BAB I
PENDAHULUAN
1
2
1.3 Manfaat
a. Bagi mahasiswa
Mendapatkan ilmu atau pengetahuan baru dalammengelola ruang
rawat inap beserta tenaga dan lingkungan sekitar dengan
mengedepankan prinsip manajemen keperawatan profesional.
b. Bagi pasien
Tercapainnya tingkat kepuasan klien yang optimal selama klien di
Ruang Rawat Inap Marwah 2RS Haji Surabaya
c. Bagi perawat
1. Tercapainya tingkat kepuasan kerja yang optimal
2. Terbinanya hubungan antara perawat dengan perawat, perawat
dengan tim kesehatan yang lain, dan perawat dengan pasien
serta keluarga
3. Tumbuh dan terbinanya akuntabilitas dan disiplin diri perawat
d. Bagi rumah sakit
1. Mengetahui masalah-masalah yang ada di Ruang Rawat Inap
Marwah 2RS Haji Surabayayang berkaitan dengan pelaksanaan
asuhan keperawatan professional
2. Dapat menganalisis masalah yang ada dengan metode SWOT
serta menyusun rencana strategi
3. Mempelajari penerapan model asuhan keperawatan
professional (MAKP)
5
BAB II
PENGKAJIAN
Dalam bab ini akan disajikan tentang tahapan proses pengkajian yang
meliputi pengumpulan data, analisis SWOT, dan identifikasi masalah.
Model asuhan keperawatan professional yang saat ini sedang dikembangkan oleh
ruang Marwah 2 adalah modifikasi model tim-primer namun stuktur organisasi
belum sesuai dengan stuktur organisasi model modifikasi tim primer. Perawat
primer di ruang marwah 2 sudah yaitu dengan pendidikan S1 dan perawat
pelaksana dengan pendidikan D3 namun penempatan di struktur seharusnya dari
setiap katim langsung membawai PA.
9
3. Pasien Safety
4. Pelayanan Prima
5. SP2KP/MAKP (2019)
6. Preseptorship (2018)
7. Kegawatan anak (2019)
8. SMI mutu (2019)
9. Komunikasi Efektif
(KIE) (2018)
10. Pelatihan Khusus
4. Luluk Arif Khodijah Katim /PP D3 Keperawatan III/d P 1. PPGD (2018) III 2022 2022
2. PPI
3. Pasien Safety
4. Pelayanan Prima
5. MAKP(2019)
6. KIE (2019)
7. Pelatihan Khusus
5. Nuraini Katim / PP Ners III/c P 1. PPGD (2018) III 2023 2023
2. PPI (2019)
3. Pasien Safety
4. Pelayanan Prima
5. MAKP (2019)
6. KIE (2018)
7. KIE komunikasi
terapeutik (2019)
8. Kegawatan anak (2019)
9. IV line (2018)
6. Nurul Ma’rifah Katim / PP Ners III/c P 1. PPGD (2019) III 2023 2019
2. PPI
11
3. Pasien Safety
4. Pelayanan Prima
5. MAKP(2019)
6. KIE(2019) IV line
(2018)
7. Kegawatan pada ISF
(2019)
8. Pelatihan Khusus
7 Syamsul Arifin Katim / PP Ners II/a L 1. PPGD (2017) III 2022 2022
2. PPI dasar
3. Pasien Safety
4. Pelayanan Prima
5. MAKP (2019)
6. Kegawatan pada SIF
(2018)
7. KIE
8.
