasi

akademik yang diperoleh ditinjau dari kemampuannya yaitu menganalisis,


12

mengklasifikasi, mengolah informasi akuntansi yang kemudian akan diolah

menjadi laporan yang bermanfaat bagi pihak-pihak yang membutuhkan.

2. Faktor-Faktor Penyebab Kesulitan Belajar

Kesulitan belajar tidak hanya dialami oleh siswa yang berkemampuan

rendah saja tetapi juga dialami oleh siswa berkemampuan tinggi. Kesulitan

belajar juga dapat dialami oleh siswa yang berkemampuan biasa (normal) hal

ini disebabkan oleh faktor-faktor tertentu yang menghambat tercapainya

kinerja akademik yang sesuai dengan harapan. Faktor yang dapat

menyebabkan kesulitan belajar di sekolah ada beragam. Apabila dikaitkan

dengan faktor-faktor yang berperan dalam belajar, penyebab kesulitan belajar

tersebut dapat dikelompokkan menjadi dua bagian, yaitu faktor yang berasal

dari dalam diri siswa (internal) dan faktor yang berasal dari luar diri siswa

(eksternal).

Faktor internal penyebab utama kesulitan belajar (learning disabilities)

adalah kemungkinan adanya disfungsi neurologis atau gangguan emosional,

sedangkan eksternal yaitu faktor utama problema belajar (learning problems)

yang antara lain berupa strategi pembelajaran yang keliru, pengelolaan

kegiatan belajar yang tidak membangkitkan motivasi belajar anak dan

pemberian ulangan penguat yang tidak tepat.

Syah berpendapat (dalam (Idris, 2009)) bahwa faktor-faktor penyebab

timbulnya kesulitan belajar, terbagi menjadi :


13

a. Faktor Intern

Faktor intern siswa meliputi gangguan atau kekurangmampuan

psiko-fisik siswa, yakni:

1) Bersifat kognitif (ranah cipta), antara lain seperti rendahnya

kapasitas intelektual/inteligensi siswa.

2) Bersifat afektif (ranah rasa), antara lain seperti labilnya emosi

dan sikap.

3) Bersifat psikomotorik (ranah karsa), antara lain seperti

terganggunya alat-alat indera penglihat dan pendengar (mata dan

telinga).

b. Faktor Ekstern

Faktor ekstern siswa meliputi semua situasi dan kondisi lingkungan

sekitar yang tidak mendukung aktivitas belajar siswa. Faktor lingkungan

ini meliputi:

1) Lingkungan keluarga, contohnya: ketidakharmonisan

hubungan antara ayah dengan ibu dan rendahnya kehidupan ekonomi

keluarga.

2) Lingkungan perkampungan/masyarakat, contohnya: wilayah

perkampungan kumuh (slum area) dan teman sepermainan (peer

group) yang nakal.


14

3) Lingkungan sekolah, contohnya: kondisi dan letak gedung

sekolah yang buruk seperti dekat pasar, kondisi guru dan alat-alat

belajar yang berkualitas rendah.

Berdasarkan beberapa pendapat diatas maka dapat disimpulkan

bahwa faktor penyebab kesulitan belajar akuntansi materi jurnal penyesuaian

dibagi atas sebab-sebab individu dan sebab-sebab yang kompleks. Sebab-

sebab individu, artinya tidak ada dua orang yang mengalami kesulitan belajar

itu sama persis penyebabnya walaupun jenis kesulitannya sama. Sedangkan

sebab-sebab yang kompleks adalah keadaan dimana seseorang mengalami

kesulitan belajar karena berbagai macam sebab.

3. Upaya Untuk Mengatasi Kesulitan Belajar

Guru sangat dianjurkan untuk melakukan identifikasi terhadap

fenomena yang menunjukkan adanya kesulitan sebelum menetapkan

alternatif pemecahan masalah kesulitan belajar siswa,

Menurut Djamarah, secara garis besar, langkah-langkah yang perlu

ditempuh dalam rangka usaha mengatasi kesulitan belajar pada anak didik,

dapat dilakukan melalui enam tahap, yaitu :

1) Pengumpulan data

Untuk menemukan sumber penyebab kesulitan belajar diperlukan

banyak informasi. Untuk memperoleh informasi perlu diadakan


15

pengamatan langsung terhadap objek yang bermasalah dengan alat

pengumpul data.

