Anda di halaman 1dari 3

Nama : Brian Setio N

NIM : 5180211031
Tugas : Perpajakan (A)

Cara Menghitung PPh :

1. Membuat Daftar Atas Penghasilan Anda Setiap Bulan

Pajak penghasilan dikenakan pada penghasilan total yang diterima dalam masa tahun pajak (satu
tahun). Jika Anda bukan seorang pegawai yang penghasilan per bulannya tetap, maka perlu
membuat daftar atas penghasilan yang Anda terima tiap bulannya. Besaran penghasilan yang
dihitung bukan hanya gaji pokok tapi juga tunjangan-tunjangan yang Anda terima. Dengan kata
lain, Anda harus menghitung penghasilan kotor selama satu tahun pajak.

2. Menghitung PTKP Anda

Penghasilan Tidak Kena Pajak (PTKP) adalah pengurangan penghasilan neto bagi wajib pajak
orang pribadi dalam menentukan besarnya penghasian kena pajak (PKP).
Setiap orang memiliki hitungan PTKP yang berlainan karena 2 faktor utama berikut ini:

 Besarnya penghasilan yang berbeda-beda setiap orang.


 Besarnya tanggungan rumah tangga atau tanggungan keluarga.

Berdasarkan Peraturan Direktorat Jenderal Pajak Nomor: Per-16/PJ/2016, besarnya PTKP


adalah:

 Rp 54.000.000 untuk diri Wajib Pajak orang pribadi.


 Rp 4.500.000 tambahan untuk Wajib Pajak yang kawin.
 Rp 4.500.000 tambahan untuk setiap anggota keluarga sedarah dan keluarga semenda
dalam garis keturuanan lurus serta anak angkat, yang menjadi tanggungan sepenuhnya,
paling banyak 3 (tigas) orang untuk setiap keluarga.

3. Mencari Selisih Antara Penghasilan Kotor dengan PTKP

Penghasilan kotor (bruto) dikurangi PTKP menghasilkan penghasilan neto atau penghasilan kena
pajak (PKP). Setelah nilai penghasilan bruto dan PTKP diketahui, maka proses perhitungan PKP
dapat dilakukan. Setelah angka atau nilai PKP sudah ada, maka besaran pajak penghasilan sudah
dapat dilakukan.

4. Tahapan Menghitung PPh

Setelah besaran PKP sudah diketahui, Anda dapat langsung menghitung pajak penghasilan
dengan ketentuan berikut ini:
1. Penghasilan bersih yang kurang dari Rp 50.000.000,00 tarif pajaknya sebesar 5%.
2. Penghasilan bersih antara Rp 50.000.000,00 sampai dengan Rp 250.000.000,00 dikenai
tarif pajak sebesar 15%
3. Penghasilan bersih antara Rp 250.000.000,00 sampai dengan Rp 500.000.000,00 dikenai
tarif pajak sebesar 25%
4. Sedangkan untuk penghasilan bersih di atas Rp. 500.000.000,00 dikenai tarif pajak 50%.

Kewajiban WP OP Pengusaha dan Pengusaha tertentu adalah :

 Daftar, cara mendaftarkan diri untuk memperoleh NPWP :