8. Lailatul Rohmah Perawat D3 Keperawatan BLU P 1. PPGD (2015 II 2021 2021
Pelaksana D 2. PPI (2018)
3. Pasien Safety
4. Pelayanan Prima
5. Wonnd care (2019)
6. Oksigenasi (2018)
9. Lilik Wahyuni Perawat D3 Keperawatan BLU P 1. PPGD(2017) II 2023 2023
Pelaksana D 2. PPI dasar(2019)
3. Pasien Safety
4. Cairan (2019)
5. M laktasi (2018)
12
6. Pelayanan Prima
7. Pelatihan Khusus
10. Ikawati Tustianin Perawat D3 Keperawatan BLU P 1. PPGD (2014) II 2020 2020
Pelaksana D 2. Kegawatan pada SIF
(2019)
3. PPI dasar
4. Pasien Safety
5. Pelayanan Prima
6. Pelatihan Khusus
11. Yunita ariessandi Perawat D3 Keperawatan BLU P 1. PPGD (2014) II 2020 2020
Pelaksana D 2. PPI dasar
3. Manej nyeri (2018)
4. Kegawat daruratan anak
(2019)
5. Rawat lka(2018)
6. Pasien Safety
7. Pelayanan Prima
8. Pelatihan Khusus
12. Rika vanigrahanti Perawat D3 Keperawatan BLU P 1. PPGD(2018) I - -
Pelaksana D 2. PPI
3. Pasien Safety
4. Pelayanan Prima(2018
5. Pelatihan Khusus
13. Fitri Wulansari Perawat D3 Keperawatan BLU P 1. PPGD(2015) I - -
Pelaksana D 2. PPI dasar
3. Pasien Safety
4. Pelayanan Prima
5. Pelatihan Khusus
13
6. Cairan(2019)
14. Erysa Oktaviana Perawat D3 Keperawatan BLU P 1. PPGD(2018) I 2022 2022
Pelaksana D 2. PPI dasar
3. Pasien Safety
4. Pelayanan Prima(2018)
5. Pelatihan Khusus
15. Dewi Ayu Istiqomah Perawat D3 Keperawatan BLU P 1. PPGD I 2022 2020
Pelaksana D 2. PPI dasar (2018)
3. Pasien Safety
4. Pelayanan Prima
5. Pelatihan Khusus
16. Irma Perawat D3 Keperawatan II/b P 1. BLS I 2024 2024
Terampil 2. Dekontaminasi
17. Risma
No Kualifikasi Jumlah
1. dr. spesialis
2. dr. konsultan
N KUALIFIKASI
NAMA JABATAN
O PENDIDIKAN PK/BP SERTIFIKASI PELATIHAN
2. PPI
3. Pasien Safety
4. Pelayanan Prima
5. Pelatihan Khusus
4. PEMBIMBING KLINIS S1 Keperawatan PK III 1. PPGD
2. PPI
3. Pasien Safety
4. Pelayanan Prima
5. MAKP
6. KIE
7. Pelatihan Khusus
16
perawat sudah merasa puas dengan keadaan dan merasa nyaman terhadap
ruangan. Perawat puas dengan struktur organisasi yang di terapkan di ruangan,
struktur yang dibuat dan pembagian tugas sudah sesuai dengan kemampuan di
bidangnya masing-masing.
a. Pagi : 5 orang
b. Siang : 3 orang
c. Malam : 2 orang
Total : 10 orang
86 x 10
= 2,89 ( 3 orang )
297
a. Pagi : 6 orang
b. Siang : 4 orang
c. Malam : 3 orang
Total : 13 orang
86 x 13
= 3,76 ( 4 orang )
297
Kebutuhan tenaga perawat tiap sift berdasarkan tingkat ketergantungan pasien di
ruang marwah 2 RSU Haji pada 19 Februari 2020
a. Pagi : 7 orang
b. Siang : 4 orang
c. Malam : 3 orang
19
Total : 13 orang
86 x 13
= 3.76 ( 4 orang )
297
Tingkat
Jmlah kebutuhan Jumlah perawat
N ketergantungan
Tanggal
o Klasifikasi Jumlah Mala Mala
Pagi Sore Pagi Sore total
pasien pasien m m
Minimal 0 0 0 0
Parsial 14 4 2 1
1 17.2.2020 5 3 3 11
Total 3 1 1 1
Jumlah 17 5 3 2
Minimal 2 0 0 0
Parsial 17 5 3 2
2 18.2.2020 5 3 3 11
Total 4 1 1 1
Jumlah 23 6 4 3
Minimal 0 0 0 0
Parsial 22 6 3 2,2
3 19.2.2020 5 3 3 11
Total 2 1 1 0,4
Jumlah 24 7 4 3
JUMLAH 63 15 9 9 33
RATA-RATA 21 11
20
Ruang marwah 2 terdiri dari 4 kamar pasien, dua kamar untuk pasien kelas
2 dan 2 kamar untuk pasien kelas 3. Ruang marwah 2 dengan fasilitas sebagai
beriut:
5.