Usaha yang bisa dilakukan dalam rangka mengumpulkan data bisa

menggunakan metode atau kegiatan, sebagai berikut:

a) Kunjungan rumah;

b) Case study;

c) Case history;

d) Daftar pribadi;

e) Meneliti pekerjaan anak;

f) Meneliti tugas kelompok; dan

g) Melaksanakan tes, baik tes IQ maupun tes pribadi.

Dalam pelaksanaannya, semua metode itu tidak mesti digunakan

bersama-sama, tetapi tergantung masalahnya, kompleks atau tidak.

Semakin rumit masalahnya, maka semakin banyak kemungkinan metode

yang dapat digunakan. Jika masalahnya sederhana, mungkin dengan satu

metode sudah cukup untuk menemukan faktor apa yang menyebabkan

kesulitan belajar anak.

2) Pengolahan data

Langkah-langkah yang dapat ditempuh dalam rangka pengolahan data

yaitu sebagai berikut :

1) Identifikasi kasus;
16

2) Membandingkan antar kasus;

3) Membandingkan dengan hasil tes; dan

4) Menarik kesimpulan.

3) Diagnosis

Diagnosis adalah keputusan mengenai hasil dari pengolahan data.

4) Prognosis

Keputusan yang diambil berdasarkan hasil diagnosis menjadi dasar

pijakan dalam kegiatan prognosis. Dalam prognosis dilakukan kegiatan

penyusunan program dan penetapan ramalan mengenai bantuan yang

harus diberikan kepada anak untuk membantunya keluar dari kesulitan

belajar.

5) Treatment

Treatment adalah perlakuan atau pemberian bantuan kepada anak

didik yang mengalami kesulitan belajar sesuai dengan program yang

telah disusun pada tahap prognosis.

Bentuk treatment yang bisa diberikan, antara lain:

a) Melalui bimbingan belajar individual.

b) Melalui bimbingan belajar kelompok.

c) Melalui remedial teaching untuk mata pelajaran tertentu.

d) Melalui bimbingan orang tua di rumah.


17

e) Pemberian bimbingan pribadi untuk mengatasi masalah-masalah

psikologis.

f) Pemberian bimbingan mengenai cara belajar yang baik secara

umum.

g) Pemberian bimbingan mengenai cara belajar yang baik sesuai

dengan karakteristik setiap mata pelajaran.

6) Evaluasi

Evaluasi dimaksudkan untuk mengetahui apakah treatment yang telah

diberikan berhasil dengan baik atau tidak. Kemungkinan gagal atau

berhasil treatment yang diberikan kepada anak, dapat diketahui sejauh

mana kebenaran jawaban anak terhadap item-item soal yang diberikan

dalam jumlah tertentu dan dalam materi tertentu melalui alat evaluasi

berupa tes prestasi belajar atau achievement test.

Dari pendapat di atas dapat disimpulkan upaya dalam menanggulangi

kesulitan belajar siswa terhadap materi jurnal penyesuaian mencakup

tahapan pengumpulan data, pengolahan data, diagnosis, prognosis, treatment

dan evaluasi.

B. Pembelajaran Materi Jurnal Penyesuaian dalam Mata Pelajaran Siklus

Akuntansi Perusahaan Dagang

1. Pengertian Akuntansi
18

Akuntansi adalah seni dalam pencatatan, penggolongan, dan

peringkasan transaksi dan kejadian yang bersifat keuangan, dalam bentuk

satuan uang, dan penafsiran hasil-hasilnya. (Suwardjono, 2003)

Rangkaian akhir dari rangkaian akuntansi adalah laporan keuangan

yang merupakan bentuk pertanggungjawaban manajemen kepada investor

dan berguna bagi pihak internal maupun pihak eksternal untuk mengambil

suatu keputusan.