o Menyiapkan Kartu Tanda Penduduk (KTP) dan surat pernyataan tempat kegiatan
usaha (contohnya Surat Keterangan dari Kelurahan).
o Mendatangi langsung Kantor Pelayanan Pajak (KPP) sesuai dengan tempat
tinggal atau domisili WP, atau secara online melalui aplikasi e-registration yang
dapat diakses pada situs www.pajak.go.id.
 Hitung, cara menghitung pajak terutang :
o Menghitung penghasilan sesuai dengan prinsip self assessment.
o Menggabungkan seluruh penghasilan dalam penghitungan pajak penghasilan
tahunan apabila pengusaha juga berprofesi sebagai karyawan.
o Jika Wajib Pajak melakukan pembukuan dan membuat laporan keuangan, maka
penghitungan pajak dilakukan dengan rumus : Penghasilan Bruto – Biaya =
Penghasilan Neto, Penghasilan Neto – PTKP = Penghasilan kena Pajak,
Penghasilan Kena Pajak x Tarif Pajak Pasal 17= PPh Terutang.
o Jika Wajib Pajak melakukan pencatatan dan membuat catatan peredaran bruto,
maka penghitungan pajak dilakukan dengan menggunakan norma penghitungan
penghasilan neto (NPPN) dengan rumus : Peredaran Bruto x NPPN = Penghasilan
Neto, Penghasilan Neto – PTKP = Penghasilan kena Pajak, Penghasilan Kena
Pajak x Tarif Pajak Pasal 17= PPh Terutang.
 Bayar, cara membayar pajak terutang :
o Membayar pajak (Pajak Penghasilan dan/atau Pajak Pertambahan Nilai) melalui
e-billing.
 Lapor, jenis-jenis kewajiban pelaporan :
o Melaporkan penghasilan selama satu tahun pajak dengan formulir SPT Tahunan
1770 paling lambat tiga (3) bulan setelah berakhirnya tahun pajak (tanggal 31
Maret tahun berikutnya untuk tahun pajak yang dimulai pada tanggal 1 Januari
dan berakhir pada tanggal 31 Desember).
o Melaporkan angsuran PPh Pasal 25 setiap bulan dan atau PPN dan PPh lainnya
jika ada.
o Jika Wajib pajak memiliki karyawan atau pegawai, maka Wajib Pajak juga
berkewajiban melakukan pemotongan, pembayaran, dan pelaporan PPh terutang
dari karyawan /pegawai setiap bulan.
o Membayar dan melaporkan PPh Final, apabila mendapatkan penghasilan seperti
pengalihan hak atas tanah dan/atau bangunan, persewaan tanah dan/atau
bangunan, hadiah undian dan sejenisnya, penghasilan yang merupakan objek PPh
Final lainnya.
o Bagi Wajib Pajak yang tergolong Wajib Pajak Orang Pribadi Pengusaha Tertentu
(WP OP PT), terdapat beberapa ketentuan yang mengatur secara khusus yaitu :
 membayar dan melaporkan angsuran PPh Pasal 25 setiap bulan sebesar
0,75% dari jumlah peredaran bruto setiap bulan dari masing-masing
tempat usaha;
 Wajib melampirkan daftar jumlah penghasilan dan pembayaran PPh Pasal
25 dari masing-masing tempat usaha dalam SPT tahunan.

yang dilakukan secara mandiri (self assessment)

Kondisi tertentu bagi Wajib Pajak Orang Pribadi Pengusaha dan Pengusaha Tertentu, dalam hal
sebagai berikut :

1. Melakukan pembukuan atau pencatatan atas penghasilan yang diperoleh. Jika memiliki
penghasilan bruto dalam satu tahun melebihi Rp. 4,8 Milyar maka wajib
menyelenggarakan pembukuan. Sedangkan jika penghasilan dibawah Rp. 4,8 M, maka
diperkenankan untuk memilih melakukan pencatatan atau pembukuan. Pencatatan atau
pembukuan beserta dokumen pendukung wajib disimpan sekurang-kurangnya dalam
jangka waktu 10 tahun.
2. Mendaftarkan diri untuk dikukuhkan sebagai Pengusaha Kena Pajak )PKP) paling lambat
akhir bulan berikutnya apabila nilai omzet/peredaran usaha atas penyerahan Barang Kena
Pajak (BKP)/Jasa Kena Pajak (JKP) telah melebihi 600 juta rupiah pada bagian tahun
pajak atau bulan tertentu.
3. Mendaftarkan masing-masing lokasi usaha pada Kantor Pelayanan Pajak (KPP) tempat
lokasi usaha berada untuk mendapatkan NPWP (WPOP Pengusaha Tertentu), apabila
memiliki tempat/lokasi usaha lebih dari satu termasuk tempat tinggal yang dijadikan
usaha.

Sumber :
https://www.online-pajak.com/cara-menghitung-pajak-penghasilan
http://www.nusahati.com/2016/07/kewajiban-perpajakan-wp-op-pengusaha/

Anda mungkin juga menyukai