Meja makan 8 buah 6 buah 8 buah 6 buah
Lemari Es obat
11. dan darah 1 buah
Kondisi
No Nama barang Standar Keterangan
Baik Rusak
1 Standart infus 1 32
2 Termometer 1 4 1
3 Buli - buli panas 1 1
4 Kirbat es 1 1
5 Bengkok 1 4
6 Urinal 1 4
7 Pispot 1 4
8 Glicerin Spuit 1 1
9 Blast Spuit 1 22
10 Spultum Pot 1 25
11 Bak Instrumen/ Injeksi 1 4
12 Waskom mandi 1 7
13 Set rawat luka 1 2
14 Gunting AJ 1 2
15 Gunting verban 1 1
16 Ambubag 1 1
17 Oxymetri 1 1
18 Stetoskop 1 3
19 Tensimeter 1 2
20 Nebulizer 1 4
21 ECG 1 1
22 WSD 1 1
23 Suction 1 1
24 Siringe pump 1 2
25 Infuse Pump 1 1
26 Bedside Monitor 1 1
27 Sprei 3 128
28 Sarung bantal 3 195
29 Selimut 3 24
30 Stik laken 3 58
31 Handuk 1 0
32 Washlab 1 0
33 Baju pasien 1 0
34 Sarung pasien/ piyama 1 0
35 Perlak 1 40
36 Kasur 1 30
37 Bantal dakron 1 42
38 Skort kerja 1 6
39 Set linen OK 1 0
40 Baju OK (gown) 4 0
15) Lembar penerimaan obat (jadi satu dengan lembar timbang terima)
16) SOP
17) Buku Tindakan
18) Patient safety
19) Buku kematian
20) Buku PKRS
21) Buku ronde keperawatan
22) Dokumen absensi karyawan
f. Daftar SOP Keperawatan
JUMLAH
KETERA
NO NAMA OBAT SEHARUS STOK SELISIH EXPIRED
NGAN
NYA
3 Dexamethasone inj 5 5
5 Ephedrine inj 5 5
6 Furosemide inj 5 5
7 Phenytoin inj 5 - 5
10 Epineprin 6
HIGH ALERT
1 Adrenalin/epinefrin 1 mg/ml 5 - 5
27
2 Ca gluconas inj 5 6
3 Dobutamin inj 5 4
4 Dopamine inj 5 5
6 Norepinefrin 5 5
1 Diazepam inj 5 5
3 Stesolid supp 2 1
AIRWAY
1 ETT no 4,5 1 1
2 ETT no 5,5 1 1
3 ETT no 6 1 1
4 ETT no 6,5 1 1
5 ETT no 7,5 1 1
7 Oropharyngeal airway/Guedal 3 3
8 Suction catheter 10 fr 3 3
9 Suction catheter 6 fr 3 3
10 Suction catheter 8 fr 3 3
BREATHING
2 Masker O2 anak 3 3
3 Masker O2 dewasa 1 1
4 Nasal O2 anak 3 4
5 Nasal O2 dewasa 1 1
28
6 Nasal O2 neonatus 3 2
7 Nebulizer anak 3 2
CIRCULLATION
1 Blood set 3 3
2 Infus set 3 3
3 Iv catheter 24 5 5
4 IV catheter 26 5 5
5 Perfusor 3 4
7 Spuit 1 cc 5 5
8 Spuit 3 cc 5 4
9 Spuit 5 cc 5 5
10 Spuit 10 cc 5 1
11 Spuit 20 cc 3 3
12 Spuit 50 cc 3 2
13 Threeway 3 2
LAIN-LAIN
3 Feeding tube 5 fr 40 cm 1 1
5 Feeding tube 8 fr 40 cm 1 1
6 Foliey catheter 10 fr 1 2
7 Folley catheter 6 fr 1 1
8 Spuit 50 cc LT/sonde 2 2
9 Urine bag 3 4
Dokter visite
Resep di inden oleh perawat melalui system Resep di bawa ke depo farmasi oleh
RS langsung ke depo farmasi kelurga pasien
Di depo farmasi Screening oleh apoteker dan di periksa rekam medic untuk penyesuai pemberian obat
Petugas apotek mengirim obat ke Resep di berikan kepada keluarga pasien untuk di
ruangan dan diterima perawat dan dicek bawa ke apotek
kembali oleh perawat
Setalah itu obat di serahkan ke keluarga pasien lalu di serahkan ke perawat yang ada di
ruangan
Dari data yang di dapat , sarana dan prasarana di ruangan sudah memenuhi
standart meskipun masih ada yang kurang tetapi hal tersebut tidak mengganggu
jalannya pelayanan yang diberikan.