Pernyataan Standar Akuntansi Keuangan (PSAK) No. 1 menjelaskan

bahwa tujuan laporan keuangan adalah untuk memberikan informasi tentang

posisi keuangan, kinerja dan arus kas perusahaan yang bermanfaat bagi

sebagian besar pengguna laporan yang berguna untuk membuat keputusan

ekonomi dan menunjukkan pertanggungjawaban (stewardship) manajemen

atas penggunaan sumber daya yang dipercayakan kepada mereka. 

2. Pengertian Siklus Akuntansi Perusahaan Dagang

Siklus akuntansi adalah suatu proses penyediaan laporan keuangan

perusahaan untuk suatu periode waktu tertentu. Siklus ini dimulai dari

terjadinya transaksi keuangan perusahaan untuk suatu periode waktu tertentu.

Dimulai dari terjadinya transaksi, penjurnalan sampai penyiapan laporan

keuangan pada akhir suatu periode ( (Bastian, 2006).

Satu siklus akuntansi dibagi menjadi dua kelompok waktu, yaitu :


19

a. Siklus akuntansi selama periode berjalan, terdiri dari urutan aktivitas

untuk mencatat transaksi-transaksi yang terjadi selama periode berjalan.

b. Siklus akuntansi pada akhir periode, terdiri dari urutan aktivitas dalam

rangka penyusunan laporan keuangan.

Gambar 2.1 Siklus Akuntansi Keuangan


Sumber : Buku Akuntansi Pengantar 1: Sistem Penghasil Informasi
Keuangan Adaptasi IFRS
SELAMA PERIODE BERJALAN PADA AKHIR PERIODE

a. Penginputan dan Pemrosesan b. Pengoutputan

1) Pengidentifikasian 1) Pembuatan Daftar Saldo


Transaksi Percobaan (Neraca Saldo/
Trial Balance)

2) Pengukuran
Transaksi
2) Pencatatan Penyesuai
(Adjustment Journal)

3) Pendokumentasia
n Transaksi 6) Pembuatan Neraca Saldo
Setelah Penyesuaian (Trial
Balance After Adjustment)
yang dibantu dengan
4) Peringkasan Transaksi
membuat kertas kerja
(Penjurnalan/Journalizing)
(Worksheet)
a) Jurnal Penerimaan Kas
b) Jurnal Pengeluaran Kas
c) Jurnal Penjualan
d) Jurnal Pembelian 3) Penyajian Laporan Keuangan
e) Jurnal Umum berupa Laporan Laba Rugi, Laporan
Perubahan Ekuitas, Laporan Posisi
Keuangan (Neraca), dan Laporan Arus
Kas beserta Catatan Atas Laporan
6) Pengklasifikasian Keuangan apabila diperlukan
Transaksi (Pemindah-
Bukuan/ Posting ) ke
Buku Besar Umum
(General Ledger) 5) Pencatatan Penutupan
20

3. Materi Pembelajaran Jurnal Penyesuaian

Materi pelajaran siklus akuntansi perusahaan dagang yang diajarakan,

salah satunya adalah jurnal penyesuaian. Jurnal penyesuaian (Adjustment

Journal) dibuat untuk akun-akun tertentu, yang pada hakikatnya adalah

untuk mengoreksi akun-akun tersebut sehingga mencerminkan keadaan

aktiva (harta), kewajiban, ekuitas, pendapatan/ penjualan, harga pokok

penjualan, dan beban yang sebenarnya. Tujuan dibuat jurnal penyesuaian

yaitu untuk menyesuaikan saldo-saldo perkiraan yang belum sesuai dan

memerlukan penyesuaian, serta untuk mengetahui apakah perkiraan riil

maupun perkiraan nominal sudah menunjukkan angka yang sebenarnya

sebelum disusun atau dimasukkan kedalam neraca lajur atau laporan

keuangan. Ada dua macam keadaan dimana jurnal penyesuaian (adjustment)

perlu dibuat. Pertama, keadaan dimana suatu transaksi telah terjadi tetapi

belum dicatat dalam akun. Kedua, keadaan dimana suatu transaksi telah

dicatat dalam suatu akun, tetapi saldonya perlu dikoreksi untuk


21

mencerminkan keadaan yang sebenarnya. Setiap jurnal penyesuaian akan

berpengaruh paling tidak pada satu akun neraca dan satu akun laba rugi

dalam jumlah yang sama. Dengan demikian setiap jurnal penyesuaian akan

mempengaruhi laba (rugi) bersih.

Apabila dilihat dari pengaruhnya terhadap akun neraca dan laporan

laba rugi, maka akun-akun yang perlu disesuaikan adalah sebagai berikut :

a. Penyusutan Aset Tetap

Ciri-ciri aset tetap yaitu digunakan untuk kegiatan operasional

perusahaan, bukan digunakan untuk dijual, masa manfaat lebih dari satu

tahun, dan disusutkan tiap tahun. Karena aset tetap memiliki masa

manfaat lebih dari satu tahun maka logikanya nilai tiap tahunnya pasti

akan berkurang sehingga perlu dibuatkan jurnal penyesuaian untuk

mencatat penyusutan pada akhir tahun. 

Jurnal Penyesuaian:

Beban Penyusutan…                               xxx

     Akumulasi Penyusutan…                             xxx

b. Beban Dibayar Dimuka (Termasuk semua akun yang dibayar dimuka)

Beban dibayar dimuka merupakan pembayaran beban secara tunai

untuk jangka waktu tertentu. Misalnya untuk 2 tahun, yang seharusnya

diakui sebagai beban tahun berjalan adalah dari tanggal transaksi sampai

akhir tahun berjalan. sedangkan untuk tahun selanjutnya harus


22

dikeluarkan sebagai beban (pendekatan beban).

Jurnal ketika mencatat beban dibayar dimuka:

Pendekatan beban (saat transaksi):

Beban … xxx                                         

     Kas xxx

                                                             

Jurnal Penyesuaian:

… dibayar dimuka xxx

Beban … xxx

( Nominal sejumlah beban yang belum terjadi/beban tahun berikutnya)

Pendekatan Harta (saat transaksi):

… dibayar dimuka xxx                                      

    Kas                                 xxx                                      

Jurnal Penyesuaian :

Beban … xxx

… dibayar dimuka xxx

(Nominal sejumlah beban yang terjadi pada tahun berjalan)

c. Beban Yang Masih Harus Dibayar

Pada intinya kita harus mengakui beban yang seharusnya dibayarkan

pada tahun berjalan namun pada hingga akhir tahun belum terbayarkan

Jurnal Penyesuaian:
23

Beban … xxx

Hutang ... xxx

d. Pendapatan Yang Masih Harus Diterima

Pada intinya kita harus mencatat pendapatan yang sudah menjadi hak

perusahaan pada akhir tahun.

Jurnal penyesuaian:

Piutang … xxx

Pendapatan… xxx

e. Pendapatan Diterima Dimuka

Ketika perusahaan menerima uang kas sebagai tanda diterimanya

pendapatan namun perusahaan belum melakukan kewajibannya maka

pada akhir tahun harus disesuaikan.

Pendekatan Beban (saat transaksi) :

Kas xxx

Pendapatan … xxx

Jurnal Penyesuaian :

Pendapaatan ... xxx                                                  

   Pendapatan … Diterima Dimuka xxx                             

(Nominal sejumlah pendapatan yang seharusnya belum diakui)

Pendekatan Asset (saat transaksi):


24

Kas xxx

Pendapatan Diterima Dimuka xxx

Jurnal penyesuaian:

Pendapatan … Diterima Dimuka xxx                                                 

  Pendapatan … xxx               

(Nominal sejumlah pendapatan yang harus diakui)

f) Pemakaian Barang Habis Pakai

Barang habis pakai misalnya adalah perlengkapan, jika dicatat sebagai

aset berupa perlengkapan maka ketika barang tersebut habis karena

pemakaian maka harus disesuaikan pada akhir tahun.