supervisi, dan discharge planning sudah berjalan tetapi belum optimal. Pada ronde
keperawatan SOP dan format belum ada ronde keperawatan dilakukan jika ada
masalah komplek yang diikuti semua katim, Dokter dan disiplin ilmu yang terkait
dalam masalah tersebut, ronde keperawatan juga belum ada jadwal yang
direncanakan karena kasus yang ada masih bisa ditangani oleh tim keperawatan
dan telah dibentuk tim ronde keperawatan pelaksannan ronde keperawatan belum
optimal. Berdasarkan hasil observasi langsung dokumentasi keperawatan sudah
terdapat SOP dan format namun kelengkapan dokumentasi terdapat sedikit
dokumentasi yang belum diisi karena banyaknya dokumentasi yang harus diisi
oleh perawat.
saat menerima pasien baru perawat ada dan tidak ada memberika edukasi gerakan
cucitangan serta penjelasan penggunaan sampah infeksius dan nij inspeksius dan
tidak adanya lieflet terkait edukasi.
Perawat belum menjalankan pos pre untuk jalannya timbang terima, sebiknya
setelah perawatr shif pagui menyampaikan timbang terima dilanjutkan
mengklarifikasi oleh perawat yang dinas selanjutnya. Setelah timbang terima
dilakukan di ruang perawat kemudian di validasi langsung ke semua pasien. Pada
saat validasi ke pasien, perawat penanggung jawab ruang setiap Tim belum
semuanya memperkenalkan diri pada pasien. Misalnya pada saat operan shift
malam ke pagi belum memperkenalkan perawat yang bertanggung jawab atau
yang bertugas nanti selama shift pagi. Selain itu, pada waktu melakukan timbang
terima ke pasien kurang dalam menanyakan keluhan dan memberikan edukasi
terhadap pasien dan keluarga.
Dalam hal ini format discharge planning lebih optimal jika menggunakan
metode IDEAL yaitu include (melibatkan pasien dan keluarga), Discuss
(diskusikan dengan pasien dan keluarga lima bidang utama untuk mencegah
masalah dirumah seperti menjelaskan kepada pasien dan keluarga tentang
dukungan yang diperlukan, menjelaskan obat, mengidentifikasi tanda dan gejala
atau potensi masalah yang bisa timbul, menjelaskan hasil tes dan membuat janji
tindak lanjut atau control), Educate (mendidik pasien dan keluarga), Asses
(menilai seberapa baik dokter dan perawat menjelaskan diagnosis, kondisi, dan
langkah-langkah selanjutnya), dan Listen (mendengarkan dan menghormati pasien
dan keluarga dan memberikan kesempatan kepada pasien dan keluarga untuk
bertanya hal-hal yang belum dipahami).
ditambahi dengan “masalah belum tertasi, teratasi sebagian dan sudah teratasi”,
dan untuk point “P” hanya dituliskan “Intervensi dilanjutkan” dan seharusnya
dituliskan intervensi apa saja yang akan dilakukan atau diberikan.