Pendekatan Beban (saat transaksi) :

Beban Perlengkapan xxx

Kas/ Hutang xxx

Jurnal Penyesuaian :

Perlengkapan xxx

Beban Perlengkapan xxx

(Nominal sejumlah perlengkapan yang tersisa pada akhir tahun)

Pendekatan Harta (saat transaksi) :

Perlengkapan xxx

Kas/ Hutang xxx

Jurnal Penyesuaian :
25

Beban Perlengkapan xxx

Perlengkapan xxx

(Nominal sejumlah perlengkapan yang terpakai selama tahun berjalan)

g) Persediaan

Pada akhir tahun akun persediaan harus menunjukan saldo persedian

akhir sehingga perlu adanya jurnal penyesuaian.

Pendekatan Ikhtisar Laba/Rugi :

Jurnal Penyesuaian :

Ikhtisar L/R xxx

Persediaan Barang Dagang (Awal) xxx

Persediaan Barang Dagang (Akhir) xxx

Ikhtisar L/R xxx

Pendekatan HPP

Jurnal Penyesuaian :

HPP xxx

Pembelian xxx

Biaya Angkut Pembelian xxx

Persediaan Barang Dagang (Awal) xxx

Persediaan Barang Dagang (Akhir) xxx


26

Retur Pembelian xxx

Potongan Pembelian xxx

HPP xxx

h) Piutang Tak Tertagih

Dalam bisnis adanya piutang yang tidak dapat tertagih merupakan suatu

resiko yang harus diterima. Maka dari itu, biasanya pada akhir tahun

perusahaan akan mengestimasi berapa jumlah kemungkinan piutang

yang tidak dapat ditagih. Untuk metode pencatatan ada dua yaitu,

metode langsung (writte off) dan metode cadangan (allowance).

Jurnal Penyesuaian:

Metode Langsung :

Beban Kerugian Piutang xxx

Piutang xxx

Metode Cadangan :

Beban Kerugian Piutang xxx

Cadangan Kerugian Piutang xxx

Pada umumnya, bentuk jurnal penyesuaian sama dengan jurnal umum,

yaitu sebagai berikut :

Tabel 2.1 Format Jurnal Penyesuaian


( Nama Perusahaan )
Jurnal Penyesuaian
Periode : …
27

Tanggal Keterangan Re Debit Kerdit

Sumber :Buku Akuntansi Pengantar 1: Sistem Penghasil Informasi

Keuangan Adaptasi IFRS

C. Ranah Kognitif

1. Revisi Taksonomi Bloom

Tingkatan-tingkatan dalam Taksonomi Bloom tersebut telah

digunakan hampir setengah abad sebagai dasar untuk penyusunan tujuan-

tujuan pendidikan, penyusunan tes, dan kurikulum di seluruh dunia.

Kerangka pikir ini memudahkan guru memahami, menata, dan

mengimplementasikan tujuan-tujuan pendidikan. Berdasarkan hal tersebut

Taksonomi Bloom menjadi sesuatu yang penting dan mempunyai pengaruh

yang luas dalam waktu yang lama. Namun pada tahun 2001 terbit sebuah

buku A Taxonomy for Learning, Teaching, and Assesing: A Revision of

Bloom’s Taxonomy of Educatioanl Objectives yang disusun oleh Lorin W.

Anderson dan David R. Krathwohl.

Perubahan dari kerangka pikir asli ke revisinya diilustrasikan pada

Gambar 2.2. Berdasarkan Gambar 2.2 dapat diketahui perubahan taksonomi

dari kata benda (dalam taksonomi Bloom) menjadi kata kerja (dalam

taksonomi revisi). Perubahan ini dibuat agar sesuai dengan tujuan-tujuan


28

pendidikan. Tujuan-tujuan pendidikan mengindikasikan bahwa siswa akan

dapat melakukan sesuatu (kata kerja) dengan sesuatu (kata benda). Kategori

pengetahuan dalam taksonomi Bloom berubah menjadi mengingat. Bentuk

kata kerja mengingat mendeskripsikan tindakan yang tersirat dalam kategori

pengetahuan aslinya; tindakan pertama yang dilakukan oleh siswa dalam

belajar pengetahuan adalah mengingatnya. Kategori pemahaman menjadi

memahami. Pemahaman merupakan tingkat memahami yang paling rendah.

Pemahaman terbatas pada hanya memahami tentang apa yang sedang

dikomunikasikan tanpa menghubungkannya dengan materi lain. Perubahan

dari pemahaman menjadi memahami karena dalam pemilihan nama-nama

kategori, mempertimbangkan keluasan pemakaian istilah tersebut oleh

banyak guru.

Gambar 2.2 Perubahan dari Kerangka Pikir Asli Ke Revisi

(Anderson dan Krathwol)

Sumber : Jurnal Taksonomi Bloom – Revisi Ranah Kognitif:

Kerangka Landasan Untuk Pembelajaran, Pengajaran, Dan Penilaian


29

Kategori aplikasi menjadi mengaplikasikan. Dalam kategori ini hanya

terjadi perubahan dari kata benda menjadi kata kerja. Kategori analisis

menjadi menganalisis. Dalam kategori ini hanya terjadi perubahan dari kata

benda menjadi kata kerja. Kategori sintesis menjadi mencipta. Mencipta

melibatkan proses menyusun elemen-elemen menjadi sebuah kesatuan yang

koheren dan fungsional yang akhirnya dapat menghasilkan sebuah produk

baru yang belum pernah ada sebelumnya. Sintesis hanya terbatas pada

memadukan elemen-elemen dan bagian-bagian untuk membentuk satu

kesatuan dengan melibatkan proses mengolah potongan-potongan, bagian-

bagian, elemen-elemen dan mengatur serta memadukan sedemikian rupa

sehingga membentuk sebuah pola atau struktur yang sebelumnya tidak jelas.

Kategori evaluasi menjadi mengevaluasi. Dalam kategori ini hanya terjadi

perubahan dari kata benda menjadi kata kerja.


30

Sehingga Taksonomi Bloom ranah kognitif yang telah direvisi

Anderson dan Krathwohl (2001:66-88) yakni: mengingat (remember),

memahami/mengerti (understand), menerapkan (apply), menganalisis

(analyze), mengevaluasi (evaluate), dan menciptakan (create).

Tabel 2.2 Taksonomi Anderson dan Krathwol


31

Sumber : Jurnal Taksonomi Bloom – Revisi Ranah Kognitif:


Kerangka Landasan Untuk Pembelajaran, Pengajaran, Dan
Penilaian.

Kesulitan belajar pada pencapaian tingkat pengetahuan atau ranah

kognitif akan menimbulkan hambatan atau masalah bagi siswa karena dalam

penyelesaian jurnal penyesuaian memerlukan pemahaman serta kemampuan

menganalisis transaksi yang mana yang perlu disesuaikan. Kesulitan yang terjadi

pada siswa harus segera dicarikan tindakan pemecahannya.


32

D. Penelitian yang Relevan


Analisis kesulitan belajar akuntansi materi jurnal penyesuaian pernah

diteliti oleh Septiani Panca Putri (2018) dimana hasil penelitian menunjukkan

bahwa kesalahan siswa dalam mengerjakan soal jurnal penyesuaian disebabkan

oleh kesalahan dalam mencatat transaksi jurnal penyesuaian dan kesalahan

dalam menganalisis transaksi jurnal penyesuaian. Kategori kesulitan belajar yang

sulit yaitu beban dibayar dimuka dengan persentase kesalahan 52%, kategori

kesulitan belajar yang sedang yaitu beban yang masih harus dibayar dengan

persentase kesalahan 39% dan kategori kesulitan belajar yang mudah yaitu akun

perlengkapan dengan persentase kesalahan 8%. Hasil angket faktor yang

menyebabkan kesulitan belajar siswa adalah kurangnya pengetahuan dan

keterampilan dasar atas bahan yang dipelajari pada siswa kelas XII IPS di SMA

Bina Cipta Palembang.

Sejalan dengan penelitian tersebut Meilisa Wulandari, Sutrisno Djaja,

Pudjo Suharso (2014), kesulitan belajar ini disebabkan oleh kurangnya

pengetahuan dan keterampilan dasar atas bahan yang dipelajari berupa

pemahaman dan keterampilan dalam menganalisis, menghitung dan mencatat

data transaksi; kurangnya minat belajar siswa terhadap materi jurnal

penyesuaian; dan rendahnya daya konsentrasi siswa saat mengikuti pelajaran

akuntansi.
33

E. Kerangka Berpikir

Kerangka berpikir dalam penelitian ini akan menganalisis kesulitan belajar

materi jurnal penyesuaian, utnuk mengetahui ketidakmampuan siswa dalam

memahami materi jurnal penyesuaian pada ranah kognitif yang terdiri dari

mengingat, mengerti, memakai, menganalisis, menilai, dan mencipta (Bloom,

1956; Anderson dan Krathwol, 2001).