2.2.3.9 Tugas Pokok dan Fungsi
a. Kepala Ruangan
Tugas Pokok :
Mengawasi dan mengendalikan kegiatan pelayanan Keperawatan di ruang
rawat yang berada di wilayah tanggung jawabnya.
Uraian Tugas :
1. Melaksanakan fungsi perencanaan, meliputi :
a. Merencanakan jumlah dan kategori tenaga keperawatan serta
tenaga lain sesuai kebutuhan
b. Merencanakan jumlah jenis peralatan perawatan yang di perlukan
sesuai kebutuhan
c. Merencanakan dan menentukan jenis kegiatan/asuhan keperawatan
yang akan di selenggarakan sesuai kebutuhan pasien
2. Melaksanakan fungsi prnggerakan dan pelaksanaan, meliputi :
a. Mengatur dan mengkoordinasikan seluruh kegiatan pelayanan
ruang rawat
b. Menyususn dan mengatur daftar dinas tenaga perawat dan tenaga
lain sesuai kebutuhan dan ketentuan atau peraturan yang berlaku
c. Melaksanakan program orientasi kepada tenaga perawatan baru
atau tenaga lain yang akan bekerja di ruang rawat
d. Member pengarahan dan motivasi kepada tenaga perawatan untuk
melaksanakan asuhan keperawatan sesuai kebutuhan/standar
e. Mengkoordinasikan seluruh kegiatan yang ada dengan cara bekerja
sama dengan berbagai pihak yang terlibat dalam pelayanan di
ruang rawat
f. Mengadakan pertemuan berkala dengan pelaksana perawatan dan
tenaga lain yang berada di wilayah tanggung jawabnya
g. Meningkatkan pengetahuan dan keterampilan di bidang perawatan
antara lain melalui pertemuan ilmiah
39
b. Perawat Primer
1. Menerima pasien dan mengkaji kebutuhan pasien secara
komprenshif
2. Membuat tujuan daan rencakan keperawatan
3. Melaksanakan rencana yang telah dibuat selama praktek bila
diperlukan
4. Mengkomunikasikan dan mengkoordinasikan pelayanan yang di
berikan oleh disiplin ilmu lain maupun perawat lain
41
c. Perawat Assosiate
Tugas pokok :
Indikator Standart
BOR 75-80%
ALOS 1-10 hari
TOI 1-3 hari
BTO 5-45 hari
Tabel BOR 1 bulan terakhir desember 2019 di Ruang Marwah 1 RSU Haji
Surabaya
Tabel BOR tanggal 17-19 Februari 2020 di Ruang Marwah 1 RSU Haji Surabaya
Tanggal Jumlah Pasien Kapasitas TT BOR
16 Februari 2020 20 28 (8 bed kosong) 71%
17 Februari 2020 17 28 (11 bed kosong) 61%
46
Keterangan :
Nilai Kategori
>80% Tinggi
60-80% Sedang
<60% Rendah
b. ALOS (Average Length of Stay), BTO (Bed Turn Over), TOI (Turn Over
Interval)
Berdasarkan hasil laporan bulan Desember 2020 didapatkan data :
3 BOR 84%
4 Rujuk 0 0
5 Meninggal 0 0
6 Pulang APS 0 0
2. 10 Kasus Terbanyak
48
Jumlah kasus terbanyak dalam 1 bulan terakhir di Ruang Rawat Inap Marwah
2 RSU Haji Surabaya (Tahun 2019)
3. Indikator Mutu
a. Patient Safety
Dari pengkajian yang telah dilakukan pada tanggal 17-19 Februari 2020,
didapatkan data bulan November 2019 - januari 2020 sebagai berikut :
mulai adanya penurunan mutu pelayanan dari waktu ke waktu, tingginya variasi
antar rumah sakit, ketidaksepadanan antar unit pelayanan kesehatan dan diketahui
adanya suatu area pelayanan ternyata tidak memenuhi standar klinik.