Dalam penelitian ini siswa akan diberikan soal mengenai materi jurnal

penyesuaian berdasarkan ranah kognitif, dan dari hasil tes tersebut dapat

diketahui di bagian mana saja siswa mengalami kesulitan belajar pada

pembeljaran akuntansi materi jurnal penyesuaian serta dapat diketahui tingkat

kesulitan yang dialami oleh siswa. Kemudian akan dilakukan wawancara kepada

siswa yang mengalami kesulitan belajar berdasarkan hasil tes sebelumnya.

Wawancara juga akan dilakukan kepada pihak guru yang mengajar mata

pelajaran siklus akuntansi perusahaan dagang untuk mengetahui cara mengatasi

kesulitan belajar siswa.


34

Menyelesaikan siklus
akuntansi materi jurnal
penyesuaian

Mengingat
Ketidakmampuan
memahami
Mengerti

Materi
Kesulitan belajar pembelajaran di Menerapkan
ranah kognitif
Menganalisis

Cara mengatasi
Menilai
kesulitan belajar
akuntansi materi jurnal
penyesuaian Mencipta

Gambar 2.3 Skema Kerangka Berpikir

F. Hipotesis Penelitian

Hipotesis atau jawaban sementara dalam penelitian ini, yaitu :

H0 : Adanya pengaruh aspek kognitif kesulitan belajar akuntansi materi jurnal

penyesuaian yang dialami siswa.

H1 : Adanya pengaruh aspek kognitif terhadap kesulitan belajar akuntansi materi

jurnal penyesuaian yang dialami siswa.


BAB III

METODOLOGI PENELITIAN

A. Pendekatan yang Digunakan

Jenis penelitian yang digunakan oleh peneliti yaitu penelitian

deskriptif kualitatif. Penelitian deskriptif adalah untuk mengetahui nilai

masing-masing variabel, baik satu atau lebih sifatnya independen tanpa

membuat hubungan maupun perbandingan dengan variabel lain.

Penelitian ini dimaksudkan untuk memberikan deskripsi tentang

kesulitan yang dihadapi siswa kelas XI program keahlian akuntansi di SMK

Negeri 1 Banjarmasin dalam menyelesaikan soal materi jurnal penyesuaian.

B. Populasi dan Sampel

1. Populasi

Populasi dalam penelitian ini adalah seluruh siswa kelas XI program

keahlian akuntansi di SMK Negeri 1 Banjarmasin tahun ajaran 2018/2019

yaitu sebanyak 109 siswa, yang terdiri dari kelas XI A AKT sebanyak 37

siswa, kelas XI B AKT sebanyak 37 siswa, dan kelas XI C AKT sebanyak

35 siswa.

34
35

Tabel 3.1 Populasi Penelitian

No. Kelas Siswa


1. XI A 37
2. XI B 37
3. XI C 35
Jumlah 109

2. Sampel

Teknik sampling yang digunakan dalam penelitian ini adalah

Probability Sampling dengan teknik Simple Random Sampling.

Dari populasi diatas maka sampel yang diambil sebagai penelitian

dengan menggunakan rumus Slovin dengan tungkat kepercayaan 95% dan

eror 5% adalah :

109
n= =86(85,6)
1+(109 x 0,052 )

Tabel 3.2 Sampel Penelitian

No. Kelas Siswa


1. XI A 29
2. XI B 29
3. XI C 28
Jumlah 86

C. Teknik Pengumpulan Data

1. Tes

Data dalam penelitian ini dibagi menjadi tiga yaitu, fakta, pendapat, dan

kemampuan. Instrument tes digunakan untuk mengukur ada atau tidaknya


36

serta besarnya kemampuan objek yang diteliti. Instrument tes untuk

mengukur tingkat kesulitan siswa pada materi jurnal penyesuaian adalah

dengan mengerjakan soal jurnal penyesuaian.

2. Wawancara

Wawancara dilakukan terhadap siswa berdasarkan hasil tes yang telah

dilakukan. Selain itu wawancara juga dilakukan terhadap guru yang

mengajar mata pelajaran siklus akuntansi perusahaan dagang.

Wawancara dilakukan untuk mengetahui bagaimana cara yang tepat untuk

mengatasi kesulitan belajar yang dialami siswa dalam mengerjakan soal

akuntansi materi jurnal penyesuaian.

D. Teknik Analisis Data

1. Analisis Data Deskriptif

Teknik ini digunakan untuk mengetahui besarnya persentase dari

jawaban responden dari angket yang diberikan. Adapun langkah-langkah

yang digunakan adalah sebagai berikut :

a. Mengumpulkan hasil tes dari responden.

b. Membuat tabel distribusi frekuensi dan menghitung persentasenya

dengan rumus :

F
P= x 100 %
N

Keterangan :

P = Persentase
37

F = Frekuensi jawaban responden dari item

N = Jumlah responden yang memberi jawaban

Rumus diatas digunakan untuk menghitung hasil tes, sehingga akan

diketahui persentase kesulitan yang dialami oleh siswa dalam mengerjakan

soal akuntansi materi jurnal penyesuaian yang telah diberikan. Untuk hasil

perhitungan persentase kesulitan belajar dapat dikonsultasikan dengan table

kriteria harga persentase sebagai berikut :

Tabel 3.3 Parameter Kriteria Interpretasi Skor


Persentase (%) Kriteria
0-20 Sangat Rendah
>20-40 Rendah
>40-60 Sedang
>60-80 Tinggi
>80-100 Sangat Tinggi
Sumber : (Iskandar, 2013)
DAFTAR PUSTAKA

Ahmadi, A., & Supriyono, W. (2013). Psikologi Belajar. Jakarta: PT Rineka Cipta.

Bastian, I. (2006). Akuntansi Sektor Publik: Suatu Pengantar. Yogyakarta: Penerbit


Erlangga.

Djamarah, S. B., & Zain, A. (2010). Strategi Belajar dan Mengajar. Jakarta: Rineka
Cipta.

Gunawan, I., & Palupi, A. R. (n.d.). Taksonomi Bloom – Revisi Ranah Kognitif:
Kerangka Landasan Untuk Pembelajaran, Pengajaran, Dan Penilaian . 98-117.

Hanafy, M. S. (2014). Konsep Belajar dan Pembelajaran. 66-79.

Idris, R. (2009). Mengatasi Kesulitan Belajar Dengan Pendekatan Psikologi Kognitif.


152-172.

Iskandar. (2013). Metodologi Penelitian Pendidikan dan Sosial. Jakarta: Referensi.

Meilisa Wulandari, S. D. (2014). Analisis Kesulitan Belajar Akuntansi Pada Materi


Jurnal Penyesuaian (Studi Kasus Pada Siswa Kelas XI IPS di SMA Negeri 1
Pakusari Tahun Ajaran 2013-2014) . 23-27.

Mulyono, A. (2012). Anak Berkesulitan Belajar. Jakarta: PT Rineka Cipta.

Putri, S. P. (2018). Analisis Kesulitan Belajar Siswa Dalam Menyelesaikan Soal


Jurnal Penyesuaian Pada Mata Pelajaran Ekonomi. 97-107.

Slameto. (2013). Belajar dan Faktor-faktor yang Mempengaruhinya. Jakarta: PT


Rineka Cipta.

Suwardjono. (2003). Teori Akuntansi. Yogyakarta: BPFE.

Syah, M. (2000). Psikologi Pendidikan. Bandung: PT Remaja Rosda Karya.

Warsono, S., Candrasari, R., & Natalia, I. (2013). Akuntansi Pengantar 1 : Sistem
Penghasil Informasi Keuangan Adaptasi IFRS. Yogyakarta: ABPublisher.

Anda mungkin juga menyukai