b. Kenyamanan
Kenyamanan itu sendiri merupakan fenomena nyeri timbul karena adanya
kemampuan system saraf untuk mengubah berbagai stimulus mekanis, kimia,
termal, elektris menjadi potensial. Pada anak tidak ditemukan tingkat
kenyamanan yang mempengaruhi nyeri. Nyeri adalah sensasi subjektif, rasa
yang tidak nyaman, pada anak tidak semua mampu mengeskpresikan apa yang
dirasakan.
c. Pengetahuan
Pengetahuan adalah merupakan domain yang sangat penting dalam
membentuk tindakan seseorang. Pengetahuan seseorang sebelum membentuk
perilaku baru terjadi proses dalam diri yang meliputi, awareness (kesadaran),
interest (tertarik), Evaluation (menimbang-nimbang), trial (mencoba), dan
adoption (Adaptasi). Sasaran peningkatan mutu pada pasien diruang anak yaitu
orang tua. Dimana peran orang tua sangat penting untuk kesembuhan anaknya
selama perawatan dirumah sakit. Pengethuan yang luas sangat berpengaruh
pada peningkatan mutu pelayanan di rumah sakit.
d. Kepuasan
Tingkat kepuasan pasien tehadap pelayanan kesehatan yang telah
diberikan diruang Marwah 2 RSU Haji Surabaya mulai tanggal 17-19 Februari
2020 yang diambil dari pasien yang sudah dirawat selama paling sedikit 1 hari,
diperoleh data bahwa dari 10 responden menunjukkan 85% menyatakan sangat
puas dan 15% menyatakan tidak puas dengan pelayanan yang telah diberikan
oleh perawat dan tenaga kesehatan lainnya di ruang Marwah 2 RSU Haji
Surabaya.
e. Kecemasan
Kecemasan merupakan suatu kondisi yang menandakan suatu keadaan
yang mengancam keberadaan dirinya dalam bentuk prilaku rasa tidak mampu,
rasa takut. Kecemasan muncul bila ada ancaman, ketidakberdayaan, kehilangan
kendali, perasaan kehilangan, dan harga diri. Pada anak tidak ditemukan
51
(1) Obat yang memerlukan kewaspadaan tinggi (high alert) terdaftar dalam
kategori obat beresiko tinggi dapat menyebabkan cidera serius pada pasien
jika terjadi kesalahan dalam penggunaannya.
(2) Pemberian obat high alert kepada pasien:
1) Sebelum perawat memberikan obat high alert kepada pasien maka
perawat lain harus melakukan pemeriksaan kembali secara
independen (PRINSIP 7 BENAR).
1. Kesesuaian antara obat dengan rekam medis/instruksi dokter.
2. Ketepatan perhitungan dosis obat.
3. Identitas pasien.
2) Obat high alert infus harus dipastikan:
1. Ketepatan kecepatan infus
2. Jika obat lebih dari satu, tempatkan label nama obat pada syringe
pump dan di setiap ujung jalur selang.
3) Setiap kali pasien pindah ruang rawat, perawat pengantar menjelaskan
kepada perawat penerima pasien bahwa pasien mendapatkan obat high
alert.
1. Pemberian elektrolit pekat harus dengan pengenceran dan
penggunaan label khusus.
2. Setiap pemberian obat menerapkan PRINSIP 7 BENAR.
3. Pastikan pengenceran dan pencampuran obat dilakukan oleh
orang yang berkompeten.
4. Pisahkan atau beri jarak penyimpanan obat dengan kategori
LASA.
5. Tidak menyimpan obat kategori kewaspadaan tinggi dimeja dekat
pasien tanpa pengawasan.
6. Biasakan mengeja nama obat dengan kategori obat
LASA/NORUM (Look Alike Sound Alike/Nama Obat Rupa
Mirip), saat memberi/menerima instruksi
Berdasarkan hasil pengkajian pada tanggal 17-19 Februari 2020, dapat
diketahui bahwa kewaspadaan tentang obat yang perlu diwaspadai sudah
dilakukan dengan memisahkan obat-obat high alert pada tempat yang telah
56
2) Proses Preverifikasi
Kegiatan verifikasi yang dilakukan oleh tim bedah sebelum tindakan
operasi dilakukan.